Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH

ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“KEMAMPUAN PENALARAN, KOMUNIKASI, DAN REPRESENTASI MATEMATIS”

Dosen Pengampu: Dr. Irwan, M.Si dan Khairani, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Annisa Zumelda (19029008)

Nur Azizah (19029035)

Windi Pratama Putri (19029056)

Devy Hasanah (19029078)

Ricky Refandi (19029111)

Amelia Azzahra (19029113)

Mutiara Nurul Aulia (19029157)

Siti Aliifah Deka Putri (19029168)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan ke-hadirat Allah subhanahu wataala yang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kemampuan Penalaran, Komunikasi, dan Representasi Matematis” dengan baik dan
tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi
tugas kelompok dari mata kuliah Assesmen Pembelajaran Matematika. Pada kesempatan ini
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Irwan, M.Pd. dan Ibu Khairani,
S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Assesmen Pembelajaran Matematika.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen dan rekan-rekan
mahasiswa. Atas kurang dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf.
Harapan kami semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat.

Padang, Oktober 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………....….... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 3
1.3 Tujuan………………………………………………………....………………….... 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 4
2.1 Pengertian Kemampuan Penalaran Matematis…………………………………….. 4
2.2 Indikator Kemampuan PenalaranMatematis……………………………………...... 5
2.3 Rancangan Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Matematis…………………...... 6
2.4 Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis…………………………………...14
2.5 Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis…………………………………..... 17
2.6 Rancangan Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis………………….. 19
2.7 Pengertian Kemampuan Representasi Matematis………………………………….. 30
2.8 Indikator Kemampuan Representasi Matematis…………………………………… 31
2.9 Rancangan Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis………………..... 32
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….. 41
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….... 41
3.2 Saran……………………………………………………………………………….. 42
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 43

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia pendidikan peserta didik yang ada saat ini merupakan generasi yang
akan meneruskan estafet kemajuan bangsa, oleh karenanya sudah menjadi tugas seorang
pendidik untuk mengembangkan potensi yang ada padanya. Salah satu cara untuk
mengembangkan potensi peserta didik tersebut adalah melalui pendidikan, yang mana
melalui pendidikan inilah peningkatan kualitas sumber daya peserta didik dapat
dilaksanakan. Hal ini sebagaimana telah termaktub dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan potensi peserta didik. Matematika dapat dipelajari secara formal dalam
dunia pendidikan maupun informal dalam kehidupa sehari-hari. Dalam pelaksanaan
pendidikan formal mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang wajib
dipelajari di sekolah, baik itu Sekolah Dasar (yang sederajat), Sekolah Menengah Pertama
(yang sederajat) maupun di jenjang Sekolah Menengah Atas (yang sederajat) matematika
juga diajarkan kepada peserta didik di semua jurusan. Tujuan pembelajaran matematika
sekolah berdasarkan PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2006 (Pratiwi, 2013: 1) yaitu agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

1
2

4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kemampuan penalaran matematika adalah salah satu tujuan terpenting dalam
pembelajaran matematika, memberikan materi–materi yang diajarkan kepada siswa bukan
hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan penalaran siswa dapat lebih mengerti
akan konsep materi pelajaran itu sendiri.
Selain itu ada aspek lain yang perlu dimiliki oleh siswa, yaitu kemampuan koneksi
matematika (mathematical connection). Komunikasi atau keterkaitan ini bertujuan untuk
membantu siswa memahami konsep-konsep matematika secara internal dan eksternal.
Dalam belajar matematika, siswa dituntut untuk mampu mencapai apa yang menjadi
tujuan pembelajaran. Sejalan dengan fungsi matematika sekolah, maka fungsi dari
pembelajaran matematika meliputi: (1) Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari
perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan; (2) Banyak ditemukannya kaidah atau
aturan untuk memecahkan masalah matematika yang biasanya ditulis dalam rumus atau
formula matematika; (3) Untuk mengembangkan kemampuan koneksi, siswa dapat
menyampaikan informasi dalam bahasa matematika.
Kemampuan komunikasi matematis diperlukan untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan, khususnya masalah sehari-hari olehnya itu komunukasi matematis perlu
diperhatikan dalam pembelajaran matematika. Dengan komunikasi, peserta didik dapat
dengan mudah memahami mengenai simbol-simbol dan informasi yang terdapat pada
pelajaran tersebut. Faktanya, peserta didik jarang sekali diberi kesempatan untuk
mengkomunikasikan idenya dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah,
sehingga hal tersebut menyebabkan rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa.
Sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika sekolah, National Council of
Teacher of Mathematics (NCTM) juga menetapkan standar proses pembelajaran
matematika sekolah, yaitu: pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, koneksi dan
representasi. Pada awalnya standar-standar yang direkomendasikan di dalam NCTM 1989
hanya terdiri dari empat kompetensi dasar yaitu pemecahan masalah, komunikasi, koneksi,
dan penalaran, sedangkan representasi masih dipandang sebagai bagian dari komunikasi
matematika. Namun, karena disadari bahwa representasi matematika merupakan suatu hal
yang selalu muncul ketika orang mempelajari matematika pada semua tingkatan/level
3

pendidikan, maka dipandang bahwa representasi merupakan suatu komponen yang layak
mendapat perhatian serius. Dengan demikian representasi matematik perlu mendapat
penekanan dan dimunculkan dalam proses pengajaran matematika di sekolah. Oleh karena
itu di dalam pengajaran matematika, kemampuan mengungkapkan gagasan/ide matematis
dan merepresentasikan gagasan/ide matematis dapat merupakan suatu hal yang harus
dilalui oleh setiap orang yang sedang belajar matematika.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian kemampuan penalaran matematis?
2. Apa saja indikator kemampuan penalaran matematis?
3. Bagaimana contoh rancangan instrumen tes kemampuan penalaran matematis?
4. Apa pengertian kemampuan komunikasi matematis?
5. Apa saja indikator kemampuan komunikasi matematis?
6. Bagaimana contoh rancangan instrumen tes kemampuan komunikasi matematis?
7. Apa pengertian kemampuan representasi matematis?
8. Apa saja indikator kemampuan representasi matematis?
9. Bagaimana contoh rancangan instrumen tes kemampuan representasi matematis?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kemampuan penalaran matematis.
2. Untuk mengetahui indikator-indikator kemampuan penalaran matematis.
3. Untuk mengetahui rancangan instrumen tes kemampuan penalaran matematis.
4. Untuk mengetahui pengertian kemampuan komunikasi matematis.
5. Untuk mengetahui indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis.
6. Untuk mengetahui rancangan instrumen tes kemampuan komunikasi matematis.
7. Untuk mengetahui pengertian kemampuan representasi matematis.
8. Untuk mengetahui indikator-indikator kemampuan representasi matematis.
9. Untuk mengetahui rancangan instrumen tes kemampuan representasi matematis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kemampuan Penalaran Matematis


Penalaran matematis merupakan kemampuan dan kegiatan dalam otak yang harus
dikembangkan berkelanjutan melalui suatu konteks. Kemampuan penalaran matematis
sangat penting dalam pemahaman matematik, mengeksplor idea, memperkirakan solusi,
dan menerapkan ekspresi matematik dalam konteks matematik yang relevan, serta
memahami bahwa matematika itu bermakna. Penalaran berasal dari kata nalar yang
mempunyai arti pertimbangan tentang baik buruk, kekuatan berpikir atau aktivitas yang
memungkinkan seseorang berpikir logis.
Penalaran merupakan proses berpikir dalam proses penarikan kesimpulan. Menurut
Suriasumantri, penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran merupakan ciri utama matematika dalam
penarikan kesimpulan untuk menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu pengertian penalaran
sangatlah penting umtuk kita ketahui terlebih dahulu. Salah satu tujuan pembelajaran
matematika disekolah adalah menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika. Hal ini berarti penalaran matematis fondasi untuk
mendapatkan atau mengkontruksi pengetahuan matematika. Melalui kegiatan bernalar
dalam matematika, diharapkan siswa dapat melihat bahwa matematika merupakan kajian
yang masuk akal atau logis. Dengan demikian siswa merasa yakin bahwa matematika
dapat dipahami, dipikirkan, dibuktikan, dan dievaluasi.
Penalaran adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari satu atau lebih proposisi.
Penalaran matematis dapat digolongkan pada dua jenis yaitu :
1) Penalaran Induktif adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai aturan yang
berlaku umum hingga diperoleh kesimpulan yang berlaku khusus. Nilai kebenaran
dalam penalaran induktif dapat bersifat benar atau salah. Beberapa kegiatan yang
tergolong pada penalaran induktif diantaranya: penalaran analogi, generalisasi, estimasi
atau memperkirakan jawaban, proses solusi, dan menyusun konjektur.
2) Penalaran Deduktif adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari aturan yang
berlaku khusus hingga diperoleh kesimpulan yang berlaku umum. Nilai kebenaran

4
5

dalam penalaran deduktif bersifat mutlak benar atau salah dan tidak keduanya bersama-
sama. Beberapa kegiatan yang tergolong pada penalaran deduktif diantaranya:
melakukan operasi hitung (ini tergolong pada penalaran deduktif tingkat rendah),
menarik kesimpulan logis, memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan
atau pola, mengajukan lawan contoh, mengikuti aturan inferensi, memeriksa validitas
argumen, membuktikan, dan menyusun argumen yang valid, merumuskan defenisi,
menyusun pembuktian langsung, pembuktian tidak langsung dan pembuktian dengan
induksi matematik.
Berdasarkan paparan tentang kemampuan penalaran matematis, dapat disimpulkan
kemampuan penalaran matematis adalah kemampuan siswa untuk menyimpulkan,
menyajikan, mengajukan dugaan, memanipulasi, serta menemukan pola atau sifat dari
gejala matematis untuk membuat generalisasi.

2.2 Indikator Kemampuan Penalaran Matematis


Penalaran matematika yang mencakup kemampuan berpikir secara logis dan
sistematis merupakan ranah kognitif matematik yang paling tinggi. Indikator kemampuan
penalaran matematis dijelaskan dalam Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor
506/Kep/PP/2004 diuraikan bahwa indikator siswa memiliki kemampuan penalaran
matematis adalah mampu:
a. Mengajukan dugaan.
b. Melakukan manipulasi matematika.
c. Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap
beberapa solusi.
d. Menarik kesimpulan dari pernyataan.
e. Memeriksa kesahihan suatu argumen.
f. Menentukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk memuat generalisasi.

Menurut Sumarmo, indikator yang menunjukkan penalaran matematis antara lain


adalah:
a. Menarik kesimpulan logis.
b. Memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau pola.
c. Memperkirakan jawaban dan proses solusi.
d. Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi atau membuat analogi,
generalisasi dan menyusun konjektur.
6

e. Mengajukan lawan contoh.


f. Mengikuti aturan inferensi, memeriksa valditas argumen, membuktikan dan
menyusun argumen yang valid.
g. Menyusun pembuktian langsung, pembuktian tak langsung dan pembuktian
dengan induksi matematika.

Sedangkan menurut Kusmaryono indikator yang digunakan untuk mengukur


kemampuan penalaran matematis pada proses pembelajaran matematika adalah:
a. Mengidentifikasi asumsi yang digunakan serta menyajikannya dalam bentuk
model (lisan, tertulis, gambar maupun diagram).
b. Menentukan pola sifat atau gejala matematis untuk membuat generalisasi.
c. Melakukan manipulasi matematika.
d. Memeriksa kesahihan suatu argumen (pernyataan).

2.3 Rancangan Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Matematis


2.5.1 Kisi-kisi Soal
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Teorema Phytagoras dan Lingkaran
Kelas/Semester : VIII/Genap
Bentuk Soal : Uraian

Kompetensi Dasar Indikator Penalaran Nomor


Matematis Soal
3.6 Menjelaskan kebenaran teorema Memberikan alasan
1,2
Phytagoras dan tripel Phytagoras terhadap kebenaran solusi
Melakukan manipulasi
3
matematis
4.6 Menyelesaikan masalah yang Mengajukan dugaan 4
berkaitan dengan teorema Phytagoras
dan triple Phytagoras Menarik kesimpulan dari
pernyataan 5

3.7 Menjelaskan sudut pusat, sudut


Menarik kesimpulan dari
keliling, panjang busur, dan luas 6
pernyataan
juring, serta hubungannya
4.7 Menyelesaikan masalah yang Melakukan manipulasi
berkaitan dengan sudut pusat, sudut 7
matematis
keliling, panjang busur, dan luas
juring, serta hubungannya Mengajukan dugaan 8
7

2.5.2 Bentuk Soal


TES KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Teorema Phytagoras dan Lingkaran
Alokasi Waktu : 80 menit

Petunjuk:
a. Tulislah identitas pada pojok kiri atas lembar jawaban dengan lengkap (nama,
nomor absen, kelas dan sekolah).
b. Bacalah soal dengan teliti, jika ada yang kurang jelas tanyakan pada pengawas.
c. Semua soal harus anda jawab sesuai dengan pemahaman yang anda miliki.
d. Kerjakan soal yang anda anggap mudah terlebih dahulu.
e. Soal tidak boleh di coret-coret.

1. Perhatikan sebuah segitiga siku-siku dan 3 buah persegi satuan pada gambar
berikut!

Pada gambar di samping


apakah berlaku teorema
Pythagoras? Berikan
alasan terhadap jawaban
anda!

2. Suatu segitiga berukuran 4 cm, 6 cm, dan 5 cm. Apakah segitiga tersebut
merupakan segitiga siku-siku? Berikanlah alasan terhadap jawaban anda!
3. Perhatikan gambar trapesium sama kaki di bawah ini! 16 cm

13 cm
t

Berapakah luas trapesium di atas jika tinggi trapesium adalah 12 cm?


4. Seorang nelayan berlayar dari tempat A dengan menggunakan kapal sejauh 24
km ke arah barat menuju tempat B, kemudian berbelok ke arah utara sejauh 7
km menuju tempat C. Nelayan itu ingin kembali ke tempat A melalui jalur
terpendek. Kemanakah jalur terpendek yang bisa ditempuh oleh nelayan itu?
Buatlah sketsa gambarnya dan tentukan berapa jarak terpendek yang bisa
dilalui oleh nelayan itu!

5. Suatu segitiga siku-siku dengan panjang sisi penyikunya adalah 6 cm dan 8 cm,
memiliki panjang sisi miring 10 cm. Bagaimanakah hubungan antara panjang
8

sisi penyiku dan sisi miringnya hubungkan dengan teorema Phytagoras!

6. Diketahui titk O adalah titik pusat lingkaran, ∠AOB adalah sudut yang
dibentuk oleh dua jari-jari yang berpotongan pada pusat lingkaran dan ∠ACB
adalah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan di satu titik
pada keliling lingkaran. Tentukanlah hubungan antara ∠AOB dan ∠ACB!

7. Pak Ahmad memiliki sebuah kebun berbentuk seperempat lingkaran dengan


luas 38,5 m2. Suatu hari Pak Ahmad ingin memagari sekeliling kebunnya.
Berapakah biaya yang diperlukan untuk memagari kebun tersebut jika harga
pagar per meter adalah Rp. 20.000,00?

8. Putra dan 3 orang temannya membeli pizza yang berbentuk lingkaran dengan
jari-jari 21 cm, dan harganya Rp.10.000,00/juring dengan luasan juring pizza
tersebut adalah 154 cm2. Putra memakan 1/3 dari pizza tersebut dan sisanya
dimakan oleh 3 orang temannya dengan bagian yang sama. Pizza tersebut akan
dibayar bersama-sama sesuai dengan banyak pizza yang dimakan. Jika Putra
hanya membawa uang Rp. 35.000,00, apakah uang Putra cukup untuk
membayar bagian pizza tersebut? Mengapa?
9

2.3.3 Penyelesaian dan Rubik Penskoran


RUBIK PENSKORAN
TES KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS
No Alternatif Jawaban Pedoman Penskoran Skor
Maks
1 Memberikan Alasan atau Memberikan alasan atau bukti
Bukti Terhadap Kebenaran terhadap kebenaran teorema
Solusi 4
Phytagoras dengan benar dan
lengkap
III Memberikan alasan atau bukti
terhadap kebenaran teorema
II
Phytagoras dengan benar tetapi 3
memuat kesalahan yang tidak
I signifikan
Memberikan alasan atau bukti
Ya, pada segitiga diatas berlaku terhadap kebenaran teorema
teorema phytagoras. Alasannya Phytagoras dengan benar tetapi 2
yaitu: ada kesalahan yang signifikan
Berdasarkan gambar diperoleh Alasan atau bukti terhadap
sebagai berikut.
kebenaran teorema Phytagoras
a. Persegi satuan I memiliki
tidak benar tetapi jawaban masih 1
panjang sisi 3 satuan dan luas
9 satuan memuat argumen yang bisa
b. Persegi satuan II memiliki diterima
panjang sisi 4 satuan dan luas Tidak Memberikan alasan atau
16 satuan bukti terhadap kebenaran
c. Persegi satuan III memiliki teorema Phytagoras dengan
panjang sisi 5 satuan dan luas benar atau tidak merespon sama
25 satuan sekali
0
Hubungan antara luas ketiga
persegi satuan tersebut adalah:
25 = 16 + 9
Kita ketahui bahwa luas persegi
= s2, sehingga:
52 = 42 + 32
2 Memberikan Alasan Memberikan alasan atau bukti
Terhadap Kebenaran Solusi mengenai pembuktian segitiga
siku-siku dengan benar dan 4
Dalam segitiga siku-siku selalu lengkap
berlaku teorema Phytagoras
c2 = a2 + b2 dimana c adalah Memberikan alasan atau bukti
sisi miring yang merupakan sisi mengenai pembuktian segitiga
terpanjang. Substitusi a = 4, b = siku-siku dengan benar tetapi 3
5 dan c = 6 : memuat kesalahan yang tidak
signifikan
10

No Alternatif Jawaban Pedoman Penskoran Skor


Maks
c2 = a2 + b2 Memberikan alasan atau bukti
mengenai pembuktian segitiga
62 = 42 + 52 2
siku-siku dengan benar tetapi
36 = 9 + 25
36 = 34 ada kesalahan yang signifikan
Oleh karena 36 ≠ 34 maka Alasan atau bukti mengenai
segitiga tersebut bukan pembuktian segitiga siku-siku
merupakan segitiga siku-siku tidak benar tetapi jawaban masih 1
memuat argumen yang bisa
diterima
Tidak Memberikan alasan atau
bukti mengenai pembuktian
0
segitiga siku-siku dengan benar
atau tidak merespon sama sekali
3 Manipulasi Matematis Mampu melakukan manipulasi
matematis untuk memperoleh
D C 4
jawaban dari persoalan dengan
benar dan lengkap
Mampu melakukan manipulasi
matematis untuk memperoleh
A D’ C’ B jawaban dari persoalan dengan 3
benar tetapi memuat kesalahan
Panjang DC = D’C’= 16 cm yang tidak signifikan
AD’= C’B = √132 − 122 Mampu melakukan manipulasi
= √169 − 144 matematis untuk memperoleh
= √25 = 5 jawaban dari persoalan dengan 2
Sehingga panjang AB = 26 benar tetapi ada kesalahan yang
L = (𝐴𝐵 + 𝐷𝐶) . 𝑡/2 signifikan
= (26 + 16) . 12/2 Tidak mampu melakukan
= 42 . 6 = 252 cm2 manipulasi matematis untuk
memperoleh jawaban dari
1
persoalan dengan benar tetapi
jawaban masih memuat
argumen yang bisa diterima
Tidak mampu melakukan
manipulasi matematis untuk
memperoleh jawaban dari 0
persoalan dengan benar atau
tidak merespon sama sekali
4 Mengajukan Dugaan Mampu mengajukan berbagai
dugaan untuk memperoleh
Sketsa gambar: 4
jawaban dari persoalan dengan
benar dan lengkap
11

No Alternatif Jawaban Pedoman Penskoran Skor


Maks
C Mampu mengajukan berbagai
dugaan untuk memperoleh
jawaban dari persoalan dengan 3
7 km
benar tetapi memuat kesalahan
B 24 km A yang tidak signifikan
Mampu mengajukan berbagai
Jarak terpendek adalah:
dugaan untuk memperoleh
AC = √242 + 72 jawaban dari persoalan dengan 2
= √576 + 49 benar tetapi ada kesalahan yang
= √625 = 25 signifikan
Jadi, jarak terpendek yang bisa Tidak mampu mengajukan
dilalui oleh nelayan itu adalah berbagai dugaan untuk
dari A ke C dengan jarak 25 km memperoleh jawaban dari
1
persoalan dengan benar tetapi
jawaban masih memuat
argumen yang bisa diterima
Tidak mampu mengajukan
berbagai dugaan untuk
memperoleh jawaban dari 0
persoalan dengan benar atau
tidak merespon sama sekali
5 Menarik Kesimpulan dari Mampu menarik kesimpulan
Pernyataan dari pernyataan dengan benar 4
dan lengkap
Pernyataan yang diberikan Mampu menarik kesimpulan
yaitu: dari pernyataan dengan benar
1. Segitiga siku-siku dengan 3
tetapi memuat kesalahan yang
panjang sisi penyiku 6 cm dan
tidak signifikan
8 cm
2. Panjang sisi miring diukur Mampu menarik kesimpulan
dengan penggaris dan dari pernyataan dengan benar
2
hubungan antara ketiga sisi tetapi ada kesalahan yang
segitiga signifikan
Tidak mampu menarik
Setelah diukur dengan penggaris kesimpulan dari pernyataan
diperoleh panjang sisi miringnya dengan benar tetapi jawaban 1
adalah 10 cm. masih memuat argumen yang
Hubungan ketiga sisi: kuadrat sisi bisa diterima
miring adalah sama dengan
Tidak mampu menarik
jumlah kuadrat sisi penyikunya
kesimpulan dari pernyataan
0
dengan benar atau tidak
merespon sama sekali
12

No Alternatif Jawaban Pedoman Penskoran Skor


Maks
6 Menarik Kesimpulan dari Mampu menarik kesimpulan
Pernyataan dari pernyataan dengan benar 4
dan lengkap
Diberikan pernyataan sebagai Mampu menarik kesimpulan
berikut: dari pernyataan dengan benar
∠AOB adalah sudut yang 3
tetapi memuat kesalahan yang
dibentuk oleh dua jari-jari yang
tidak signifikan
berpotongan pada pusat
lingkaran L dan ∠ACB adalah Mampu mampu menarik
sudut yang dibentuk oleh dua tali kesimpulan dari pernyataan
2
busur yang berpotongan di satu dengan benar tetapi ada
titik pada keliling lingkaran L kesalahan yang signifikan
Tidak mampu menarik
Kesimpulan: kesimpulan dari pernyataan
∠AOB adalah sudut pusat dengan benar tetapi jawaban 1
∠ACB adalah sudut keliling masih memuat argumen yang
Hubungan ∠AOB dan ∠ACB bisa diterima
adalah Tidak mampu menarik
∠AOB = 2 ∠ACB atau kesimpulan dari pernyataan
∠ACB = ½ ∠AOB 0
dengan benar atau tidak
merespon sama sekali
7 Manipulasi Matematis Mampu melakukan manipulasi
matematis untuk memperoleh
Untuk mencari keliling lingkaran jawaban dari persoalan dengan 4
perlu diketahui jari-jari lingkaran benar dan lengkap
terlebih dahulu Mampu melakukan manipulasi
𝐿 = 𝜋𝑟2 matematis untuk memperoleh
22 2
38,5 . 4 = 𝑟 jawaban dari persoalan dengan 3
7 benar tetapi memuat kesalahan
2
7
𝑟 = 154 . yang tidak signifikan
22
𝑟 2 = 49 Mampu melakukan manipulasi
𝑟=7 matematis untuk memperoleh
22 jawaban dari persoalan dengan 2
Keliling = 2𝜋𝑟 = 2 . 7 . 7
benar tetapi ada kesalahan yang
= 44 meter signifikan
Biaya = 44 . harga pagar/meter Tidak mampu melakukan
= 44. (20.000) manipulasi matematis untuk
= 880.000 memperoleh jawaban dari
Jadi biaya yang diperlukan untuk 1
persoalan dengan benar tetapi
memagari sekeliling kebun
jawaban masih memuat
adalah Rp. 880.000,00
argumen yang bisa diterima
13

No Alternatif Jawaban Pedoman Penskoran Skor


Maks
Tidak mampu melakukan
manipulasi matematis untuk
memperoleh jawaban dari 0
persoalan dengan benar atau
tidak merespon sama sekali
8 Mengajukan Dugaan Mampu mengajukan berbagai
kemungkinan dugaan untuk
Untuk mengetahui apakah uang memperoleh hasil perhitungan 4
Putra cukup untuk membayar yang diharapkan dengan benar
bagian pizza tersebut maka perlu dan lengkap
mengajukan dugaan mengenai Mampu mengajukan berbagai
proses untuk memperoleh kemungkinan dugaan untuk
jawaban yang diinginkan memperoleh hasil perhitungan
3
yang diharapkan dengan benar
Luas keseluruhan pizza = tetapi memuat kesalahan yang
𝜋𝑟2 = 1.386 cm2 tidak signifikan
Banyaknya juring = Mampu mengajukan berbagai
1.386/154 = 9 juring kemungkinan dugaan untuk
Putra memakan 1/3 pizza jadi memperoleh hasil perhitungan
yang dimakan Putra adalah 3 2
yang diharapkan dengan benar
juring. Putra harus membayar tetapi ada kesalahan yang
Rp.30.000,00 signifikan
Jadi, uang yang dibawa Putra Tidak mampu mengajukan
cukup karena ia hanya perlu
berbagai kemungkinan dugaan
membayar Rp.30.000,00
untuk memperoleh hasil
perhitungan yang diharapkan 1
dengan benar tetapi jawaban
masih memuat argumen yang
bisa diterima
Tidak mampu mengajukan
berbagai kemungkinan dugaan
untuk memperoleh hasil
0
perhitungan yang diharapkan
dengan benar atau tidak
merespon sama sekali

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


14

2.4 Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis


Komunikasi matematis merupakan suatu cara peserta didik untuk mengungkapkan

ide-ide matematis mereka baik secara lisan, tertulis, gambar, diagram, menggunakan

benda, menyajikan dalam bentuk aljabar, atau menggunakan simbol matematika.

Kemampuan komunikasi matematis mempengaruhi kemampuan matematis yang lain,

seperti kemampuan pemecahan masalah. Hal tersebut sejalan dengan Masrukan dalam

Aprilia (2013) yang berpendapat bahwa kemampuan komunikasi matematis merupakan

kemampuan peserta didik dalam hal menjelaskan suatu algoritma dan cara unik untuk

pemecahan masalah, kemampuan peserta didik mengkonstruksi dan menjelaskan sajian

fenomena dunia nyata secara grafik, kata-kata/kalimat, persamaan, tabel dan sajian secara

fisik. Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang perlu

dikembangkan dalam pembelajaran matematika menurut NCTM (2000). Untuk

mengembangkan kemampuan komunikasi matematis, Baroody dalam Qohar (2011)

mengemukakan bahwa ada lima aspek komunikasi yang perlu dikembangkan, yaitu: (1)

representing (representasi), (2) listening (mendengar), (3) reading (membaca), (4)

discussing (diskusi), dan (5) writing (menulis). Tetapi dalam standart kurikulum

matematika NCTM (2000), kemampuan representasi matematis tidak lagi termasuk

dalam komunikasi tetapi menjadi salah satu kemampuan tersendiri yang juga perlu

dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Oleh sebab itu, aspek dalamkomunikasi

tidak lagi memuat representasi. Penjabaran tentang aspek-aspek tersebut adalah sebagai

berikut.

1) Mendengar
Mendengar adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam komunikasi.

Dengan mendengar, peserta didik dapat menangkap inti dari topik yang sedang

dibicarakan atau didiskusikan sehingga ia dapat memberikan pendapat dankomentar.

Baroody dalam Qohar (2011) menambahkan bahwa mendengar secara baik-baik


15

pernyataan teman dalam sebuah kelompok dapat membantu peserta didik

mengkonstruksi pengetahuan matematisnya lebih lengkap dan strategi matematika

yang lebih efektif.

2) Membaca
Membaca merupakan aspek yang kompleks dimana di dalamnya terdapat

aspekmengingat, memahami, membandingkan, menganalisis, dan mengaitkan apa

saja yang terkandung dalam bacaan. Dengan membaca, peserta didik dapat

memahami ide-ide matematis yang dituangkan orang lain dalam bentuk tulisan dan

dapat mengaitkan informasi yang ia baca dengan pengetahuan yang telah ia miliki

sehingga ia dapat membangun pengetahuan barunya sendiri.

3) Diskusi
Dalam diskusi, peserta didik dapat mengekspresikan dan mengemukakan ide-

ide matematisnya tentang topik yang sedang dibicarakan kepada orang lain. Selain

itu, peserta didik dapat bertanya kepada guru atau temannya tentang hal yang tidak

ia ketahui atau yang masih ia ragukan. Dengan berdiskusi bersama teman-teman

sebayanya untuk menyelesaikan masalah, peserta didik akan lebih mudah

membangun pengetahuannya dan dapat saling bertukar pendapat tentang strategi

untuk menyelesaikan masalah sehingga keterampilan mereka dalam menyelesaikan

masalah akan meningkat. Huggins dalam Qohar (2011) mengemukakan bahwa salah

satu bentuk dari komunikasi matematis ialah berbicara (speaking). Hal ini identik

dengan diskusi (discussing) yangdikemukakan oleh Baroody.

4) Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk

merefleksikan pikiran yang dituangkan dalam media, baik kertas, komputer, maupun

media lainnya. Dengan menulis, peserta didik dapat mengaitkan konsep yang sedang

ia pelajari dengan konsep yang sudah ia pahami. Hal tersebut dapat membantu

peserta didik dalam memperjelas pemikirannya dan mempertajam pemahaman


16

matematisnya. Seperti yang dikemukakan Huggins dalam Qohar (2011) bahwa

menulis tentang sesuatu yang dipikirkan dapat membantu para siswa untuk

memperoleh kejelasan serta dapat mengungkapkantingkat pemahaman para siswa

tersebut.

Secara umum, kemampuan komunikasi matematis dapat dibedakan menjadi

kemampuan komunikasi matematis lisan dan kemampuan komunikasi matematis tertulis.

Kemampuan komunikasi matematis lisan dapat berupa berbicara, mendengarkan,

berdiskusi, maupun bertukar pendapat. Sedangkan kemampuan komunikasi matematis

tertulis dapat berupa grafik, gambar, tabel, persamaan atau tulisan dalam jawaban soal.

Ahmad et al. (2008) mengemukakan bahwa cara efektif untuk meningkatkan

kemampuan komunikasi adalah secara tertulis karena secara formal penggunaan bahasa

lebih mudah diimplementasikan secara tertulis. Silver et al. (Kosko & Wilkins, 2012)

menyatakan kemampuan komunikasi matematis tertulis dianggap lebih mampu

membantu individu untuk memikirkan dan menjelaskan secara detail mengenai suatu ide.

Jordak et al. (Kosko & Wilkins, 2012) menambahkan bahwa kemampuan komunikasi

matematis tertulis akan membantu peserta didik untuk mengeluarkan pemikiran mereka

untuk menjelaskan strategi, meningkatkan pengetahuan dalam menuliskan algoritma, dan

secara umum mampu meningkatkan kemampuan kognitif. Fuehrer (2009) juga

berpendapat bahwa dengan menuliskan penjelasan dalam memecahkan masalah

memaksa peserta didik untuk benar-benar memahami masalah yang sedang mencoba

untuk menjelaskan. Dengan menulis, peserta didik diberikan kesempatan untuk

menggunakan kosakata yang tepat, memilih langkah yang diperlukan untuk memecahkan

masalah, dan berpikir tentang alasan mengapa dia memilih langkah itu. Oleh karena itu,

kemampuan komunikasi matematis dalam rancangan instrument tes nantinya adalah

kemampuan komunikasi matematis tertulis.


17

2.5 Indikator Komunikasi Matematis


Berkaitan dengan komunikasi matematis, menurut Sumarmo yang dinyatakan
Zubaidah Amir memberikan ciri-ciri atau indikator yang lebih rinci, yaitu:
1) Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.
2) Menemukan ide, defenisi serta argumentasi tentang matematika.
3) Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika, secara lisan atau tulisan, dengan
benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar.
4) Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
5) Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
6) Membaca presentasi matematika tertulis dan menyusun pernyataan yang relevan
7) Membuat konjektur, menyusun argumen,merumuskan definisi dan generalisasi.
8) Menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang telah dipelajari.

Kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat dari beberapa aspek. Menurut


NCTM (2000: 268) kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat dari kemampuan:
1) Mengorganisasi dan mengkonsolidasi ide matematis melalui komunikasi.

2) Mengkomunikasikan ide matematis secara logis dan jelas kepada teman, guru,dan

lainnya.

3) Menganalisis dan mengevaluasi ide matematis dan strategi lain.

4) Menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematis secara

tepat.

Kemampuan mengorganisasi dan mengkonsolidasi ide matematis melalui

komunikasi dan mengkomunikasikan ide matematis secara logis dan jelas dapat dilihat

ketika peserta didik menjelaskan strategi atau langkah yang mereka gunakan dalam

memecahkan masalah. Yackel & Cobb dalam NCTM (2000: 268) mengemukakan

bahwa penjelasan harus meliputi argumen-argumen matematika dan dasar-dasar yang

jelas. Oleh sebab itu peserta didik dituntut untuk mampu mengemukakan alasan atau

dasar dalam menjelaskan strategi yang mereka gunakan dalam memecahkan masalah.
18

Kemampuan menganalisis dan mengevaluasi ide matematis serta strategi lain

dapat dilihat pada kemampuan peserta didik dalam menginterpretasikan ide- ide

matematis yang terdapat dalam permasalahan matematika dan kemampuan peserta

didik dalam memahami permasalahan matematika tersebut. Artinya peserta didik harus

mampu menyebutkan informasi-informasi yang terdapat pada soal dan harus mampu

memberikan jawaban sesuai dengan maksud soal danselanjutnya peserta didik dapat

membuat simpulan yang benar di akhir jawabannya. Hal tersebut didukung oleh NCTM

(2000: 271) yang mengemukakanbahwa guru harus memberikan tugas yang mampu

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menginterpretasi, memberikan alasan,

dan menduga.

Sedangkan Widjayanti (2013) menyebutkan bahwa aspek-aspek komunikasi

matematis adalah kemampuan peserta didik dalam:

1) Menulis pernyataan, alasan, atau penjelasan, dan

2) Menggunakan istilah-istilah, notasi, tabel, diagram, grafik, gambar, ilustrasi, model

matematika, atau rumus.

Berdasarkan uraian tersebut, berkaitan dengan kemampuan komunikasi

matematis tertulis, kriteria kemampuan komunikasi matematis yang dibahas adalah:

1) Kemampuan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan sesuai permasalahan.

2) Kemampuan menuliskan jawaban sesuai dengan maksud soal.

3) Kemampuan menuliskan alasan-alasan dalam menjawab soal.

4) Kemampuan membuat gambar yang relevan dengan soal.

5) Kemampuan menuliskan istilah-istilah dan simbol-simbol matematika.

6) Kemampuan membuat simpulan secara tertulis menggunakan bahasa sendiri.


19

2.6 Rancangan Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis


2.5.1 Kisi-kisi Soal
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Transformasi
Sub Materi : Refleksi dan Translasi
Alokasi Waktu : 60 menit
Kriteria Kemampuan
Kompetensi Dasar Indikator No Komunikasi
Soal Matematis
3.9 Menemukan dan 1. Peserta didik dapat 1, 3b (1) kemampuan menuliskan apa
memahami konsep menentukan koordinat yang diketahui dan
yang berkaitan bayangan sebuah ditanyakan sesuai
dengan konsep bangun datar setelah permasalahan;
transformasi direfleksikan, (2) kemampuan menuliskan
(refleksi dan ditranslasikan, atau jawaban sesuai dengan
translasi) beserta kombinasi keduanya. maksud soal;
sifat-sifatnya. 2. Peserta didik dapat 2, 3c (3) kemampuan menuliskan
menentukan koordinat alasan-alasan dalam
semula sebuah bangun menjawab soal;
datar sebelum (4) kemampuan membuat
direfleksikan, gambar yang relevan dengan
ditranslasikan, atau soal;
kombinasi keduanya. (5) kemampuan menuliskan
3. Peserta didik dapat 3a, 5c istilah-istilah dan simbol-
menentukan jenis simbol matematika; dan
transformasi (refleksi, (6) kemampuan membuat
translasi, atau simpulan secara tertulis
kombinasi keduanya) menggunakan bahasa
jika diketahui koordinat sendiri.
semula dan koordinat
bayangannya.
20

4.6 Menyelesaikan 4. Peserta didik dapat 4a, 5a


masalah nyata menyajikan gambar
yang berkaitan yang relevan dengan
dengan permasalahan nyata
transformasi berkaitan dengan
(refleksi dan transformasi (refleksi
translasi). atau translasi).
5. Peserta didik dapat 4b, 5b
menyelesaikan
permasalahan nyata
berkaitan dengan
transformasi (refleksi
atau translasi).
21

2.5.2 Bentuk Soal


TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Transformasi (Refleksi dan Translasi)
Waktu : 60 Menit
Petunjuk
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Kerjakan semua soal dengan jujur pada lembar jawab yang tersedia.
3. Kerjakan dengan menyertakan langkah-langkah penyelesaiannya.

1. Segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan titik koordinat 𝐴(1,3), 𝐵(7,3), 𝐶(5,7), dan 𝐷(1,6)
dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 4. Tentukan titik koordinat bayangannya, kemudian
gambarlah segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 beserta bayangannya!
2. Perhatikan gambar berikut ini.
𝑃′𝑄′𝑅′ merupakan bayangan segitiga 𝑃𝑄𝑅 setelah ditranslasikan oleh (−3, −5).
Tentukan titik koordinat segitiga 𝑃𝑄𝑅 dan gambarlah segitiga 𝑃𝑄𝑅 tersebut!

3. Segitiga 𝐾𝐿𝑀 ditransformasi sehingga menghasilkan bayangan segitiga 𝑃𝑄𝑅.


Diketahui 𝐾(3,7), 𝐿(−1,4), 𝑃(4,2), dan 𝑅(5, −2).
a. Tentukan jenis transformasinya (refleksi, translasi, atau kombinasi keduanya).
Berikan alasanmu!
b. Tentukan koordinat 𝑄!
c. Tentukan koordinat 𝑀!
d. Gambarlah segitiga 𝐾𝐿𝑀 dan 𝑃𝑄𝑅!
22

4. Pada suatu pagi, Chocho mengantri untuk cukur rambut. Ia memperhatikan


pelanggan lain melaui cermin yang ada di hadapannya. Tanpa sengaja, melihat
bayangan jam dinding tanpa angka di cermin tersebut tepat seperti gambar berikut
ini.

a. Gambarlah jam dinding sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.


b. Pukul berapakah yang sebenarnya Chocho lihat?
5. Rendra biasanya berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Dari rumah ke
sekolah, dia berjalan sejauh 3 hm ke barat, lalu ke selatan sejauh 5 hm lalu ke timur
sejauh 1 hm. Jika rumah Rendra berada di koordinat (2,1), maka:
a. Gambarlah rute perjalanan Rendra pada bidang koordinat.
b. Jika Rendra hanya diperbolehkan berbelok sekali, apa saranmu agar Rendra
dapat berangkat dari rumah ke sekolah?
c. Di dalam transformasi, disebut apakah perjalanan Rendra dari rumah ke
sekolah?
23

2.5.3 Penyelesaian dan Rubik Penskoran


KUNCI JAWABAN
TES KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

1. Diketahui:
Segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan 𝐴(1,3), 𝐵(7,3), 𝐶(5,7), dan 𝐷(1,6) dicerminkan terhadap
garis 𝑦 = 4. (skor 1)
Ditanya:
- Titik koordinat bayangannya.
- Gambar segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 dan bayangannya (skor 1)
Jawab:

𝑀𝑦=4

𝑃(𝑎, 𝑏) →−−→ 𝑃′(𝑎, 8 − 𝑏)


Diperoleh
𝑀𝑦=4
( ) ′( )
𝐴 1,3 →−−→ 𝐴 1,5
𝑀𝑦=4

𝐵(7,3) →−−→ 𝐵′(7,5) (skor 3)


𝑀𝑦=4

𝐶(5,7) →−−→ 𝐶′(5,1)


𝑀𝑦=4

𝐷(1,6) →−−→ 𝐷′(1,2)


Jadi, titik koordinat bayangan segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 yang dicerminkan
terhadap garis 𝑦 = 4 adalah 𝐴′(1,5), 𝐵′(7,5), 𝐶′(5,1), dan 𝐷′(1,2). (skor 2)
Berikut merupakan gambar segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 dan bayangannya.
C
D
B’ (skor 3)
A’
𝑦=4
A B

D’ C’
24

2. Diketahui:
𝑃’𝑄’𝑅’ dengan 𝑃′(−6, −1), 𝑄′(−6, −6), dan 𝑅′(−2, −6) merupakan bayangan
segitiga 𝑃𝑄𝑅 setelah ditranslasikan oleh (−3, −5). (skor 1)
Ditanya:
- Titik koordinat segitiga 𝑃𝑄𝑅
- Gambar segitiga 𝑃𝑄𝑅 (skor 1)
Jawab:
𝑇(−3,−5)

𝐴(𝑎, 𝑏) →−−−−→ 𝐴′(𝑎 − 3, 𝑏 − 5)


Maka 𝐴′(𝑎, 𝑏) → 𝐴(𝑎 + 3, 𝑏 + 5)
Diperoleh
𝑃′(−6, −1) → 𝑃(−3,4) (skor 3)
𝑄′(−6, −6) → 𝑄(−3, −1)
𝑅′(−2, −6) → 𝑅(1, −1)

Jadi, titik koordinat segitiga 𝑃𝑄𝑅 adalah 𝑃(−3,4), 𝑄(−3, −1), dan 𝑅(1, −1).
(skor 2)
Berikut merupakan gambar segitiga 𝑃𝑄𝑅

3
P

P’ (skor 3)
Q R

Q’ R’

3. Diketahui:
- Segitiga KLM ditransformasi sehingga menghasilkan bayangan segitiga
PQR
- 𝐾(3,7), 𝐿(−1,4), 𝑃(4,2), dan 𝑅(5, −2) (skor 1)
Ditanya:
a. Jenis transformasinya
b. Koordinat Q
c. Koordinat 𝑀 (skor 2)
d. Gambar segitiga 𝐾𝐿𝑀 dan 𝑃𝑄𝑅
25

Jawab:

a. Titik 𝑃(4,2) merupakan bayangan titik 𝐾(3,7). Salah satu transformasi yang
mentransformasikan 𝐾(3,7) menjadi 𝑃(4,2) adalah translasi oleh (1, −5)
karena titik 𝐾 bergeser 1 satuan ke kanan, dan 5 satuan ke bawah.
Oleh sebab itu, diperoleh (skor 2)
𝑇(1,−5)

𝐾(3,7) →−−−→ 𝑃(4,2)

b. 𝐿(−1,4) →−−−→ 𝑄(0, −1)


Jadi, koordinat titik 𝑄 adalah (0, −1). (skor 1)
c. 𝑅(5, −2) → 𝑀(4,3).
Jadi, koordinat titik 𝑀 adalah (4,2). (skor 2)
d. Berikut merupakan gambar segitiga 𝐾𝐿𝑀 dan 𝑃𝑄𝑅.

L
M

(skor 2)
Q
R
26

4. Diketahui:
- Bayangan jam dinding yang dilihat Chocho dalam cermin adalah
sebagai berikut ini.

(skor 2)

Ditanya:
a. Gambarlah jam dinding sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
b. Pukul berapakah yang sebenarnya Chocho lihat? (skor 1)
Jawab:
a. Jam dinding yang sebenarnya dilihat Chocho adalah sebagai berikut ini.

(skor 4)

b. Jam dinding yang sebenarnya dilihat Chocho menunjukkan pukul 09.20.


(skor 3)

5. Diketahui:
- Rendra berjalan dari rumah ke sekolah sejauh 3 hm ke barat, lalu ke selatan
sejauh 5 hm lalu ke timur sejauh 1 hm.
- Rumah Rendra berada di koordinat (2,1) (skor 2)
Ditanyakan:
a. Gambar rute perjalanan Rendra pada bidang koordinat.
b. Jika Rendra hanya diperbolehkan berbelok sekali, saran agar Rendra dapat
berangkat dari rumah ke sekolah. (skor 1)
c. Di dalam transformasi, disebut apakah perjalanan Rendra dari rumah ke
sekolah?
Jawab:
a. Berikut merupakan rute perjalanan Rendra

Keterangan: - 1 satuan mewakili 1 hm.


- Utara

R (skor 1)
Barat Timur
(skor 3)

R
Selatan

27

b. Jika Rendra hanya diperbolehkan berbelok sekali, sebaiknya Rendra


berangkat dari rumah ke sekolah dengan berjalan 2 hm ke barat
kemudian 5 hm ke selatan. (skor 2)
c. Di dalam transformasi, perjalanan Rendra dari rumah ke sekolah
disebut translasi karena ia mengalami perpindahan posisi tapi tidak
mengalami perubahan bentuk. (skor 1)

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 × 2


28

RUBRIK PENSKORAN TES KOMUNIKASI MATEMATIS

Indikator Skor Deskripsi


Kemampuan 1 Peserta didik sama sekali tidak menuliskan apa
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
yang diketahui dan 2 Peserta didik menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan sesuai ditanyakan pada soal dengan benar dan tepat,
permasalahan. namun banyak kekurangan.
3 Peserta didik menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan pada soal dengan benar dan tepat,
namun sedikit kekurangan.
4 Peserta didik menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan pada soal dengan benar, tepat, dan
lengkap.
Kemampuan 1 Peserta didik sama sekali tidak menuliskan
menuliskan jawaban.
jawaban sesuai 2 Peserta didik menuliskan jawaban, tetapi tidak
dengan maksud sesuai permasalahan.
soal. 3 Peserta didik menuliskan jawaban sesuai dengan
permasalahan, namun jawabannya salah.
4 Peserta didik menuliskan jawaban sesuai dengan
permasalahan dan jawabannya benar.
Kemampuan 1 Peserta didik tidak menuliskan alasan dalam
menuliskan alasan- menjawab soal.
alasan dalam 2 Peserta didik menuliskan alasan dalam
menjawab soal. menjawab soal, namun belum tepat.

3 Peserta didik menuliskan alasan dalam


menjawab soal, namun kurang tepat.
4 Peserta didik menuliskan alasan dalam
menjawab soal, dan alasannya seluruhnya tepat.
29

Kemampuan 1 Peserta didik sama sekali tidak membuat


membuat gambar gambar.
yang relevan 2 Peserta didik membuat gambar, tetapi tidak
dengan soal. relevan dengan soal.
3 Peserta didik membuat gambar yang relevan
dengan soal, namun kurang tepat.
4 Peserta didik membuat gambar yang relevan
dengan soal, namun kurang tepat.
Kemampuan 1 Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan
menuliskan istilah- simbol-simbol matematika, namun penulisannya
istilah dan simbol- seluruhnya tidak tepat.
simbol matematika. 2 Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan
simbol-simbol matematika, namun penulisannya
belum tepat.
3 Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan
simbol-simbol matematika, namun penulisannya
ada sedikit kesalahan.
4 Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan
simbol-simbol matematika, dan seluruhnya tepat.
kemampuan 1 Peserta didik tidak menuliskan simpulan
membuat simpulan menggunakan bahasanya sendiri.
secara tertulis 2 Peserta didik menuliskan simpulan
menggunakan menggunakan bahasanya sendiri, namun tidak
bahasa sendiri. sesuai dengan soal.
3 Peserta didik menuliskan simpulan
menggunakan bahasanya sendiri, sesuai dengan
soal, namun belum tepat.
4 Peserta didik menuliskan simpulan
menggunakan bahasanya sendiri, sesuai dengan
soal, dan tepat.
30

2.7 Pengertian Kemampuan Representasi Matematis


Tujuan utama pembelajaran matematika adalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, serta dapat meningkatkan barbagai kemampuan matematis siswa. Salah satu
kemampuan matematis yang perlu dikuasai oleh siswa adalah kemampuan representasi,
karena pada dasarnya matematika adalah simbol yang efisien, teratur dan berkemampuan
analisis kuantitatif.
Menurut Goldin, representasi adalah suatu konfigurasi (bentuk atau susunan) yang
dapat menggambarkan, mewakili, atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara.
Contohnya, suatu kata dapat menggambarkan suatu objek kehidupan nyata atau suatu
angka dapat mewakili suatu posisi dalam garis bilangan.
Representasi merupakan bentuk interpretasi pemikiran siswa terhadap suatu
masalah, yang digunakan sebagai alat bantu untuk menemukan solusi dari masalah
tersebut. Bentuk interpretasi siswa dapat berupa kata-kata atau verbal, tulisan, gambar,
tabel, grafik, gagasan-gagasan atau ide-ide matematika yang ditampilkan siswa dalam
upayanya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapinya.
Menurut NCTM, definisi representasi matematis dinyatakan sebagai berikut,
“Representation is central to the study of mathematics. Student can develop and depent
their understanding of mathematical concepts and relationship as they create, compare
and use various representations. Representation also help students communicate their
thinking.”
Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa representasi adalah pusat dari
pembelajaran matematika. Siswa dapat mengembangkan dan memperdalam pemahaman
mereka tentang konsep dan hubungan antar konsep matematika yang telah mereka miliki
melalui membuat, membandingkan, dan menggunakan serta membantu siswa dalam
berkomunikasi.
Selanjutnya, Bruner (Nakahara,2008) mengemukakan bahwa representasi dapat
diklasifikasikan menjadi tiga tahap pengembangan yang dikenal sebagai Prinsip EIS
Bruner, yaitu : (1) Enactive representation; (2) Iconic representation; (3) Symbolic
representation. Nakahara (2008) mengembangkan prinsip EIS Bruner ke dalam lima
kategori, yaitu:
1) Symbolic representation, yaitu representasi yang menggunakan notasi
matematika seperti angka, huruf, dan simbol.
2) Linguistic representation, yaitu representasi yang menggunakan bahasa sehari-
hari.
31

3) Illustrative representation, yaitu representasi yang menggunakan ilustrasi, angka,


grafik, dan sebagainya.
4) Manipulative representation, yaitu representasi yang menggunakan alat peraga
yang dibuat secara artifisial atau model.
5) Realistic representation, yaitu representasi yang menggunakan benda-benda
aktual.

Berdasarkan uraian tersebut, kemampuan representasi adalah kemampuan


pengungkapan ide-ide yang di tampilkan oleh siswa dalam mewakili suatu masalah dalam
berbagai cara seperti gambar, kata-kata atau simbol matematika sebagai bentuk pemecahan
masalah sehingga maknanya menjadi jelas sebagai interpretasi dari pikiran siswa. Dalam
melakukan representasi matematika, siswa berusaha menyajikan permasalahan
matematika dalam bentuk yang lebih konkret sehingga lebih mudah untuk dipahami
sesuai dengan tingkat kematangan berpikir siswa. Semakin tinggi taraf berpikir siswa
maka akan semakin abstrak pula representasi yang mungkin dibuat oleh siswa.

2.8 Indikator Kemampuan Representasi Matematis


Adapun bentuk-bentuk indikator kemampuan representasi matematis ditampilkan
pada tabel berikut ini:

Representasi Indikator

Representasi  Menyajikan kembali data atau informasi dari suatu


visual; diagram, representasi ke representasi diagram, grafik atau tabel.
tabel atau grafik  Menggunakan representasi visual untuk
menyelesaikan masalah
 Membuat gambar pola-pola geometri
Representasi  Membuat gambar bangun geometri untuk
gambar memperjelas masalah dan memfasilitasi
penyelesaiannya
 Membuat persamaan atau ekspresi matematis dari
Representasi representasi lain yang diberikan
persamaan atau  Membuat konjektur dari suatu pola bilangan
ekspresi matematis  Penyelesaian masalah dari suatu ekspresi matematis
32

 Membuat situasi masalah berdasarkan data atau


representasi yang diberikan
 Menuliskan interpretasi dari suatu representasi
Representasi kata-  Menyusun cerita yang sesuai dengan suatu
kata atau teks representasi yang disajikan
tertulis  Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
dengan kata-kata atau teks tertulis
 Membuat dan menjawab pertanyaan dengan meng-
gunakan kata-kata atau teks tertulis.

2.9 Rancangan Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis


2.8.1 Kisi-kisi Soal

KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VII / (Genap)
Banyak/BentukSoal : 4 butir / Uraian
Materi : Himpunan

Kategori Tahapan No.


Kompetensi Dasar Indikator Berpikir Soal
Representasi
4.1. Memahami Menyatakan suatu himpunan Representasi Linguistik C.1 1
pengertian dan dengan kata-kata dan notasi Representasi Simbolik
notasi himpunan pembentuk himpunan bila diketahui
serta himpunan yang dinyatakan dengan
penyajiannya. mendata anggota-anggotanya dan
sebaliknya.
4.2. Memahami Diberikan diagram venn dengan Representasi Simbolik C.2 2
konsep A  B, siswa dapat menuliskan
himpunan anggota-anggota A, B dan S dan
bagian. sebaliknya.
33

Kategori Tahapan No.


Kompetensi Dasar Indikator Berpikir Soal
Representasi
4.3. Melakukan Diberikan diagram venn dengan dua Representasi Simbolik C.2 3
operasi irisan, himpunan A dan B yang beririsan:
gabungan, - Menentukan semua angggota A
kurang - Menentukan semua anggota B
(difference), - Menentukan semua anggota A
dan komplemen dan B
pada himpunan
4.4. Menyajikan Menyajikan dua himpunan yang RepresentasiI Iustratif C.2 4
himpunan beririsan dengan diagram venn.
dengan diagram
venn
34

2.8.2 Bentuk Soal

KEMAMPUAN
REPRESENTASI MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / Genap
Materi : Himpunan
Waktu : 2 x 40 menit

Petunjuk : 1. Selesaikanlah setiap soal di bawah ini dengan baik dan


benar,bila perlu dilengkapi dengan simbol,lambang atau
gambar.
2. Kerjakanlah soal-soal yang kalian amggap mudah terlebih dahulu.
3. Kerjakanlah semua soal pada lembar jawaban yang disediakan.

1. Nyatakanlah himpunan-himpunan berikut ini dengan kata-kata dan notasi


pembentuk himpunan :
A = {3,6,9,12}
B = {1,4,9,16,25}
2. Perhatikan diagram venn di bawah ini !
S •a •j •i Tuliskan semua anggota-anggota
A himpunan A, B, dan S.
•d B
•e •c
•h •f
•g •b

3. S • Bisma Perhatikan diagram venn di samping.


A B A = himpunan penggemar sepakbola
• Ilham •Edo
•Rangga B = himpunan penggemar basket
• Dicky
•Iqbal Tuliskan semua anggota himpunan :
• Reza •Kiky
a. penggemar sepak bola
b. penggemar basket
• Raffael •Morgan • Bastian
c. penggemar sepak bola dan basket

4. Gambarlah diagram venn untuk menggambarkan hubungan antara himpunan-


himpunan berikut ini : S = {bilangan cacah kurang dari 15}
A = {x|2 ≤ x ≤ 12, x ∊ bilangan genap}
B = {x| x < 10, x ∊ bilangan prima}
35

2.8.3 Penyelesaian dan Rubik Penskoran

KUNCI JAWABAN DAN RUBIK PE N SKORAN TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : VII / Genap
Materi : Himpunan

Skor
No S oal Uraian Jawaban Kategori Representasi
Maks
1 Nyatakanlah himpunan-himpunan di bawah Respon 1 :
ini dengan kata-kata dan notasi pembentuk A = himpunan bilangan asli kelipatan 3 Representasi linguistik 4
himpunan : kurang dari 13.
A = {3,6,9,12} A = {x | x < 13, x ∊ kelipatan 3} Representasi simbolik
B = {1,4,9,16,25} B = himpunan bilangan kuadrat
kurang dari 30.
B = {x | x < 30, x ∊ bilangan kuadrat}
Respon 2 :
A = bilangan kelipatan 3 Representasi linguistik 3
A = {x | x ∊ kelipatan 3} Representasi simbolik
B = bilangan asli kurang dari 25 Representasi linguistk
B = {x | x < 26 , x ∊ bilangan asli} Representasi simbolik
36

No Soal Uraian Jawaban Indikator Representasi Skor


Respon 3 :
A = himpunan bilangan kelipatan 3 Representasi linguistik 2
A = {kelipatan 3} Representasi simbolik
B = himpunan bilangan asli Representasi linguistk
B = {bilangan asli} Representasi simbolik
Respon 4 :
Tidak dikerjakan - 0

2 Perhatikan diagram venn di bawah ini Respon 1 :


S •a •j •i A = {b,c,d,e,f,g,h} Representasi simbolik 4
A B = {b,c,f} Representasi simbolik
•d B S = { a,b,c,d,e,f,g,h,i,j } Representasi simbolik
•e •c
•h •f
Respon 2 :
•g •b A = { d,e,g,h } Representasi simbolik 4
B = { b,c,f} Representasi simbolik
S = {a,j,i} Representasi simbolik
Tuliskan semua anggota-anggota himpunan
A, B, dan S
37

No Soal Uraian Jawaban Indikator Representasi Skor


Respon 3 :
A = {b,c,d,e,f,g,h} Representasi simbolik 2
B = {b,c,f} Representasi simbolik
S = { a,i,j } Representasi simbolik
Respon 4 :
Tidak dikerjakan - 0

3 S • Bisma Respon 1 :
A B a. {Ilham,Reza,Kiky,Edo,Dicky,Iqbal} Representasi simbolik 4
• Ilham •Edo
• Dicky •Rangga b. {Edo,Dicky,Iqbal,Rangga} Representasi simbolik
•Iqbal
• Reza •Kiky c. {Edo,Dicky,Iqbal} Representasi simbolik
Respon 2 :
• Raffael •Morgan • Bastian a. {Ilham,Reza,Kiky} Representasi simbolik 3
b. {Rangga} Representasi simbolik
c. {Edo,Dicky,Iqbal} Representasi simbolik
38

No Soal Uraian Jawaban Indikator Representasi Skor


Perhatikan gambar diagram venn di atas : Respon 3 :
A = himpunan penggemar sepak bola a. {Ilham,Reza,Kiky,Edo,Dicky,Iqbal} Representasi simbolik 2
B = himpunan penggemar basket b. {Edo,Dicky,Iqbal,Rangga} Representasi simbplik
Tuliskan semua anggota : c. {Ilham,Reza,Kiky,Edo,Dicky,Iqbal, Representasi simbolik
a. penggemar sepak bola Rangga}
b. penggemar basket Respon 4 :
c. penggemar sepak bola dan basket Tidak dikerjakan - 0

4 Gambarlah diagram venn untuk Respon 1 :


menggambarkan hubungan antara S

himpunan-himpunan berikut ini •0 •1 Representasi simbolik 4


S = {bilangan cacah kurang dari 15} A B Representasi ilustratif
A = {x|2 ≤ x ≤ 12, x ∊ bilangan genap} • 9 •4 •6 •8 •2 •3 •5
•10 •12 •7
B = {x| x < 10, x ∊ bilangan prima}

•11 •13 •14


39

No Soal Uraian Jawaban Indikator Representasi Skor


Respon 2 :
S

A B
Representasi simbolik 3
•4 •6 •8 •2 •3 •5 Representasi ilustratif
•10 •12 •7

Respon 3 :
S
Representasi simbolik 2
•0 •1 •4
B Representasi ilustratif
A
• 9 •4 •6 •8 •2 •3 •5
•10 •12 •2 •7

•11 •13 •14 •15


40

No Soal Uraian Jawaban Indikator Representasi Skor


Respon 4 :

S
Representasi simbolik 1
B
A Representasi ilustratif
•5
• 2 •4 •6 •8 •2 •3
• 10 •12 •7

Respon 5 :
Tidak dikerjakan - 0
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
• Kemampuan penalaran matematis adalah kemampuan siswa untuk menyimpulkan,
menyajikan, mengajukan dugaan, memanipulasi, serta menemukan pola atau sifat dari
gejala matematis untuk membuat generalisasi.
• Menurut Kusmaryono, indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran
matematis adalah: (1) mengidentifikasi asumsi yang digunakan serta menyajikannya
dalam bentuk model; (2) menentukan pola sifat atau gejala matematis untuk membuat
generalisasi. (3) melakukan manipulasi matematika; (4) memeriksa kesahihan suatu
argumen.
• Komunikasi matematis merupakan suatu cara peserta didik untuk mengungkapkan ide-
ide matematis mereka baik secara lisan, tertulis, gambar,diagram, menggunakan benda,
menyajikan dalam bentuk aljabar, atau menggunakan simbol matematika.
• Menurut NCTM, kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat dari kemampuan: (1)
mengorganisasi dan mengkonsolidasi ide matematis melalui komunikasi; (2)
mengkomunikasikan ide matematis secara logis dan jelas kepada teman, guru, dan
lainnya; (3) menganalisis dan mengevaluasi ide matematis dan strategi lain; (4)
menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematis secara tepat.
• Kemampuan representasi adalah kemampuan pengungkapan ide-ide yang di tampilkan
oleh siswa dalam mewakili suatu masalah dalam berbagai cara seperti gambar, kata-kata
atau simbol matematika sebagai bentuk pemecahan masalah sehingga maknanya menjadi
jelas sebagai interpretasi dari pikiran siswa.
• Untuk representasi visual (diagram, tabel atau grafik), indikatornya: (1) Menyajikan
kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi diagram, grafik
atau tabel; (2) menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah. Untuk
representasi gambar, indikatornya: (1) Membuat gambar pola-pola geometri; (2)
membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi
penyelesaiannya. Untuk representasi persamaan atau ekspresi matematis,
indikatornya: (1) membuat persamaan atau ekspresi matematis dari representasi lain
yang diberikan; (2) membuat konjektur dari suatu pola bilangan; (3) penyelesaian
masalah dari suatu ekspresi matematis. Untuk representasi kata-kata atau teks tertulis,

41
42

indikatornya: (1) membuat situasi masalah berdasarkan data ataurepresentasi yang


diberikan; (2) menuliskan interpretasi dari suatu representasi; (3) menyusun cerita yang
sesuai dengan suatu representasi yang disajikan; (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah dengan kata-kata atau teks tertulis; (5) membuat dan
menjawab pertanyaan dengan meng- gunakan kata-kata atau teks tertulis.
• Rancangan instrumen tes kemampuan penalaran, komunikasi, dan representasi
matematis terdiri dari kisi-kisi soal, bentuk soal, penyelesaian dan rubik penskoran.

3.2 Saran
Semoga makalah “Kemampuan Penalaran, Komunikasi, dan Representasi Matematis”
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Arista, Nanda.2018.Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Connecting Organizing


Reflecting Extending (CORE) untuk Memfasilitasi Kemampuan Representasi Matematis
Siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP).[Online].Tersedia:https://onesearch.id/Record/IOS7815.13106/TOC.(Diakses
pada 26 Oktober 2021).
Haris, Siti Amini.2018.Efektivitas Pembelajaran Saintifik dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS) dan Think Pair Share (TPS) terhadap
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII SMPN 1 Bajeng Kabupaten
Gowa.[Online].Tersedia: https://core.ac.uk/download/pdf/198224396.pdf .(Diakses pada
26 Oktober 2021)
Hastuti, Duwi.2020.Pengaruh Strategi Pembelajaran Mathematical Habits of Mind (MHD)
terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP.[Online].Tersedia:
http://siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/1684202091_Duwi_Hastuti.pdf
.(Diakses pada 25 Oktober 2021).
Kholiqowati, Heni.2016.Analisis Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau dari
Karakteristik Cara Berpikir Peserta Didik dalam Pembelajaran dengan Pendekatan
Saintifik.[Online].Tersedia:http://lib.unnes.ac.id/25230/1/4101412009.pdf.(Diakses
pada 28 Oktober 2021).
Oktaviani, Helni.2018.Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Pembelajaran
Search Solve Create Share (SSCS) untuk Memfasilitasi Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru.[Online].Tersedia:
https://onesearch.id/Record/IOS7815.12957.(Diakses pada 26 Oktober 2021).
Pertiwi, Ajeng Dian.2015.Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis melalui Pembelajaran
Model 4K Berdasarkan Tipe Kepribadian Peserta Didik Kelas
VII.[Online].Tersedia:http://lib.unnes.ac.id/21566/1/4101411136-S.pdf.(Diakses pada
27 Oktober 2021).
Purnawan, Boy.2017.The Effect of Using Rotating Roles Technique on Student’s Speaking
Ability at Second Year of Az-Zuhra Islamic Junior High School
Pekanbaru.[Online].Tersedia:https://repository.uin-suska.ac.id/19854/.(Diakses pada 26
Oktober 2021).
Sudarti, Ni Kadek.2020.Analisis Pengaruh Faktor Kecemasan Belajar dan Gaya Belajar
terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kota
Singaraja.[Online].Tersedia:https://repo.undiksha.ac.id/3590/10/1613011091-
COVER.pdf.(Diakses pada 25 Oktober 2021).
Suprapto.2013.Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Kemampuan
Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa.[Online].Tersedia:http://repository.ut.ac.id/537/1/41405.pdf.(Diakses pada 27
Oktober 2021).

43

Anda mungkin juga menyukai