Anda di halaman 1dari 15

Gambar Bangun Datar, Segitiga, Persegi, Persegi panjang, Jajar Genjang

Sains - drzpost.com - Hai teman-teman pelajar, kali ini kita belajar matematika yang sederhana banget nih, yaitu
megenai bangun datar. Ada banyak jenis bangun datar yang ada, yaitu:

1. Persegi Panjang
2. Persegi
3. Segitiga
4. Jajargenjang
5. Belah Ketupat
6. Layang-Layang
7. Trapesium
8. Lingkaran

Yuk kita lihat gambar bagun datar tersebut beserta rumus luas bangun datar tersebut.

Gambar dan Rumus Luas Persegi Panjang

Persegi panjang adalah segi empat yang sisi-sisi berhadapannya sejajar dan sama panjang serta keempat sudutnya siku-siku.
Adapun daerah persegi panjang adalah daerah yang dibatasi oleh persegi panjang. Daerah inilah yang mempunyai luas.

Gambar dan Rumus Luas Persegi

Persegi adalah persegi panjang yang sisi-sisinya sama panjang. Daerah persegi adalah daerah yang dibatasi oleh persegi.

Gambar dan Rumus Luas Segitiga


Gambar dan Rumus Luas Jajar Genjang

Jajargenjang adalah segi empat yang sisi-sisi berhadapannya sejajar dan sama panjang serta sudut-sudut yang berhadapan
sama besar.

I. RUMUS UMUM LUAS SEGITIGA


Segitiga Siku
Dari segitiga siku-siku di atas maka yang dimaksud dengan sisi alas adalah b, tinggi adalah a dan sisi miring adalah c. Maka persamaan dari
rumus segitiga di atas adalah :
Dik :
a = sisi tinggi
b = sisi alas
c = sisi miring
Dit : L (luas segitiga) ?
Maka,
L = 1/2 a b
Ingat rumus luas segitiga di atas hanya berlaku jika segitiga mempunyai sudut siku-siku ( 90 derajat ). Perhatikan bentuk segitiga di atas
dan coba amati persamaan rumusnya. Jika anda jeli maka anda dapat menarik kesimpulan bahwasanya utntuk mencari luas segitiga siku
seperti di atas sama halnya dengan mencari setengah luas dari empat persegi panjang. Anggap saja panjang dari empat persegi panjang
tersebut adalah b dan lebar adalah a, luas persegi panjang adalah a x b. Karena segitiga tersebut adalah mempunyai luas sebesar setengah
kali dari luas persegi panjang maka didapatlah formula 1/2 x alas x tinggi.

II. RUMUS LUAS SEGITIGA SAMA KAKI

Segitiga Sama Kaki


Untuk mencari luas segitiga sama kaki sebenarnya kita menggunakan rumus yang sama dengan rumus luas untuk segitiga siku. Hanya saja
pada segitiga sama kaki tingginya bukan salah satu sisi segitiga tetapi adalah garis tengah yang membelah kedua kaki segitiga dan tegak
lurus terhadap alas. Sehingga segitiga tersebut seperti terbelah dan mendapatkan dua buah segitiga siku. Jadi dapat kita simpulkan
bahwa rumus luas segitiga sama kaki adalah alas x tinggi. Yang dimaksud dengan alas pada gambar di atas adalah panjang
AB. Maka persamaan untuk rumus luas segitiga sama kaki tersebut di atas adalah :
Dik : Segitiga sama kaki ABC
alas = Panjang AB = a
tinggi = panjang garis tegak = t
Dit : L (luas segitiga) ?
Maka,
L=axt
atau,
L = 2 x (1/2 a x t), rumus ini didapat jika anda mencari luas salah satu segitiga sama kaki yang dibelah. Setelah luas salah satu
segitiga didapat maka karena ada dua segitiga yang sama, anda tinggal mengalikan dengan 2.
Untuk mencari tinggi segitiga sama kaki anda dapat menggunakan rumus pitagoras (pythagoras) yakni:
panjang b kuadrat adalah akar dari pengurangan c kuadrat dengan a kuadrat. Dimana a : alas, b : tinggi dan c : sisi miring.
Rumus pitagoras ini juga hanya berlaku jika segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku.
III. RUMUS LUAS SEGITIGA SAMA SISI
Segitiga Sama Sisi
Pada segitiga sama sisi sebenarnya rumus yang digunakan adalah sama saja dengan rumus pada segitiga sama kaki. Yaitu
kita mencari tinggi terlebih dahulu kemudian baru bisa dicari luasnya. Tetapi sekarang sudah ada beberapa cara cepat yang
ditemukan agar tidak banyak menghabiskan waktu mencari tinggi terlebih dahulu. Pada kesempatan ini saya tidak akan
membahas mengenai cara cepat tersebut, cara cepat untuk mencari luas segitiga sama sisi bisa anda pelajari pada
bimbingan belajar-bimbingan belajar yang sekarang sudah banyak di kota-kota besar.
Dari gambar segitiga sama sisi di atas maka dapat ditentukan rumus luasnya adalah :
Dik :
s = sisi ketiga sisi segitiga
t = tinggi
Dit : Luas segitiga /
L = s x tinggi
atau

Rumus cepat segitiga sama sisi

IV. RUMUS LUAS SEGITIGA SEMBARANG

Segitiga Sembarang
Untuk mencari luas segitiga sembarang maka sudah barang tentu akan berbeda dengan rumus yang digunakan pada
beberapa jenis segitiga sebelumnya. Ini karena tidak ada sudut siku pada ketiga sudut segitiga. Sehingga kita tidak dapat
menentukan tingginya. Tapi rumus umum tersebut bisa saja diterapkan dengan kondisi tertentu. Misalnya ada beberapa sisi
dan sudut besarnya diketahui serta ditetapkan garis tinggi yang tegak lurus membentuk sudut siku.
Agar anda tidak menghabiskan waktu dalam mencari luas segitiga sembarang, maka anda bisa menggunakan rumus yang
telah ditemukan dan dibakukan oleh ahlinya dan rumus segitiga sembarang ini disebut teorama heron. Berikut persamaan dari
teorama heron :
Dik :
a, b, c = ketiga sisi segitiga
Dit :
Luas Segitiga ?
Maka,
Untuk beberapa kondisi lainnya untuk mencari luas segitiga anda bisa juga menerapkan rumus trigonometri. Tetapi harus ada
salah satu atau lebih sudut yang besarnya diketahui. Mungkin jika anda seorang yang maniak dengan matematika, anda bisa
menentukan rumus luas segitiga anda sendiri yang mungkin menurut anda lebih mudah dan cepat.

RUMUS UNTUK SEGITIGA SIKU-SIKU


Pada segitiga siku-siku untuk mencari panjang sisi-sisi segitiga berlaku rumus phytagoras yang sederhana tapi sangat terkenal. Baik untuk
mencari panjang sisi tegak, sisi miring ataupun sisi keseluruhan, rumus ini bisa digunakan. Mengapa sebuah segitiga dikatakan segetiga
siku-siku ?, ini karena pada segitiga tersebut terdapat satu sudut yang tegak lurus (siku) yang bernilai 90 derajat. Jadi jika pada sebuah
segitiga tidak terdapat sudut siku yang bernilai 90 derajat maka bisa dipastikan segitiga tersebut bukanlah segitiga siku-siku.

Gambar Segitiga Siku-siku

Adapun rumus yang berlaku pada segitiga siku-siku pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
 Untuk mencari panjang A = Akar dari ( C kuadrat - B kuadrat)
 Untuk mencari panjang B = Akar dari (C kuasdrat - A kuadrat)
 Untuk mencari panjang C = Akar dari (A kuadrat + B kuadrat)
Garis A disebut sebagai alas, garis B sebagai tinggi dan garis C sebagai sisi miring. Jadi yang disebut sebagai tinggi pada suatu segitiga
adalah jika garis tersebut tegak lurus yang diapit oleh sudut siku. Ketentuan ini berlaku pada semua jenis segitiga, baik itu segitiga sama sisi,
sama kaki ataupun siku-siku. Jika pada segitiga sama kaki atau segitiga sama sisi mempunyai tiga sisi yang tidak ada membentuk sudut 90
derajat, maka bisa dipastikan ketiga sisi pada segitiga tersebut tidak ada yang disebut sebagai tinggi. Sehingga untuk mencari tinggi pada
contoh segitiga yang seperti ini harus menggunakan rumus phytagoras.

Untuk rumus luas pada segitiga siku-siku adalah berlaku rumus umum segitiga yaitu 1/2 alas dikali tinggi. Hanya saja untuk sisi yang
disebut sebagai tinggi pada segitiga jenis ini sudah bisa kita dapatkan langsung (yaitu sisi B).

ARTIKEL TERKAIT :

Pelajaran Matematika Bangun Datar


 RUMUS LAYANG-LAYANG | RUMUS LUAS LAYANG-LAYANG
 Contoh Soal Belah Ketupat
 BELAH KETUPAT | LUAS BELAH KETUPAT | KELILING BELAH KETUPAT
 Rumus Jajaran Genjang | Menghitung Luas Jajaran Genjang
 RUMUS LUAS DAN KELILING PERSEGI PANJANG
 MENCARI LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR
 RUMUS UNTUK SEGITIGA SAMA KAKI
 RUMUS SEGITIGA SAMA SISI

 . PEMBUKTIAN DALIL PYTHAGORAS


 Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di titik C, berlaku Dalil Pythagoras , yaitu :
 c2 = a2 + b2
 atau
 Kuadrat sisi miring = jumlah kuadrat sisi-sisi yang saling tegak lurus
 Pembuktian Dalil Pythagoras ada 3 cara, yaitu :
 Cara 1 :
 ABCD adalah sebuah persegi dengan panjang sisinya ( a + b ), sedangkan EFGH adalah sebuah
persegi dengan panjang sisi c.







Luas persegi EFGH = Luas persegi ABCD - Luas diarsir


c2 = Luas persegi ABCD - 4 Luas segitiga

c2 =

c2 = a2 + 2ab + b2 - ( 2ab )
c2 = a2 + 2ab + b2 - 2ab
c2 = a2 + b2

 Keterangan :
Luas persegi = sisi x sisi = s2

Luas segitiga =

( a + b )2 = a2 + 2ab + b2

 Cara 2 :

 Perhatikan gambar di atas !


Persegi ABCD (gbr 1) kongruen dengan persegi KLMN (gbr 2), dengan panjng sisi (a+b). Luas empat
buah segitga yang diarsir pada persegi ABCD = luas empat buah segitiga yang diarsir pada persegi
KLMN, maka luas daerah yang tidak diarsir pada persegi ABCD = luas daerah yang tidak diarsir pada
persegi KLMN.
 Kesimpulan :
 c2 = a2 + b2
 Keterangan :
Luas persegi = sisi x sisi = s2

Luas segitiga =

( a + b )2 = a2 + 2ab + b2

 Cara 3 :

 Perhatikan gambar di atas !


Luas persegi dengan panjang sisi a adalah 9 satuan luas ( 9 kotak ) atau a2
Luas persegi dengan panjang sisi b adalah 16 satuan luas ( 16 kotak ) atau b2
 Luas persegi dengan panjang sisi c = luas persegi dengan panjang sisi a + luas persegi dengan
panjang sisi b

25 satuan luas = 9 satuan luas + 16 satuan luas


25 satuan luas = 25 satuan luas

 Kesimpulan :
 c2 = a2 + b2
 Keterangan :
Luas persegi = sisi x sisi = s2

Bagaimana bunyi Teorema Phytagoras?


Adapun bunyi teorema phytagoras adalah: "Pada segitiga siku-siku berlaku bahwa kuadrat sisi miring
(hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat dua sisi yang lainnya". Hipotenusa adalah sisi miring berbentuk
diagonal, dan merupakan sisi terpanjang sebuah segitiga.

Rumus Phytagoras

Persamaan dasar rumus phytagoras adalah :


c2 = a2 + b2
Rumus untuk mencari panjang sisi a
a = 2
c -
2
b2
Rumus untuk mencari panjang sisi b
b2 = c2 - a2
Contoh soal sederhana berkaitan dengan rumus Phytagoras

Diketahui panjang sisi a = 15 cm dan panjang sisi b = 8 cm. Berapakah panjang sisi c?
Jawab:
c2 = 152 + 82
c2 = 225 + 64 = 289
c = √289
c = 17cm
1.
Dapat menyebutkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran;
2. Dapat menemukan nilai phi;
3. Dapat menentukan rumus serta menghitung keliling dan luas lingkaran;
4. Dapat mengenal hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama;
5. Dapat menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama;
6. Dapat menentukan panjang busur, luas juring, dan luas tembereng;
7. Dapat menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring dalam pemecahan masalah
8. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik tertentu. titik tertentu tersebut dinamakan pus

Keterangan :
1. Titik O disebut pusat lingkaran. Titik pusat lingkaran adalah titik yang terletak di tengah-tengah lingkaran.
2. Ruas garis OA, OB, OC, dan OD disebut jari-jari lingkaran. Jari-jari lingkaran yaitu ruas garis yang menghubungkan titik pusat
lingkaran dengan titik pada keliling lingkaran.
3. Ruas garis AB disebut diameter atau garis tengah. Diameter adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik pada keliling
lingkaran dan melalui titik pusat lingkaran.
4. Garis lengkung AB, AC, AD, BD, BC disebut busur lingkaran. Busur lingkaran adalah garis lengkung yang merupakan bagian
dari keliling lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang pada keliling lingkaran.
5. Ruas garis AC disebut tali busur. Tali busur adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran.
6. OE dan OF disebut apotema. Apotema adalah jarak terpendek dari titik pusat ke tali busur.
7. Daerah COB disebut juring atau sektor. Juring adalah daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur yang diapit oleh jari-jari
tersebut.
8. Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh busur dan tali busurnya

ah sekarang kita pelajari Rumus Lingkaran nya ya..

Elemen lingkaran

Elemen-elemen yang terdapat pada lingkaran, yaitu :

Elemen lingkaran yang berupa titik, yaitu :


 Titik pusat (P)
merupakan titik tengah lingkaran, dimana jarak titik tersebut dengan titik manapun pada lingkaran selalu tetap.

Elemen lingkaran yang berupa garisan, yaitu :

 Jari-jari (R)
merupakan garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan lingkaran.
 Tali busur (TB)merupakan garis lurus di dalam lingkaran yang memotong lingkaran pada dua titik yang berbeda.
 Busur (B)merupakan garis lengkung baik terbuka, maupun tertutup yang berimpit dengan lingkaran.
 Keliling lingkaran (K)merupakan busur terpanjang pada lingkaran.
 Diameter (D)merupakan tali busur terbesar yang panjangnya adalah dua kali dari jari-jarinya. Diameter ini membagi lingkaran sama
luas.
 Apotemamerupakan garis terpendek antara tali busur dan pusat lingkaran.

Elemen lingkaran yang berupa luasan, yaitu :

 Juring (J)
merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua ujungnya.
 Tembereng (T)
merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh sebuah busur dengan tali busurnya.
 Cakram (C)
merupakan semua daerah yang berada di dalam lingkaran. Luasnya yaitu jari-jari kuadrat dikalikan dengan pi. Cakram merupakan
juring terbesar.

Persamaan

Suatu lingkaran memiliki persamaan

dengan adalah jari-jari lingkaran dan adalah koordinat pusat lingkaran.

Jika pusat lingkaran terdapat di , maka persamaan di atas dapat dituliskan sebagai

Bentuk persamaan lingkaran dapat dijabarkan juga menjadi bentuk

dengan adalah jari-jari lingkaran dan adalah koordinat pusat lingkaran. Bentuk
persamaan tersebut dikenal sebagai bentuk umum persamaan lingkaran.

Persamaan parametrik

Lingkaran dapat pula dirumuskan dalam suatu persamaan parameterik, yaitu


yang apabila dibiarkan menjalani t akan dibuat suatu lintasan berbentuk lingkaran dalam ruang x-y.

Luas lingkaran

Luas lingkaran memiliki rumus

yang dapat diturunkan dengan melakukan integrasi elemen luas suatu lingkaran

dalam koordinat polar, yaitu

Dengan cara yang sama dapat pula dihitung luas setengah lingkaran, seperempat lingkaran, dan bagian-bagian lingkaran. Juga tidak
ketinggalan dapat dihitung luas suatu cincin lingkaran dengan jari-jari dalam dan jari-jari luar .

Penjumlahan elemen juring

Luas lingkaran dapat dihitung dengan memotong-motongnya sebagai elemen-elemen dari suatu juring untuk kemudian disusun ulang
menjadi sebuah persegi panjang yang luasnya dapat dengan mudah dihitung. Dalam gambar r berarti sama dengan R yaitu jari-jari lingkaran.

Luas juring
Luas juring suatu lingkaran dapat dihitung apabila luas lingkaran dijadikan fungsi dari R dan θ, yaitu;

dengan batasan nilai θ adalah antara 0 dan 2π. Saat θ bernilai 2π, juring yang dihitung adalah juring terluas, atau luas lingkaran.

Luas cincin lingkaran


Suatu cincin lingkaran memiliki luas yang bergantung pada jari-jari dalam dan jari-jari luar , yaitu
di mana untuk rumus ini kembali menjadi rumus luas lingkaran.

Luas potongan cincin lingkaran


Dengan menggabungkan kedua rumus sebelumnya, dapat diperoleh

yang merupakan luas sebuah cincin tak utuh.

Keliling lingkaran

Keliling lingkaran memiliki rumus:

Panjang busur lingkaran


Panjang busur suatu lingkaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus

yang diturunkan dari rumus untuk menghitung panjang suatu kurva

di mana digunakan

sebagai kurva yang membentuk lingkaran. Tanda mengisyaratkan bahwa terdapat dua buah kurva, yaitu bagian atas dan bagian bawah.
Keduanya identik (ingat definisi lingkaran), sehingga sebenarnya hanya perlu dihitung sekali dan hasilnya dikalikan dua.

π(Pi)

Nilai pi adalah suatu besaran yang merupakan sifat khusus dari lingkaran, yaitu perbandingan dari keliling K dengan diameternya D:

sumber : id.wikipedia.org

KELILING DAN LUAS TRAPESIUM DAN CONTOHNYA ( MATERI RUMUS )


Rumus Luas dan Keliling Layang-Layang

Ciri-Cirinya :
- Asalnya dari dua segitiga sama kaki dengan kedua alasnya sama panjang dan berimpit.
- Memiliki 2 pasang sisi sama panjang; AD = CD
dan AB = CB

- Mempunyai sepasang sudut yang sama yaitu < A =

- Diagonal terpanjang merupakan sumbu simetri( BD )

Rumus Luas = ½ x diagonal1 x diagonal2


= ½ x AC x BD
d = diagonal.

Keliling = 2 ( a + b )
= 2 AB + 2 AD
= AB + BC + CD +AD

Contoh soal
1. Panjang suatu diagonal layang-layang adalah 15 cm dengan luas 45 cm2
Berapakah panjang diagonal layang-layang yang satunya? (sumber: belajar-matematika.com)

Jawab :
L =1/2 x diagonal 1 x diagonal 2
45 cm2 =1/2 x 15 cmx diagonal 2
Diagonal2= (2 x 45)/15 = 90 / 15 = 4 cm

Rumus Belah Ketupat Lengkap


Friday, December 21st 2012. | rumus matematika

1. Rumus Luas Belah Ketupat

L = 1/2 x D1 x D2

L = 1/2 x ac x bd

D1 dan D2 merupakan diameter belah ketupat yang saling bersilangan. Lihat gambar.

2. Rumus Keliling Belah Ketupat

KLL = a+b+c+d karena dalam belah ketupat sisinya sama panjang maka

KLL = 4 a

Jika Tidak Diketahui sisi a,b,c,dan d bisa mengunakan rumus belah ketupat berikut

a = sisi belah ketupat = akar dari (1/2 D1)2 + (1/2 D2)2

KLL = 4 x (akar dari (1/2 D1)2 + (1/2 D2)2)

Anda mungkin juga menyukai