NPM : 201754211022
JURUSAN : AGROTEKNOLOGI
Ilmu Sosial
Ilmu Ilmu Teknik
dan
Ekonomi Usahatani Pertanian
Ilmu
Sosiologi
Manusia
petani
Ilmu Tanah,
pemupukan,
Lahan klimatologi,
pengairan dan
lain-lain
Ilmu
Tataniaga Tanaman
Ilmu /ternak/
Ekonomi ikan Ilmu organisasi
Pertanian
Pembiayaan Ilmu hama
usahatani penyakit
Terdapat dua macam pola usahatani, yaitu lahan basah atau sawah ,lahan
kering. Ada beberapa sawah yang irigasinya dipengaruhi oleh sifat
pengairannya, yaitu :
3) Struktur usahatani
Struktur usahatani menunjukkan bagaimana suatu komoditi diusahakan.
Cara pengusahaan dapat dilakukan secara khusus (1 lokasi), tidak khusus
(berganti-ganti lahan atau varietas tanaman) dan campuran (2 jenis atau lebih
varietas tanaman, misal tumpangsari dan tumpang gilir). Ada pula yang
disebut dengan “Mix Farming” yaitu manakala pilihannya antara dua
komoditi yang berbeda polanya, misalnya hortikultura dan sapi perah.
Pemilihan khusus atau tidak khusus ditentukan oleh :
– Kondisi lahan
– Musim/iklim setempat
– Pengairan
– Kemiringan lahan
– Kedalaman lahan
4) Corak usahatani
Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani yang
ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria, antara lain :
– Nilai umum, sikap dan motivasi
– Tujuan produksi
– Pengambilan keputusan
– Tingkat teknologi
– Derajat komersialisasi dari produksi usahatani
– Derajat komersialisasi dari input usahatani
– Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat keuntungan
– Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat
– Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani
– Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan
tingkat ekonomi
5) Bentuk usahatani
Bentuk usahatani di bedakan atas penguasaan faktor produksi oleh petani,
yaitu :
– Perorangan : Faktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh seseorang,
maka hasilnya juga akan ditentukan oleh seseorang
– Kooperatif :Faktor produksi dimiliki secara bersama, maka
hasilnya digunakan dibagi berdasar kontribusi dari pencurahan
faktor yang lain.
Karena cirri dan sifat yang dimilki oleh usahatani komersial & pencukup
kebutuhan keluaraga, beberapa ahli memberikan nama lain kepada kedua
usahatani ini.Usaha tani komersial disebut juga dengan nama usahatani dinamis
& usahatani tidak komersial disebut usahatani statis. Penggolongan tsb
dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan saat tertentu , karena setiap
usahatani statis dapat berubah melalui masa peralihan menjadi usaha tani
dinamis.
Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu
atau keseluruhan dari mata rantai pengadaan saprodi, produksi, pengolahan
hasil dan pemasaran dihasilkan usahatani atau hasil olahannya. Apabila
subsistem usahatani dimodernisasi atau dikembangkan, maka akan membentuk
sebuah sistem agribisnis.
Berikut kedudukannya :
Susbsistem ini berupa sektor yang juga rnempunyai spektrum bisnis yang
luas. Pelaku bisnis di sektor ini berupa pedagang pengumpul di tingkat desa,
pengumpul di tingkat kecamatan, tengkulák, grosir, dan pengecer Fungsi
penting dan subsistem ini adalah menghubungkan subsistem produksi primer
dan atau pengolahan hasil dengan konsumen akhir, baik di pasar domestik
maupun di pasar ekspor Perkembangan subsistem ini tergantung pada
perkembangan subsistem-subsistem sebelumnya