Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KELOMPOK 5

EKONOMI SEKTOR PERTANIAN

Dosen Pengampu :

Lailatur Rahmi S.Pd.,M.Pd

Anggota Kelompok :

Ainul Mardiah ( 21045001 )


Fitri Nurul Deswita ( 21045041 )
Zahra Miftahul Aini ( 21045100 )

Departemen Pendidikan Geografi


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya,
sehingga dengan keridaan-Nya pula dan kerja keras penyusun makalah tentang “Ekonomi Sektor
Pertanian” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, penyusun mengharapkan kita dapat ikut adil dalam
memanfaatkan ilmu yang ada. Agar kita bisa mengetahui lebih dalam tentang Ekonomi Sektor
Pertanian.
Penyusun tetap menerima apa bila ada kritik dan saran dari para pembaca guna
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat digunakan dan memberikan manfaat
bagi kita semua demi menambah pengetahuan pembaca.

Padang, 12 Maret 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 4
a. Latar Belakang…………………………………………………………………………... 4
b. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….. 4
c. Tujuan Masalah………………………………………………………………………...... 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………. 6
a. Ekonomi Pertanian……………………………………………………………………… 6
b. Ruang Lingkup Ekonomi Pertanian…………………………………………………….. 8
c. Masalah yang Dihadapi dalam Ekonomi Pertanian…………………………………….. 9
d. Pengaruh Pertanian Terhapat Pertahanan Ekonomi………………………...………….. 13
e. Kondisi Ekonomi Pertanian Indonesia…………………………………..………..……. 14
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………… 15
a. Kesimpulan……………………………………………………………………………... 15
b. Saran……………………………………………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi sektor pertanian melibatkan produksi, distribusi, dan perdagangan
produk-produk pertanian. Ini mencakup segala hal mulai dari tanaman pangan seperti
gandum, padi, dan jagung hingga peternakan dan perikanan. Sektor pertanian memainkan
peran penting dalam perekonomian global dengan memberikan sumber makanan, bahan
baku, dan lapangan kerja bagi jutaan orang di seluruh dunia. Faktor-faktor yang
memengaruhi ekonomi sektor pertanian termasuk teknologi pertanian, perubahan iklim,
kebijakan pemerintah, stabilitas pasar, dan permintaan global. Dalam beberapa negara,
sektor pertanian juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi pedesaan dan
pengurangan kemiskinan.
Pertanian adalah kegiatan ekonomi yang meliputi penanaman tanaman,
peternakan, perikanan, dan kegiatan terkait lainnya untuk memproduksi makanan, pakan
ternak, serat, dan bahan baku lainnya. Ini adalah salah satu sektor utama dalam
perekonomian yang memberikan sumber daya penting bagi kehidupan manusia. Pertanian
tidak hanya menyediakan makanan bagi populasi global tetapi juga menciptakan
lapangan kerja, mempengaruhi keamanan pangan, dan memiliki dampak besar terhadap
lingkungan dan perkembangan sosial-ekonomi suatu negara.
Ekonomi adalah studi tentang bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya
yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Ini mencakup produksi,
distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Ekonomi melibatkan analisis tentang perilaku
individu, perusahaan, dan pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya secara efisien
untuk mencapai tujuan ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, dan
distribusi pendapatan yang adil. Ada berbagai teori, model, dan pendekatan dalam
ekonomi untuk memahami fenomena ekonomi yang beragam di tingkat lokal, nasional,
dan global.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Ekonomi Pertanian?
b. Apa saja Ruang Lingkup Ekonomi Pertanian?

4
c. Apa saja masalah yang dihadapi di dalam Ekonomi Pertanian?
d. Bagaimana Ekonomi Pertanian di Indonesia?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk menjelaskan apa itu ekonomi pertanian
b. Untuk menjelaskan ruang lingkup ekonomi pertanian
c. Untuk menjelaskan masalah yang dihadapi dalam ekonomi pertanian

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ekonomi Pertanian
Pengertian Ilmu Ekonomi
Kata “ekonomi” sering kita dengar dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari,
kata “ekonomi” menjadi sangat familiar. contohnya, pertumbuhan ekonomi, golongan
ekonomi lemah, atau kesulitan ekonomi
Kata “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari kata “oikos”, yang
berarti “rumah tangga,” dan “nomos”, yang berarti “aturan,” atau “pengelolaan.”
Ilmu, menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatau bidang
yang disusun secara sistematis menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu dari bidang tersebut. Di sisi lain, ekonomi berkaitan dengan
proses produksi, distribusi, dan penggunaan komoditas serta sumber kekayaan, seperti
dalam hal perdagangan, pendistribusian, dan transfer uang (Rahmatullah et al, 2018).
Prof. DR. JL Mey JR. membahas ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Oleh
karena itu, ilmu ekonomi adalah bidang studi yang mempelajari upaya manusia untuk
jalan menuju kemakmuran. Meskipun demikian, Adam Smith mendefinisikan ilmu
ekonomi sebagai disiplin yang mempelajari bagaimana manusia bertindak dalam upaya
mereka untuk membagi sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan tertentu.
Kita dapat mengambil kesimpulan dari dua definisi tersebut bahwa ilmu ekonomi
adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
masyarakat dalam upaya untuk memenuhi keburuhan dan mencapai kemakmuran.
Kemakmuran adalah ketika semua kebutuhan material dapat dipenuhi sepenuhnya.
Namun, ahli ekonomi atau ekonom adalah mereka yang menggunakan konsep ekonomi
dan data dalam pekerjaan mereka.
Ilmu ekonomi adalah bagian dari ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dari
sudut pandang pemenuhan kebutuhan. Ini dapat dikatakan memegang peranan penting
dalam kehidupan sosial karena sebagian besar tindakan manusia ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.

6
Karena ilmu ekonomi adalah satu-satunya bidang ilmu sosial yang menggunakan
metode kuantitatif dalam analisisnya, bidang ini disebut Ratu Ilmu Sosial. Untuk
memecahkan masalah ekonomi, ekonometrika, yang merupakan perpaduan ilmu ekonomi
dan matematika, dapat digunakan (Muhammad Dinar & Muhammad Hasan, 2018).
Pengertian Pertanian
Secara umum, pertanian didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia yang
mencakup bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Karena sebagian besar
petani membentuk kurang lebih 50 persen mata pencaharian masyarakat di Indonesia,
sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.
Pengertian pertanian dalam arti sempit hanya mencakup pertanian sebagai
budidaya tanaman pangan, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, pertanian dapat
mencakup budidaya tanaman dan hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Bisnis utama di Negara-Negara Berkembang adalah pertanian. Pentingnya sektor
pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara sangat besar. Beberapa faktor
berkontribusi pada hal ini (Rahman, 2016:13).
Menurut Hidayatus Salimah (2019:17), Pertanian adalah bisnis di mana manusia
memanfaatkan sumber daya hayati untuk menanam atau bercocok tanam untuk
menghasilkan makanan atau energi dan mengelola lingkungan hidupnya.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang pertanian :
1. Salah satu fungsi utama pertanian adalah memproduksi makanan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Ini termasuk tanaman pangan seperti gandum, padi, jagung, dan
sayuran, serta produk peternakan seperti daging, susu, dan telur.
2. Pertanian tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga menjadi sumber mata
pencaharian bagi jutaan orang di seluruh dunia. Baik sebagai petani, pekerja
pertanian, atau dalam industri terkait seperti agribisnis, pertanian memberikan
lapangan kerja yang signifikan.
3. Sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Ini
menciptakan nilai tambah, menghasilkan pendapatan, dan berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi.
4. Pertanian sangat tergantung pada faktor-faktor alam seperti tanah, air, iklim, dan
cuaca. Kondisi-kondisi ini memengaruhi produktivitas dan hasil pertanian.

7
5. Konsep pertanian berkelanjutan mendorong praktik pertanian yang ramah
lingkungan, menjaga keberlanjutan lahan dan sumber daya alam, serta
memperhatikan kesejahteraan sosial dan ekonomi petani.
6. Inovasi dan teknologi memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan
efisiensi pertanian. Mulai dari penggunaan pupuk dan pestisida hingga teknologi
digital dan robotik, inovasi terus meningkatkan kemampuan sektor pertanian untuk
memenuhi tuntutan pasar dan kebutuhan populasi yang berkembang.
B. Ruang Lingkup Ekonomi Pertanian
Jika kita berbicara tentang pendapatan yang diperoleh dari sektor pertanian, kita
tidak boleh mengabaikan ekonomi pertanian atau ekonomi pertanian. Apa artinya?
Ekonomi pertanian didefinisikan sebagai penerapan metode ekonomi untuk
mengoptimalkan keputusan yang dibuat oleh produsen pertanian untuk mengoptimalkan
perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian, termasuk budidaya tanaman atau
ternak serta pemanfaatan mikroorganisme dalam pengolahan produk pertanian (Nisa
Destiana, 2021).
Dengan demikian, Ilmu pertanian bukan hanya mempelajari cara menanam; itu
adalah disiplin ilmu yang menyelidiki semua aspek pertanian, termasuk subsektor
perkebunan, peternakan, tanaman pangan dan hortikultura, dan perikanan.
Ilmu ekonomi pertanian sangat bermanfaat dalam proses pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekonomi pertanian mencakup analisis ekonomi dari
proses produksi pertanian selain hubungan sosial dan teknis. Ini mencakup hubungan
antar faktor produksi dan produksi itu sendiri. Dalam kebijakan pembangunan nasional,
peningkatan sektor pertanian merupakan tahap awal dan dasar dari pertumbuhan industri.
Perkebunan adalah salah satu bagian pertanian yang berkembang pesat (Arifin, 2015).
1. Kegiatan Produksi
Produksi barang pertanian adalah kegiatan produksi yang dimaksud. Jumlah
tanaman yang diperlukan untuk memenuhi permintaan minimal Tidak mungkin untuk
mengetahui berapa banyak yang akan dibutuhkan masyarakat dalam waktu tertentu
tanpa menggunakan ilmu ekonomi.Selain itu, kegiatan produksi ini menentukan
bagaimana ahli pertanian memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait tentang
cadangan pangan, jumlah yang harus ditawarkan, dan jumlah permintaan.

8
Ahli pertanian dapat memperkirakan jumlah bibit yang diperlukan untuk
setiap tanam, dan data yang dihasilkan kemudian didistribusikan ke pihak yang
diperlukan untuk memastikan proses penanaman berjalan lancar.
2. Kegiatan Konsumsi
Agar tidak terjadi kekurangan bahan makanan dan mencegah dampak lain,
kebutuhan pokok masyarakat harus dihitung secara akurat.
Karena hasil pertanian merupakan makanan yang kaya akan nutrisi, konsumsi
hasil pertanian tidak dapat ditinggalkan. Ketika kita berbicara tentang kebutuhan yang
tidak terbatas, ahli pertanian hanya berusaha menghitung agar tidak ada kekurangan
atau efek negatif.
3. Pemasaran
Setelah produk pertanian dibuat, langkah selanjutnya adalah memasarkannya.
Petani dapat menggunakan ilmu ekonomi untuk mempromosikan barang mereka.
Aktivitas yang berkaitan dengan pemasaran produk ini merupakan komponen yang
paling penting

C. Masalah Yang Dihadapi dalam Ekonomi Pertanian


Dampak ekonomi pertanian mencakup berbagai aspek, termasuk kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, perdagangan internasional, dan stabilitas
sosial. Dengan memahami dampak ekonomi pertanian, pemerintah dan pemangku
kepentingan lainnya dapat merancang kebijakan dan strategi yang mempromosikan
pertumbuhan sektor ini secara berkelanjutan sambil memperhatikan kebutuhan sosial dan
lingkungan.
Berikut adalah beberapa dampak ekonomi penting dari sektor pertanian:
1. Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Sektor pertanian bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara,
terutama di negara-negara berkembang di mana sebagian besar populasi masih
tergantung pada pertanian. Peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam pertanian
dapat menghasilkan peningkatan pendapatan dan konsumsi, yang pada gilirannya
dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.
2. Lapangan Kerja

9
Pertanian menyediakan lapangan kerja bagi jutaan orang di seluruh dunia, baik di
sektor pertanian itu sendiri maupun di sektor-sektor terkait seperti agribisnis, industri
makanan, dan distribusi. Sektor pertanian sering menjadi salah satu penyedia
lapangan kerja terbesar di banyak negara berkembang.
3. Perdagangan Internasional
Pertanian memiliki peran penting dalam perdagangan internasional, baik sebagai
pemasok maupun pengimpor. Negara-negara dengan keunggulan komparatif dalam
produksi pertanian dapat menghasilkan ekspor yang signifikan, sementara negara-
negara dengan ketergantungan pangan tinggi dapat mengimpor untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri.
4. Pendapatan dan Distribusi
Sektor pertanian dapat memiliki dampak signifikan pada pendapatan dan distribusi
kekayaan dalam masyarakat. Peningkatan pendapatan petani dapat mengurangi
kesenjangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan serta meningkatkan
daya beli masyarakat pedesaan.
5. Stabilitas Sosial
Pertanian juga berkontribusi pada stabilitas sosial dan politik suatu negara, terutama
di mana mayoritas penduduknya berada di pedesaan. Ketidakstabilan dalam sektor
pertanian, seperti harga yang fluktuatif atau kekurangan pangan, dapat menyebabkan
ketegangan sosial dan politik.

Persoalan Ekonomi Pertanian


1. Alih Fungsi Lahan
Setiap tahun, alih fungsi lahan menjadi masalah yang sering terjadi di Indonesia.
Salah satu penyebab alih fungsi lahan adalah kurangnya sosialisasi tentang Undang-
Undang alih fungsi lahan. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, penguasa yang
memberikan izin pengalihfungsihan lahan yang tidak perlu akan dikenakan sanksi
penjara atau denda.
Kedua, faktor ekonomi, di mana pemilik lahan ditawarkan harga beli yang tinggi
oleh investor. Para pemilik lahan yang tidak tahu tentang alih fungsi lahan akan
terpengaruh atau tergiur dengan harga yang ditawarkan oleh investor, yang biasanya

10
lebih mahal dua kali lipat dari harga normal. Akibatnya, para pemilik lahan berpikir
akan lebih baik jika lahannya dijual ke investor karena mereka dapat membeli lahan
yang lebih murah di tempat lain.
Ketiga, lahan yang dialihfungsikan digunakan untuk kepentingan bersama seperti
SPBU dan bandara. Jika ingin diwujudkan, lahan tersebut harus diuji untuk
memastikan apakah tanah tersebut masih layak untuk pertanian (Nadifa Maya
Reswari, 2021)
2. Petani Dipandang Sebelah Mata
Banyak orang yang terstigmatisasi dalam masyarakat masih percaya bahwa
pertanian hanya mencangkul. Karena itu, sektor pertanian terlihat kotor dan miskin.
Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki prospek
yang menguntungkan, yang menjadikan citra sektor tersebut kotor dan miskin. Itu
bukan berarti semua petani miskin. Namun, mayoritas ekonomi petani masih terdiri
dari kelas menengah ke bawah.
3. Krisis Generasi Petani Muda
Data nmenunjukan 61% petani berusia di atas 45 tahun memiliki minat yang
rendah untuk bergabung dengan sektor pertanian. Padahal, generasi muda tidak hanya
merupakan generasi penerus tetapi juga sangat penting untuk keberhasilan sektor
pertanian. Ketahanan pangan negara akan menjadi tantangan jika tidak segera
ditangani.
Modernisasi pertanian itu sendiri untuk meningkatkan penampilan adalah salah
satu inisiatif yang mulai banyak digerakkan. Pertanian digital adalah cara yang
menarik untuk mengubah pertanian menjadi bisnis yang menarik. (Supriyadi, 2021).
4. Sistem Penjualan yang Merugikan Petani
Sistem penjualan, yang terkadang menguntungkan para distributor daripada
petani, merupakan masalah besar bagi petani. Meskipun sebagian besar hasil
pertanian dirawat dan dipanen oleh petani, banyak orang lebih memilih untuk tidak
bekerja sebagai petani karena berbagai risiko yang ditimbulkan oleh cuaca, penyakit
tanaman, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, untuk menurunkan harga panen, rantai sistem penjualan harus
dipotong. Mulailah dengan membeli barang dengan harga yang wajar dan kemudian

11
menjualnya dengan keuntungan yang sama. Karena seluruhnya memiliki bagian
keuntungan yang hampir sama, tidak ada lagi pihak yang akan dirugikan.
5. Cuaca
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cuaca adalah masalah paling umum di
bidang pertanian. Sebab tidak hanya hasil panen yang buruk atau gagal panen yang
akan berdampak, tetapi juga lahan pertanian. Banyaknya pasokan air yang masuk
selama musim hujan dapat menyebabkan beberapa tanaman mati dan tidak layak
panen.
Untuk memanen dan menjual kembali berbagai bahan makanan pokok
masyarakat saat ini, sebagian besar membutuhkan pasokan air yang cukup, seperti
halnya ketika kemarau datang dan menyebabkan kekeringan. Kekeringan adalah
tanda besar bahwa panen akan gagal.
Siapa yang akan menderita akibatnya? Ternyata bukan hanya petani saja, tetapi
masyarakat umum juga akan menghadapi kesulitan yang lebih besar untuk
mendapatkan bahan pangan dengan harga normal (Honda Power Products, 2023).
6. Program Subsidi Benih dan Pupuk Tidak Tepat Sasaran
Sebagian besar anggaran APBN Indonesia masih dialokasikan untuk subsidi
energi yang tidak tepat sasaran. Jumlah subsidi benih rata-rata 37% dari total subsidi
non- energi dan 7% dari total subsidi, dengan alokasi APBN rata-rata hanya 2.3% dari
total subsidi non-energi dan 0.4% dari total subsidi. Itu terlalu sedikit untuk negara
agraris.
Selain anggaran yang kurang, pupuk subsidi terus meningkat, yang merupakan
masalah tahunan. Harga pokok penjualan (HPP) yang meningkat, bersama dengan
kenaikan harga gas, bahan bakar minyak, inflasi, dan penurunan nilai tukar rupiah,
menyebabkan kenaikan harga pupuk. Hal ini membuat petani, serta spekulan,
khawatir dan membeli pupuk berlebihan.
Selain itu, metode distribusi pupuk subsidi pupuk harus dipelajari lebih
lanjut.Karena satu pabrik pupuk memproduksi pupuk subsidi, non subsidi, dan
ekspor, belum ada pemisahan biaya yang jelas antara operasi pupuk subsidi dan non
subsidi atau ekspor. Akibatnya, subsidi pupuk membantu produsen pupuk. Hal ini

12
membuat mengalokasikan biaya operasional lebih sulit dan, tentu saja, dapat
menyebabkan fraud (DPR, 2016).

D. Pengaruh Petanian Terhadap Ekonomi


Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi pusat perhatian dalam
pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan hasil-hasil strategis terutama yang menyangkut komoditas pangan.
Pengelolaan dan pemanfaatan hasil-hasil produk pertanian ini diharapkan dapat dilakukan
secara lebih terencana dengan pemanfaatan yang optimum serta dapat dinikmati oleh
seluruh penduduk Indonesia.
Di lain pihak, luas lahan pertanian yang semakin sempit digilas oleh lahan
perumahan dan lahan industri serta jumlah penduduk yang semakin tinggi berdampak
terhadap sulitnya pemenuhan komoditas pangan khususnya dan kehidupan generasi yang
akan datang pada umumnya. Oleh karena itu, masalah pertanian menjadi sangat
kompleks karena berkaitan dengan hajat hidup masyarakat sekarang dan yang
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian suatu negara atau suatu daerah
dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
a). Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
b). Kontribusi sektor pertanian terhadap kesempatan kerja,
c). Kemampuan sektor pertanian dalsun menyediakan keragaman menu makanan
yang nantinya sangat mempengaruhi pola konsumsi dan gizi masyarakat, ssd).
Kemampuan sektor pertanian dalam mendukung perkembangan industri hulu dan
industri hilir, dan
e). Ekspor hasil pertanian akan memberikan sumbangan devisa bagi negara.
Sektor pertanian merupakan faktor yang amat strategis, merupakan basis ekonomi rakyat
di pedesaan, menguasai kehidupan sebagian besar penduduk, menyerap lebih separuh
total tenaga keija dan bahkan menjadi katub pengaman pada krisis ekonomi Indonesia.
(Arifin, 2004).
Indikator pembangunan ekonomi daerah tercermin dalam perkembangan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun ke tahun. Perkembangan PDRB tersebut

13
akan bermanfaat dalam perencanaan pembangunan. Pembangunan ekonomi di tingkat
daerah maupun pusat terbagi menjadi sembilan sektor perekonomian. Sektor pertanian
sendiri merupakan sektor yang memberikan kontribusi cukup besar dalam pembangunan
perekonomian. Kontribusi sektor pertanian semakin kecil dengan berkembangnya suatu
perekonomian. Karena semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi suatu negara maka
tingkat pendapatan masyarakat juga meningkat.

E. Kondisi Ekonomi Pertanian Indonesia


Kondisi ekonomi pertanian di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan positif
seiring dengan perkembangan teknologi dan infrastruktur. Pada tahun 2021, sektor
pertanian mengalami pertumbuhan 1,84%, dan pada tahun 2022, pertumbuhan positif
sebesar 1,37% Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional sebesar
13,28% pada tahun 2021 dan 12,98% pada tahun 2022.
Pemerintah Indonesia telah mengembangkan infrastruktur seperti bendungan,
embung, dan varietas unggul baru, serta menggunakan teknologi seperti IoT, robot
construction, dan AI untuk pengembangan Agriculture War Room (AWR) dan
otomatisasi mekanisasi pertanian.
Terdapat keberhasilan dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan, peningkatan
produktivitas, penggunaan bibit unggul, dan peningkatan kualitas untuk peningkatan nilai
tambah komoditas.
Pemerintah juga menggalakkan swasembada bahan pangan, dan Indonesia masih masuk
dalam kategori negara swasembada beras

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu ekonomi adalah studi tentang upaya manusia untuk mencapai kemakmuran melalui
pengelolaan sumber daya yang terbatas. Sedangkan pertanian mencakup berbagai
kegiatan manusia dalam produksi tanaman dan ternak untuk memenuhi kebutuhan
makanan dan energi.
Ekonomi pertanian melibatkan penerapan prinsip ekonomi dalam mengoptimalkan
keputusan di sektor pertanian, termasuk produksi, konsumsi, dan pemasaran hasil
pertanian.
Beberapa masalah yang dihadapi dalam ekonomi pertanian Indonesia antara lain alih
fungsi lahan, stigmatisasi terhadap profesi petani, krisis generasi petani muda, sistem
penjualan yang merugikan petani, ketergantungan pada cuaca, dan masalah dalam
program subsidi benih dan pupuk.
Sektor pertanian memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,
penciptaan lapangan kerja, perdagangan internasional, distribusi pendapatan, stabilitas
sosial, dan ketahanan pangan suatu negara.
Meskipun mengalami pertumbuhan positif dan beberapa pencapaian dalam
pengembangan infrastruktur dan teknologi pertanian, masih ada tantangan yang perlu
diatasi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani serta mencapai
swasembada pangan yang berkelanjutan.
B. Saran
Pemerintah perlu terus mengembangkan infrastruktur pertanian seperti irigasi, jalan, dan
sarana penyimpanan untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi dalam distribusi hasil
pertanian. Memberikan akses yang lebih baik kepada petani terhadap teknologi modern
seperti penggunaan sensor tanah, drone, atau sistem informasi pertanian dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengelolaan pertanian. Investasi dalam
pendidikan dan pelatihan bagi petani mengenai praktik pertanian modern, manajemen
usaha, dan teknologi pertanian dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan mereka dalam mengelola usaha pertanian.

15
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. (2015). Pengantar Ekonomi Pertanian. Bandung: CV. Mujahid Press.

Arifin, Bustanul. (2004). Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara.

Arsyad, Lincolin. (1999). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.


Yogyakarta: BPFE.

Badan Agribisnis. (2000). Arah Kebijaksanaan Pengembangan Agribisnis di Indonesia. Jakarta:


Departemen Pertanian.

Soekartawi. (2002). Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian (Teori Dan Aplikasi). Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syaukani, Afan Gaffar, & Rasyid, Ryaas. (2002). Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan.
Jakarta: Pustaka Pelajar.

16

Anda mungkin juga menyukai