Anda di halaman 1dari 27

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/372195252

IMPLEMENTASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-


COMMERCE

Chapter · July 2023

CITATIONS READS

5 163

1 author:

Hartini Hartini
Universitas Patompo
113 PUBLICATIONS 425 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Hartini Hartini on 08 July 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


COVER
KEWIRAUSAHAAN
(ERA INTERNET OF THINGS)
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral
dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
i Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual
yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk kepentingan penelitian ilmu
pengetahuan;
iii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali
pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku
Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga
Penyiaran.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa
izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,
huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
KEWIRAUSAHAAN
(ERA INTERNET OF THINGS)
Acai Sudirman
Hartini
Aditya Wardhana

Penerbit

CV. MEDIA SAINS INDONESIA


Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.medsan.co.id

Anggota IKAPI
No. 370/JBA/2020
KEWIRAUSAHAAN (ERA INTERNET OF THINGS)

Acai Sudirman
Hartini
Aditya Wardhana
Editor:
Rintho R. Rerung

Tata Letak:
Syahrul Nugraha
Desain Cover:
Qonita Azizah
Ukuran:
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm
Halaman:
vi, 184
ISBN:
978-623-195-181-6
Terbit Pada:
April 2023

Hak Cipta 2023 @ Media Sains Indonesia dan Penulis

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang keras menerjemahkan,


memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit atau Penulis.

PENERBIT MEDIA SAINS INDONESIA


(CV. MEDIA SAINS INDONESIA)
Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.medsan.co.id
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
buku kolaborasi dalam bentuk book chapter dapat
dipublikasikan dan dapat sampai di hadapan pembaca.
Perkembangan ICT (information and communication
technologies) juga turut memainkan peranan penting
dalam pergeseran peradaban manusia dan memicu
perkembangan kewirausahaan. Akses internet tanpa
batas telah mengubah cara kita bekerja, bermain dan
berbelanja. Begitu juga halnya dengan tren popularitas
start-up, kesuksesan beberapa perusahaan start-up di
tanah air menjadi penggerak utama popularitas bisnis
start-up di Indonesia. Buku ini hadir untuk menambah
buku-buku terkait Kewirausahaan di era digital yang telah
ada. Kami mengharapkan buku ini dapat menjadi
referensi dan bahan bacaan untuk menambah
pengetahun para pembaca khususnya yang berkaitan
dengan kewirausahaan digital dan implementasinya.

Sistematika buku Kewirausahaan (Era Internet of Things)


ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh
penerapan. Buku ini terdiri atas 9 bab yang dibahas
secara rinci, diantaranya: Bab 1 Perkembangan Konsep
dan Hakikat Kewirausahaan, Bab 2 Penerapan Internet of
Things (IoT) dalam Dunia Usaha, Bab 3 Strategi
Digitalisasi Entrepeneurship untuk Mempertahankan
Bisnis, Bab 4 Karakteristik dan Pendekatan

i
Kewirausahaan, Bab 5 Fungsi dan Peran Kewirausahaan
dalam Perekonomian, Bab 6 Dampak Internet of Things
(IoT) bagi Industri E-Commerce, Bab 7 Motivasi dan Minat
untuk Berwirausaha pada Era Internet of Things (IoT), Bab
8 Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha, dan Bab 9
Internet of Things (IoT) Sebagai Peluang dan Tantangan
Pada Era Digital.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu dalam proses
penulisan buku ini hingga dapat selesai dengan baik,
secara khusus kepada Penerbit Media Sains Indonesia
sebagai inisiator book chapter ini. Penulis berharap buku
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat memberi
kontribusi yang positif demi kemajuan nusa dan bangsa
Indonesia yang tercinta.

Pematangsiantar, 22 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA .........................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................... iii
BAB I PERKEMBANGAN KONSEP DAN HAKIKAT
KEWIRAUSAHAAN ..................................................1
Pendahuluan ..........................................................1
Perkembangan Kewirausahaan Digital ....................4
Konsep Kewirausahaan Digital ...............................7
Perencanaan Bisnis Kewirausahaan .....................12
Prinsip-Prinsip Etika Berwirausaha ......................15
Daftar Pustaka......................................................18
BAB II PENERAPAN INTERNET OF THINGS (IOT)
DALAM DUNIA USAHA ........................................21
Pendahuluan ........................................................21
Digital Entrepreneurship ........................................24
Penerapan Strategi Marketing 4.0 pada UMKM .....29
Urgensi Menjadi Wirausaha di Era Digital ............31
Daftar Pustaka......................................................36
BAB III STRATEGI DIGITALISASI
ENTREPENEURSHIP UNTUK
MEMPERTAHANKAN BISNIS ................................39
Pendahuluan ........................................................39
Inovasi Bisnis di Era Digitalisasi ...........................43
Bisnis pada Era Digital dan Startup Digital ...........46
Teknologi Informasi pada
Kewirausahaan Digital ..........................................51
Daftar Pustaka......................................................56

iii
BAB IV KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN .................59
Kepribadian Wirausahawan ..................................59
Karakteristik Kewirausahaan ................................65
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap
Keberhasilan dalam Berwirausaha........................77
Penyebab Kegagalan dalam Berwirausaha ............82
Daftar Pustaka......................................................85
BAB V PERAN KEWIRAUSAHAAN DALAM
PEREKONOMIAN ..................................................89
Pentingnya Kewirausahaan dalam Ekonomi .........89
Fungsi Kewirausahaan dalam
Ekonomi Nasional .................................................93
Dampak Kewirausahaan terhadap
Pembangunan Ekonomi ......................................101
Daftar Pustaka....................................................104
BAB VI IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT)
DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE ...............107
Model Bisnis E-Commerce ...................................107
Konsep Internet of Things (IoT) ............................ 112
Implementasi Internet of Things (IoT) dalam
Model Bisnis E-Commerce ...................................117
Daftar Pustaka....................................................121
BAB VII MOTIVASI DAN MINAT UNTUK
BERWIRAUSAHA PADA DI ERA
INTERNET OF THINGS .........................................123
Kewirausahaan pada Era Internet of Things ........123
Karakteristik Wirausahawan pada Era Digital ....128
Motivasi Berwirausaha pada Era Digital .............135
Minat Berwirausaha pada Era Digital .................137

iv
Daftar Pustaka....................................................140
BAB VIII KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM
BERWIRAUSAHA ................................................145
Kreativitas dalam Berwirausaha .........................145
Inovasi dalam Berwirausaha ............................... 151
Menciptakan Keunggulan Kreativitas dan
Inovasi dalam Berwirausaha ............................... 157
Daftar Pustaka....................................................160
BAB IX INTERNET OF THINGS SEBAGAI PELUANG
DAN TANTANGAN PADA ERA DIGITAL ...............165
Pengertian Internet of Things ............................... 165
Perkembangan Internet of Things bagi
Dunia Bisnis di Indonesia ...................................167
Peluang Internet of Things pada Era Digital .........173
Tantangan Internet of Things pada Era Digital.....176
Daftar Pustaka....................................................180

v
BAB VI
IMPLEMENASI INTERNET OF
THINGS (IOT) DALAM MODEL
BISNIS E-COMMERCE

Model Bisnis E-Commerce

Industri e-commerce mengalami perkembangan yang


cukup pesat, hal ini seiring dengan kemajuan teknologi
dan informasi yang membawa dampak terhadap perilaku
dan pola hidup masyarakat. Dalam ekonomis digital, e-
commerce tumbuh dengan cepat dan dinamis dalam
beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan e-commerce di
Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara,
pada tahun 2018 mencapai $12,2 miliar. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Indonesia mampu menguasai
ekonomi digital (Hakim et al., 2021; Salma et al., 2021).

Laudon & Laudon seperti yang dikutip dalam (Ayu &


Lahmi, 2020) menyatakan bahwa penggunaan jaringan
digital dalam bisnis atau disebut bisnis digital (e-business)
banyak diminati oleh pengusaha melalui pemanfaatan
teknologi digital dengan jaringan internet. E-business
berkaitan dengan perdagangan (barang dan jasa) yang
dilakukan melalui internet, dengan melibatkan sistem
informasi di dalam perusahaan, kegiatan

107
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

mempromosikan, memasarkan, mengirimkan, transaksi


pembayaran, dan sebagainya dilakukan melalui transaksi
digital. Hal ini meningkatkan efisiensi terhadap biaya-
biaya operasional, seperti biaya pengiriman dan
sabagainya (Hartini, Wardhana, Sudirman, 2022; Ayu &
Lahmi, 2020).

Mengutip Mejía-Trejo dan hasil studi dari Chang &


Dasgupta (Hartini, Wardhana, Sudirman, 2022)
menguraikan beberapa model e-bisnis.

Tabel 6.1 Model E-Bisnis

No. Simbol Model Uraian


Bisnis
1. B2B Business-to- Transaksi bisnis antara satu
Business perusahaan dengan
perusahaan lainnya dalam satu
kelompok sasaran. Hubungan
distributor, pemasok, dan jenis
kemitraan lain dalam kerja
sama yang baik, sehingga
memungkinkan terjadinya
transaksi yang yang lebih luas
luas.
2. B2C Business-to- Transaksi bisnis yang
Consumer dilakukan secara online dengan
sasaran masyarakat luas, atau
bisnis yang terjalin antara
perusahaan dengan konsumen.
Model bisnis yang umum
digunakan di dalam kegiatan
pemasaran yang dapat
meminmalisasi biaya-biaya
karena transaksi dilakukan
secara online. Informasi
mengenai produk dan harga
diperoleh konsumen melalui
online.

108
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

3. C2C Consumer- Transaksi bisnis yang


to-Consumer dilakukan antarpelanggan
melalui salah satu platform
yang tersedia. Kemudahan
transaski secara online
dilakukan dengan pelanggan
lain yang menawarkan atau
membeli produk.
4. C2B Consumer- Transaksi bisnis yang
to-Business dilakukan oleh pelanggan ke
perusahaan. Pelanggan
memberikan informasi
mengenai salah satu produk
(barang dan jasa) ke
perusahaan, dan perusahaan
menawarkan produk tersebut
sesuai kebutuhan pelanggan.
5. C2G Consumer- Transaksi bisnis yang
to- dilakukan oleh pelanggan ke
Government pemerintah, melalui pelayanan
publik, pelanggan
menginformasikan kebutuhan,
dan pihak pemerintah
menyediakan menawarkan
produk dan layanan kepada
pelanggan yang membutuhkan.
Contoh: listrik, PDAM dan
sebagainya yang dilakukan
secara online.
6. B2G Business-to- Transaksi bisnis yang
Government dilakukan oleh perusahaan ke
pemerintah. Perusahaan
sebagai pemasok informasi
melalui komunitas pengusaha
kepada pemerintah sebagai
pengambil kebijakan.
7. G2C Government- Transaksi bisnis yang
to-Customer dilakukan oleh pemerintah ke
pelanggan. Pemerintah
menawarkan produk dan
layanan kepada konsumen yang
membutuhkan layanan.
8. G2B Government- Transaksi bisnis yang
to-Business dilakukan oleh pemerintah ke
perusahaan. Pemerintah

109
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

menawarkan produk dan


layanan ke perusahaan dalam
proses pengadaan barang dan
jasa, dan sebagainya, untuk
pengembangan bisnis.
9. G2G Government- Transaksi bisnis yang
to- dilakukan oleh secara online
Government antarpemerintah di negara lain,
melalui kegiatan ekspor-impor
untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat luas.
Sumber: (Mejía-Trejo, 2017; Chang & Dasgupta, 2015)
dalam (Hartini, Wardhana, Sudirman, 2022).
Potensi digitalisasi dalam pengembangna model bisnis,
menciptakan inovasi dalam aktivitas kewirausahaan.
Startup bisnis yang dinilai sebagai bisnis yang inovatif
membutuhkan akses terhadap media untuk memperoleh
informasi, entertainment, edukasi dari berbagai negara di
dunia. Perkembangan teknologi informasi yang
sedemikian canggih, membawa kemajuan bagi bisnis
digital yang berkembang pesat.

Kehadiran media sosial menjadi salah satu sarana yang


dapat menghubungkan dengan konsumen memudahkan
bagi perusahaan dan konsumen untuk bertukar informasi
melalui teks, gambar, maupun video. Peran media sosial
dapat meningkatkan kinerja usaha secara optimal
(Firman et al., 2020).

Laudon & Laudon dalam (Ayu & Lahmi, 2020)


menjelaskan bahwa bisnis e-commerce mulai dikenal
sekitar tahun 1995 dengan iklan dari netscape.com
sebagai salah satu portal internet pertama yang

110
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

menggunakan web untuk mengiklankan produknya, hal


ini menyebabkan penjualan produknya meningkat tajam
dibandingkan penjualan sebelumnya.

Kehadiran e-commerce sektor bisnis yang stabil, hal ini


dibuktikan dengan angka transaksi online yang
mengalami pertumbuhan hingga 7 persen. Laudon dan
Laudon kemudian mendefinisikan e-commerce sebagai
bagian dari bisnis elektronik (e-bisnis) yang berkaitan
dengan ativitas jual beli produk, baik barang maupun jasa
melalui jaringan internet, yang meliputi kegiatan
mempromosikan, memasarkan, mengirim, melakukan
pembayaran, dan transaksi lainnya secara online. Bisnis
e-commerce membawa perubahan dalam sistem
pemasaran dengan memangkas biaya-biaya operasional,
sehingga memungkinkan kinerja bisnis berkembang
secara maksimal (Ayu & Lahmi, 2020).

Lebih lanjut, (Turban, Whiteside, King, dan Outland,


2017; Wardhana et al., 2022) dalam (Hartini, Wardhana,
Sudirman, 2022) memberikan beberapa definisi e-
commerce dari berbagai perspektif: Perspektif komunikasi,
perspektif proses bisnis, perspektif layanan, perspektif
online, perspektif kolaborasi, dan perspektif komunitas.

111
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

Gambar 6.1 Definisi e-commerce dari berbagai perspektif.


Sumber: (Turban, Whiteside, King, dan Outland, 2017;
Wardhana et al., 2022) dalam
(Hartini, Wardhana, Sudirman, 2022).

Konsep Internet of Things (IoT)

Seiring perkembangan zaman, Internet of Things (IoT)


sebagai salah satu teknologi yang revolusioner
mengekspresikan penggunaan jaringan telekomunikasi
nirkabel yang interoperabilitas dengan konektivitas yang
tinggi dapat terhubung melalui jaringan infrastruktur
global yang sangat dinamis. Namun, tidak dapat
dipungkiri lahirnya Internet of Things (IoT) berdampak
pada lingkungan bisnis.

112
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

Tantangan yang dihadapi secara umum terletak pada


sistem komunikasi, heterogenitas, virtualisasi, dan
keamanan. Selain itu, tantangan lainnya seperti
penggunaan sensor nirkabel (WSN), Radio Frequency
Identification (RFID), seta Quality of Service (QoS). Sistem
Internet of Things (IoT) terdiri dari sejumlah perngkat dan
sensor yang dapat terhubung satu sama lain. Dengan
pertumbuhan dan perluasan jaringan Internet of Things
(IoT) yang luas, jumlah sensor dan perangkat ini
meningkat pesat. Perangkat yang dapat mentransfer
sejumlah data dalam kapasitas besar melalui internet
(Bayer et al., 2021; Hendarsyah, 2022; Kumar et al., 2019;
Zainab et al., 2015).

Tahun 2005 untuk pertama kalinya diluncurkan


International Telecomunication Union (ITU). Sejarah baru
dimulai penggunaan Protokol Internet (IP) sekitar tahun
2008, komunitas perusahaan teknologi yang
beranggotakan 50 perusahaan berkumpul. Konsep
Internet of Things (IoT) dipublikasikan sebagai salah satu
teknik yang digunakan untuk pendekatan komputasi.

Secara umum, Internet of Things (IoT) diperkenalkan


pertama kali pada tahun 1999 oleh Kevin Ashton, sebagai
pelopor Internet of Things (IoT). Konsep Internet of Things
(IoT) ide utama, dan desain struktur yang mengandalkan
jaringan, informasi, dan aplikasi cerdas. Struktur Internet
of Things (IoT) bergantung pada integrasi Big Data dengan
kemampuan yang tinggi yang sulit ditangani teknik

113
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

perangkat lunak. Database dianggap sebagai Big Data


apabila memenuhi nilai, kecepatan, volume, dan variasi.

Big Data sangat bermanfaat di bidang industri,


pengumpulan data jaringan melalui media sosial yang
sangat besar. Internet of Things (IoT) merupakan salah
satu contoh yang baik dari Big Data, jumlah data yang
dikumpulkan melalui sensor. Internet of Things (IoT)
adalah paragdigma baru yang telah mengubah cara-cara
tradisional melalui sebuah transformasi teknologi
menjadikan semuanya lebih mudah. Dengan Internet of
Things (IoT), maka dikenal smart cities (kota pintar), smart
home (rumah pintar), smarth healthcare service,
pengendalian polusi, transportasi pintar, industri pintar,
dan peralatan lainnya yang berbasis inernet dan sistem
otomatisasi. Di balik segala kemudahan yang ditawarkan,
terdapat pula masalah yang ditimbulkan. Hal tersebut
perlu dipertimbangkan dalam menghadapi tantangan
sebagai dampak dari Internet of Things (IoT), seperti
dampak sosial, penyalahgunaan data, masalah
lingkungan, dan lain-lain.

114
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

Gambar 6.2
General architecture of IoT Sumber: (Kumar et al., 2019)
Kemajuan teknologi dan informasi mengalami
perkembangan yang sangat pesat, dan membawa dampak
bagi aktivitas manusia sehari-hari. Internet of Things (IoT)
telah menjadi perhatian dan fokus para peneliti dan
pengembang di seluruh dunia. Peneliti dan pengembang
berkolaborasi untuk menciptakan teknologi dalam skala
besar yang memberi manfaat kepada masyarakat luas.

Pemanfaatn teknologi informasi hampir di segala aspek


kehidupan, mulai dari kegiatan dalam rumah tangga,
kantor-kantor, perdagangan, transportasi pusat
keramaian, dan sebagainya. Teknologi yang sedemikian
canggih tentu memberikan pengaruh positif bagi
penggunanya. Revolusi industri 4.0 menjadi sejarah baru
bagi perkembangan teknologi digital, tranformasi ini telah
memengaruhi peradaban manusia, interaksi
antarmanusia, konektivitas yang terotomatisasi dengan
peralatan canggih, serta sumber daya yang lain, semakin
meningkat seiring dengan perkembangan teknologi,

115
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

infosmasi, dan komunikasi. Hadirnya kecerdasan buatan


atau Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT)
merupakan bukti kemajuan teknologi dari momentum
Revolusi Industri 4.0 (Hendarsyah, 2022).

Selanjutnya, (Hendarsyah, 2022) mengemukakan bahwa


pertumbuhan jumlah pengguna internet mendorong
perkembangan Internet of Things (IoT). Jumlah pengguna
internet di dunia mencapai angka yang sangat tinggi
dengan persentase 65.6 persen dari jumlah penduduk.
Berdasarkan survei bulan Maret 2021, jumlah pengguna
internet di dunia mencapai angka yang sangat tinggi
dengan persentase 65.6 persen dari jumlah penduduk.
Pengguna internet di dominasi oleh penduduk di negara-
negara di Asia, penduduk China menjadi pengguna
internet tertinggi sebanyak 989.080.116 pengguna.

Gambar 6.3 Pengguna internet di Asia (Maret 2021)


Sumber: IWS dalam (Hendarsyah, 2022)

116
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

Implementasi Internet of Things (IoT) dalam Model


Bisnis E-Commerce

Penerapan Internet of Things (IoT) dalam perdagangan,


khususnya bidang e-commerce, membawa keuntungan
bagi perusahaan, dan manfaat bagi pelanggan. Akan
tetapi, menurut hasil kajian (Hendarsyah, 2022) bahwa
dampak positif hadirnya Internet of Things (IoT) hanya
dirasakan oleh perusahaan-perusahaan skala besar
dengan jumlah modal yang cukup besar, sedangkan
untuk perusahaan skala kecil atau usaha kecil dan
menengah masih terkendala keterbatasan modal dan
sumber daya manusia.

Untuk pengembangan infrastruktur dan pangadaan


perangkat membutuhkan dana yang tidak sedikit. Selain
itu, konektivitas yang terotomatisasi dengan jaringan
internet, membutuhkan sumber daya yang cukup.
Perusahaan harus bisa menjamin keamanan,
perlindungan, penyalahgunaan data pelanggan serta
risiko lain dari penerapan Internet of Things (IoT).

Secara umum, beberapa dampak Internet of Things (IoT)


kemajuan bisnis, seperti yang dikutip dari
(www.sirclo.com).

1. Aktivitas bisnis semakin cepat.

Penerapan Internet of Things (IoT) di dalam bisnis,


memungkinkan segala aktivitas dapat dilakukan
dalam waktu singkat, sehingga dapat meningkatkan

117
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

efisiensi. Konsumen selalu meninginkan pelayanan


yang cepat dan tepat, pengiriman produk yang cepat,
proses pembayaran yang tidak rumit, dan kemudahan
transaksi lainnya.

2. Semakin mudah memperoleh informasi.

Perangkat Internet of Things (IoT) memungkinkan


lebih banyak interaksi dengan pelanggan melalui
online. Dengan demikian, semakin banyak data yang
dapat di-folow up serta kemudahan dalam mengakses
data yang dibutuhkan. Perangkat Internet of Things
(IoT) dapat mengidentifikasi pola perilaku konsumen,
mempelajari, dan memberikan umpan balik.

3. Biaya produksi yang rendah.

Dengan perangkat Internet of Things (IoT) yang dapat


beroperasi secara independen, memungkinkan
penghematan biaya produksi, energi, dan sumber
daya lainnya menjadi lebih rendah, sehingga dapat
meningkatkan keuntungan, sebab semua dilakukan
melalui online dengan sistem yang terkomputerisasi.

4. Kemudahan bekerja dari jarak jauh.

Perangkat Internet of Things (IoT) dalam satu jaringan,


dapat mengatur segala aktivitas dari jarak yang jauh.
Remote monitoring dapat digunakan untuk
memantau dari tempat yang jauh. Misalnya,
memantau karyawan yang sedang bekerja, tanpa
harus berada di tempat tersebut.

118
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

5. Perubahan perangkat yang rumit.

Selain dampak positif yang ditimbulkan oleh teknologi


Internet of Things (IoT), terdapat pula dampak negatif.
Penerapan Internet of Things (IoT) bukanlah hal yang
mudah, butuh biaya untuk meng-update software dan
mengintegrasikan perangkat yang biasa digunakan.

Gambar 6.4 Internet of Things (IoT) dan E-Commerce


Sumber: https://www.smallbusinessrainmaker.com/small-
business-marketing-blog/6-ways-the-internet-of-things-iot-
can-help-your-ecommerce-effort
Dalam studinya, (Bayer et al., 2021) menyatakan bahwa
perkembangan bisnis ritel modern saat ini, dipengaruhi
oleh kehadiran teknologi digital yang semakin kuat.
Setelah bisnis elektronik atau e-bisnis, berevolusi menjadi
m-commerce atau mobile commerce sebagai bagian dari e-
commerce. Selanjutnya, Internet of Things (IoT) menjadi
suatu fenomena yang membawa perubahan secara radikal
dalam peradaban manusia. Internet of Things (IoT)
membawa dampak yang sangat besar bagi perdagangan
ritel untuk memenuhi kebutuhan dan keterlibatan
pelanggan melalui layanan yang berkualitas.

119
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

Internet of Things (IoT) yang berpusat pada pelanggan,


untuk mengidentifikasi peluang dan menghubungkan
dengan pelanggan dalam proses pembelian. Kemampuan
yang ditawarkan dalam bisnis elektronik melalui Internet
of Things memengaruhi langkah-langkah dalam proses
pembelian. Perangkat Internet of Things (IoT) telah
memengaruhi kehidupan masyarakat, sistem belanja
cepat yang dilakukan secara online memudahkan
aktivitas sehari-hari. Hal ini menuntut perusahaan untuk
meningkatkan fungsionalitas perangkat Internet of Things
(IoT) untuk lebih banyak mengumpulkan data pelanggan,
memberikan kenyamana dan layanan yang optimal,
memprediksi perilaku pelanggan dengan lebih baik.

Internet of Things (IoT) memiliki potensi untuk mendorong


inovasi kepada pelanggan dalam proses pembelian yang
dikenal e-commerce. Dalam bisnis elektronik terdiri dari e-
commerce, m-commerce, dan Internet of Things (IoT) yang
didasarkan pada Teori Aktivitas dan Teori
Keterjangkauan. Kombinasi kedua teori ini, sesuai dalam
pengembangan Internet of Things (IoT) dalam e-commerce.

Pelanggan memahami Internet of Things (IoT) dengan baik


melalui manfaat yang diterima, kemudahan transaksi
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan
pembelian. Perusahaan memberikan informasi,
menganalisis produk, dan mengidentifikasi pelanggan
sehingga pelanggan memperoleh manfaat dari
pengalamannya yang berdampak pada loyalitas

120
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

pelanggan. Namun demikian, penerapan Internet of Things


(IoT) dalam model bisnis e-commerce membutuhkan
strategi meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang
(Bayer et al., 2021; Hendarsyah, 2022; Kumar et al.,
2019).

Daftar Pustaka

Ayu, S., & Lahmi, A. (2020). Peran e-commerce terhadap


perekonomian Indonesia selama pandemi Covid-19.
Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, 9(2), 114.
https://doi.org/10.24036/jkmb.10994100
Bayer, S., Gimpel, H., & Rau, D. (2021). IoT-commerce -
opportunities for customers through an affordance
lens. Electronic Markets, 31(1), 27–50.
https://doi.org/10.1007/s12525-020-00405-8
Firman, A., Perdana, A. H., & Putra, K. (2020). The Effect
of Social Media Utilization, Campus Environment and
Entrepreneurship Knowledge on Student
Entrepreneurial Interest. Point of View Research
Management, 1(4), 131–143.
https://journal.accountingpointofview.id/index.php/
povrema
Hakim, L. et al. (2021). BUM Desa sebagai Kekuatan
Ekonomi Baru (Sebuah Gagasan Untuk Desa di
Indonesia) (1st ed.). Klaten: Lakeisha.
Hartini, Wardhana A, Sudirman, A. (2022). Pengantar
Bisnis (Konsep dan Strategi E-Business). Bandung:
Media Sains Indonesia.
Hendarsyah, D. (2022). Implementasi Internet of Things
Dalam E-Commerce. Yogyakarta: Nuta Media.
https://www.smallbusinessrainmaker.com/small-
business-marketing-blog/6-ways-the-internet-of-
things-iot-can-help-your-ecommerce-effort

121
IMPLEMENASI INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MODEL BISNIS E-COMMERCE

https://www.sirclo.com/blog/internet-of-things-dan-
dampaknya-terhadap-bisnis/
Kumar, S., Tiwari, P., & Zymbler, M. (2019). Internet of
Things is a revolutionary approach for future
technology enhancement: a review. Journal of Big
Data, 6(1). https://doi.org/10.1186/s40537-019-
0268-2
Salma, R., Wibawa, B. M., & Sinansari, P. (2021).
Investigasi Strategi Positioning Merek : Studi Kasus
Industri E-commerce di Indonesia. Jurnal Sains Dan
Seni ITS, 10(1).
https://doi.org/10.12962/j23373520.v10i1.55016
Zainab H Ali, Hesham A Ali, M. M. B. (2015). Internet of
Things (IoT): Definitions, Challenges and Recent
Research Directions. International Journal of Computer
Applications, 128(1), 37–47.
https://doi.org/10.5120/ijca2015906430

122

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai