Anda di halaman 1dari 186

KONSEP DASAR

BISNIS

Disusun Oleh:
Dr. Evi Susanti, S.E., M.M
Iskandar Zulkarnain, S.E., M.M
Rilyane Suzan Rasita Sembiring, S.E., M.M
Stella Theodora Kewo
Helmy Kasim, S.E., M.Si
Nur Afni Karim, S.E., M.Si
Revi Sesario, S.Hut., M.M
Merna Tumanung, S.Pd., M.Pd
Seprin Pareda, S.E., M.Si
Drs. Tonny H. Wangania, M.Si

Penerbit Yayasan
Cendikia Mulia Mandiri
KONSEP DASAR
BISNIS
Penulis:
Dr. Evi Susanti, S.E., M.M
Iskandar Zulkarnain, S.E., M.M
Rilyane Suzan Rasita Sembiring, S.E., M.M
Stella Theodora Kewo
Helmy Kasim, S.E., M.Si
Nur Afni Karim, S.E., M.Si
Revi Sesario, S.Hut., M.M
Merna Tumanung, S.Pd., M.Pd
Seprin Pareda, S.E., M.Si
Drs. Tonny H. Wangania, M.Si

Editor & Desain Cover:


Paput Tri Cahyono

Penerbit:
Yayasan Cendikia Mulia Mandiri

Redaksi:
Perumahan Cipta No.1
Kota Batam, 29444
Email: cendikiamuliamandiri@gmail.com

ISBN: 978-623-8157-02-0
Exp. Januari 2023
IKAPI: 011/Kepri/2022

Ukuran:
x hal + 174 hal;
14,8cm x 21cm

Cetakan Pertama, 2023.


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Dilarang Keras Memperbanyak Karya Tulis Ini Dalam Bentuk Dan Dengan Cara Apapun
Tanpa Izin Tertulis Dari Penerbit
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis haturkan kepada


Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan karunia dan
berkah Nya sehingga penulis mampu merampungkan
karya ini tepat pada waktunya, sehingga penulis dapat
menghadirkannya dihadapan para pembaca. Kemudian,
tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw., para sahabat,
dan ahli keluarganya yang mulia.
Perusahaan merupakan salah satu elemen yang
memiliki peran penting dalam pembangunan
perekonomian suatu negara. Karena selain menjalankan
fungsi-fungsi produksi dan distribusi barang dan jasa,
perusahaan juga terlibat langsung dalam proses
pemanfaatan sumber daya yang sifatnya terbatas. Dalam
menjalankan tugasnya yaitu memproduksi barang atau
jasa yang akan dihasilkan untuk masyarakat atau
konsumen, tidaklah jarang terjadi adanya konflik
kepentingan antara masyarakat umum dengan
kepentingan perusahaan.
Dalam keperluan itulah, buku Pengantar Bisnis ini
sengaja penulis hadirkan untuk pembaca. Tujuan buku
ini adalah sebagai panduan bagi setiap orang yang ingin
mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan.
iii
Buku ini juga untuk memberikan pencerahan kepada
para pendidik, peserta didik, pelaku pendidikan,
pengelola lembaga pendidikan dan masyarakat pada
umumnya, dalam rangka menciptakan generasi emas
yang memiliki ilmu pengetahuan serta wawasan yang
luas.
Penulis menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga bagi semua pihak yang telah berpartisipasi.
Terakhir seperti kata pepatah bahwa” Tiada Gading Yang
Tak Retak” maka penulisan buku ini juga jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat berterima
kasih apabila ada saran dan masukkan yang dapat
diberikan guna menyempurnakan buku ini di kemudian
hari.

………, November 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................ iii


DAFTAR ISI ............................................................................ v
BAB I. KONSEP DASAR BISNIS ......................................... 1
1.1. Pendahuluan ....................................................................1
1.2. Lingkungan Bisnis .........................................................2
1.2.1. Lingkungan Ekonomi dan Hukum ...............4
1.2.2. Lingkungan Teknologi .......................................6
1.2.3. Lingkungan Persaingan ....................................7
1.2.4. Lingkungan Sosial ................................................8
1.2.5. Lingkungan Bisnis Global.................................9
BAB II. ORGANISASI DAN MANAJEMEN
PERUSAHAAN .................................................................... 13
2.1. Pengertian Organisasi .............................................. 13
2.2. Pengertian Organisasi .............................................. 14
2.3. Kesadaran Beroganisasi .......................................... 18
2.4. Struktur Organisasi.................................................... 20
2.5. Fungsi Manajemen Perusahaan ........................... 24
BAB III. ORGANISASI BISNIS .......................................... 29
3.1. Firma................................................................................. 29
3.2. Persekutuan Komanditer (CV:
CommanditaireVennotschaap).............................. 30
3.3. Perseroan Terbatas.................................................... 31
BAB IV. EKONOMI BISNIS ............................................... 39
4.1. Sistem Ekonomi ........................................................... 39

v
4.1.1. Macam-Macam Sistem Ekonomi ............... 39
4.1.2. Tahap-Tahap Pembangunan Ekonomi ........
................................................................................... 49
4.1.3. Ekonomi Manajerial ........................................ 50
4.2. Teori Perusahaan ....................................................... 51
4.2.1. Mendefinisikan Nilai ....................................... 52
4.2.2. Batasan dan Teori Perusahaan .................. 52
4.2.3. Pembatasan Teori Perusahaan .................. 53
BAB V. SIKAP DAN PRILAKU BISNIS ............................55
5.1. Pengertian Perilaku Bisnis .................................... 55
5.1.1. Pengertian Etika ............................................... 55
5.1.2. Pengertian Bisnis ............................................. 56
5.1.3. Pengertian Etika Bisnis ................................. 58
5.2. Perilaku Manusia ........................................................ 58
5.2.1. Pengertian Perilaku ........................................ 58
5.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Manusia .............................................. 61
5.3. Perilaku Manusia dalam Organisasi .................. 62
5.4. Tantangan dan Peluang bisnis ............................. 64
5.5. Cara Membaca Peluang Pasar .............................. 69
BAB VI. STRATEGI BISNIS ...............................................73
6.1. Teori Keunggulan Kompetitif ............................... 73
6.1.1. Pengertian Keunggulan Kompetitif ......... 74
6.1.2. Teori Biaya Rendah ......................................... 75
6.1.3. Teori Diferensiasi Produk ............................ 76
6.2. Keunggulan Kompetitif Dalam Bisnis............... 77

vi
6.3. Strategi Bersaing dalam Bisnis............................. 84
6.4.1. Variabel Inovasi Nilai Dibentuk
Berdasarkan Nilai Pembeli dan Biaya......................... 86
6.4.2. Tujuan Menerapkan Strategi Bisnis......... 89
6.4.3. Strategi Bisnis adalah Bersaing
Menggunakan Perbedaan ............................. 90
BAB VII. KOMUNIKASI DALAM BISNIS........................ 97
7.1. Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Bisnis
............................................................................................. 97
7.2. Unsur-unsur Komunikasi........................................ 98
7.3. Bentuk Dasar Komunikasi ................................... 100
7.3.1. Komunikasi Verbal ........................................ 100
7.3.2. Komunikasi Nonverbal ............................... 103
7.4. Proses Komunikasi.................................................. 105
7.5. Unsur-unsur Komunikasi..................................... 105
7.6. Proses Komunikasi.................................................. 106
7.7. Pentingnya Komunikasi Dua Arah ................... 110
BAB VIII. KELAYAKAN BISNIS .................................... 113
8.1. Pengantar .................................................................... 113
8.2. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis .......................... 117
8.3. Tahapan Dan Proses Studi Kelayakan Bisnis .....
.......................................................................................... 122
8.4. Analisis Kelayakan Usaha .................................... 124
8.4.1. Aspek Pemasaran .......................................... 125
8.4.2. Aspek Produksi ............................................... 128
8.4.3. Aspek Manajemen ......................................... 129
8.4.4. Analisis Aspek Keuangan ........................... 130
vii
BAB IX. KEPEMILIKAN DAN KERJASAMA BISNIS .. 133
9.1. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis ................133
9.2. Pengaruh Kepemilikan ..........................................142
9.2.1. Pengaruh Kepemilikan Pada
Pengembalian Investasi ..............................142
9.2.2. Pengaruh kepemilikan terhadap resiko ......
.................................................................................144
BAB X. BISNIS LUAR NEGERI ....................................... 146
10.1. Konsep Bisnis Luar Negri ................................147
10.2. Tahapan Memasuki Bisnis Luar Negeri ....156
10.3. Tantangan dalam Bisnis Luar Negeri ........163
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 166

viii
ix
x
BAB I.
KONSEP DASAR BISNIS

1.1. Pendahuluan
Kegiatan bisnis sekarang ini semakin berubah.
Perusahaan yang dapat menyesuaikan diri di lingkungan
yang sangat dinamis, tentunya dapat memenangkan
persaingan. Usaha atau seringkali disebut bisnis,
merupakan aktivitas menyediakan barang dan jasa
dalam jumlah tertentu untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat (Souto, 2015). Kegiatan bisnis diharapkan
mampu untuk menghasilkan keuntungan atau laba.
Kesuksesan suatu bisnis, tentunya tidak lepas dari andil
seorang pengusaha atau entrepreneur yang berjuang
mepertaruhkan waktu dan uangnya untuk memulai dan
mengelola bisnisnya.
Operasional bisnis yang dijalankan diharapkan
mendapatkan pendapatan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan keuntungan. Namun demikian, tidak
dapat dihindari manakala suatu bisnis dapat mengalami
kerugian, yang merupakan resiko dari jalannya suatu
bisnis (Geissdoerfer et al., 2018). Perusahaan yang
dimiliki suatu bangsa merupakan bagian dari suatu
sistem perekonomian yang memberi sumbangan pada

Pengantar Bisnis | 1
standar kehidupan dan kualitas hidup masyarakat.
Berputarnya siklus bisnis akan meningkatkan
standar kehidupan masyarakat, dengan tolok ukur pada
jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli masyarakat
dengan uang yang mereka miliki (França et al., 2017).
Standar kehidupan yang tinggi terutama karena
kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan,
yang dapat berdampak pada meningkatnya kualitas
kehidupan. Dapat diartikan bahwa kualitas kehidupan
merujuk pada kesejahteraan secara umum pada capaian
kepuasan dan kesenangan.
Hal ini merupakan kesenangan yang tidak hanya
pada kepemilikan suatu barang, akan tetapi eksistensi
instansi pemerintah, perusahaan, maupun organisasi-
organisasi nirlaba, yang berdampak pada semakin
banyak uang yang dihasilkan bisnis, semakin banyak
potensi tersedia untuk membuka peluang kerja yang
dapat meningkatkan kualitas hidup bagi setiap orang.

1.2. Lingkungan Bisnis


Bisnis selalu dikaitkan pada berbagai pemangku
kepentingan (stakeholder). Pemangku kepentingan
merupakan semua orang yang mungkin memperoleh
keuntungan atau kerugian dari kebijakan-kebijakan dan
aktivitas-aktivitas suatu perusahaan (Pragojo, 2015).

2 | Pengantar Bisnis
Pemangku kepentingan meliputi pelanggan, karyawan,
pemegang saham, pemasok, dealer, bankir, dan
masyarakat. Seluruh kelompok ini dipengaruhi oleh
produk, kebijakan dan praktik bisnis dan kepentingan
mereka yang harus diperhatikan .
Tantangan bisnis ini adalah bagaimana perusahaan
dapat menyeimbangkan kebutuhan pemangku
kepentingan. Keseimbangan yang dimaksud adalah
kebutuhan perusahaan untuk menghasilkan laba harus
diseimbangkan dengan kebutuhan karyawan akan
pendapatan yang mencukupi. Seringkali kebutuhan-
kebutuhan dari para pemangku kepentingan suatu
perusahaan akan bertentangan. Seperti membayar
karyawan lebih tinggi yang mungkin dapat mengurangi
laba para pemegang saham. Sejalan dengan hal tersebut,
perusahaan tentunya dihadapkan pada berbagai
lingkungan bisnis yang terdiri dari faktor-faktor yang
dapat membantu dan menghambat perkembangan bisnis
(Evans et al., 2017).
Adapun unsur-unsur lingkungan bisnis, terdiri dari
(Nickels, McHugh, 2019):
1. Lingkungan Ekonomi dan Hukum
2. Lingkungan Teknologi
3. Lingkungan Persaingan
4. Lingkungan Sosial

Pengantar Bisnis | 3
5. Lingkungan Bisnis Global
Bisnis tumbuh dan berkembang dalam lingkungan
yang sehat, dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja
dan kekayaan yang dapat meningkatkan standar dan
kualitas hidup masyarakat. Sebaliknya, kondisi
lingkungan yang tidak sehat, menyebabkan terjadinya
kegagalan bisnis, kehilangan pekerjaan dan rendahnya
standar dan kualitas hidup masyarakat (Bocken, 2017).
Hal ini menjadi perhatian bagi pelaku bisnis untuk
menciptakan lingkungan bisnis yang tepat sebagai dasar
kemajuan bisnis dan kemajuan sosial suatu negara,
seperti ketersediaan fasilitas pendidikan, lingkungan
yang sehat dan mengurangi tingkat pengangguran dan
minimnya kejahatan .

1.2.1. Lingkungan Ekonomi dan Hukum


Kenaikan pertumbuhan ekonomi suatu
negara salah satunya ditandai dari peningkatan
siklus bisnis negara tersebut. Peningkatan jumlah
wirausaha/entrepreneur yang membuka lapangan
usaha, dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa
yang diproduksi. Efek dari kondisi tersebut, adalah
tingginya kebutuhan tenaga kerja, yang pada
akhirnya akan meningkatkan jumlah keuntungan
perusahaan, tingginya jumlah pendapatan

4 | Pengantar Bisnis
masyarakat dan rendahnya pengangguran. Untuk
itu, saat ini pemerintah sangat menggalakkan
tumbuhnya pengusaha-pengusaha muda yang
dapat membawa roda ekonomi yang lebih baik.
Pemerintah secara aktif mempromosikan
tumbuhnya kewirausahaan dengan memberikan
dukungan perolehan dana, mempermudah izin
pendirian dan memberikan pelatihan-pelatihan dan
motivasi (Camagni et al., 1998). Tumbuhnya bisnis
baik perorangan maupun berbadan hukum, dapat
menciptakan kekayaan para pemangku
kepentingan. Untuk itu pemerintah di negara
berkembang, cenderung meminimalkan campur
tangan pemerintah dalam pertukaran barang dan
jasa, sepanjang tidak merugikan masyarakat.
Pemerintah turut mendukung kemajuan
bisnis dengan menetapkan kebijakan-
kebijakan/hukum yang diatur pada suatu
perdagangan maupun bisnis. Kebijakan tersebut
dapat berbentuk pemberlakuan pajak, penentuan
harga oleh pemerintah untuk jenis barang yang
menguasai hajat hidup orang banyak, penetuan
Upah Minimum Propinsi dan kebijakan lainnya.
Kebijakan ini tentunya didukung pula dengan
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku

Pengantar Bisnis | 5
bisnis yaitu kejujuran, integritas dan standar etika
yang tinggi. Kerusakan yang disebabkan oleh moral
dan perilaku etis dari pelaku bisnis dapat
merugikan pelanggan. Kegagalan pondasi tersebut
dapat melemahkan sistem dan goyahnya
perekonomian.

1.2.2. Lingkungan Teknologi


Teknologi dalam bisnis saat ini telah merubah
tatanan bentuk bisnis, seperti penggunaan website,
e-commerce dan penjualan dengan menggunakan
QR Code maupun barcode (Savrul et al., 2014;
Shokralla et al., 2012). Bisnis sudah tidak lagi
memiliki ketergantungan pada lokasi, tempat dan
ketersediaan barang. Bisnis dilakukan tidak hanya
pada lingkup lokal, namun dapat dijangkau pada
skala internasional. Saat ini bisnis sedang bergerak
menuju virtualisasi, yang merupakan akses melalui
teknologi yang memungkinkan bisnis untuk
dilakukan secara tidak bergantung pada lokasi
(Elavarasan & Pugazhendhi, 2020).
Cara orang melakukan bisnis berubah secara
drastis ketika perusahaan meningkatkan
kapabilitas teknologi mereka. Komunikasi
elektronik dapat memberikan penghematan secara

6 | Pengantar Bisnis
substansial. Bisnis yang membangun infrastruktur
informasi fleksibel akan mempunyai keunggulan
kompetitif yang signifikan. Perubahan teknologi
berinteraksi pada penciptaan perubahan-
perubahan (Adebayo & Kirikkaleli, 2021).
Memelihara dan mengintegrasikan perubahan
dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Hal ini perlu diantisipasi tidak hanya
bagi perusahaan kecil, perusahaan besar pun yang
tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan akan
mengalami kegagalan dan kehilangan pangsa pasar
mereka.

1.2.3. Lingkungan Persaingan


Persaingan bisnis saat ini sangat ketat, untuk
dapat bertahan dan memenangkan persaingan,
perusahaan perlu memprioritaskan kualitas, nihil
cacat, layanan prima dan adopsi teknologi modern
pada setiap layanan (Nosratabadi et al., 2019).
Perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan melebihi harapannya. Perusahaan yang
menghasilkan barang dan jasa menyadari bahwa
konsumen sekarang ini memiliki banyak tuntutan.
Mereka tidak hanya menginginkan kualitas bagus
dengan tingkat harga yang rendah, akan tetapi juga

Pengantar Bisnis | 7
menginginkan layanan prima (Lumpkin et al.,
2011).
Perusahaan yang sukses, kini harus
mendengarkan pelanggannya untuk mengetahui
kemauan dan keinginan mereka, kemudaian
menyesuaikan produk, kebijakan, dan praktik untuk
memenuhi tuntutan tersebut. Pemenuhan ini
tentunya dipengaruhi pula oleh pemberdayaan
karyawan khususnya karyawan lini depan, yang
bersentuhan langsung dengan pelanggan.
Untuk itu perusahaan perlu memberikan
karyawan tanggung jawab, otoritas, kebebasan,
pelatihan dan peralatan yang mereka butuhkan
untuk merespon kebutuhan pelanggan dengan
cepat dengan pengambilan keputusan yang
mendasar pada layanan.

1.2.4. Lingkungan Sosial


Populasi penduduk berkaitan dengan jumlah,
kepadatan dan karakteristik-karakteristik, seperti
gender, usia, ras dan pendapatan. Tren demografis
mempengaruhi bisnis, karena terdapatnya
perubahan-perubahan besar yang memengaruhi
bagaimana seseorang hidup, dimana mereka
tinggal, apa yang mereka beli, apa yang mereka

8 | Pengantar Bisnis
gunakan dan bagaimana mereka dapat
menghabiskan waktunya. Pergeseran besar
populasi membawa peluang baru bagi perusahaan-
perusahaan dan menurunnya peluang bagi sebagian
perusahaan lainnya.
Perusahaan perlu memahami pola perilaku
masing-masing generasi, yang saat ini cenderung
didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z
(Susanti et.al, 2022). Perusahaan dapat mempelajari
dan menyesuaikan pola perilaku generasi tersebut,
yang mengarah pada perilaku pembelian yang
simpel, mudah diakses dan nilai/manfaat yang
mereka dapatkan, seperti promo-promo yang
menarik. Mengikuti perubahan dan terus belajar
memungkinkan perusahaan memperoleh laba yang
semakin meningkat.

1.2.5. Lingkungan Bisnis Global


Perdagangan bebas merupakan perpindahan
barang dan jasa tanpa adanya hambatan politik,
pajak, maupun ekonomi. Lingkungan bisnis global
dihadapkan pada tumbuhnya persaingan
internasional dan meningkatnya perdagangan
bebas antar bangsa (Cuervo-Cazurra, 2011).
Dua hal yang menyebabkan bertambahnya

Pengantar Bisnis | 9
perdagangan adalah perbaikan transportasi dan
komunikasi. Perubahan ini mencakup sistem
distribusi yang lebih efisien dan kemajuan
komunikasi (Silvestre, 2015). Sistem distribusi
dengan mata rantai yang pendek, dapat
memudahkan perusahaan mendapatkan bahan
baku dan memungkinkan harga suatu produk lebih
murah. Demikian juga dengan adanya kemajuan
komunikasi yang dapat meningkatkan efektivitas
waktu dan pengiriman suatu barang.
Lingkungan bisnis global yang dihadapi
perusahaan memungkinkan perusahaan masuk
dalam lingkup ekspor-impor. Peluang ini dapat
dimanfaatkan untuk memasarkan produk dan jasa
ke mancanegara. Bisnis global ini dapat
mempengaruhi neraca perdagangan dan neraca
pembayaran suatu negara.
Beberapa alasan mengapa suatu negara
berdagang dengan negara lain, pertama tidak ada
negara bahkan yang berteknologi maju sekalipun,
dapat memproduksi semua produk yang diinginkan
dan dibutuhkan rakyatnya. Kedua, bahkan
meskipun suatu negara menjadi benar-benar
negara swasembada, negara lain akan berusaha
berdagang dengan negara itu dengan tujuan untuk

10 | Pengantar Bisnis
memenuhi kebutuhan rakyatnya sendiri. Ketiga
beberapa negara mempunyai sumber daya alam
berlimpah, tetapi mempempunyai pengetahuan
teknologi yang terbatas, sementara negara lain
mempunyai teknologi canggih, tetapi sedikit
sumber daya alam. Perdagangan global
memungkinkan sebuah negara untuk memproduksi
yang paling mampu diproduksi dan membeli apa
yang dibutuhkannya dari negara lain

Pengantar Bisnis | 11
12 | Pengantar Bisnis
BAB II.
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
PERUSAHAAN

2.1. Pengertian Organisasi


Ada banyak pengertian sederhana tentang
organisasi, di mana antara pengertian satu dengan
lainnya sebenarnya memiliki kesamaan esensial. Banyak
para ahli organisasi yang melihat eksistensi organisasi
dari sisi yang berbeda, sehingga sudut pandang yang
berbeda itulah yang kemudian melahirkan beberapa
pengertian yang berbeda tentang organisasi, di
antaranya adalah:
a) Kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan kepemimpinan yang dapat
diidentifikasi, yang bekerja secara teratur untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau tujuan
sekelompok orang (Stephen Robins).
b) Bentuk perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama (James D. Money).
c) Struktur dari hubungan atas dasar wewenang
dan bersifat tetap dalam suatu sistem
administrasi (Dwight Waldo).

Pengantar Bisnis | 13
d) Suatu sistem usaha bersama antara dua orang
atau lebih yang bersifat formal untuk mencapai
suatu tujuan (Chester I. Barnard).
e) Suatu pola komunikasi yang kompleks dari
hubungan antar manusia (Herbert A. Simon).
f) Bentuk persekutuan dari sekelompok orang yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan serta
terikat secara formal dalam suatu ikatan
hierarki, di mana selalu terdapat hubungan
antara sekelompok orang yang disebut dengan
pimpinan dan sekelompok orang yang disebut
sebagai staf (Sondang P. Siagian).

Secara umum sebagian besar masyarakat


menganggap organisasi hanya sebagai wadah atau
sarana bagi seseorang untuk mencapai tujuannya.
Bahkan masih ada banyak lagi pengertian tentang
organisasi yang dibuat dan disesuaikan dengan
karakteristik kegiatan organisasinya, sehingga
pengertian-pengertian organisasi yang lebih spesifik
tidak bisa dielakkan. Secara prinsip tidak salah, hanya
pengertian organisasi dalam arti yang sebenarnya
akhirnya tidak bisa dilepaskan dari tujuan organisasi.

2.2. Pengertian Organisasi


Adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh seluruh
14 | Pengantar Bisnis
anggota organisasi. Secara formal tujuan organisasi
adalah arah atau sasaran yang ingin dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijakan (policy),
strategi, anggaran (budgeting) dan peraturan yang telah
ditetapkan.
Pada dasarnya makna tujuan organisasi bagi
anggota organisasi yang terdiri atas pimpinan dan staf
merupakan sarana untuk merealisasikan keterampilan,
pengetahuan dan memenuhi kebutuhan hidup
anggotanya. Sementara itu tujuan organisasi bagi
pemilik dan pendiri organisasi dimaknai sebagai sarana
untuk mencapai tujuan mereka melalui kerja para
anggotanya.
Tujuan organisasi harus merupakan tujuan bersama
dari seluruh anggota organisasi, sehingga seluruh
anggota organisasi harus saling bahu membahu
mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan organisasi, tujuan mereka semua. Agar tercapai
tujuan yang sama, menjadi penting bagi pengelola
organisasi untuk mengajak duduk bersama seluruh
anggota untuk merumuskan dan bersepakat
menentukan apa yang ingin dicapai organisasi.
Membangun tujuan bersama sebagai tujuan organisasi
merupakan hal mendasar dan sangat penting bagi
eksistensi sebuah organisasi. Pada umumnya perbedaan

Pengantar Bisnis | 15
tujuan organisasi terjadi karena perbedaan jenis
organisasi, contoh;
1. Contoh jenis Organisasi Niaga, yaitu; Pemerintah
(BUMN, PERSERO, dsb), dan Swasta (PT, CV,
PMA, dlsb);
a) Tujuan organisasi adalah memperoleh
keuntungan maksimal, sehingga seluruh
kegiatannya difokuskan untuk memproduksi
dan mendistribusikan barang dan jasa
seoptimal mungkin.
b) Sebagai organisasi formal yang berorientasi
pada perolehan keuntungan maksimal, jenis
organisasi niaga memiliki ciri sebagai berikut
(Herbert G. Hicks):
➢ Memiliki struktur yang baik, yang dapat
menggambarkan hubungan wewenang
(authority), kekuasaan (power),
akuntabilitas (accountability) dan
pertanggungjawaban (responsibility).
➢ Memiliki spesifikasi jabatan yang jelas.
➢ Hierarki dari tujuan organisasi dinyatakan
secara tegas.
➢ Pengaturan hak dan kewajiban anggota
organisasi dibuat secara jelas.
➢ Organisasi cenderung tahan lama dan

16 | Pengantar Bisnis
direncanakan.
➢ Keanggotaan organisasi diperoleh secara
sadar dengan tujuan tertentu.
2. Contoh jenis organisasi sosial (kemasyarakatan),
yaitu; LSM, Ormas, dan lain-lain.
a) Tujuan organisasi sebagai wadah untuk
menampung aspirasi mereka dalam
memperjuangkan kepentingan masyarakat,
sehingga keanggotaannya bersifat sukarela
dan tidak berorientasi keuntungan.
b) Sebagai organisasi informal pada umumnya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
➢ Disusun secara bebas, spontan, tidak pasti
dan fleksibel.
➢ Keanggotaannya diperoleh secara sadar
atau secara tidak sadar.
➢ Sulit menentukan kapan waktu
keanggotaan seseorang secara pasti.
➢ Tidak ada perincian tegas tentang tujuan
organisasi, tugas masing-masing anggota
organisasi dan struktur organisasi yang
sistematis.
➢ Hubungan antar anggota berlangsung
secara pribadi/informal.

Pengantar Bisnis | 17
2.3. Kesadaran Beroganisasi
Kesadaran berorganisasi adalah sebuah sikap dari
seluruh anggota organisasi untuk menggunakan nilai
organisasi sebagai pedoman berpikir dan berperilaku
serta mematuhi norma organisasi dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan. Konsekuensi seseorang menjadi
anggota sebuah organisasi adalah adanya kesediaan
untuk mengorbankan sebagian nilai dan norma hidup
pribadi untuk mengikuti nilai dan norma organisasi.
Seorang anggota organisasi yang memiliki
kesadaran berorganisasi, maka ia akan;
• Patuh kepada peraturan organisasi.
• Mengorbankan pikiran dan tenaga fisiknya.
• Memperoleh manfaat dari organisasi.
• Mendedikasikan seluruh kemampuan, waktu,
tenaga dan pikiran bagi kepentingan seluruh
organisasi.

Sementara itu kesadaran berorganisasi tidak hanya


harus dilakukan oleh anggota organisasi saja, pemilik
dan pendiri organisasi pun seyogyanya memiliki
kesadaran berorganisasi. Dengan kesadaran
berorganisasi maka seorang pemilik dan pendiri
organisasi akan mendukung proses pengelolaan
organisasi yang telah dipercayakan kepada pimpinan

18 | Pengantar Bisnis
dan staf demi tercapainya tujuan organisasi.
Kesadaran berorganisasi hanya dapat muncul jika
pada diri anggota organisasi memiliki komitmen
terhadap organisasi. Komitmen sendiri lahir setelah
anggota organisasi memperoleh apa yang dia harapkan
dari organisasi. Oleh sebab itu, mencoba memahami dan
memenuhi harapan anggota organisasi merupakan hal
yang sebaiknya menjadi prioritas bagi pengelola
organisasi. Organisasi akan sangat beruntung jika
anggotanya memiliki kesadaran dalam berorganisasi,
karena anggota akan ’all out’ untuk memajukan
organisasi. Organisasi sangat memerlukan anggota yang
memiliki loyalitas aktif untuk mencapai setiap tahapan
tujuan organisasi. Hal ini dikarenakan organisasi adalah
sebuah sistem yang terdiri dari masukan (input), proses,
keluaran (output). Orang, uang dan bahan adalah input
yang masuk ke dalam organisasi yang kemudian
diproses oleh organisasi, dan akhirnya keluar sebagai
keluaran berupa barang atau jasa, yang digambarkan
sebagai berikut:

Pengantar Bisnis | 19
Gambar Organisasi sebagai sebuah sistem

Organisasi bersifat dinamis, baik susunan maupun


hubungan antar para anggotanya, semuanya mengalami
perubahan terus-menerus. Faktor intern dan ekstern
adalah penyebab perubahan tersebut. Mungkin faktor
yang paling penting yang menyebabkan perubahan,
adalah bertambah besarnya dan bertambah luasnya
organisasi. Beberapa faktor penyebab lain yang
mempengaruhi perkembangan bisnis pada umumnya
ialah peraturan pemerintah, kepentingan dan sasaran
organisasi dan sumber yang tersedia.

2.4. Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah suatu sistem hubungan
antar pekerjaan yang bersifat formal yang
menggambarkan pemilahan tugas yang berbeda-beda
dan mengintegrasikan pelaksanaan tugas-tugas
tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penyusunan sebuah struktur organisasi,
diantaranya adalah:

20 | Pengantar Bisnis
A. Penyesuaian Struktur dengan Lingkungan
Struktur organisasi sebaiknya mengikuti strategi
organisasi, mengikuti perubahan faktor-faktor
yang mempengaruhi desain organisasi
(lingkungan). Berkaitan dengan hal tersebut, ada
2 aspek yang menjadi acuan bagi rancangan
struktur sebuah organisasi, yaitu:
1. Struktur Mekanistik vs Struktur Organik
Struktur Mekanistik
Aktifitas organisasi dibagi ke dalam tugas-
tugas spesialisasi dan pengambilan
keputusan dipusatkan (sentralisasi) pada di
pucuk hierarki.
Struktur Organik
Menekankan kerja kelompok, komunikasi
terbuka serta desentralisasi dalam
pengambilan keputusan.
2. Struktur Diferensiasi vs Struktur
Integrasi Struktur Diferensiasi
Ukuran perbedaan yang terjadi antar
departemen yang disebabkan oleh adanya
orientasi yang berbeda dari masing-masing
departemen mengenai struktur, tugas dan
aktivitas pimpinan lainnya.

Table 1 Struktur Mekanistik vs Struktur Organik


Pengantar Bisnis | 21
Struktur Integrasi
Ukuran kesamaan antar berbagai
departemen di dalam suatu organisasi yang
selaras dengan sasaran serta struktur
menyeluruh dari organisasi.

B. Tujuan dilakukannya struktur


keorganisasian dalam suatu organisasi, yaitu;
1. Menempatkan sumber daya manusia dan
sumber daya material organisasi pada tugas
dan tempat yang sesuai.
2. Memperjelas tanggung jawab (job
description) pegawai, standar kinerja
pegawai melalui implementasi peraturan
dan prosedur operasional.
3. Memisahkan prosedur dalam pengumpulan
informasi untuk proses evaluasi, sehingga
hasilnya dapat digunakan oleh para
pimpinan dalam pengambilan keputusan
serta pemecahan suatu permasalahan.

C. Elemen Dasar Struktur Keorganisasian.


1. Departementalisasi
Departementalisasi adalah pembagian atau
pemilahan sekelompok pekerjaan yang dianggap
sejenis di dalam suatu organisasi dengan
22 | Pengantar Bisnis
menetapkan suatu ukuran standar kerja dan
menyerahkan tanggung jawabnya kepada
sekelompok spesialis (ahli). Misalnya semua
pekerjaan yang menyangkut pencairan tenaga
kerja, pengangkatan, pelatihan, penggajian dan
promosi dikelompokkan ke dalam departemen
personalia.
Pembagian kerja sesungguhnya hanya
merupakan langkah awal departementalisasi,
tetapi bagaimana manajemen mengelompokkan
manusia dan tugasnya sangat tergantung kepada
prioritas sasaran utama yang dijabarkan ke
dalam pilihan departementalisasi. Penjelasan
mengenai keunggulan dan kelemahan tipe-tipe
departementalisasi akan ditekankan pada aspek
spesialisasi dan standarisasi yang merupakan
esensi dari departementalisasi.
2. Koordinasi
Koordinasi adalah suatu prosedur baik formal
maupun informal yang mengintegrasikan
aktifitas kelompok yang terpisah dan berbeda.
Proses mengintegrasikan sasaran dan aktifitas
unit kerja yang terpisah-pisah ini dilakukan guna
mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Meskipun departementalisasi membagi-bagi

Pengantar Bisnis | 23
pekerjaan dan memungkinkan terbentuknya
kelompok spesialisasi dan standarisasi aktifitas,
tetapi untuk mencapai tujuan organisasi tetap
diperlukan proses koordinasi, diantaranya
koordinasi seorang pimpinan terhadap
pegawainya, proyek dan tugas. Proses
koordinasi akan membuat upaya dan kinerja
organisasi menjadi lebih efektif dan optimal.
3. Wewenang (Otoritas)
Wewenang adalah kepemilikan hak untuk
melakukan suatu keputusan atau tindakan. Hak
untuk membuat suatu keputusan, mengarahkan
orang lain dan melakukan tindakan.
Wewenang mengatur orang lain hanya dapat
efektif apabila orang lain tersebut mengakuinya
dan menerimanya (ingat akan teori pengakuan,
atau teori penerimaan).

2.5. Fungsi Manajemen Perusahaan


a. Fungsi Perencanaan (Planning) dalam
Manajemen Perusahaan
Robbins dan Coulter menjelaskan bahwa
paling tidak ada empat fungsi dari
perencanaan, antara lain:
✓ Perencanaan sebagai pengarah

24 | Pengantar Bisnis
✓ Perencanaan sebagai minimalisasi
ketidak pastian
✓ Perencanaan sebagai minimalisasi
pemborosan sumber daya
✓ Perencanaan sebagai penetapan standar
dalam pengawasan kualitas

Fungsi pengarah di atas dapat di pahami


bahwa perencanaan disini berfungsi sebagai
pedoman dalam bertindak dalam setiap
kegiatan perusahaan. Untuk meminimalisir
di sini maksudnya adalah dengan adanya
perencanaan maka setiap kegiatan yang
akan dijalankan perusahaan akan terhindar
dari keragu-raguan atau ketidak pastian.
Untuk meminimalisir pemborosan sumber
daya di sini maksudnya adalah dengan
adanya perencanaan segala proses produksi
akan jelas baik sember daya alam maupun
sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh
perusahaan, sehingga tidak ada sumber daya
yang terbuang atau tersiasiakan. Untuk
menetapkan standar dalam pengawasan

Pengantar Bisnis | 25
kualitas artinya perencanaan di sini dapat
mempermudah proses pengawasan atau
pengendalian perusahaan.
b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
dalam Manajeman Perusahaan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mengartikan pengorganisasian sebagai
proses, cara, pembuatan untuk
mengorganisasi. Mengorganisasi artinya
mengatur dan menyusun bagian (orang dsb)
sehingga seluruhnya menjadi suatu kesatuan
yang teratur. Pengorganisasian adalah
mencakup kegiatan mengembangkan
struktur perusahaan, tujuan dan peranan
yang ada di dalamnya untuk menentukan
tuntutan kegiatan tugas yang diperlukan
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
oleh setiap orang. Dengan demikian,
pengorganisasian juga dipahami pembagian
tugas, wewenang, tanggung jawab,
pertanggung jawaban, dan pendelagasian.
Dalam proses pengorganisasian, manajer
mengalokasikan keseluruhan sumber daya

26 | Pengantar Bisnis
perusahaan sesuai dengan rencana yang
telah dibuat berdasarkan suatu kerangka
kerja perusahaan tertentu. Kerangka kerja
perusahaan tersebut disebut sebagai desain
perusahaan. Bentuk spesifik dari kerangka
kerja perusahaan dinamakan dengan
struktur perusahaan. Struktur perusahaan
pada dasarnya merupakan desain
perusahaan di mana manajer melakukan
alokasi sumber daya perusahaan, terutama
yang terkait dengan pembagian kerja dan
sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta
bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat
dikoordinasikan dan dikomunikasikan.48
c. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
(controling) dalam Manajemen Perusahaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
pengawasan memiliki arti penilikan dan
penjagaan kebijakan jalannya perusahaan.
Mengawasi artinya melihat dan memperhatikan
(tingkah laku orang), mengamat-amati dan
menjaga baik-baik (mengontrol).52
Schermerhorn mendefinisikan pengawasan
sebagai proses dalam menetapkan ukuran
Pengantar Bisnis | 27
kinerja dan pengambilan tindakan yang bisa
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan
sesuai dengan kineja yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian ini, Schermerhorn
menekankan fungsi pengawasan pada
penetapan standar kinerja dan tindakan yang
harus dilakukan dalam rangka pencapaian
kinerja yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
manajer di perusahaan perlu menetapkan
standar kinerja untuk setiap pekerjaan yang
akan di lakukan, apakah di misalnya bagian
sumber daya manusia, produksi, pemasaran,
ataupun bagian lain dalam perusahaan.

28 | Pengantar Bisnis
BAB III.
ORGANISASI BISNIS

3.1. Firma
Persekutuan dua orang atau lebih yang membentuk
suatu usaha dan menggunakan nama bersama untuk
usahanya. Ketentuan untuk dapat disebut sebagai
sebuah firma yaitu: Setiap anggota berhak jadi
pemimpin, Anggota tidak boleh memasukkan orang lain
tanpa persetujuan anggota lain, keanggotaan tidak dapat
dipindahtangankan, dan apabila kekayaan usaha tidak
cukup maka kekayaan anggota sebagai jaminannya.
Kelebihan firma adalah:
✓ Terdapat pembagian kerja diantara para anggota
sehingga kemampuan manajemennya lebih baik.
✓ Pendirian relatif mudah karena tanpa akta
pendirian
✓ Kebutuhan modal dapat tercukupi karena
menghimpun dana dari beberapa orang. Ada
kemudahan memperoleh kredit karena
mempunyai kemampuan finansial yang cukup
besar.
Kekurangan firma:

Pengantar Bisnis | 29
✓ Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan
kepemilikan pribadi menjadi jaminan bagi
kewajiban perusahaan.
✓ Kerugian yang disebabkan seorang anggota
harus ditanggung bersama oleh anggota lain.
✓ Kelangsungan perusahaan tidak menentu.
Apabila salah seorang anggota membatalkan
perjanjian maka firma menjadi bubar.

3.2. Persekutuan Komanditer (CV:


CommanditaireVennotschaap)
Persekutuan komanditer merupakan suatu usaha
bersama yang mana anggota memiliki tanggung jawab
yang berbeda – beda sesuai dengan tingkat keterlibatan
anggota tersebut dalam pengelolaan usaha yang
dilakukan.
Kelebihan CV:
✓ Pendirian relatifmudah
✓ Kemampuan manajerial yang lebih baik
dibandingkan perusahaan perseorangan
✓ Memiliki permodalan lebih besar dan
kemudahan mendapatkan kredit
Kekurangan CV:
✓ Kelangsungan hidup tidakmenentu.
✓ Kesulitan untuk menarik kembali modal

30 | Pengantar Bisnis
yang telah ditanamkan, terutama bagi
partnerumum.
✓ Sebagian anggota memiliki tanggung jawab
tidak terbatas.

3.3. Perseroan Terbatas


Perseroan terbatas merupakan organisasi bisnis
yang berbentuk badan hukum dimana tanggung jawab
dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modal.
Kelebihan dari PT yaitu:
✓ Memiliki sumber dana lebih besar.
Kebutuhan dana mudah diperoleh melalui
penjualan sahamperusahaan.
✓ Kewajiban pemilik modal terbatas. Investor
yang menanamkan modal pada perseroan
akan mendapatkan saham sebagai bukti
kepemilikan. Dalam perseoran terbatas,
tanggung jawab pemegang sahamhanya
sebatas pada nilai saham yang ditanamkan.
Oleh karena itu apabila perseroan
mengalami kebangkrutan, kerugian pemilik
tidak melibatkan harta pribadi sebagai
jaminannya.
✓ Ukuran usaha lebih besar. Kekuatan
permodalan yang dimiliki perseoran

Pengantar Bisnis | 31
terbatas lebih besar sehingga
memungkinkan perusahaan berkembang
lebih pesat dengan membangun fasilitas
produksi yang lebih lengkap, merekrut
tenaga ahli dan tenaga kerja yang banyak dan
bahkan membeli perusahaanlain.
✓ Manajemen secara profesional. Pengelolaan
perseroan tidak dilakukan oleh pemilik
secara langsung melainkan dikelola oleh
para profesional yang dibayar berdasarkan
prestasikerja.
✓ Jangka waktu usaha yang lama.
Kelangsungan hidup perseroan tidak
tergantung dari hidup mati pemilik karena
pergantian pemilik tidak akan mengganggu
jalannya usaha.
Kelemahan dari PT yaitu:
✓ Biaya pendirian mahal. Pendirian awal suatu
PT harus mengikuti peraturan yang berlaku
misal terkait dengan izin usaha. Selain itu
pendirian PT juga memerlukan tanah,
perawatan gedung dan fasilitas pendukung
lainnya. Semua itu tentu membutuhkan biaya
yang cukup besar, yang jumlahnya dapat
mencapai miliaranrupiah.

32 | Pengantar Bisnis
✓ Administrasi yang rumit. Semakin besar
suatu PT maka semakin kompleks pula
permasalahan administrasi, pengelolaan
manajerial, catatan keuangan
dansebagainya.
✓ Dikenakannya pajak ganda. Laba yang
diperoleh dari hasil usaha suatu PT akan
dikenakan pajak penghasilan. Selain itu ada
pula bagian laba yang dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen.
Apabila pemegang saham berada pada
kelompok pendapatan melebihi Pendapatan
Tidak Kena Pajak maka dividen yang
diperoleh juga akan dikenaipajak.
✓ Kemungkinan timbulnya konflik antara
pemilik dan pengelola usaha bisnis. Bentuk-
bentuk PT di antaranya adalah:
❖ PT perseorangan: PT yang saham-
sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh
individu tertentu yang bertujuan
untuk menghindari pengenaan pajak
penghasilan pribadi yang tinggi.
❖ PT pribadi: PT yang saham-
sahamnya dimiliki oleh sekelompok
kecilpemegang saham atau

Pengantar Bisnis | 33
manajemen untuk
kepentingansendiri.
❖ PT tertutup: PT yang dimiliki oleh
beberapa orang dan sahamnya tidak
diperjualbelikan di pasarmodal.
❖ PT terbuka: PT yang dimiliki oleh
banyak orang dan sahamnya
diperjualbelikan di pasarmodal.
❖ PT domestik: PT yang berbadan
hukum di suatu negara dan
melakukan bisnis di wilayah
negaratersebut.
❖ PT asing: PT yang berbadan hukum
di suatu negara tertentu dan
melakukan bisnis di negaralain.

Selain bentuk badan usaha yang sifatnya umum


seperti di atas, di Indonesia juga dikenal bentuk badan
usaha yang lain yaitu:
1. BUMN
BUMN merupakan badan usaha milik negara
yang didirikan untuk mensejahterakan dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Tujaun
utama BUMN adalah untuk kesejahteraan
masyarakat dengan tujuan tambahan adalah

34 | Pengantar Bisnis
memperoleh keuntungan. Jenis–jenis BUMN di
Indonesia terdiri dari Perusahaan Umum
(Perum), dan Perseroan Terbatas. Untuk
Perusahaan Jawatan sudah tidak ada lagi karena
sudah berubah statusnya menjadi Perusahaan
Umum. Contoh BUMN Perum yaitu PERUMKA.
Sedangkan untuk BUMN PT misalnyaTelkom.
2. Koperasi
Koperasi merupakan suatu usaha bisnis yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong
royong dengan tujuan untuk kesejahteraan
anggota koperasi. Dalam koperasi, anggota
diwajibkan membayar iuran wajib dan iuran
pokok yang telah diatur dalam anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga koperasi.
3. Ekspansi Bisnis
Perluasan atau ekspansi bisnis dilakukan untuk
mencapai efisiensi, keuntungan yang lebih tinggi,
ataupun agar dapat lebih kompetitif bersaing.
Cara yang dapat dilakukan antara lain:
a. Penggabungan (merger)
Merger merupakan penggabungan dua atau
bebeapa perusahaan menjadi satu.
Perusahaan dapat melakukan merger yang
bersifat merger vertikal ataupun merger

Pengantar Bisnis | 35
horizontal. Merger vertikal terjadi jika dua
perusahaan atau lebih yang bergabung
menjadi satu berasaldari tingkat operasional
yang berbeda tetapi masih dalam satu
industri yang berkaitan. Contohnya merger
antara perusahaan minyak goreng dengan
perusahaan penghasil kelapa sawit. Merger
horizontal terjadi terjadi apabila perusahaan
yang bergabung berasal dari satu industri
yang sama dengan area tingkat kegiatan yang
sama. Contoh merger horizontal yaitu
bergabungnya Ben Q dengan Siemens untuk
menjadi Ben Q Siemens dalam memproduksi
Handphone. Selain dua jenis merger tersebut,
perusahaan dapat melakukan konglomerasi
yaitu penggabungan dua perusahaan atau
lebih yang berasal dari industri yang berbeda.
Contoh konglomerasi yaitu penggabungan
Astra internasional dengan Astra Agro
Lestari.
b. Akuisisi
Perusahaan dapat melakukan ekspansi
dengan cara mengakuisisi perusahaan lain.
Akuisisi merupakan pembelian suatu
perusahaan oleh perusahaan lain atau

36 | Pengantar Bisnis
investor lain dengan tujuan untuk
mempermudah dan memperkuat dukungan
terhadap perusahaan yang sudah ada.
c. Pengambilalihan secara paksa
(hostiletakeover)
Pengembangan usaha juga dapat dilakukan
dengan melakukan pengambilan secara paksa
suatu bisnis yang dilakukan dengan cara
melakukan penawaran atas saham di pasar
modal yang ada sehingga harganya akan naik,
dan investor memiliki kecenderungan untuk
melepas saham mereka. Perusahaan yang
akan diakuisisi (perusahaan target) dapat
menerapkan beberapa strategi untuk
menghindari hostile takeover,yaitu:
✓ Green mail. Dalam strategi ini manajemen
perusahaan target membeli saham-saham
perusahaannya di pasar bebas dengan
harga di atas hargapasar.
✓ Shark repellent. Strategi ini bertujuan
untuk menghindari ancaman hostile
takeover melalui kebijakan manajemen
atau corporatebylaws. Contohnya dengan
menerapkan peraturan untuk
memperbanyak jumlah pemegang saham

Pengantar Bisnis | 37
yang harus hadir pada pertemuan untuk
membicarakan akuisisi.
✓ Poison pills. Dengan strategi ini
perusahaan target dibuat menjadi tidak
menarik lagi untuk diakuisisi misalnya
dengan memperbesar jumlah utang.
Dengan demikian perusahaan target
seolah-olah menjadi racun bagi
perusahaan pengakuisisi.
✓ White knights. Dengan strategi ini pihak
perusahaan target berusaha mencari pihak
lain yang bersedia membeli saham
perusahaan target di atas harga
penawaran pihak pertama yang
inginmengakuisisi.
d. Leveragebuyout
Leverage buyout merupakan pengembangan
usaha dengan cara membeli usaha orang lain
dengan menggunakan dana pinjaman
(hutang) sehingga investor tidak perlu
memilik modal yang besar untuk membeli
suatu perusahaan.

38 | Pengantar Bisnis
BAB IV.
EKONOMI BISNIS

4.1. Sistem Ekonomi


4.1.1. Macam-Macam Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi yang dianut berbagai negara
merupakan hasil perkembangan sejarah serta
tanggapan suatu bangsa atas pergolakan zaman.
Secara umum sistem ekonomi dalam perekonomian
suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi
sosialis, dan sistem ekonomi campuran.
Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem
ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez
faire. Sistem ekonomi liberal adalah sistem
perekonomian yang memberikan kebebasan
sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian
kepada masing-masing individu untuk memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya. Filsafat atau
ideologi yang menjadi landasan kepada sistem
ekonomi liberal adalah bahwa setiap unit pelaku
kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang akan
Pengantar Bisnis | 39
memberikan keuntungan kepada dirinya, maka
pada waktu yang sama masyarakat akan
memperoleh keuntungan juga. Dengan demikian
setiap orang akan bebas bersaing dengan orang lain
dalam bidang ekonomi. Adam Smith dalam bukunya
yang berjudul The Wealth of Nation (1776) juga
menunjukkan bahwa kebebasan berusaha didorong
oleh kepentingan ekonomi pribadi merupakan
pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa.
Hal ini menunjukkan bahwa sistem pasar
bebas ini dapat menciptakan efisiensi yang cukup
tinggi dalam mengatur kegiatan perekonomian.
Mungkin kalian akan bertanya, bagaimanakah
peran pemerintah dalam sistem ekonomi liberal?
Pemerintah sama sekali tidak campur tangan dan
tidak pula berusaha memengaruhi kegiatan
ekonomi yang dilakukan masyarakat. Seluruh
sumber daya yang tersedia dimiliki dan dikuasai
oleh anggota-anggota masyarakat dan mereka
mempunyai kebebasan penuh untuk menentukan
bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan
digunakan.

Sistem Ekonomi Sosialis


Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem

40 | Pengantar Bisnis
ekonomi terpusat. Mengapa disebut terpusat?
Karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara,
dan dikomandokan dari pusat. Pemerintah lah yang
menguasai seluruh kegiatan ekonomi. Sistem
perekonomian sosialis merupakan sistem
perekonomian yang menghendaki kemakmuran
masyarakat secara merata dan tidak adanya
penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan
kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut
campur dalam perekonomian. Oleh karena itu hal
tersebut mengakibatkan potensi dan daya kreasi
masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan
individu dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi
sosialis adalah ajaran Karl Marx, di mana ia
berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi
dihapuskan maka tidak akan memunculkan
masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan
menguntungkan semua pihak. Negara yang
menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea
Utara, dan negara komunis lainnya. Sistem ekonomi
sosialis mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan
dikuasai oleh negara.
b) Seluruh kegiatan ekonomi harus

Pengantar Bisnis | 41
diusahakan bersama. Semua perusahaan
milik negara sehingga tidak ada
perusahaan swasta.
c) Segala keputusan mengenai jumlah dan
jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
d) Harga-harga dan penyaluran barang
dikendalikan oleh negara.
e) Semua warga masyarakat adalah
karyawan bagi negara.

Seperti halnya sistem ekonomi kapitalis,


sistem ekonomi sosialis juga mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan sistem ekonomi sosialis:
1) Semua kegiatan dan masalah ekonomi
dikendalikan pemerintah sehingga
pemerintah mudah melakukan
pengawasan terhadap jalannya
perekonomian.
2) Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si
kaya dan simiskin, karena distribusi
pemerintah dapat dilakukan dengan
merata.
3) Pemerintah bisa lebih mudah melakukan
pengaturan terhadap barang dan jasa yang
akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan

42 | Pengantar Bisnis
masyarakat.
4) Pemerintah lebih mudah ikut campur
dalam pembentukan harga.

Kekurangan sistem ekonomi sosialis:


a) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap
individu.
b) Tidak ada kebebasan untuk memiliki
sumber daya.
c) Kurang adanya variasi dalam
memproduksi barang, karena hanya
terbatas pada ketentuan pemerintah.

Negara yang menganut sistem ekonomi


sosialis sudah tidak ada lagi. Uni Soviet (sekarang
Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah
gagal dalam menjalankan prinsip sosialisme sebagai
cara hidupnya baik secara ekonomi, moral, maupun
sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak
adanya kemampuan pemerintah pusat untuk
menangani seluruh masalah yang muncul, baik di
tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu,
pada kenyataannya telah terjadi banyak
penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.

Sistem Ekonomi Campuran

Pengantar Bisnis | 43
Sistem ekonomi campuran merupakan
campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi
liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Masalah-
masalah pokok ekonomi mengenai barang apa yang
akan diproduksi, bagaimana barang itu dihasilkan,
dan untuk siapa barang itu dihasilkan, akan diatasi
bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Pada
sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan
pengawasan dan pengendalian dalam
perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat)
masih diberi kebebasan untuk menentukan
kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah
bertujuan untuk menghindari akibat-akibat yang
kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara
lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan
masyarakat tertentu terhadap sumber daya
ekonomi. Apabila kita cermati sebagian besar
negara di dunia tidak ada lagi yang menggunakan
salah satu sistem ekonomi. Mereka kebanyakan
mengombinasikan dari sistem-sistem yang ada
sesuai dengan situasi dan tradisi negara yang
bersangkutan. Misalnya saja Amerika Serikat yang
sangat terkenal dengan sistem ekonomi liberalnya.
Ciri-ciri dari sistem ekonami campuran:

44 | Pengantar Bisnis
1) Sumber-sumber daya yang vital dikuasai
oleh pemerintah.
2) Pemerintah menyusun peraturan,
perencanaan, dan menetapkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang
ekonomi.
3) Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang
ekonomi dalam batas kebijaksanaan
ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
4) Hak milik swasta atas alat produksi diakui,
asalkan penggunaannya tidak merugikan
kepentingan umum.
5) Pemerintah bertanggung jawab atas
jaminan sosial dan pemerataan
pendapatan.
6) Jenis dan jumlah barang diproduksi
ditentukan oleh mekanisme pasar.

Dengan demikian, dalam sistem


perekonomian campuran ada bidang-bidang yang
ditangani swasta dan ada bidang-bidang yang
ditangani pemerintah. Sama halnya dengan sistem
ekonomi lainnya, sistem ekonomi campuran juga
memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi,
kelebihan dan kekurangannya tergantung kepada

Pengantar Bisnis | 45
setiap negara dalam mengatur sistem ekonominya
tersebut.

Sistem Ekonomi Indonesia


Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap
bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah
dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti
halnya Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh
bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem
ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun
negara-negara lainnya. Pada awalnya Indonesia
menganut sistem eko-nomi liberal, di mana seluruh
kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat.
Akan tetapi karena ada pengaruh komu-nisme yang
disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka
sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem
ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang
dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali
menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini
bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa
Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem
ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan.
Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Beri-
kut ini bentuk sistem ekonomi di Indonesia dari

46 | Pengantar Bisnis
masa Orde Baru hingga sekarang.

Sistem Ekonomi Demokrasi


Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu
Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD
1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan
masyarakat dan negara harus berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian
yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian
nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
disusun untuk mewujudkan demokrasi ekonomi
dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan
ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut
sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian
sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang
merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan
UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah
dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah
maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai

Pengantar Bisnis | 47
kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan
dalam merencanakan, membimbing, dan
mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan
demikian terdapat kerja sama dan saling membantu
antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Ciri-ciri positif sistem ekonomi demokrasi.
Berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonomi demokrasi.
a) Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
c) Bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat.
d) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan
negara digunakan untuk permufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta
pengawasan terhadap kebijakan ada pada
lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
e) Warga negara memiliki kebebasan dalam
memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.

48 | Pengantar Bisnis
f) Hak milik perorangan diakui dan
pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
g) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap
warga negara dikembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum.
h) Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara.

4.1.2. Tahap-Tahap Pembangunan Ekonomi


Ada beberapa ahli yang memaparkan teori
tentang tahap-tahap pembangunan ekonomi yaitu
Fredrich List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher dan
W.W Rostow. Fredrich List adalah seorang penganut
paham Laissez faire. Ia berpendapat bahwa paham
Laissez faire dapat menjamin alokasi sumber-
sumber secara optimal, meskipun ia menghendaki
adanya proteksi bagi industri-industri yang masih
lemah. Menurut List, perkembangan ekonomi hanya
akan terjadi apabila dalam masyarakat terdapat
kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan
perseorangan. Ia menyusun tahap-tahap
perkembangan ekonomi di mulai dari: Fase primitif
biadab, fase pertanian, fase pertanian dan pabrik,

Pengantar Bisnis | 49
pabrik dan perdagangan.
Bruno Hilderbrand mengemukakan bahwa
tahap-tahap pembangunan ekonomi itu menjadi 3
tahap yaitu perekonomian barter atau
perekonomian natural, perekonomian uang, dan
perekonomian kredit.
Menurut Karl Bucher, perkembangan
ekonomi melalui tiga tingkat atau tahap yaitu
produksi untuk kebutuhan sendiri, perekonomian
kota dan perekonomian nasional, di mana peranan
pedagang-pedagang tampak makin penting.
Menurut tahap ketiga ini, bahwa barang-barang itu
diproduksi untuk pasar bukan untuk kepentingan
sendiri.
Tahap-tahap pembangunan ekonomi
menurut Rostow dikelompokkan menjadi:
Masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas,
lepas landas, menuju kematangan dan konsumsi
berlebih.

4.1.3. Ekonomi Manajerial


Menerapkan teori dan metode ekonomi
dalam bisnis dan pengambilan keputusan
administrative. Menggambarkan bagaimana
kekuatan-kekuatan ekonomi mempengaruhi dan

50 | Pengantar Bisnis
dipengaruhi oleh keputusan-keputusan manajerial.
Penggunaan ekonomi manajerial:
a. menyarankan peraturan-peraturan untuk
memperbaiki keputusan manajerial;
b. memberitahukan pata manajer hal-hal
yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi secara efisien;
c. membantu para manajer untuk mengenali
bagiamana kekuatan-kekuatan ekonomi
mempengaruhi organisasi dan
menjelaskan konsekuensi ekonomi dari
perilaku manajerial;
d. Mengidentifikasikan cara-cara untuk
secara efisien mencapai sasaran
perusahaan;

4.2. Teori Perusahaan


Teori Perusahaan, mengakui meksimisasi nilai yang
diharapkan bukan maksimisasi laba jangka pendek.
Sasaran maksimisasi nilai yang diharapak sekarang
dipandang sebagai tujuan utama bisnis dalam model
ekonomi tentang perilaku perusahaan.
Maksimisasi nilai yang diharapkan, penekanan para
maksimisasi laba yang mencakup ketidakpastian dan
dimensi waktu.

Pengantar Bisnis | 51
4.2.1. Mendefinisikan Nilai
Nilai Sekarang adalah nilai laba masa
mendatang yang diharapkan, yang didiskonto
kembali ke saat ini dengan suku bunga yang sesuai.

4.2.2. Batasan dan Teori Perusahaan


Kebanyakan keputusan manajerial dibuat
berdasarkan batasan yang dikenakan oleh
teknologi, kelangkaan sumber daya, kewajiban
kontrak dan batasan-batasan pemerintah. Untuk
mengambil keputusan yang memaksimumkan nilai,
para manajer harus mempertimbangkan baik
implikasi jangka pendek maupun jangka panjang
serta bagaimana berbagai batasan eksternal tsb
mempengaruhi kemampuan mereka untuk
mencapai tujuan organisasi.
Tiga kategori batasan perusahaan adalah:
a. Batasan sumber daya
Contoh: 1) tenaga terlatih; 2) bahan mentah;
3) mesin; 4) ruang gudang.
b. Batasan jumlah jumlah atau mutu keluaran
Contoh: 1) tingkat keluaran minimum ttt
harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan

52 | Pengantar Bisnis
pengiriman; 2) persyaratan gizi untuk untuk
campuran makanan; 3) persyaratan keandalan
untuk produk-produk elektronik; 4) persyaratan
untuk tingkat pelayanan ttt.
c. Batasan hukum
Contoh: 1) upah minimum; 2) standar
kesehatan dan keamanan; 3) standar emisi polusi;
4) persyaratan efisiensi bahan bakar; 5) praktek
penetapan harga yang wajar.

4.2.3. Pembatasan Teori Perusahaan


Apakah model ekonomi dari perusahaan ini
benar-benar cukup sebagai dasar studi kita tentang
pengambilan keputusan manajerial? Jawabannya
adalah ‘YA”, alasannya:
a. riset telah memperlihatkan bahwa
persaingan kuat pada umumnya, baik
dalam pasar produk maupun pasar modal
(u/memperoleh modal) memaksa para
manajer untuk mengusahakan
maksimisasi nilai dalam keputusan-
keputusan mereka.
b. Para manajer harus mempertimbangkan
baik biaya maupun keuntungan dari setiap
tindakan sebelum mereka dapat membuat

Pengantar Bisnis | 53
keputusan yang beralasan.
c. Model maksimisasi nilai memberikan
pendalaman untuk kegiatan-kegiatan
tanggung-jawab sosial suka rela
perusahaan, walaupun jika dilihat sekilas,
tampaknya model ini menyingkirkan
kemungkinan tsb.

54 | Pengantar Bisnis
BAB V.
SIKAP DAN PRILAKU BISNIS

5.1. Pengertian Perilaku Bisnis


5.1.1. Pengertian Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno.
Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethos sedangkan
bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai
banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti taetha
yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-
belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh
Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat
moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika
mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan
(K.Bertens, 2000). Untuk menganalisis arti-arti
etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens,
2000):
Etika sebagai Praktis
a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh
dipraktekkan atau justru tidak
Pengantar Bisnis | 55
dipraktekkan walaupun seharusnya
dipraktekkan.
b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau
tidak sesuai de ngan nilai dan norma
moral.
Etika sebagai Refleksi
a. Pemikiran moral à berpikir tentang apa
yang dilakukan dan khususnya tentang
apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
b. Berbicara tentang etika sebagai praksis
atau mengambil praksis etis sebagai
objeknya.
c. Menyoroti dan menilai baik buruknya
perilaku orang.
d. Dapat dijalankan pada taraf populer
maupun ilmiah.

5.1.2. Pengertian Bisnis


Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggris “business”, dari kata
dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam

56 | Pengantar Bisnis
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan. Di dalam
melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan
etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik.
Bisnis beretika adalah bisnis yang mengindahkan
serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari
hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut
etis apabila dalam mengelola bisnisnya pengusaha
selalu menggunakan nuraninya. Berikut ini ada
beberapa pengertian bisnis menurut para ahli:
Allan afuah (2004)
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu
yang terorganisasi untuk menghasilkan dana
menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan
keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat dan ada di dalam industri.
b. T. chwee (1990)
Bisnis merupaka suatu sistem yang
memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat.
Grifin dan ebert
Bisnis adalah suatu organisasi yang
menyediakan barang atau jasa yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan.

Pengantar Bisnis | 57
5.1.3. Pengertian Etika Bisnis
Secara sederhana yang dimaksud dengan
etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri
dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup
bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil,
sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak
tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat.

5.2. Perilaku Manusia


5.2.1. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia adalah sekumpulan
perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika,
kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika. Mengutip
pendapat Krech dan Crutchfield (1954) yang
mengatakan: As we have already indicated, attitudes
liebehind many of the significant and dramatic
instances of man behavior. It is for reason that many
psychologistsregard the study of attitudes as the
central problems of social psychology.
Bimo Walgito (2003) berpendapat bahwa
sikap yang ada pada seseorang akan memberikan

58 | Pengantar Bisnis
warna atau corak pada perilaku atau perbuatan
orang yangbersangkutan. Sementara sikap pada
umumnya mengandung tiga komponen yang
membentuk struktur sikap, yaitu komponen
kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.
Selanjutnya menurut Myers (1983), perilaku
adalah sikap yang diekspresikan (expressed
attitudes). Perilaku dengan sikap saling
berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan
yang lain.
Sementara Kurt Lewin (1951, dalam Brigham,
1991) merumuskan satu model hubungan perilaku
yang mengatakan bahwa perilaku (B) adalah fungsi
karakteristik individu (P) dan lingkungan (E),
dengan rumus: B = f (P,E). Karakteristik individu
meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai,
sifat kepribadian, dan sikap yang salingberinteraksi
satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula
dengan faktor-faktor lingkungan dalam
menentukan perilaku. Faktor lingkungan memiliki
kekuatan besar dalam menentukan perilaku,
bahkan kadang-kadang kekuatannya lebih besar
daripada karakteristik individu.
Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam
perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku

Pengantar Bisnis | 59
aneh, dan perilaku menyimpang.
Karakteristik perilaku
a. Perilaku adalah perkataan dan perbuatan
individu. Jadi apa yang dikatakan dan
dilakukan oleh seseorang merupakan
karakteristik dari perilakunya.
b. Perilaku mempunyai satu atau lebih
dimensi yang dapat diukur, yaitu
frekuensi, durasi, danintensitas.
c. Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan
direkam oleh orang lain atau orang yang
terlibat dalam perilaku tersebut.
d. Perilaku mempengaruhi lingkungan,
lingkungan fisik atau sosial.
e. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan
(lawful).
f. Perilaku bisa tampak atau tidak tampak.
Perilaku yang tampak bisa diobservasi
oleh orang lain, sedangkan perilaku yang
tidak tampak merupakan kejadian atau hal
pribadi yang hanya bisadirasakan oleh
individu itu sendiri atau individu lain yang
terlibat dalam perilaku tersebut.

60 | Pengantar Bisnis
5.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Manusia
Perilaku atau aktivitas pada individu atau
organisme tidak timbul dengan sendirinya, tetapi
sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh
organisme yang bersangkutan baik stimulus
eksternal maupun stimulus internal. Perilaku
individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri,
di samping itu perilaku juga berpengaruh pada
lingkungan. Demikian pula lingkungan dapat
mempengaruhi individu, demikian sebaliknya. Oleh
sebab itu, dalam perspektifpsikologi, perilaku
manusia (human behavior) dipandang sebagai
reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun
bersifat kompleks (Bandura, 1977: Azwar, 2003).
Lebih lanjut, Icek Ajzen dan Martin Fishbein
(1980, dalam Brehm and Kassin, 1990)
mengemukakan teori tindakan beralasan (theory of
reasoned action). Dengan mencoba melihat
anteseden penyebab perilaku volisional (perilaku
yang dilakukan atas kemauan sendiri), teori
tindakan beralasan ini didasarkan pada asumsi-
asumsi: (a) bahwa manusia pada umumnya
melakukan sesuatu dengan cara-cara yang masuk
akal; (b) bahwa manusia mempertimbangkan

Pengantar Bisnis | 61
semua informasi yang ada; dan (c) bahwa secara
eksplisit maupun implisit manusia
memperhitungkan implikasi tindakan mereka.
Secara garis besar, perilaku manusia diakibatkan
oleh:
a. Genetika sikap, adalah suatu ukuran
tingkat kesukaan seseorang terhadap
perilaku tertentu.
b. Norma sosial, adalah pengaruh tekanan
sosial.
c. Kontrol perilaku pribadi, adalah
kepercayaan seseorang mengenai sulit
tidaknya melakukan suatu perilaku.

5.3. Perilaku Manusia dalam Organisasi


Perilaku organisasi adalah suatu studi yang
menyangkut aspek (aspek tingkah laku manusia dalam
suatu organisasi, atau kelompok tertentu. Studi tersebut
mencakup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkan
dari pengaruh organisasi terhadap manusia yang
bekerja di dalamnya juga aspek yang ditimbulkan dari
pengaruh manusia terhadap organisasi di mana mereka
berada. tujuannya memperlancar upaya pencapaian
tujuan organisasi. Unsur utama perilaku organisasi:
1. Pandangan psikologi.

62 | Pengantar Bisnis
2. Pandangan ekonomi.
3. Pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan
organisasi dan pemimpinnya.
4. Pandangan tentang penekanan kepada tuntutan
manajer untuk mencapai tujuan organisasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku


organisasi
1. Peningkatan Produktivitas
Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat
dicapai dan proses pencapaian tersebut
dilakukan dengan merubah masukanmenjadi
keluaran dengan biaya yang paling rendah.
sehingga dapat disimpulkan bahwa produktifitas
berhubungan dengan keefektifan dan
keefisienan.
2. Pengurangan Kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja
tanpa alasan. Tingkat kemangkiran yang tinggi
dapat berdampak langsung pada keefektifan dan
efisiensi organisasi.
3. Penurunan Turn Over
Turn over adalah pengunduran diri secara
permanen dari organisasi.
4. Peningkatan Kepuasan Kerja

Pengantar Bisnis | 63
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara
banyaknya ganjaran yang diterima karyawan
dan banyaknya yang mereka yakini harus
mereka terima. Karyawan dikatakan merasakan
puas bila perbedaan bernilai positif secara
perhitungan matematis.

Perilaku organisasi merupakan suatu bidang yang


menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan
struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk
memperbaiki keefektifan organisasi, apa yang dipelajari,
yaitu bagaimana perilaku perorangan atau individu
kelompok struktur.

5.4. Tantangan dan Peluang bisnis


Bisnis berkemabang kerena kebutuhan dan
keinginan manusia yang tidak terbatas dan sumber daya
yang terbatas. Oleh karena itu, terciptalah peluang-
peluang yang dimanfaatkan oleh beberapa individu yang
pada akhirnya menciptakan suatu proses transaksi.
Bisnis merupakan kegiatan terpadu yang di
dalamnya terjadi pertukaran barang atau jasa yang
menghasilkan keuntungan. Namun bisnis juga
berpengaruh besar terhadap dan dari lingkungannya.
Oleh sebab itu, bisnis juga bisa disebut sebagai proses
64 | Pengantar Bisnis
sosial yang dilakukan individu atau kelompok tertentu
melalui proses penciptaan kebutuhan dan keinginan
akan suatu produk yang mendatangkan manfaat atau
keuntungan.
Lingkungan-lingkungan yang mempengaruhi
keputusan bisnis adalah sebagai berikut:

1. Linkungan Internal adalah sumber daya manusia


dan fisik yang mempengaruhi bisnis secara
langsung.
2. Lingkungan Eksternaladalah institusi atau
kekuatan luar yang potensial mempengaruhi

Pengantar Bisnis | 65
kinerja organisasi.
3. Lingkungan Eksternal Khusus adalah lingkungan
yang secara langsung relevan mempengaruhi
kinerja perusahaan.
4. Lingkungan Eksternal Umum adalah lingkungan
yang tidak terlalu mempengaruhi kinerja
perusahaan secara langsung.
5. Kondisi Ekonomi menciptakan pengaruh pada
bisnis dalam pola timbal-balik. Misalnya,
kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan
mempengaruhi dunia usaha, dan perkembangan
dunia usaha akan mewujudkan kestabilan
ekonomi.
6. Kondisi Politik & Hukum membatasi kebijakan
manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan
sumber daya manusia.
7. Kondisi Sosial Budaya mempengaruhi minat
konsumen dengan tren yang sedang
berkembang.
8. Kondisi Demografi menciptakan karakteristik
masyarakat yang berpengaruh langsung pada
sumber daya manusia.
9. Teknologi berpengaruh dalam pengembangan
usaha.
10. Globalisasi menciptakan pasar yang besar dan

66 | Pengantar Bisnis
pesaing yang semakin tajam.

Peluang dan tantangan bisnis masa depan yang di


ambil dari dinamika kondisi ekonomi tahun 1990-an
adalah. Revolusi teknologi informasi, hal ini
mempengaruhi produkstifitas pengusaha untuk terus
menembangkan bisnisnya karena begitu cepatnya
informasi yang bisa dijangkau. Sehingga perubahan dan
peningkatan terhadap selera pun semakin cepat.
Perkembangan IPTEK pun mempengaruhi munculnya
bentuk bisnis baru yang belum terpikirkan sebelumnya,
misalnya saja bisnis warnet yang muncul akibat
ramainya internet di kalangan masyarakat.
Meningkatnya globalisasi menghasilkan bertambahnya
pasar dan pesaing seperti yang sudah di jelaskan di atas.
Berkembanganya suatu kegiatan bisnis juga
dipengaruhi kuat oleh faktor-faktor produksi yang harus
ikut sertakan dalam suatu proses produksi. Faktor-
faktor produksi tersebut antara lain adalah:
1. Tenaga kerja. Kontribusi seseorang baik dalam
fisik maupun mental dalam suatu produksi
perekonomian.
2. Modal. Dana yang diperlukan untuk suatu
produksi, dan mempengaruhi besar kecilnya
kapasitas produksi.

Pengantar Bisnis | 67
3. Kewirausahaan. Adalah kemampuan seseorang
untuk mengolah masalah dan peluang serta
tantangan yang hadir dalam dunia bisnis.
4. Sumberdaya fisik. Yang termasuk dalam hal ini
adalah alat dan aksesoris produksi yang
digunakan untuk menciptakan produk.
5. Sumber daya informasi. Data dan informasi lain
yang digunakan dalam bisnis.

Sistem ekonomi yang berbeda menghasilkan


pengelolaan faktor-faktor produksi yang berbeda juga.
Menurut Griffin dan Ebert (2002), adanya beberapa jenis
sistem ekonomi yang digunakan negara-negara pada
saat ini:
1. Planned economies (perekonomian terpimpin)
adalah sistem ekonomi yang berpusat dan
dipimpin sepenuhnya oleh pemerintah yang
berwenang dan membuat seluruh keputusan
alokasi produksi. Jenis sistem ini pun terbagi
dalam dua jenis. yaitu sistem ekonomi komunis
dan sosialis.
2. Market economies (perekonomian pasar) di
mana individu maupun kelompok bisnis
menentukan sendiri keputusan-keputusan
produksi berdasarkan permintaan dan

68 | Pengantar Bisnis
penawaran pasar. Dalam sistem ini, pemerintah
tidak mempengaruhi
3. pengelolaan produksi suatu individu untuk
mendapatkan laba/keuntungan sebesasr-
besarnya.

Terdapat 4 Tingkat persaingan dalam tabel di


samping ini:
1. Kompetisi murni atau pasar yang mencirikan
jumlah perusahaan yang banyak dan kecil.
2. Kompetisi monopolistik pasar yang pembeli dan
penjualnya realtif banyak, dan mencoba untuk
menginovasikan produknya lebih berbeda dari
pesaingnya.
3. Oligopoli pasar yang dicirikan dengan penjual
yang cukup besar dengan kemampuan
mempengaruhi harga produk dari penjualnya.
4. Monopoli pasar atau industri yang mana hanya
terdapat satu produsen yang mampu
menentukan harga jual dari produknya.

5.5. Cara Membaca Peluang Pasar


Ide bisnis ada di sekitar kita. Ide bisnis berasal dari
analisis yang cermat terhadap tren pasar dan kebutuhan
konsumen, meskipun ada juga ide bisnis yang diperoleh

Pengantar Bisnis | 69
secara kebetulan. Jika Anda tertarik untuk memulai
suatu usaha, tetapi tidak tahu apa produk atau jasa yang
akan Anda jual, maka anda perlu mengeksplorasi cara-
cara untuk mendapatkan ide bisnis, seperti yang kami
paparkan berikut ini:
1. Tanyakan pada diri Anda, keterampilan apa yang
Anda miliki Apakah Anda memiliki bakat atau
prestasi yang terbukti yang bisa menjadi dasar
dari bisnis yang menguntungkan? Untuk
menemukan ide bisnis yang layak, tanyakan pada
diri sendiri, "Apa yang bisa saya lakukan, apa
kemampuan yang saya miliki dan orang akan
bersedia membayar produk atau jasa saya
tersebut?”
2. Pikirkan apa yang lagi ngetrend saat ini yang
dapat menjadi peluang bisnis Jika Anda
membaca atau menonton berita secara teratur
dengan penuh minat, maka Anda akan takjub
melihat betapa banyak ide peluang bisnis yang
dapat ditemukan. Dengan mengikuti
perkembangan berita sambil terus melakukan
aktivitas, Anda dapat mengidentifikasi tren
pasar, mode baru, berita industri dan kadang-
kadang hanya ide-ide baru yang memiliki
kemungkinan bisnis.

70 | Pengantar Bisnis
3. Ciptakan produk atau jasa baru. Mari kita
pikirkan keadaan 30 tahun yang lalu. Apakah ada
permintaan besar terhadap software anti-virus
anda Internet Service Provider? Tidak ada!
Produk-produk tersebut lahir dari masalah dan
kebutuhan yang harus dipenuhi. Sekarang, anak-
anak muda Indonesia banyak berkecimpung di
dunia bisnis IT, seperti membangun aplikasi
smartphone.
4. Tambahkan nilai produk yang sudah ada.
Perbedaan antara kayu mentah dan kayu jadi
merupakan contoh dari penambahan nilai
produk melalui suatu proses. Selain penambahan
nilai melalui proses, Anda juga dapat menambah
layanan, atau menggabungkan produk dengan
produk lainnya. Misalnya menyediakan layanan
delivery di samping layanan pada gerai. Dari
keempat contoh terdahulu, tampak bahwa ide
bisnis dapat ditemukan dengan mudah. Namun
menemukan ide bisnis sekaligus menjadi
peluang usaha tidak selalu mudah, sebagian
diperoleh lewat pengamatan dan analisis yang
lebih seksama.
5. Penelitian pasar. Pencarian ide bisnis atau
peluang usaha melalui penelitian pasar ini sangat

Pengantar Bisnis | 71
penting dilakukan untuk jenis usaha yang
membutuhkan investasi yang cukup besar.

72 | Pengantar Bisnis
BAB VI.
STRATEGI BISNIS

6.1. Teori Keunggulan Kompetitif


Dalam persaingan usaha pelaku UKM yang sukses
haruslah memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan
dengan pesaing lainnya. Banyak perusahaan yang
memanfaatkan peluang menjadi keunggulan kompetitif
membuat loyalitas konsumen semakin tinggi. Dengan
target memiliki keunggulan kompetitif akan menjadikan
motivasi bisnis untuk pelaku UKM agar tidak berhenti
ditengah jalan.
Sebagai contoh keunggulan kompetitif yang dilansir
dari media berita online kompasiana.com edisi 13 Juni
2019 menjelaskan maskapai penerbangan lion air (grup)
walaupun sering mendapatkan kritik karena sering
terjadi delay atau keterlambatan pemberangkatan
pesawat.
Disisi lain pemilik maskapai lion air (grup) bapak
Rusdi Kirana menetapkan aturan baru kebijakan harga
paling murah. Hal tersebut menjadikan keunggulan
kompetitif dibandingkan dengan pesaing maskapai
lainnya. Pentingnya suatu perusahaan termotivasi
memiliki keunggulan kompetitif agar tetap dapat
Pengantar Bisnis | 73
menghasilkan profit dan keuntungan bagi perusahaan.

6.1.1. Pengertian Keunggulan Kompetitif


Adapun beberapa pengertian keunggulan
kompetitif menurut para ahli, diantaranya sebagai
berikut: Menurut Wikipedia.org (2016), pengertian
keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing
(competitive advantage) adalah kemampuan yang
diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya
suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih
tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri
atau pasar yang sama.
Menurut Michael Porter (1985) dalam
bukunya berjudul “Competitive Advantage”, adalah
jantung dari kinerja perusahaan dalam pasar yang
pesaing. Menjelaskan tentang bagaimana sebuah
perusahaan benar-benar menempatkan strategi-
strategi generik ke dalam praktik.
Menurut Fred David (2011), mendefinisikan
sebagai “apa pun yang perusahaan lakukan lebih
baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
saingan”.
Dari ketiga pengertian keunggulan kompetitif
diatas dapat disimpulkan bahwa keunggulan
kompetitif harus dimiliki oleh setiap perusahaan

74 | Pengantar Bisnis
agar bisa mendominasikan dalam persaingan dan
bisa mengatasi stagnansi dalam bisnis. Ketika
perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak
dapat dilakukan perusahaan saingan atau memiliki
sesuatu yang diinginkan perusahaan saingan, maka
itu dapat merepresentasikannya. Seperti yang
dikemukanan oleh Eniola & Ektebang (2015), ada
dua teori dasar dari keunggulan kompetitif,
diantaranya sebagai berikut:

6.1.2. Teori Biaya Rendah


Teori didasarkan dengan adanya penetapan
dari harga atau proses produksi yang menyebabkan
biaya lebih rendah daripada proses produksi
pesaing lainnya. Biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk proses produksi lebih rendah
bukan berarti akan mengurangi keuntungan atau
profit perusahaan melainkan untuk meningkatkan
citra baik perusahaan dalam etika berbisnis.
Sehingga teori tersebut sangat banyak digunakan
untuk perusahaan yang baru berkembang guna
mendapatkan perhatian lebih dari konsumen
dijadikan manfaat keunggulan kompetitif.
Adapun contoh yang menerapkan teori ini
seperti maskapai penerbangan Air Asia, Lion Air

Pengantar Bisnis | 75
(Grup) seperti Lion Air, Batik Air dan Wing Air yang
mampu memberikan harga paling murah dan paket
diskon termurah daripada maskapai penerbangan
lainnya.
Contoh lainnya seperti produk IKEA yang
mampu menampilkan furniture desain modern
dengan harga rendah di bawah pasar. Hal tersebut
dilakukan oleh IKEA dengan menggantikan bahan
dasar besi menjadi almunium yang menghabiskan
biaya lebih murah dibandingkan dengan bahan
dasar besi. Dengan struktur biaya skema swalayan
konsumen dapat merakit sendiri dan dapat
disimpan dalam bentuk datar lebih praktis.

6.1.3. Teori Diferensiasi Produk


Teori ini mendasari adanya pengembangan
atas fungsi atau manfaat yang unik dari produk yang
selama ini diproduksi dan sangat berbeda dengan
produk dari pesaing. Dalam penetapan harga
biasanya teori keunggulan kompetitif ini lebih tinggi
daripada pesaingnya dikarenakan dapat
memberikan kualitas, inovasi dan layanan lebih
bagus dibandingkan dengan yang lainnya.
Adapun contoh yang menerapkan teori
keunggulan kompetitif diferensiasi produk ini

76 | Pengantar Bisnis
seperti Google yang mempunyai mesin pencari yang
lebih berkualitas bila dibandingkan kompetitor atau
mesin pencari lainnya.
Contoh berikutnya adalah mobil Mercedes
yang menawarkan kenyaman dalam berkendara,
teknologi baru dan kebanggaan tersendiri saat
menggunakan mobil jenis Mercedes tersebut.
Walaupun perusahaan Mercedes tersebut
dapat menjual dengan harga lebih tinggi akan tetapi
perusahaan membatasi jumlah produksi mobil
dengan berbagai jenis seri sehingga tidak semua
lapisan masyarakat mampu untuk membeli mobil
tersebut.

6.2. Keunggulan Kompetitif Dalam Bisnis


Keunggulan Kompetitif barangkali masih asing
dengan istilah keunggulan kompetitif. Singkatnya,
keunggulan kompetitif adalah kemampuan usaha Anda
untuk bersaing dalam sengitnya persaingan di pasar.
Apalagi ketika usaha Anda harus melawan usaha
kompetitor yang sejenis, pastinya akan sulit untuk
menarik perhatian target pembeli yang sama.
Keunggulan kompetitif adalah nilai tambah yang
dimiliki usaha Anda. Maksudnya, suatu kelebihan yang
membuatnya lebih unggul daripada kompetitor lainnya

Pengantar Bisnis | 77
dalam aspek produk atau pelayanan. Ini penjelasan
selengkapnya untuk Anda.
Seperti yang sudah disebutkan di awal tadi,
keunggulan kompetitif adalah nilai tambah yang dapat
menarik perhatian dan niat membeli dari konsumen.
Keunggulan kompetitif ini bentuknya bisa apa saja.
Semakin berbeda dan bernilai bagi konsumen, pasti
semakin baik. Salah satu contoh keunggulan kompetitif
adalah customer service atau pelayanan konsumen yang
ramah, responsif, dan memuaskan.
Ada lebih banyak konsumen yang setia pada satu
merek produk atau toko karena sangat puas dengan
pelayanan yang diberikan. Beberapa dari konsumen ini
bahkan tidak masalah membayar sedikit lebih mahal
daripada produk milik pesaing usaha.
1. Jenis Strategi Keunggulan Kompetitif
Setelah harus diketahui bahwa keunggulan
kompetitif adalah elemen yang penting untuk
keberlangsungan usaha, berikutnya Anda juga
perlu tahu beberapa jenis strategi keunggulan
kompetitif.
2. Cost Leadership
Cost leadership adalah strategi meningkatkan
keunggulan usaha dengan menerapkan harga
yang murah. Bukan berarti kualitas produk harus

78 | Pengantar Bisnis
diturunkan, ya. Buatlah produk yang bermanfaat,
berguna, dan lebih baik daripada beberapa
pesaingnya, tetapi pasang harga yang lebih
murah juga.
Caranya, Anda bisa menjual produk dalam
ukuran yang lebih kecil agar bisa menekan biaya
produksi juga. Strategi ini cocok diterapkan bagi
Anda yang memiliki usaha yang menjual barang
kebutuhan sehari-hari, pakaian, makanan,
kosmetik, atau aksesoris gadget.
3. Aliansi
Strategi yang satu ini diterapkan dengan
memanfaatkan kerja sama atau partnership
untuk mendongkrak keunggulan usaha Anda.
Bisa dilakukan dengan menggunakan brand
ambassador atau bekerja sama dengan supplier
yang terkenal akan material berkualitas.
Anda pun bisa ikut kolaborasi dengan usaha
lainnya, seperti bergabung ke Komunitas Partner
GoFood (KOMPAG) khusus bagi pemilik usaha di
bidang kuliner.
4. Fokus
Strategi fokus ini berarti mengarahkan usaha
Anda agar menyasar pasar yang lebih spesifik.
Anda bisa fokus pada target pasar yang luas

Pengantar Bisnis | 79
dengan sedikit pesaing. Lalu yang paling penting,
peluang unik yang membuat pasar Anda berbeda
juga harus punya peluang untung yang
berkelanjutan.
Contoh usaha yang punya keunggulan kompetitif
dengan strategi fokus ini misalnya usaha
makanan seperti Roemah Naskoen yang
menargetkan perusahaan atau penyelenggara
acara yang mencari menu konsumsi yang khas
Indonesia, mengenyangkan, enak, dan mudah
disantap.
5. Diferensiasi
Diferensiasi umumnya diterapkan saat usaha
Anda berada di pasar yang punya banyak sekali
pesaing. Biasanya saat Anda hendak memulai
jenis usaha populer yang sudah menjamur,
seperti membuka kedai kopi. kunci strategi
diferensiasi adalah memberi karakteristik unik
pada usaha Anda agar terlihat lebih menonjol
dari pesaing. Caranya macam-macam, bisa
dengan memberikan jenis pelayanan yang
berbeda, mendesain interior dengan tema unik,
hingga memberi promo khusus.
6. Pertumbuhan
Keunggulan kompetitif adalah strategi yang juga

80 | Pengantar Bisnis
bisa Anda terapkan dengan mengembangkan
usaha. Strategi pertumbuhan ini dilakukan
dengan memperluas daya jual produk. Awalnya
hanya dijual di toko, kini dijual secara online
melalui media sosial dan e-commerce.
7. Inovasi
Terakhir, ada strategi inovasi yang bisa Anda
terapkan jika menargetkan pasar dengan sedikit
pesaing. Ada dua cara inovasi yang bisa
dilakukan, yakni membuat produk baru yang
belum ada sama sekali atau memodifikasi
produk yang sudah ada sebelumnya. Misalnya
konsep ropang yang menjual mie instan rebus
dan dimodifikasi jadi kafe kekinian yang menjual
mie instan yang bervariasi rasa dan menu
lainnya.
8. Manfaat Mengetahui Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah senjata yang
bagus untuk mempertahankan usaha agar bisa
terus berjalan dan berkembang. Jadi, manfaatnya
tidak semata-mata untuk mengejar profit saja.
Anda pun turut memperpanjang umur usaha
Anda dengan meneliti keunggulan
kompetitifnya.
Ada banyak cara bagi Anda untuk menemukan

Pengantar Bisnis | 81
keunggulan kompetitif ini. Salah satunya dengan
bergabung di komunitas sesama pengusaha
seperti KOMPAG (Komunitas Partner GoFood)
untuk saling tukar pengalaman.
9. Jenis-Jenis Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah sekumpulan fitur
unik dari perusahaan dan produknya yang
dianggap oleh audiens sebagai suatu hal yang
signifikan. Aspek bisnis ini merupakan salah satu
alasan terbesar di balik brand loyalty dan
mengapa pelanggan biasanya lebih memilih satu
produk daripada yang lain.

Nah, ada tiga jenis competitive advantage yang


sebenarnya dapat digunakan perusahaan. Berikut Glints
paparkan penjelasannya untukmu.
a. Cost leadership
Menurut Study, jenis keunggulan kompetitif
pertama yang dapat dimanfaatkan perusahaan
adalah cost leadership. Istilah ini digunakan
ketika perusahaan mampu memanfaatkan
tenaga kerja terampil, bahan baku murah, serta
operasi yang efisien untuk menciptakan nilai
maksimal bagi pelanggan. Walmart, perusahaan
waralaba besar di Amerika Serikat

82 | Pengantar Bisnis
menggunakan strategi ini dengan menyediakan
banyak pilihan produk berkualitas berharga
rendah di setiap toko ritelnya.
b. Differentiation
Jenis keunggulan kompetitif berikutnya yang
dapat digunakan oleh bisnis perusahaan adalah
differentiation. Umumnya, perusahaan yang
menggunakan strategi ini akan memiliki produk
atau layanan yang dapat dengan mudah
dibedakan dari para pesaingnya, sesuai ujaran
Corporate Finance Institute.
Strategi ini dapat dilakukan dengan memberikan
produk atau layanan berkualitas tinggi kepada
pelanggan atau dengan inovasi produk yang
belum pernah diluncurkan sebelumnya. Jika
perusahaan berhasil menerapkan strategi
differentiation, mereka dapat menetapkan harga
premium untuk produk atau layanannya.
c. Focus
Jenis keunggulan kompetitif terakhir yang dapat
dimanfaatkan oleh bisnis perusahaan adalah
focus. Dalam strategi ini, perusahaan berfokus
pada segmen pasar yang lebih terperinci.
Strategi focus bisa berhasil jika perusahaan
dapat menciptakan produk atau layanan yang

Pengantar Bisnis | 83
dapat menjawab kebutuhan pelanggan dalam
segmen pasar tersebut, sesuai ujaran Feed
Dough. Strategi ini melibatkan pemahaman
pasar yang lebih baik daripada perusahaan lain.
Di sini, perusahaan perlu menganalisis pasar
agar mereka dapat membuat penawaran yang
lebih baik. strategi focus ini memiliki dua
kategori tertentu. Berikut penjelasannya:
1) Cost-focus: perusahaan fokus menyediakan
produk dengan biaya terendah di segmen
pasar yang sempit.
2) Differentiation-focus: perusahaan fokus
menyediakan produk dan layanan yang dapat
dibedakan dengan mudah dalam segmen
pasar yang sempit.

6.3. Strategi Bersaing dalam Bisnis


Manajemen strategis adalah tentang mendapatkan
dan mempertahankan keunggulan kompetitif
(competitive advantage) (David, 2006). David (2006)
menyatakan definisi keunggulan kompetitif merupakan
kumpulan strategi untuk menentukan keunggulan suatu
perusahaan dari persaingan di antara perusahaan lain.
Strategi kompetitif meliputi biaya rendah dan
diferensiasi. Selanjutnya dikombinasikan kedua strategi

84 | Pengantar Bisnis
tersebut disebut fokus.
Sedangkan menurut Porter (1994) keunggulan
kompetitif pada dasarnya berkembang dari nilai yang
mampu diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk
pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam
menciptakannya. Nilai adalah apa yang pembeli bersedia
bayar, dan untuk manfaat yang sepadan atau
memberikan manfaat unik yang lebih dari pada sekedar
mengimbangi harga yang lebih tinggi.
Ketika sebuah perusahaan dapat melakukan
sesuatu dan perusahaan lainnya tidak dapat, atau
memiliki sesuatu yang diinginkan pesaingnya. Hal
tersebut menggambarkan keunggulan kompetitif.
Memiliki dan menjaga keunggulan kompetitif sangat
penting untuk keberhasilan jangka panjang dari suatu
organisasi. Mengejar keunggulan kompetitif mengarah
pada kesuksesan dan kegagalan organisasi. Peneliti dan
praktisi manajemen strategis berkeinginan mengetahui
sifat dan peran keunggulan kompetitif dalam berbagai
industri, (David: 2006).
Umumnya, sebuah perusahaan mampu untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif hanya untuk
periode tertentu karena ditiru pesaing dan melemahnya
keunggulan tersebut. Jadi, tidaklah cukup untuk
memiliki keunggulan kompetitif. Perusahaan harus

Pengantar Bisnis | 85
berusaha untuk mencapai keunggulan kompetitif
berkelanjutann (suistainable competitive advantage)
dengan secara terus menerus beradaptasi dengan tren
dan kejadian eksternal.
Inovasi nilai merupakan batu pijak untuk samudera
biru. Inovasi nilai menurut Kim dan Mauborgne (2005)
diciptakan dalam wilayah di mana tindakan perusahaan
secara positif mempengaruhi struktur biaya dan
tawaran bagi pembeli. Penghematan biaya dilakukan
dengan menghilangkan dan mengurangi faktor-faktor
yang menjadi titik persaingan dalam industri.

6.4.1. Variabel Inovasi Nilai Dibentuk


Berdasarkan Nilai Pembeli dan Biaya.
Menurut Porter (1994) keunggulan
kompetitif adalah kemampuan suatu perusahaan
untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba
yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam
industri yang sama. Perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif senantiasa memiliki
kemampuan dalam memahami perubahan struktur
pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang
efektif.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh
Porter, beberapa cara untuk memperoleh strategi

86 | Pengantar Bisnis
generik yang diklasifikasikan dalam tiga kategori,
yaitu cost leadership, diferensiasi, dan fokus untuk
dapat meraih keunggulan kompetitif. Lima strategi
kompetensi dasar dalam bersaing dalam strategi
keunggulan kompetitif untuk bisnis yang sukses:
a. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost
Leadership Strategy). Menjadi produsen
rendah biaya dalam menghasilkan barang
dan jasa, atau membantu menurunkan
biaya bagi pemasok dan pelanggan,
sehingga pesaing memiliki biaya produksi
yang lebih tinggi.
b. Strategi Diferensiasi (Differentiation
Strategy). Mengembangkan cara-cara
untuk membedakan produk dan layanan
dari para pesaing atau mengurangi
keunggulan diferensiasi dari pesaing.
Strategi ini memungkinkan perusahaan
untuk fokus pada produk atau jasa untuk
memberikan keuntungan dalam segmen
pasar yang unik/niche market.
c. Strategi Inovasi (Innovation Strategy).
Menemukan cara baru dalam melakukan
bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang

Pengantar Bisnis | 87
unik guna memasuki pasar yang
unik/niche market. Hal ini juga dapat
melibatkan perubahan radikal dalam
proses bisnis untuk memproduksi atau
mendistribusikan produk dan layanan dari
mayoritas jenis dan cara yang ada.
d. Strategi Pertumbuhan (Growth
Strategy). Secara signifikan memperluas
kapasitas perusahaan untuk menghasilkan
barang dan jasa, ekspansi ke pasar global,
diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau
mengintegrasikan ke dalam produk dan
jasa terkait.
e. Strategi Aliansi (Alliance Strategy).
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi
dengan pelanggan, pemasok, pesaing,
konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan
ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha
patungan, pembentukan “perusahaan
virtual,” atau pemasaran lainnya,
manufaktur, atau perjanjian distribusi
antara pelaku usaha dengan mitra
dagangnya.

88 | Pengantar Bisnis
6.4.2. Tujuan Menerapkan Strategi Bisnis
Tujuan utama dari menerapkan strategi
bisnis yang baik tidak semata memperoleh
kesuksesan sementara, atau keuntungan besar
dalam jangka pendek. Namun, strategi bisnis yang
baik adalah strategi yang mampu menunjang
perkembangan bisnis dan mengamankan posisi
perusahaan dalam jangka panjang.
Untuk mencapai hal ini, seorang pemilik
bisnis memerlukan komitmen untuk menerapkan
pilihan-pilihan yang berkaitan dengan bagaimana
bisnis tersebut beroperasi. Yang termasuk
didalamnya adalah:
a. Bagaimana cara untuk memposisikan
perusahaan pada pasar.
b. Bagaimana cara menarik konsumen.
c. Bagaimana cara bersaing dengan
kompetitor.
d. Bagaimana cara untuk mencapai target
performa perusahaan.
e. Bagaimana cara untuk memanfaatkan
peluang untuk mengembangkan bisnis.
f. Bagaimana cara merespon perubahan
ekonomi dan pasar.

Pengantar Bisnis | 89
Pada kebanyakan industri, perusahaan
memiliki kebebasan dalam menentukan strategi
“bagaimana” seperti yang telah disebutkan diatas.
Misalnya beberapa perusahaan memilih untuk
menerapkan strategi harga yang cenderung murah
dibandingkan kompetitor. Atau beberapa
perusahaan lain yang memilih menerapkan
keunggulan produk mereka. Pilihan-pilihan
tersebut tentunya telah dipilih berdasarkan sumber
daya perusahaan, kapabilitas,dan tentunya
bertujuan untuk mendekati pesaing dengan
pendekatan yang lebih kompetitif.

6.4.3. Strategi Bisnis adalah Bersaing


Menggunakan Perbedaan
Meniru maneuver kompetitor dalam
menerapkan strategi bisnis, atau malah meniru
produknya dengan menargetkan konsumen yang
sama, merupakan strategi yang jarang sekali
berhasil. Perusahaan seharusnya memiliki
perbedaan untuk mendekati target pasarnya
masing-masing. Perbedaan inilah yang menjadi
elemen untuk menarik konsumen baru dan
menghasilkan kompetisi antar perusahaan.
Inti dari penerapan strategi bisnis adalah

90 | Pengantar Bisnis
menciptakan persaingan yang berbeda sehingga,
sebuah perusahaan mampu melakukan apa yang
tidak bisa dilakukan oleh perusahaan
kompetitornya. Namun ini bukan berarti untuk bisa
bertahan dan menghasilkan keuntungan, sebuah
bisnis harus memiliki perbedaan 180 derajat atau
100% berbeda. Penerapan sederhana yang bisa
dilakukan antara lain adalah:
a. Mencoba menarik calon konsumen dengan
cara yang berbeda dari yang dilakukan
oleh perusahaan kompetitor.
b. Mencoba memposisikan diri pada pasar
yang tidak banyak terdapat persaingan.

Contoh nyata dari hal ini bisa DomaiNesians


lihat dari Tokopedia vs Shopee yang sekilas terlihat
sama. Namun Tokopedia cenderung lebih identik
dengan penjualan produk gadget, alat kesehatan
maupun alat-alat rumah tangga. Sedangkan Shopee
lebih cenderung identik dengan produk fashion
murah dan pernak-pernik lucu.
Strategi bisnis yang baik akan menyediakan
sebuah pedoman untuk melakukan dan tidak
melakukan sesuatu. Dengan mengetahui batasan-
batasan yang berada diluar strategi yang

Pengantar Bisnis | 91
ditentukan, sebuah bisnis mampu menghindari
kerugian. Sebagai contoh penyia-nyiaan sumber
daya perusahaan yang tentunya akan berimbas
pada keselamatan perusahaan dikemudian hari.
Ketahui Keunggulan Kompetitif Untuk Bisnis
Kamu Nyawa dari sebuah strategi bisnis adalah
tindakan yang dilakukan untuk menghasilkan
keunggulan kompetitif atau competitive advantage
diatas pesaing. Keunggulan kompetitif dapat diraih
dengan dua mekanisme sederhana. Pertama, sebuah
perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif
diatas rival jika mampu menghasilkan customer
value yang lebih tinggi. Ini berarti produk yang
dihasilkan lebih baik.
Kedua, sebuah perusahaan memiliki
keunggulan kompetitif jika mampu memproduksi
produk atau servis mereka dengan lebih efisien. Ini
berarti produk atau jasa yang dihasilkan akan
memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan
dengan kompetitor. Namun untuk mencapai
keduanya, sebuah perusahaan harus memiliki
aktivitas produksi yang berbeda. Competitive
advantage yang baik adalah keunggulan yang susah
untuk ditiru oleh pesaing. Dan untuk menemukan
keunggulan kompetitif tersebut, DomaiNesians

92 | Pengantar Bisnis
dapat melakukan beberapa cara:
a. Penyedia Produk atau Jasa Murah
Menjadi penyedia produk atau jasa dengan
harga murah merupakan salah satu
strategi untuk memperoleh keunggulan
dari sisi harga atas kompetitor. Strategi ini
bisa membuat keunggulan ketika
kompetitor sulit untuk menyamai harga
yang kita tawarkan. Sebagai contoh adalah
Walmart yang menyediakan keunggulan
dari segi harga yang ditawarkan oleh
pesaingnya.
b. Menampilkan Perbedaan Umum
Mencari perbedaan baik dari sisi produk
maupun servis adalah sebuah cara untuk
menarik konsumen secara umum. Contoh
bisnis atau perusahaan yang mampu
menerapkan cara ini adalah Apple yang
kita kenal inovatif atau perusahaan LVMH
yang membawahi Louis Vuitton dengan
karya eksklusifnya. Satu jalan yang dapat
membuat bisnis kamu dapat bertahan
dengan cara ini adalah membuat inovasi
baru yang susah untuk ditiru oleh
kompetitor atau membuat imitasinya.

Pengantar Bisnis | 93
c. Fokus pada Produk Termurah
Cara ini dapat dilakukan ketika bisnis
menargetkan pasar yang lebih sempit yang
hanya peduli terhadap harga yang paling
murah. Biasanya cara ini dilakukan oleh
perusahaan skala lokal dengan lini bisnis
makanan, kesehatan maupun produk
kecantikan. Contoh penerapannya adalah
bumbu siap saji yang diproduksi dari
brand terkenal, dibandingkan dengan
bumbu siap saji yang diolah skala kecil
oleh industri rumahan. Jika kedua produk
tersebut diletakkan pada pasar yang lebih
sempit (niched) seperti penjual sayur
keliling, maka yang lebih unggul adalah
produk nomor dua.
d. Fokus pada Perbedaan
Sama seperti cara sebelumnya, cara ini
juga menargetkan pasar yang lebih sempit
atau niche market. Cara ini dapat berhasil
ketika sebuah bisnis mampu memberikan
kustomisasi produk atau jasa yang
ditawarkan yang mampu memenuhi
permintaan konsumen. Sebagai contoh
adalah sebuah kanal berbahasa mandarin

94 | Pengantar Bisnis
yang diproduksi oleh Metro Tv yaitu Metro
Xin Wen. Keunggulan kanal ini jika
dibandingkan dengan program lainnya
adalah bahasa mandarin yang memiliki
segmen pasar masyarakat yang berbahasa
mandarin.
e. Penyedia Harga Terbaik
Cara kelima adalah memberikan harga
terbaik sebagai keunggulan. Harga terbaik
disini maksudnya adalah, dengan harga
yang ditawarkan sebuah produk mampu
memenuhi ekspektasi mengenai fitur-fitur
yang paling diharapkan, performa, atau
layanan yang mampu mengalahkan harga
yang ditawarkan.
Sebuah bisnis seringkali menemukan
produk yang ditawarkan memiliki harga
yang relatif sama jika dibandingkan
dengan produk yang dirilis oleh
kompetitor. Mari kita umpamakan dengan
perbandingan smartphone dengan harga 2
juta hingga 2,5 juta. Produk yang lebih
unggul tentunya adalah produk yang
kurang lebih memberikan kapasitas RAM
yang lebih besar, kamera yang lebih baik,

Pengantar Bisnis | 95
atau berasal dari brand yang lebih
terkenal.
f. Buat Strategi Bisnis yang Tidak Dapat
Ditiru
Memenangkan persaingan yang
berkelanjutan atas pesaing dapat dicapai
dengan menjalankan satu dari lima cara
yang telah disebutkan. Yang penting
dipahami adalah, strategi bisnis yang baik
secara umum adalah membangun
keunggulan kompetitif, utamanya dengan
membangun keahlian dan kapabilitas yang
tidak bisa ditiru oleh kompetitor.
Seorang rival yang cerdas mungkin dapat
meniru strategi bisnis yang kamu lakukan.
Namun ada beberapa hal yang tidak akan
bisa ditirukan oleh kompetitor yaitu;
pengalaman, know-how, dan kapabilitas
khusus yang dikembangkan oleh internal
perusahaan. Secara lengkap kita akan
membahas ketiga hal ini pada konten yang
lain. Selamat mencoba dan mari berdiskusi
di kolom komentar.

96 | Pengantar Bisnis
BAB VII.
KOMUNIKASI DALAM BISNIS

7.1. Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Bisnis


Komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa
(lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal,
maupun perilaku ataupun tindakan. Beberapa definisi
komunikasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a. Murphy; komunikasi adalah seluruh proses yang
diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang
dimaksud oleh orang lain.
b. Harwood; komunikasi didefinisikan sebagai
proses untuk membangkitkan perhatian orang
lain yang bertujuan untuk menjalin kembali
ingatan-ingatan.
c. Hovland; komunikasi merupakan proses di mana
seseorang (komunikator) mengirimkan stimuli
(biasanya dengan simbol-simbol verbal) untuk
mengubah perilaku orang lain (komunikan)

Dari definisi para ahli diatas, maka dapat


disimpulkan bahwa komunikasi merupakanproses
kegiatan pengoperan/penyampaian warta atau
berita/informasi yang mengandung arti dari satu pihak
Pengantar Bisnis | 97
(seseorang/tempat) kepada pihak (seseorang/tempat)
lain, dalam usaha mendapatkan saling pengertian.
Komunikasi bisnis ialah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai
macam bentuk komunikasi, baik verbal maupun
nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.

7.2. Unsur-unsur Komunikasi


Unsur-unsur komunikasi ialah sebagai berikut:
a. Sumber
Sumber atau disebut juga komunikator, merupakan
pihak yang memiliki informasi kemudian
menyampaikannya kepada penerima (komunikan).
Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa
terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk
kelompok, misalnya: Partai, organisasi, dan
lembaga.
b. Proses Encoding
Encoding adalah proses mengubah (konversi)
informasi dari suatu sumber (komunikator)
menjadi data, yang selanjutnya dikirimkan ke
penerima atau pengamat.
c. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi
adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada

98 | Pengantar Bisnis
penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara
tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya
bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi,
nasihat, atau propaganda.
d. Media
Media yang dimaksud disini ialah alat yang
digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima.
e. Gangguan
Gangguan atau noise adalah hal yang mendistorsi
pesan. Suatu komunikasi dianggap mengalami
gangguan apabila terjadi ketidaksesuaian pesan
antara yang dikirim dengan yang diterima.
f. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor
tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya
komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas
empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan
sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi
waktu.
g. Proses Decoding
Decoding adalah proses kebalikan dari encoding,
yaitu konversi data yang telah dikirimkan oleh
sumber menjadi informasi yang dimengerti oleh
penerima.

Pengantar Bisnis | 99
h. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan
yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari
satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok,
partai atau negara.
i. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa
yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
j. Tanggapan Balik
Ada yang berpendapat bahwa umpan balik sebenar-
nya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh
yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya
umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti
pesan dan media, meski pesan belum sampai pada
penerima.

7.3. Bentuk Dasar Komunikasi


Pada dasarnya, komunikasi terdiri atas dua bentuk,
yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

7.3.1. Komunikasi Verbal


Verbal adalah pernyataan lisan antar manusia
lewat kata-kata dan simbol umum yang sudah
disepakati antar individu, kelompok, bangsa dan
Negara. Jadi definisi komunikasi verbal dapat
100 | Pengantar Bisnis
disimpulkan bahwa komunikasi yang menggunakan
kata-kata secara lisan dengan secara sadar
dilakukan oleh manusia untuk behubungan dengan
manusia lain. Menurut Larry L. Barker, bahasa
memiliki tiga fungsi:
a. Penamaan (naming atau labeling)
Penamaan atau penjulukan merujuk pada
usaha mengidentifikasi objek, tindakan,
atau orang dengan menyebut namanya
sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
b. Interaksi
Fungsi interaksi menekankan berbagi
gagasan dan emosi, yang dapat
mengundang simpati dan pengertian atau
kemarahan dan kebingungan.
c. Transmisi
Informasi yang kita terima setiap hari,
sejak bangun tidur sampai tidur kembali,
dari orang lain secara langsung maupun
tidak langsung (dari media massa), inilah
yang kita sebut sebagai fungsi transmisi.

Book mengemukakan, agar komunikasi kita


berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga
fungsi:

Pengantar Bisnis | 101


a. untuk mengenal dunia di sekitar kita;
b. berhubungan dengan orang lain;
c. menciptakan koherensi dalam kehidupan
kita.

Ada beberapa hal yang menyebabkan fungsi


tersebut tidak berjalan dengan baik yaitu
keterbatasan bahasa. Maksudnya adalah adanya
perbedaan arti atas penamaan atas hambatan lain
saat anda sedang berkomunikasi. Adapun hal-hal
tersebut adalah sebagai berikut:
a. keterbatasan kata-kata yang mewakili
sebuah objek;
b. kata-kata yang bersifat ambigu dan
kontekstual;
c. kata-kata yang mengandung bias budaya;
d. bahasa dapat dipandang sebagai perluasan
bahasa.

Ketika berkomunikasi, kita menerjemahkan


gagasan dalam bentuk lambang (verbal atau
nonverbal). Bahasa ialah alat yang digunakan untuk
proses penyandian, namun memiliki keterbatasan.
Untuk itu diperlukan kecermatan dalam berbicara,
bagaimana mencocokkan kata dengan keadaan
sebenarnya, bagaimana menghilangkan kebiasaan
102 | Pengantar Bisnis
berbahasa yang menyebabkan kerancuan dan
kesalahpahaman.

7.3.2. Komunikasi Nonverbal


Komunikasi nonverbal merupakan salah satu
bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam
presentasi, di mana penyampaiannya bukan dengan
kata-kata, tetapi melalui gerakan-gerakan anggota
tubuh yang sering dikenal dengan istilah bahasa
isyarat atau body language. Selain itu, penggunaan
bahasa nonverbal dapat melalui kontak mata,
penggunaan objek seperti pakaian, potongan
rambut, dan penggunaan simbol-simbol.
Pengertian komunikasi nonverbal menurut
Larry A. Samovar dan Richard Porter adalah
pencakupan semua ransangan dalam suatu setting
komunikasi yang dihasilkan suatu individu dan
penggunaan lingkungan oleh individu, yang
mempunyai nilai potensial bagi pengirim atau
penerima, baik disengaja atau tidak.
Jenis dari komunikasi nonverbal secara
umum dikenal dan digunakan untuk memperkaya
komunikasi verbal, yang terdiri atas: a) Bahasa
isyarat; b; Ekspresi wajah; c) Sandi; d) Simbol; e)
Warna; f) Parabahasa; g) Busana.

Pengantar Bisnis | 103


Fungsi-fungsi yang dipakai dalam komunikasi
nonverbal adalah:
a. Fungsi Repetisi
Perilaku nonverbal dapat mengulangi
perilaku verbal. Misalnya menganggukkan
kepala ketika mengatakan “ya”.
b. Fungsi Substitusi
Perilaku nonverbal dapat menggantikan
perilaku verbal, jadi kita tidak perlu
mengungkapkannya dengan kata-kata.
Misalnya menggelengkan kepala ketika
diajak ke tempat sesuatu, yang berarti
gelengan kepala = tidak mau/tidak bisa.
c. Fungsi Regulator
Perilaku nonverbal dapat meregulasi
perilaku verbal. Misalnya ketika kuliah
sudah mulai berakhir, mahasiswa yang
duduk di depan melihat jam tangannya 2
sampai 3 kali agar dosen segera
menyadarinya.
d. Fungsi Kontradiksi
Perilaku nonverbal dapat bertentangan
atau mem bantah perilaku verbal.
Contohnya Anda memuji prestasi teman,
tapi Anda mengatakannya sambil

104 | Pengantar Bisnis


mencibirkan lidah.
Komunikasi memiliki nilai tersendiri
sehingga membuat dia begitu penting
dalam berkomunikasi. Di antaranya yaitu
komunikasi nonverbal berperan dalam
menyampaikan perasaan dan emosi,
mampu mendeteksi kejujuran dan
kebohongan seseorang, serta sifatnya yang
begitu efisien.

7.4. Proses Komunikasi


Menurut Thil dan Bovee dalam Business
Communications Today, terdapat enam tahap dalam
proses komunikasi:
1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
3. Pengirim menyampaikan pesan.
4. Penerima menerima pesan.
5. Penerima menaksirkan pesan.
6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim
umpan balik kepada pengirim.

7.5. Unsur-unsur Komunikasi


Unsur-unsur yang harus ada dalam proses
komunikasi adalah:
1. Sumber/pengirim
Pengantar Bisnis | 105
pesan/komunikator/source/encoder, yaitu
seseorang atau sekelompok orang atau suatu
organisasi/institusi yang memiliki motif,
mengambil inisiatif, dan menyampaikan pesan.
2. Pesan/informasi/message, dalam bentuk
lambang atau tanda seperti kata-kata tertulis,
secara lisan, gambar, angka, dan gestura, yang
dapat berbentuk sinetron, iklan, berita, film,
billboard, dll.
3. Saluran/media/channel, yaitu sesuatu yang
dipakai sebagai alat penyampaian atau
pengiriman pesan (misalnya telepon tetap,
telepon seluler, radio, surat kabar, majalah,
televisi, gelombang udara dalam konteks
komunikasi antarpribadi secara tatap muka).
4. Penerima/komunikan/receiver/decoder, yaitu
seseorang atau sekelompok orang atau
organisasi/institusi yang menjadi sasaran
penerima pesan.

7.6. Proses Komunikasi


Dalam proses komunikasi, dibutuhkan unsur-unsur
komunikasi yang dikenal dengan S - M – C - R atau
SourceMessage - Channel - Receiver.
Pada hakikatnya, komunikasi yaitu proses

106 | Pengantar Bisnis


penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan, dan proses komunikasi ini dikategorikan
kedalam dua perspektif:
a. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis
Proses ini terjadi pada diri komunikator dan
komunikan. Ketika terjadi proses komunikasi,
penyampaian dan penerimaan pesan oleh dan
dari komunikator ke komunikasi, maka dalam
diri mereka terjadi suatu proses. Pesan yang
disampaikan terdiri dari dua aspek yakni isi
pesan (the content of language) dan lambang
(symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah
pikiran dan perasaan, sedangkan lambang
adalah bahasa.
b. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis
Proses ini berlangsung ketika komunikator
menyampaikan pesannya kepada komunikan
secara lisan ataupun lisan. Ketika komunikator
menyampaikan pesan melalui bibir kalau lisan
dan tangan jika tulisan. Dan penangkapan pesan
oleh komunikan dapat dilakukan dengan indera
telinga, indera mata, dan indera lainnya.

Proses ini diklasifikasikan juga menjadi proses


komunikasi secara primer dan secara sekunder.

Pengantar Bisnis | 107


a. Proses Komunikasi Secara Primer
Proses komunikasi secar primer adalah proses
penyampaian pesan dengan menggunakan
lambang (simbol) sebagai media atau saluran.
Ada dua jenis lambang ini, yaitu verbal dan
nonverbal.
• Lambang verbal: Yakni bahasa, baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan.
• Lambang nonverbal: Yakni yang bukan
berupa bahasa, seperti isyarat anggota tubuh,
gesture, tanda-tanda yang bukan berupa
bahasa baik lisan ataupun tulisan.
b. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah
proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan alat
atau sarana untuk menyampaikan pesannya.
Penggunaan media/alat ini dikarenakan
jarak/jauhnya antara komunikator dan
komunikan, atau banyaknya jumlahnya, atau
kedua-duanya. Contoh: Menggunakan surat,
surat kabar, radio, atau televisi.

Ada tiga elemen atau faktor lainnya yang juga


penting dalam proses komunikasi, yaitu:

108 | Pengantar Bisnis


a. Akibat/dampak/hasil
Akibat ini terjadi pada pihak
penerima/komunikan setelah menerima pesan.
b. Umpan balik/feedback
Adalah tanggapan balik dari pihak
penerima/komunikan atas pesan yang
diterimanya.
a. Gangguan/noise
Adalah faktor-faktorfisik (teknis) ataupun
psikologis (dapat berupa semantic) yang dapat
mengganggu atau menghambat kelancaran
proses komunikasi. Menghambat yang dimaksud
adalah tidak tercapai makna yang sama sehingga
terjadi miss-komunikasi.

Proses komunikasi di atas dapat dijelaskan sebagai


berikut: Pertama, pihak sumber membentuk (encode)
pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran
tertentu. Pihak pene rima kemudian mengartikan dan
menginterpretasikan pesan tersebut. Apabila penerima
punya tanggapan, maka ia kemudian akan membentuk
pesan dan menyampaikannya kembali kepada si sumber.
Tanggapan yang disampaikan penerima pesan kepada
sumber disebut sebagai umpan balik (feedback). Pihak
sumber kemudian akan mengartikan dan menginterpre-

Pengantar Bisnis | 109


tasikan tanggapan. Proses ini berlangsung secara
sirkuler di mana peran sumber dan penerima berlaku
secara bergantian.
Suatu proses atau kegiatan komunikasi akan
berjalan dengan baik apabila terdapat pertautan minat
dan kepentingan (overlaping of interest) di antara
sumber dan penerima pesan. Untuk terjadinya
overlaping of interest dituntut adanya persamaan dalam
hal kerangka referensi (frame of interest) dari kedua
pelaku komunikasi. Kerangka referensi menunjuk pada
tingkat pendidikan, pengetahuan, latar belakang budaya,
kepentingan, dan orientasi. Semakin tinggi tingkat
persamaan dalam hal kerangka referensi, semakin besar
pula overlaping of interest dan semakin mudah proses
komunikasi berlangsung.

7.7. Pentingnya Komunikasi Dua Arah


Tidak jarang antara pesan yang disampaikan oleh
pengirim pesan kepada penerima pesan mengalami
distorsi. Penyebabnya antara alain karena interaksi yang
terganggu oleh adanya kekurangpahaman penerima
pesan, kebisingan, dan media yang buruk. Bias muncul
karena komunikasi yang terjadi hanyalah bersifat
searah. Komunikasi di dalam suatu kelembagaan
(instansi atau departemen pemerintah), organisasi atau

110 | Pengantar Bisnis


perusahaan seharusnya dua arah yakni terdiri dari
komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah. Dua arah
komunikasi atas-bawah dan bawah-atas sangat penting
untuk mencapai keberhasilan tujuan menso-lusi
persoalan yang menjadi perhatian organisasi.
Komunikasi ke bawah terjadi jika pimpinan
melakukan kegiatan alih pesan kepada bawahan secara
terstruktur dan tidak insidental. Tujuannya adalah
membantu mengurangi terjadinya komunikasi desas-
desus (rumor) agar dapat menumbuhkan suasana kerja
yang menyenangkan, dan secara tidak langsung
meningkatkan produktivitas dan keuntungan
perusahaan. Jika komu-nikasi ke bawah berjalan lancar,
biasanya motivasi bawahan untuk bekerja menjadi lebih
baik dan efisien. Di sinilah peran komunikasi dari atasan
ke bawahan sangat penting tidak hanya dalam kegiatan
menyampaikan penyoalan bisnis yang dihadapi oleh
perusahaan tetapi juga tentang keberhasilan usaha yang
terkait dengan prestasi dan kontribusi bawahan dalam
perusahaan.
Sementara itu komunikasi ke atas adalah
komunikasi dari bawahan ke atasan. Komunikasi tipe ini
umumnya bertujuan untuk melakukan kegiatan
prosedural yang sudah merupakan bagian dari struktur
organisasi atau perusahaan. Selain itu bertujuan untuk

Pengantar Bisnis | 111


mengembangkan umpan balik. Atasan menerima
langsung informasi yang terjadi dalam tataran
operasional. Kalau ini tidak dilakukan biasanya akan
menimbulkan kemampetan komunikasi dan
ketidakpuasan kedua pihak.
Keberhasilan komunikasi dua arah di dalam suatu
organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman
antara orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan
pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi,
dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi
organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara
berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang
memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan
lebih mudah dan jelas. Secara empiris, pemahaman
orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan
dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding
hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih
baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan
tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus
dipraktikkan.

112 | Pengantar Bisnis


BAB VIII.
KELAYAKAN BISNIS

8.1. Pengantar
Bisnis merupakan suatu kegiatan dengan tujuan
memperoleh keuntungan yang dilakukan secara
berkesinambungan. Kertajaya (2004 dalam Sudaryono
2015) menegaskan bahwa keuntungan yang dimaksud
adalah keuntungan secara finansial. Tidak hanya
membawa manfaat bagi pemiliknya, bisnis juga
memberikan manfaat kepada pemerintah, swasta
maupun masyarakat. Budiarta (2010 dalam Sudaryono,
2015) memetakan manfaat bisnis sebagai berikut:
1. Memperoleh keuntungan
Sudah jelas bahwa tujuan pendirian suatu bisnis
adalah memperoleh profit dan membawa
benefit. Dengan adanya bisnis yang stabil dan
mampu bersaing, pemilik usaha dapat
memperoleh keuntungan. Keuntungan ini
bervariasi tergantung besar kecilnya skala bisnis,
banyak sedikitnya kompetitor, besar pangsa
pasar yang dimiliki, dan produk yang dijual.
2. Membuka lapangan pekerjaan

Pengantar Bisnis | 113


Pembukaan lapangan pekerjaan merupakan
salah satu benefit dari sebuah bisnis. Pendirian
bisnis diharapkan mampu menyerap tenaga
kerja sehingga dapat mengurangi jumlah
pengangguran. Selain itu, pembukaan lapangan
pekerjaan dapat digunakan sebagai cara pemilik
usaha untuk mendapatkan dukungan dan
simpati warga sekitar. Selain itu, tenaga kerja
yang berasal dari wilayah sekitar lebih memiliki
sense of belonging yang kuat karena mereka
dekat dengan lokasi sehingga keinginan untuk
menjaga dan memajukan bisnis lebih tinggi.
3. Memiliki manfaat ekonomi
Bisnis berkaitan erat dengan perekonomian.
Oleh karena itu, bisnis memiliki beberapa
manfaat ekonomis diantaranya dapat menambah
jumlah barang dan jasa, meningkatkan mutu
produk, menambah devisa, menghemat devisa,
meningkatkan daya beli masyarakat, dan
menambah kecintaan masyarakat terhadap
produk lokal.
4. Tersedia sarana dan prasarana
Adanya bisnis di suatu daerah memicu pemilik
untuk memberikan fasilitas yang berguna bagi
warga sekitar sebagai bentuk dari CSR

114 | Pengantar Bisnis


(Corporate Social Responsibility). Pembangunan
sarana disesuaikan dengan kebutuhan dan
keadaan lingkungan, sosial dan budaya daerah
tersebut. Contoh pembangunan sarana yang
paling umum adalah jalan, penerangan jalan,
mushola, kamar mandi umum, sekolah, bak
sampah, dll yang dapat membantu dan
menunjang aktivitas warga sekitar.
5. Membuka isolasi wilayah
Pendirian bisnis di suatu wilayah yang baru
dapat membuka akses wilayah tersebut ke dunia
luar. Ketika suatu bisnis didirikan, otomatis
berbagai pihak yang berkepentingan berlalu
lalang di wilayah tersebut yang sedikit demi
sedikit membuka interaksi dengan penduduk
setempat. Interaksi inilah yang lambat laut akan
mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat
sehingga terbebas dari isolasi.
6. Alat pemersatu bangsa
Bisnis yang kompleks biasanya membutuhkan
karyawan dengan tingkat spesialisasi tinggi yang
terkadang didatangkan dari luar daerah. Hal ini
menyebabkan keragaman latar belakang
karyawan dalam perusahaan. Dari sinilah
perusahaan dapat berperan menjadi pemersatu

Pengantar Bisnis | 115


bangsa dengan menanamkan dan menerapkan
nilai toleransi dengan semangat kebangsaan.

Kita sudah melihat berbagai manfaat yang dapat


kita dapatkan dari suatu bisnis. Untuk itu, perlu
dilakukan persiapan yang matang agar bisnis yang akan
didirikan sesuai dengan target dan tujuan yang
diharapkan. Terdapat berbagai metode untuk menguji
apakah suatu bisnis layak untuk didirikan atau tidak,
salah satunya adalah studi kelayakan bisnis. Jumingan
(2009 dalam Sudaryono, 2015) mendefinisikan studi
kelayakan bisnis sebagai kegiatan untuk mempelajari
secara komprehensif bisnis yang akan dijalankan
kemudian menggunakan data dan informasi untuk
dihitung dan dianalisis dengan harapan memperoleh
hasil dari studi tersebut. Singkatnya, studi ini dilakukan
untuk mengetahui apakah bisnis yang akan dijalankan
ini memberikan keuntungan finansial dan non-finansial
yang sesuai dengan target dan tujuan yang diharapkan.
Tidak hanya usaha bisnis yang berorientasi profit
yang harus melakukan studi kelayakan bisnis, usaha non
profit juga harus melakukan studi kelayakan bisnis untik
mengetahui tingkat kelayakan usaha tersebut apabila
dijalankan. Terdapat banyak aspek penilaian dalam
melakukan studi kelayakan bisnis berdasarkan standar

116 | Pengantar Bisnis


nilai tertentu. Ukuran kelayakan bisnispun beragam
tergantung jenis usaha yang akan dilakukan. Penilaian
studi kelayakan bisnis terdiri dari beberapa aspek, yaitu
aspek hukum, aspek keuangan, aspek teknologi, dll.
Setiap aspek harus dinilai secara keseluruhan. Apabila
terdapat aspek yang kurang layak maka perlu dilakukan
perbaikan agar dapat memenuhi kriteria. Jika masih
tidak dapat memenuhi kriteria, alangkah lebih baik
untuk tidak dijalankan.

8.2. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Pada bahasan pengantar diatas telah dijabarkan
pentingnya dilakukan studi kelayakan bisnis sebelum
memulai bisnis. Singkatnya, studi kelayakan bisnis
dilakukan untuk menghindarkan kerugian dan kesia-
siaan dari menjalankan bisnis yang tidak layak. Kasmir
(2010 dalam Sudaryono 2015) memaparkan
keuntungan yang dapat diperolah dari studi kelayakan
bisnis sebagai berikut:
1. Meminimalisir resiko kerugian
Masa depan merupakan masa yang penuh
ketidakpastian. Hal ini sangat beresiko bagi
tumbuh kembang suatu bisnis apabila tidak
terdapat perencanaan dan perkiraan. Dengan
adanya studi kelayakan bisnis, pemilik usaha

Pengantar Bisnis | 117


dapat memahami resiko yang mungkin akan
ditanggung di masa yang akan datang sehingga
dapat meminimalisir atau bahkan menyiapkan
tindakan preventif untuk menghilangkan resiko.
2. Memudahkan perencanaan
Selain dapat digunakan sebagai alat untuk
menghadapi masa depan, studi kelayakan bisnis
dapat memberikan gambaran mengenai
perencanaan yang harus dilakukan beserta item
apa saja yang perlu direncanakan. Biasanya
perencanaan berkaitan dengan jumlah
kebutuhan dana, waktu eksekusi proyek, tempat
pendirian proyek, pihak pelaksana proyek,
besarnya keuntungan dari proyek, prosedur dan
metode pelaksanaan proyek, dan controlling
proyek.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya perencanaan yang matang
membuat bisnis yang telah direncanakan mudah
untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan dalam
perencanaan sudah terdapat pedoman
pelaksanaan sehingga pemilik usaha tinggal
mengikuti pedoman dan melaksanakannya
sesuai pedoman.
4. Memudahkan pengawasan

118 | Pengantar Bisnis


Mudahnya pengawasan merupakan imbas dari
perencanaan yang baik. Dalam perencanaan juga
dimuat teknis pengawasan dan hal apa saja yang
perlu diawasi sehingga memudahkan pemilik
atau pihak yang bertanggung jawab untuk
melakukan pengawasan. Pengawasan perlu
dilakukan agar
5. Memudahkan pengendalian
Diatas sudah dibahas bahwa studi kelayakan
bisnis mempermudah pengawasan. Sebagai
imbas dari kemudahan pengawasan adalah
kemudahan pengendalian. Melalui pengawasan,
pihak yang bertanggung jawab dapat
mengetahui apabila terjadi penyimpangan
sehingga dapat segera terdeteksi dan dikoreksi.

Menurut Siswanto (2007 dalam Sudaryono, 2015)


hasil studi kelayakan bisnis dapat digunakan antara lain
untuk:
1. Merintis usaha baru, contohnya dengan
membuka outlet, membangun tempat produksi,
membuka usaha yang bergerak dibidang jasa
atau dagang, dll.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada,
contohnya dengan menambah fasilitas tempat

Pengantar Bisnis | 119


usaha, memperluas jaringan distribusi,
melakukan penggantian fasilitas yang sudah
tidak layak, dsb.
3. Memilih jenis usaha atau investasi yang paling
menguntungkan, contohnya yaitu memilih
melakukan franchise dengan brand A atau brand
B, memilih antara usaha jasa atau dagang, dsb.

Hasil studi kelayakan bisnis diperlukan oleh


berbagai pihak dengan berbagai kepentingan,
diantaranya:
1. Pemilik usaha
Dalam merintis suatu usaha, pemilik tentu saja
melakukan pengorbanan-pengorbanan yang
cukup besar, baik pengorbanan material dan non
material. Disini, studi kelayakan bisnis
memegang peran penting untuk dilakukan untuk
menghindarkan usaha yang akan dirintis dari
kegagalan. Bagi pemilik usaha, studi kelayakan
bisnis juga digunakan sebagai persyaratan untuk
mengajukan pinjaman atau menggaet investor.
Dalam hal ini, studi kelayakan bisnis berfungsi
sebagai bahan laporan, pedoman dan
pertimbangan dalam merintis, mengembangkan,
atau melakukan investasi sehingga dapat

120 | Pengantar Bisnis


membuat investor yakin untuk memberikan
investasi dan mambuat pemilik usaha yakin
untuk menjalankan bisnis yang dirintis.
2. Investor
Bagi investor, studi kelayakan bisnis berfungsi
sebagai bahan pertimbangkan untuk
menentukan keputusan investasi. Studi
kelayakan bisnis digunakan investor untuk
mengetahui apakah investasi yang diberikan
sebanding dengan keuntungan yang akan
diperoleh oleh investor, apakah jaminan
pengembalian investasi memadai atau tidak.
Singkatnya, studi kelayakan bisnis digunakan
oleh investor untuk memutuskan apakah
investasi layak dilakukan.
3. Masyarakat dan Pemerintah
Oleh masyarakat, studi kelayakan bisnis
diperlukan untuk melihat dampak dari suatu
bisnis apabila didirikan disekitar mereka. Oleh
pemerintah, studi kelayakan bisnis diperlukan
untuk mempertimbangakan perizinan dan
menyediakan fasilitas.
4. Manajemen
Studi kelayakan bisnis memuat ukuran kinerja
bagi manajemen perusahaan untuk menjalankan

Pengantar Bisnis | 121


apa yang ditugaskan. Bagi manajemen, hasil yang
dicapai digunakan untuk mengukur kinerja yang
dilihat sebagai prestasi kerja manajemen dalam
menjalankan usaha.

8.3. Tahapan Dan Proses Studi Kelayakan Bisnis


Persiapan mutlak dilakukan sebelum melakukan
studi kelayakan bisnis agar tujuan dapat dicapai secara
maksimal. Terdapat prosedur untuk melakukan studi
kelayakan bisnis dengan tahapan-tahapan yang telah
ditentukan. Hendaknya suatu dtudi kelayakan bisnis
dilakukan dengan mengikuti prosedur dan tahapan yang
benar agar hasil tidak menyimpang dan hasilnya dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Sudaryono (2015)
menyatakan bahwa tahapan ini dilakukan untuk
memudahkan pelaksanaan dan mencapai hasil yang
akurat. Tahapan studi kelayakan bisnis menurut Ibrahim
(2008 dalam Sudaryono, 2015) adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data dan informasi
Untuk melakukan studi kelayakan bisnis, data
dan informasi yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif harus dikumpulkan. Sumber dari data
harus merupakan sumber yang dapat dipercaya
atau kredibel seperti lembaga pemerintah (BPS,
BPKM, Disperindag, BI, dan lembaga pemerintah

122 | Pengantar Bisnis


lainnya) dan media yang memiliki reputasi yang
baik dalam pemberitaan ekonomi seperti
Marketeers, Bloomberg, CNN, dll. Selain itu juga
dapat melalui lembaga riset kredibel berbayar
seperti Statiska.
2. Pengolahan data
Setelah semua data dan informasi yang
diperlukan trekumpul maka langkah selanjutnya
adalah melakukan pengolahan data. Metode dan
ukuran pengolahan data menggunakan metode
dan ukuran yang biasa digunakan ntuk bisnis.
Hendaknya pengolahan data dilakukan secara
benar, akurat, teliti, dan dipastikan tidak ada
kesalahan dalam perhitungan.
3. Analisis data
Analisis data dilakukan setelah pengolahan data.
Analisis data digunakan untuk menentukan
kelayakan aspek secara keseluruhan. Terdapat
kriteria-kriteria kelayakan aspek tertentu yang
berbeda antara satu jenis usaha dengan usaha
lainnya untuk menentukan kelayakan suatu
usaha. Kriteria kelayakan diukur dari penilaian
keseluruhan aspek
4. Pengambilan keputusan
Langkah selanjutnya adalah mengambil

Pengantar Bisnis | 123


keoutusan berdasarkan hasil yang didapat dai
hasil analisis. Keputusan mengenai layak
tidaknya suatu usaha dijalankan didapatkan dari
hasil perhitungan seluruh aspek dan kriteria.
Apabila hasil tidak memenuhi kriteria maka
sebaiknya usaha tidak dilakukan.
5. Pemberian rekomendasi
Setelah melihat hasil dan mengambil keputusan,
maka langkah terakhir yang dilakukan adalah
memberikan reskomendasi kepada pihak-pihak
tertentu berkaitan dengan laporan studi
kelayakan bisnis yang telah dibuat. Tidak hanya
rekomendasi, saran dan perbaikan perlu
disertakan untuk disampaikan. Apabila usaha
layak dijalankan, maka perlu diberikan informasi
mengenai dokumen dan syarat lain untuk
disiapkan.

8.4. Analisis Kelayakan Usaha


Dalam bahasan diatas telah dijabarkan bagaimana
cara untuk mengetahui suatu usaha layak atau tidak
untuk dilakukan melalui berbagai aspek. Dibawah ini
merupakan kriteria yang dapat dijadikan aspek
penilaian.

124 | Pengantar Bisnis


8.4.1. Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan aspek yang
harus diperhatikan karena aspek ini menjadi aspek
kunci yang menentukan usaha kita layak dijalankan
atau tidak. Abdullah dan Tantri (2012 dalam
Sudaryono 2015) memetakan beberapa komponen
yang harus dianalisis dan dicermati, yaitu:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kriteria ini mencakup beberapa
pertanyaan, yaitu barang dan jasa apa yang
dibutuhkan oleh konsumen, berapa
banyak yang dibutuhkan, bagaimana daya
belinya, dan kapan mereka
membutuhkannya. Apabila kebutuhan dan
keinginan konsumen sudah terindifikasi
dan dapat dipenuhi maka peluang pasar
bisnis terbuka dan layak dijalankan.
b. Segmentasi pasar. Dalam melakukan
segmentasi pasar, pelanggan
dikelompokkan berdasarkan geografi,
demografi, sosial dan budaya. Apabila
segmentasi pasar teridentifikasi maka
pasar sasaran kemungkinan dapat
terwujud dan tercapai.
c. Target. Target meliputi banyak konsumen,

Pengantar Bisnis | 125


target penjualan, target konsumen loyal,
dan tingkat kepuasan yang harus dicapai.
Jika konsumen merupakan konsumen
loyal, maka bisnis layak dijalankan.
d. Added value. Pemilik usaha harus dapat
mengetahui nilai tambah produk mereka
pada setiap rantai pemasaran yang
meliputi pemasok, agen, sampai konsumen
akhir. Cara mengukur nilai tambah melalui
harga, yaitu harga dari pemasok, agen, dan
konsumen sehingga dapat diketahui tinggi
rendahnya nilai tambah.
e. Masa hidup produk. Perlu dilakukan
analisis mengenai masa hidup produk yang
lama atau singkat dan apakah ukuran masa
produk lebih lama dari waktu yang
diperlukan untuk menghasilkan laba.
Apabila masa hidup produk lama maka
potensi pasar tinggi.
f. Struktur pasar. Struktur pasar digunakan
untuk mengetahui apakah produk susah
atau mudah memasuki pasar dan
bagaimana kiat untuk memasuki pasar.
Apabila pasar merupakan pasar
persaingan tidak sempurna maka potensi

126 | Pengantar Bisnis


usaha untuk memasuki pasar tinggi.
g. Persaingan dan strategi pasar. Apabila
persaingan tinggi maka peluang pasar
rendah. Oleh karena itu, pemilik usaha
harus dapat membandingkan keunggulan
pesaing dengan melihat strategi produk,
harga, jaringan distribusi, promosi, dan
tingkat oenggunaan teknologi. Apabila
kompetitor lebih unggul maka usaha yang
sedang dirintis akan lemah dalam
persaingan.
h. Ukuran pasar. Untuk dapat melihat
ukuran pasar dapat dilihat melalui volume
penjualannya. Apabila volume penjualan
tinggi, maka pasar merupakan pasar
potensial.
i. Pertumbuhan pasar. Petumbuhan asar
dapat dilihat dari pertumbuhan volume
penjualan. Apabila pertumbuhan pasar
tinggi, maka potensi pasar tinggi.
j. Laba kotor. Jika profit margin laba kotor
lebih dari 20% maka pasar potensial
k. Pangsa pasar. Pangsa pasar dihitung dari
selisih permintaan barang dan jasa dengan
jumlah penawaran barang dan jasa.

Pengantar Bisnis | 127


Apabila pangsa pasar menurut proyeksi
meningkat dan mencapai 40% maka
pangsa pasar bisnis tinggi.

8.4.2. Aspek Produksi


Menurut Jumingan (dalam Sudaryono, 2015:
44), unsur dari aspek produksi yang harus dianalisis
adalah sebagai berikut:
a. Lokasi operasi. Lokasi yang dipilih
hendaknya yang strategis dan efisien.
Kriteria lokasi yang baik adalah yang dekat
dengan bahan baku, pemasok, pelanggan,
tenaga kerja dan akses transportasi. Lokasi
juga harus menarik agar konsumen tetap
loyal.
b. Volume operasi. Volume operasi harus
relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan sehingga tidak terjadi
kelebihan atau kekurangan pasokan.
Volume produksi yang kurang dari
permintaan akan membuat konsumen
berpindah ke produk kompetitor
sedangkan volume produksi yang
berlimpah akan menimbulkan biaya
penyimpanan.

128 | Pengantar Bisnis


c. Mesin dan peralatan. Mesin dan
peralatan harus di update sesuai dengan
perkembangan teknologi dan jaman. Selain
itu juga harus disesuaikan dengan
kapasitas produksi agar tidak terjadi
produksi yang berlebihan.
d. Bahan baku dan bahan penolong.
Persediaan bahan baku dan bahan
penolong harus cukup tersedia. Persediaan
harus sesuai kebutuhan agar tidak
menimbulkan biaya penyimpanan yang
berlebihan.
e. Tenaga kerja. Unsur tenaga kerja meliputi
jumlah tenaga kerja beserta kualifikasinya.
Jumlah tenaga kerja dan kualifikasi juga
harus disesuaikan dengan jumlah jam
kerja agar penyelesaian pekerjaan efektif
dan efisien.

8.4.3. Aspek Manajemen


Terdapat beberapa unsur dalam aspek
manajemen yang harus dianalisis, seperti (Kasmir,
2012 dalam Sudaryono, 2015:):
a. Kepemilikan. Kepemilikan meliputi
kepemiliki jenis usaha yang akan dirintis,

Pengantar Bisnis | 129


apakah milik pribadi atau milik
persekutuan, keuntungan dan kerugian apa
yang diperoleh dari jenis kepemilikan
tersebut.
b. Organisasi. Organisasi meliputi jenis
organisasi apa yang diperlukan (lini, staf,
lini dan staf).
c. Tim manajemen. Tim manajemen meliputi
pengelolaan bisnis secara pribadi atau
melibatkan orang lain secara profesional
d. Karyawan. Jumlah karyawan harus sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan.

8.4.4. Analisis Aspek Keuangan


Soegoto (2010 dalam Sudaryono, 2015)
menjabarkan komponen aspek keuangan sebagai
berikut:
a. Kebutuhan dana. Kebutuhan dana
merupakan dana operasional yang
merupakan dana aktiva tetap, modal kerja
dan modal awal.
b. Sumber dana. Sumber dana meliputi
sumber dana internal dan eksternal.
c. Proyeksi neraca. Kekayaan perusahaan
perlu diketahui seperti jumlah saldo lancar,

130 | Pengantar Bisnis


aktiva tetap, utang jangka panjang, utang
jangka pendek, dan jumlah saldo neraca.
d. Proyeksi laba rugi. Komponen yang perlu
yang perlu diperhatikan meliputi proyeksi
penjualan, biaya, dan laba rugi bersih.
e. Proyeksi arus kas. Melalui arus kas kita
dapat melihat kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajibannya. Terdapat 3
jenis arus kas, yaitu:
• Arus kas masuk yang berupa
penerimaan melalui penjualan atau
pendapatan
• Arus kas keluar yang berupa
pengeluaran untuk pembayaran dan
biaya
• Arus kas masuk bersih yang merupakan
selisih arus kas masuk dan arus kas
keluar ditambah penyusutan dan
perhitungan bunga setelah pajak.

Pengantar Bisnis | 131


132 | Pengantar Bisnis
BAB IX.
KEPEMILIKAN DAN KERJASAMA BISNIS

9.1. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis


Kepemilikan mengandung arti penguasaan
terhadap sesuatu. Dan terkadang kepemilikan ini
diartikan sebagai penguasaan sebuah harta kekayaan.
Sedangkan secara umum dalam ekonomi, kepemilikan
usaha adalah salah satu kegiatan usaha yang dilihat dari
segi pendirinya, pemodalannya serta tujuan
didirikannya usaha tersebut, sehingga terdapat berbagai
macam bentuk kepemilikan.
Bisnis secara etimologi adalah keadaan seseorang
atau kelompok orang yang sibuk melakukan kegiatan
usaha dengan kerja keras dan tekat yang kuat untuk
mendapatkan profit atau keuntungan. Dalam ilmu
ekonomi sendiri bisnis memeliki arti suatu organisasi
yang menjual barang atau melakukan pelayanan jasa
atau bisnis lainnya yang ditujukan pada masyarakat
sebagai konsumen, dan aktivitas tersebut bertujuan
untuk mendapatkan laba atau keuntungan.16 Seperti
yang sudah dijelaskan di depan bahwa motif utama
dalam berbisins adalah keuntungan, dimana keuntungan
tersebut untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam
Pengantar Bisnis | 133
jangka panjang dan untuk meningkatkan taraf hidup
mereka.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa bentuk kepemilikan usaha adalah sebuah
organisasi yang memiliki kuasa untuk, melakukan
produksi barang, menjual barang atau melakukan
pelayanan jasa yang dilakukan oleh sekolompok orang
didalamnya dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan.
Berikut adalah bentuk-bentuk kepemilikan bisnis:
1. Kepemilikan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan
yang kepemilikannya oleh satu individu. Akan
tetapi, dalam praktik badan usaha merupakan
perusahaan keluarga, yaitu seluruh keluarga
berperan dalam menjalankan usahanya.17
Biasanya bentuk ini sering dipakai bagi pemula
atau kegiatan usaha yang masih kecil. Seseorang
yang menjadi pemimpin dan bertanggung jawab
penuh dalam kegiatan usaha perseorangan yaitu
pemiliknya sendiri.
Kelebihan dari perusahaan perseorangan
a. Pembentukannya yang relatif mudah,
dibutuhkan biaya yang relatif kecil, dan tidak
membutuhkan izin pembentukan dari

134 | Pengantar Bisnis


pemerintah. Setiap orang yang memiliki
status hukum mempunyai kesempatan yang
sama untuk mulai membuka usaha bagi
dirinya sendiri. Kemudian jika sudah
mendapat izin atau persetujuan maka dapat
memulai bisnisnya. Semua itu dapat terwujud
dengan modal yang kecil dan belum terdapat
kantor tetapnya.
b. Perolehan keuntungan hanya dirasakan dan
dinikmat oleh satu orang yaitu pendiri
sekaligus pemilik usaha tersebut. Imbalan
perusahaan perseorangan akan diperoleh
secara langsung atas usaha pemiliknya baik
secara moneter maupun kejiwaan
(psychology). Besarnya imbalan sesuai
dengan usaha yang dia berikan dalam
usahanya. Jika usaharnya berhasil, maka
segala nilai lebihnya menjadi miliknya.
c. Hanya satu orang yang berhak membuat
keputusan dan pengendalian sehingga orang
tersebut betul-betul bisa mengetahui bisnis
yang sedang dijalankannya.
d. Fleksibel. Maksudnya suatu manajemen dapat
dengan mudah bereaksi terhadap keputusan
harian dengan mudah. Pemilik dapat

Pengantar Bisnis | 135


membuat keputusan secara tepat, cepat, dan
tanggap terhadap perubahan situasi. Seperti
meperkenalkan produk baru secara cepat.
e. Pemerintah relatif tidak memiliki kuasa dan
kontrol sehingga tidak ada pajak usaha hanya
cukup membayar pajak pribadi. Pajak
pendapatan juga tidak dikenakan kepada
organisasi usaha perseorangan. Meskipun
begitu, laba bersih usaha sebesar gaji yang ia
dapatkan pemilik dalam usaha harus tetap
dibayarkan pajak pendapatan. Kemudian juga
diizinkan untuk mengurangkan biaya usaha
ketika menghitung laba bersih.
Kekurangan dari perusahaan perseorangan
a. Tanggung jawab utang yang tidak terbatas,
maksudnya untuk memenuhi suatu
kewajiban usaha menggunakan seluruh harta
usaha dan bila masih belum cukup untuk
memenuhi kewajiban maka harta milik
pribadi juga perlu digunakan. Kemungkinan
buruk jika bisnisnya gagal, maka harta pribadi
juga ikut menanggung risiko atas hutang
dagang yang besarnya melebihi kemampuan
usaha dalam membayarnya.
b. Usaha pribadi Jarang untuk bisa bertahan

136 | Pengantar Bisnis


lama, penyebabnya bisa karena faktor
meninggal dunia, dipenjara, gilanya pendiri
atau pemilik usaha tersebut, Secara hukum
perusahaan perseorangan dan usahanya tidak
dapat dibedakan. Secara hukum perusahaan
tersebut dipandang sebagai perusahaan yang
baru berdiri lagi apabila terdapat ahli waris
yang tertarik untuk mengoperasikan
usahanya kembali pasca kematian pemilik
awal.
c. Pinjaman jangka panjang dengan bunga
relatif rendah lebih sulit untuk diperoleh.
Sangat sulit bagi perusahaan perseorangan
untuk meningkatkan uangnya maupun untuk
memulai suatu usaha baru atau memperluas
usahanya. Mereka sangat tergantung pada
tabungan pribadinya dan apa yang dapat ia
pinjam dari teman dan keluarganya. Bank dan
institusi keuangan lainnya sangat enggan
untuk memberikan pinjaman jangka panjang
karena umurnya terbatas.
d. Relatif bergantung hanya pada pola þikir satu
orang saja sehingga apabila orang ini tidak
berpengalaman dalam bisnis maka risiko
kegagalan akan sangat besar. Pemilik sangat

Pengantar Bisnis | 137


tergantung pada keterampilan dan
pendapatnya dalam mengelola usahanya.
Secara manajerial, pemilik harus memiliki
keterampilan di bidang pemasaran, keuangan,
persoanlia dan produksi (fungsi-fungsi
bisnis). Hal ini tidak berarti ia dapat
menghasilkan seorang ahli yang professional.

2. Firma
Pada umumnya, persekutuan firma didirikan
oleh minimal dua orang atau lebih yang saling
mempercayai, saling mengenal dengan baik dan
biasanya dalam satu keluarga ataupun sahabat.
Persekutuan Firma didirikan atau di bentuk
dihadapan notaris untuk dibuatkan akta
pendiriannya.20
Kelebihan Firma
a. Modal yang di peroleh semakin besar karena
modal bukan berasal dari satu anggota saja
melainkan dari semua anggota, dan juga
untuk memperoleh kredit/pinjaman juga
akan semakin mudah.
b. B. Pembagian tugas akan lebih maksimal
karena sesuai dengan skill dan kemampuan
masing-masing anggotanya, jadi dengan

138 | Pengantar Bisnis


begitu akan menjadikan pekerjaan yg ada
akan semakin mudah.
c. Kelangsungan dari perusaan ttersebut akan
lebih terjamin karena tidak hanya
bergantung pada satu orang saja melainkan
semua anggotanya jugha berkontribusi.
d. Tanggung jawab dan resiko yang akan di
hadapi di tanggung bersama, yaitu semua
hal yang akan di hadapi baik berupa
keuntungan atau resiko harus di hadapi
bersama, jadi tidak terlalu memberatkan
pada setiap anggotanya.
e. Peluang untuk memperoleh kredit lebih
mudah, yaitu untuk memperoleh kredit
akan leboih mudah karena semua
anggotanya bertanggung jawab.
Kekurangan Firma
a. Tanggung jawab tidak terbatas, yaitu tidak
terbatasnya tanggung jawab dalam usaha
firma mengakibatkan jika satu orang
melakukan hal yang berdampak pada
kerugian perusahaan maka semua anggota
harus menanggung bersama.
b. Penagmbilan keputusan sulit dilakukan
ketika ada perselisihan, yaitu Meskipun

Pengantar Bisnis | 139


semua tugas di sesuaikan dengan
keahliannya masing-masing akan tetapi
ketika terjadi perselisihan sulit untuk di
selesaikan karena harus dengan jalan
musyawarah untuk menyelesaikan
permasalahan karena perusahaan di pimpin
oleh lebih dari satu orang.
c. Kelangsungan perusahaan kurang terjamin,
yaitu karena ketika perselisihan tidak bisa di
selesaikan atau di damaikan maka akan
menyebabkan bubarnya perusahaan atau
ketika terjadi kematian dari anggota nya.
d. Investasi yang sifatnya beku, yaitu dana dari
investasi yang disetorkan tidak dapat di
tarik kembali karena akan mengakibatkan
bubarnya suatu peruisahaan.

3. Perseroan Komanditer
Perseroan komanditer adalah persekutuan yang
didirikan oleh sekelompok orang yang
memberikan dan mempercayakan sebagian
uangnya untuk digunakan dalam persekutuan.
Dimana para anggota itu menyerahkan uangnya
untuk dijadikan modal perseroan dengan jumlah
yang tidak harus sesuai sebagai tanda dari

140 | Pengantar Bisnis


keikutsertaan di dalam persekutuan tersebut.22
Kelebihan
a. Pendirian perseroan komanditer disini
relatif mudah
b. Modal yang didapat bisa dikumpulkan
dengan lebih banyak
c. Bisa mendapatkan kredit lebih banyak.
d. Manajemen dapat beranekaragam.
e. Berpeluang untuk maju dan berkembang
lebih terbuka lebar.
Kekurangan
a. Tanggung jawab didalam perseroan
terbatas disini tidak terbatas, sehingga
bebas
b. Tidak menjamin kelangsungan hidup.
c. Sulit dalam menarik kembali investasinya
dalam perseroan terbatas.

4. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas adalah suatu perusahaan
dalam bentuk badan hukum merupakan
persekutuan modal yang didirikan berdasarkan
perjanjian dari pada pendirinya untuk
melakukan kegiatan usaha dengan modal pasar,
dimana modal dasar tersebut dibagi kedalam

Pengantar Bisnis | 141


saham- saham, dengan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam undang-undang yang
terkait dan peraturan perundang-undangan
lainnya.

9.2. Pengaruh Kepemilikan


Seorang pembisnis akan melakukan penilaian
terhadap kemungkinan investasi pada suatu bisnis yang
dijalankan. Hal ini dilakukan dengan
mempertimbangkan baik pengembalian maupun resiko
dari berbagai jenis investasi yang dilakukan.
Pengembalian dan resiko tersebut dipengaruhi oleh
bentuk kepemilikannya.

9.2.1. Pengaruh Kepemilikan Pada


Pengembalian Investasi
Laba perusahaan merupakan bentuk dari
pengembalian investasi suatu perusahaan. Ketika
perusahaan tersebut sudah mendapatkan laba atas
bisnisnya maka perusahaan akan membayarkan
sebagiannya untuk pajak suatu penghasilan ke
kantor pajak. Dan sisa laba setelah membayar pajak
akan dikembalikan kepada pemilik perusahaan.
Namun, sisa tersebut belum bisa dikatakatan
sebagai alat ukur kinerja suatu perusahaan apabila
tidak disesuaikan dengan jumlah ekuitas
142 | Pengantar Bisnis
perusahaan. Ekuitas (equity) tersebut merupakan
jumlah investasi dari pemegam saham. Oleh karena
itu, pada umumnya pemilik perusahaan menghitung
laba yang didapatkan dari hasil pengembalian atas
ekuitas.
Pengembalian atas ekuitas dapat dihutung
dengan:

Pengaruh pengembalian investasi


dipengaruhi oleh bentuk kepemilikan. Artinya,
apabila suatu perusahaan memiliki ekuitas yang
lebih tinggi otomatis kinerja perusahaan akan
lemah, seperti halnya rumus di atas ROE (Returm of
Equity). Biasanya perusahaan yang memiliki ekuitas
tinggi adalah perusahaan yang terdiri beberapa
pemilik seperti Perseroan Terbatas dan
Persekutuan. Perusahaan Perseroan Terbatas
memiliki ekuitas lebih besar dibandingkan
persekutuan yaitu hingga mencapai 3 kali lipat.
Karena perusahaan persekutuan mencapai laba
perusahan dengan tingkatan yang sama dengan
perusahaan lain yang memiliki investasi ekuitas
yang lebih kecil.

Pengantar Bisnis | 143


9.2.2. Pengaruh kepemilikan terhadap resiko
Resiko atau disebut Risk dalam suatu
perusahaan merupakan ketidakpastian akan suatu
laba yang didapatkan perusahaan dimasa depan.
Hal ini juga akan menimbulkan ketidakpastian
pengembalian bagi pemiliknya. Karena laba yang
didapatkan berasal dari pendapatan dan
pengeluaran yang belom bisa diketahui kisarannya
untuk di masa mendatang. Bisa saja perusahaan
akan mengalami kerugian yang cukup besar
sehingga beresiko perusahaan akan bangkrut. Hal
ini akan membuat pemilik perusahaan kehilangan
sebagian maupun keseluruhan dana yang ia
investasikan terhadap perusahaan tersebut.
Bagi perusahaan perseorangan resiko seperti
ini akan lebih mudah didapatkan karena merupakan
perusahaan yang cenderung berkelut dibisnis kecil
dan juga dana yang didapatkan lebih terbatas.
Namun jika seperti perusahaan perseroan terbatas
dan persekutuan tidak mudah beresiko tinggi
karena akan lebih mudah mendapatkan dana untuk
menutupi kerugian yang terjadi. Misalnya,
perusahaan perseorangan memperoleh pendapatan
untuk satu tahun sebesar 2 milyar dan untuk
pengeluarannya lebih besar dari pendapatan yaitu

144 | Pengantar Bisnis


2,5 milyar sehingga dapat dikatakan bahwa
perusahaan tersebut mengalami kerugian sebesar
0,5 milyar. Dibutuhkan ekuitas dari kerugian
tersebut agar bisa menutupinya. Dan ternyata
perusahaan hanya memiliki dana sebesar 0,3 milyar
saja. Hal ini sangat jelas bahwa perusahaan tersebut
tidak dapat menutupi kerugian yang dialami dan
kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami
kebangkrutan. Apabila kasus tersebut berada pada
perusahaan perseroan terbatas atau persekutuan
maka kekurangan dana tersebut akan mudah dan
lebih banyak di dapatkan, karena perusaan PT dan
persekutuan terdiri dari beberapa pihak yang
bertanggung jawab terhadap pendanaannya.

Pengantar Bisnis | 145


146 | Pengantar Bisnis
BAB X.
BISNIS LUAR NEGERI

10.1. Konsep Bisnis Luar Negri


Untuk alasan pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan perdagangan.
Orang yang berperan penting dalam kegiatan tersebut
adalah pedagang. Merekalah yang bertugas
menyalurkan barang-barang ke konsumen. Kegiatan jual
beli pada zaman ini tidak hanya terpaku pada suatu
penduduk di dalam satu negara. Kegiatan perdagangan
sudah mulai naik daun ke dunia Luar Negeri atau antar
negara. Kegiatan tukar menukar barang dan jasa antara
negara yang satu dengan negara lainnya memiliki tujuan
untuk saling menguntungkan. Inilah yang kemudian
disebut sebagai bisnis Luar Negeri.
Jadi, bisnis Luar Negeri merupakan kegiatan bisnis
yang dilakukan antara negara yang satu dengan negara
yang lain. Namun, sering terjadi persamaan perspektif
antara perdagangan Luar Negeri dengan bisnis Luar
Negeri, Oleh karena itu, kami akan memaparkan
perbedaan dari keduanya, yaitu sebagai berikut
1. Perdagangan Luar Negeri (International
Trade). Perdagangan Luar Negeri merupakan
Pengantar Bisnis | 147
transaksi antarnegara yang dilakukan dengan
cara ekspor dan impor. Dengan adanya
transaksi tersebut maka akan timbul “Neraca
Perdagangan Antar Negara” atau “Balance Of
Trade”.
Neraca perdagangan yang surplus menunjukan
keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai
ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan
nilai impor yang dilakukan dari negara partner
dagangnya. Apabila keadaan yang lain konstan
maka aliran kas masuk ke negara itu akan lebih
besar dengan aliran kas keluarnya ke negara
partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya
aliran uang kas masuk dan keluar antarnegara
disebut “Neraca Pembayaran” atau “Balance Of
Payments”. Neraca pembayaran yang
mengalami surplus ini dikatakan bahwa negara
ini mengalami pertambahan devisa negara.
Sebaliknya apabila negara itu mengalami
devisit neraca perdagangannya maka nilai
impornya melebihi nilai ekspor yang dapat
dilakukannya dengan negara lain tersebut.
Maka sebaliknya negaraitu akan mengalami
devisit neraca pembayarannya dan akan
menghadapi pengurangan devisa negara.

148 | Pengantar Bisnis


2. Bisnis Luar Negeri (International Bussines).
Bisnis Luar Negeri merupakan keadaan dimana
suatu perusahaan dapat terlibat terlibat dalam
suatu transaksi bisnis dengan negara lain,
perusahaan lain ataupun masyarakat umum
diluar negeri. Maka pengusaha tersebut akan
terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif
bea masuk karena karena tidak ada transaksi
ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak
saja berupa barang akan tetapi dapat pula
berupa jasa. Jadi meski keduanya sama sama
bergerak dalam bidang Luar Negeri, namun
berdasarkan paparan diatas dapat dikatakan
bahwa perdagangan Luar Negeri (international
trade) lebih mengarah ke aktivitas usaha milik
pemerintah.
Aktivitas bisnis Luar Negeri dimulai dari
adanya perdagangan antar negara. Hal ini
terjadi karena tidak ada satupun negara di
dunia yang dapat memenuhi seluruh
kebutuhan hidup rakyatnya sendiri. Jadi, bias
dikatakan bahwa aktivitas bisnis Luar Negeri
sudah dilakukan sejak jaman kerajaan, dimana
pada masa itu terjadi aktivitas perdagangan
antara kerajaan yang satu dengan kerajaan

Pengantar Bisnis | 149


yang lainnya, bukan hanya dalam satu benua
akan tetapi antar benua. Saat ini kegiatan
perdagangan antar negara tersebut seringkali
dinamakan dengan ekspor-impor. Ekspor
dalam arti menjual produk dalam negeri ke luar
negeri, sedangkan impor membeli barang luar
negeri untuk dipakai di dalam negeri.

Adapun aktivitas bisnis Luar Negeri diantaranya


adalah:
1. Ekspor. Menjual produk-produk yang dibuat di
dalam negeri untuk dijual kembali ke negara-
negara lain. Kegiatan ekspor dapat dikategorikan
menjadi ekspor insidentil, yaitu kegiatan ekspor
yang terjadi karena adanya orang asing di dalam
negeri kemudian orang asing ini membeli
barang-barang dan kemudian dikirimkan ke
negara orang asing tersebut dan ekspor aktif,
yaitu hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu
dan transaksi tersebut makin lama akan semakin
aktif.
2. Impor. Impor adalah membeli produk-produk
yang dibuat negara-negara lain untuk digunakan
atau dijual kembali di dalam negeri.
3. Lisensi. Lisensi adalah kesepakatan kontrak di

150 | Pengantar Bisnis


mana suatu perusahaan di suatu negara
memberikan lisensi penggunaan hak kekayaan
intelektualnya (paten, merk dagang, nama
merek, hak cipta atau rahasia dagang) kepada
suatu perusahaan di negara kedua dengan
mendapatkan pembayaran royalti.
4. Waralaba. Waralaba adalah suatu bentuk khusus
lisensi, terjadi apabila suatu perusahaan di suatu
negara (pemberi waralaba) memberikan
wewenang kepada suatu perusahaan di negara
kedua (pemegang waralaba) untuk
menggunakan sistem pengoperasiannya dan
juga nama merek, merek dagang, dan logo
dengan mendapatkan pembayaran royalti.
5. Kontrak Manajemen. Kontrak manajemen adalah
kesepakatan dimana suatu perusahaan di suatu
negara setuju untuk mengoperasikan fasilitas
atau memberikan jasa manajemen lainnya
kepada perusahaan di negara lain dengan
mendapatkan imbalan yang telah disepakati.
Bisnis Luar Negeri merupakan seluruh transaksi
bisnis oleh swasta dan pemerintah yang
melibatkan dua atau lebih negara. Kegiatan
bisnis ini bagi pihak swasta memiliki tujuan
mendapatkan keuntungan yang sebesar-

Pengantar Bisnis | 151


besarnya, sedangkan bagi pemerintah kegiatan
bisnis ini bukan hanya untuk keuntungan
semata, akan tetapi juga memiliki tujuan untuk
kesejahteraan sosial.

Ada beberapa alasan sebuah perusahaan ikut serta


dalam kegiatan bisnis Luar Negeri, diantaranya adalah:
1. Untuk memperbesar penjualan. Bisnis Luar Negeri
memungkinkan sebuah perusahaan untuk
melakukan ekspansi dalam hal penjualan
produknya, hal ini dikarenakan bisnis Luar Negeri
memiliki pasar yang sangat luas, tidak terbatas pada
negara dimana perusahaan tersebut berada akan
tetapi juga perusahaan dapat mengembangkan
pasarnya ke luar negeri dengan pasar yang luas,
besar kemungkinan perusahaan dapat
meningkatkan jumlah penjualan barang yang
diproduksinya.
2. Untuk mengakuisisi sumber daya. Saat ini, sebuaha
perusahaan yang memiliki akses terhadap sumber
daya yang dibutuhkan atau perusahaan yang
memiliki akses lebih baik terhadap faktor-faktor
produksi (man, money, material, method) maka
dapat dipastikan perusahaan tersebut akan
memenangkan persaingan. Hal ini terjadi karena

152 | Pengantar Bisnis


sumber daya produksi yang jumlah terbatas,
sedangkan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi
oleh perusahaan sebagai produsen semakin tak
terbatas. Kegiatan bisnis Luar Negeri,
memungkinkan sebuah perusahaan berada di
sebuah negara memiliki akses terhadap sumber
daya yang ada di negara lainnya. Perusahaan
tersebut dapat memiliki akses dengan cara
melakukan investasi baik langsung maupun tidak
langsung di negara yang memiliki keunggulan
dalam hal sumber daya.
3. Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber
penjualan dan penawaran. Bisnis Luar Negeri dapat
membuat perusahaan menjadi lebih kreatif dan
inovatif untuk menambah sumber penjualan dan
penawaran yang dilakukannya. Dengan pangsa
pasar yang semakin luas dan jumlah konsumen yang
semakin meningkat, maka perusahaan dituntut
untuk dapat memenuhi harapan konsumen akan
produk yang dijual. Karena keinginan konsumen
yang tidak terbatas, maka perusahaan harus mampu
berinovasi sesering mungkin, dengan tujuan
memenangkan persaingan dengan para pesaingnya.

Pengantar Bisnis | 153


Saat ini perkembangan kegiatan bisnis Luar Negeri
semakin maju, hal ini dikarenakan adanya aspek-aspek
yang menyebabkan kegiatan ini semakin cepat
berkembang, diantaranya adalah:
1. Peningkatan yang pesat dalam teknologi dan
ekspansinya sehingga transportasi menjadi
lebih cepat dan sistem komunikasi yang
memungkinkan untuk melakukan sesuatu dari
jarak jauh.
2. Liberalisasi dalam kebiajakan pemerintah
sehubungan dengan pergerakan perdagangan
dan sumber daya lintas negara.
3. Pengembangan lembaga yang diperlukan untuk
mendukung dan memfasilitasi perdagangan
Luar Negeri. Lembaga-lembaga ini dibentuk
oleh kalangan bisnis dan pemerintah sehingga
keberadaan lembaga ini mengurangi resiko
perusahaan.
4. Peningkatan dalam kompetisi global, dimana
persaingan bisnis tidak saja hanya antara
perusahaan-perusahaan dalam satu negara,
akan tetapi juga persaingan itu diikuti oleh
perusahaan-perusahaan lain yang ada dalam
satu regional/kawasan bahkan antar benua.

154 | Pengantar Bisnis


Banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk dapat terlibat dalam bisnis Luar
Negeri, diantaranya adalah:
1. Kegiatan Ekspor-Impor. Kegiatan ekspor dan
impor ini merupakan kunci transaksi ekonomi
suatu negara. Apabila dalam neraca suatu
negara kegiatan ekspor lebih tinggi daripada
kegiatan impor, maka dapat dipastikan negara
itu menjadi negara yang maju dengan
pendapatannya yang besar, sedangkan apabila
sebaliknya dimana kegiatan impor lebih tinggi
dari ekspor, maka negara tersebut dapat
dikatakan laju pertumbuhan ekonominya tidak
maju karena negara tersebut cenderung
tergantung kepada negara lainnya.
2. Kegiatan Investasi. Investasi adalah sebuah
kegiatan dimana perusahaan menanamkan
modalnya. Investasi ini bisa dalam bentuk
investasi langsung luar negeri (Foreign Direct
Investment/FDI) dimana perusahaan
menginvestasikan modalnya dalam bentuk fisik
di negara tujuan. Cara lain dari investasi adalah
dengan cara berinvestasi di pasar modal,
dimana perusahaan yang terlibat dalam bisnis
Luar Negeri membeli saham atau melakukan

Pengantar Bisnis | 155


akuisisi.

10.2. Tahapan Memasuki Bisnis Luar Negeri


Pertanyaan dan masalah yang selalu menghantui
para pengusaha nasional, baik skala menengah maupun
besar, adalah: bagaimana bisa memasuki ranah bisnis
Luar Negeri? Jawaban yang pasti tidak ada. Pakai para
normal pun tidak. Pakai teori ya sebagian pertanyaan
bisa dijawab dengan baik. Oleh sebab itu, para pakar
mengajukan beberapa resep (konsep), antara lain,
konsep Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2014:
108) seperti tampak di bawah ini.
Awalnya pengusaha melakukan investasi
seminimal mungkin untuk menjamah zona bisnis di
negara lain atau negara tertentu (tahap: minimal global
investment). Barulah setelah memahami dengan baik
kondisi ekonomi, sosial budaya, hukum, dan faktor
lingkungan setempat baru bisa melakukan investasi
yang signifikan (tahap significant global investment).
Dari tahap investasi minimal hingga tahap
investasi yang signifikan ada langkah utama yang wajib
dilakukan. Ditahap awal investasi minimal dilakukan:
1. Global sourcing, yakni perusahaan antar
negara ini (multinational corporation: MNC)
melakukan sentralisasi manajemen dan keputusan

156 | Pengantar Bisnis


lainnya di kantor pusat (headquater) di negara asal
(home country) dalam tindakan penjajakan
bisnisnya
2. Tahap kedua, yakni kegiatan export dan
import, licencing (penggunaan merek dagang atau
nama produk perusahaan asing dengan imbalan
royalty), dan franchising (waralaba).207
Pertumbuhan aktivitas bisnis Luar Negeri
meningkat sejalan dengan fenomena semakin luasnya
pasar di akibatkan globalisasi. Bentuk paling tradisional
dari bisnis Luar Negeri adalah investasi dan
perdagangan Luar Negeri. Perdagangan Luar Negeri
mengacu kepada pertukaran produk dan jasa yang
melintas batas negara. Perdagangan ini melibatkan
produk dan jasa. Pertukaran dalam perdagangan Luar
Negeri dalam dalam bentuk ekspor dan impor.
Investasi internasioal mengacu pada aset dari satu
negara ke negara lainnya. Aset ini termasuk modal,
tekhnologi, manajerial dan infrastruktur pabrik. Ada dua
jenis investasi lintas batas negara yaitu:
1. Investasi portofoli Luar Negeri. Investasi
portofolio Luar Negeri mengacu kepada
kepemilikan pasif terhadap surat-surat berharga
yang di luar negeri berupa saham dan obligasi
dengan tujuan memperoleh tingkat

Pengantar Bisnis | 157


pengembalian yang di inginkan. Para pemilik
modal ini tidak aktif dalam pengolaan aset yang
di investasikan. Para investor luar negeri
cenderung merancang jangka waktu yang
pendek dalam kepemilikan aset ini.
2. Investasi langsung luar negeri. Investasi
langsung luar negeri mengacu kepada strategi
Luar Negeri, dimana perusahaan yang sudah
mapan melakukan akuisisi tehadap aset-aset
yang produktif yang ada di luar negeri. Investasi
langsung luar negeri ini merupakan strategi
masuk pasar luar negeri. Melauli investasi
langsung luar negeri inilah, investor dapat
memiliki seluruh atau sebagian kepemiliksan
perusahaan yang produktif. Perusahaan
biasanya memiliki rencana jangka panjang untuk
menginvestasikan modalnya di luar negeri.

Dalam dunia bisnis, perusahaan yang ingin


memasuki bisnis Luar Negeri maka harus melewati
beberapa tahapan-tahapan mulai dari tahapan yang
sederhana yang mengandung sedikit resiko sampai ke
tahapan yang kompleks mengandung banyak resiko.
Menurut kronologisnya tahapan-tahapan tersebut
sebagai berikut:

158 | Pengantar Bisnis


1. Ekspor insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia
bisnis Luar Negeri suatu perusahaan pada
umumnya di mulai dari suatu keterlibatan yang
paling awal yaitu dengan melakukan ekspor
insidentil. Ekspor insidentil merupakan suatu
kegiatan mengirim barang ke luar negeri. Untuk
melewati tahap awal ini kita bisa
mengembangkan ide-ide kita, menggunakan
strategi dalam berbisnis, dan tentunya kita
harus lebih paham terlebih dahulu bagaimana
cara berbisnis. Melalui pengembangan ide akan
menghasilkan produk yang berkualitas yang
tidak kalah saing dengan produk-produk yang
dijual di pasar-pasar atau toko-toko. Sehingga
konsumen akan lebih mudah tertarik pada
produk kita terutama orang-orang yang belum
mengenal produk kita sama sekali seperti
orang asing. Kedatangan orang asing di negeri
kita kemudian dia membeli produk kita dan
meminta kita untuk mengirimkannya ke negeri
asing itu akan menjadi tahap awal dari
memasuki bisnis Luar Negeri.
2. Ekspor aktif
Tahap terdahulu itu kemudian dapat

Pengantar Bisnis | 159


berkembang terus dan kemudian terjalinlah
hubungan bisnis yang rutin dan kontinue dan
bahkan transaksi tersebut makin lama akan
semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi
bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan
semakin berkembangnya jumlah maupun jenis
komoditi perdagangan Luar Negeri tersebut.
Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri
mulai aktif untuk melaksanakan manajemen
atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal
dimana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh
karena itu, tahap ini sering pula disebut sebagai
tahap “ekspor aktif “, sedangkan tahap pertama
tadi disebut tahap pembelian atau purchasing.
3. Penjualan lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan
lisensi. Dalam tahap ini negara pendatang
menjual lisensi atau merek dari produknya
kepada negara penerima. Dalam tahap ini yang
dijual hanyalah atau lisensinya saja, sehingga
negara penerima dapat melakukan manajemen
yang cukup luas terhadap pemasaran maupun
prsoses produksinya termasuk bahan baku dan
peralatannya. Untuk keperluan pemakaian
lisensi tersebut maka perusahaan dari negara-

160 | Pengantar Bisnis


negara penerima harus membayar fee atas
lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut
4. Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih
efektif lagi, yaitu perusahaan di suatu negara
tidak hanya menjual lisensi atau merek
dagangnya saja, tetapi lengkap dengan segala
atributnya termasuk peralatan, proses
produksi, dan resep-resep campuran proses
produksinya. Pengendalian mutunya,
pengawasan mutu, bahan baku, maupun
barang jadinya, serta bentuk pelayanannya.
Cara ini sering disebut sebagai bentuk
franchising. Dalam hal bentuk franchise ini
maka perusahaan yang menerima disebut
sebagai franchisee, sedangkan perusahaan
pemebri disebut sebagai franchisor. Bentuk ini
pada umumnya berhasil bagi jenis usaha
tertentu, misalnya makanan, restoran,
supermarket, fitness centre, dan sebagainya.
Saat ini, bentuk ini berkembang tidak saja
antarnegara, tetapi juga terdapat bnetuk-bentu
frunchise yang terjadi dalam suatu negara itu
sendiri.
5. Pemasaran di luar negeri

Pengantar Bisnis | 161


Tahap berikutnya adalah bentuk pemasaran di
luar negeri. Bentuk ini akan memerlukan
intensitas manajemen serta keterlibatan yang
lebih tinggi karena perusahaan mendatang (hot
country) haruslah betul-betul secara aktif dan
mandiri melakukan manajemen pemasaran
bagi produknya itu di negeri asing (home
country). Berbeda dengan tahap-tahap
sebelumnya, maka manajemen pemasaran
masih tetap berada dalam tanggung jawab dan
perusahaan di negara penerima. Dalam hal itu
maka perusahaan itu akan mengetahui lebih
pasti tentang perilaku konsumennya yang tidak
lain dan tidak asing baginya karena mereka
adalah juga orang-orang setempat atau
penduduk setempat pula.
6. Produksi dan pemasaran di luar negeri
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling
intensif dalam melibatkan diri pada bisnis Luar
Negeri, yaitu tahap produksi dan pemasaran di
luar negeri. Tahap ini juga disebut sebagai total
internatioanal business. Bentuk inilah yang
menimbulkan MNC atau multinational
corporation, yaitu perusahaan multinasional.
Dalam tahap ini, perusahaan asing datang dan

162 | Pengantar Bisnis


mendirikan perusahaan di negeri asing itu
lengkap dengan segala modalnya, lalu
melakukan proses produksi di negeri itu,
kemudian menjual hasil produksinya itu di
negeri itu juga bahkan mungkin lalu dijualnya
ke negara asing lagi sebagai ekspor dari negara
penerima tersebut. Bentuk ini memiliki unsur
positif bagi negara yang sedang berkembang,
karena dalam bentu ini negara penerima tidak
perlu menyediakan modal yang sangat banyak
untuk mendirikan pabrik tersebut, dimana
pada umumnya egara berkembang masih
miskin dana untuk pembangunan bangsanya.

10.3. Tantangan dalam Bisnis Luar Negeri


Melaksanakan bisnis Luar Negeri tentu saja akan
lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar
domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai
kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya
transaksi bisnis Luar Negeri.
Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain
tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh
karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam
bisnis Luar Negeri yaitu:
1. Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural

Pengantar Bisnis | 163


Perbedaan dalam hal bahasa seringkali menjadi
hambatan bagi kelancaran bisnis Luar Negeri,
hal ini disebabkan karena bahasa adalah
merupakan alat komunikasi secara lisan
maupun tulis. Tanpa komunikasi yang baik
maka hubungan bisnis sukar untuk dapat
berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa
saat ini semakin berkurang karena adanya
bahasa Luar Negeri yaitu bahasa lnggris.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan
suatu masalah yang harus dicermati pula dalam
melakukan bisnis Luar Negeri. Misalnya saja
pemberian warna terhadap suatu produk
ataupun bungkusnya harus hati-hati karena
warna tertentu yang di suatu negara memiliki
arti tertentu di negara lain dapat bermakna
yang bertentangan.
2. Kondisi politik dan hukum/perundang-
undangan Hubungan politik yang kurang baik
antara satu negara dengan negara yang lain
akan mengakibatkan terbatasnya hubungan
bisnis dari kedua negara tersebut. Misalnya,
Amerika yang mengembargo komoditi
perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang

164 | Pengantar Bisnis


yang berlaku di suatu negara kadang juga
membatasi berlangsungnya bisnis Luar Negeri.
Misalnya negara Arab melarang produk yang
mengandung babi.
3. Hambatan operasional. Transportasi ini
seringkali sukar untuk dilakukan karena antara
kedua negara itu belum memiliki jalur
pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini dapat
mengakibatkan biaya pengangkutan atau
ekspedisi menjadi sangat mahal yang
dikarenakan pengangkutnya hanya melayani
satu negara itu saja.

Pengantar Bisnis | 165


166 | Pengantar Bisnis
DAFTAR PUSTAKA

Adebayo, T. S., & Kirikkaleli, D. (2021). Impact of


renewable energy consumption, globalization, and
technological innovation on environmental
degradation in Japan: application of wavelet tools.
Environment, Development and Sustainability,
23(11), 16057–16082.
https://doi.org/10.1007/s10668-021-01322-2
Adisaputro, G. (2017). Anggaran Bisnis; Analisis,
Perancangan, dan Pengendalian Laba.
Alma, B. (2014). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
Jasa. Bandung: Alfabeta.
Anoraga, P. 2009. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka
Cipta
Bocken, N. (2017). Business-led sustainable
consumption initiatives: impacts and lessons
learned. Journal of Management Development,
36(1), 81–96. https://doi.org/10.1108/JMD-10-
2014-0136
Brigham, E. F., & Daves, P. R. (2014). Intermediate
financial management. Cengage Learning.
Brown, B.J. dan Clow J.E. (2008). Introduction to
Business. The McGraw Hills Companies. New York:
McGrall Hill.
Pengantar Bisnis | 167
Camagni, R., Capello, R., & Nijkamp, P. (1998). Towards
sustainable city policy: An economy-environment
technology nexus. Ecological Economics, 24(1),
103–118. https://doi.org/10.1016/S0921-
8009(97)00032-3
Christina, E., & Fuad, M. (2001). Anggaran Perusahaan:
Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Cuervo-Cazurra, A. (2011). Global strategy and global
business environment: the direct and indirect
influences of the home country on a firm’s global
strategy. Global Strategy Journal, 1(3–4), 382–386.
https://doi.org/10.1002/gsj.35
Davis, R. C., & Filley, A. C. (1973). Principles of
Management. New York: Alexander Hamilton
Institute.
Ebert, R.J. dan Griffin, R.W. (2009). Business Essentials.
7th edition. Singapore: Prentice Hall – Pearson
Education International
Evans, S., Vladimirova, D., Holgado, M., Van Fossen, K.,
Yang, M., Silva, E. A., & Barlow, C. Y. (2017).
Business Model Innovation for Sustainability:
Towards a Unified Perspective for Creation of
Sustainable Business Models. Business Strategy
and the Environment, 26(5), 597–608.

168 | Pengantar Bisnis


https://doi.org/10.1002/bse.1939
França, C. L., Broman, G., Robèrt, K. H., Basile, G., & Trygg,
L. (2017). An approach to business model
innovation and design for strategic sustainable
development. Journal of Cleaner Production, 140,
155–166.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.06.124
Geissdoerfer, M., Vladimirova, D., & Evans, S. (2018).
Sustainable business model innovation: A review.
Journal of Cleaner Production, 198, 401–416.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2018.06.240
Harahap, S. S. (2001). Budgeting Penganggaran
Perencanaan Lengkap. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Herlambang, S., & Marwoto, B. H. (2014). Pengantar Ilmu
Bisnis: Cara Mudah Memahami Ilmu Bisnis.
Yogyakarta: Parama.
James A. F. Stoner, R. Edward Freeman, Management,
Prentice Hall, 4th Edition, 1989
Kotler, P. (2010). Manajemen Pemasaran , Jilid 1 dan 2,
Edisi 13. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip-prinsip
Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Levy, M., & Weitz, B. (2007). Retailing Management. New
York: McGraw-Hill.
Lumpkin, G. T., Steier, L., & Wright, M. (2011). in Family

Pengantar Bisnis | 169


Business Business and Strategic. Strategic
Entrepreneurship Journal, 306, 285–306.
https://doi.org/10.1002/sej
Madurai Elavarasan, R., & Pugazhendhi, R. (2020).
Restructured society and environment: A review
on potential technological strategies to control the
COVID-19 pandemic. Science of the Total
Environment, 725(xxxx), 138858.
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138858
Moh. Halim, Iman Sudirman dan Ubuh Buchara Hidayat,
Program Magister Manajemen Bisnis dan
Administrasi Teknologi: Proses Manajemen,
Program Pasca Sarjana Institut Teknologi
Bandung, Bandung, 1994
Nilasari, Irma Nilasari dan Sri Wiludjeng, 2006.
Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nosratabadi, S., Mosavi, A., Shamshirband, S., Zavadskas,
E. K., Rakotonirainy, A., & Chau, K. W. (2019).
Sustainable business models: A review.
Sustainability (Switzerland), 11(6), 1–30.
https://doi.org/10.3390/su11061663
Pakkanna, Mukhaer dan Widiyono. 2013. Pengantar
Bisnis Respon Terhadap Dinamika Global Edisi 2.
Jakarta: Mitra Wacana Media
Pragojo, D. (2015). The strategic fit between innovation

170 | Pengantar Bisnis


strategies and business environment in delivering
business performance. International Journal of
Production Economics, 171(2), 241–249.
https://www.researchgate.net/publication/2813
32303_The_strategic_fit_between_innovation_stra
tegies_and_business_environment_in_delivering_b
usiness_performance
Pratama, Tony. 2011. Manajemen Risiko Bisnis. Sinar
Ilmu Publishing.
Priangani, Ade. Analisis Lingkungan Global Dalam
Persaingan Bisnis Internasiona. Dalam Jurnal
Kebangsaan.Vol. 1. No. 2. Juli, 2012
Rafsanjani, Rieza Firdian. Pengantar Bisnis Bagi Pemula.
Malang, CV. Kautsar Abadi: 2017.
Sangadji, E. M., & Sopiah. (2013). Consumer Behavior:
Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Jilid
2. jakarta: Erlangga.
Savrul, M., Incekara, A., & Sener, S. (2014). The Potential
of E-commerce for SMEs in a Globalizing Business
Environment. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 150, 35–45.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.09.005
Shokralla, S., Spall, J. L., Gibson, J. F., & Hajibabaei, M.
(2012). Next-generation sequencing technologies
for environmental DNA research. Molecular

Pengantar Bisnis | 171


Ecology, 21(8), 1794–1805.
https://doi.org/10.1111/j.1365-
294X.2012.05538.x
Silvestre, B. S. (2015). Sustainable supply chain
management in emerging economies:
Environmental turbulence, institutional voids and
sustainability trajectories. International Journal of
Production Economics, 167, 156–169.
https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2015.05.025
Souto, J. E. (2015). Business model innovation and
business concept innovation as the context of
incremental innovation and radical innovation.
Tourism Management, 51, 142–155.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2015.05.017
Sudradjat, Mashud Ali dan Pardi. 2016. Manajemen
Risiko. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Supranto, Johannes. 2013. Pengambilan Risiko secara
Strategis bagi Pengambil Keputusan Bisnis.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Susanti, Evi, Marisa, Layla Hana, Endri, E. (2022).
Determinants of sustainable consumption :
Moderating role of pandemic fear. Innovative
Marketing, 18(4), 123–132.
https://doi.org/10.21511/im.18(4).2022.11
Swastha, B. (2010). Manajemen Penjualan: Pelaksanaan

172 | Pengantar Bisnis


Penjualan. Yogyakarta: BPFE.
Tangkilisan, S. Hessel Nogi. 2003. Manajemen Modern
untuk Sektor Publik. Yogyakarta: Balairung & Co.
Wijoyo, Hadion dkk. 2020. Manajemen Pemasaran di Era
Globalisasi. Banyumas: CV. Pena Persada.
Wijoyo, Hadion dkk. 2020. Pendidikan Kewirausahaan
dan Etika Bisnis. Banyumas: CV. Pena Persada.
Wijoyo, Hadion. (2018). Analisis Pengakuan Pendapatan
dan Beban Kontrak Konstruksi pada PT. Wahana
Tata Riau. Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis. 2034
- 2043.
Wilidjeng, Sri dan Irma Nilasari. 2006. Pengantar Bisnis.
Yogyakarta: Graha Ilmu
William Nickels, Jim McHugh, S. M. (2019).
Understanding Business (8th ed.). McGraw-Hill
Education.
Winardi. 1981. organisasi dan pengorganisasian dalam
manajemen, Bandung: Alumni.
Worthington, I dan Britton, C. (2000). The Business
Environment, 3rd edition. Singapore: Prentice Hall
& Pearson Education.
Wursanto, Ig. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi,
Yogyakarta: Andi Offset.
Yap, Parjo. Panduan Praktis Manajemen Risiko
Perusahaan. Growing Publishing

Pengantar Bisnis | 173


Yogyakarta Madura, J. (2007). Introduction to Business,
4th edition. Australia: Thomson SouthWestern.
Yusanto,Ismail. Menggagas Bisnis Islami. Jakarta:
Gemma Insani, 2002.

174 | Pengantar Bisnis

Anda mungkin juga menyukai