Anda di halaman 1dari 172

Manajemen Proyek

Sistem Informasi
UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4


Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak
eksklusif yang terdiri atas hak moral dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25
tidak berlaku terhadap:
i. penggunaan kutipan singkat ciptaan dan/atau produk hak terkait untuk
pelaporan peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii. penggandaan ciptaan dan/atau produk hak terkait hanya untuk kepentingan
penelitian ilmu pengetahuan;
iii. penggandaan ciptaan dan/atau produk hak terkait hanya untuk keperluan
pengajaran, kecuali pertunjukan dan fonogram yang telah dilakukan
pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang memungkinkan suatu ciptaan dan/atau produk hak terkait
dapat digunakan tanpa izin pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau
lembaga penyiaran.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau
huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Manajemen Proyek
Sistem Informasi
Endang Setyawati, Ruby Santamoko,
Agus Leo Handoko, Priski Setiawan
Manajemen Proyek Sistem Informasi

Endang Setyawati, Ruby Santamoko, Agus Leo Handoko, Priski Setiawan

Editor :
Hadion Wijoyo dan Adhi Wibowo

Desainer:
Mifta Ardila

Sumber :
www.insancendekiamandiri.co.id

Penata Letak:
Siti Jamalul Insani

Proofreader :
Tim ICM

Ukuran :
viii, 162 hlm., 1,x2 cm

ISBN :


Cetakan Pertama :
0HL 2021

Hak Cipta 2021, pada Endang Setyawati, dkk.

Isi di luar tanggung jawab penerbitan dan percetakan

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Anggota IKAPI : 020/SBA/20

PENERBIT INSAN CENDEKIA MANDIRI


(Grup Penerbitan CV INSAN CENDEKIA MANDIRI)

Perumahan Gardena Maisa 2, Blok F03, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung,
Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat – Indonesia 27361
HP/WA: 0813-7272-5118
Website: www.insancendekiamandiri.co.id
www.insancendekiamandiri.com
E-mail: penerbitbic@gmail.com
Daftar Isi
PRAKATA ............................................................................... v

STRUKTUR MANAJEMEN PROYEK........................................... 1

JENIS-JENIS RISIKO DALAM MPSI ............................................ 7

TEKNIK PENJADWALAN MANAJEMEN PROYEK ..................... 13

PRAKTIKUM MENGGUNAKAN MICOSOFT PROJECT .............. 23

JADWAL PROYEK.................................................................. 41

SUMBER DAYA (RESOURCE) DAN BIAYA (COST) .................... 57

MEMBUAT LAPORAN PROYEK .............................................. 93

STUDI KASUS DENGAN MENGGUNAKAN TRELLO.COM


UNTUK LAPORAN TIM PROYEK........................................... 105

DENGANICROSOFT PROJECT MENGACU JOBDESK


PADA TRELLO.COM ............................................................ 111

METODE DAN PENJADWALAN PROYEK .............................. 115

PELAKSANAAN MANAJEMEN PROYEK ................................ 119

JOB DESCRIPTIONS............................................................. 141

BUKTI TERLAMPIR .............................................................. 143

v
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 155

TENTANG PENULIS ............................................................. 157

vi Manajemen Proyek Sistem Informasi


Prakata
Segenap rasa syukur yang tak pernah henti penulis persembahkan
ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kemudahan dan
petunjuk dari-Nya yang tak henti-hentinya penulis terima, hingga
saat ini penulis telah menyelesaikan sebuah buku yang dengan
judul “Manajemen Proyek Sistem Informasi”.
Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberi dukungan dalam proses penyelesaian
buku ini. Kepada keluarga, rekan sejawat dan seluruh tim Insan
Cendekia Mandiri yang telah melakukan proses penerbitan buku
ini.
Penulis menanti saran konstruktif untuk perbaikan dan
peningkatan pada masa mendatang. Semoga buku ini dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan di
universitas. Sebagaimana peribahasa tak ada gading nan tak retak,
mohon dimaafkan segala kekeliruan yang ada pada terbitan ini.
Segala kritik dan saran, tentu akan diterima dengan tangan
terbuka.

Para penulis

vii
viii Manajemen Proyek Sistem Informasi
Struktur Manajemen Proyek

JENIS PROYEK
Dilihat dari komponen kegiatan utama, ada 5 macam proyek:
1. Proyek Konstruksi (contoh: pembangunan gedung sekolah)
2. Proyek Manufaktur (untuk menghasilkan produk baru)
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan
4. Proyek Pelayanan Manajemen (hasilnya berupa laporan akhir)
5. Proyek Kapital (untuk investasi, contoh: pembebasan tanah)

TIMBULNYA PROYEK
1. Rencana pemerintah (untuk kepentingan umum dan
masyarakat).
2. Permintaan pasar (ketika pasar membutuhkan kenaikan suatu
produk dlm jumlah besar ; contoh: proyek PGSD).
3. Adanya desakan keperluan dari dalam tubuh suatu organisasi.
4. Dari hasil kegiatan penelitian dan pengembangan.

FASE MANAJEMEN PROYEK


1. Perencanaan
Penetapan sasaran dari proyek, mendefinisikan proyek.

1
2. Penjadwalan
Menghubungkan orang, uang dan bahan dan masing-masing
kegiatan satu dengan lainnya
3. Pengendalian
Perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas dan
anggaran.

PERAN DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS


1. Mendukung proses dan operasi bisnis.
2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan
manajernya.
3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
4. Human error
5. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
6. Operator sistem tidak mengikuti prosedur pengolahan yang
benar.
7. Kehilangan data atau data tidak terolah.
8. Pemeriksaan atau pencatatan.
9. Salah dalam menggunakan dokumen induk / file induk.
10. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

2 Manajemen Proyek Sistem Informasi


SUMBER DAYA YANG DIKELOLA MANAJER
1. Man (manusia)
2. Money (uang)
3. Material (bahan baku)
4. Machine (mesin, termasuk fasilitas dan energi)
5. Metode (metode/cara)
6. Informasi (termasuk data)

PERAN MANAJER PROYEK


1. Orang yang paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
proyek dan hasil.
2. Harus memiliki kemampuan yang cukup untuk memahami dan
mengkaji semua bidang terkait.
3. Dalam sebuah menejemen proyek yang efektif manajer proyek
selalu fokus pada people, product, proses dan project dan
planning.

TUGAS MANAJER PROYEK


1. Menerima otoritas dari pihak yang berkompeten.
2. Mendefinisikan dan melakukan review kasus bisnis dan
requirements dengan evaluasi dan kontrol secara regular klien
mendapatkan sistem yang sesuai.
3. Melalkukan inisiasi dan rencana proyek dengan format yang
sesuai.
4. Bermitra dengan pengguna akhir bekerja dengan sponsor
proyek.
5. Mengelola teknologi orang-dan perubahan agar mencapai
tujuan.
6. Mengelola tim pelaksana proyek.
7. Mamu mengelola keadaan yang tidak menentu.
8. Menjaga hubungan baik dengan klien.
9. Mengarahkan proyek dengan cara memimpin memotivasi
perhatian hingga proyek mencapai tujuan.

Struktur manajemen Proyek 3


KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN PERSONAL
1. Kepemimpinan
2. Komunikasi yang baik
3. Negoisasi
4. Mendengarkan
5. Membangun tim

KEAHLIAN TEKNISI
1. Menajemen Konfigurasi
2. Menajemen Data
3. Menajemen Informasi
4. Strategi Perencanaan
5. Keamanan Jaringan
6. Arsitektur Teknologi Informasi
7. Desain Infrastruktur
8. Siklus Hidup Sistem
9. Pemahaman Teknologi Mengenai Perkembangan

FUNGSI MANAJEMEN PROYEK


1. Scoping (ruang lingkup)
2. Planning (Perencanaan)
3. Estimating (Perkiraan)
4. Scheduling (Penjadwalan)
5. Organizing (Pengorganisasian)
6. Directing (Pengarahan)
7. Controlling (Pengontrolan)
8. Closing (Penutupan)

FUNGSI-FUNSI MANAJEMEN (HENRY FAYOL, 1914)


1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Staffing
5. Controlling

4 Manajemen Proyek Sistem Informasi


MANAJEMEN RISIKO
1. Risiko adalah faktor yang mungkin menimbulkan masalah
dalam suatu usaha dan harus segera ditangani. Jika tidak
ditangani dengan serius, maka Anda harus berhati-hati dengan
efeknya pada usaha itu nanti.
2. Manajemen risiko adalah upaya yang dilakukan untuk
menghindari timbulnya konflik dalam perusahaan dan
pengembangan usahanya. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya risk management dalam suatu perusahaan.

7 CARA MENERAPKAN RISK MANAGEMENT DALAM


PERUSAHAAN SERTA CONTOHNYA
1. Internal Environment and Objective Setting (Lingkungan
Internal dan Sasaran)
Agar dapat menerapkan risk management di perusahaan dengan
baik, Anda harus memulai dari pengenalan lingkungan internal.

2. Risk Identification (Identifikasi Risiko)


Tahapan selanjutnya, penerapan risk management dilanjutkan
pada dilakukannya identifikasi risiko dalam perusahaan.
Beberapa kejadian yang potensial mengganggu strategi dan
pencapaian tujuan yang disebutkan sebelumnya digolongkan
sebagai risiko.

3. Risk Assessment (Penilaian Risiko)


Beberapa kejadian yang potensial menjadi risiko pada
perusahaan kemudian harus dilakukan penilaian. Penilaian
merupakan tindakan yang dilakukan untuk menentukan
seberapa besar dampak dari terjadinya kejadian ini.

4. Risk Response (Tanggapan Risiko)


Tahap berikutnya adalah memberikan tanggapan pada risiko
yang sudah dinilai sebelumnya. Tanggapan yang dimaksud
adalah sebuah sikap yang dibutuhkan dalam menghadapi risiko
yang terjadi pada perusahaan.

Struktur manajemen Proyek 5


5. Control Activities (Pengendalian Aktivitas)
Selain menentukan tanggapan dari suatu risiko, risk
management juga memiliki tahapan untuk mengendalikan
aktivitas pelaksanaannya. Tahapan ini menjadi tahapan yang
memastikan bahwa semua prosedur dari risk management
dilakukan sesuai dengan kebijakan yang diatur

6. Information and Communication (Informasi dan


Komunikasi)
Tahap berikutnya adalah penyampaian informasi yang sesuai
terkait risk management yang telah dilakukan ke berbagai
pihak terkait. Penyampaian informasi ini dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai jenis media komunikasi.

7. Monitoring and Evaluation (Pemantauan dan Evaluasi)


Terakhir, jangan lupa untuk menggunakan semua informasi
dan komunikasi yang didapatkan dari risk management
sebagai bahan monitoring dan evaluasi. Monitoring adalah
pemantauan yang dilakukan secara terus menerus untuk
mengetahui apakah risk management sudah dilakukan sesuai
dengan kebijakan dan prosedurnya. Selain monitoring,
dilakukan juga evaluasi untuk mengetahui apakah ada
kendala dan yang perlu diperbaiki dari risk management yang
sudah dilakukan.

Manajemen resiko adalah rangkaian langkah-langkah yang


membantu suatu perangkat lunak untuk memahami dan
mengatur ketidak pastian (Roger S. Pressman).

6 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Jenis-Jenis Risiko dalam MPSI

Pengertian manajemen risiko menurut Australia/New


Zealand Standards (1999), manajemen risiko merupakan suatu
proses yang logis dan sistematis dalam mengidentifikasi,
menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan
mengomunikasikan risiko yang berhubungan dengan segala
aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan perusahaan mampu
meminimasi kerugian dan memaksimumkan kesempatan.
Implementasi dari manajemen risiko ini membantu perusahaan
dalam mengidentifikasi risiko sejak awal dan membantu membuat
keputusan untuk mengatasi risiko tersebut. Manajemen resiko
tradisional terfokus pada resiko-resiko yang timbul oleh penyebab
fisik atau legal (bencana alam atau kebakaran, kematian serta
tuntutan hukum).

Contoh risiko faktor alam, aktor teknis dan faktor manusia


(human error)
Alamiah Teknis Manusia
Epidemik Kegagalan software Serangan bom
(pandemi Covid
19)
Banjir Kegagalan hadware Hacker
Angin topan, Aliran jaringan listrik Hura hara, politik,
puting beliung mati/internet krisis monuter

7
Gempa /tsunami Cacat software Pencurian dan
keamanan sistem
kurang
Gunung berapi Akses terkendala Serangan virus
Meletus dan sabotase

PENANGANAN PERUBAHAN DALAM MANAJEMEN PROYEK


1. Sering seorang project manager terbentur dengan permasalah-
an “klasik” dalam pelaksanaan suatu proyek (khusunya proyek-
proyek IT).
2. Terlambat, biaya membengkak, dan owner yang terlalu banyak
permintaan merupakan contoh dinamika yang ada dalam suatu
proyek.
3. Lantas bagaimana menyikapinya)

FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PENANGAN PERUBAHAN


Batasan menajemen proyek :
Ada 4 (empat) hal penting yang harus dipahami oleh seorang
project manager ketika melaksanakan suatu proyek, yaitu
cakupan proyek (project scope), waktu pelaksanaan proyek
(project timeline), biaya proyek (project cost) dan kualitas dari
proyek itu sendiri (project quality).

1. Scope
a. Scope berbicara masalah cakupan pekerjaan yang dilakukan.

8 Manajemen Proyek Sistem Informasi


b. Terkadang hal ini yang menjadi perdebatan antara pelaksana
proyek dengan pemilik proyek.
c. Scope yang menjadi luas (biasanya terjadi pada proyek yang
dilakukan ad-hoc, tanpa perencanaan atau metode yang
tepat) akibat permintaan owner yang datang terus menerus
dapat mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek dan biaya
proyek.

2. Time
a. Merupakan waktu pelaksanaan proyek. Semakin lama suatu
proyek dikerjakan, maka semakin besar biaya operasional
proyek yang dibutuhkan.
b. Project time management yang baik akan mempengaruhi
besar kecilnya profit margin proyek yang didapat.

3. Cost
a. Merupakan komponen biaya proyek.
b. Komponen ini juga saling terkait dengan 2 komponen
sebelumnya (scope and time) karena besar kecilnya biaya
proyek (termasuk penambahan biaya jika diperlukan) akan
mempengaruhi besarnya scope proyek serta cepatnya waktu
pelaksanaan proyek.

4. Quality
a. Kualitas merupakan harapan yang ingin didapatkan owner
dari proyek tersebut dan atau mengacu pada standar
tertentu (misal ISO).
b. Kualitas dapat diraih dengan menentukan biaya, waktu dan
scope proyek sesuai dengan kebutuhan

STRATEGI PENANGANAN PERUBAHAN


Di mana, sedapat mungkin kita memberikan kesan bertanggung
jawab kepada klien kita dengan mencari solusi terbaik, sehingga
kepercayaan pelanggan tetap terjaga, dan merubah paradigma
pelanggan bahwa kegagalan ini adalah “satu di antara keberhasil-

Jenis-Jenis Risiko dalam MPSI 9


an yang pernah kami lakukan”, bukan “ketidakprofesionalan
sebagai seorang pengembang”.

1. Negosiasi Pengurangan Scope Proyek

a. Orientasi manajemen proyek adalah bagaimana menyelesai-


kan proyek secepat mungkin sehingga kerugian akibat
pembengkakan biaya operasional proyek dapat ditekan.
b. Untuk itu, mau tidak mau, project manager harus
mempersiapkan seorang negosiator ulung agar dapat melobi
pihak pemilik proyek untuk menurunkan/mengurangi scope
pekerjaan yang ada, dengan harapan kualitas dapat
dipertahankan.
c. Pengurangan scope pekerjaan tentunya akan menjadi lelucon
belaka jika tidak disertai strategi yang tepat dalam
melakukan lobi, misalnya dengan menjanjikan versi
berikutnya (pada proyek pengembangan TIK) pada proyek
selanjutnya.
d. Hal ini memungkinkan manajemen proyek untuk
mendapatkan “injection cost” secara tidak langsung dengan
menempatkan scope proyek yang dikurangi pada proyek
selanjutnya, tentunya dengan project cost yang baru.
e. “Menambah kerugian” untuk mempertahankan image baik.

10 Manajemen Proyek Sistem Informasi


f. Alternatif lain adalah menyelesaikan proyek tersebut sesuai
dengan scope yang disepakati semaksimal mungkin, dengan
mengambil risiko meningkatnya operasional cost.
g. Strategi ini digunakan apabila orientasi manajemen
perusahaan adalah mempertahankan citra baik di depan
pelanggannya, atau jika pemilik proyek merupakan
pelanggan potensial perusahaan.
h. Sehingga, walaupun perusahaan menderita kerugian dari sisi
biaya proyek (tangible lost), namun perusahaan tetap
berusaha untuk mempertahankan nama baik di depan
pelanggannya (intangible benefit) dengan harapan kerjasama
masih dapat terjalin di masa yang akan datang.

i. Pilihan berikutnya adalah memutuskan proyek tersebut dan


menyerahkan hasil yang telah dilakukan apapun risikonya.
j. Dalam risk management, istilah ini dinamakan accept the risk.

Jenis-Jenis Risiko dalam MPSI 11


k. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan cost of risk yang
harus ditanggung lebih kecil daripada usaha menangani
risiko tersebut (baik tangible maupun intangible).
l. Sehingga tidak ada pilihan lain selain mengakhiri proyek
tersebut dengan menerima segala konsekuensinya.

12 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Teknik Penjadwalan
Manajemen Proyek
PERALATAN DAN TEKNIK MANAJEMEN PROYEK
PERT chart adalah model jaringan grafis yang menggambarkan
tugas-tugas proyek dan hubungan antara tugas-tugas tersebut.
Gantt chart adalah bagan batang horizontal sederhana yang
menggambarkan tugas-tugas proyek berdasarkan kalender. Tiap
batang diberi nama untuk mewakili setiap tugas proyek. Tugas-
tugas tersebut didaftar secara vertikal pada kolom kiri. Pusat
horizontal adalah garis waktu kalender.
Teknik jaringan yang digunakan untuk analisis proyek
adalah CPM (Critical Path Method)/ metode garis edar kritis dan
PERT (Poject Evaluation and Review Technique)/Teknik Evaluasi
dan Pengkajian Proyek. Tiga elemen utama manajemen proyek,
yaitu :
1. Anggota Tim Proyek–terdiri dari individu-individu dari
berbagai departemen dalam organisasi atau konsultan di luar
organisasi berdasarkan kemampuan, keahlian dan
pengalaman khusus mereka yang terkait dengan aktivitas
proyek.
2. Perencanaan Proyek–pernyataan pekerjaan merupakan
format deskripsi yang tertulis mengenai tujuan, pekerjaan
dan batas waktu pelaksanaan proyek. Elemen-elemen proses
perencanaan proyek: tujuan proyek, mengidentifikasi
aktivitas, menetapkan hubungan mendahului, membuat
estimasi waktu, menentukan waktu penyelesaian proyek,
membandingkan tujuan dengan jadwal proyek, menentukan
sumber daya untuk mencapai tujuan proyek.

13
3. Pengendalian Proyek–memastikan bahwa seluruh aktivitas
telah diindentifikasi dan dicakup dan memastikan bahwa
aktivitas dilakukan sesuia dengan urutan yang seharusnya.
4. Jaringan proyek biasanya digambarkan dalam Gantt Chart –
teknik manajemen tradisional untuk penjadwalan dan
perencanaan proyek kecil dengan relatif sedikit aktivitas dan
hubungan mendahului.
5. Gantt Chart merupakan grafik dengan baris yang mewakili
waktu untuk tiap aktivitas pada proyek yang sedang
dianalisis. Gambar 1 memperlihatkan Gannt Chart untuk
membangun rumah yang sederhana dengan tujuh aktivitas

TEKNIK PENJADWALAN PROYEK


1. Pengelolaan proyek-proyek berskala besar yang berhasil
memerlukan perencanaan, penjadwalan, dan pengkoordi-
nasiaan yang hati-hati dari berbagai aktivitas yang berkaitan.
Untuk itu telah dikembangkan prosedur-prosedur formal yang
didasarkan atas pengguna network (jaringan) dan teknik-teknik
network.
2. Prosedur yang paling utama dari teknik penjadwalan proyek ini
dikenal sebagai PERT (Program Evaluation and Review
Technique) dan CPM (Critical Path Method), yang di antara
keduanya terdapat perbedaan penting. Namun kecenderungan
pada dewasa ini adalah menggabungkan kedua pendekatan
tersebut menjadi apa yang biasa dikenal dengan PERT-type
sistem.

Perencanaan suatu proyek terdiri dari tiga tahap:


1. Membuat uraian kegiatan-kegiatan, menyusun logika urutan
kejadian-kejadian, menentukan syarat-syarat pendahuluan,
menguraikan interaksidan interdependensi antara kegiatan-
kegiatan.
2. Penaksiran waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap
kegiatan, menegaskan kapan suatu kegiatan berlangsung dan
kapan berakhir.

14 Manajemen Proyek Sistem Informasi


3. Menetapkan alokasi biaya dan peralatan guna pelaksanaan tiap
kegiatan.

Penjadwalan proyek merupakan salah satu hal yang penting


dalam manajemen proyek, dimana penjadwalan ini memperlihat-
kan waktu pengerjaan tiap paket pekerjaan dan kejadian apa yang
dihasilkan dari serangkaian paket kerja tertentu. Jadwal proyek
berhubungan dengan kejadian, milestone, termasuk Gantt Chart,
jaringan kerja proyek, diagram CPM/PERT.

PENGERTIAN PERT
1. PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan
untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi
bagian-bagian pekerjaan yang ada di dalam suatu proyek
(Setianingrum, 2011).
2. PERT juga merupakan suatu metode yang bertujuan untuk
(semaksimal mungkin) mengurangi adanya penundaan
kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun rintangan dan
perbedaan-perbedaan, mengkoordinasikan dan menyelaras-
kan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan
mempercepat selesainya proyek-proyek (Nurhayati, 2010).

KARAKTERISTIK PERT
1. Proyek yang kompleks menggunakan metode PERT (Program
Evaluation Review Technical), maka akan diketahui :
a. Kapan proyek selesai.
b. Bagaimana urut-urutan pekerjaan, kapan mulainya dan
kapan selesainya.
c. Pekerjaan mana yang paling lama.
d. Pekerjaan mana yang tertunda.
e. Pekerjaan mana yang dapat perhatian khusus.
f. Perkiraan waktu.
2. Untuk setiap aktivitas, model biasanya mencakup tiga perkiraan
waktu (Soeharto, 2002):
a. Waktu optimis, yaitu perkiraan waktu yang paling singkat
bagi penyelesaian aktivitas.

Teknik Penjadwalan Manajemen Proyek 15


b. Waktu perkiraan paling mungkin, waktu penyelesaian yang
memiliki probabilitas tertinggi (berbeda dengan : waktu
yang diharapkan), dan
c. Waktu pesimis, yaitu waktu terpanjang yang mungkin
diperlukan suatu kegiatan.
3. PERT “menimbang” ketiga perkiraan waktu ini untuk
mendapatkan waktu kegiatan yang diharapkan (expected time)
dengan rumusan :

(Waktu Optimis + (4 x Waktu Perkiraan Paling Mungkin)


+ Waktu Pesimis )

Contoh Teknik Penjadwalan Proyek Pert


Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B
dapat dimulai, maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut
digambarkan sebagai berikut:

DIAGRAM PERT
1. Kegiatan A,B, C kegiatan bersama
2. Kegiatan A mendahului kegiatan D
3. Kegiatan B mendahului kegiatan E, F dan G
4. Kegiatan C mendahului kegiatan G
5. Kegiatan D dan E mendahului kegiatan H dan J
6. Kegiatan F mendahului kegiatan I

16 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Jalur kritis
1. Jalur kritis adalah jalur yang menunjukkan kegiatan dari awal
sampai dengan akhir kegiatan pada diagram jaringan.
2. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang apabila ditunda akan
mempengaruhi waktu penyelesaian proyek.

Contoh :
Kegiatan Estimasi (hari)
A 10
B 8
C 12
D 22
E 27
F 7
G 15
H 8
I 20
J 15

- Jalur A,D,H = 10 + 22 + 8 = 40
- Jalur A,D,J = 10 + 22 + 15 = 47
- Jalur B,E,H = 8 + 27 + 8 = 45
- Jalur B, E, J = 8 + 27 + 15 = 50 → Jalur kritis
- Jalur B,F,J = 8 + 27 + 20 = 35

Teknik Penjadwalan Manajemen Proyek 17


- Jalur B,G,J = 8 + 15 + 15 = 35
- Jalur C,G,J = 12 + 15 + 15 = 42

Contoh soal dari hasil akhir dari diagram AOA yang disediakan

1. Hasil akhir tabel yang berisi ES, LS, EF, dan LF


Berikut merupakan tabel setelah dilakukan perhitungan
mencari EF dan LS, sebagai berikut :

18 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Kegiatan Durasi ES LS EF LF
A 10 0 0 10 13
B 8 0 0 8 8
C 12 0 0 12 20
D 22 10 13 35 35
E 27 8 8 35 35
F 7 8 8 15 30
G 15 12 20 35 35
H 8 35 35 50 50
I 20 15 30 50 50
J 15 35 35 50 50

Tabel di atas merupakan hasil akhir dari seluruh perhitungan


ES, LS, EF, dan LF jika dilihat dari perhitungan yang sudah
dilakukan dan diterapkan di dalam node-node yang ada pada
Diagram AOA di atas.

2. Hasil perhitungan ES, LS, EF, dan LF jika dihitung tanpa melihat
node yang sudah ada. Berikut merupakan tabel setelah
dilakukan perhitungan mencari EF dan LS, sebagai berikut :

Kegiatan Durasi ES LS EF LF

0
A 10 0 10 13
(3)
B 8 0 0 8 8
0
C 12 0 12 20
(8)
35
D 22 10 13 35
(32)
E 27 8 8 35 35
8
F 7 8 15 30
(23)
35
G 15 12 20 35
(27)
35 50
H 8 35 50
(42) (43)
50
I 20 15 30 50
(35)
J 15 35 35 50 50

Teknik Penjadwalan Manajemen Proyek 19


Penjelasan
Tabel di atas merupakan hasil akhir dari seluruh perhitungan
ES, LS, EF, dan LF. Angka dengan blok berwarna kuning artinya
memiliki perbedaan dari perhitungan tabel sebelumnya.
Dikarenakan menggunakan perhitungan untuk mencari nilai EF
dan LS dengan keadaan sebenarnya ditandai dengan angka di
dalam kurung berwarna merah. Di dalam blok kuning angka
yang berwara hitam merupakan angka yang benar dan diletakan
pada masing-masing node.

3. Perhitungan tabel mencari EF


ER atau Early Finish adalah metode mencari besarnya jumlah
durasi (hari atau bulan) ang digunakan pada saat melakukan
kegiatan dengan batas waktu yang paling cepat selesai. Rumus
untuk mencari besarnya EF atau Early Finish adalah sebagai
berikut :
EF = ES + Durasi , dimana ES adalah Early Start (waktu awal
mula kegiatan).

Berikut merupakan tabel perhitungan EF pada masing-masing


node dan kegiatan yang berlangsung :

Node ES Durasi Kegiatan Node EF

1 0 10 A 2 10
1 0 8 B 3 8
1 0 12 C 4 12
2 10 22 D 5 32
3 8 27 E 5 35
3 8 7 F 6 15
3 8 0 d1 4 8
4 12 15 G 7 27
5 35 0 d2 7 35
5 35 8 H 8 43
6 15 20 I 8 35
7 35 15 J 8 50

20 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Penjelasan:
Dari tabel di atas beberapa kegiatan berjalan menuju node yang
sama, maka dari itu untuk mencari besarnya EF yang akan di
masukkan pada node tersebut dicarilah hasil penjumlahan yang
paling tinggi. Pada tabel di atas penjumlahan pada masing-
masing node yang memiliki beberapa kegiatan ditandai dengan
blok berwarna kuning.

4. Perhitungan tabel mencari LS


LS atau Last Start adalah metode mencari besarnya jumlah
durasi (hari atau bulan) ang digunakan pada saat melakukan
kegiatan dengan batas waktu yang paling akhir untuk memulai.
Rumus untuk mencari besarnya LS atau Last Start adalah
sebagai berikut :

LS = LF - Durasi , dimana LF adalah Last Finish (waktu paling


akhir kegiatan).

Berikut merupakan tabel perhitungan LS pada masing-masing


node dan kegiatan yang berlangsung :
Node LF Durasi Kegiatan Node LS

8 50 15 J 7 35
8 50 20 I 6 30
8 50 8 H 5 42
7 35 0 d2 5 35
7 35 15 G 4 20
6 30 7 F 3 23
5 35 27 E 3 8
5 35 22 D 2 13
4 20 0 d1 3 20
4 20 12 C 1 8
3 8 8 B 1 0
2 13 10 A 1 3

Teknik Penjadwalan Manajemen Proyek 21


Penjelasan:
Dari tabel di atas terdapat node yang memiliki beberapa
kegiatan yang berjalan menuju node tersebut, maka dari itu
untuk mencari besarnya LS yang akan di masukkan pada node
setelahnya adalah dengan mencari hasil pengurangan yang
paling rendah. Pada tabel di atas pengurangan pada masing-
masing node yang memiliki beberapa kegiatan ditandai dengan
blok berwarna kuning.

22 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Praktikum Menggunakan
Microsoft Project
Microsoft Project adalah tools (perangkat) atau alat bantu yang
digunakan untuk keperlua pengeloaan/manajemen proyek.
Microsoft Office Project atau lebih dikenal dengan sebutan
Microsoft Project ini terdiri dari beberapa versi. Tentunya semakin
baru versinya akan semakin lengkap fitur ataupun sarana yang
dimilikinya. Versi-versi Microsoft Project ini antara lain meliputi :
Microsoft Project versi 4.0/4.1, Microsoft Project 2000, Microsoft
Project 2003 dan yang terbaru adalah Microsoft Project 2007 s.d.
Microsoft Project 2013.
Di dalam microsoft project 2013 penulis akan membahas
antara lain yang disebut dengan program kerja yaitu melalui WBS.
Apa itu WBS mari kita simak bersama :

MODUL 1 WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)

Work Breakdown Structure (WBS) atau struktur rincian pekerjaan


adalah daftar pekerjaan atau tugas sesuai jobdesk masing-masing
istilah lainya task yang akan dikerjakan dalam proyek.
Hal hal yang perlu diketau dalam menentukan WBS antara lain :
1. Membuat file baru / new file melalui MP
2. Menentukan tanggal proyek
3. Mengisi kolom taks name
4. Mengedit pekerjaan
5. Menghapus
6. menyisipi
7. Menggandakan
8. Merubah judul kolom

23
1. Memulai Microsof Project
Untuk menjalankan Microsoft Project, ikuti langkah-langkah
berikut ini :
Klik Start > All Programs > Microsoft Office > Microsoft
Office Project 2013

 Selanjutnya ka muncul tampilan Microsoft Project seperti pada


gambar berikut ini :

24 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Muncul “Microsoft Project – Project 1latihan.mpp”, artinya
project baru dengan nama project siap untuk dibuat.
 Contoh kasus sederhana mulai memasukan kegiatan durasi dan
prodesessor serta menampilkan network diagram ketik soal di
bawah ini.
 Sebuah proyek membangun sistem informasi akademik
berbasis web dengan ketentuan sebagai berikut : Durasi waktu
yg dibutuhkan 1,2,3,3,10,8,12 dengan Prodesesor hubungan
pekerjaan terkait dengan pekerjaan yang lain 0 ,1, 1, 2, 3, 3, 4 5
6 dengan menggunakan metode linier sequensial model maka di
dapatkan dengan langkah urutan 1 star 2 analisis teknologi 3
analisi (dokumen, deiskripsi pekerjaan, laporan) 4 desain 5
koding 6 testing dan implementasi 7 desain koding testing
dilakukan bersama.

Praktikum Menggunakan Microsoft Project 25


Kasus ke dua lebih komprehensif dan detail
 Ketik seperti di bawah ini

26 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Kemudian letakan cell copy di baris yang dikehendaki seperti
tertera pada gambar di bawah ini :

2. Menentukan tanggal Project


 Pilih menu projeck > projek informasi

Menentukan Tanggal Proyek


Langkah pertama adalah menentukan tanggal proyek. Untuk
menentukan tanggal tersebnut, ikuti langkah-langkah berikut
ini :
 Pilih menu Project > Project Information
 Selanjutnya akan muncul tampilan informasi proyek seperti
gambar berikut :

Praktikum Menggunakan Microsoft Project 27


 Isikan tanggal (lihat contoh)
 Klik tombol OK
Geser batas kolok Task Name, Duration dan Start, sehingga
tampilan seperti gambar berikut.

28 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Ketik sesuai dengan tanggal tertera di bawah ini

3. Mengedit pekerjaan
 Ketik sesuai dengan tanggal tertera dibawah ini
 Arahkan mouse pada kolom yang akan diedit klik 1 kali
kemudian klik sekali lagi.
 Klik menu Task > pilih Bold

 Ketik sesuai dengan gambar tertera di bawah ini

Praktikum Menggunakan Microsoft Project 29


 Arahkan mouse pada kolom yang akan dihapus klik kanan
delete taks kemudian muncul

 Ketik sesuai dengan tanggal tertera di bawah ini


 Arahkan mouse pada kolom untuk menyisipi klik kanan
insert taks kemudian muncul

 Ketik sesuai dengan tanggal tertera di bawah ini


 Arahkan mouse pada kolom untuk mengkopi klik kanan
insert taks kemudian muncul

30 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Sehingga pada Microsoft Project akan terlihat seperti gambar
berikut :

4. Menghapus Task Name


Untuk menghapustask name, caranya adalah sebagai berikut :
 Arahkan mouse pada nomor task (baris yang akan dihapus).
Misalnya task Programming, maka klik nomor 11.
 Selanjutnya baris tersebut akan tersorot

Praktikum Menggunakan Microsoft Project 31


 Klik kanan mouse (mouse masih berada pada baris tersebut)
 Pilih Delete Task

 Setelah melakukan delete, task maka task tersebut (task


Programming) akan hilang dari kolom task name.

32 Manajemen Proyek Sistem Informasi


5. Menyisipkan Task Name
Untuk menyisipkan task name, caranya sebagai berikut :
 Arahkan mouse pada salah satu kolom yang akan diberi
sisipan atau tambahan task. Misal task yang akan disisipkan
adalah task :
 Menganalisa Sistem Kepegawaian denga melakukan
wawancara kepada pihak yang ditunjuk.
 Membuat Statement of Purpose, Event List dan Context
Diagram

 Posisinya adalah di bawah task “Analisa dan Desain Sistem”


dan di atas task “Membuat Data Flow Diagram (DFD)
Levelled, maka arahkan mouse pada nomor 2.

Praktikum Menggunakan Microsoft Project 33


 Klik kanan mouse (posisi mouse masih pada bari ke 2)
 Pilih New Task
 Selanjutnya muncul kolom kosong pada Task Nama, lihat
gambar berikut :
 Ketikkan pada kolom yang kosong dengan nama task yang
dimaksud.

 Tarik atau perlebar kolom ke bawah, sehingga terlihat semua


teks yang telah anda tuliskan
 Lakukan hal yang sama untuk menyisipkan task : Membuat
Statement of Purpose, Event List dan Context Diagram
 Sehingga akan muncul seperti gambar berikut ini :

34 Manajemen Proyek Sistem Informasi


6. Mengganti Judul Kolom
Untuk mengganti judul kolom, cara sebagai berikut :
UNTUK MENGGANTI JUDUL KOLOM CARANYA :
Klik pada judul kolom sorot
Klik kanan mouse > pilih field Setting dengan hasil sebagai
berikut di bawah ini

Atau
 Klik 2 kali (double click)pada judul kolom tersebut. Misalnya
anda ingin mengubah judul kolom “Task Name‟ diganti
dengan “Nama Tugas Proyek‟ maka double click pada kolom
tersebut.
 Aturlah masing-masing atribut sesuai dengan kenginan anda,
misalnya :
Title : Nama Tugas Proyek

Praktikum Menggunakan Microsoft Project 35


7. Mengelompokkan Pekerjaan (Outline)
Pengelompokkan pekerjaan sangatlah berarti pada sebuah
proyek. Pekerjaan dikelompokkan dalam kelompok
pekerjaan utama atau biasanya disebut summary. Kemudian
pekerjaan utama tersebut di breakdown lagi menjadi
beberapa pekerjaan atau biasa disebut sub-task. Demikian
pula dengan sub-task, ada beberapa level sub-task bergantung
dari kompleksitas jenis pekerjaan dalam proyek tersebut.

36 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Untuk membuat pengelompokkan pekerjaan ini, lakukan
urutan langkah berikut ini :
 Blok task no-2 sampai dengan no-12

 Pilih menu Taks > Indent

 Sorot Desain Aplikasi Pilih Outdent


 Lihat hasilnya seperti gambar di bawah ini

Praktikum Menggunakan Microsoft Project 37


 Menampilkan penomeran pada outline
Secara defauld microsoft project tidak menampilkan
penomoran outline apabila anda ingin menampilkan
penomoran ikuti langkah-langkah di bawah ini.
 Pilih Menu Format
 Klik Outline Number
 Tampilan akan berubah seperti pada gambar berikut ini :

Semua kolom yang aka diblok akan dimasukkan ke dalam


sub-task. Namun ternyata ada kesalahan yang harus
diperbaiki, yaitu baris ke-7 “Desain Aplikasi” bukanlah
merupakan sub-task, melainkan main task atau summary.
Untuk mengubahnya ikut langkah berikut :
 Blok baris yang dimaksud (baris ke-7: Desain Aplikasi)
 Pilih menu Format > Outline Number

38 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Atau Perintah Lain Menampilkan Penomoran pada Outline
Secara default, Microsoft Project tidak menampilkan
penomoran outline. Apabila anda ingin menampilkan
penomoran outline ini, ikuti langkah-langkah berikut :
 Pilih menu Tools> Optional

Praktikum Menggunakan Microsoft Project 39


 Simpan file project tersebut dengan cara : Pilih menu File >
Save As
 Beri nama file, misal WBS ke-1

 Klik tombol Save

40 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Jadwal Proyek
A. PENGANTAR
Pembuatan jadwal proyek terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian
ke-1 dengan item :
1. Durasi Pekerjaan
2. Start dan Finish
3. Membuat Hari Libur
4. Prodecessor
Bagian ke-2 dalam pembuatan jadwal proyek akan dilakukan
di akhir modul 3, setelah menetapkan sumber daya (resource) dan
biaya (cost), dengan item pekerjaan :
1. Jenis-Jenis Calendar
2. Calendar View
3. Menentukan dan Menyusun Jadwal Kerja

Pada modul ini kita akan membuat jadwal proyek bagian ke-1

1. Durasi Pekerjaan
Durasi (duration) menyatakan jumlah waktu yang diperlukan
untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan (task) pada
suatu proyek. Jumlah waktu disini bisa direpresentasikan
dalam bentuk jam (hr), hari (days), minggu (wk) dan bulan
(mon).
Sebagai contoh dari pekerjaan, disini akan diambil
contoh maintask “Analisis dan Desain Sistem”. Caranya
sebagai berikut :
 Pilih bagian sub-task, misal sub-task, Menganalisa sistem
kepagawaian dengan melakukan wawancara kepada
pihak yang ditunjuk.
 Klik bagian duration.
 Pilih jumlah hari yang dibutuhkan dengan penunjuk tanda
panah (misal 2 hari).

41
 Isi star dan finish masing-masing dengan memilik klik pada
kalender yang diberikan Microsoft Project.

 Agar durasi pada analisa dan desain berubah secara otomatis


pada setiap perubahan subtask lakukan hal dibawah ini :
 Klik pada bagian 1 day
 Klik kanan maouse di 1 day
 Pilih / klik Swich to auto schedule

Bila anda perhatikan dengan seksama maka akan


terlihat perubahan jumlah hari pada taks analisa dan desain
sistem sesuai dengan penambahan hari pada sub taks ( yaitu
2 hari) .
Coba lakukan untuk subtaks 1.2 kemudian anda
perhatikan apakah jumlah hari pada taks analisis dan desain
akan berubah sesuai dengan total dari sub taks yang ada
dibawah ini ( 2 days + 1 day = 3 day ).

42 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Klik tombol enter, perhatikan ada perubahan apa?

 Bila Anda perhatikan dengan seksama, maka akan terlihat


perubahan jumlah hari pada task.

‘Analisa dan Desain Sistem’ menjadi 2 hari.


 Coba lakukan untuk sub-task berikutnya, kemudian anda
perhatikan, apakah jumlah hari pada task akan berubah
sesuai dengan jumlah total dari sub-task yang ada di
bawahnya?

Jadwal Proyek 43
 Ternyata tidak ada perubahan, dimana jumlah total hari
pada main task ‘Analisa dan Desain Sistem’ tetap 2 hari,
padahal semestinya jumlah total hari pada main task
tersebut adalah 9 hari. Mengapa demikian, perhatikan
penjelasan pada materi Start & Finish berikut.

2. Start & Finish


Perhatikan pada bagian Start dan Finish pada Gantt Table,
ternyata pada bagian Start belum diubah (masih tercantum
tanggal 19 Maret 2012).
 Ubahlah Start tersebut sesuai dengan perencanaan yang ada.

44 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Perhatikan lagi pada sub-task 1.1, pada bagian durasi dengan
nilai2 hari, maka secara otomatis nilai finish menunjukkan
tanggal 20 Meret 2012. Demikian pula dengan nilai durasi
pada maintask 1 “Analisa dan Desain Sistem‟ berubah
menjadi 2 hari.

 Sekarang ubahlah Start pada sub-task 1.2 dengan memilih tgl


22 Maret 2012.
 Perhatikan apa yang terjadi?

 Ada keganjilan disini. Durasi main task 1.1 berubah menjadi


4 hari. Seharusnya jumlah hari adalah 3 hari (2 hari untuk
sub-task 1.1 + 1 hari untuk sub-task 1.2). Apa sebabnya?
Karena hari libur (tanggal 21 maret 2012) dihitung. Oleh
karenanya, terlebih dahulu kita harus mengeset kalender
sesuai dengan kalender proyek yang akan dipakai.
 Perhatikan kotak penanggalan berikut :

Jadwal Proyek 45
 Terdapat tanda khusus di tanggal 17 Maret 2012, yang
menandakan bahwa tanggal sistem saat ini adalah tanggal 17
Maret 2012, namun mulainya perencanaan proyek ini
menunjukkan tanggal 19 Maret 2012, mengapa demikian?
Karena tgl 17 dan 18 Maret 2012 adalah hari Sabtu dan
Minggu, di mana aturan tanggal penugasan pada aplikasi
Microsoft Project ini memperhatikan hari dan jam kerja,
yakni hari Senin sampai dengan Jumat, mulai jam 08:00 AM
hingga jam 12:00 PM dilanjutkan jam 01:00 PM hingga jam
05:00 PM. Sehingga hari Sabtu dan Minggu dianggap libur
dan tidak dihitung jam kerja.
 Bagaimana dengan tanggal 21 Maret 2012 yang merupakan
tanggal merah (hari libur) kalender? Bagaimana cara
penyelesaiannya agar tanggal merah (hari libur) kalender
tidak dihitung hari kerja oleh sistem?
 Untuk menyelesaikan permasalahan ini ikuti langkah-
langkah pada item pembuatan hari libur.

3. Membuat Hari Libur


 Pilih menu Tools > Change Working Time

46 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Selanjutnya muncul tampilan Change Working Time berikut:

 Klik Create New Calendar, maka akan muncul tampilan


berikut :

Jadwal Proyek 47
 Pilih Make a copy of ‘Standard’ calendar
 Klik tombol OK maka akan muncul tampilan berikut :

 Arahkan ke hari libur yang mau dibuat (misalnya pada


bulan Maret 2012)
 Pilih tanggal 21 Maret 2012
 Pada bagian Start dan Finish, pilih tanggal 21 Maret 2012
(lihat gambar)

48 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Klik tombol OK

Langkah berikutnya adalah menggunakan kalender yang telah


dibuat untuk keperluan proyek, caranya sebagai berikut :
 Pilih menu Project > Project Information

Set pada bagian Calendar dengan Copy of Calendar, yaitu


kalender yang baru kita buat, yang akan dijadikan kalender
dalam proyek ini (lihat gambar)

 Klik tombol OK.


 Perhatikan perubahan apa yang terjadi pada lembar kerja
proyek?

Jadwal Proyek 49
Ternyata jumlah hari (duration) pada main-task 1 “Analisa
dan Desain Sistem” berubah dari 4 hari menjadi 3 hari. Hal
ini disebabkan karena pemakaian kalender yang kita
gunakan (yaitu kalender: Copy of Standard) yang
menyertakan hari libur pada tanggal 21 Maret 2012.

4. Prodecessor
 Sekarang isikan pada sub-task 1.3 dengan data berikut
Duration : 1 hari
Start : 23 Maret 2012
 Selanjutnya akan muncul tampilan berikut ini :

50 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Klik tombol OK

 Inilah yang disebut dengan Predecessor.


Sekarang coba anda lihat bagiat Gantt Chart (di sebelah
kanan Table Chart)

 Sekarang coba anda isi secara manual (mengetikkan secara


langsung pada kolom Predecessor) pada sub-task 1.2

Jadwal Proyek 51
“Membuat Statement of Purpose, Event List dan Context
Diagram” dengan nilai 2.
 Kemudian tekan tombol enter.
 Lihat apa yang terjadi? Perhatikan gambar berikut ini :

 Isikan Predecessor pada WBS berikut :


WBS Nama Tugas Proyek Duration Start Finish
1.4 Membuat Kamus Data 1 26-03-2012 26-03-2012
1.5 Membuat Process 1 27-03-2012 27-03-2012
Specification
1.6 Membuat Entity 1 28-03-2012 28-03-2012
Relationship Diagram
(ERD)
1.7 Dokumentasi Analisis 2 29-03-2012 30-03-2012
dan Desain Sistem

 Lakukan pengisian tersebut sehinga pada Microsoft Project


tampil gambar berikut ini :

52 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Total jumlah hari yang dibutuhkan untuk Analisis dan
Desain Sistem adalah9 hari dengan rincian tertera pada
masing-masing sub-task di bawahnya.
 Simpan dengan cara Save As
 Beri nama file : ‘Jadwal Proyek ke-1’

 Tutup file Jadwal Proyek ke-1 untuk mengakhiri


pembuatan file ini.

Jadwal Proyek 53
Beberapa Hal Penting
Beberapa hal yang harus diketahui dalam penyusunan jadwal, di
antaranya adalah :
1. Jenis hubungan antar pekerjaan
Finish to Start
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu
pekerjaan bisa dilaksanakan setelah pekerjaan lain selesai.

Finish to Finish
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu
pekerjaan harus selesai bersamaan dengan pekerjaan lain.

Start to Start
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu
pekerjaan harus dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain.

54 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Start to Finish
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu
pekerjaan baru boleh selesai setelah pekerjaan lain mulai
dikerjakan.

2. Lag Time dan Lead Time


Lag Time adalah tenggang watu antara selesainya satu
pekerjaan dengan dimulainya pekerjaan lain. Penulisan lag
time disimbolkan dengan tanda plus (+). Misalkan jenis
hubungan antarpekerjaan adalah finish to Start, antara
pekerjaan pertama dan pekerjaan kedua punya waktu
tenggang 2 hari, maka pada predecessor dituliskan 3FS+2d.
Angka 3 pada 3FS menunjukkan predecessor pekerjaan keua
(misal pekerjaam pertama adalah task no.3), sedangkan angka
2 pada 2d menunjukkan tenggang waktu (lag time) selama 2
hari.

Lead Time adalah penumpukkan waktu antara selesaiya


suatu pekerjaan dengan dimulainya pekerjaan yang lain.
Dengan kata lain, pekerjaan yang baru (task-2) dimulai pada
saat sebelum pekerjaan lama (task-1) belum selesai. Simbol
untuk lead time adalah tanda minus (-), misalnya task-2
dimulai 3 hari sebelum selesainya task-1, maka penulisannya

Jadwal Proyek 55
adalah 1FS3d. Angka 1 pada 1FS menunjukkan
predecessortask-2 adalah task-1 atau task no 1. Angka 3 pada -
3d menunjukkan bahwa task-2 sudah dimulai 3 hari sebelum
task-1 selesai.

56 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Sumber Daya (Resource)
dan Biaya (Cost)

A. MEMBUAT PENUGASAN TIM PROYEK


Hal-hal yang perlu diketahui adalah:
1. Setting Regional dan Setting Harga Satuan
Secara default, Microsoft Project mengeset satuan currency
dengan $USD, sedangkan pekerjaan kita menggunakan satuan
Rp (Rupiah). Untuk itu perlu adanya pengubahan satuan.
Caranya sebagai berikut :
 Pastikan setting regional di komputer Anda
sudah diset ke format Indonesia Start > Setting >
Control Panel Selanjutnya muncul tampilan berikut :

 Klik icon Clock, Language dan Region, maka akan muncul


tampilan berikut :

57
 Klik icon Region and Language, maka akan muncul tampilan
berikut :

 Pilih Indonesia, kemudian klik tombol OK


 Setelah setting regional telah dipastikan ke Indonesia,
kemudian baru Anda masuk ke Microsoft Project.

58 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Bukalah kembali file Jadwal Proyek ke-1 dengan memilih
menu File > Open >Arahkan ke folder di mana fileJadwal
Proyek ke-1 disimpan.

Pilih Jadwal Proyek ke-1, kemudian klik tombol Open,


akan muncul file yang dimaksud.

 Pilih menu Tools > Option, maka akan muncul tampilan


berikut :

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 59


 Pada bagian Symbol, ketikkan “Rp”
 Lanjutkan dengan klik tombol OK

2. Resource Sheet dan Cara Pengisiannya


Resource Sheetadalah sheet atau lembar kerja yang
digunakan untuk keperluan pendataan atau pembuatan
daftar resource atau sumber daya.Resource dapat dibedaan
menjadi 2 bagian, yaitu resource personil (work) dan
resource non-personil (material). Dengan menggunakan
resource sheet ini, permasalahan tentang pembuatan daftar
resource ini bisa diselesaikan.
Setelah daftar resource telah ditentukan melalui
resource sheet, barulah bisa ditentukan assignment atau
penugasan masing-masing resource terhadap masing-
masing task yang telah ditentukan sebelumnya di dalam
Gantt Table.
 Aktifkan Microsoft Project > Bukalah file Jadwal Proyek
ke-1

60 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Pilih menu View > Resource Sheet

 Selanjutnya mucul tampilan berikut :

KETERANGAN :
Resource Name
Diisi dengan nama-nama resource yang nantinya akan
digunakan sebagai sumber daya, baik sumber daya manusia
(personel) maupun sumber daya material (non-personel).
Type
Bagian ini digunakan untuk memasukkan tipe resource dengan
2 nilai pilihan, yaitu Work (untuk sumber daya manusia) dan
Material (untuk sumber daya material).

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 61


Material Label
Bagian ini diisi dengan satuan resources yang bertipe material.
Sebagai contoh satuan untuk jumlah komputer adalah unit
(misal 5 unit komputer).

Initials
Initial adalah singkatan untuk nama-nama resource yang ada,
misal programmer adalah pgr, designer adalah dsn, dll.

Group
Bagian ini digunakan untuk mengisikan nama kelompok dari
sumber daya atau resource pada sebuah proyek.

Max Units
Bagian ini digunakan untuk menentukan jumlah resource yang
digunakan selama proyek berlangsung. Resource di sini hanya
berupa resource personel (sumber daya manusia), bukan
termasuk resource material. Jumlah resource dinyatakan dalam
bentuk proses (%). Misal: programmer yang dibutuhkan dalam
proyek berjumlah 4 orang, maka akan dituliskan 400%.

Std Rate
Bagian ini digunakan untuk mengisi harga satuan untuk
masing-masing resource. Resource di sini meliputi resource
personel atau work (sumber daya manusia) maupun non-
personel (material). Secara default, Microsoft Project
menampilkan Std Rate untuk tipe work adalah $/h (dollar per
jam), sedangkan untuk tipe material adalah $. Namun Microsoft
Project memberikan fasilitas untuk mengubah satuan-satuan
tersebut sesuai dengan kondisi yang diinginkan, misalnya
satuan Rp (Rupiah).

Out Rate
Bagian ini digunakan untuk mengisi harga lembur bagi resource
bertipe work.Secara default, Microsoft Project menampilkan
satuan$/h (dollar per jam). Satuan ini juga bisa diubah seperti

62 Manajemen Proyek Sistem Informasi


pada Std Rate. Microsoft Project menerapkan tariff jam lembur
yang sama, misal lembur hari Minggu dianggap sama dengan
lembur malam hari pada hari biasa.

Cost/Use
Bagian ini dikhususkan untuk resource dengan pekerjaan
borongan. Biaya disini tidak dihitung per jam, melainkan biaya
borongan.

Accrue At
Bagian ini menujukkan pilihan cara pembayaran. Ada 3 jenis
cara pembayaran, yaitu :
 Start :pembayaran dilakukan di awal pekerjaan. Misalnya
resource material yang harus dibeli dahulu sebelum
proyek berjalan.
 End :pembayaran dilakukan di akhir pekerjaan,
khususnya untuk resource bertipe work.
 Prorate :pembayaran dilakukan berdasarkan prosentasi
penyelesaian pekerjaan yang telah dilakukan oleh
resource.

Base Calendar
Bagian ini berisi pilihan tentang kalender yang akan digunakan
di dalam proyek yang akan dijalankan. Microsoft Project
memberi 3 pilihan kalender, yaitu 24 hours, night shift dan
standard.Namun disediakan juga fasilitas untuk mengubah
kalender sesuai dengan kondisi yang diinginkan dalam proyek
tersebut.

Code
Bagian ini digunakan untuk memberikan kode pada masing-
masing resource.Sifat pembagian kode ini adalah bebas, sesuai
dengan keinginan dalam perencanaan pemakai.
 Isilah resource sheet dengan data berikut ini :
Resource Name : System Analyst
Type : Work, initial S

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 63


Max Unit : 100%
Std Rate : Rp. 400.000,00/day
Out Rate : Rp. 400.000,00/day
Accrue At : Prorated
Base Calendar : Copy of Standard
Resource Name : Designer
Type : Work, initial D
Max Unit : 100%
Std Rate : Rp. 300.000,00/day
Out Rate : Rp. 300.000,00/day
Accrue At : Prorated
Base Calendar : Copy of Standard

 Hasilnya adalah seperti tampilan berikut :

 Cara mengisi resource sheet dapat langsung diketik pada


masing-masing kolom yang dimaksud, dapat pula dengan
melakukan double click pada kolom di salah satu kolom
pada resource sheet, sehingga tampil :

64 Manajemen Proyek Sistem Informasi


3. Menugaskan Resource ke Task Name
Ada beberapa cara untuk menugaskan atau memasukkan daftar
resource yang telah dibuat ke dalam task name, di antaranya
adalah cara berikut ini :
 Kembali ke tampilan Gantt Table (anda masih berada di
file Jadwal Proyek ke-1)
 Pilih menu View > Gantt Chart
 Pilih sub-task 1
 Pilih menu Tools > Assign Resource (atau tekan tombol
ALT + F10)

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 65


Pilih Resource Nameuntuk sub-task 1, misalnya System
Analyst.

 Klik tombol Assign, maka secara otomatis akan


menghitung cost dengan unit yang ada Bila jumlah unit
diubah, maka dengan sendirinya costakan berubah susuai
jumlah unit.

66 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Catatan : Unit menunjukkan jumlah orang (untuk resource
personel). Unit dapat pula menunjukkan jumlah material
dengan satuan tertentu (untuk resource non-personel).

 Klik tombol Close


 Kembali ke Gantt Chart. Lihat apa yang terjadi?

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 67


 Pada tampilan Gantt Chart, muncul Resource Names
System Analystuntuk sub-task 1.1 dengan duration2 days.
 Untuk selanjutnya cobalah anda masukkan resource ke
task name agar menghasilkan tampilan berikut ini :

 Selanjutnya untuk kepentingan kemudahan dalam


penjelasan materi-materi berikutnya, silahkan isi Duration,
Start, Finish dan Predecessor, sehingga menghasilkan
tampilan berikut ini :

 Simpan menggunakan Save As

68 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Beri nama file “Penugasan Tim Proyek ke-1”

 Klik tombol Saveuntuk menyimpannya

B. MEMBUAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PROYEK


Berbicara mengenai cost atau biaya, secara garis besar ada 2
macam cost atau biaya, yaituresource cost (biaya sumber
daya) dan fixed cost (biaya tetap). Di dalam Microsoft Project,
perhitungan resource costdilakukan secara otomatis,
sedangkan fixed cost tidak bisa secara otomatis (dimasukkan
secara manual). Dengan demikian RAB Proyek secara
keseluruhan, di samping perhitungan resource cost secara
otomatis, perlu ditambahkan unsur fixed costyang dibuat
secara manual. Hal-hal yang perlu diketahui untu diatur dalam
membuat RAB :
a. Cost Table
Untuk membahas masalah cost, ikuti langkah-langkah berikut :
 Bukalah kembali file Penugasan Tim Proyek ke-1
 Pilih menu View > Gantt Chart
 Pilih menu View > Table : Entry > Cost

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 69


Selanjutnya muncul tampilan berikut ini :

 Klik tanda minus (-) pada task-1 dan task-2, akan terlihat
tampilan seperti gambar berikut:

70 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Simpan dengan menggunakan Save As
 Beri nama file : RAB ke-1

Fixed Cost & Cost per Use


Fixed Cost digunakan untuk memasukkan cost atau biaya yang
perhitungannya telah dilakukan secara manual terlebih dahulu
tanpa menggunakan Microsoft Project. Fixed Cost diisi dengan
biaya yang telah melalui perhitungan dan negoisasi yang tetap.
Di samping itu pula Fixed Cost bisa digunakan untuk
menghitung biaya-biaya lain yang mungkin tidak bisa
dimasukkan ke dalam resource cost. Cara pembayaran Fixed
Cost lebih banyak menggunakan sistem pembayaran Start,
disamping sistem pembayaran End. Pada Fixed Cost tidak ada
sistem pembayaran Prorate.
Cost per Use adalah biaya yang dikeluarkan untuk
resource yang sistem kerjanya bertahap, dan cara
pembayarannya dapat dilakukan dengan 3 cara : Start, End dan
Prorate.

Pengendalian Biaya Proyek


Perhatikan tampilan Gantt Chart pada file RAB ke-1 berikut ini:

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 71


Pastikan tampil Resource Sheet pada file RAB ke-1, sama dengan
tampilan pada Gantt Chart sebagai berikut :
 Pilih View > Resource Sheet
 Pilih View Table > Cost
Kalau belum sama, maka coba ubah cara pembayaran pada
masing-masing Task Name dari Prorated menjadi Start, seperti
berikut :

Cost per Resource


Untuk mengetahui biaya per masing-masing sumber daya atau
cost per resource untuk setiap task, caranya sebagai berikut :
 Pilih menu View > Task Usage
 Pilih menu View > Table> Cost

72 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Cost per Task
Untuk mengetahui biaya per pekerjaan atau cost per task untuk
sumber daya tertentu, caranya sebagai berikut :
 Pilih menu View > Resource Usage
 Pilih menu View > Table > Cost

C. MEMBUAT JADWAL PROYEK (BAGIAN 2)


Hal-hal yang perlu diketahui :
Jenis-Jenis Calendar

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 73


Calendar atau kalender merupakan mekanisme jadwal yang
menentukan waktu kerja untuk resource dan task di dalam
Microsoft Project. Ada 4 jenis atau tipe calendar, yaitu :
1. BaseCalendar
2. ProjectCalendar
3. ResourceCalendar
4. TaskCalendar
Calendar digunakan untuk menentukan ketersediaan
sumber daya (resource), dalam hal ini untuk menentukan kapan
dan berapa jumlah waktu resource yang dapat dijadwalkan
untuk perencanaan dan jalannya pekerjaan.

Base Calendar
Kalender ini digunakan sebagai kalender kerja proyek.Pada
kalender ini waktu kerja dan waktu libur resource dapat
diatur sesuai kebutuhan. Terdapat 3 kalender utama yang
disediakan oleh Microsoft Project, yakni :
1. Standard
Standar jam kerja adalah 8 jam kerja:
• Mulai jam 8.00 sampai dengan jam 12.00
• Istirahat jam 12.00 sampai dengan jam 13.00
• Kerja lagi jam 13.00 sampai dengan jam 17.00
Dalam seminggu terdapat 5 hari kerja, yaitu : Senin sampai
dengan Jumat.
2. 24 jam
3. Shift malam

Project Calendar
Kalender ini digunakan sebagai acuan jadwal kerja secara
default untuk semua pekerjaan dalam sebuah proyek.

Resource Calendar
Jenis kalender ini bisa digunakan untuk membuat jadwal
kerja untuk masing-masing resource. Pada kalender ini
memungkinkan pembuatan jadwal untuk orang yang bekerja

74 Manajemen Proyek Sistem Informasi


part time. Kalender ini bisa diubah sesuai dengan kebutuhan
proyek.

Task Calendar
Kalender ini digunakan untuk keperluan proyek yang dijalankan
pada malam hari atau akhir pekan (pada project calendar
dinyatakan libur).
Pada umumnya, suatu proyek sudah cukup dengan
menggunakan standar calendar, namun apabila diinginkan
perubahan dapat dilakukan dengan memilih menu Tools >
Change

Working Time
Calendar View
Calendar View adalah salah satu fasilitas atau fitur yang telah
disediakan oleh Microsoft Project yang berfungsi untuk
menampilkan kalender. Caranya sebagai berikut :
 Pastikan anda berada pada salah satu file yang sudah dibuat
(misal fileRAB ke-1) Pilih menu View > Calendar

 Selanjutnya akan muncul tampilan Calendar seperti gambar


berikut :

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 75


Menentukan dan Menyusun Jadwal Kerja
Calendar yang terdapat di Microsoft Project adalah kalender
default. Artinya hari libur nasional (tanggal merah kalender) tidak
dimasukkan di dalamnya. Anda harus menentukan sendiri hari
libur yang ingin anda terapkan di perencanaan proyek Anda. Begitu
juga dengan jumlah jam kerja per hari dan jumlah hari kerja per
minggu.
Misalnya hari libur nasional pada tahun 2012 sebagai berikut :
6 April : Wafat Isa Al-Masih
6 Mei : Hari Raya Waisak
17 Mei : Kenaikan Isa Al-Masih
17 Juni : Isra Mi‟raj Nabi Muhammad SAW
17 Agustus : Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
19 Agustus : Hari Raya Idul Fitri 1433 H
26 Oktober : Hari Raya Idul Adha
14 November : Tahun Baru 1434 Hijriyah
25 Desember : Hari Raya Natal

Untuk membuat jadwal seperti di atas, ikuti langkah-langkah


berikut ini :
 Anda masih bekerja dengan file RAB ke-1
 Pilih menu Tools > Change Working Time

76 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Terlihat bahwa yang digunakan pada proyek ini adalah Copy of
Standard Project(sudah dibahas pada pembuatan jadwal bagian-
1).
 Beri nama hari libur tersebut sesuai dengan yang telah
ditentukan dalam hari libur nasional dengan mengisi pada
kolom Name dan menunjuk tanggal libur tersebut pada
calendar yang sudah disediakan, seperti tampilan berikut.

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 77


 Klik kembali pada kolom name Wafat Isa Al-masih, kemudian
klik tombol Details, selanjutnya akan muncul tampilan berikut:

 Klik tombol OK
 Lakukan hal yang sama untuk hari-hari libur nasional
berikutnya, hingga tampilan pada Microsoft Project adalah
seperti yang terlihat pada gambar berikut:
 Klik tombol Close untuk mengakhiri
 Sekarang kalender telah berubah nama dan untuk melihatnya
dapat melalui menu View > Resource Sheet, kemudian pilih
kembali menu View > Table > Entry

78 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Simpan dengan menggunakan Save As, dan beri nama file
“Jadwal Proyek ke-2”

 Klik menu Insert > New Task (akan muncul penomoran WBS,
di sini dengan nomor urut 13)

 Sisipkan task-task baru seperti gambar berikut. Pada setiap


task yang baru anda sisipkan, isi kolom Namedan Duration
(lakukan sebanyak task yang akan anda masukkan).

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 79


 Sedangkan untuk jumlah hari kerja dan jumlah jam kerja, set
sesuai default Microsoft Project berikut, dengan menekan
tombol Option :

80 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Untuk mengganti nama kalender, caranya sebagai berikut :
 Pilih menu Tools > Organizer, pilih tab Calendars

 Klik Rename

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 81


 Ketikkan dengan nama baru kalender tersebut, misal Kalender
Proyek Ke-1

 Sehingga tampilan pada Organizer – Calendar sebagai berikut :

Jadikan task-task yang baru anda sisipkan menjadi tugas


rincian dengan cara : blok tasktask tersebut > pilih menu
Project > Outline > Indent. Maka task-task tersebut akan
menjadi task-task rincian.

82 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Pilih task yang harus diselesaikan secara berurut (task
yang berada pada critical path). Pada contoh ini adalah task
2.3.2 dan task 2.3.3.

 Klik menu Edit > Link Task(atau tekan tombol Ctrl + F2)

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 83


Selanjutnya akan muncul link berikut ini :

 Perhatikan outline number atau task 2.3 semula 3 hari


sekarang menjadi 2 hari (memperpendek jadwal)
 Klik tombol Save untuk menyimpan perubahan file
 Klik menu Tools > Assign Resources atau pada toolbar klik
icon Assign Resources

84 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Untuk menambahkan jumlah resource, ubah unit dari 100%
menjadi 200% (artinya dari 1 orang menjadi 2 orang).

 Klik tombol Close pada Form Assign Resources

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 85


 Lakukan hal yang sama untuk task 1.1 (ubah unit dari 100%
menjadi 200%) Klik tombol Save untuk menyimpan
perubahan yang terjadi.

Pemantauan Proyek
Setelah jadwal disusun, ada beberapa hal yang perlu dilakukan
untuk mengoptimalkan sebuah proyek, diantaranya adalah : o
Pemantauan hubungan antar-tugas o Pemeriksaan tugas krisis o
Pemeriksaan waktu cadangan o Pemeriksaan pembebanan
berlebihan (overallocated resources) o Pemantauan biaya

Pemantauan hubungan antartugas


 Pilih file, misal file OPTIMASI Ke-7
 Save As, beri nama file baru, misal OPTIMASI Ke-8
 Pastikan anda sekarang berada pada tampilan Gantt Chart.
 Pada Table Gantt, double click task yang ingin anda periksa,
misalnya task 1.2
 Selanjutnya akan tampil Task Information
 Pilih tab page Predecessor

 Untuk melihat hubungan antar-task, lihat pada kolom type


Silahkan Anda ubah bila itu memang perlu, bila tidak biarkan
saja, kemudian klik OK.

86 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Klik tombol Save untk menyimpan perubahan.

Pemeriksaan tugas krisis


 Masih pada file OPTIMASI Ke-8
 Klik menu Format > Text Styles, maka akan tampil gambar
berikut :

 Pada Item to Change, pilih Critical Tasks


 Pada bagian color, pilih warna untuk menandai nama tugas
kritis tersebut.

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 87


 Klik tombol OK
 Save As, beri nama file baru, misal OPTIMASI Ke-8a

Pemeriksaan waktu cadangan


 Buka file OPTIMASI Ke-8a
 Pastikan berada pada tampilan Gantt Chart
 Pilih menu View > Table > More Tables

 Pilih Consraint Dates

 Klik tombol Apply


 Atur tampilan agar terlihat kolom Consraint Dates seperti
padagambar berikut :

88 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Save As, beri nama file baru, misa OPTIMASI Ke-8b

Pemeriksaan pembebanan berlebihan (overallocated


resources)
Sebagai Project Manager, Anda dapat memantau adanya resource
yang memiliki beban kerja berlebih. Cara melihat sumber daya
atau resource yang mengalami pembebanan berlebih ini sebagai
berikut :
 Buka file OPTIMASI Ke-8
 Pastikan berada pada tampilan Gantt Chart
Pastikan Anda telah mengaktifkan menu View > Toolbar >
Resource Management Klik Resource Allocation View.
Perhatikan gambar berikut :

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 89


 Save As, beri nama file baru, misa OPTIMASI Ke-8b

Pemeriksaan pembebanan berlebihan (overallocated


resources)
Sebagai Project Manager, Anda dapat memantau adanya resource
yang memiliki beban kerja berlebih. Cara melihat sumber daya
atau resource yang mengalami pembebanan berlebih ini sebagai
berikut :
 Buka file OPTIMASI Ke-8
 Pastikan berada pada tampilan Gantt Chart
 Pastikan Anda telah mengaktifkan menu View > Toolbar >
Resource Management Klik Resource Allocation View.
Perhatikan gambar berikut :

 Selanjutnya klik icon Go to Next Overallocation

90 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Berikut ini juga merupakan tampilan Overallocation
Resource.

Pemantauan biaya
Begitupun permasalahan yang berkaitan degan biaya, sebagai
Project Manager, anda dapat memantau biaya dalam suatu proyek.
Pemantauan biaya bisa dilakukan dengan cara :
 Masih pada file OPTIMASI Ke-8
 Tampilan format Gantt Chart
 Pilih menu View > Table > Cost

Sumber Daya (Resource) dan Biaya (Cost) 91


92 Manajemen Proyek Sistem Informasi
Membuat Laporan Proyek
Untuk membuat laporan proyek, ada beberapa tpa atau jenis
laporan proyek. Setap tipe laporan juga mempunyai cabang
laporan, sehingga ada beberapa tipe atau jenis laporan di dalam
Microsoft Project. Secara global ada beberapa tipe atau jenis
laporan, yaitu :
 Overview
 Current Activities
 Cost
 Assignment
 Workload
 Custom
Terlebih dahulu ikuti langkah-langkah berikut unutk
menampilkan laporan :
 Buka file proyek, misal file PERENCANAAN POYEK Ke-1
 Pilih menu Report > Reports

93
 Muncul tampilan berikut :

 Pilih atau klik tampilan yang diinginkan, misal Overview


 Klik tombol Select, maka akan muncul jenis-jenis atau cabang-
cabang dari Overview Report:

 Pilih salah satu cabang atau jenis laporan yang terlah


terpampang pada overview report(misal: Project Summary).
 Klik tombol Select, sehingga akan muncul laporan sesuai
dengan tampilan cabang yang telah anda pilih (misal: Project
Summary) :

94 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Klik tombol Close untuk mengakhiri.

Jenis Laporan Overview


Laporan overview adalah laporan-laporan yang berisi proyek
secara keseluruhan.

Cabang laporannya terdiri dari :

Membuat Laporan Proyek 95


 Project Summary

Adalah suatu laporan yang memuat hal-hal penting (yang


sifatnya global) dalam suatu proyek. Tampilan laporannya
seperti berikut :

96 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Top Level Task

Laporan yang menyajikan informasi daftar pekerjaan-pekerjaan


utama. Tampilannya laporannya seperti berikut :

Membuat Laporan Proyek 97


 Critical Task

Laporan yang menyajikan informasi daftar pekerjaan-


pekerjaan yang mengalami critical task. Tampilannya laporannya
seperti berikut :

98 Manajemen Proyek Sistem Informasi


 Milestones

Laporan yang menyajikan informasi daftar task apa saja yang


menjadi milestone. Pada file proyek ini tidak ada informasi
mengenai milestone, sehinga jika anda klik pilihan ini akan muncul
tampilan seperti berikut :

 Working Days

Membuat Laporan Proyek 99


Berisi laporan tentang jadwal kerja yang dipakai di dalam proyek.
Tampilannya laporannya seperti berikut :

Jenis Laporan Activities

Adalah laporan-laporan yang berisi kegiatan-kegiatan proyek pada


saat laporan dibuat. Dengan kata lain, apabila pada saat laporan
proyek dibuat dan belum ada kegiatan yang dapat ditampilkan,
maka kegiatan pencetakan (printing) tidak dapat dilakukan.
Cabang laporannya terdiri dari :

100 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Jenis Laporan Cost

Adalah laporan-laporan yang berisi keuangan proyek. Cabang


laporannya terdiri dari :

Membuat Laporan Proyek 101


Jenis Laporan Assignment

Jenis laporan yang berisi informasi pemakaian resource atau


sumber daya proyek.

Cabang laporannya terdiri dari :

102 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Jenis Laporan Workload

Menampilkan laporan tentang beban yang ditanggung masing-


masing resource atau sumber daya. Cabang laporannya terdiri dari:

Membuat Laporan Proyek 103


Jenis Laporan Custom

Jenis laporan ini disusun berdasarkan model laporan yang sudah


ada, kemudian bisa dikembangkan sendiri sesuai dengan kenginan
user.Pilihan customlaporannya terdiri dari :

104 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Studi Kasus dengan Menggunakan
Trello.com untuk Laporan Tim Proyek

DASAR TEORI
A. Trello
Trello merupakan sebuah aplikasi yang digunakan memudah-
kan para perancang maupun developer untuk bekerja sama
dengan orang lain di dalam sebuah tim saat melakukan proyek
yang membutuhkan penanganan besama. Trello akan memban-
tu dan memudahkan kita dalam penyusunan rencana kerja dan
penanganan penyelesaikaan masalah secara bersama-sama
antara keseluruhan orang di dalam tim tersebut.

B. Langkah Pembuatan Trello


1. Langkah awal dalam pembuatan Trello adalah masuk ke
halaman http//:www.trello.com dan login dengan akun yang
sudah dibuat.
2. Masuk ke bagian Dashbor dan menentukan serta membuat
nama project yang akan kita bangun. Dengan cara “Create
New Board” kemudian menentukan tema atau background
sesuai dengan keinginan.

3. Buatlah list desk Pekerjaan, Sedang Dikerjakan, Masalah, dan


Selesai pada desk pembuatan list.

105
4. Lalu buatlah list card jenis pekerjaan yang akan dilakukan di
dalam pembangunan proyek tersebut. Sebagai contoh list
card pekerjaannya adalah Mencari Tempat Rapat, Mencari
MC, Tugas MC, List Panitia dan Rapat Tim Panitia.
5. Sebelum melanjutkan pada deskripsi pada masing-masing
list pekerjaan, Invite anggota dari pembuat project.

6. Ubah deskripsi pada lis pekerjaan “Mencari Tempat Rapat”


dengan melakukan klik pada list pekerjaan tersebut. Ubah
label untuk memudahkan dalam membedakan list pekerjaan
dengan yang lainnya. Atur waktu penjadwalan list pekerjaan
pada Due Date. Tambahkan member yang bertanggung jawab
pada list pekerjaan tersebut. Pada kolom deskripsi berikan
deskripsi tentang bagaimana hotel atau tempat rapat yang
harus dipilih. Buatlah checklist untuk nama hotel yang
menjadi rekomendasi. Dan pada kolom activity berisi
konfirmasi dari member yang bertanggung jawab akan list
pekerjaan.

106 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Contoh penambahan member pada list pekerjaan

7. Dalam kolom list pekerjaan List Panitia ubahlah deskripsi di


dalamnya sama dengan list pekerjaan Mencari Tempat
Rapat, yaitu mengatur waktu penjadwalan, mengisi kotak
deskripsi dengan kegiatan yang akan dilaksanakan,
kemudian team atau member yang bertanggung jawab akan
list pekerjaan serta yang akan menyampaikan progress pada
kolom Activity.

Studi Kasus 107


8. Dalam kolom list pekerjaan Rapat Tim Panitia, langkah yang
digunakan sama dengan kolom list pekerjaan List Panitia,
hanya saja berbeda di deskripsi dan activity-nya.

108 Manajemen Proyek Sistem Informasi


9. Kemudian di dalam list pekerjaan Tugas MC, kolom deskripsi
diisi dengan tugas-tugas yang nantinya akan dikerjakan atau
dilakukan oleh MC, kemudian memilih penanggung jawab,
menentukan waktu, dan terakhir melaporkan progress pada
kolom Activity.

10. Dalam list pekerjaan Mencari MC, deskripsinya memilih MC


yang bertempat tinggal dimana, kemudian memberikan
daftar MC pilihan di ckecklist, lalu mengisi penanggung
jawab dan Activity seperti langkah sebelumnya.

11. Kemudian setelah semua pekerjaan selesai dibuat, list


pekerjaan yang awalnya ada di pekerjaan, setelah selesai

Studi Kasus 109


akan dipindah ke list selesai, jika sedang dikerjakan maka
dipindahkan ke list sedang dikerjakan, dan apabila terdapat
masalah yang dialami maka diletakkan di list masalah. Ini
bertujuan untuk mempermudah tim dalam membackup
pengerjaan tugas, hal ini dimaksudkan untuk fungsi cross
check antar para anggota tim apakah ada maslah yang bisa
diatasi dengan menambah atau mengurangi jumlah member
di dalam list pekerjaan.
12. Setelah semuanya selesai, jika ingin melihat jadwal progress
dengan lebih jelas, maka klik menu Power Up, kemudian pilih
Calendar, maka tampilan akan berubah seperti di bawah ini.

110 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Dengan Microsoft Projek Mengacu
Jobdesk pada Trello.com

A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, secara
perlahan namun pasti menyebabkan pertukaran dan pergerak-an
yang signifikan dalam penggunaannya. Mulai dari perkembangan
sistem yang dilakuan secara manual menjadi sebuah sistem yang
dapat menunjang kinerja manusia menjadi lebih produktif dan
efisien secara otomatis.
SD Purba Adhi Suta adalah Lembaga Pendidikan yang berada
di bawah naungan Yayasan Purba Adhi. SD Purba Adhi Suta
bergerak dalam bidang pendidikan yang dikemas dalam bentuk
pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi merupakan sistem
pendidikan yang dilakukan dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik yang memiliki keterbatasan serta memiliki
potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk dapat mengikuti
pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-
sama dengan peserta didik lain pada umumnya.
Salah satu masalah yang ada pada SD Purba Adhi Suta adalah
pengolahan data pembayaran SPP yang masih dilakukan secara
manual. Di mana bendahara harus mencari satu persatu data
peserta didik yang hendak melakukan pembayaran SPP, selain itu
bendahara juga harus membuat laporan tentang peserta didik yang
telah membayar spp tersebut.
Untuk itu dirumuskanlah suatu proyek pengadaan dan
pembangunan sistem informasi pembayaran SPP berbasis website
guna mengatasi permasalahan yang terjadi. Dalam proyek ini
terdapat beberapa bagian yang harus dilalui, mulai dari analisis,
desain sitem, pengadaan barang, pembangunan sistem (koding),
sosialisasi dan maintenance.

111
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang melatar belakangi pengadaan barang dan
pembangunan sistem informasi pembayaran SPP berbasis website
adalah :
1. Sering terjadinya salah pengarsipan pada kartu SPP.
2. Sudah efisienkah penanganan transaksi pembayaran SPP?
3. Apakah proses pembayaran SPP oleh murid atau wali murid
dapat dilakukan dengan lebih mudah?

C. TUJUAN
Tujuan dari pengadaan barang dan pembangunan sistem informasi
pembayaran SPP berbasis website yaitu :
1. Untuk menciptakan efisiensi dalam pencatatan dan doku-
mentasi dari transaksi yang terjadi.
2. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap debitur
transaksi pembayaran.
3. Untuk memudahkan dalam membuat pelaporan bulanan dan
tahunan dari transaksi-transaksi yang telah di lakukan dalam
satu periode.

D. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


1. Terciptanya pelayanan yang efisien dan terdokumentasi dengan
baik.
2. Timbulnya feedback yang baik dari debitur tentang pembayaran
spp yang semakin mudah.
3. Laporan bulanan tentang data kas masuk dan keluar menjadi
lebih efisien dan mudah dimengerti.

E. LUARAN DAN MANFAAT


1. Data kas masuk dan tagihan menjadi lebih teratur dan jelas.
2. Laporan keuangan menjadi terpusat dan mudah untuk dibuat.
3. Menerapkan industri 4.0 di dalam organisasi.

F. MANFAAT KEGIATAN
1. Melatih mahasiswa mencari peluang dari masalah yang ada.

112 Manajemen Proyek Sistem Informasi


2. Memaksimalkan potensi dalam penggunaan teknologi.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dengan Microsoft Project.. 113


114 Manajemen Proyek Sistem Informasi
Metode dan Penjadwalan Proyek
A. METODE YANG DIGUNAKAN
Sistem ini dikembangkan menggunakan metode prototype.
Prototype adalah metode pembuatan sistem dengan mengumpul-
kan kebutuhan pengguna terhadap perangkat lunak yang akan
dibuat kemudian dibuat program prototype agar pengguna lebih
memahami apa yang diinginkan, program tersebut kemudian
dievaluasi oleh pengguna atau user sampai ditemukan spesifikasi
yang sesuai dengan keinginan pengguna atau user (Rosa A. S dan
M. Shalahuddin, 2016). Berikut adalah gambar dari model
prototype:

Sumber : Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2016

1. Tahapan dalam metode prototype:


a. Mendengarkan Pelanggan
Tahap pengumpulan kebutuhan dengan bertemu dengan
klien dan menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diketa-
hui dan gambaran-gambaran yang akan dibutuhkan nanti-
nya.

115
b. Membangun/Memperbaiki Prototype
Tahap ini melakukan perancangan secara cepat dan seder-
hana yang akan dijadikan sebagai dasar pembuatan
prototype.

c. Pelanggan Melihat/Menguji Coba Prototype


Tahap terakhir yaitu klien melihat dan mengevaluasi
prototype untuk menemukan kekurangan-kekurangan,
kemudian menentukan kebutuhan-kebutuhan berikutnya
yang lebih khusus.

2. Kelebihan Prototype
a. Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat
lunak.
b. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan
pelanggan.
c. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan
kebutuhan pelanggan.
d. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
e. Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan
mengetahui apa yang diharapkannya

3. Kekurangan Prototype
a. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
b. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
c. Biasanya kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
d. Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah.
e. Prototype terlalu cepat selesai.

B. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK


Dalam pengadaan barang dan pembangunan sistem informasi
pembayaran SPP berbasis website dari semua tahap di tentukan
untuk waktu penjadwalan selama kurang lebih 111 hari, berikut
rincian pertahapan di laksanakan dengan target penyelesaian

116 Manajemen Proyek Sistem Informasi


masing masing masukan ke dalam mikrosoft projeck secara umum
baru detailkan secara rinci yaitu :

Menentukan Tanggal Proyek


Langkah pertama adalah menentukan tanggal proyek. Untuk
menentukan tanggal tersebnut, ikuti langkah-langkah berikut
ini:
 Pilih menu Project > Project Information
 Selanjutnya akan muncul tampilan informasi proyek seperti
gambar berikut :
 Isikan tanggal (lihat contoh)
 Klik tombol OK
 Geser batas kolok Task Name, Duration dan Start, sehingga
tampilan seperti gambar di ketik sesuai dengan tanggal
tertera di bawah ini.

Metode dan Penjadwalan Proyek 117


Mengedit pekerjaan
 Ketik sesuai dengan tanggal tertera di bawah ini.
 Arahkan maouse pada kolom yang akan diedit klik 1 kali
kemudian klik sekali lagi.
 Klik menu Taks > pilih Bold

118 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Pelaksanaan Manajemen Proyek
Pelaksanaan proyek pengadaan barang dan pembangunan sistem
informasi pembayaran SPP berbasis website beberapa di
antaranya tersaji dalam beberapa tahapan dengan memaksimal-
kan fungsi manajemen dalam mengimplementasikan kinerja
proyek agar lebih efektif dan efisien. Proyek pengadaan barang dan
pembangunan sistem informasi pembayaran SPP berbasis website
yang tersistem tentunya memiliki cost wajib maupun target sales
agar sistem dapat berjalan dengan baik. Berikut ini adalah
beberapa hal yang menjadi sarana pendukung untuk kelancaran
proyek.
1. Proposal pengadaan barang dan pembangunan sistem
informasi.
2. Pembelian barang dan pembangunan sistem informasi.
3. Pemeliharaan perangkat maupun sistem.

Dari keterangan di atas akan dijelaskan lebih detail yaitu sebagai


berikut :
1. Proposal pengadaan barang dan pembangunan sistem
informasi telah disetujui oleh pihak klien dengan target dana
awal sebesar Rp350.000.000,00 dan terpakai untuk proyek
sebesar Rp280.000.000,00. Dan sedangkan 20 % dari
Rp350.000.000,00 atau sekitar Rp70.000.000,00 dialokasikan
untuk biaya manajemen risiko.
2. Pembelian barang dan pembangunan sistem informasi akan
masuk sebagai fixed cost. Fixed cost biaya yang jumlahnya tetap
tanpa terpengaruhi oleh banyak atau sedikitnya barang yang
dijual atau dihasilkan. Besarnya fixed cost yang terpakai adalah
Rp21.500.000,00. Didapatkan dari hasil pengurangan dari dana
yang terpakai – variabel cost.
3. Pemeliharaan perangkat maupun sistem adalah variable cost.
variable cost adalah biaya yang akan berubah menjadi besar
atau kecil tergantung pada banyaknya produk dan jasa yang

119
dihasilkan atau dijual. Semakin banyak produk yang dijual atau
dihasilkan, biaya variabel akan semakin tinggi dan sebaliknya.
Besarnya variabel cost adalah Rp. 258.500.000,00.

A. FIXED COST
Fixed cost merupakan biaya yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan dalam keadaan konstan atau umumnya senantiasa
tidak berubah walaupun mengalami peningkatan maupun
penurunan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dapat
dikatakan bahwa biaya tetap tidak terpengaruh sama sekali atau
terlepas dari perubahan-perubahan dalam aktivitas bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan. Yang termasuk fixed cost yaitu : biaya
untuk pembelian hardware.
Dari keseluruhan detail di atas besarnya dana yang
menunjang proyek tersebut adalah :

B. VARIABLE COST
Telah dijelaskan bahwa variable cost adalah biaya yang akan
berubah menjadi besar atau kecil tergantung pada banyaknya
produk dan jasa yang dihasilkan atau dijual. Semakin banyak

120 Manajemen Proyek Sistem Informasi


produk yang dijual atau dihasilkan, biaya variabel akan semakin
tinggi dan sebaliknya.
Untuk variable cost sendiri senilai Rp258.500.000, di mana
besarnya variabel merupakan jumlah biaya dari biaya analisis,
desain sistem, coding and testing, sosialisasi, teknisi,
maintenance dan biaya lain-lain.

Dan dari data gambar di atas menunjukan prosentase


pengerjaan job deskripsi masing-masing stakeholder di dalam
proyek. Keseluruhan dari prosentase pengerjaan proyek telah
mencapai 100%.

C. NETWORK DIAGRAM

Pelaksanaan Manajemen Proyek 121


i. Network Diagram Analisis

ii. Network Diagram Desain Sistem

iii. Network Diagram Pengadaan Barang

122 Manajemen Proyek Sistem Informasi


iv. Network Diagram Coding dan Testing

v. Network Diagram Pelatihan dan Maintenance

D. CRITICAL PATH
Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan
kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam
rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek
adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang
mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah
jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai
kesalahan paling sedikit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
jalur kritis ini:
1. Tertundanya pekerjaan di jalur kritis akan menunda penyelesai-
an jalur proyek ini secara keseluruhan.

Pelaksanaan Manajemen Proyek 123


2. Penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat dipercepat
dengan mempercepat penyelesaian pekerjaan–pekerjaan di
jalur kritis.
3. Slack pekerjaan jalur kritis sama dengan 0 (nol). Hal ini
memungkinkan relokasi sumber daya dari pekerjaan non kritis
ke pekerjaan kritis.

Istilah dalam CPM :


1. E (earliest event occurence time ): Saat tercepat terjadinya suatu
peristiwa.
2. L (latest event occurence time): Saat paling lambat yang masih
diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi.
3. ES (earliest activity start time): Waktu Mulai paling awal suatu
kegiatan. Bila waktu mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu
ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.
4. EF (earliest activity finish time): Waktu Selesai paling awal suatu
kegiatan. EF suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya.
5. LS (latest activity start time): Waktu paling lambat kegiatan
boleh dimulai tanpa memperlambat proyek.

Predecessor adalah hubungan antar tugas/aktivitas dalam


satu proyek, yang artinya jika satu tugas/aktivitas mengalami
perubahan waktu maka otomatis tugas/aktivitas yang lainnya juga
akan ikut berubah. Teknik menghitung critical path method:
1. Hitungan Maju (Forward Pass)
Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event)
untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan
(EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling
cepat dimulainya suatu peristiwa (E). Aturan Hitungan Maju
(Forward Pass) :
a. Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat
dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (prodecessor)
telah selesai.
b. Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu
mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu kegiatan
yang mendahuluinya.

124 Manajemen Proyek Sistem Informasi


c. EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
d. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-
kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai
paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan
waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan
terdahulu.

2. Hitungan Mundur (Backward Pass)


Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat
paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling
lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat
suatu peristiwa terjadi (L). Aturan Hitungan Mundur (Backward
Pass) :
a. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu
selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya
kegiatan yang bersangkutan.
b. LS(i-j) = LF(i-j)
c. Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau
lebih, maka waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut sama
dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya
yang terkecil.

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat


diperoleh nilai slack atau float yang merupakan sejumlah
kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.
Pada pembuatan aplikasi ini, kami akan menggambarkan diagram
PERT sebagai alat untuk melihat network yang terjadi pada saat
pembuatan proyeknya.

Pelaksanaan Manajemen Proyek 125


Critical Path Methode Table

Durasi
Kegiatan Prodecesor
(hari)
a. (Start) - 1
b. (Analisis Masalah) a 4
c. (Analisis Kebutuhan
a 2
Hardware dan Software)
d. (Analisis Sistem) a 4
e. (Desain) d 2
f. (Pengadaan Perangkat
b,c 5
Keras)
g. (Koding) e,f 60
h. (Pengujian Unit Sistem) g 3
i. (Evaluasi Sistem) g 6
j. (Pelatihan dan Sosialisasi) h,i 4
k. (Biaya Lain-lain) j 1
l. (Maintenance) k 30

Kegiatan Kritis g
Kegiatan Tidak Kritis a,k

126 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Dan berikut perhitungan CPM menggunakan Diagram AOA
(Forward Pass dan Backward Pass).

E. MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/
metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan
dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk:
Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/ pengelolaan
sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional
terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau
legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta
tuntutan hukum). Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus
pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-
instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk
mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan
bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh
masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang
disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan
politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan
segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas
manajemen risiko (manusia, staf, dan organisasi).
Risiko yang mungkin dihadapi pada proyek ini antara lain
adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan Manajemen Proyek 127


Jenis Risiko Keterangan Solusi
Manajemen Manajemen ini Dengan
risiko berkaitan dengan memahami
operasional risiko yang timbul manajemen risiko
akibat gagal fungsi ini, perusahaan
proses internal di bisa mengambil
antaranya sebagai langkah preventif
berikut : seperti :
a. Human error  Untuk
(Misalnya penanganan
Kealahan dalam Resiko
input data Internal dapat
pembayaran yang dilakukan
dilakukan) dengan
melakukan
b. Kegagagalan monitoring
system/softwaree pada setiap
(Misalnya proses yang
kesalahan atau mal dilakukan
fungsi dari sistem serta
yang digunakan merencanakan
(error) karena penggunaan
virus komputer) hardware dan
software
c. Kerusakan (antivirus)
Material/hardware yang reliable
(Misalnya dan baik
kerusakan yang kualitasnya.
terjadi pada
perangkat keras
yang digunakan
sehingga
mengakibatkan
sistem tidak dapat
berjalan dengan
baik)

Faktor eksternal  Untuk


seperti : mencegah
a. Hacker (Misalnya atau
terjadi pencurian mengurangi
data pembayaran Resiko
atau bahkan Eksternal
penggelapan dana yang terjadi
dapat

128 Manajemen Proyek Sistem Informasi


pembayaran oleh dilakukan
pihak lain) langkah-
langkah dalam
b. Down server penggunaan
(Misalnya terjadi otoritas hak
kesaahan pada akses yang
server secara tiba- ketat pada
tiba dan orang lain
mengakibatkan serta
sistem tidak pemilihan
berjalan) servis oleh
server yang
baik pula.

Faktor lain :  Untuk Resiko


a. Kebakaran yang yang timbul
mengakibatkan dari faktor
sistem tidak kebakaran
bekerja dan gempa
b. Gempa yang manajemen
mengakibatkan dapat
ruangan yang melakukan hal
ditempati oleh prventif
hardware dan dengan
software terkena membuat
dampaknya. backup data.

Resiko lingkungan sangat mempengaruhi pada software


yang digunakan. Apabila terjadi bencana alam maka dapat
merusak hardware yang digunakan untuk penggunaan software.
Sedangkan software yang digunakan telah memiliki standar
yaitu bukan bajakan sehingga ada baiknya software yang ori
memiliki back up sehingga ada cadangan saat terjadi bencana
yang tidak terduga.
Memilih SDM tidak boleh sembarangan dan harus benar
benar melalui tahapan yang baik dan terstruktur. Apabila asal-
asalan dan ternyata SDM tidak mengetahuui cara memasang
software dengan benar maka ditakutkan malah dapat merusak
PC atau hardware.
Risiko informasi ini maksudnya adalah apabila kita
memperoleh tempat penjualan software yang sembarangan dan

Pelaksanaan Manajemen Proyek 129


ternyata tidak memenuhi standart sehingga kita mau tidak mau
harus mencari dan membeli kembali software yang ori.
Risiko SDM sangat berpengaruh. SDM yang dicari tidak
bisa sembarangan melainkan harus yang betul-betul loyal
sehingga tidak asal-asalan dalam membantu menganalisa
sebuah projek bahkan menggarap projek tersebut. Namun
begitu resiko Informasi juga mempengaruhi jika kita kurang
memahami semua informasi yang ada. Faktor lingkungan pun
seringkali menjadi kendala dalam perancangan. Misal jika pada
suatu daerah atau desa yang akan dikunjungi mengalami longsor
maka itu akan menunda perancangan yang akan dikerjakan.
Risiko transportasi merupakan kendala dalam memberi-
kan sosialisasi, terutama jika sosialisasi yang dilakukan di
daerah pedalaman yang belum memungkinkan sarana dan
prasarana termasuk transpotasi dan faktor cuaca sehingga akan
berpengaruh terhadap pemasaran/marketing yang akan
memberikan penawaran jasa serta memberikan sosialisasi
kepada pengguna (masyarakat ataupun warga yang terlibat
dengan sistem).

1. Enforcing Quality (New Project)


Dengan dibuatnya manajemen resiko memungkinkan bagi
seorang project manager untuk mempersiapkan langkah-
langkah yang akan diambil ke depannya guna untuk
menghindari maupun mengurangi risiko yang terjadi. Untuk itu
seorang project manager harus menerapkan enforcing quality
guna menghadapi perubahan serta risiko yang timbul pada
suatu project.
Dengan enforcing quality, project manager merencanakan
perubahan-perubahan yang terjadi pada saat pembanguan
sistem (project) maupun setelah project itu selesai. Karena pada
dasarnya enforcing quality merupakan cara yang ditempuh oleh
seorang project manager dalam menghadapi perubahan yang
terjadi pada project yang dijalankannya.

130 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Dari data manajemen resiko tersebut selain langkah-
langkah preventif yang dapat diambil, terdapat rencana yang
tercakup di dalam enforcing quality, yaiu sebagai berikut:
a. Mengurangi scope pekerjaan yang dilakukan di dalam
sistem/ project
Dalam kasus project kami yaitu “Pengadaan Barang dan
Pembangunan Sistem Pembayaran SPP Berbasis Web”, scope
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang bendahara
mencakup semuanya. Namun dengan membagi scope
pekerjaan yang dilakukan oleh bendahara dengan orang lain
(dengan menambah bendahara atau dengan kepala TU) akan
memudahkan dalam melakukannya. Dengan demikian juga
dapat mengurangi resiko dari kesalahan-kesalahan input
yang terjadi karena selalu ada cross check dengan pihak lain
dan menghemat waktu dalam pembuatan laporan yang
diperlukan. Namun di samping menambah kualitas dari
beberapa segi sistem ada beberapa segi sistem yang
mendapat penurunan.

b. Meningkatkan/mempetahankan kualitas (menambah


kerugian dari sisi project manager) untuk memperta-
hankan image yang baik.
Bagi seorang project manager mempertahankan image yang
baik merupakan hal yang harus dijaga dengan baik.
Terutama jika seorang project manager yang sudah lama
menangani banyak project.
Dengan meningkatkan/mempertahankan kualitas dari
project yang dijalankan tentunya akan memakan biaya yang
lebih banyak tentunya serta dapat juga meningkatkan waktu
penyelesaian project yang relatif cepat.
Dalam kasus kami, dengan meningkatkan kualitas yang
ada di dalam sebuah sistem atau project yang dijalankan
memang akan menggunakan biaya yang lebih banyak pula.
Namun hasil yang dikeluarkan juga akan meningkat pula,
sebagai contoh jika kita meningkatkan kualitas dari
perangkat yang digunakan maka akan menambah kualitas

Pelaksanaan Manajemen Proyek 131


atau kinerja dari sistem yang di jalankan. Jika kita
meningkatkan sistem keamanan yang di gunakan di dalam
sistem maka akan mengantisipasi adanya kebocoran data
oleh pihak lain (hacker) maupun dari serangan virus. Dan
dengan meningkatkan penggunaan perangkat maka akan
menambah masa daya guna perangkat atau setidaknya tidak
terjadi error atau mal fungsi dari perangkat yang digunakan.

2. Cut The Project


Strategi atau langkah ini diambil karena untuk memutuskan
proyek kemudian menyerahkan hasilnya apapun reiko yang
dialami (accept the risk). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
resiko yang lebih besar lagi dengan menanggung resiko yang
lebih kecil. Sehingga tidak ada pilihan lain selain mengakhiri
project dengan mengambil segala konsekuensinya.
Untuk itu dibuatlah penanganan-penanganan dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi oleh
manajemen proyek :
a. Membuat planning yang berkelanjutan
Kita tahu sendiri bahwa project plan tidaklah selesai begitu
saja ketika project telah selesai ditadatangani melainka
secara kontinyu harus di update sesuai perkembangan
situasi yang terjadi di dalam menjalankan project.
Pada contoh kasus kami contoh perubahan yang
terjadi tidak selalu berakhir buruk, misalkan saja perubahan
untuk meningkatkan keamanan di dalam sistem yang dibuat
untuk mengantisipasi penyalahgunaan oleh pihak lain di luar
project atau sistem.

b. Menekan meningkatnya celah lubang keamanan terhadap


peningkatan kompleksitas
Meminimalisir serta menngkatkan kontrol terhadap kom-
pleksitas sistem yang terjadi akan menjadi faktor kunci dari
kesuksesan project.

132 Manajemen Proyek Sistem Informasi


c. Mengatur kekacauan jadwal yang terjadi
Melakukan re-kombinasi terhadap penjadawalan project
melalui technical enviroment yang kompleks pada project
schedule and workflow. Tidak menutup kemungkinan unuk
dilakukan penyederhanaan terhadap schedule project yang
berjalan.

d. Melengkapi requirement awal


Memastikan bahwa kebutuhan atau requirement yang
menunjang project dapat terpenuhi dan terselesaikan
dengan baik serta tepat waktu. Namun dapat diikuti dengan
membuat dan memasukkan komponen anggaran lain untuk
mengantisipasi perubahan requirement.

e. Memperhatikan hal-hal lain yang memungkinkan manajemen


project kacau
Memperhatikan track status pada project serta progress dari
kegiatan-kegiatan yang berjalan. Dengan mengklasifikasikan
hal atau kemungkinan yang terjadi sehingga mengakibatkan
project tidak berjalan dengan semestinya maka akan
membuat project yang berjalan dapat tetap visible dan
manageable untuk ke depannya.

f. Mengurangi risiko kegagalan dengan mengontrol manajemen


risiko
Dengan menggunakan best practices dalam menangani risk
management dan yang lainnya akan mengurangi risiko
kegagalan yang terjadi di dalam project yang berjalan.

g. Mengurangi defect management


Dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan adanya
defect management yang buruk di dalam project akan
meningkatkan tingkat keberhasilan project. Sementara itu
menggunakan auomated testing dan continous integration
dapat membantu dalam mengatasi masalah yang terjadi.

Pelaksanaan Manajemen Proyek 133


h. Memiliki entity yang berkomitmen terhadap keberhasilan
project
Sumber daya manusia atau entity yang dimiliki di dalam
project menjadi sebuah peran yang sangat vital pada
keberhasilan suatu project. Hal ini dikarenakan dengan
memiliki sumber daya yang memegang komitmen yang baik,
maka akan berpengaruh juga terhadap waktu dan
keberhasilan project yang dijalankan.

F. MENGHITUNG BEP
Break Even Point (BEP) adalah titik impas di mana posisi jumlah
pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat
keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even
Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana
banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang
yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali
modal. Break Even Point memerlukan komponen penghitungan
dasar seperti berikut ini:
1. Fixed Cost
Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika
adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak
berproduksi. Contoh biaya ini yaitu perangkat yang digunakan,
biaya penyusutan mesin, dll.
2. Variable Cost
Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi
yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan
meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya
listrik, dll.
3. Selling Price
Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang
telah diproduksi. Rumus yang digunakan untuk analisis Break
Even Point ini terdiri dari dua yaitu :
a. Dasar Unit. Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus
dihasilkan untuk mendapat titik impas: BEP = FC /(P-VC).

134 Manajemen Proyek Sistem Informasi


b. Dasar Penjualan Berapa rupiah nilai penjualan yang harus
diterima untuk mendapat titik impas: FC/ (1 – (VC/P))*
Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah
Margin Kontribusi Per Unit.

Pembuatan BEP untuk aplikasi project ini adalah sebagai


berikut :
1. Fixed Cost : Rp. 21.500.000,00
2. Variable Cost per Bulan : Rp. 258.500.000,00
3. Target Penjualan per Unit : Rp. 280.000.000,00

Dengan Perhitungan sebagai berikut :


BEP per Unit
BEP = FC / (Penjualan per Unit – VC)
= Rp. 21.500.000 / (Rp. 280.000.000 – Rp. 258.500.000)
= Rp. 21.500.000 / Rp. 21.500.000
= 1 Unit

BEP dalam Rupiah


BEP = (FC / (Penjualan per Unit – VC)) * Penjualan per Unit
= (Rp. 21.500.000 / (Rp. 280.000.000 – Rp. 258.500.000)) *
Rp. 280.000.000
= (Rp. 21.500.000 / Rp. 21.500.000) * Rp. 280.000.000
= Rp. 280.000.000/unit

Pelaksanaan Manajemen Proyek 135


Grafik BEP

G. Data Project
1. Working Time
Kalender waktu adalah jenis waktu kerja yang digunakan oleh
para resources, pada project ini dibagi menjadi 5 hari kerja dan
7 hari kerja (full time). Untuk 5 hari kerja digunakan untuk para
kerja borongan seperti subkontraktor. Sedangkan untuk waktu
normal digunakan untuk para pekerja yang bersifat absensi.

136 Manajemen Proyek Sistem Informasi


2. Resource Sheet
Resources yang terlibat tidak hanya sumber daya manusia saja
melainkan material yang harus dibeli ataupun pekerjaan yang
bersifat borongan.

3. Track Chart
Adalah diagram yang bisa memantau perkembangan project
yang sedang dijalankan. Jika terdapat pengerjaan tidak komplit
untuk project yang masih belum selesai maka akan ditandai
dengan garis merah yang menandakan bahwa pekerjaan belum
selesai atau bahkan belum berjalan.

Pelaksanaan Manajemen Proyek 137


4. Cash Flow
Yaitu Arus Kas yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.

5. Work Overview
Adalah sebuah chart yang dapat digunakan sebagai evaluasi
kinerja para sumber daya yang bersangkutan.

138 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Pelaksanaan Manajemen Proyek 139
140 Manajemen Proyek Sistem Informasi
Job Descriptions
Job Dercriptions berisi tugas (pekerjaan) yang dilakukan oleh
masing-masing anggota di dalam pembangunan project “Pengada-
an Barang dan Pembangunan Sistem Informasi Pembayaran SPP
Berbasis Website”. Berikut ini pembagian Job Descriptions masing-
masing anggota :
1. Anugrah Nur A
Pekerjaan atau tugas yang dilakukan antara lain :
- Analisis
1. Analisis Masalah
2. Analisis Kebutuhan
3. Analisis Sistem
- Desain Sistem
1. Desain Mockup Sistem / UI
2. Use Case Diagram
3. Activity Diagram
4. Desain Database
- Koding Aplikasi
- Testing
- Pelatihan dan Sosialisasi
- Maintenance

2. Azan Firmansyah
Pekerjaan atau tugas yang dilakukan antara lain :
- Desain Sistem
1. Class Diagram
2. State Diagram
3. Communication Diagram
- Pengadaan Barang
1. Mencari Alternatif Komputer
- Testing
- Pelatihan dan Sosialisasi

141
3. Tabita Clarisa Evana
Pekerjaan atau tugas yang dilakukan antara lain:
- Desain Sistem
1. Object Diagram
2. Squence Diagram
3. Communication Diagram
- Pengadaan Barang
1. Hosting dan Domain
- Testing
- Pelatihan dan Sosialisasi

4. Gregorius Aditya S
Pekerjaan atau tugas yang dilakukan antara lain :
- Desain Sistem
1. Component Diagram
2. Development Diagram
- Pengadaan Barang
1. Paket Internet
2. Printer
- Coding
- Testing
- Pelatihan dan Sosialisasi

142 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Bukti Terlampir
A. ANALISIS
1. Identifikasi Penyebab Masalah
Nama Proyek : Pengadaan Barang dan Perancangan
Sistem Informasi Pembayaran SPP
Berbasis WEB.
Tanggal : 15 April 2020
Dibuat oleh :-
Disetujui oleh :
No Masalah yang dihadapi Identifikasi Penyebab
Masalah
1 Salah arsip/kartu Karena banyaknya peserta
didik maupun orang tua/
wali yang melakukan
pembayaran terkadang
bendahara salah mengambil
kartu.
2 Salah tulis/salah cap pada Karena bendahara kurang
kolom pembayaran di kartu teliti atau peserta didik yang
spp menyampaikan kepada
bendahara kurang jelas
tentang jenis pembayaran
yang dilakukan.
3 Proses input data Laporan keuangan sering
penerimaan dan selisih karena input data
pengeluaran masih masih dilakukan secara
menggunakan manual dengan banyaknya
Microsoft Excel data yang dimasukkan dan
tidak jarang terdapat salah
penulisan.

2. Identifikasi Titik Keputusan


Nama Proyek : Pengadaan Barang dan Perancangan
Sistem Informasi Pembayaran SPP
Berbasis WEB.
Tanggal : 15 April 2020
Dibuat oleh :-
Disetujui oleh :

Bukti Terlampir 143


No Identifikasi Titik Bagian Aplikasi
penyebab keputusan
masalah
1 Karena Kepala sekolah Bendahara Keuangan
banyaknya memberikan
peserta didik solusi untuk
maupun orang menggunakan
tua/wali yang sistem nomor
melakukan antrian jadi
pembayaran peserta didik
terkadang yang bayar
bendahara salah tidak
mengambil kartu. bergerombol
2 Karena Bendahara Bendahara Keuangan
bendahara kurang harus lebih
teliti atau peserta fokus dalam
didik yang melaksanakan
menyampaikan pekerjaan dan
kepada bendahara bertanya pada
kurang jelas peserta didik
tentang jenis apabila kurang
pembayaran yang jelas.
dilakukan.
3 Laporan Dibuat Bendahara Keuangan
keuangan sering program/
selisih karena aplikasi untuk
input data masih pembuatan
dilakukan secara laporan
manual dengan
banyaknya data
yang dimasukkan
dan tidak jarang
terdapat salah
penulisan.

3. Identifikasi Peronil Kunci


Nama Proyek : Pengadaan Barang dan Perancangan
Sistem Informasi Pembayaran SPP
Berbasis WEB.
Tanggal : 15 April 2020
Dibuat oleh :-
Disetujui oleh :

144 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Nama Bagian Jabatan Tugas
Sri Tata Bendahara 1. Menerima setoran spp dari
Wahyuni Usaha peserta didik atau orang
tua/wali
2. Menyusun program kerja
keuangan sekolah
3. Menyusun usulan Rencana
Anggaran Biaya dan
Pendapatan Sekolah
(RAPBS)
4. Membantu kepala sekolah
dalam mengelola keuangan
sekolah
5. Mengurus dan
melaksanakan administrasi
pembayaran gaji
6. Membuat laporan harian,
bulanan, semesteran,
tahunan atas penerimaan
setoran spp
7. Menyetorkan penerimaan
uang SPP dari siswa atau
penerimaan lainya ke
kepala sekolah dan yayasan.

4. Identifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak


Kebutuhan perangkat lunak meliputi kebutuhan yang
diharuskan ada dalam pengembangan dan perancangan sistem.
Mencakup input, proses, output, dan outcome yang akan
dihasilkan ketika sistem digunakan. Kebutuhan perangkat lunak
di antaranya mencakup :
a. Kebutuhan Fungisional
Kebutuhan fungisional termasuk dalam kebutuhan-
kebutuhan yang digunakan dan dibutuhkan oleh sistem
dalam siklus perancangan dan pengembangan sistem
tersebut. Berikut identifikasi kebutuhan fungisional yang
dilakukan :

Bukti Terlampir 145


i. Input
Sistem yang dibangun dapat melakukan input data Siswa,
Kelas, Kartu SPP, Biaya SPP, dan data-data lain yang
dibutuhkan oleh sitem.
ii. Proses
Sistem yang dibangun dapat melakukan proses Transaksi
Pembayaran
iii. Output
Sistem yang dibangun dapat melakukan menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh masing-masing aktor
yang terlibat. Sebagai contoh berupa struk pembayaran
yang akan diterima oleh siswa.
iv. Out Come
Sistem yang dibangun dapat menghasilkan dampak yang
positif bagi para aktor yang terlibat. Sebagai contoh bagi
Bendahara yang akan dengan mudah untuk melakukan
proses pendataan transaksi pembayaran yang dilakukan.

b. Kebutuhan Non Fungisional


Kebutuhan non fungsional juga sering disebut sebagai
batasan layanan atau fungsi yang ditawarkan sistem seperti
batasan waktu, batasan pengembangan proses, standarisasi
dan lain lain. Berikut identifikasi kebutuhan non fungisional
yang dilakukan :
i. Portability
Sistem dapat dijalankan oleh beberapa software web
browser diantaranya Internet Explore, Google Chrome
dan Mozilla Firefox.

ii. Reliability
Sistem menyediakan layanan keamanan (pembagian hak
akses) dalam masalah pengelolaan data dari pihak lain.

146 Manajemen Proyek Sistem Informasi


iii. Usability
Sistem memiliki tampilan (antar muka) yang mudah
dipahami.
iv. Supportability
Besarnya program dari sistem maksimal sebesar 100 MB

B. DESAIN
1. Desain Mockup Sistem

Login Form

Input Data Pembayaran

Bukti Terlampir 147


Laporan Pembayaran

Isi Laporan Pembayaran

2. Use Case Diagram


Berikut contoh use case diagram dari bendahara.

148 Manajemen Proyek Sistem Informasi


3. Activity Diagram
Berikut contoh activity diagram dari sistem yang dibangun.

4. Class Diagram
Berikut ini class diagram dari sistem yang ditujukan untuk
bendahara, siswa, kepala TU, dan kepala sekolah :

5. Object Diagram
Berikut ini object diagram untuk bendahara, siswa, kepala TU,
dan kepala sekolah :

Bukti Terlampir 149


6. Squence Diagram
Squence diagram pada pengelolaan siswa.

Mencari Siswa

7. Comunication Diagram
Berikut ini comunication diagram untuk prose pengolahan
pembayaran :

150 Manajemen Proyek Sistem Informasi


Mencari Pembayaran

8. Statement Diagram
Berikut ini statement diagram untuk bendahara, siswa, kepala
TU, dan kepala sekolah :

Status diagram untuk proses pencarian

9. Development Diagram
Berikut ini development diagram untuk bendahara, siswa,
kepala TU, dan kepala sekolah :

Bukti Terlampir 151


10. Desain Database

C. PENGADAAN BARANG
1. Komputer
ASUS Vivo AiO V241FF
RP. 15.900.000
Categories : All-In-One Desktop PC
Series : F241FF-BA741T-White
Product by : ASUS

152 Manajemen Proyek Sistem Informasi


2. Printer

EPSON L3110
RP. 2.279.000
Series : L3110
Product by : EPSON

3. Paket Internet

4. Domain dan Hosting

Bukti Terlampir 153


154 Manajemen Proyek Sistem Informasi
Daftar Pustaka
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi :
Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi
Modern. Andi: Yogyakarta.

Andrianto, S., & Wijoyo, H. 2020. Rancang Bangun Sistem Informasi


Siswa Berbasis Web di Sekolah Minggu Buddha Vihara
Dharmaloka Pekanbaru. TIN: Terapan Informatika
Nusantara, 1(2), 83-90.

Heryanto, Imam dan Totok Triwibowo. 2015. Manajemen Proyek


Berbasis Teknologi Informasi: Mengelola Proyek Secara
Sistematis Menggunakan Microsoft Project. Bandung:
Informatika.

McLeod, Jr dan George P. Schell. 2008. Sistem Informasi


Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.

Passenheim, Olaf. 2009. Project Management. ISBN : 978-87-7681-


487-8.

Rosa A.S, & M. Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa


Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek).
Bandung: Modula.

Setyawati, E., Wijoyo, H., & Soeharmoko, N. 2020. Relational


Database Management System (RDBMS).

Sholiq. 2006. Permodelan Sistem Informasi Berorientasi dengan


UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wijoyo, H. 2021. sistem informasi Manajemen. Solok: Insan


Cendekia Mandiri.

Wijoyo, H. Perancangan Sistem Informasi Administrasi pada


Quality Fresh Laundry Pekanbaru. JS (Jurnal Sekolah), 4(1),
27-32.

155
156 Manajemen Proyek Sistem Informasi
Tentang Penulis
Endang Setyawati M.Kom

Nama Endang Setyawati M.Kom


Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara 8 januari 1970
Jenis Kelamin Perempuan
No Telp/Hp 0281643670 /081325121132
Alamat e-mail endangb17@gmail.com
Pekerjaan Dosen Tetap STIKOM Yos
Purwokerto Jabatan
Fungsional Lektor Kepala

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. S1 STMIK Widya Utama Purwokerto
2. S2 UDINUS SEMARANG

DAFTAR PUBLIKASI ARTIKEL JURNAL


1. Waste Management Information System Based On Android
(Study Case At Klahang Village Sokaraja).
2. Pengembangan Aplikasi Asmaul Husna Untuk Smartphone
Dengan Sistem Operasi Android.
3. Model Pengembangan Industri Kreatif Kerajinan Batu Akik
Klawing Berbasis Ovop (One Village One Product).
4. Analisis Pengukuran Tingkat Efektifitas Sistem Informasi
Administrasi (Sia) Pada CV Axlindo Telematika Purwokerto.

157
5. Pengukuran Tingkat Efektifitas Pembelajaran Daring Di
Tengah Pandemi Covid 19 Untuk Mata Kuliah Menejemen
Proyek Sistem Informasi (Studi Kasus Di Stikom Yos Sudarso
Purwokerto).
6. E–Learning Berbasis Untuk Memudahkan Pembelajaran
Secara Efektif, Pada Materi Kimia Tingkat SLTA”.
7. Geographic Information System Of College At Banyumas
Regency Based On Android.
8. Android-Based Motor Vehicle Feasibility Test Information
System In Case Study Cv. Axlindo Telematika Purwokerto.
9. Sensor Simulasi Pengisian Bak Mandi Menggunakan Timer
Berbasis Mikrokontroler.
10. Aplikasi Pengenalan Jenis Keris Tradisional Dengan
Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android.
11. Waste Management Information System Based On Android.
12. Pengukuran Fungsionalitas, Kehandalan, Efisiensi, Dan
Kegunaan Pada Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan
Tiket Wisata Online pada Lokal Wisata Hutan Pinus
Limpakuwus Banyumas.
13. Rancang Bangun System Informasi Stock Barang Jadi Barcode
Dan Fjlb Pinus Berbasis Waeb Pada Pt Karya Bhakti
Manunggal.
14. Rancang Bangun Software Tutorial Pengenalan Tari
Tradiional.
15. System Pendukung Keputusan Penerimaan Beasswa
Menggunakan Metode Topsis Di Stimik Widya Utama
Purwokerto.
16. Jaringan Computer Bluettooth Dan Pemprogram Multiuser.

DAFTAR PATEN
1. Karya rekaman vidio pkm EC00201972692, 24 September 2019
Tutorial Merangkai Bunga dari Limbah Sampah (plastik/
karpet/sedotan/kayu/bahan) "kerajinan Bunga Dari Karpet".
2. Karya cipta ECO00201972690 24 september 2019 program
computer Landslidepad: system deteksi bencana tanah longsor
berbasis IOT.

158 Manajemen Proyek Sistem Informasi


3. Karya cipta EC00201984724 30 November 2019 rekaman video
simulasi multimedia landslidepad.

Agus Leo Handoko, S.E., M.M.


Sekolah Tinggi Agama Buddha Dharma Wdya
(Alamat: Jalan Iskandar Muda No. 90, Kelurahan Neglasari, Kota
Tanggerang/0

Priski Setiawan lahir di Tangerang. Karir dunia pendidikan telah


ia lalui mulai dari guru honorer, guru tetap, Plt. kepala sekolah,
hingga Wakil Kabid Pendidikan di salah satu sekolah di Tangerang.
Saat ini menjabat sebagai Trade and Operational Manager di
Perusahan Export & Import. Selain bekerja di perusahaan, ia juga
mengabdi kembali di bidang pendidikan dan sebagai penyuluh
Agama Buddha Non PNS. Pengalaman organisasi sebagai Ketua
Umum Forum Pemuda Buddha (FORMABUDHI) Banten 2018-
2020, Ketua II Yayasan Tagana Bodhi Banten Indonesia, Presidum
Pemuda Progresif Revolusioner Gerakan Pembumian Pancasila.

Tentang Penulis 159


Pandita/Romo Ruby Santamoko, S.Ag., MM.Pd.

Nama Lengkap : Pandita/Romo Ruby Santamoko


S.Ag., MM.Pd.
Tempat, Tanggal Lahir : Lampung, 28 Maret 1972
Ayah : Oni Sastro
Ibu : Suwartini
Status Perkawinan : Menikah
Istri : Titih
Anak Pertama : Santusita Oxaliantz
Anak Kedua : Revahita Dassaniyya
Agama : Buddha
Alamat : Perumahan Modernland, Cluster
Picardie fc3/12, Tangerang, Banten,
15117
KONTAK
Rumah : 021 59729947
Pribadi : 08158157025
Email : rbysantamoko@gmail.com
Pendidikan umum
SD : SD Negeri 7 Tangerang
SMP : SMP Setia Bakti Tangerang
SMA : SMA Negeri 1 Tangerang
S1 : Dhammacariya, STABN Striwijaya
Tangerang
S2 : Master Managemen Pendidikan Sekolah,
STM IMNI Jakarta
S3 : Managemen Sumber Daya Manusia,
UNPAS Bandung (Sidang Tertutup)
Pendidikan Khusus : Sekolah Sementara Calon Bhikkhu
Megamendung, Desember 2017

RIWAYAT PEKERJAAN
1. Staff Bank BCA KCP.Tangerang 1991-1996
2. Pimpinan Bank Index Selindo Tangerang 1997-2000

160 Manajemen Proyek Sistem Informasi


3. Sekertariat DPP Walubi 2000-2007
4. Dosen Universitas Budhi Dharma Tangerang 2012-sekarang
5. Ketua Sekolah Tinggi Agama Dharma Widya Tangerang 2008-
sekarang

LAIN-LAIN
1. WASEKJEN DPP Walubi periode 2005-2010
2. WASEKJEN DPP Walubi periode 2010-2015
3. Ketua Yayasan Buddha Metta Arama Menteng Jakarta 2000-
2015
4. Wakil Ketua DPP Majelis Umat Buddha Theravada Indonesia
periode 2000-2015
5. Koordinator Badan Pengawas Bidang Pendidikan
Perkumpulan Sosial Keagamaan Boen Tek Bio Tangerang
2013-2015
6. Koordinator Badan Pengawas Bidang Pendidikan dan
Keuangan Perkumpulan Sosial Keagamaan Boen Tek Bio
Tangerang 2015-2017
7. Wakil Ketua Badan Pengawas Perkumpulan Sosial Keagamaan
Boen Tek Bio Tangerang 2017-2019
8. Ketua Bidang Pendidikan Paguyuban Marga Tiong Hoa
Indonesia periode 2016-2018
9. Ketua Umum Perkumpulan Rohaniwan Dhammaduta
Indonesia periode 2019-2024
10. Dewan Pembina DPD Walubi provinsi Banten periode 2019-
2024

Tentang Penulis 161


162 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Anda mungkin juga menyukai