Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

SURVEI PASAR ONLINE (MAKRO)


ORGANIC STRAW (SEDOTAN BAMBU)

DISUSUN OLEH:

Ghina Fairuz Zalfa 1805015076


Dyah Ayu Nikentari 1805015111
Jannah Oktaviany Pertiwi 1805015136
Resti Febri Mahesta 1805015207

Dosen Pengampu :
Retno Mardhiati SKM.,M.Kes

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR. HAMKA
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Kewirausahaan dengan judul
“SURVEI PASAR ONLINE (MAKRO)”. Dalam penulisan makalah ini penulis menemui
berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan penulis mengenai hal
yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya penulis
berterima kasih kepada dosen pembimbing yakni Ibu Retno Mardhiati A., S.KM., M.Kes
yang telah memberikan limpahan ilmu berguna. Dan tak lupa pula kepada kedua orang tua
dan teman teman penulis yang sudah mendoakan dan membantu supaya makalah ini menjadi
lebih baik.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Dalam makalah ini penulis sudah berusaha semaksimal
mungkin, tetapi penulis yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 29 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Tujuan ............................................................................................... 1

1.3 Rumusan Masalah............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2

2.1 Pengertian Kewirausahaan................................................................ 2

2.2 Pengertian Pasar Makro..................................................................... 3

2.3 Analisis Produk Makro...................................................................... 3

2.4 Hasil Survei Pasar Mengenai Produk Organic Straw........................ 5

2.5 Strategi Peningkatan Daya Saing Pasar............................................. 8

2.6 Menentukan Harga Modal Pokok...................................................... 9

2.7 Perhitungan BEP (Break Event Point)............................................... 9

2.8 Analisis SWOT ................................................................................ 11

2.9 Contoh Produk Organic Straw......................................................... 11


BAB III PENUTUP............................................................................................12

3.1 Kesimpulan.........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


 Untuk mengetahui lebih dalam tentang pasar maka kita melakukan kegiatan
penelitian yang dinamakan survei pasar dimana survei pasar dapat memberitahu kita
mengenai informasi yang ada di pasar tersebut dengan melakukan penelitian dengan
cara membagikan kuesioner online kepada masyarakat. Selain itu survei pasar ini
dilakukan agar kita bisa membedakan antara kualitas, pelayanan, harga, dan minat
masyarakat terhadap produk yang akan kita pasarkan. Dimana saat ini banyak sekali
kita jumpai berbagai jenis pasar mulai dari tradisional sampai modern di berbagai
tempat. Survei pasar juga dapat memberitahu kita mengenai kualitas yang diinginkan
oleh setiap konsumen. Survei pasar tersebut meneliti dan mempelajari garis besar
kebutuhan yang menjadi minat dan kesukaan masing masing konsumen. Mengetahui
hal ini, produsen secara khusus memberikan variasi produk yang selalu diperbaharui.

1.2 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka telah dirumuskan tujuan penelitian
ini, yaitu :
a. Mengetahui pengetahuan responden tentang produk Sedotan Bambu dengan
menggunakan hasil riset kuesioner online
b. Mengetahui pengetahuan responden tentang manfaat penggunaan Sedotan Bambu
menggunakan hasil riset kuesioner online
c. Mengetahui minat responden untuk penggunaan Sedotan Bambu menggunakan
hasil riset kuesioner online

1.3 Rumusan Makalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka telah dirumuskan rumusan masalah
pada penelitian ini, yaitu :
a. Bagaimana minat responden pada produk Sedotan Bambu?
b. Bagaimana pengetahuan responden tentang produk Sedotan Bambu?
c. Bagaimana manfaat dari penggunaan Sedotan Bambu untuk lingkungan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kewirausahaan


Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah perencanaa, pengorganisasian,
pengoperasian, dan pengambilan resiko dari suatu usaha bisnis yang
menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber melalui cara baru
dan berbeda untuk memenangkan persaingan. "ilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih
efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukancara baru
untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen. Yang membedakan seorang
wirausahawan adalah kemampuannya mengambil factor-faktor produksi seperti lahan,
tenaga kerja, dan modal, dan menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa
baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh
eksekutif bisnis lainnya.
Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan
usah milik orang lain dan mengolah sumber daya orang lain. Namun seorang
wirausaha mempertaruhkan sumber dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi
demi keberhasilan atau bahkan kegagalan dari usaha yang dijalaninya. Manajer juga
mengurusi koordinasi proses produksi yang sudah berjalan. Sementar menurut Paul H.
wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena yang terputus-putus, muncul untuk
mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul
lagi untuk mengawali perubahan yang lain.
Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan  para
pekerja adalah wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business
cretion) sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini
sangat bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis
baru.

2
2.2 Pengertian Pasar Makro
Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari cara
bekerja atau mekanisme perekonomian sebagai suatu keseluruhan (aggregate) yang
berkaitan dengan efisiensi penggunaan faktor produksi yang tersedia agar tercipta
kemakmuran masyarakat yang maksimal. Ekonomi jenis ini juga bisa menganalisis
tentang produsen secara keseluruhan serta konsumen dalam pengalokasian
pendapatan dalam membeli barang/jasa. Tujuan dari ekonomi makro adalah
meningkatkan pendapatan nasional, yang kedua yaitu membuka kesempatan lapangan
pekerjaan, dengan adanya peningkatan peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja,
peningkatan kapasitas produksi secara nasional dapat meningkat. Kebijakan makro
juga bisa diterapkan di Indonesia agar dapat mengajak para investor untuk
menanamkan modal atau berinvestasi sehingga terciptanya lapangan pekerjaan. Yang
ketiga ada meningkatkan kapasitas produksi secara nasional. Kapasitas produksi
nasional yang meningkat dapat memengaruhi peningkatan pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi di Indonesia. Untuk meningkatkan kapasitas produksi secara
nasional, perbaikan situasi investasi dalam negeri bisa memberikan pengaruh yang
positif terhadap peningkatan kapasitas produksi.

2.3 Analisis Produk Makro


Analisis SLEPT merupakan sebuah analisa mengenai e-environment oleh
suatu perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor Social, Legal, Economic, Politic, dan
Technology (SLEPT).
1. Social
Faktor sosial menganalisis posisi perusahaan dalam masyarakat dan sikap
terhadap isu-isu sosial. Dan sekarang ini tengah musimnya bisnis yang dikembangkan
secara sosial, yakni para pemilik usaha datang untuk memahami bisnis yang
merupakan bagian dari masyarakat dan demikian dalam rangka untuk memenuhi
tuntutan yang tinggi dan kebutuhan pelanggan yang penting untuk menyadari semua
tren sosial yang menentukan perilaku pelanggan.Teknologi merupakan faktor penting
dalam pengembangan usaha yang harus ditekankan oleh suatu perusahaan. Hal ini
tidk dapat diragukan lagi, karena tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis modern yang
ada sekarang ini dikarenakan adanya kemajuan teknologi. Setidaknya setiap pemilik
bisnis (pengusaha) maupun manajer yang pintar dan cerdas haruslah mengerti
bagaimana cara penggunaan dari teknologi terbaru secara efektif dan efisien agar
perusahaan tidak mengalami kegagalan.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Ecofren lebih kepada
mahasiswa/I yang berumur kisaran 18-22 tahun.

3
2. Legal
Faktor hukum mencakup semua yang berhubungan dengan permasalahan
legislatif. Tidak peduli di negara mana perusahaan tersebut berada dan terdaftar itu
beroperasi maka dalam bidang legislatif perusahaan tersebut harus dan wajib untuk
mematuhi norma perundang-undangan yang berlaku. Analisa faktor hukum bertujuan
untuk mengevaluasi pendekatan sebuah perusahaan dalam menyelesaikan
permasalahan hukum, serta kemungkinan perubahan suatu perusahaan dalam bidang
hukum untuk menjadi lebih baik lagi. Hukum yang terus mengalami perubahan dalam
berbagai bidang, misalnya UU perlindungan konsumen, UU kesehatan, UU
lingkungan dan keselamatan, hukum ketenagakerjaan.
Pada proses produksi PT.Ecofren telah memiliki lisensi yang legal. Dalam
aktivitas produksi pun mengacu pada UU Kesehatan,UU lingkungan dan UU
keselamayan hukum ketenagakerjaan. Sedangkan untuk aktivitas penjualan pun
mengacu pada UU konsumen.

3. Economic
Faktor ekonomi dianggap sebagai faktor paling penting, hal ini dikarenakan
sebagai patokan oleh suatu perusahaan dalam melakukan pengoperasian bisnis.
Terdapat beberapa indikator yang dianggap sebagai faktor penting lain yang
menunjang beroperasinya suatu perusahaan seperti tingkat inflasi, hutang negara,
produk domestik bruto, dll.
Produk Organic Straw yang dihasilkan oleh PT.Ecofren bersifat general bagi
kalangan manapun karena harga jual tidak terlalu mahal.

4. Politic
Faktor politik sering dikatakan sebagai salah satu faktor yang tidak begitu
penting. Akan tetapi, tanpa disadari oleh beberapa perusahaan bahwa keputusan
politik mengenai pengalaman dan pernyataan sangatlah sering berdampak kuat
terhadap perekonomian nasional, yang akhirnya banyak perusahaan yang mulai sadar
untuk mencari analis politik yang berpengalaman yang akan membuat perkiraan
mengenai konsekuensi dari peristiwa politik tertentu.
Produk Organic Straw dari PT.Ecofren merupakan salah satu bentuk dukungan
dalam rangka seruan pemerintah dan para pihak politik terkait unutk menggencarkan
pengurangan sampah plastik dan mengeluarkan regulasi pajak yang lebih besar untuk
plastik. Maka dengan adanya seruan politik seperti itu besar kemungkinan produk kita
akan laku terjual dipasaran.

5. Technology
Teknologi merupakan faktor penting dalam pengembangan usaha yang harus
ditekankan oleh suatu perusahaan. Hal ini tidk dapat diragukan lagi, karena tidak
dapat dipungkiri bahwa bisnis modern yang ada sekarang ini dikarenakan adanya
kemajuan teknologi. Setidaknya setiap pemilik bisnis (pengusaha) maupun manajer
yang pintar dan cerdas haruslah mengerti bagaimana cara penggunaan dari teknologi
terbaru secara efektif dan efisien agar perusahaan tidak mengalami kegagalan.
Produk Organic Straw dari PT.Ecofren akan di promosikan beberapa teknologi
yaitu media social seperti Youtube. Instagram , Facebook. Twitter. yang bertujuan
untuk menciptakan brand awareness dalam masyarakat. Sehingga masyarakat dapat
membeli produk ini dengan infomasi yang sangat mudah .

4
2.4 Hasil Survei Pasar Mengenai Produk Organic Straw

Usia
21 tahun 22 tahun 18 tahun
2% 4% 4%
18 tahun
19 tahun
20 tahun
20 tahun
40% 19 tahun 21 tahun
50% 22 tahun

Dari data tersebut diketahui bahwa usia responden paling banyak yaitu 19 tahun
dengan presentase 50%, sedangkan umur responden yang paling sedikit yaitu 21
tahun dengan presentase 2%.

Jenis Kelamin
Laki-
laki
15%
Perempuan
Laki-laki
Perem
puan
85%

Berdasarkan data dari kuesioner yang telah kami sebar diketahui bahwa jumlah
responden yaitu 52 orang. Laki – laki berjumlah 8 orang dengan presentase 15% ,
sedangkan perempuauu77u77788 uuun berjumlah 44 dengan presentase 85%.

5
Pengetahuan Responden Mengenai Organic
Straw (Sedotan Bambu)

Tidak
27% Ya
Tidak

Ya
73%

Dari data tersebut diketahui Pengetahuan Responden Mengenai Organic Straw


(Sedotan Bambu) yang menjawab “Ya” yaitu 38 responden dengan presentase 73%
sedangkan yang menjawah “Tidak” yaitu 14 responden dengan presentase 27%.

Mengunakan Organic Straw (Sedotan


Bambu)
Pern
ah
19% Pernah
Tidak Pernah

Tidak
Pern
ah
81%

Berdasarkan data dari kuesioner yang telah kami sebar diketahui bahwa
Penggunaan Organic Straw (Sedotan Bambu) responden yang menjawab “Pernah”
yaitu 10 orang dengan presentase 19% , sedangkan responden yang menjawab
“Tidak Pernah” yaitu 42 orang dengan presentase 81%.

6
Pengetahuan akan Manfaat Organic Straw
(Sedotan Bambu)
Tidak Ya
27% Tidak
Ya
73%

Dari data tersebut diketahui Pengetahuan Responden akan Manfaat Organic Straw
(Sedotan Bambu) yang menjawab “Ya” yaitu 38 responden dengan presentase 73%
sedangkan yang menjawah “Tidak” yaitu 14 responden dengan presentase 27%.

Harga Kisaran yang diharapkan Responden


untuk Produk Organic Straw (Sedotan Bambu)
25.000 -
>30.000
6%
5.000 - 10.000
15.000 -
20.000 15.000 - 20.000
31% 5.000 - 25.000 - >30.000
10.000
63%

Dari data diketahui bahwa sebanyak 33 responden dengan presentase 63%


menginginkan harga sebesar Rp. 5.000 – 10.000, sebanyak 16 responden dengan
presentase 31% menginginkan harga sebesar Rp. 15.000 – 20.000 dan sebanyak 3
responden dengan presentase 6% menginginkan harga sebesar Rp. 25.000 –
>30.000.

7
Ketertarikan Responden untuk Membeli
Organic Straw (Sedotan Bambu)
Tidak
10%
Ya
Tidak

Ya
90%

Sebanyak 47 responden dengan presentase 90% tertarik untuk membeli produk


Organic Straw (Sedotan Bambu). Sedangkan sebanyak 5 responden dengan
presentase 10% tidak tertarik.

2.5 Strategi Peningkatan Daya Saing Pasar

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dengan adanya perkembangan pada


berbagai macam perusahaan yang dilengkapi dengan pesatnya kemajuan tekonologi
informasi, maka strategi merupakan kebutuhan yang fital dan sangat penting dalam
menjalankan suatu roda perusahaan untuk menghadapi berbagai macam tantangan,
rintangan, gangguan baik internal maupun eksternal, khususnya para pesaing pada
core bisnis yang sama. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui stategi
pemasaran nasional maupun internasional dari perusahaan yang ingin kita buat
sebagai upaya peningkatan daya saing produk yang tidak hanya bersaing dipasar
lokal. Kami berharap dari strategi yang kami buat dapat menembus pasar nasional
hingga pasar internasional.

Strategi yang PT.Ecofren pilih ialah Strategi Pembedaan Produk


(differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan
tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang
dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-
besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar
ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman
kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk
tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas,
kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit
contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen
potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya.

8
Karena produk organic straw ( sedotan bambu) dari PT.Ecofren belum banyak
yang menjual dan terkenal dipasaran online maupun pasar langsung. Hal ini lah yang
memuculkan ide kita untuk membuat produk tersebut.

2.6 Menentukan Harga Modal Pokok

Untuk produksi organic straw (sedotan bambu), kami sebagai pemilik perusahaan
organic straw (sedotan bambu) memiliki modal yang cukup besar karna organic straw ini
akan kami pilih bahan-bahanya yang berasal dari dalam negeri yamg sudah terbukti
kualitasnya selain itu juga membantu pengusaha tanaman bambu dan di produksi sebaik
mungkin. Pengeluaran modal yang di keluarkan hampir 100% . Modal yang kami keluarkan
untuk membuat produksi organic straw (sedotan bambu) ini mencapai Rp.250.000.

2.7 Perhitungan BEP (Break Event Point)


Modal harga pokok produk organic straw (sedotan bambu)
Dibawah ini perincian modal harga produk organic straw (sedotan bambu), sebagai
berikut :

No. Barang Jumlah Harga Harga


Satuan
Produk
1. Bambu @Pouch = isi 3 Rp.120.000 Rp. 2.000/
{3 ukuran: kecil, 1 pcs
sedang, dan besar} * Produksi 20 bambu
Pouch = 60
Bambu
2. Sikat 20 pcs Rp. 20.000 Rp. 1.000
3. Kemasan (Pouch) 20 pcs Rp. 80.000 Rp. 4.000
Jumlah Rp.200.000 Rp. 7.000

Sesuai perhtiungan modal diatas, maka disimpulkan modal awal yang akan kami
gunakan dalam pembuatan produk organic straw (sedotan bambu) adalah
Rp. 200.000 dan harga satuan produk sesuai modal tersebut ialah Rp. 7.000. Untuk
awal produksi kami akan memproduksi 20 pcs paket produk organic straw (sedotan
bambu) dengan modal yang dikeluarkan adalah Rp. 250.000

9
250.000 250.000
 BEP-Unit : ¿ = 14 Unit
25.000−7.000 18.000
Perhitungan BEP-Unit pada penjualan produksi awal sebanyak 20 pcs paket
produk or ganic straw (sedotan bambu) akan menglami keutungan dalam 14
Unit ke atas. Simpulannya bahwa keuntungan yang bisa di dapat dari produksi
awal adalah 6 unit dengan nilai Rp.150.000

 BEP-Rupiah : 14 x Rp. 25.000 = Rp. 350.000


Maka, jumlah titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya
sama/seimbang sehingga tidak mendapatkan keuntungan ataupun kerugian
dalam penjualan organic straw (sedotan bambu) terdapat pada nilai
Rp. 350.000

2.8 Analisis SWOT

10
Keunikan : Terbuat dari bahan asli bambu yang ramah lingkungan.
Harga : Merakyat atau bisa dijangkau semua kalangan dengan
Strength
kualitas bahan yang baik.
Lokasi : Seluruh indonesia terutama pusat kota.
Bahan baku : Kurangnya kemampuan untuk menyediakan barang
Weakness (ready stock) dikarenakan bahan yang sulit di dapat.
Kekurangan modal : Modal besar untuk pembelian bahan baku.
Opportunit Pemasaran : Social media membantu untuk pemasaran dengan cepat.
y Target : Semua kalangan masyarakat.
Kompetisi : Mulai banyak yang menjual organic straw dan
menawarkan harga yang jauh lebih murah.
Threats
Masalah pada saat pembukaan : Pelanggan mungkin belum terlalu
familiar dengan organic straw.

 PT. Ecofren (Produsen Organic Straw/Sedotan Bambu) : “Strategi yang Cocok


untuk Perkembangan Perusahaan”
 Buat rencana stock pasokan bahan agar saat bahan mulai sulit ditemukan
perusahaan kita telah memiliki pasokan bahan yang tersedia.
 Buatlah ide pengiklanan dalam sosial media yang berbeda dari yang lain.
 Buat sesuatu yang unik dan mencolok yang menjadi ciri khas dari produk
kami & perhatikan keunggulan kualitas sesuai dengan harga jualnya, sehingga
meyakinkan konsumen untuk memilih dan membeli produk kami.

2. 9 Contoh Produk Organic Straw

BAB III
PENUTUP

11
3.1 Kesimpulan
Dalam proses survei pasar yang telah kami lakukan ini dapat disimpulkan bahwa
produk Organic Straw ( Sedotan Bambu ) merupakan produk yang sangat bermanfaat karena
bahan-bahannya berasal dari bahan alam. Selain itu Organic Straw ( Sedotan Bambu) ini
merupakan salah satu bentuk dukungan dalam rangka mengurangi sampah plastik yang sudah
semakin meningkat di bumi ini. Keunggulan yang lainnya dari Organic Straw (Sedotan
Bambu) yaitu praktis dibawa kemana-mana karena bentuknya yang tidak memakan tempat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. (2010). Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta:


PT.Rajagrafindo Persada
https://id.scribd.com/doc/127279225/SLEPT-Analisis-doc diakses pada tanggal 30 Maret
2020, Pukul 17.51
Tulus Tambunan. Perekonomian Indonesia: Teori dan Temuan Empiris.(Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2001), h. 55

13

Anda mungkin juga menyukai