EKONOMI PERTANIAN
Penyusun :
Dr. Istis Baroh, MP
M. Zul Mazwan, M.Sc
NAMA
NIM
KELOMPOK
ASISTEN
LABORATORIUM AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
SAP
PRAKTIKUM PRAKTIKUM EKONOMI PERTANIAN
1
PRAKTIKUM HAKEKAT PERTANIAN, KONSEP DAN 10 PRINSIP EKONOMI
1
PENGANTAR
Modul pertama ini merupakan pendahuluan/pengantar, yang disusun sebagai materi
pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai dasar-dasar
ekonomi pertanian. Ada 2 (dua) bahan kajian utama, yaitu: bagian pertama adalah mengupas
tentang hakekat pertanian dan jenis-jenis pertanian. Bagian kedua, berisi tentang ilmu ekonomi
dan 10 prinsip ekonomi.
2
b. Pertanian menetap (settled agricultured) yaitu corak usahatani yang pada awalnya dilakukan
di kawasan yang memiliki kesuburan tanah cukup tinggi sehingga dapat ditanami terus
menerus dengan bera secara periodik.
Selanjutnya berdasarkan ciri ekonomis yang lekat pada masing-masing corak pertanian
dikenal dua kategori pertanian yakni pertanian subsisten dan pertanian komersial. Pertanian
subsisten ditandai oleh ketiadaan akses terhadap pasar. Dengan kata lain produk pertanian yang
dihasilkan hanya untuk memenuhi konsumsi keluarga, tidak dijual. Pertanian komersial
berada pada sisi dikotomis pertanian subsisten. Umumnya pertanian komersial menjadi karakter
perusahaan pertanian (farm) di mana pengelola usahatani telah berorientasi pasar. Dengan
demikian seluruh output pertanian yang dihasilkan seluruhnya dijual dan tidak dikonsumsi
sendiri.
Selain karakteristik pertanian sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, berdasarkan
ciri pengelolaannya dikenal adanya konsep pertanian dalam arti luas dan sempit. Pertanian
dalam arti sempit yaitu pertanian rakyat, sedangkan pertanian dalam arti luas mencakup:
1. Perkebunan
2. Kehutanan
3. Peternakan
4. Perikanan
Pertanian dalam makna sempit atau pertanian rakyat adalah usahatani yang dikelola oleh
petani dan keluarganya. Umumnya mereka mengelola lahan milik sendiri atau lahan sewa yang
tidak terlalu luas dan menanam berbagai macam tanaman pangan, palawija dan atau
hortikultura. Usahatani tersebut dapat diusahakan di tanah sawah, ladang dan pekarangan. Hasil
yang mereka panen biasanya digunakan untuk konsumsi keluarga, jika hasil panen mereka lebih
banyak dari jumlah yang mereka konsumsi mereka akan menjualnya ke pasar tradisional.
Jadi pertanian dalam arti sempit dapat dicirikan oleh sifat subsistensi atau semi
komersial. Ciri lain pertanian rakyat adalah tidak adanya spesifikasi dan spesialisasi. Mereka
biasa menanam berbagai macam komoditi. Dalam satu tahun musim tanam petani dapat
memutuskan untuk menanam tanaman bahan pangan atau tanaman perdagangan. Keputusan
petani untuk menanam bahan pangan terutama didasarkan atas kebutuhan pangan keluarga,
sedangkan bila mereka memutuskan untuk menanam tanaman perdagangan faktor-faktor
determinan yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut antara lain adalah iklim, ada
tidaknya modal, tujuan penggunaan hasil penjualan tanaman tersebut dan ekspektasi harga. Jenis
komoditi perdagangan rakyat meliputi tembakau, tebu rakyat, kopi, lada, karet, kelapa, teh,
cengkeh, vanili, buah-buahan, bunga-bungaan dan sayuran.
Di samping mengusahakan komoditi-komoditi di atas, pertanian rakyat juga mencakup
usahatani sampingan yaitu peternakan, perikanan dan pencarian hasil hutan. Bila pendapatan
seorang petani sebagian besar diperoleh dari sektor perikanan maka ia disebut nelayan. Namun
3
demikian ciri subsistensi atau semi komersial tetap lekat pada pertanian rakyat baik usahatani
tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan maupun kehutanan.
Adapun bila usahatani, perkebunanan, peternakan, perikanan dan kehutanan telah
dilakukan secara efisien dalam skala besar dengan menerapkan konsep spesialisasi komoditi
maka karakteristik pertanian bergeser ke arah komersialisasi dan dikenal dengan istilah
perusahaan pertanian atau farm. Perkebunan yang dikelola secara komersial dikenal sebagai
plantation. Dalam peternakan dikenal istilah ranch untuk peternakan sapi yang dikelola secara
profesional, demikian seterusnya.
Dari latar belakang historis dan karakteristik ilmu ekonomi pertanian di atas, maka ilmu
ekonomi pertanian dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari
perilaku petani tidak saja dalam kehidupan profesionalnya namun juga mencakup persoalan
ekonomi lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan produksi,
pemasaran dan konsumsi petani atau kelompok-kelompok tani.
4
5. John Maynard Keynes
Keynes mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari tingkat kemakmuran
suatu negara yang membutuhkan intervensi pemerintah sehingga mencapai suatu kondisi
perekonomian tertentu.
Pada dasarnya terdapat 10 prinsip Ekonomi adalah salah satu landasan yang digunakan
dalam penerapan ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh N.Gregory Mankiw yakni:
1) Setiap orang melakukan trade off (People face trade-off)
Dalam pengambilan keputusan terdapat sesuatu hal yang seharusnya mengorbankan suatu
hal yang lainya. Trade off merupakan suatu kondisi seseorang yang diharuskan untuk
membuat keputusan terhadap dua hal atau lebih, dengan cara mengorbankan atau kehilangan
suatu aspek yang lain dengan sebuah alasan tertentu dan tujuan untuk bisa mendapatkan
aspek lain yang dijadikan sebagai suatu pilihan yang sudah diambil dengan kualitas yang
tidak sama.
2) Pengorbanan biaya untuk memperoleh sesuatu (The cost of something is what you give up to
get it )
Biaya suatu hal yang sudah dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang lainya. Biaya ini
disebut juga dengan biaya peluang atau opportunity cost.
3) Orang berfikir secara rasional (Rational people think at the margin)
Apabila seseorang sudah menetukan pilihan atau keputusan, maka orang tersebut tentunya
akan melakukan pikiran yang rasional. Alasan seseorang lebih memilih untuk berfikir secara
rasional karena untuk memperoleh keuntungan serta apa yang akan menjadi kerugian dari
kesempatan yang dipilih.
4) Orang tanggap terhadap insentif (people respond to incentives)
Pengertian insentif ialah sebuah kemungkinan untuk mendapatkan hadiah atau hukuman
dengan begitu mampu mengajak seseorang untuk bertindak lebih ekstra. Pengetahuan serta
reaksi terhadap insentif begitu penting sekali dalam mengetahui kerja serta gerakan pasar.
Umumnya orang akan lebih aktif bila ia akan mendapatkan keuntungan tambahan dari yang
sudah dikerjakanya.
5) Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak (Trade can make everyone better off)
Apabila dari satu pihak unggul dalam memproduksi suatu barang bila dibandingkan dengan
barang yang lainya. Dengan begitu hal ini disebut sebagai keunggulan. Namun untuk pihak
kedua juga tentunya mempunyai keunggulan yang lain antara lain, yaitu mempunyai
keunggulan dalam memproduksi barang yang tidak sama dengan pihak pertama. Sehingga
kedua pihak ini sama-sama memperoleh keuntungan dari hasil jual beli keduanya.
5
6) Pasar Sebagai Sarana Terbaik untuk Mengkoordinasikan Kegiatan Ekonomi (Market are
usually a good way to organize economic activity)
Pengertian pasar merupakan sebuah tempat munculnya sebuah interaksi diantara konsumen
dan produsen dalam melakukan tawar menawar mengenai nilai maupun harga atas suatu
barang.
7) Pemerintah kadang bisa meningkatkan faktor produksi (Governments can sometimes
improve market outcomes)
Pada umumnya intervensi dalam bidang ekonomi dilakukan oleh pihak pemerintah. Lewat
pasar pihak pemerintah dapat membantu para pedagang-pedagang yang ada di pasar (floor
price), dengan begitu bisa menguntungkan bagi kedua pihak (pembeli dan penjual).
8) Standar hidup Suatu negara bergantung pada kemampuan dalam memproduksi barang dan
jasa (country’s standard of living depends on its ability to produce goods and services)
Standar mengenai kehidupan sebuah negara berbanding lurus dengan kemampuanya untuk
memproduksi barang dan jasa. Apabila kemampuan sebuah negara ketika memproduksi
barang dasa jasa yang tinggi maka standar akan kehidupan negara itu pun bisa dikatakan
tinggi namun juga sebaliknya.
9) Jika pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak maka harga ikut meningkat (Prices
rise when the government prints too much money)
Tingkat akan peredaran yang saat ini terjadi disebabkan tingginya suatu produksi akan uang
tersebut, sehingga hal tersebut berdampak pada nilai uang tersebut menjadi menurun. Jika
nilai dari uang menjadi turun otomatis harga barang akan meningkat.
10) Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran (Society
faces a short-run tradeoff between inflation and unemployment)
Trade-off antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat
berlangsung bertahun-tahun. Di negara tertentu meningkatnya inflasi akan
mengurangi pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi di Indonesia.
6
Jadi, ekonomi pertanian adalah bagian ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomena-
fenomena serta persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pertanian baik mikro maupun
makro. Sumberdaya ekonomi pertanian meliputi lahan pertanian, rumah tangga pertanian,
dan pendapatan petani. Ekonomi pertanian merupakan satu-satunya cabang ilmu ekonomi yang
terkait dengan pemanfaatan lahan.
Pre-Test
a. Bagaimanakah corak perladangan berpindah dan pertanian menetap?
b. Apa yang dimaksud dengan pertanian subsisten dan komersial?
c. Apa yang dikaji di dalam ilmu ekonomi?
d. Sebutkan 10 prinsip ekonomi!
e. Apa anda ketahui tentang ilmu ekonomi pertanian?
7
PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PERTANI DAN FAKTOR-
2 FAKTOR PRODUKSI PERTANIAN
PENGANTAR
Modul kedua ini disusun sebagai materi pembelajaran untuk memberikan pemahaman
kepada mahasiswa mengenai karakteristik petani dan faktor-faktor produksi di bidang
pertanian. Hal ini diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan dan potensi
dalam pengembangan pertanian.
8
1) Petani Sebagai Juru Tani (Cultivator)
Yaitu seseorang yang mempunyai peranan memelihara tanaman dan hewan guna
mendapatkan hasil-hasilnya yang berfaedah.
2) Petani Sebagai Pengelola (Manager).
Yakni segala kegiatan yang mencakup pikiran dan didorong oleh kemauan terutama
pengambilan keputusan atau penetapan pemilihan dari alternatifalternatif yang ada.
3) Petani sebagai manusia
Selain sebagai juru tani dan pengelola, petani adalah seorang manusia biasa. Petani adalah
manusia yang menjadi anggota dalam kelompok masyarakat, jadi kehidupan petani tidak
terlepas dari masyarakat sekitarnya.
Pre-test
a. Sebut dan jelaskan macam-macam karakteristik petani di Indonesia!
b. Uraikan point dibawah ini:
a. Faktor Produksi Alam
b. Faktor Produksi Modal
c. Faktor Produksi Tenaga Kerja
d. Faktor Produksi Pengelolaan/Manajemen
9
PRAKTIKUM BRIEFING, PENGAMBILAN DATA, ANALISIS DATA
3-4 (PRAKTIKUM LAPANG FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI)
PENGANTAR
Modul 3 dan 4 ini berisi teknis pelaksanaan praktikum lapang, sebagai pembelajaran
kepada mahasiswa mengenai karakteristik petani dan faktor-faktor produksi di bidang
pertanian, juga berkaitan dengan faktor ekonomi yaitu pendapatan dan kelayakan usaha
pertanian. Hal ini diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis
karakteristik petani, faktor-faktor produksi dan pendapatan petani.
10
Oleh karena pengelolaan usahatani mempunyai sifat unik dibandingkan dengan
kegiatan usaha yang lain, maka dalam analisis biaya usahatani perlu dipahami pengertian
di bawah ini:
1) Biaya tetap dan biaya variabel
2) Biaya yang dibayarkan dan biaya yang tidak dibayarkan
3) Biaya langsung dan biaya tidak langsung
3. Penerimaan usahatani, diperoleh dari:
1) Nilai hasil usahatani yang dikonsumsi sendiri
2) Nilai hasil usahatani yang dijual
3) Kenaikan nilai investasi barang usahatani
4. Analisis efisiensi, diperhitungkan dengan rumus:
R/C ratio = TR / TC
5. Pengolahan Data dan Pembahasan
a. Peserta wajib asistensi terkait hasil analisis
b. Deskripsikan karakteristik pertanian
c. Deskripsikan karekateristik petani responden
d. Deskripsikan biaya variabel, biaya tetap, penerimaan, pendapatan dan kelayakan usaha
11
PRAKTIKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN
5
PENGANTAR
Modul kelima ini disusun sebagai materi pembelajaran untuk memberikan pemahaman
kepada mahasiswa mengenai teori dan aplikasi permintaan dan penawaran. Bahan kajian materi
mengupas tentang dasar teori dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran.
BAHAN KAJIAN
Permintaan dan penawaran atas barang-barang atau komoditas produk berkaitan erat
dengan perkembangan harga, atau harga mempengaruhi permintaan dan penawaran hasil
pertanian. Menurut hukum ekonomi, apabila harga naik maka permintaan akan turun dan
apabila harga turun permintaan akan naik. Sebaliknya bila penawaran naik maka harga akan
turun dan bila penawaran turun maka harga akan naik. Keadaan ini selalu berputar sedemikian
rupa sehingga menjadi sebuah mekanisme yang disebut “mekanisme pasar”. Harga diatur oleh
ketersediaan barang. Kadang hukum ini tidak berlaku apabila terjadi “kebijakan penetapan
harga” atas satu komoditas yang berkaitan erat dengan komoditas yang diperdagangkan.
Permintaan (demand) adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada suatu pasar pada
tingkat harga tertentu. Faktor-faktor mempengaruhi permintaan adalah harga barang itu sendiri,
harga barang lain (barang substitusi dan barang komplementer), selera, pendapatan dan jumlah
penduduk. Penawaran (supply) adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen/penjual
pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor mempengaruhi penawaran adalah harga barang itu
sendiri, harga input, teknologi, tujuan perusahaan dan cuaca (Miller & Meiners, 2000).
12
Teknis Pelaksanaan praktikum
1. Membuat sebuah contoh hipotetis pada kondisi riil proses berlakunya teori permintaan pada
komoditas pertanian.
a. Cari data sekunder terkait konsumsi per kapita komoditas pertanian dan jumlah penduduk
untuk mengetahui permintaan komoditas pertanian.
b. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pada contoh hipotetis
diatas.
2. Membuat sebuah contoh hipotetis pada kondisi riil proses berlakunya teori penawaran pada
komoditas pertanian.
a. Cari data sekunder terkait produksi komoditas pertanian untuk mengetahui penawaran
komoditas pertanian.
b. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pada contoh hipotetis
diatas.
3. Laporan bersifat kelompok (berdasarkan kelompok yang sudah ditetapkan di pertemuan
sebelumnya).
4. Komoditas pertanian tiap kelompok berbeda dan ditentukan oleh asisten praktikum
13
PRAKTIKUM KESEIMBANGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK
6 PETANIAN
PENGANTAR
Modul keenam ini disusun sebagai materi pembelajaran untuk memberikan pemahaman
kepada mahasiswa mengenai teori dan aplikasi keseimbangan permintaan dan penawaran
produk pertanian. Bahan kajian materi mengupas tentang keseimbangan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran.
BAHAN KAJIAN
Harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar ditentukan oleh permintaan dan
penawaran barang tersebut. Harga pasar atau harga keseimbangan adalah tingkat harga di mana
jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang yang diminta oleh
para pembeli. Pada kondisi demikian dikatakan bahwa pasar dalam keadaan keseimbangan atau
ekuilibrium.
Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam keadaan keseimbangan
dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu dengan menggunakan tabel (angka) atau dengan
menggunakan grafik (kurve) atau dengan matematik.
14
Tabel 1.1. Permintaan dan penawaran jagung di suatu pasar
Jumlah Jagung yang Jumlah Jagung yang
Harga Sifat Hubungan
Diminta (kg) Ditawarkan (kg)
600.000,- 900 500 Kelebihan Permintaan
700.000,- 800 600 Kelebihan Permintaan
800.000,- 700 700 Keseimbangan
900.000,- 600 800 Kelebihan Penawaran
1.000.000,- 500 900 Kelebihan Penawaran
𝑃 − 𝑃1 𝑄 − 𝑄1
=
𝑃2 − 𝑃1 𝑄2 − 𝑄1
Harga
15
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan
memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
Dari contoh di atas, diperoleh persamaan permintaan dan penawaran sebagai berikut:
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 P Qd = a – bP
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 P Qs = -a + bp
Kita tahu bahwa syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau
Qd = Qs.
Berarti : 1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 P
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 P
1.600 = 0,002 P
P = 800.000 (harga keseimbangan / harga pasar).
Selanjutnya dengan memasukkan nilai Pq ke dalam persamaan permintaan atau penawaran akan
diperoleh nilai jumlah barang dalam keadaan keseimbangan. Bukti: QS = -100 + 0,001
(800.000) = - 100 + 800 = 700 kg. Jadi, baik dengan menggunakan tabel, grafik maupun
matematik, diperoleh hasil harga pasar yang sama, yaitu Rp. 800.000,- dan jumlah jagung dalam
keseimbangan, yaitu 700 kg.
5. Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri Terhadap Keadaan Keseimbangan
Di atas telah dijelaskan bahwa pengaruh faktor-faktor selain harga itu sendiri terhadap
permintaan dan penawaran ditunjukkan oleh pergeseran kurve permintaan dan penawaran ke
kiri atau ke kanan. Perubahan faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi keadaan keseimbangan
pasar. Terdapat empat kemungkinan pergeseran kurve permintaan dan penawaran :
a. Permintaan bertambah (kurve permintaan bergeser ke kanan)
TUGAS INDIVIDU
1. Diketahui fungsi permintaan Qd = 40 - P dan fungsi penawaran Qs = -50 + 4P. Tentukanlah
berapa harga dan jumlah keseimbangannya!
2. Fungsi permintaan Pd = –2Q + 150 dan fungsi penawaran Ps = Q + 60. Tentukanlah harga
dan jumlah keseimbangannya!
3. Dari tabel di bawah ini, tentukan:
a. Persamaan permintaan dan penawarannya!
b. Harga dan jumlah keseimbangannya!
c. Kurva permintaan dan penawarannya!
16
Harga Jumlah Tomat yang Diminta (biji) Jumlah Tomat yang Ditawarkan (biji)
200 75 30
250 70 40
300 65 50
450 50 80
500 45 90
17
PRAKTIKUM ELASTISITAS
7
PENGANTAR
Modul ketujuh ini disusun sebagai materi pembelajaran untuk memberikan pemahaman
kepada mahasiswa mengenai teori dan aplikasi elastisitas permintaan dan penawaran produk
pertanian. Bahan kajian materi mengupas tentang koefisisen elastisitas, elastisitas permintaan
dan penawaran dan jenis-jenis elastisitas.
BAHAN KAJIAN
Ketika diperkenalkan tentang konsep permintaan, kita lihat bahwa para konsumen
biasanya membeli lebih dari satu barang ketika harga turun, pendapatan meningkat, harga
barang substitusi naik, atau ketika harga barang komplemen turun. Pembahasan kita mengenai
permintaan sangatlah kualitatif, bukan kuantitatif. Artinya kita membahas arah perubahannya di
mana jumlah yang diminta bergerak, dan bukan seberapa besar perubahannya. Untuk mengukur
seberapa besar para konsumen merespon perubahan dalam variabel-variabel tersebut, para
ekonom menggunakan konsep elastisitas. Konsep tersebut mengukur persentase perubahan
jumlah yang diminta per unit waktu karena adanya persentase perubahan harga tertentu dari
komoditas tersebut.
Apakah yang akan terjadi pada permintaan atau penawaran suatu barang apabila harga
barang itu turun atau naik satu persen? Jawaban pertanyaan ini sangat tergantung kepada derajat
kepekaan masing-masing barang di dalam merespon perubahan harga tersebut. Derajad
kepekaan ini berbeda-beda antara barang yang satu dengan barang yang lain. Ukuran derajat
kepekaan tersebut dinamakan elastisitas. Ukuran derajat kepekaan permintaan suatu barang
terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut elastisitas permintaan.
Sedangkan derajat kepekaan penawaran suatu barang terhadap perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhinya disebut elastisitas penawaran.
18
1. Koefisien Elastisitas
Koefisien elastisitas harga dapat dihitung melalui dua cara:
a) Elastisitas busur (arc elasticity)
P1 dan P2.
𝜕𝑄/Q 𝜕𝑄.P
Rumus Elastisitas titik : 𝐸ℎ = =
𝜕𝑃/P 𝜕𝑃.Q
Elastisitas busur digunakan apabila perubahan harga dianggap cukup berarti atau besar. Apabila
perubahan harga kecil atau diketahui fungsi permintaannya, dapat digunakan rumus elastisitas
titik.
2. Elastisitas Permintaan
Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu : (1) Elastisitas Harga, (2)
Elastisitas Silang, dan (3) Elastisitas Pendapatan.
(1) Elastisitas Harga: yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan
oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen, atau secara umum ditulis:
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑙𝑚 𝑏𝑟𝑔 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎
𝐸ℎ =
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑟𝑔 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut:
1
∆𝑄/ (𝑄1 + 𝑄2)
𝐸ℎ = 2
1
∆𝑃/ (𝑃1 + 𝑃2)
2
Bila Eh > 1 dikatakan bahwa permintaan elastis.
Bila Eh < 1 dikatakan bahwa permintaan barang inelastis.
Bila Eh = 1 dikatakan elastisitas tunggal (unitary elasticity).
(2) Elastisitas Silang (Elastisitas Harga Silang): yaitu persentase perubahan jumlah barang
yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai
hubungan) sebesar satu persen, atau secara umum ditulis:
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑙𝑚 𝑏𝑟𝑔 𝑋 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎
𝐸ℎ𝑠 =
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑟𝑔 𝑌
Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut:
1
∆𝑄𝑥/(𝑄𝑧1 + 𝑄𝑧2)
𝐸ℎ𝑠 = 2
1
∆𝑃𝑦/ (𝑃𝑦1 + 𝑃𝑦2)
2
Jika X dan Y adalah barang substitusi ( saling bisa mengganti), misalnya kopi dan teh, biasanya
Es positif. Artinya, kenaikan harga barang Y menyebabkan meningkatkan permintaan terhadap
barang X. Jika X dan Y adalah barang komplementer, misalnya kopi dan gula, biasanya Es
negatif.
19
(3) Elastisitas Pendapatan: yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang
disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen, atau secara umum
ditulis:
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑙𝑚 𝑏𝑟𝑔 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎
𝐸ℎ =
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑖𝑖𝑙
Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut:
1
∆𝑄/ (𝑄1 + 𝑄2)
𝐸𝑝 = 2
1
∆𝑖/ (𝑖1 + 𝑖2)
2
Untuk barang normal, Ep positif dan untuk barang inferior, Ep negatif. Barang-barang
kebutuhan pokok biasanya mempunyai Ep < 1, sedangkan barang-barang yang bukan pokok
(misal : barang-barang mewah) mempunyai Ep > 1.
3. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran mengukur respons penawaran terhadap perubahan harga.
Elastisitas penawaran ini bernilai positif, adapun koefisien Elastisitas Penawaran ( ES ):
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑙𝑚 𝑏𝑟𝑔 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑤𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛
𝐸𝑠 =
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut:
1
∆𝑄𝑠/ (𝑄𝑠1 + 𝑄𝑠2)
𝐸𝑠 = 2
1
∆𝑃/ (𝑃1 + 𝑃2)
2
20
5) Tidak elastis (Inelastis) : Suatu barang bersifat inelastis apabila persentase perubahan jumlah
barang yang diminta lebih kecil dari persentase perubahan harganya. Koefisien permintaan
barang tersebut berkisar antara nol dan satu.
TUGAS INDIVIDU
1. Pada waktu harga jagung Rp6.000,- per kg, jumlah jagung yang diminta konsumen sebanyak
1.200 kg; dan pada waktu harga jagung Rp5.000,- , jumlah jagung yang diminta sebanyak
1.700 kg. Hitunglah koefisien elastisitas permintaan jagung tersebut dan interpretasikan!
2. Pada saat harga kopi Rp5.000,- per kg, jumlah teh yang diminta 90 bungkus; ketika harga
kopi naik menjadi Rp5.500,- per kg, jumlah teh yang diminta naik menjadi 115 bungkus.
Berapa koefisien elastisitas silangnya dan interpretasikan!
3. Pada saat pendapatan sebuah rumah tangga sebesar Rp100 juta per bulan, permintaannya
terhadap daging sapi sebanyak 50 kg. Ketika pendapatannya naik menjadi Rp140 juta per
bulan, permintaannya terhadap daging sapi juga naik menjadi 65 kg. Berapa elastisitas
pendapatannya dan interpretasikan!
4. Pada saat harga cabai Rp100.000 per kilogram, jumlah cabai yang ditawarkan 95 kilogram,
ketika harga turun menjadi Rp90.000,-, jumlah cabai yang ditawarkan turun menjadi 75
kilogram. Berapa elastisitas penawarannya dan interpretasikan!
21
PRAKTIKUM BRIEFING, PENGAMBILAN DATA, ANALISIS DATA
8 (PRAKTIKUM SURVEI PASAR TRADISONAL DAN PASAR
MODERN)
PENGANTAR
Modul 8 dan 9 ini berisi teknis pelaksanaan praktikum lapang, sebagai pembelajaran
kepada mahasiswa mengenai permintaan dan penawaran produksi pertanian, beserta elastisitas
permintaan dan penawarannya di pasar tradisional dan pasar modern.
22
KUISIONER SURVEI PASAR TERKAIT PENAWARAN DAN PERMINTAAN
KOMODITAS PERTANIAN
1. Pasar Tradisional
a. Gambaran Umum Pasar
1) Nama pasar : ……………………………………………………
2) Lokasi pasar : …………………………………………………..
3) Komoditas yang terdapat di pasar : …………………………….
4) Fasilitas pendukung pasar : …………………………………….
5) Sarana transportasi yang ada di sekitar pasar : …...…….………
6) Tampilan pasar : ………………………………………………..
b. Gambaran Umum Pedagang
1) Nama pedagang : ………………………………………………
2) Umur : ………………………………………………………
3) Alamat : ………………………………………………………
c. Penawaran dan Permintaan Komoditas di Pasar
1) Jumlah dan harga komoditas di pasar :
Penawaran Permintaan
Hari Volume Volume yang Harga yang ditawar
Harga Jual/Kg
Penjualan Terjual konsumen
23
2) Faktor penentu harga jual : 1. Pasar Induk 2. Pedagang Pengepul
3. Sendiri 4. ...............................
2. Pasar Modern
a. Gambaran Umum Pasar
1) Nama pasar : ……………………………………………………
2) Lokasi pasar : …………………………………………………..
3) Komoditas yang terdapat di pasar : …………………………….
4) Fasilitas pendukung pasar : …………………………………….
5) Sarana transportasi yang ada di sekitar pasar : …...…….………
6) Tampilan pasar : ………………………………………………..
b. Penawaran dan Permintaan Komoditas di Pasar
1) Harga komoditas di pasar :
Hari Harga Harga Naik Harga Turun
ACC Instruktur/Asisten
Tgl
24
KELEMBAGAAN PERTANIAN
PRAKTIKUM
9
PENGANTAR
Modul pertama ini merupakan pendahuluan/pengantar, yang disusun sebagai materi
pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai kelembagaan yang
terlibat di bidang pertanian.
BAHAN KAJIAN
Ruttan dan Hayami, 1984 Lembaga adalah aturan di dalam suatu kelompok masyarakat
atau organisasi yang menfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk membantu mereka dengan
harapan dimana setiap orang dapat bekerjasama atau berhubungan satu dengan yang lainnya
untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan.
Ada beberapa unsur penting yang terkandung dari pengertian kelembagaan, antara lain:
1. Institusi merupakan landasan untuk membangun tingkah laku sosial masyarakat
2. Norma tingkah laku yang mengakar dalam masyarakat dan diterima secara luasuntuk
melayani tujuan bersama yang mengandung nilai tertentu dan menghasilkaninteraksi
antar manusia yang terstruktur
3. Peraturan dan penegakan aturan/hukum
4. Aturan dalam masyarakat yang memfasilitasi koordinasi dan bekerjasama dengan dukungan
tingkah laku, hak dan kewajiban anggota
5. Kode etik
6. Kontrak
7. Pasar
8. Hak millik
9. Organisasi
10. Insentif untuk menghasilkan tingkah laku yang diinginkan
Adapun macam-macam kelembagaan antara lain:
1. Kelembagaan petani, berupa kelompok tani, gaungan kelompok tani dan koperasi.
2. Kelembagaan pemerintah, berbentuk kelembagaan penyuluhan baik di tingkat nasional,
kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan.
3. Kelembagaan swasta, bergerak di bidang pengadaan sarana produksi, keuangan dan
pengangkutan.
25
4. Kelembagaan LSM (lembaga Swadaya Masyarakat), bergerak di bidang pengujian dan
penyuluhan.
Menurut Mosher, di setiap usaha tani diperlukan beberapa kelembagaan pertanian, yaitu:
kelembagaan pemasaran, kelembagaan penelitian dan pengujian, kelembagaan penyuluhan,
kelembagaan penyedia sarana produksi, kelembagaan keuangan (penyedia kredit produksi),
kelembagaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dan kelembagaan transportasi. Berikut
ini beberapa lembaga di bidang pertanian:
1. Kelembagaan penyuluhan
2. Kelembagaan penyedia sarana produksi di tingkat nasional dan provinsi, kabupaten dan
kecamatan ditangani oleh BUMN danswasta (produsem, distributor, penyalur) sedang
ditingkat desa/kelurahan ditanganiswasta (pengecer) dan KUD
3. Kelembagaan pengolahan dan pemasaran hasil : BUMN (Bulog), swasta dankoperasi.
4. Kelembagaan keuangan : BRI dan swasta (pedagang, tengkulak, pelepas uang)
5. Kelembagaan pengangkutan (transportasi) : masih ditangani oleh swasta.
26
PRAKTIKUM UJIAN AKHIR PRAKTIKUM
10
27
DAFTAR PUSTAKA
28
LABORATORIUM AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang Telp.(0341) 464318-19 psw 116
Nama :
NIM :
Jurusan :
Asisten :
Instruktur Asisten
______________________ ______________________
29
30