Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEGIATAN EKONOMI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Oleh:

1. Mafatihur Rizqiyah (17)


2. Natasya Veronica (25)
3. Tiara Rahmaningsih (31)
4. Zaskia Putri Irawan (32)

Kelas : VII – C

UPT SMP NEGERI 4 KOTA MOJOKERTO


Jalan Lombok No. 11 Kecamatan Kranggan
Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur
Februari, 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, 31 Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Makalah......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Kegiatan Ekonomi..................................................................................... 2
2.2 Macam-Macam Kegiatan Ekonomi ............................................................................ 2
2.3 Kegiatan Produksi ....................................................................................................... 3
2.3.1. Pengertian Kegiatan Produksi .............................................................................. 3
2.3.2. Tujuan Produksi ................................................................................................... 3
2.3.3. Bidang dan Tingkatan Produksi ........................................................................... 4
2.3.4. Faktor-faktor Produksi ......................................................................................... 4
2.3.5. Fungsi Produksi ................................................................................................... 4
2.3.6. Tahapan Proses Produksi ..................................................................................... 5
2.4 Kegiatan Distribusi ...................................................................................................... 6
2.4.1. Pengertian Kegiatan Distribusi ............................................................................ 6
2.4.2. Tujuan Distribusi ................................................................................................. 6
2.4.3. Jenis-jenis Kegiatan Distribusi ............................................................................ 6
2.4.4. Manfaat Distribusi ............................................................................................... 7
2.4.5. Saluran Distribusi................................................................................................. 7
2.4.6. Lembaga-lembaga Distribusi ............................................................................... 7
2.4.7. Fungsi Distribusi .................................................................................................. 8
2.5 Kegiatan Konsumsi ..................................................................................................... 9
2.5.1. Pengertian Konsumsi ........................................................................................... 9
2.5.2. Tujuan Konsumsi ................................................................................................. 9
2.5.3. Motif Konsumsi ................................................................................................... 9
2.5.4. Pelaku Kegiatan Konsumsi ................................................................................ 10
2.5.5. Asas-Asas Konsumsi ......................................................................................... 11
2.5.6. Ciri-ciri Barang Konsumsi ................................................................................. 11

ii
2.5.7. Dampak Positif dan Negatif ............................................................................... 12
2.6 Peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam Kegiatan Ekonomi ........... 12
2.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) ..................................... 12
2.6.2. Peran IPTEK dalam Menunjang Kegiatan Ekonomi ......................................... 13
2.6.3. Dampak IPTEK bagi Kehidupan Manusia ........................................................ 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi dewasa ini dan juga semakin
ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha,baik dalam negeri maupun diluar
negeri dimana system ekonomi dewasa ini sudah memasuki era persaingan global antar
Negara.Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pemahaman serta pengetahuan bagi
kalangan pelaku ekonomi guna meningkatkan mutu,kinerjanya dalam mengembangkan
unit-unit usahanya.dan bagi para siswa hal ini akan dirasa sangat bermanfaat nilainya
didalam kita mempelajari peranan pelaku-pelaku ekonomi yang ada di Indonesia sehingga
akan memberikan gambaran yang jelas dalam siswa mendapatkan tambahan wawasan dan
pengetahuan sebagai bekal nantinya.Hal inilah yang melatarbelakangi penting bagi setiap
siswa untuk mempelajari aspek-aspek yang saling terkait dalam perekonomian,dimana
pelaku ekonomi memiliki peran yang sangat strategis,dan pemerintah juga berperan
penting sebagai pemberi juga pemegang kebijakan yang dapat member makna positif bagi
para pelaku ekonomi baik itu kebijakan yang berdampak langsung maupun tidak langsung
bagi pelaku ekonomi itu sendiri.Jadi dengan demikian siswa dapat melakukan analisis-
analisis yang terkait dengan hal itu.Siswa juga dituntut lebih pro aktif untuk ikut serta
menyumbangkan pengetahuan maupun pemikiran-pemikirannya untuk kemajuan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dari kegiatan ekonomi?
2. Sebutkan macam-macam dari kegiatan ekonomi?
3. Bagaimana peran IPTEK dalam kegiatan ekonomi?

1.3 Manfaat Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Tujuan Umum
Memperoleh agar para siswa memperoleh gambaran pelaku-pelaku ekonomi yang ada
secara garis besar dalam suatu perekonomian.
- Tujuan Khusus
Agar para siswa lebih memahami dan mengetahui seberapa penting arti para pelaku
ekonomi di dalam ikut serta menggerakkan roda perekonomian.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kegiatan Ekonomi


Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh umat manusia dalam
upayanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya (Purwana, 2013). (Idris, 2021)
kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak ada yang dapat hidup
sendiri. Kegiatan ekonomi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia
(Aisyah, 2021). Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak ada
yang dapat hidup sendiri. Tidak ada seorang pun dapat membuat semua barang yang
dibutuhkannya. Manusia selalu membutuhkan orang lain. Oleh sebab itu, ada kerja sama
antara orang yang satu dengan orang lainnya. Kerja sama itu saling melengkapi. Ada orang
yang bekerja sebagai petani yang memproduksi bahan pangan. Ada yang membuat pakaian
untuk dijual dan diperdagangkan, dan seterusnya.

2.2 Macam-Macam Kegiatan Ekonomi


(Indris, 2021) Bentuk kegiatan ekonomi adalah yang dilakukan manusia meliputi tiga
kegiatan, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Orang atau pihak yang melakukan
kegiatan ekonomi adalah pelaku ekonomi. Selanjutnya, pelaku kegiatan ekonomi terbagi
menjadi lima, yaitu rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara. Di antara
para pelaku tersebut, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan distributor. Bisa
dikatakan bahwa kegiatan ekonomi adalah bukan hanya menyangkut tentang individu saja,
tetapi menyangkut banyak hal termasuk menjaga roda perekonomian. Oleh sebab itu,
sudah semestinya kalau orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi adalah harus saling
menjaga supaya setiap anggota masyarakat bisa hidup semakin sejahtera.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kegiatan ekonomi terbagi menjadi produksi,
distribusi, dan konsumsi. Maka, ada banyak sekali contoh ketiganya menurut berbagai
sumber, misalnya:
1. Nelayan mencari ikan (produksi), pelelangan ikan (distribusi), konsumsi ikan
(konsumsi)
2. Menanam padi (produksi), distribusi beras (distribusi), memasak nasi
(konsumsi)
3. Pertambangan emas (produksi), toko emas (distribusi), pembelian emas
(konsumsi)
4. Perkebunan teh (produksi), distribusi teh (distribusi), konsumsi teh (konsumsi)
5. Menanam jagung (produksi), menjual jagung (distribusi), konsumsi jagung
(konsumsi).
(Aisyah, 2021).

2
2.3 Kegiatan Produksi
2.3.1. Pengertian Kegiatan Produksi
Menurut pengertian ekonomi, produksi adalah setiap kegiatan atau usaha
manusia untuk menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa. Contoh:
menanam padi (menghasilkan), mengambil ikan dari laut (menambah guna tempat),
menjahit kain menjadi celana (menambah guna bentuk). Jadi, produksi mencakup dua
hal, yaitu menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa serta Menambah guna
barang dan jasa. Orang yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen
(Marginingsih, 2019).

2.3.2. Tujuan Produksi


Berikut ini adalah beberapa tujuan produksi, yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan manusia.
3
2. Mencari keuntungan atau laba
3. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
4. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi.
5. Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai
(Marginingsih, 2019).
2.3.3. Bidang dan Tingkatan Produksi
Produksi dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang usaha.
1. Bidang ekstraktif, yaitu produksi yang memungut langsung hasil yang
disediakan alam tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut.
Seperti: perikanan dan pertambangan.
2. Bidang agraris, yaitu produksi yang mengolah alam untuk memelihara
tanaman dan hewan.
Seperti: pertanian, perkebunan dan peternakan.
3. Bidang Industri, yaitu produksi yang mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi,barang mentah menjadi barang setengah jadi, dan barang
setengah jadi menjadi barang jadi.
Seperti: benang diolah menjadi kain.
4. Bidang perdagangan, yaitu produksi yang mengumpulkan dan menjual
kembali hasil produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh
keuntungan.
Seperti: toko, supermarket, kios, dan lain-lain.
5. Bidang jasa, yaitu produksi yang membantu dan memperlancar proses
produksi tanpa ikut membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi
jasa tidak menghasilkan barang melainkan hanya menghasilkan jasa.
Contoh: perbankan, rumah sakit dan sekolah.
(Indris, 2021)

2.3.4. Faktor-faktor Produksi


Faktor-faktor produksi, meliputi:
1. Faktor produksi alam, yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam,
meliputi tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air, iklim, dan lain-lain.
2. Faktor produksi tenaga kerja, yaitu faktor produksi yang berupa tenaga
kerja manusia.
3. Faktor produksi modal, yaitu semua hasil produksi berupa benda yang
diciptakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang lain.
4. Faktor produksi kewirausahaan, yaitu kemampuan seseorang untuk
mengelola suatu usaha.
(Indris, 2021)

2.3.5. Fungsi Produksi


Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor produksi
dan tingkat produksi yang dihasilkan. Adapun periode produksi dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Fungsi Produksi Jangka Pendek (short run)

4
Fungsi produksi jangka pendek adalah periode waktu dimana paling
tidak hanya ada satu input yang tetap dan kuantitasnya tidak dapat
diubah-ubah. Bila produsen ingin menambah produksinya dalam jangka
pendek, maka hal ini hanya dapat dilakukan dengan jalan menambah
jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang ada.
2. Fungsi Produksi Jangka Panjang (long run)
Fungsi produksi jangka panjang adalah suatu periode waktu yang cukup
panjang, di mana semua input dan teknologi berubah, tidak ada input
tetap dalam jangka panjang. Pembagian fungsi produksi ini tidak
didasarkan pada lama waktu yang dipakai dalam suatu proses produksi,
akan tetapi dilihat dari macam input yang digunakan.
(Zulfikar, 2021)

2.3.6. Tahapan Proses Produksi


Secara umum, production process dapat dibagi menjadi empat tahapan
produksi, yaitu sebagai berikut :
1. Planning atau Perencanaan
Segala hal yang akan kita lakukan tentunya memerlukan perencanaan.
Mulai dari kegiatan yang sangat sederhana sampai keputusan untuk
melakukan hal yang sangat besar dan berpengaruh untuk hidup Anda.
Begitu juga dalam tahapan produksi, Anda memerlukan suatu rencana
agar produksi tersebut tidak kehilangan arah atau tujuan.
Tahap planning ini merupakan tahapan dalam menentukan beberapa hal
dalam proses ini. Seperti produk apa yang akan Anda buat, berapa
jumlah bahan baku, berapa biaya yang Anda butuhkan, dan berapa
jumlah tenaga kerja yang Anda perlukan dalam melakukan produksi.
2. Routing atau Penentuan Alur
Routing atau penentuan alur merupakan suatu kegiatan untuk
menentukan dan menetapkan urutan kegiatan dari proses ini. Mulai dari
pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian,
penjagaan dan pengawasan mutu, hingga pendistribusian barang hasil
produksi menjadi fokus pada tahap ini. Dalam tahap ini, Anda harus
menentukan alur secara tepat dan efisien agar produksi dapat berjalan
sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang seharusnya.
3. Scheduling atau Penjadwalan
Scheduling atau penjadwalan merupakan suatu kegiatan untuk
menentukan dan menetapkan kapan produksi harus Anda lakukan
setelah menetapkan alur. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan
mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari setiap alur
produksi. Dalam praktiknya, dalam tahapan ini terdapat jadwal utama
(master schedule) yang kemudian akan terbagi atau terpecah menjadi
beberapa jadwal yang lebih terperinci.
4. Dispatching atau Perintah untuk Memulai Produksi

5
Dispatching atau perintah untuk memulai produksi merupakan suatu
kegiatan untuk menentukan dan menetapkan suatu proses pemberian
perintah untuk memulai produksi setelah jadwal produksi Anda
tetapkan. Dalam dispatching, akan tercantum hasil tahapan-tahapan
sebelumnya. Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu
produksi. Jika tahapan ini dapat berjalan dengan baik, maka dproses
memproduksi juga pasti akan berhasil.
(Kristiani, 2021).

2.4 Kegiatan Distribusi


2.4.1. Pengertian Kegiatan Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang yang dibuat produsen pada
konsumen (Aisyah, 2021). Marginingsih (2021) Distribusi merupakan suatu proses
yang menunjukkan penyaluran barang yang di buat dari produsen kepada
konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Contoh
kegiatan distribusi adalah pedagang sate menjual dagangannya di pasar.

2.4.2. Tujuan Distribusi


Tujuan distribusi, meliputi:
3. Kelangsungan hidup kegiatan produksi terjamin
4. Barang atau jasa hasil produksi dapat bermanfaat bagi konsumen
5. Konsumen dapat mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan mudah

2.4.3. Jenis-jenis Kegiatan Distribusi


Jenis-jenis kegiatan distribusi, antara lain:
1. Langsung
Kegiatan distribusi langsung dilakukan oleh produsen kecil agar bisa
meminimalisir biaya distribusi. Pihak produsen bisa menjual produk
tersebut secara langsung ke konsumen, yakni dengan melakukan pemasaran,
penjualan dan pengiriman barang sendiri.
2. Tidak Langsung
Jenis distribusi yang kedua adalah distribusi tidak langsung. Di sini, pihak
produsen hanya fokus dalam mengandalkan jasa distributor saja, yaitu grosir
ataupun retail. Kegiatan distribusi tidak langsung ini biasanya dipakai oleh
perusahaan berskala besar agar bisa menjangkau pemasaran yang lebih luas.
3. Semi Langsung
Kegiatan distribusi semi langsung adalah kegiatan yang lebih mengacu pada
jalur distributor khusus. Proses ini memanfaatkan produsen agar bisa
mengendalikan distributor, contohnya distribusi dengan barang dengan
harga mahal dan mewah.
(Rahma, 2021).

6
2.4.4. Manfaat Distribusi
Berikut beberapa manfaat kegiatan distribusi.
1. Memastikan barang atau jasa lebih bermanfaat, dan dapat digunakan oleh
konsumen dengan baik. Tanpa adanya kegiatan distribusi, maka barang
tersebut tidak dapat dipakai oleh konsumen.
2. Menjamin kesinambungan proses produksi. Kegiatan distribusi menjamin
barang bisa beredar dengan baik, dan tidak menumpuk di gudang.
3. Memudahkan konsumen mendapatkan barang dan jasa yang mereka
butuhkan. Untuk produk tertentu, konsumen tidak bisa langsung
mendapatkannya dari produsen, dan memerlukan distributor sebagai
perantara penyaluran barang atau jasa.
4. Menjamin barang atau jasa sampai ke tangan konsumen yang
membutuhkannya dalam kondisi yang baik. Proses ini bahkan dimulai sejak
promosi dan pemasaran dilakukan.
(Rahma, 2021).
2.4.5. Saluran Distribusi
Saluran distribusi antara lain:
▪ Distribusi langsung: Distribusi barang/jasa tanpa melalui perantara
sehingga penyaluran barang langsung dari produsen kepada konsumen.
Contoh: pedagang baso langsung menjual dagangan kepada konsumen.
▪ Distribusi semi langsung: Sistem distribusi dari produsen kepada
konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari
produsen.
Contoh: pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui conventer.
▪ Distribusi tidak langsung: Sistem distribusi dari produsen kepada
konsumen melalui agen, grosir, makelar, komisioner dan pedagang kecil
yang bertindak sebagai perantara.
Contoh: PT. Pertamina menyalurkan gas LPG melalui agen-agen gas
LPG.

2.4.6. Lembaga-lembaga Distribusi


Lembaga distribusi adalah orang atau badan usaha yang menjadi perantara
antara produsen dan konsumen. Dari definisi tersebut, lembaga distribusi dapat
digolongkan menjadi:
▪ Pedagang
Pedagang adalah lembaga distribusi yang melakukan pekerjaan
membeli hasil produksi untuk kemudian dijual kembali atas tanggung
jawab sendiri. Pedagang dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
• Pedagang besar atau grosir, yaitu pedagang yang membeli
barang dalam jumlah besar dan menjualnya kepada para
pengecer.
• Pedagang kecil, yaitu pedagang yang kegiatan pokoknya
melakukan penjualan langsung kepada konsumen akhir.

7
▪ Perantara khusus
Perantara khusus adalah lembaga yang berfungsi untuk menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen, namun tidak bertanggung jawab
apabila barang yang disalurkan tersebut tidak laku. Perantara khusus
terbagi menjadi tiga, yakni:
• Agen, yaitu lembaga yang membeli dan menjual barang kepada
pihak lain.
• Makelar, yaitu perantara yang membeli dan menjual barang
tertentu, diangkat oleh pihak yang berwenang, upah yang
diterima makelar disebut provisi.
• Komisioner, yaitu perantara yang membeli dan menjual barang
tertentu atas namanya sendiri berdasarkan pesanan dan untuk
tanggungan orang lain, upah yang diterimanya disebut komisi.
• Importir dan Eksportir
Importir adalah pedagang yang membeli barang dari luar negeri
dan menjualnya di dalam negeri, keuntungannya diperoleh dari
selisih harga jual dan harga beli.
Ekspotir adalah pedagang yang membeli barang dari dalam
negeri dan menjualnya ke luar negeri, keuntungannya berasal
dari selisih harga jual dan harga beli.
(Nugraha, 2021).

2.4.7. Fungsi Distribusi


Fungsi distribusi, antara lain:
1. Fungsi distribusi dilakukan oleh badan usaha atau perorangan sejak
pengumpulan barang dengan jalan membelinya dari produsen untuk
disalurkan ke konsumen. Berdasarkan hal tersebut maka fungsi
distribusi terbagi atas:
2. Fungsi pertukaran, merupakan kegiatan pemasaran atau jual beli barang
atau jasa yang meliputi pembelian, penjualan, dan pengambilan risiko.
3. Fungsi penyediaan fisik, merupakan fungsi yang berkaitan dengan
menyediakan barang dagangan dalam jumlah yang tepat mencakup
masalah pengumpulan, penyimpanan, pemilahan, dan pengangkutan.
4. Fungsi penunjang, merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya
memberikan fasilitas kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi
dapat berjalan dengan lancar. Fungsi ini meliputi pelayanan,
pembelanjaan, penyebaran informasi, dan koordinasi.
(Nugraha, 2021).

8
2.5 Kegiatan Konsumsi
2.5.1. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan usaha manusia agar dapat memenuhi kebutuhan
barang atau bahkan juga kebutuhan jasa. Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan
manusia untuk menggunakan baik barang maupun jasa secara berangsur-berangsur atau
sekaligus habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan. Orang yang menjalankan kegiatan
konsumsi dikatakan sebagai konsumen. Misalnya membeli pakaian karena ingin
menjaga tubuh, menjauhkan rasa malu, dan ingin memperoleh kepuasan.

2.5.2. Tujuan Konsumsi


Tujuan konsumsi antara lain:
1. Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap.
2. Menghabiskan nilai guna barang sekaligus.
3. Memuaskan kebutuhan secara fisik.
4. Memuaskan kebutuhan rohani.

2.5.3. Motif Konsumsi


Motif dan kegiatan ekonomi merupakan hal fundamental dalam aktivitas
perekonomian. Seseorang melakukan tindakan dan kegiatan ekonomi karena ada alasan
di baliknya agar bisa memenuhi kebutuhan. Sederhananya, motif ekonomi dapat
diartikan sebagai suatu alasan yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan
tindakan dan kegiatan ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhan (pangan, sandang,
papan).
Berdasarkan sifatnya, motif ekonomi dibagi menjadi dua, yakni motif ekstrinsik
dan motif intrinsik. Motif ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar individu
yang kebanyakan adalah kebutuhan pendukung yang timbul karena adanya pengaruh
lingkungan. Sedangkan, motif intrinsik merujuk pada motivasi yang berasal dari dalam
individu tanpa dorongan atau pengaruh dari luar. Motif ini umumnya meliputi
kebutuhan dasar manusia yang bersifat primer.
1. Motif Individu
Sesuai namanya, motif individu didasarkan pada dorongan tiap-tiap
individu untuk memperbaiki perekonomian serta mencapai kesejahteraan
diri dan keluarga. Adapun motif tersebut di antaranya:
▪ Memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidup
Untuk melanjutkan hidup, setiap individu memiliki kebutuhannya
masing-masing, baik berupa barang maupun jasa. Kebutuhan manusia
cenderung bersifat tidak terbatas, sedangkan alat pemuasnya tidak selalu
mencukupi. Untuk itu, perlu adanya perhitungan yang cermat agar
memperoleh hasil sesuai harapan.
▪ Memperoleh keuntungan
Tujuan memperoleh keuntungan ini bisa berupa uang atau dalam bentuk
lainnya. Dengan memperoleh keuntungan tersebut, diharapkan
kekayaan seseorang juga akan mengalami peningkatan sehingga dapat
mempertahankan kelangsungan hidup dengan lebih baik.

9
▪ Memperoleh penghargaan
Tindakan ekonomi seseorang kadang juga dilakukan dengan alasan
agar individu tersebut dihargai oleh orang lain. Hal in dilakukan untuk
mendapat kepuasan tersendiri bagi pelaku kegiatan ekonomi.
Penghargaan ini dimaksudkan untuk memperoleh pujian hingga status
sosial yang lebih tinggi di lingkungannya.
▪ Memperoleh kekuasaan
Motif memperoleh kekuasaan bisa hadir di level politik kenegaraan
hingga ke skala yang lebih kecil yakni di level pertemanan atau
keluarga.
2. Motif Organisasi
Motif ini didasari keinginan suatu kelompok untuk meningkatkan kondisi
ekonomi anggota kelompok tersebut dengan cara bekerja bersama-sama.
Adapun motif organisasi di antaranya:
▪ Produksi barang
Suatu perusahaan berusaha untuk memperoduksi barang atau jasa
dengan harga terjangkau dan kualitas yang mumpuni sehingga mendapat
porsi tertentu di dalam pasar secara berkelanjutan.
▪ Mencari keuntungan
Sudah merupakan hal lumrah sebuah perusahaan menjalankan tindakan
ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Dengan mendapat profit, suatu
perusahan atau organisasi dapat terus beroperasi dan melanjutkan
aktivitas ekonomi. Adapun langkah yang dapat dilakukan perusahaan
untuk mendapat keuntungan atau profit, antara lain dengan menetapkan
harga produk yang tepat, mengurangi pengeluaran, memperluas
jaringan, memperbanyak produk, mengadopsi teknik pemasaran yang
tepat, dan tidak menyia-nyiakan peluang bisnis lain yang datang.
▪ Menjaga kontinuitas Tindakan ekonomi juga dilakuakan suatu
organisasi atau perusahaan dengan motif menjaga kontinuitas dan
mempertahankan eksistensinya. Sehingga, menjadi alasan mereka untuk
dapat selalu menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan agar usaha
tidak gulung tikar dan kalah saing dengan kompetitor lainnya.
(Mulachela, 2021).

2.5.4. Pelaku Kegiatan Konsumsi


Pelaku kegiatan konsumsi, antara lain:
▪ Kegiatan konsumsi rumah tangga
Contoh kegiatan konsumsi rumah tangga adalah pemenuhan kebutuhan
rumah tangga yang berupa makanan, pakaian, alat sekolah, listrik dan
lain sebagainya.
▪ Kegiatan Konsumsi Perusahaan
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh perusahaan merupakan
kegiatan konsumsi yang ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada saat memproduksi barang perusahaan memerlukan bahan baku,

10
tenaga kerja dan modal. Jadi perusahaan tidak hanya melakukan
kegiatan produksi tetapi juga melakukan kegiatan konsumsi.
▪ Kegiatan Konsumsi Negara
Konsumsi Negara bertujuan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan
masyarakat. Contoh: konsumsi yang dilakukan Negara adalah
membangun jalan, membangun sekolah, membayar gaji pegawai dan
lain sebagainya.

2.5.5. Asas-Asas Konsumsi


Mustangin (2017) Asas konsumsi ada tiga macam, yaitu asas keseimbangan,
asas surplus, dan asas defisit.
1. Asas keseimbangan, artinya melakukan tindakan ekonomi sesuai dengan
jumlah pendapatan yang didapat. Jadi jumlah pengeluaran sama dengan
jumlah penerimaan.
2. Asas surplus (positif), artinya jumlah konsumsi atau pengeluaran lebih kecil
dari jumlah pendapatan, akibatnya terdapat kelebihan.
3. Asas defisit (negatif) adalah jumlah anggaran konsumsi atau pengeluaran
lebih besar dari jumlah pendapatan, sehingga terjadi kekurangan

2.5.6. Ciri-ciri Barang Konsumsi


Barang-barang konsumsi adalah barang-barang yang diperlukan untuk
pemenuhan kehidupan agar konsumen mencapai tingkat kepuasan yang diinginkan.
Barang-barang kebutuhan yang termasuk ke dalam barang-barang konsumsi, memiliki
ciri-cirinya.:
▪ Barang konsumsi memiliki manfaat, nilai dan volume yang jika
digunakan akan habis sekaligus atau habisnya secara berangsur-angsur.
Habis atau tidaknya suatu barang saat dikonsumsi dapat dibedakan
menjadi barang yang dapat habis dalam sekali pemakaian, misalnya
seperti: minuman dan makanan. Lalu barang yang dipakai berulang-
ulang dan semakin lama semakin habis atau akan rusak. Misalnya
seperti celana, baju, sepatu, ember, tv dan lain-lain.
▪ Barang konsumsi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika
penggunaan traktor, cangkol, palu dan sebagainya. Tidak termasuk
kedalam kegiatan konsumsi, karena barang atau benda tersebut
termasuk kedalam produksi.
▪ Barang konsumsi dapat memenuhi kebutuhan hidup. Contoh, moda
transportasi seperti motor yang digunakan untuk bepergian dari rumah
ke tempat kerja termasuk ke dalam barang konsumsi.
▪ Barang konsumsi harus merupakan barang ekonomi yang diperoleh
dengan pengorbanan. Sebagai contoh, makanan, minuman, dan pakaian
diperoleh dengan melakukan transaksi ekonomi di pasar. Oksigen atau
sinar matahari yang manfaatnya dirasakan setiap hari tentu saja bukan
barang konsumsi karena keduanya bukan merupakan barang ekonomi.

11
2.5.7. Dampak Positif dan Negatif
Dampak Positif
Ada tiga aspek positif dari perilaku konsumsi, berikut ketiga aspeknya.
1. Dapat menjaga keberlangsungan siklus ekonomi bagi konsumen
serta produsen.
2. Perilaku konsumsi dapat menyebabkan kegiatan ekonomi atau
perekonomian menjadi lebih maju.
3. Perilaku konsumsi membuat arus perputaran barang serta jasa
menjadi lebih cepat sebagai konsekuensi atas tindakan dari
konsumsi yang berkelanjutan.
Sedangkan, aspek positif dari perilaku konsumsi bagi produsen yaitu
dapat meningkatkan produksi barang atau jasa yang dijual, sedangkan aspek
positif perilaku konsumsi bagi konsumen merupakan pemenuhan kebutuhan
hidup. Selain itu, sikap konsumtif dari konsumen dapat mendatangkan
permintaan yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Dampak Negatif
Seperti yang Anda ketahui, perilaku konsumsi juga memiliki aspek negatif,
berikut tiga aspek negatif dari perilaku konsumsi yang telah penulis rangkum.
1. Sikap konsumtif maupun perilaku konsumsi dapat menyebabkan
seorang individu menjadi tidak hemat atau boros.
2. Sifat tidak hemat atau boros tersebut menyebabkan seorang individu
dapat terjebak hutang piutang.
3. Perilaku konsumsi dapat menurunkan minat atau motivasi seseorang
untuk menabung, sehingga mengakibatkan sumber dana investasi
pada bank menurun.

2.6 Peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam Kegiatan Ekonomi
2.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Pengertian IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
IPTEK sendiri sebagai ilmu yang mempelajari tentang perkembangan teknologi
berdasarkan pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan untuk
membangun sebuah kemajuan dalam perkembangan global. Ilmu pengetahuan menjadi
studi tentang alam serta perilaku dunia fisik dengan alam melalui metode ilmiah. Ilmu
pengetahuan didefinisikan sebagai proses mengamati, mengidentifikasi, eksperimen,
deskripsi, penyelidikan, dan penjelasan teoretis tentang fenomena alam tersebut.
Sedangkan teknologi ialah kumpulan teknik dan proses yang digunakan dalam
produksi barang atau jasa, serta pencapaian tujuan seperti penyelidikan ilmiah.
Teknologi berpacu pada metode, perangkat dan sistem yang berasal dari ilmu
pengetahuan ilmiah sebagai tujuan praktis. Jadi, ilmu pengetahuan mencakup studi
sistematis tentang struktur dan perilaku dunia fisik serta alam. Melalui pengamatan dan
eksperimen. Sementara teknologi adalah penerapan pengetahuan ilmiah tadi untuk
tujuan praktisnya (Azizah, 2021).

12
2.6.2. Peran IPTEK dalam Menunjang Kegiatan Ekonomi
Berikut peran IPTEK dalam kegiatan ekonomi:
1. Produksi
IPTEK dapat membantu mendorong kegiatan produksi, antara lain
kebutuhan mesin-mesin produksi, bahan baku untuk produksi, dan bahan
ponolong untuk produksi
2. Distribusi
IPTEK dapat memberikan kemudahan distribusi barang. Selain itu, IPTEK
juga dapat memperlancar distribusi barang, dan mempercepat barang agar
sampai tepat waktu pada konsumen.
3. Konsumsi
IPTEK dapat memberikan kemudahan konsumen dalam pemenuhan
kebutuhan. Oleh karena itu, IPTEK dapat memudahkan konsumen untuk
memperoleh barang yang dibutuhkan secara cepat.
(Affifah, 2021).

2.6.3. Dampak IPTEK bagi Kehidupan Manusia


Gande (2009) Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah
membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan
iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan
memuja iptek 5 sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan
kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan
dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak
oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun
iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek
sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran
harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun
solusi dari masalah-masalah kemanusiaan (mospagebreak).

13
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu Ekonomi adalah studi tentang bagaimana kelompok masyarakat memilih untuk
menggunakan sumber daya produksi yang terbatas yang memiliki penggunaan alternatif,
untuk memproduksi berbagai macam komoditas, dan mendistribusikannya ke kelompok
yang lain. Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan
menambah faedah suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi
barang, sedangkan kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa mengubah bentuknya
dinamakan produksi jasa. Pelaku ekonomi saling berinteraksi satu sama lain sesuai dengan
ragam transaksi yang dilakukan.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan,
serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasiinovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan
kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia

14
DAFTAR PUSTAKA

Affifah, F.P. 2021. Peran IPTEK Dalam Kegiatan Ekonomi, Lengkap dengan Dampak Positif
dan Negatifnya. Tribunnews.com. Diakses pada 16.21 WIB
Aisyah, N. 2021. Pengertian Kegiatan Ekonomi, Contoh, dan Tujuan dalam Kehidupan
Sehari-Hari. Detikpedia. Diakses pada 31 Januari 2021 pukul 14.11 WIB.
Azizah, K. 2021. Pengertian IPTEK Menurut Para Ahli, Beserta Pahami Peran & Manfaat
Perkembangannya. Merdeka.com. Diakses pada 31 Januari 2022 pukul 16.19 WIB.
Gande, A. 2009. Dampak dan peranan IPTEK terhadap kehidupan manusia. Makalah. Jurusan
matematika Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Universitas haluoleo
Kendari. 1-8.
Idris, M. 2021. Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contoh-contohnya.
Kompas.com. Diakses pada 31 Januari 2021 pukul 14.01 WIB.
Kristiani, V.M. 2021. Proses Produksi: Pengertian, Jenis, Tahapan, dan Karakteristik.
Hashmicro. Diakses pada 31 Januari 2022 pukul 15.30 WIB.
Mulachela, H. 2021. Macam-Macam Motif dan Kegiatan Ekonomi. Katadata. Diakses pada 31
Januari 2021 pukul 15.36 WIB.
Mustangin, M. 2017. Apa saja asas konsumsi dan apa itu rumah tangga konsumsi?. Jokobek.
Diakses pada 31 Januari 2022 pukul 16.03 WIB.
Nugraha, F.T. 2021. Pengertian Distribusi, Jenis Sistem, Lembaga, dan Fungsinya. Bola.com.
Diakses pada 31 Januari 2022 pukul 15.42 WIB.
Purwana, A.E. 2013. Pembangunan Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Justitia Islamica. 10(1):
1-18.
Rahma, A. 2021. Kegiatan Distribusi: Tujuan, dan Manfaatnya dalam Bisnis. Majoo. Diakses
pada 31 Januari 2022 pukul 15.36 WIB.
Zulfikar, F. 2021. Pengertian Produksi Beserta Tujuan, Faktor, dan Fungsinya. Detikpedia.
Diakses pada 31 Januari 2022 pukul 15.22 WIB.
Marginingsih, N. 2019. Kegiatan Ekonomi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam.
Pustekkom Kemdikbud. Diakses pada 31 Januari 2022 pukul 14.39 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai