EKONOMI INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia
Dosen Pengampu : Yayan Andri, M.AP
Anggota Kelompok :
Arfha Santi Shofia ( 220211013 )
Asfi Hanifah Lisdiana ( 220211017 )
Faqih Yunus Nawawi (220211034 )
Hasna Salsabila ( 220211043 )
M. Linggar Antara ( 220211053 )
Rahmi Oktaviani ( 220211080 )
Vasya Lediana ( 220211107 )
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul “ PERAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
INDONESIA “
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini, serta tidak lupa ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing
kita bapak Yayan Andri, M.AP atas keikutsertaannya dalam pemaparan materi yang
menjadi dasar dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Bandung
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
1.1 Latar belakang......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6
2.1 Peran Dan Peningkatan Sektor Pertanian Dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
....................................................................................................................................... 6
2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sektor Pertanian Di Indonesia
....................................................................................................................................... 7
2.3 Peran Teknologi dan Inovasi dalam Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi
Sektor Pertanian di Indonesia ....................................................................................... 9
2.4 Pengaruh Kebijakan Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Sektor Pertanian dan
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ........................................................................... 11
2.5 Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian dan Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia ..................................................................................................................... 14
2.6 Peluang dan Tantangan dalam Sektor Pertanian di Indonesia .............................. 15
BAB III ........................................................................................................................... 18
PENUTUP ...................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 18
3.2 Saran .................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
• Menjaga Kedaulatan Pangan
Dengan memproduksi pangan secara sendiri, Indonesia dapat
mengurangi ketergantungan terhadap impor barang bahan pangan dari negara
lain. Selain itu sektor pertanian juga dapat memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat Indonesia yang terus meningkat.
• Kontribusi Pada Ekspor
Sektor pertanian memberikan peran besar terhadap ekonomi Indonesia
yang besar pula dengan merujuk sektor pertanian dalam memproduksi dan
mengekspor yang dapat menciptakan peningkatan pada :
1. Penyediaan bahan baku
2. Menigkatkan produktivitas dan kualitas produk
3. Meningkatkan nilai tambah produk
4. Meningkatkan akses pasar internasional
• Pengembagan Wilayah
Dengan meningkatkan produktivitas dan efisien sektor pertanian,
maka dapat menciptakan wilayah-wilayah pertanian yang lebih majudan
berkembang. Termasuk pengembangan sektor pertanian juga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
Terkait peran dan peningkatan tersebut yang menjadikan sektor
pertanian memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Yang menjadikan sebuah penekanan terhadap pemerintah Indonesia berusaha
terus berupaya guna meningkatkan produktivitas dan edisiensi sektor
pertanian dengan memberikan berbagai dukungan dan insentif bagi para
petani dan pelaku usaha sektor pertanian.
7
Pertumbuhan ekonomi disetiap daerah dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi
global yang melambat, menurunnya harga- harga komoditi suatu barang, serta
kurangnya perhatian terhadap sektor pertanian. Maka dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi terhadap PDRB, sektor pertanian harus menaikan faktor
produksinya.
Berikut faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada sektor
pertanian diindonesia yaitu sebagai berikut :
1. Keersediaan Sumber daya alam
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah
untuk sektor pertanian. Seperti lahan pertanian yang luas, air yang cukup ,
serta cuaca yang sangat mendukung pada pertumbuhan tanaman.
2. Kebijakan pemerintah
Kebijakan dalam pertanian adalah serangkaian tindakan yang telah,
sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan seperti
dalam hal memajukan sektor pertanian, mengusahakan agar sektor pertanian
menjadi lebih produktif lagi, produksi dan efesiensi produksi naik, tingkat
kehidupan petani lebih tinggi dan kesejahteraan menjadi lebih merata. Lalu,
kebijakan pemerintah yang mendukung sektor pertanian dalam intensif dan
subsidi, adanya regulasi yang memudahkan akses dalam pembiayaan dan
teknologinya, serta dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian di
indonesia.
3. Infrastruktur
Irigasi merupakan bagian terpenting dalam infrastruktur pertanian.
Ketersediaan jaringan irigasi yang baik dapat meningkatkan volume produksi
dan kualitas komoditas pertanian terutama tanaman pangan. Jaringan irigasi
yang baik akan mendorong peningkatan indks pertanaman. Contoh
infrastruktur yang baik seperti adanya jalan raya, jaringan irigasi, adanya
transportasi yang dapaat memudahkan akses petani terhadap pasar, serta dapat
meningkatkan efisiensi produksi pertannian.
4. Teknologi
Teknologi sangat menentukan keberhasilan indonesia dalam mencapai
ketahanan pangan. Bahkan pemakaian teknologi dan input modern tidak akan
menghasilkan outpul yang optimal apabila kualitas petani dalam wawasannya
8
mengenai teknologi pertanian, pemasaran, dan standar kualitasnya rendah.
Teknologi juga sifatnya komplementar dan berlaku juga disemua sektor
termasuk pertanian. Dengan penggunaan teknologi yang tepat juga dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian, sehingga dapat
meningkatkan daya saing sektor pertanian dipasar domestik dan internasional.
5. Tenaga kerja
Tenag kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan
sektor pertanian diindonesia. Karena dengan adanya tenaga kerja yang
memadai mampu menambah tingkat produksi. Kuantitas tenaga kerja dalam
mengembangkan pertumbuhan ekonomi pertanian sangat diperlukan dalam
pengelolaan usaha itu sendiri. Dan dengan ketersediaan tenaga kerja yang
terampil dan berpendidikan di sektor pertanian dapat meningkatkan
produktivitas dan efisiensi sektor tersebut.
6. Pasar
Dengan adanya permintaan pasar yang tinggi terhadap produk
pertanian, baik itu permintaan dalam negreri maupun luar negeri maka dapat
meningkatkan daya saing pada sektor pertanian serta dapat mendorong
pertumbuhan produksi.
7. Perubahan iklim
Dengan adanya perubahan iklim pada pertanian maka dapat
mempengaruhi pertumbuhan sektor pertanian. Seperti turunnya hujan yang
mengakibatkan banjir terkena lahan pertanian, keringnya lahan pertanian,
serta naiknya suhu udara. Sehingga perlu di antisipasi dan diatatasinya
perubahan tersebut melalui penggunaan teknologi yang tepat agar
mendapatkan pengelolaan sumber daya alam yang baik.
2.3 Peran Teknologi dan Inovasi dalam Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi
Sektor Pertanian di Indonesia
Kemajuan zaman tidak terlepas dari teknologi yang semakin
berkembang. Perkembangan teknologi salah satunya terdapat pada sektor pertanian.
Teknologi berperan untuk meningkatkan pertumbuhan pembangunan dan efisiensi
produktivitas kegiatan pertanian. Inovasi teknologi di bidang pertanian dapat
berupa pengguanaan bibit unggul, penggunaan alat mesin pertanian dan
pemupukan.
9
• Bibit unggul merupakan bibit yang memiliki mutu terjamin sehingga dapat
menjamin keberhasilan usaha tani. Bibit unggul memiliki sifat tahan terhadap
serangan hama (penyakit), cepat berbuah, banyak hasilnya dan dapat
digunakan secara meluas. Bibit unggul biasanya di ambil dari buah atau
bagian tanaman yang subur dan matang yang siap untuk ditanam lagi.
• Alat dan mesin pertanian memiliki berbagai peranan dalam usaha pertanian
seperti menyadiakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja,
antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun, meningkatkan
kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses dan hasil dapat
diandalkan serta mutu terjamin, meningkatkan kenyamanan dan keamanan
sehingga menambah produktivitas kerja, mengerjakan tugas khusus atau sulit
dikerjakan oleh manusia dan memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor
non pertanian.
• Pemupukan dilakukan untuk memberikan nutrisi pada tanaman guna
meningkatkan produksi. Pemupukan juga dilakukan guna memperbaiki
kondisi tanah, meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki kualitas serta
kuantitas tanaman.
Selain itu, revolusi pertanian juga didorong oleh penemuan mesin-mesin
dan cara-cara baru dalam bidang pertanian. Sebagai contoh inovasi teknologi
dalam bidang pertanian adalah teknologi sensor dan teknologi otomasi.
• Teknologi Sensor dapat memberikan data konkrit dan real time terhadap para
petani. Teknologi sensor yang sedang dikembangkan saat ini adalah teknologi
sensor bagi tanaman yang memanfaatkan drone untuk mendapatkan beragam
data seperti pertumbuhan hama, penyakit, dan permasalahan lainnya.
Teknologi ini banyak dikembangkan di pertanian tanaman holtikultura dalam
skala besar. Dengan adanya teknologi ini, penggunaan pestisida dan bahan
kimia lainnya dapat lebih terarah dan efisien, sehingga mengurangi dampak
negatif bagi lingkungan.
• Teknologi Otomasi, penerapan otomasi seperti ini masih terbilang sederhana.
Namaun kini sistem otomasi yang lebih rumit sudah dikembangkan di
belanda. Eldert Van Henten mengembangkan teknologi deteksi dan alat
panen otomatis untuk pir, pisang, dan persik di Wageningen University
Belanda. Alat ini bisa mendeteksi level pigmen klorofil dan athocyanin
10
melalui alat yang disematkan pada buah yang diamati. Selain itu alat ini juga
dilengkapi dengan camera pendekteksi kombinasi warna (RGB) untuk
mendeteksi kedalaman warna sehingga ukuran buah dapat diketahui. Setelah
data menunjukan bahwa buah sudah matang, alat akan memanen buah hanya
dalam waktu dua detik saja. Selain itu, seluruh data kesehatan buah dan
tanaman, tingkat kematangan, dan status lainnya akan terintegrasi pada
smartphone sehingga dapat dipantau secara real time. Dengan penggunaan
teknologi ini, efisiensi akan sangat meningkat, ketepatan waktu pada saat
panen pun akan lebih terjaga.
Penerapan inovasi di daerah pedesaan indonesia juga tidak terlepas dari
penyelenggaraan penyuluhan. Upaya menjaga serta meningkatkan produktivitas
pertanian, kegiatan penyuluhan dan pendampingan petani juga menjadi kata kunci.
Kegiatan penyuluan terutama dari anak-anak muda dapat juga dilakukan untuk
memberikan wawasan kepada petani guna mengetahui adanya inovasi teknologi
dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu, penyuluhan juga bertujuan
supaya para petani lebih kompetitif dalam meningkatkan produktifitas pertanian
nasional. Adanya inovasi teknologi di sektor pertanian diharapkan dapat
mempermudah petani dalam mengelola lahan pertanian sekaligus meningkat nilai
tambah komoditas pertanian nasional.
11
kemiskinan. Kebijakan pertanian adalah serangkaian tindakan yang sudah, sedang,
dan akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu, seperti
memajukan pertanian, mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif,
produksi dan efisiensi produk naik, tingkat hidup petani lebih tinggi, dan
kesejahteraan lebih merata, Ruang lingkup dalam kebijakan pertanian ialah :
1. Kebijakan Produksi
12
1. Kebijakan Investasi (Investment Policy)
Kebijakan investasi di Indonesia dikeluarkan oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) dengan dukungan dari departemen terkait. BKPM
menetapkar skala prioritas untuk usaha tertentu, misalnya pembukaan usaha besar
diharapkan menghindar persaingan dengan usaha petani.
Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) yang disetujui oleh BKPM akan mendapatkan berbagai fasilitas, seperti
pembebasan pajak impor untuk alat alat dalam jangan waktu tertentu dan mesin-
mesin pertanian yang harus diimpor.
Saat ini investasi dalam sektor pertanian masih relatif kecil, terutama
disebabkan karena faktor keuntungan yang dapat diperoleh kecil dibandingkan
dengan investasi di sektor jasa dan industri dan di sektor pertanian ini lebih besar
resikonya.
2. Kebijakan Harga (Price Policy)
Penetapan harga dasar oleh pemerintah ini juga dapat menimbulkan
konsekuensi lanjut terhadap pemerintah, yaitu pembelian gabah/beras pada saat
harga pasar di bawah atau sama dengan harga dasar. Pemerintah harus
mengeluarkan sebagian atau seluruh cadangan gabah/beras untuk memenuhi
kelebihan permintaan yang terjadi di pasar. Campur tangan pemerintah dalam
rantai pemasaran ini diperlukan karena adanya imperfeksi pasar yang merugikan
produsen dan konsumen. Keadaan produsen dikatakan lebih baik apabila surplus
produsen lebih tinggi dan sebaliknya keadaan konsumen dikatakan lebih baik bila
surplus konsumen mengalami kenaikan.
3. Kebijakan Pemasaran
Diartikan sebagai kegiatan pemerintah untuk mengatur distribusi barang
(terutama beras) antar daerah dan/atau antar waktu sehingga di antara harga yang
dibayarkan konsumen akhir dan harga yang diterima oleh produsen. Efisiensi
pemasaran biasanya diukur dari besar-kecilnya marjin pemasaran, setelah
mempertimbangkan berbagai fungsi yang dijalankan alam kegiatan pemasaran
tersebut. Marjin pemasaran adalah perbedaan harga yang dibayarkan oleh
konsumen akhir dengan harga yang diterima produsen. Apabila biaya produksi
suatu komoditi tinggi, maka produksi berjalan kurang efisien, sehingga daya saing
13
komoditi yang bersangkutan baik di pasar dalam maupun luar negeri akan menjadi
rendah. Akibatnya komoditi tersebut sulit dipasarkan.
Perubahan iklim adalah perubahan rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang
panjang. Contohnya cuaca hujan yang lebih banyak intensitas ataupun kuantitasnya
serta musim kemarau yang lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam
istilah modern saat ini istilah perubahan iklim juga dikenal dengan istilah
pemanasan global dikarenakan umumnya perubahan iklim menyebabkan hawa
panas bumi yang semakin meningkat. Iklim yang berubah merupakan suatu
fenomena yang ditandai dengan berubahnya pola iklim dunia yang mengakibatkan
cuaca tidak menentu dan mengakibatkan gangguan terhadap kelangsungan hidup
manusia, dan tanaman. Munculnya fenomena El Niño dengan fenomena Lanina
yang hampir terjadi bersamaan yang mengakibatkan deraan kekeringan yang
cukupserius.
• Dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian Misalnya adanya
fenomena El Nino dan La Nina yang sangat berpengaruh terhadap kondisi
cuaca/iklim di wilayah Indonesia dengan geografis kepulauan yang akan
mengakibatkan deraan kekeringan yang cukup serius dan dapat
mengakibatkan cuaca menjadi tidak menentu dan juga dapat mengakibatkan
gangguan terhadap kelangsungan hidup manusia. Dan sektor yang paling
rentan terhadap terjadinya perubahan iklim adalah di sektor pertanian karena
perubahan iklim disektor pertanian sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
produktivitas tanaman, pola tanam, waktu tanam, indeks pertanaman dan juga
produksi dan kualitas hasil pertanamanan.
Kejadian iklim terhadap sektor pertanian menyebabkan:
1) kegagalan panen dan tanaman yang berujung pada penurunan
produktivitas dan produksi
2) kerusakan sumber daya lahan pertanian
3) peningkatan frekuensi, luas, dan intensitas kekeringan
4) peningkatan kelembaban
5) peningkatan intensitas gangguan Organisme Pengganggu Tanaman
14
• Dan juga dampak perubahan iklim terhadap sektor pertumbuhan ekonomi
adalah bersifat langsung maupun tidak langsung, bersifat langsung ketika
aktifitas ekonomi tersebut selalu bergantung kepada iklim cuaca seperti di
sektor pertanian hal ini tidak saja meningkatkan biaya produksi tetapi bisa
juga dapat menyebabkan kelangkaan apabila kita mengaitkannya dengan salah
satu logika ekonomi karena perubahan iklim yang tidak bisa dibtalkan bahkan
kecenderungannya bisa terus meningkat yang mengakibatkan di sektor
perekonomian juga bisa mengalami kenaikan harga barang.
Menurut saya dari dampak perubahan iklim yang bisa menyebabkan
terhadap sektor pertanian dan pertumbuhan ekonomi perlu di antisipasinya
dengan berupaya memanfaatkan iklim sebagai peluang dan peningkatan
kualitas produk agar menimalisasi resiko.karena perubahan iklim tidak dapat
dibatalkan, bahkan kecenderungannya terus meningkat semenjak revolusi
industri, maka yang dapat kita lakukan adalah selain berusaha memperlambat
laju perubahannya dengan memulai gaya hidup yang ramah lingkungan, kita
juga harus mulai beradaptasi dan meningkatkan penelitian dan pengembangan
sistem pertanian sehingga kita bisa lebih tahan terhadap perubahan iklim yang
secara langsung maupun tidak berdampak langsung terhadap perekonomian
Negara.
15
4. Dukungan pemerintah, Pemerintah Indonesia telah memberikan dukungan
yang kuat bagi sektor pertanian, termasuk melalui program-program
pembangunan infrastruktur, pengembangan teknologi pertanian, dan
penyediaan subsidi.
Serta dibawah ini juga adalah beberapa tantangan dalam peningkatan sektor
pertanian di Indonesia:
Dibalik tantangan pasti ada cara untuk mengatasi tantangan tersebut, maka
dibawah ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai
tantangan dalam peningkatan sektor pertanian di Indonesia:
16
3. Pengembangan infrastruktur
Petani harus diberdayakan untuk mengelola sumber daya alam dengan cara
yang berkelanjutan, seperti dengan memanfaatkan sistem pertanian organik
dan bercocok tanam yang lebih efisien.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
Munculnya fenomena El Niño dengan fenomena Lanina yang hampir terjadi
bersamaan yang mengakibatkan deraan kekeringan yang cukup serius.
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/67706760/Peran_Sektor_Pertanian_Dalam_Pertumbuhan_E
konomi_DI_Kabupaten_Magetan
https://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica/article/view/5065
https://lpmnuansa.undip.ac.id/pentingnya-inovasi-teknologi-terhadap-peningkatan-
produktivitas-pertanian/
Komoditi unggulan utama sektor pertanian - Kabupaten Bogor. (2014, July 6). Portal
Resmi Kabupaten Bogor.
https://bogorkab.go.id/post/detail/komoditi-unggulan-utama-sektor-
pertanian#:~:text=Komoditi%20lain%20yang%20potensial%20untuk,%2C%20
krisan%2C%20gladiol%20dan%20mawar
20