Disusun oleh:
Pararel: 2
Kelompok 6
1. Azyu fahira
2. Fadhilah rosi
3. Rosalia yulsrinur
4. Windy permatasari
5. Dea fatikha windasari
6. Annisa saraswati
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat sertakarunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “teori produksi dan kegiatan perusahaan”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang teori produksidan
kegiatan perusahaan, serta fungsi produksi bagi perekonomian .Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan sertadalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... 2
3
BAB 10 TEORI BIAYA PRODUKSI
BAB I ........................................................................................................................................................ 18
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 18
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 18
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 18
1.3 Tujuan......................................................................................................................................... 18
1.4 Manfaat Penulisan Makalah ....................................................................................................... 19
1.5 Prosedur Makalah ....................................................................................................................... 19
BAB II ...................................................................................................................................................... 20
PEMBAHASAN ...................................................................................................................................... 20
BENTUK KURVA BIAYA JANGKA PENDEK ................................................................................ 23
Biaya Produksi Jangka Panjang ............................................................................................................ 25
Skala Ekonomi Dan Tidak Ekonomi..................................................................................................... 26
BAB III..................................................................................................................................................... 29
PENUTUP ................................................................................................................................................ 29
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................... 29
4
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan kegunaaan ataumanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini bergunasebagai pengembangan ilmu,
sesuai dengan masalah yang dibahas dalam makalah ini.Secara praktis, makalah ini diharapkan
bermanfaat bagi
1. Penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari penyusunan makalah inidiharapkan dapat
menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalahyang dibahas dalam makalah ini
2. Pembaca, makalah ini daharapkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahandan sumber
informasi dalam menambah wawasan pembaca.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.3 PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI
Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan yangmemproduksi barang dan
jasa untuk memenuhi permintaan yang wujud di pasar, danberbagai perbedaan tersebut tidak
diperhatikan. Analisis yang dibuat tidakmembedakan apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah
atau swasta dan apakahperusahaan swasta itu berbentuk perusahaan perseorangan atau perkongsian
atauperseroan terbatas. Begitu pula tidak dilakukan pembedaan diantara perusahaan kecildan
perusahaan raksasa dan perusahaan pertanian, industri atau perdagangan.
7
Peminimuman Biaya Produksi
Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisifaktor produksi yang
akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlumemperhatikan (i) besarnya pembayaran kepada
faktor produksi tambahan
yangakan digunakan, dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan yangdiwujudkan oleh faktor
produksi yang ditambah tersebut.
Q = f (K, L, R, T)
Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis
tenaga dan keahlian kewirausahaan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi yang
digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor
produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis
sifat produksinya.Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisanya kepada dua
pendekatan berikut:
8
2.9 TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu
barang dengan jumlah tenaga kerja yangdigunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat pada
produksi barang tersebut.Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi
lainnyaadalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidakmengalami
perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan.Satu-satunya faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
9
Dalam Tabel. 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di atas
sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran
itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan
yang semakincepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam
keadaaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama. Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga
kerja menghasilkan tambahan produksi yanglebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam
analisis ekonomi keadaaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah.Dan
dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal pada tahap pertama menggambarkan keadaan tersebut.
Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5dan selanjutnya sampai ke 7,
produksi total tetap bertambah; tetapi jumlahpertambahannya semakin lama semakin sedikit. Maka
dalam keadaan iniproduksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinalsemakin
berkurang. Maksdnya, setiap pertambahan pekerja akan menghasilkantambahan produksi kurang
daripada tambahan produksi pekerja sebelumnya.
Pada tahap ke tiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambahproduksi total, yaitu produksi total
berkurang. Pada waktu tenaga kerjabertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami
peningkatan, yaitusebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah-dari 8pekerja
menjadi 9 pekerja, produksi totalnya menurun. Produksi total berkuranglebihh lanjut apabila tenaga
kerja menjadi 10.
10
Kurva TP adalah kurva produksi total. Ia menunjukkan hubungan antara jumlah produksi dan
jumlah tenaga kerja yang digunakan masih sedikit(yaitu apabila tenaga kerja kurang dari 3). Ini berarti
tenaga kerja adalah masih kekurangan kalau dibandingkan dengan faktor produksi lain (dalam contoh
faktor produksi lain tersebut adalah tanah) yang dianggap tetap jumlahnya. Dalam keadaan seperti
produksi marjinal bertambah tinggi, dan sifat ini dapat dilihat dari kurva MP (yaitu kurva produksi
marjinal) yang menaik.
Setelah menggunakan 4 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan
menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Keadaan ini digambarkan oleh (i) kurva
produksi marjinal (kurva MP) yang menurun, dan (ii) kurva produksi total (kurva TP) yang mulai
berbentuk cembung keatas.
Sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, produksi marjinal adalah lebih tinggi dari
pada produksi rata-rata. Maka kurva produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak ke atas atau
horizontal. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi atau tetap. Pada
waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi marjinal memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah
perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun kebawah yang menggambarkan bahwa
produksi rata-rata semakin merosot. Perpotongan diantara kurva MP dan kurva AP menggambarkan
permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata-rata mencapai tingkat yang paling tinggi.
Tahap ketiga dimulai pada waktu 9 tenaga kerja digunakan. Pada tingkat tersebut kurva MP
memotong sumbu datar dan sesudahnya kurva tersebut berada dibawah sumbu datar. Keadaan ini
menggambarkan bahwa produksi marjinal mencapai angka yang negativ. Kurva produksi total(TP)
mulai menurun pada tingkat ini, yang menggambarkan bahwa produksi total semakin berkurang
apabila lebih banyak tenaga kerja yang digunakan. Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan
bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi dari pada yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.
11
faktor produksi yang dapatberubah ini dapat ditukar-tukarkan penggunaannya; Yaitu Tenaga kerja
dapatmenggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenagakerja dan
pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui,
analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usaha nya untukmencapai
suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukan.
Kurva Produksi Sama ( Isoquant )
Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barangsebanyak 1000 unit. Untuk
memproduksi barang tersebut iamenggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannyadapat
dipertukarkan. Dalam tabel 9.2 digambarkan empatgabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkanproduksi sebanyak 1000 unit.
Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unitmodal dapat menghasilkan
produksi yang diinginkan tersebut.Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah
unittenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan bahwayang diperlukan adalah tenaga
kerja dan 2 unit modal. Akhirnyagabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6
unittenaga kerja dan 1 unit modal.
Kurva IQ dalam gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan tenagakerja dan modal yang terdapat dalam
tabel 9.2. Kurva tersebutdinamakan kurva produksi sama atau isoquant. Ia menggambarkan gabungan
tenaga kerja dan modal yang akanmenghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dalam contoh
yangdibuat tingkat produksi terebut adalah 1000 unit. Di samping itudidapati kurva IQ1, IQ2, dan IQ3
12
yang terletak di atas kurva IQ.Ketiga kurva-kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksiyang
berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000unit, dan 4000 unit ( semakin jauh dari
titik 0 letaknya kurva,semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-masingkurva yang
baru tersebut menunjukkan gabungan-gabungantenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk
menghasilkantingkat produksi yang ditunjukkannya.
Berdasarkan contoh yang telah dibuat di atas misalkan upah tenaga kerja adalah Rp 10000 danbiaya
modal per unit adalah Rp 20000; sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Rp 80000.Garis TC
dalam Gambar 9.3 menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat
diperoleh dengan menggunakan Rp 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal perunit adalah
seperti yang dimisalkan di atas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memproleh“modal” saja
akan memperoleh 80000/ 20000 = 4 unit, dan kalau digunakan untuk memperoleh tenaga kerj a
saj a akan memperoleh 80000/ 10000 = 8 unit . Seterusnya ti ti k A pada T C
menunjukkan dana sebanyak Rp 80000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan
4pekerja. Dalam Gambar 9.3 ditunjukkan beberapa garis biaya sama yang lain yaitu TC1,
TC2dan TC3. Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah uang yang
tersediaadalah Rp 100000, Rp 120000 dan Rp 140000.
13
Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi
Dalam Gambar 9.4 serentak ditunjukkan kurva produksi samagaris biaya sama. Dengan
penggabungan kedua kurva ini dapatdijelaskan hal-hal berikut :
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksisudah ditentukan, keadaan yang
bagaimanakah yangakan memaksimumkan produksi ?
2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telahditentukan, keadaan yang bagaimanakah
yangmeminimumkan biaya ?
Memaksimumkan Produksi
Dalam persoalan yang dinyatakan No. 1 dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit
modal adalah Rp. 15.000,upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000, dan biaya yang disediakanprodusen
adalah Rp. 300.000. Dengan uang sebanyak Rp.300.000 produsen dapat–sekiranya iya membeli satu
jenis faktorproduksi saja-memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja.Garis biaya TC3
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang
yangtersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akanmenghasilkan produksi yang
paling maksimum ? Terdapat 5 titikyang terletak pada berbagai kurva produksi sama
yangmerupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengangaris TC2 yaitu A, B, C, D dan E.
Dari kelima titik ini titik E terletakdi kurva produksi sama yang paling tinggi yaitu kurva
produksisama pada tingkat produksi sebanyak 2500 unit. Ini berartigabungan yang diwujudkan oleh
titik E akan memaksimum kan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp.300.000.
Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12tenaga kerja.
Meminimumkan Produksi
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalann dalam No. 2,perlu dibuat pemisahan mengenai
tingkat produksi yang ingindicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500unit.
Dalam Gambar 9.4 keinginan ini digambarkan oleh kurvaproduksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa
kurva itu dipotong ataudisinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, Q,R, dan P.
Titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan
14
untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, yang
manakah yang akanmemakan biaya yang paling murah? Yang biayanya paling minimum adalah
gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P
adalahpada garis biaya sama ( yang menyinggung kurva produksi samaIQ ) yang paling rendah, yaitu
garis TC. Dengan demikian titik inimenggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
membutuhkan biaya yang paling minimum untuk menghasilkan1500 unit. Faktor produksi itu terdiri
dari 9 tenaga kerja dan 8 unitmodal, dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 210.000.
15
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk secara umum,yaituPerusahaan Perse
orangan,
Perusahaan Perkongsian (Firma) dan PerseroanTerbatas (PT), dimana masing-masing
memiliki kelebihan dan kelemahan yangmendasar. Selain itu ada beberapa bentuk lain
organisasi perusahaan, diantaranya :Perusahaan Milik Negara /BUMN dan Perusahaan
Koperasi
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha
yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan yangmaksimum” dengan
menggunakan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga “usaha
memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang
sebagai cara yang paling efisien”.
Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikirkan produsenyaitu
: Fungsi Produksi, Peminimuman biaya Produksi.
3.2SARAN
Dalam makalah ini masih perlu perbaikan dan dibutuhkan referensi lain untuk mendukung
materi materi yang di bahas di dalamnya. Adapun saran dan kritik dapat di ajukan demi
perkembangan makalah ke depan.
16
Bab 10
teori biaya
produksi
17
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi,
menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang
keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
· Jenis-jenis biaya.
· Pengertian apa yang dimaksud dengan biaya produksi.
18
· Unsur-unsur biaya produksi
· Penerapan perhitungan dalam proses produksi.
19
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu:
jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat
menambah slaah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan perkataan lain,
dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari faktor-faktor produksi yang digunakan dianggap tetap
jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu memang diperlukan.
Membahas mengenai sifat-sifat biaya produksi perusahaan di dalam masing-masing jangka waktu
tersebut merupakan pokok persolan yang akan diuraikan dalam bab ini
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dillakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan
untuk meciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi yang
dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis: Biaya eksplisit dan biaya
tersembunyi (imputed cosed). Biaya ekplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa
pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor faktor produksi dan bahan mentah yang
dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor
produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
20
BIAYA TOTAL DAN JENIS-JENIS BIAYA TOTAL
Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep biaya total
dibedakan kepada tiga pengertian: Biaya total (total costs), Biaya tetap total (total fixed costs) dan
biaya berubah total (total variable cost).
Biaya tetap total (TFC dari perkataan Total Fixed Cost) dan biaya berubah total (TVC dari perkataan
Total Variable Cost). Dengan demikian biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut:
TC = TFC + TVC
Dalam tabel 10.1 biaya total ditunjukkan dalam kolom (5). Biaya ini dapat dihitung dari
menjumlahkan angka-angka dalam kolom (3) dan (4), yang secara berturut-turut mengemukakan data
tentang biaya tetap total dan biaya berubah total.
21
Biaya Berubah Total (TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnyadinamakan biaya berubah total. Dimisalkan bahwa faktor produksi yang dapat berubah
jumlahnya adalah tenaga kerja. Setiap tenaga kerja yang digunakan memperoleh pendapatan sebesar
Rp 50000. Bahan-bahan mentah merupakan variable yang berubah dalam jumlah dan nilainya dalam
proses produksi. Semakin ttinggi produksi, semakin banyak bahan mentah yang diperlukan. Oleh
sebab itu, perbelanjaan ke atas bahan mentah semakin bertambah. Dalam analisis biasanya biaya
untuk memperoleh bahan mentah diabaikan. Oleh sebab itu, biaya berubah biasanya merupakan
perbelanjaan untuk membayar tenaga kerja yang digunakan. Berdasarkan kepada pemisalan ini, biaya
berubah total ditunjukkan dalam kolom (4).
𝑨𝑪 = 𝑨𝑭𝑪 + 𝑨𝑽𝑪
22
∆𝑻𝑪
MCn =
∆𝑸
Kurva TFC bentuknya adalah horizontal karena nilainya tidak berubah walau berapa pun
banyaknya barang yang diproduksikan. Sedangkan kurva TVC bermula dari titik O dan semakin lama
semakin bertambah tinggi. Ini menggambarkan bahwa (1) pada ketika tidak ada produksi TVC = 0,
dan (2) semakin besar produksi semakin besar nilai biaya berubah total (TVC). Bentuk kurva TVC
yang pada akhirnya semakin tegak menggambarkan bahwa produksi dpengaruhi oleh hukum hasil
lebih yang semakin berkurang.
Hukum tersebut menimbulkan efek berikut keatas kurva TVC: (i) pada permulaannya, apabila
jumlah faktor berubah adalah sedikit, produksi marjinal meningkat dan menyebabkan TVC berbentuk
agak landai tetapi, (ii) apabila produksi sudah semakin banyak, produksi marjinal semakin berkurang
dan menyebabkan kurva TVC semakin tegak.
23
Hubungan Kurva FC dengan AVC dan AC
Dalam menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan diingat bahwa kurva AVC
dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva tersebut. Hal itu harus
dibuat agar tidak menyalahi hukum matematik.
Menggambarkan Kurva MC
24
tingkat produksi tersebut. Ini berarti, sebagai conoh, titik yang menggambarkan biaya marjinal naik
dari 0 unit menjadi 1 unit harus dibuat ditengah-tengah unit produksi 0 dan 1 titik. Contoh lain, untuk
menggambarkan biaya marjinal pada waktu produksi naik dari 6 unit menjadi 12 unit, harus dibuat
diatas tingkat produksi sebanyak 9 unit (karena unit produksi ke-9 adalah ditengah-tengah 6 unit dan
12 unit). Keadaan ini menggambarkan titik A. Menggambarkan contoh lain, perhatikan cara
menentukan titik pada MC pada ketika jumlah produksi bertambah dari 33 unit menjadi 38 unit.
Untuk kenaikan produksi ini MC = Rp 10000. Keadaan ini digambarkan oleh titik B. Gambar 10.4
secara khusus menunjukkan kurva MC yang dilukis berdasarkan data biaya marjinal pada table 10.1.
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan
digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya
berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan
merupakan biaya berubah. Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan bukan saja dapat menambah
tenaga kerja tetapi juga dapat menambah jumalah mesin dan peralatan produksi lainnya, luas tanah
yang digunakan (terutama dalam kegiatan pertanian) dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan.
Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat
dilukiskan.
Contoh yang menggambarkan bagaimana analisis tersebut dibuat ditunjukkan dalam gambar.
Dimisalkan terdapat 3 kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh pengusaha. Kapasitas 1
ditunjukkan oleh AC1, kapasitas 2 ditunjukkan oleh AC2, dan kapasitas 3 ditunjukkan oleh AC3. Dalam
contoh ini pada hakikatnya pengusaha mempunyai 3 pilihan dalam menggunakan alat-alat produksi :
kapasitas 1, kapasitas 2, kapasitas 3. Berturut-turut biaya produksi akan dikeluarkan untuk
menggunakan masing-masing kapsitas tersebut adalah seperti ditunjkkuan oleh AC1, AC2, AC3. Yang
manakah kapasitas yang akan dipilih produsen ? Faktor apakah yang menetukan pilihan tersebut.
25
Faktor yang akan menetukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi yang ingin
dicapai. Apabila perusahaan tersebutingin mencapai produksi sebanyak 100 unit, adalah lebih baik
untuk menggunakan kapasitas 1 (lihat titik A). Kalau yang digunakan adalah kapasitas 2 (seperti
dalam gambar, biaya produksinya adalah lebih tinggi ( lihat titik B). Kapasitas 1 adalah kapasitas
yang paling efisien, dan akan meminimumkan biaya produksi, untuk produksi di bawah 130 unit.
Untuk produksi di antara 130 dan 240 unit, kapasitas 2 adalah yang paling efisien, karena biaya
produksi adalah paling minimum dengan menggunakan kapasitas tersebut. Ini dapat dilihat misalnya
untuk produksi sebanyak 160 unit. Seperti dapat dilihat dalam gambar. AC1 berada di atasAC2, yang
berarti dengan menggunakan kapasitas satu biaya akan lebih tinggi daripada menggunakan kapasitas
2. Untuk produksi melebihi 240 unit, misalnya 275 unit, kapasitas 3 adalah yang harus digunakan
produsen. Penggunaan ini akan meminimumkan biaya. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa
peminimumman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut:
1. Tingkat produksi yang ingin dicapai
2. Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia
Di dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya yang paling
minimum untuk memproduksikan satu tingkat produksi. Terdapat kapasitas produsi lain (AC lain)
yang dapat meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2. A1 adalah titik
terendah pada AC1. Dengan demikian dalam jangka pendek produksi sebesar QA dapat
diproduksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik manapun pada AC1. Tetapi dalam jangka
panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas produksi
yang berikut digunakan (AC2), produksi sebesar QA akan mengeluarkan biaya sebanyak seperti
ditunjukkan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC, walaupun
tidak menghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarkan biaya minimum perusahaan
dalam jangka panjang.
Skala Ekonomi
skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila
pertambajhan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang
semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapsitas
ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini dicerminkan oleh biaya produksi yang
26
bertambah rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh bagian kurva LRAC yang
semakin menurun apabila produksi bertambah. Dalam gambar keadaan ini berlaku di antara produksi
sebesar 0 samapai sebesar QB. Di bawah ini diuraikan beberapa faktor penting yang menimbulkan
skala ekonomi.
Spesialisasi faktor-faktor produksi
Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu
pekerjaan tertentu saja, dan ini menmbah keterampilan mereka. Produktifitas mereka bertambah tinggi
dan akan menurunkan biaya per unit.
Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang digunakan.
Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah.
Memungkinkan produk sampingan (By/products) diproduksi
Di dalam perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste). Tetapi kalau
perusahaan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi
barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit
dari keseluruha operasi perusahaan.
Mendorong perkembangan usaha lain
kalau suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk
mengembangkan kegiayan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang
dibutuhakan perusahaan besar tersebut. Di samping itu perusahaan –perusahaan yang menyediakan
jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan
mengurangi biaya per unit.
27
besarnya perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut tidak seragam dan jumlah perusahaan masih
relatif besar.
Apabila kurva LRAC adalah seperti yang ditunjukkan oleh grafik (iii), industri biasanya
terdiri dari perusahaan-perusahaan yang sangat besar ukurannyadan jumalah perusahaan dalam
industri tersebut relatif sedikit. Hanya beberapa perusahaan terdapat dalam sesuatu industri. Industri
adalah bersifat sedemikian karena skala ekonomi tetap wujud sehingga ke jumlah produksi yang
sangat banyak dan dapat menguasai pasaran.
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai berikut :
Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan (pengorbanan) meliputi
pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan perawatan agara proses produksi dapat berjalan.
Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan jangka waktunya. Berdasarkan
jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya produksi jangka panjang
dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan berdasrkan bentuk pengeluarnya dapat dibedakan
menjadi dua yaitu biaya implisit dan biaya ekplisit.
Selain biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan
agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya pemasaran, dan biaya keuangan.
Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak mengalami
rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan grafik BEP, titik impas terjadi
pada perpotongan antara income(pemasukan) dan cost.
29