Anda di halaman 1dari 13

PENTINGNYA MEMPELAJARI EKONOMI

SUMBERDAYA PERTANIAN
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah …………. yang dibimbing oleh:
……………………………………….

Disusun Oleh:
Hanesa Riski Ramadhani
1760118100009

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
“Pentingnya Mempelajari Ekonomi Sumberdaya Pertanian” tanpa halangan
apapun. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
………………
Dalam penyusunan tugas ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, sehingga saya mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah
diberikan. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. …………………….. selaku …………………………..
2. …………………….. selaku dosen mata kuliah ……………………..
3. Orang tua saya yang selalu mendoakan dan mendukung.
4. Serta teman-teman di …………………. yang telah senantiasa
mendukung dalam penyusunan laporan.
Dalam penyusunan tugas ini saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini
sangat jauh dari sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini, dan dalam pembuatan
laporan lainnya. Akhir kata, semoga tugas ini dapat berguna bagi kita semua.

Batu, 10 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Definisi Ekonomi Pertanian......................................................................3
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................5
3.1 Pertanian di Indonesia...............................................................................5
3.2 Pentingnya Ekonomi Sumberdaya Pertanian............................................6
BAB IV PENUTUP................................................................................................8
4.1 Kesimpulan................................................................................................8
4.2 Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang mana Sebagian besar
penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik pada Februari 2022 ada sekitar 40 juta penduduk di Indonesia yang
bekerja di sektor pertanian. Sector pertanian masih menjadi pekerjaan yang paling
banyak menyerap tenaga kerja lokal, yaitu terdapat 40,64 juta pekerja di sector
pertaniam, kehutanan, dan perikanan pada Februari 2022 (Badan Pusat Statistik,
2022). Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang dapat
dimanfaatkan sebagai ekonomi yang menjanjikan.
Namun, hal tersebut tidak selaras dengan ketertarikan para pemuda untuk
bergelut di sector pertanian, para pemuda di Indonesia masih memiliki motivasi
yang cenderung rendah di sector pertanian, padahal ada peluang bisnis besar di
sector tersebut. Disamping itu, tingkat pengetahuan masyarakat utamanya para
pemuda di Indonesia terhadap ekonomi pertanian juga masih sangat kurang,
karena kurangnya minat belajar tentang sumberdaya ekonomi pertanian. Maka
dari itu, penulis ingin menguraikan tentang pentingnya mempelajari ekonomi
sumberdaya pertanian dengan tujuan agar para masyarakat dapat mengetahui
pentingnya mempelajari ekonomi sumberdaya pertanian.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang didapatkan antara lain:
1. Apakah yang dimaksud ekonomi sumberdaya pertanian?
2. Bagaimana pentingnya mempelajari ekonomi sumberdaya pertanian?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang didapatkan antara lain:
1. Mengetahui ekonomi sumberdaya pertanian?
2. Menegatui pentingnya mempelajari ekonomi sumberdaya pertanian?

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ekonomi Pertanian


Ekonomi pertanian merupakan gabungan dari ilmu ekonomi dengan ilmu
pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari
dan membahas serta menganalisis pertanian secara ekonomi, atau ilmu ekonomi
yang diterapkan pada pertanian (Daniel, 2002 dalam Arifin, 2015).
Dengan pengertian ekonomi pertanian yang demikian, ilmu pertanian
bukan hanya mempelajari tentang bercocok tanam tetapi suatu ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang pertanian, baik mengenai sub sektor tanaman
pangan dan hortikultura, sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan, maupun
sub sektor perikanan (Arifin, 2015).
Ilmu ekonomi pertanian menjadi satu ilmu tersendiri yang mempunyai
manfaat yang besar dan berarti dalam proses pembangunan dan memacu
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekonomi pertanian mencakup analisis
ekonomi dari proses (teknis) produksi dan hubungan-hubungan sosial dalam
produksi pertanian, hubungan antar faktor produksi, serta hubungan antara faktor
produksi dan produksi itu sendiri (Arifin, 2015).
Dengan demikian pertanian termasuk suatu jenis usaha yang langsung
menghasilkan sampai dapat digunakan untuk keperluan hidup. Secara garis besar
pengertian pertanian meliputi :
1. Proses produksi,
2. Petani atau pengusaha,
3. Tanah tempat usaha,
4. Usaha pertanian (Farm Business).
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami
orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation) serta
pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa

2
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan,
seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti
penangkapan ikan atau eksploitasi hutan (Arifin, 2015).
Mosher (1966) dalam Arifin (2015) mengartikan pertanian sebagai
turutnya campur tangan manusia dalam perkembangan tanaman atau hewan, agar
dapat lebih baik memenuhi kebutuhan dan memperbaiki kehidupan keluarga dan
masyarakat. Campur tangan manusia tersebut dilakukan melalui mobilisasi
sumberdaya (sendiri dan dari luar) dan pemanfaatanya kearah :
1. Peningkatan produksi, melalui intensifikasi (sapta usaha tani) dan
ekstensifikasi (perluasan area/skala usaha),
2. Diversifikasi, yaitu keragaman usaha,
3. Efisiensi usaha, yaitu peningkatan pendapatan,
4. Perbaikan mutu, melalui standardisasi dan pengelompokan (sortasi),
pengolahan, pembungkusan (packing) dan pemberian merek
(branding),
5. Pengolahan limbah, yaitu pemanfaatan limbah menjadi produk yang
bermanfaat (biogas, kompos, dll), Perbaikan dan pelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup (Rehabilitasi dan konservasi).

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pertanian di Indonesia


Bagi Indonesia sebagai negara berkembang, sektor pertanian
merupakan mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk dan
merupakan sasaran pembangunan di pedasaan. Prioritas pembangunan
masyarakat di pedesaan dijatuhkan pada sektor ekonomi pertanian. Hal
tersebut disebabkan karena mata pencaharian sebagai petani di Indonesia
identik dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Tidak bisa disanggah lagi
bahwa sebagian besar penduduk Indonesia adalah penduduk pedesaan yang
bekerja pada sektor agraris atau pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.
Indonesia adalah negara agraris di mana sebagian besar penduduknya
hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan
sektor yang memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan
penduduk Indonesia. Pertanian mulai ada bersamaan dengan mulai adanya
faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman diatur atau ditangani
oleh manusia. Pengaturan faktor-faktor itu dinamakan teknologi. Dengan
penanganan manusia terhadap faktor-faktor itu atau dengan teknologi
diharapkan tanaman yang diusahakan akan memberikan hasil maksimum.
Sektor pertanian di Indonesia mempunyai keunggulan komparatif hal
itu disebabkan oleh karena :
1. Indonesia terletak di daerah katulistiwa sehingga perbedaan musim
menjadi jelas dan periodenya agak lama,
2. Karena lokasinya di khatulistiwa maka tanaman cukup memperoleh
sinar matahari untuk keperluan fotosintesis,
3. Curah hujan umumnya cukup memadai,
4. Adanya politik pemerintah yang sedemikian rupa sehingga mendorong
tumbuah dan berkembangnya sektor pertanian.
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,
atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidup. Pemanfaatan

4
sumber daya alam pada sektor pertanian yaitu bercocok tanam yang sampai
sekarang masih dibudidayakan. Sasaran pertanian ada dua, yaitu sasaran
sebelum panen atau sasaran prapanen dan sasaran sesudah panen atau sasaran
pascapanen. Sasaran prapanen adalah hasil pertanian yang setinggi-tingginya.
Sasaran itu merupakan sasaran tahap pertama atau sasaran fisis. Sasaran tahap
kedua yaitu sasaran ekonomi yang merupakan pendapatan atau keuntungan
yang sebanyak-banyaknya tiap satuan luas yang diusahakan.

3.2 Pentingnya Ekonomi Sumberdaya Pertanian


Pembahasan pertanian tidak akan lepas dari pembicaraan mengenai
aspek sumber daya alam yang meliputi matahari, lahan, air dan udara. Kondisi
sumber daya alam ini akan mengakibatkan sistem partanian yang spesifik, yang
seringkali disebut dengan pertanian spesifik menurut lokasi (specific location).
Perbedaan iklim dan tanah ini mengakibatkan timbulnya tanaman-tanaman
yang berbeda, telah menyesuaikan dari perbedaan- perbedaan keadaan
lingkungan setempat.
Produksi pertanian sangat tergantung pada cuaca dan faktor-faktor
lainnya, seperti bencana, serangan hama, dan penyakit yang berbeda dari waktu
ke waktu dan dari tempat ke tempat. Beberapa pekerjaan seperti membajak
tanah hanya dapat dilakukan ketika keadaan cuaca dan tanahnya cocok. Proses
biologis dasar dan pertanian memiliki ukuran waktu dan persyaratan waktu
tersendiri, misalnya padi, jagung, gandum, dan tanaman lainnya memiliki pola
pertumbuhan masing- masing sejak benih disebarkan sampai pemungutan
hasil.
Adanya peranan sumber daya manusia (SDM) pertanian di dalam
pembangunan sektor pertanian, diharapkan SDM mampu meningkatkan
peranannya di dalam sektor pertanian. Dalam arti luas adalah sektor pertanian
dalam berbagai lini termasuk didalamnya usaha-usaha pertanian dan segala hal
yang mampu menunjang perkembangan maupun kontinuitas kegiatan yang
berguna bagi pertanian dan sektor-sektor lain yang terhubung dengan pertanian
secara langsung maupun mendukung pertanian secara tidak langsung.
Diharapkan pembangunan pertanian mampu untuk memenuhi kriteria

5
perkembangan ekonomi pertanian secara merata di seluruh aspek bidang
pertanian.
Di dalam pembangunan pertanian peran SDM mendapatkan perhatian
secara khusus dengan diadakan berbagai macam pelatihan khusus mengenai
SDM dan menjalankan seminar-seminar membahas tentang SDM pertanian.
Adanya otonomi daerah dimana daerah sebagai pelaksana pembangunan
pertanian menuntut jumlah dan SDM institusi pertanian yang memadai. Selama
ini fakta menunjukkan pembangunan pertanian kurang menjadi prioritas
pembangunan di daerah. Sekarang peranan SDM pertanian mulai diperhatikan,
jika hal ini berkelanjutan dan terus berkelanjutan maka dibutuhkan SDM yang
sanggup memenuhi kebutuhan yang ada.
Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari
keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari
mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting,
antara lain: potensi sumberdaya alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap
pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor
nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada
sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis
pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada
kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak
yang termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah
pada masa lalu bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap
sektor pertanian keseluruhan.

6
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk
menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi namun juga
mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.
Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi
Indonesia. Pentingnya peranan ini menyebabkan bidang ekonomi diletakkan pada
pembangunan ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian. Pembangunan
pertanian diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri
dalam negeri, meningkatkan ekspor, merningkatkan pendapatan petani,
memperluas kesmpatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha.

4.2 Saran
Setelah disusun makalah ini, diharapkan mahasiswa dan
masyarakat mengetahui pentingnya mempelajari ekonomi sumberdaya
pertanian sehingga nantinya diharapkan akan ada peningkatan ekonomi
sumberdaya di sektor pertanian yang akhirnya dapat menguntungkan
masyarakat, pemerintah, utamanya petani itu sendiri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. (2015). Pengantar Ekonomi Pertanian. Cetakan Pertama. Bandung: CV.


Mujahid Press
Daniel, M. (2002). Pengantar Ekonomi Pertanian. Cetakan Pertama. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Badan Pusat Statistik. (2022). Data Petani di Indonesia per Februari 2022.
Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai