Anda di halaman 1dari 23

Di Susun Oleh :

1. Sriyani (201784202014)

2. Novia Natasya Wardani (201884202018)

3. Dicha Ummi Khasanah (201984202031)

Dosen Pembimbing :

1. Nurhayati,S.Kom.,M.Pmat

2. Dian Mayasari,S.Pd.,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSAMUS

MERAUKE

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat serta rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan

media pembelajaran ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menyumbangkan tenaga dan

pemikirannya dalam pembuatan media pembelajaran.

Kami mengetahui masih banyak kekurangan dalam pembuatan media

belajar ini. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan media ini. Kami juga berharap agar media ini dapat

sangat membantu dalam kegiatan belajar.

Merauke, Oktober 2019

Pendidikan Matematika Unmus | 2


DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................2
DAFTAR ISI ........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4
A. Latar Belakang .......................................................................................4
B. Deskripsi Singkat ..................................................................................5
C. Kelebihan dan Kekurangan...................................................................5
D. Tujuan ......................................................................................................6
E. Manfaat ...................................................................................................6
BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ........................................................8
A. Standar Kompetensi (SK) ..................................................................8
B. Kompetensi Dasar (KD) .......................................................................8
C. Materi Pokok ..........................................................................................8
D. Barisan Dan Deret Aritmatika ...........................................................8
BAB III KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ................................................... 14
A. Materi Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga ........................ 14
B. Rangkuman ........................................................................................... 19
BAB IV EVALUASI .......................................................................................... 20
A. Maksud dan Tujuan Evaluasi ........................................................... 20
B. Materi Evaluasi ................................................................................... 20
C. Soal Evaluasi ..................................................................................... 20
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 21
A. Tindakan Lanjut .................................................................................. 21
B. Harapan ................................................................................................. 21
KUNCI JAWABAN .......................................................................................... 22

Pendidikan Matematika Unmus | 3


A. Latar Belakang

Objek matematika adalah pikiran yang sifatnya abstrak dan

tidak dapat diamati dengan pancaindra. Karena itu wajar apabila

matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Untuk

mengatasi hal tersebut, maka dalam mempelajari suatu konsep atau

prinsip-prinsip matematika diperlukan pengalaman melalui benda-

benda nyata (konkret), yaitu media alat peraga yang dapat digunakan

sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak.

Bagi siswa SMA meskipan sudah melalui tahap ” operasi

konkret ”dan berada dalam tahap awal”Operasi Formal”namun dalam

pembelajaran matematika masih diperlukan penggunaan alat peraga

secara intensif. Hal ini disebabkan karena konsep matematika yang

telah diperoleh disekolah masih dikuasai secara samar-samar atau

lemah sekali. Hal itu dimungkinkan karena daya abstraksinya masih

lemah.

Oleh karena itu, dalam rangka upaya agar pada akhir studinya

di SMA para siswa dapat menguasai konsep-konsep matematika, maka

pengunaan alat peraga pada pembelajaran topik-topik tertentu sangat

perlu diperhatikan.

Pendidikan Matematika Unmus | 4


B. Deskripsi Singkat

Bintang Ajaib adalah sebuah alat peraga yang digunakan untuk

membantu siswa dalam memahami materi barisan dan deret

aritmatika melalui penyelesaian masalah.

Alat peraga bintang ajaib berbentuk papan persegi panjang,

dimana pada papan persegi tersebut terdapat Bintang Segilima, Yang

disetiap ujung simpul digunakan untuk meletakkan angka ajaib. Selain

itu, Angka tersebut terbagi menjadi dua tipe yang telah ditentukan

dengan warna berbeda sebagai simbol kedua tipe.

C. Kelebihan dan Kekurangan

1. Kelebihan

a. Alat peraga ini dapat menarik perhatian siswa, Selain bentuknya

yang unik dan lucu, angka-angka yang disusun pada setiap garis

yang memuat 4 angka memiliki jumlah angka yang sama.

b. Mudah digunakan dalam proses pembelajaran

c. Biaya pembuatan yang relatif terjangkau

d. Fleksibel

2. Kekurangan

a. Jumlah yang dihasilkan pada setiap garis yang memuat 4 angka

hanya bisa memiliki jumlah 30 dan 40 dengan angka-angka

tertentu dan susunan tertentu.

b. Penggunaannya yang terbatas

Pendidikan Matematika Unmus | 5


D. Tujuan

1. Sebagai bentuk pengabdian Mahasiswa jurusan pendidikan

matematika Universitas Musamus Merauke dalam mengenalkan

alat peraga yang dapat memudahkan proses belajar siswa.

2. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam operasi

hitung penjumlahan, serta menemukan barisan bilangan aritmatika

yang terbentuk.

E. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Manfaat Teoritis yang diperoleh dari alat peraga ini adalah :

 Mempermudah proses belajar mengajar matematika khususnya

pada barisan bilangan dan hukum-hukum aljabar.

 Mengembangkan kreativitas guru dalam menyampaikan materi

barisan dan deret aritmatika.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Praktis Bagi siswa

Manfaat Teoritis yang diperoleh dari alat peraga ini adalah :

 Melatih keterampilan siswa dalam menggunakan hukum-hukum

aljabar, barisan bilangan dan problem solving.

 Memotivasi siswa agar lebih tertarik untuk mempelajari

matematika.

 Memotivasi siswa agar lebih aktif, kreatif, dan semangat dalam

belajar matematika.

Pendidikan Matematika Unmus | 6


b. Manfaat praktis bagi guru

Manfaat Praktis yang diperoleh dari alat peraga ini adalah :

 Membantu guru agar lebih mudah dalam menyampaikan materi.

 Membantu guru dalam memotivasi belajar siswa.

Pendidikan Matematika Unmus | 7


A. Standar Kompetensi (SK)

1) Siswa dapat memahami konsep media pembelajaran secara teori dan

praktik.

2) Menggunakan Konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1) Menggeneralisasi Pola bilangan dan jumlah Pada barisan aritmatika.

2) Menganalisis dan menyelesaikan model matematika dan masalah yang

berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika.

C. Materi Pokok

Barisan dan Deret Aritmatika

D. Barisan Dan Deret Aritmatika

1. Pola Bilangan

Contoh dari Pola Bilangan adalah sebagai berikut :

1,2,3,4,5,…Mempunyai pola bilangan ditambah satu dari bilangan

sebelumnya, dimulai dari 1.

64,32,16,8,…Mempunyai pola bilangan dibagi dua dari bilangan

sebelumnya, dimulai dari 64.

Pendidikan Matematika Unmus | 8


9,7,5,3,1,..Mempunyai pola bilangan dikurang dua dari bilangan

sebelumnya, dimulaidari 9.

Berdasarkan beberapa contoh diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa

Pola Bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki aturan atau pola

tertentu.

2. Barisan Bilangan

Perhatikan pola bilangan berikut ini: 1,5,9,13,17,21,25,29,…Angka 9

pada barisan bilangan merupakan suku ketiga.

Angka 17 pada barisan bilangan merupakan suku kelima

Angka 25 pada barisan bilangan merupakan suku ketujuh.

Secara umum dapat ditulis U1, U2, U3, U4, U5, …, Un

U1 disebut sebagai suku pertama

U2 disebut sebagai suku kedua

U3 disebut sebagai suku ketiga

Un disebut sebagai suku ke-n.

Dengan demikian Barisan Bilangan adalah urutan bilangan-bilangan

dengan aturan tertentu yang masing-masing bilangan dalam urutan tersebut

disebut suku-suku barisan, setiap suku digabungkan dengan tanda koma(,).

Pendidikan Matematika Unmus | 9


Contoh

Tentukan lima suku pertama dari barisan bilangan dengan rumus suku ke-n

adalah Un = 2n – 1 ?

Jawab:

Un  2n  1
Un  2.(1)  1  2  1  1
Un  2.(2)  1  4  1  3
Un  2.(3)  1  6  1  5
Un  2.(4)  1  8  1  7
Un  2.(5)  1  10  1  9

Jadi, lima suku pertama dari barisan bilangan dengan rumus

Un  2n  1 adalah 1,3,5,7,9.

3. Deret

Perhatikan penjumlahan berikut ini: 2  4  6  8  10  ....  n Angka 6

merupakan suku ketiga,

Angka 10 merupakan suku kelima

Maka secara umum dapat ditulis U1 + U2 + U3 + U4 + U5 + …Un. Dengan

demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa Deret adalah penjumlahan

dari suku-suku suatu barisan bilangan.

Pendidikan Matematika Unmus | 10


4. Barisan Aritmatika

Suatu barisan U1 , U2 , U3 ,..., Un disebut barisan aritmatika jika selisih

antara dua suku yang berurutan selalu tetap, selisih tersebut disebut beda

dan dilambangkan dengan "b".

Jadi, b = U2 - U1 = U3 - U2 = Un - Un-1

Perhatikan contoh barisan-barisan bilangan berikut ini !

2, 8, 14, 20, …

3, 5, 7, 9, …

25, 20, 15, 10, …

Barisan di atas merupakan contoh Barisan Aritmatika, yang secara umum

dapat dikatakan bahwa :U1, U2, U3,..disebut Barisan Aritmatika. Jika (U2–

U1) + (U3 – U2) = …. = Un – (Un-1) = konstanta.Konstanta dalam hal ini

disebut dengan beda (b).

Untuk barisan pada contoh di atasadalah :

(8 – 2) = (14 – 8) = (20 – 14) = … = 6, jadi beda pada barisan tersebut

adalah 6.

(5 – 3) = (7 – 5) = (9 – 7) = … = 2, jadi beda pada barisan tersebut

adalah 2.

(20 – 25) = (15 – 20) = (10 – 15) = … = -5, jadi beda pada barisan

tersebut adalah -5.

Pendidikan Matematika Unmus | 11


Rumus umum suku ke-n Barisan Aritmatika dengan suku pertama dan beda(b)

dapat diturunkan seperti berikut:

U1  a
U2  a  b
U 3  a  2b
U 4  a  3b
U n  a  ( n  1)b

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Rumus suku ke-n Barisan

Aritmatika adalah :

Dimana (a) adalah suku pertama dan (b) adalah beda.

5. Deret Aritmatika

Dari brisan aritmatika 4,7,10,13,16, …dapat dibentuk suatu deret yang

merupakan penjumlahan berurutan dari suku barisan tersebut, yaitu 4 + 7 +

10 + 13 + 16 + …. Karena suku-suku yang dijumlahkan merupakan suku-suku

dari barisan aritmatika, maka deret yang terbentuk disebut Deret

Aritmatika.

Definisi:

Jika diketahui U1, U2, U3, …, Un merupakan suku-suku dari suatu barisan

aritmatika, maka U1 + U2 + U3 +, …., Un disebut sebagai Deret Aritmatika

dengan U n  a  (n  1)b .

Pendidikan Matematika Unmus | 12


Jika Sn merupakan jumlah n suku pertama dari suatu deret

aritmatika, maka rumus umum untuk Sn dapat ditentukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

S n  U1  U 2  U 3  ....  U n

maka :

S n  a  (a  b)  (a  2b)  ...  (a  (n  1)b)


S n  U n  (U n  b)  (U n  2b)  ..  a
2S n  (a  U n )  (a  U n )  (a  U n )  ...  (a  U n )

Penjumlahan sebanyak n suku.

2 S n  n( a  U n )
1
Sn  n( a  U n )
2
1
Sn  n(a  ( a  ( n  1)b))
2
1
Sn  n(2a  ( n  1)b)
2

Jadi, rumus umum jumlah n suku pertama deret aritmatika adalah :

Pendidikan Matematika Unmus | 13


A. Materi Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga

1. Penerapa Alat Peraga Bintang Ajaib Dalam Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit. Biasanya,

siswa sulit untuk menerima penjelasan dari guru. Salah satu contoh

materi matematika yang sulit yaitu barisan dan deret aritmatika

matematika, salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah

dengan menggunakan alat peraga bintang ajaib.

Karena alat peraga bintang ajaib ini cukup praktis untuk membantu

peserta didik yang kesulitan dalam memahami materi Barisan dan deret

aritmatika.

2. Cara Pembuatan Alat Peraga

Pendidikan Matematika Unmus | 14


A. Alat dan Bahan

Berikut alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat peraga

bintang ajaib antara lain :

Alat Bahan

Gunting Karton Tebal

Cutter Triplek Ukuran 50 cm x 69 cm

Print Paku Payung

Penggaris Lem Lilin

Jangkar Origami

Print Kertas Cover/HVS Warna

Mesin pemotong Triplek Kain Karpet dan Flanel

- Plakban

- Pita Warna-Warni

- Double Tip dan Perekat

- Spidol Warna

B. Prosedur Pembuatan Alat Peraga

Berikut Langkah-langkah pembuatan alat peraga bintang ajaib

antara lain :

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Potong Triplek Menggunakan Mesin Pemotong denggan Ukuran 50

cm x 69 cm.

3. Lapiskan Triplek dengan Karpet Biru yang telah disiapkan dengan

merekatkan/menempelkannya.

4. Beri Lakban sepanjang sisi pinggir Triplek yang telah dilapisi

karpet. Kemudian tancapkan paku payungnya agar lebih kuat.

Pendidikan Matematika Unmus | 15


5. Siapkan Untuk seluruh angka di kedua type bilangan yang telah di

sepakati.

6. Menggambar bintang serta lingkaran-lingkaran- kecil ( 10 buah

lingkaran ) pada Papan triplek alat peraga yang sudah disediakan.

7. Tempelkan Pita pada setiap Garis Bintang sebagai tanda.

8. Langkah Terakhir, Kreasikan Sesuai Keinginan masing-masing

untuk penunjang alat peraga tersebut agar terlihat lebih menarik.

9. Alat peraga bintang Ajaib Segi Lima siap untuk diperagakan.

C. Cara Penggunaan Alat Peraga

Berikut Cara Penggunaan alat peraga bintang ajaib antara lain :

1. Disediakan 10 buah koin dalam bentuk bulatan tripleks yang

terdiri dari dua type bilangan, di mana pada koin-koin tersebut

sudah tercantum bilangan, yang mana bilangan untuk tipe 1 dan

bilangan yang berwarna Biru untuk tipe 2

2. Bilangan-bilangan untuk tipe 1 adalah: 1,3,4,5,7,9,10,11,12 dan 13

sedangkan bilangan-bilangan untuk tipe 2 adalah:

2,3,4,5,6,13,15,16,17, dan 19

3. Aturlah koin-koin bilangan pada tempat yang di sediakan sehingga

setiap garis lurus pada bintang yang memuat 4 bilangan memiliki

jumlah yang sama.

4. Jika ada peserta didik yang masih mengalami kesulitan maka

perintah dapat di sederhanakan yaitu dengan menyebutkan jumlah

bilangan yang harus siswa dapat, yaitu untuk tipe 1 hasil jumlah 4

bilangan yang menempati setiap garis lurus pada bintang segi lima

Pendidikan Matematika Unmus | 16


adalah 30, sedangkan untuk tipe 2 hasil jumlah 4 bilangan yang

menempati setiap garis lurus pada bintang segi lima adalah 40.

5. Membiarkan siswa untuk mencoba-coba mengatur bilangan pada

setiap garis lurus yang ada pada bintang segi lima tersbut, karena

dengan demikian anak akan berulang kali menjumlahkan bilangan-

bilangan yang telah ia coba susun untuk mendapatkan hasil. Dari

percobaan tersebut secara tidak langsung anak telah membuat

soal penjumlahan sendiri dan ia pecahkan sendiri. Dalam proses

percobaan itulah kreativitas berpikir akanberkembang selain itu

motivasi akan timbul dengan adanya tantangan untuk memecahkan

masalah.

6. Jika siswa masih saja mengalami kesulitan, maka untuk

mempermudah dalam mendapatkan hasil kita menemptakan

bilangan- bilangan tertentu pada beberapa lingkaran yang tersedia

pada bintang segi lima.

10. Setelah siswa berhasil menyusun bilangan-bilangan tersebut, maka

perintah selanjutnya meminta siswa untuk menemukan barisan

deret aritmatika yang terbentuk pada bintang ajaib segi lima

tersebut dengan menilik pada salah satu tujuan dari alat peraga ini

yaitu meningkatkan pemahaman dan ketrampilan siswa dalam

operasi hitung penjumlahan.

11. Untuk mempermudah siswa dalam menemukan barisan deret

aritmatika tersebut, maka guru menyebutkan barisan deret

aritmatika yang terbentuk , yaitu :

Pendidikan Matematika Unmus | 17


 Untuk tipe 1

(6,7,8,9,10)

(20,21,22,23,24)

(24,25,26,27,28)

 Untuk tipe 2

(30,31,32,33,34)

(6,7,8,9,10)

(22,23,24,25,26)

Catatan: memberikan batasan waktu kepada siswa untuk mengatur

bilangan-bilangan tersebut pada lingkaran yang terdapat pada

bintang ajaib segi lima serta menemukan barisan bilangan aritmatika

yang terbentuk.(waktunya 15 menit).

Pendidikan Matematika Unmus | 18


B. Rangkuman

Dari uraian pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Alat peraga Bintang Ajaib ini dapat digunakan untuk menerapkan cara

berfikir logis seorang siswa dalam memecahkan sebuah masalah yang

mana berkaitan dengan konsep Matematika, yang meliputi

penjumlahan, Barisan Bilangan, Hukum-hukum Aljabar dan Problem

solving .

2. Sebagai media pembelajaran inovatif, alat peraga Bintang Ajaib

merupakan alat peraga yang sifatnya hanya sebuah analog dan

gambaran (beberapa sample) untuk mengenalkan konsep Barisan

Bilangan dan Hukum-hukum Aljabar kepada siswa.

Pendidikan Matematika Unmus | 19


A. Tujuan dan Maksud Evaluasi

Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang konsep Barisan dan

deret Aritmatika tanpa harus menggunakan menggunakan media

pembelajaran

B. Materi Evaluasi

Menyelesaikan Permasalahan pada barisan dan deret aritmatika tanpa

menggunakan Alat Peraga.

C. Soal Evaluasi

1. HitungLah jumlah nilai dari suku ke-5 (S5) dari deret aritmatika

berikut ini : 4, 8, 16, 24, ….?

2. Misalkan diketahui nilai dari suku ke-17 pada suatu deret

arimatika adalah 35 dengan beda deret nya adalah 2,

maka hitnglah U1 nya?

3. Suatu deret aritmatika 5, 15, 25, 35, … Berapakah jumlah 10 suku

pertama dari deret aritmatika tersebut?

Pendidikan Matematika Unmus | 20


A. Tindakan Lanjut

Siswa akan belajar mengenai penerapan barisan dan deret dalam

menyelesaian masalah.

B. Harapan

Dengan adanya alat peraga itu diharapkan :

 Bagi guru :

1. Dapat membantu guru dalam mempresentasikan keabstrakan

matematika dengan visualisasi, misalnya dengan menggunakan media

pembelajaran yang berupa alat peraga.

2. Alat peraga ini dapat digunakan untuk menyampaikan materi ajar

matematika.

 Bagi siswa :

1. Dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran konsep Logika

Matematika.

2. Dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam pembelajaran

matematika.

Pendidikan Matematika Unmus | 21


KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI :

1. HitungLah jumlah nilai dari suku ke-5 (S5) dari deret aritmatika

berikut ini : 4, 8, 16, 24, ….?

Pembahasan :

Diketahui a = 4 , b = 8 – 4 = 4 , n = 5

Ditanya : Jumlah pada suku ke-5 (S5) ?

Jawab :

Un = a + (n-1) b

Un = 4 + (5-1)4

Un = 4 + 16

Un = 20

Sedangkan, Untuk Jumlah suku Ke-n maka :


1
Sn = n ( a + Un )
2
1
S5 = .5 (4 +20)
2
5
S5 = (24)
2
S5 = 60

Jadi jumlah nilai pada suku ke-5 dari deret aritmatika tersebut

adalah : 60

Pendidikan Matematika Unmus | 22


2. Misalkan diketahui nilai dari suku ke-17 pada suatu deret arimatika

adalah 35 dengan beda deret nya adalah 2, maka hitnglah U1 nya?

Pembahasan :

Diketahui : U17 = 35 , b = 2 , n = 17

Ditanya : Nilai U1 ?

Jawab :

Un = a + (n-1) b

U17 = a + (17-1) 2

35 = a + (16).2

35 = a + 32

a = 35 – 32

a=3 , Jadi nilai dari U1 Pada soal tersebut adalah 3.

3. Suatu deret aritmatika 5, 15, 25, 35, … Berapakah jumlah 10 suku

pertama dari deret aritmatika tersebut?

Pembahasan :

Diketahui : n = 10 , U1 = a = 5 , b = 15 – 5 = 25 – 15 = 10

Maka :

Sn = (2a + (n-1) b )

S10 = ( 2. 5 + (10 -1) 10)

= 5 ( 10 + 9.10)

= 5 . 100

= 500

Pendidikan Matematika Unmus | 23

Anda mungkin juga menyukai