Oleh :
Kelompok 3
1. Mona Wardatul .R (030122010)
Manajemen
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
penulisan makalah kelompok ini dengan baik dan tanpa kendala apapun. Pada
kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik secara
materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Penulis juga menerima kritik
serta saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di
kesempatan berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
iii
2.3.3 Proses Limited Decision Making ..........................................................11
PENUTUP ............................................................................................................. 19
iv
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 19
v
BAB I
PENDAHULUAN
dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide,
atau pengalaman untuk masukan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler dan
Keller, 2009:166).
schingga mampu untuk menarik konsumen agar mau membeli produk yang
dihasilkan. Khususnya bagi para pemasar dari sebuah produk atau jasa.
kepuasan yang lebih besar sesuai apa yang diinginkan oleh konsumennya.
kepuasan dari pengkonsumsian suatu barang atau jasa dapat maksimal dengan
1
2
1.3 Tujuan
konsumen.
PEMBAHASAN
Konsumsi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang dan jasa.
menunjukkan bahwa ada keteraturan yang dapat diramalkan dalam cara orang-
pokok lainya.
Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Saat ini
konsumen begitu dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat dipilih untuk
telah digantikan dengan era dimana konsumen memegang kendali. Konsumen yang
berperilaku
3
4
produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak
terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk
memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu
barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut
akan memberikan effort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan
kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama
a. Kelompok Referensi
cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang
adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh
individu.
b. Keluarga
pembeli, yang pertama adalah: keluarga orientasi, yang merupakan orang tua
agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri
menjalani hidupnya.
b. Pekerjaan
pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa
tertentu.
c. Keadaan Ekonomi
d. Gaya Hidup
a. Motivasi
mereka untuk bertindak, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak
Teori-teori motivasi:
pelanggan.
b. Persepsi
dan masuk akal mengenai dunia, yaitu proses “bagaimana kita melihat
9
dunia di sekeliling kita”. Stimuli ini diterima oleh alat pancaindra manusia.
Stimuli mana yang akan diproses tergantung dari apakah stimuli dapat
faktor individu.
c. Sikap
ahli. Intinya sikap adalah perasaan dari konsumen (positif dan negatif) dari
pembelian, penggunaan beragam produk, dan merk pada setiap periode tertentu.
konsumen pada setiap hari. Konsumen melakukan keputusan setiap hari atau setiap
perbedaan merek-merek.
seperti Mavica atau keputusan untuk membeli mobil. Dalam kasus seperti ini,
elektronik, dan untuk mobil adalah hemat, daya tahan tinggi, dan peralatan.
perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi yang relevan
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah. Pertama,
rumit bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya
sering terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, berisiko dan sangat
mengekspresikan diri.
tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan
dan berisiko. Dalam kasus ini, pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa
yang tersedia namun akan membeli dengan cukup cepat, barangkali pembeli
dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada
karet basket merek Nike atau sereal Kelloggs Nutrific. Dalam setiap kasus
keterlibatan kepentingan dalam olah raga, makanan sereal untuk orang dewasa
yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas atau tidak
sama.
dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Mereka pergi ke toko dan
mengambil merek tertentu. Jika mereka tetap mengambil merek yang sama, hal
12
itu karena kebiasaan, bukan karena kesetiaan terhadap merek yang kuat.
rendah dalam pembelian sebagian besar produk yang murah dan sering dibeli.
sedikit pengalaman masa lalu dari produk tersebut. Konsumen membeli barang
berganti merek apabila sudah bosan mencari variasi lain sebagai perilaku
rendah namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi itu, konsumen
bukan karena loyal kepada merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang
cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif, proses pencarian informasi
pendekatan niali guna (utility) kardinal dan pendekatan niali guna ordinal. Dalam
pendekatan niali guna kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kualitatif. Nilai guna total dapat
sejulah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marginal berarti penambahan (atau
satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung
bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin
pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang
Dalam pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur,
Dasar dari pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin banyak barang yang
macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama dan garis
anggaran (Budget line) yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam
barang yang berbeda yang dapat dibeli oleh konsumen dengan pendapatan
yang terbatas.
stimulus, variabel respon, dan variabel antara. Hal ini sesuai dengan pendapat
David L. Louden dan Albert J. Della Bitta 1984 dalam Mangkunegara, 2009 yang
pembelian.
barang.
aksi. Drives adalah kebutuhan psikologis dari subjek misalnya saja rasa
atau Marketing Mix terdiri dari product (produk), price (harga), place
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
atau produk, tentu Anda sebagai konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu
barang yang akan Anda beli. Mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan
sangat erat kaitannya dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa. Tentu
sebagai konsumen, Anda tidak ingin salah membeli suatu produk atau jasa, maka
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas
partisipasi pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis
adalah manusia yang pasti nya mmiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya
kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan
makalah kedepan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan
19
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha, J. P., Alfiah, D., Sinulingga, G., Rojiati, U., Saloom, G., Johannes, R., ...
(2008).
Evia, Nila Yaqut, Imam Syafii, and Titin Agustina. "FAKTOR-FAKTOR YANG
https://info.populix.co/articles/perilaku-konsumen/
https://text-id.123dok.com/document/ozlgwk6y4-variabel-variabel-dalam-
mempelajari-perilaku-konsumen-model-perilaku-konsumen.html
20