Segitiga merupakan bangun datar yang terbentuk dari tiga titik yang tidak segaris. Segitiga terdiri
dari tiga sisi dan tiga sudut.
Berdasarkan panjang sisi penyusunnya, segitiga terbagi menjadi tiga, yaitu segitiga sama sisi,
segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.
Segitiga sama sisi memiliki sisi-sisi yang sama panjang, begitu pula dengan sudutnya yang sama
besar, yaitu 60°. Segitiga sama kaki memiliki sepasang sisi yang sama panjang, dan sudut kaki
yang sama besar. Sedangkan segitiga sembarang memiliki panjang sisi yang berbeda-beda.
Berdasarkan besar sudutnya, segitiga juga terbagi menjadi tiga jenis, yaitu segitiga siku-siku,
segitiga lancip, dan segitiga tumpul.
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya 90°, sehingga panjang sisinya
mengikuti dalil pythagoras. Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya lancip, besarnya
kurang dari 90°. Sedangkan segitiga tumpul adalah segitiga yang salah sudutnya tumpul. Besar
sudut tumpul lebih dari 90°.
Apapun jenisnya, jika ketiga sudut pada segitiga kita jumlahkan maka hasilnya adalah 180°.
Rumus ini digunakan jika diketahui panjang alas dan tinggi segitiga. Jika pada soal diketahui
komponen segitiga lainnya, misalnya dua sisi dan sudut yang diapit maka kita menggunakan
rumus lain yang berkaitan dengan trigonometri. Sedangkan jika pada soal cuma ada panjang
ketiga sisi segitiga, maka kita gunakan rumus heron.
Dalam pembuktian rumus luas segitiga ini, pembahasan akan dibagi menjadi 3 kasus sesuai
dengan metode pembuktian yang digunakan.
Bangun ABCD adalah persegi panjang, sehingga AB = CD dan BC = AD. Akibatnya bangun
ABD dan BCD kongruen (L ABD = L BCD).
AD x AB = 2 x L ABD
L ABD = 1/2 x AD x AB
Pada segitiga ABD, AB adalah sisi alas dan AD adalah tinggi segitiga.
Jadi, terbukti bahwa.