Disusun Oleh:
Kelompok 3
JURUSAN MATEMATIKA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami ucapkan ke-hadirat Allah subhanahu wataala yang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kemampuan Penalaran, Komunikasi, dan Representasi Matematis” dengan baik dan
tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi
tugas kelompok dari mata kuliah Assesmen Pembelajaran Matematika. Pada kesempatan ini
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Irwan, M.Pd. dan Ibu Khairani,
S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Assesmen Pembelajaran Matematika.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen dan rekan-rekan
mahasiswa. Atas kurang dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf.
Harapan kami semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………....….... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 3
1.3 Tujuan………………………………………………………....………………….... 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 4
2.1 Pengertian Kemampuan Penalaran Matematis…………………………………….. 4
2.2 Indikator Kemampuan PenalaranMatematis……………………………………...... 5
2.3 Rancangan Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Matematis…………………...... 6
2.4 Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis…………………………………...14
2.5 Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis…………………………………..... 17
2.6 Rancangan Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis………………….. 19
2.7 Pengertian Kemampuan Representasi Matematis………………………………….. 30
2.8 Indikator Kemampuan Representasi Matematis…………………………………… 31
2.9 Rancangan Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis………………..... 32
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….. 41
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….... 41
3.2 Saran……………………………………………………………………………….. 42
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 43
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kemampuan penalaran matematika adalah salah satu tujuan terpenting dalam
pembelajaran matematika, memberikan materi–materi yang diajarkan kepada siswa bukan
hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan penalaran siswa dapat lebih mengerti
akan konsep materi pelajaran itu sendiri.
Selain itu ada aspek lain yang perlu dimiliki oleh siswa, yaitu kemampuan koneksi
matematika (mathematical connection). Komunikasi atau keterkaitan ini bertujuan untuk
membantu siswa memahami konsep-konsep matematika secara internal dan eksternal.
Dalam belajar matematika, siswa dituntut untuk mampu mencapai apa yang menjadi
tujuan pembelajaran. Sejalan dengan fungsi matematika sekolah, maka fungsi dari
pembelajaran matematika meliputi: (1) Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari
perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan; (2) Banyak ditemukannya kaidah atau
aturan untuk memecahkan masalah matematika yang biasanya ditulis dalam rumus atau
formula matematika; (3) Untuk mengembangkan kemampuan koneksi, siswa dapat
menyampaikan informasi dalam bahasa matematika.
Kemampuan komunikasi matematis diperlukan untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan, khususnya masalah sehari-hari olehnya itu komunukasi matematis perlu
diperhatikan dalam pembelajaran matematika. Dengan komunikasi, peserta didik dapat
dengan mudah memahami mengenai simbol-simbol dan informasi yang terdapat pada
pelajaran tersebut. Faktanya, peserta didik jarang sekali diberi kesempatan untuk
mengkomunikasikan idenya dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah,
sehingga hal tersebut menyebabkan rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa.
Sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika sekolah, National Council of
Teacher of Mathematics (NCTM) juga menetapkan standar proses pembelajaran
matematika sekolah, yaitu: pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, koneksi dan
representasi. Pada awalnya standar-standar yang direkomendasikan di dalam NCTM 1989
hanya terdiri dari empat kompetensi dasar yaitu pemecahan masalah, komunikasi, koneksi,
dan penalaran, sedangkan representasi masih dipandang sebagai bagian dari komunikasi
matematika. Namun, karena disadari bahwa representasi matematika merupakan suatu hal
yang selalu muncul ketika orang mempelajari matematika pada semua tingkatan/level
3
pendidikan, maka dipandang bahwa representasi merupakan suatu komponen yang layak
mendapat perhatian serius. Dengan demikian representasi matematik perlu mendapat
penekanan dan dimunculkan dalam proses pengajaran matematika di sekolah. Oleh karena
itu di dalam pengajaran matematika, kemampuan mengungkapkan gagasan/ide matematis
dan merepresentasikan gagasan/ide matematis dapat merupakan suatu hal yang harus
dilalui oleh setiap orang yang sedang belajar matematika.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kemampuan penalaran matematis.
2. Untuk mengetahui indikator-indikator kemampuan penalaran matematis.
3. Untuk mengetahui rancangan instrumen tes kemampuan penalaran matematis.
4. Untuk mengetahui pengertian kemampuan komunikasi matematis.
5. Untuk mengetahui indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis.
6. Untuk mengetahui rancangan instrumen tes kemampuan komunikasi matematis.
7. Untuk mengetahui pengertian kemampuan representasi matematis.
8. Untuk mengetahui indikator-indikator kemampuan representasi matematis.
9. Untuk mengetahui rancangan instrumen tes kemampuan representasi matematis.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
dalam penalaran deduktif bersifat mutlak benar atau salah dan tidak keduanya bersama-
sama. Beberapa kegiatan yang tergolong pada penalaran deduktif diantaranya:
melakukan operasi hitung (ini tergolong pada penalaran deduktif tingkat rendah),
menarik kesimpulan logis, memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan
atau pola, mengajukan lawan contoh, mengikuti aturan inferensi, memeriksa validitas
argumen, membuktikan, dan menyusun argumen yang valid, merumuskan defenisi,
menyusun pembuktian langsung, pembuktian tidak langsung dan pembuktian dengan
induksi matematik.
Berdasarkan paparan tentang kemampuan penalaran matematis, dapat disimpulkan
kemampuan penalaran matematis adalah kemampuan siswa untuk menyimpulkan,
menyajikan, mengajukan dugaan, memanipulasi, serta menemukan pola atau sifat dari
gejala matematis untuk membuat generalisasi.
Petunjuk:
a. Tulislah identitas pada pojok kiri atas lembar jawaban dengan lengkap (nama,
nomor absen, kelas dan sekolah).
b. Bacalah soal dengan teliti, jika ada yang kurang jelas tanyakan pada pengawas.
c. Semua soal harus anda jawab sesuai dengan pemahaman yang anda miliki.
d. Kerjakan soal yang anda anggap mudah terlebih dahulu.
e. Soal tidak boleh di coret-coret.
1. Perhatikan sebuah segitiga siku-siku dan 3 buah persegi satuan pada gambar
berikut!
2. Suatu segitiga berukuran 4 cm, 6 cm, dan 5 cm. Apakah segitiga tersebut
merupakan segitiga siku-siku? Berikanlah alasan terhadap jawaban anda!
3. Perhatikan gambar trapesium sama kaki di bawah ini! 16 cm
13 cm
t
5. Suatu segitiga siku-siku dengan panjang sisi penyikunya adalah 6 cm dan 8 cm,
memiliki panjang sisi miring 10 cm. Bagaimanakah hubungan antara panjang
8
6. Diketahui titk O adalah titik pusat lingkaran, ∠AOB adalah sudut yang
dibentuk oleh dua jari-jari yang berpotongan pada pusat lingkaran dan ∠ACB
adalah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan di satu titik
pada keliling lingkaran. Tentukanlah hubungan antara ∠AOB dan ∠ACB!
8. Putra dan 3 orang temannya membeli pizza yang berbentuk lingkaran dengan
jari-jari 21 cm, dan harganya Rp.10.000,00/juring dengan luasan juring pizza
tersebut adalah 154 cm2. Putra memakan 1/3 dari pizza tersebut dan sisanya
dimakan oleh 3 orang temannya dengan bagian yang sama. Pizza tersebut akan
dibayar bersama-sama sesuai dengan banyak pizza yang dimakan. Jika Putra
hanya membawa uang Rp. 35.000,00, apakah uang Putra cukup untuk
membayar bagian pizza tersebut? Mengapa?
9
ide-ide matematis mereka baik secara lisan, tertulis, gambar, diagram, menggunakan
seperti kemampuan pemecahan masalah. Hal tersebut sejalan dengan Masrukan dalam
kemampuan peserta didik dalam hal menjelaskan suatu algoritma dan cara unik untuk
fenomena dunia nyata secara grafik, kata-kata/kalimat, persamaan, tabel dan sajian secara
fisik. Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang perlu
mengemukakan bahwa ada lima aspek komunikasi yang perlu dikembangkan, yaitu: (1)
discussing (diskusi), dan (5) writing (menulis). Tetapi dalam standart kurikulum
dalam komunikasi tetapi menjadi salah satu kemampuan tersendiri yang juga perlu
tidak lagi memuat representasi. Penjabaran tentang aspek-aspek tersebut adalah sebagai
berikut.
1) Mendengar
Mendengar adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam komunikasi.
Dengan mendengar, peserta didik dapat menangkap inti dari topik yang sedang
2) Membaca
Membaca merupakan aspek yang kompleks dimana di dalamnya terdapat
saja yang terkandung dalam bacaan. Dengan membaca, peserta didik dapat
memahami ide-ide matematis yang dituangkan orang lain dalam bentuk tulisan dan
dapat mengaitkan informasi yang ia baca dengan pengetahuan yang telah ia miliki
3) Diskusi
Dalam diskusi, peserta didik dapat mengekspresikan dan mengemukakan ide-
ide matematisnya tentang topik yang sedang dibicarakan kepada orang lain. Selain
itu, peserta didik dapat bertanya kepada guru atau temannya tentang hal yang tidak
masalah akan meningkat. Huggins dalam Qohar (2011) mengemukakan bahwa salah
satu bentuk dari komunikasi matematis ialah berbicara (speaking). Hal ini identik
4) Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk
merefleksikan pikiran yang dituangkan dalam media, baik kertas, komputer, maupun
media lainnya. Dengan menulis, peserta didik dapat mengaitkan konsep yang sedang
ia pelajari dengan konsep yang sudah ia pahami. Hal tersebut dapat membantu
menulis tentang sesuatu yang dipikirkan dapat membantu para siswa untuk
tersebut.
tertulis dapat berupa grafik, gambar, tabel, persamaan atau tulisan dalam jawaban soal.
kemampuan komunikasi adalah secara tertulis karena secara formal penggunaan bahasa
lebih mudah diimplementasikan secara tertulis. Silver et al. (Kosko & Wilkins, 2012)
membantu individu untuk memikirkan dan menjelaskan secara detail mengenai suatu ide.
Jordak et al. (Kosko & Wilkins, 2012) menambahkan bahwa kemampuan komunikasi
matematis tertulis akan membantu peserta didik untuk mengeluarkan pemikiran mereka
memaksa peserta didik untuk benar-benar memahami masalah yang sedang mencoba
menggunakan kosakata yang tepat, memilih langkah yang diperlukan untuk memecahkan
masalah, dan berpikir tentang alasan mengapa dia memilih langkah itu. Oleh karena itu,
2) Mengkomunikasikan ide matematis secara logis dan jelas kepada teman, guru,dan
lainnya.
tepat.
komunikasi dan mengkomunikasikan ide matematis secara logis dan jelas dapat dilihat
ketika peserta didik menjelaskan strategi atau langkah yang mereka gunakan dalam
memecahkan masalah. Yackel & Cobb dalam NCTM (2000: 268) mengemukakan
jelas. Oleh sebab itu peserta didik dituntut untuk mampu mengemukakan alasan atau
dasar dalam menjelaskan strategi yang mereka gunakan dalam memecahkan masalah.
18
dapat dilihat pada kemampuan peserta didik dalam menginterpretasikan ide- ide
didik dalam memahami permasalahan matematika tersebut. Artinya peserta didik harus
mampu menyebutkan informasi-informasi yang terdapat pada soal dan harus mampu
memberikan jawaban sesuai dengan maksud soal danselanjutnya peserta didik dapat
membuat simpulan yang benar di akhir jawabannya. Hal tersebut didukung oleh NCTM
(2000: 271) yang mengemukakanbahwa guru harus memberikan tugas yang mampu
dan menduga.
1. Segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan titik koordinat 𝐴(1,3), 𝐵(7,3), 𝐶(5,7), dan 𝐷(1,6)
dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 4. Tentukan titik koordinat bayangannya, kemudian
gambarlah segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 beserta bayangannya!
2. Perhatikan gambar berikut ini.
𝑃′𝑄′𝑅′ merupakan bayangan segitiga 𝑃𝑄𝑅 setelah ditranslasikan oleh (−3, −5).
Tentukan titik koordinat segitiga 𝑃𝑄𝑅 dan gambarlah segitiga 𝑃𝑄𝑅 tersebut!
1. Diketahui:
Segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan 𝐴(1,3), 𝐵(7,3), 𝐶(5,7), dan 𝐷(1,6) dicerminkan terhadap
garis 𝑦 = 4. (skor 1)
Ditanya:
- Titik koordinat bayangannya.
- Gambar segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 dan bayangannya (skor 1)
Jawab:
𝑀𝑦=4
D’ C’
24
2. Diketahui:
𝑃’𝑄’𝑅’ dengan 𝑃′(−6, −1), 𝑄′(−6, −6), dan 𝑅′(−2, −6) merupakan bayangan
segitiga 𝑃𝑄𝑅 setelah ditranslasikan oleh (−3, −5). (skor 1)
Ditanya:
- Titik koordinat segitiga 𝑃𝑄𝑅
- Gambar segitiga 𝑃𝑄𝑅 (skor 1)
Jawab:
𝑇(−3,−5)
Jadi, titik koordinat segitiga 𝑃𝑄𝑅 adalah 𝑃(−3,4), 𝑄(−3, −1), dan 𝑅(1, −1).
(skor 2)
Berikut merupakan gambar segitiga 𝑃𝑄𝑅
3
P
P’ (skor 3)
Q R
Q’ R’
3. Diketahui:
- Segitiga KLM ditransformasi sehingga menghasilkan bayangan segitiga
PQR
- 𝐾(3,7), 𝐿(−1,4), 𝑃(4,2), dan 𝑅(5, −2) (skor 1)
Ditanya:
a. Jenis transformasinya
b. Koordinat Q
c. Koordinat 𝑀 (skor 2)
d. Gambar segitiga 𝐾𝐿𝑀 dan 𝑃𝑄𝑅
25
Jawab:
a. Titik 𝑃(4,2) merupakan bayangan titik 𝐾(3,7). Salah satu transformasi yang
mentransformasikan 𝐾(3,7) menjadi 𝑃(4,2) adalah translasi oleh (1, −5)
karena titik 𝐾 bergeser 1 satuan ke kanan, dan 5 satuan ke bawah.
Oleh sebab itu, diperoleh (skor 2)
𝑇(1,−5)
L
M
(skor 2)
Q
R
26
4. Diketahui:
- Bayangan jam dinding yang dilihat Chocho dalam cermin adalah
sebagai berikut ini.
(skor 2)
Ditanya:
a. Gambarlah jam dinding sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
b. Pukul berapakah yang sebenarnya Chocho lihat? (skor 1)
Jawab:
a. Jam dinding yang sebenarnya dilihat Chocho adalah sebagai berikut ini.
(skor 4)
5. Diketahui:
- Rendra berjalan dari rumah ke sekolah sejauh 3 hm ke barat, lalu ke selatan
sejauh 5 hm lalu ke timur sejauh 1 hm.
- Rumah Rendra berada di koordinat (2,1) (skor 2)
Ditanyakan:
a. Gambar rute perjalanan Rendra pada bidang koordinat.
b. Jika Rendra hanya diperbolehkan berbelok sekali, saran agar Rendra dapat
berangkat dari rumah ke sekolah. (skor 1)
c. Di dalam transformasi, disebut apakah perjalanan Rendra dari rumah ke
sekolah?
Jawab:
a. Berikut merupakan rute perjalanan Rendra
R (skor 1)
Barat Timur
(skor 3)
R
Selatan
’
27
Representasi Indikator
KEMAMPUAN
REPRESENTASI MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / Genap
Materi : Himpunan
Waktu : 2 x 40 menit
Skor
No S oal Uraian Jawaban Kategori Representasi
Maks
1 Nyatakanlah himpunan-himpunan di bawah Respon 1 :
ini dengan kata-kata dan notasi pembentuk A = himpunan bilangan asli kelipatan 3 Representasi linguistik 4
himpunan : kurang dari 13.
A = {3,6,9,12} A = {x | x < 13, x ∊ kelipatan 3} Representasi simbolik
B = {1,4,9,16,25} B = himpunan bilangan kuadrat
kurang dari 30.
B = {x | x < 30, x ∊ bilangan kuadrat}
Respon 2 :
A = bilangan kelipatan 3 Representasi linguistik 3
A = {x | x ∊ kelipatan 3} Representasi simbolik
B = bilangan asli kurang dari 25 Representasi linguistk
B = {x | x < 26 , x ∊ bilangan asli} Representasi simbolik
36
3 S • Bisma Respon 1 :
A B a. {Ilham,Reza,Kiky,Edo,Dicky,Iqbal} Representasi simbolik 4
• Ilham •Edo
• Dicky •Rangga b. {Edo,Dicky,Iqbal,Rangga} Representasi simbolik
•Iqbal
• Reza •Kiky c. {Edo,Dicky,Iqbal} Representasi simbolik
Respon 2 :
• Raffael •Morgan • Bastian a. {Ilham,Reza,Kiky} Representasi simbolik 3
b. {Rangga} Representasi simbolik
c. {Edo,Dicky,Iqbal} Representasi simbolik
38
A B
Representasi simbolik 3
•4 •6 •8 •2 •3 •5 Representasi ilustratif
•10 •12 •7
Respon 3 :
S
Representasi simbolik 2
•0 •1 •4
B Representasi ilustratif
A
• 9 •4 •6 •8 •2 •3 •5
•10 •12 •2 •7
S
Representasi simbolik 1
B
A Representasi ilustratif
•5
• 2 •4 •6 •8 •2 •3
• 10 •12 •7
Respon 5 :
Tidak dikerjakan - 0
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Kemampuan penalaran matematis adalah kemampuan siswa untuk menyimpulkan,
menyajikan, mengajukan dugaan, memanipulasi, serta menemukan pola atau sifat dari
gejala matematis untuk membuat generalisasi.
• Menurut Kusmaryono, indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran
matematis adalah: (1) mengidentifikasi asumsi yang digunakan serta menyajikannya
dalam bentuk model; (2) menentukan pola sifat atau gejala matematis untuk membuat
generalisasi. (3) melakukan manipulasi matematika; (4) memeriksa kesahihan suatu
argumen.
• Komunikasi matematis merupakan suatu cara peserta didik untuk mengungkapkan ide-
ide matematis mereka baik secara lisan, tertulis, gambar,diagram, menggunakan benda,
menyajikan dalam bentuk aljabar, atau menggunakan simbol matematika.
• Menurut NCTM, kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat dari kemampuan: (1)
mengorganisasi dan mengkonsolidasi ide matematis melalui komunikasi; (2)
mengkomunikasikan ide matematis secara logis dan jelas kepada teman, guru, dan
lainnya; (3) menganalisis dan mengevaluasi ide matematis dan strategi lain; (4)
menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematis secara tepat.
• Kemampuan representasi adalah kemampuan pengungkapan ide-ide yang di tampilkan
oleh siswa dalam mewakili suatu masalah dalam berbagai cara seperti gambar, kata-kata
atau simbol matematika sebagai bentuk pemecahan masalah sehingga maknanya menjadi
jelas sebagai interpretasi dari pikiran siswa.
• Untuk representasi visual (diagram, tabel atau grafik), indikatornya: (1) Menyajikan
kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi diagram, grafik
atau tabel; (2) menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah. Untuk
representasi gambar, indikatornya: (1) Membuat gambar pola-pola geometri; (2)
membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi
penyelesaiannya. Untuk representasi persamaan atau ekspresi matematis,
indikatornya: (1) membuat persamaan atau ekspresi matematis dari representasi lain
yang diberikan; (2) membuat konjektur dari suatu pola bilangan; (3) penyelesaian
masalah dari suatu ekspresi matematis. Untuk representasi kata-kata atau teks tertulis,
41
42
3.2 Saran
Semoga makalah “Kemampuan Penalaran, Komunikasi, dan Representasi Matematis”
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
43