Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PANCASILA DI ERA INDUSTRI 4.0

BAGI BANGSA INDONESIA

Disusun oleh:

DHIAN FEBRIYANTO

19503244003

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-NYA makalah
yang berjudul “Pancasila Era Industri 4.0 Bagi Bangsa Indonesia” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
penulis, mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.

Yogyakarta, 03 Mei 2020

Dhian Febriyanto

(19503244003)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………..……..……...…….…i

DAFTAR ISI…………………………………………………...………...…………….ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang………………………………..…………………..…....................3

1.2 Rumusan masalah……………………………………………....….…………….3

1.3 Tujuan……………………………………………………….…….......................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Industri 4.0…………………………...………...………………...…..5

2.2 Perjalanan Sejarah Industri 4.0……….…………………………...…….........….4

2.3 Makna Penting Pancasila ……………………..………….……......................…8

2.4 Pentingnya Pancasila dalam Kehidupan………………………………………...9

2.5 Penanaman Peran Penting Pancasila Terhadap Generasi Muda …………….…11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13

3.2 Saran.....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………..………...…….………….….14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesan dari Bung Karno menjadi dasar lahirnya Pancasila yang merupakan jati
diri bangsa Indonesia. Tentu ketika merumuskan kalimat tersebut, Bung Karno sudah
memiliki gambaran yang jelas mengenai kehidupan dalam berbangsa bagi masyarakat
Indonesia yang sejak awal muncul dengan banyak perbedaan latar belakang. Bukan
sesuatu yang mudah dalam memimpin bangsa yang memiliki keragaman suku, agama,
budaya. Keberagaman ini menjadi salah satu kelebihan Bangsa Indonesia yang belum
tentu dimiliki oleh banyak bangsa lainnya. Bung Karno tentu mennyadari bahwa dengan
beragamnya rakyat Indonesia, maka harus ada pemersatu di antara mereka. Harus ada
ikatan yang kuat sehingga nantinya meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda,
tetapi tetap bersatu atas nama Bangsa Indonesia. Maka dari sejarah yang tertulis pada
diri bangsa ini, pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno melontarkan istilah Panca Sila
yang akhirnya menjadi tanggal lahir dasar Negara yang sangat kita banggakan. Yudi
Latif, dalam bukunya yang berjudul ‘Revolusi Pancasila’ menyatakan bahwa “secara
historis, kelima sila Pancasila merupakan perpaduan (sintesis) dari keragaman
keyakinan, paham, dan harapan yang berkembang di negeri ini” (Latif, 2015: 39).

Pancasila, yang dapat disebut lahir dari banyaknya perbedaan, seharusnya


menjadi nilai dasar yang senantiasa dijunjung oleh segenap masyarakat Indonesia.
Tetapi saat ini banyak tantangan (dan juga ancaman) yang harus dihadapi oleh Pancasila
terutama ketika di era sekarang ini, masyarakat Indonesia yang semakin maju dalam
peradabannya terutama dalam penggunaan teknologi. Teknologi pada dasarnya memang
diciptakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Meskipun
demikian, teknologi juga bisa menjadi alat yang mampu membahayakan kehidupan
manusia apabila tidak digunakan secara bijaksana.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apa itu definisi industry 4,0.?


b) Bagaimana perjalanan revolusi industri 4.0?
c) Makna penting Pancasila di Era industry 4.0?
d) Bagaimana Penanaman Peran Penting Pancasila Terhadap Generasi Muda?
1.3 Tujuan

a. Menjelaskan revolusi industri 4.0.


b. Menjelaskan perjalanan revolusi industry 4.0
c. Menejelaskan pentingnya Pancasila di era industry 4.0
d. Menjelaskan Peran Penting Pancasila Terhadap Generasi Muda
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Era Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu


barang, memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Revolusi industri
ini hadir untuk menjawab permasalahan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi
suatu barang. Revolusi Industri 4.0 ini mengintregasikan antara teknologi cyber dan
teknologi otomatisasi. Dampak era revolusi industri 4.0 adalah dalam penerapannya
tidak lagi memberdayakan tenaga kerja manusia, sebab semuanya sudah menerapkan
konsep otomatisasi.

Dengan demikian tingkat efektifitas dan efisiensi waktu bisa meningkat. Dimana
waktu merupakan hal vital dalam dunia industri. Disamping manfaat revolusi industri
4.0 terhadap bidang prindustrian, manfaat teknologi juga bisa dirasakan oleh semua
orang. Saat ini akses informasi sangat mudah dan bisa dilakukan kapan dan di mana saja
dengan adanya jaringan internet. Pemanfaatan teknologi merupakan dasar dari masing-
masing revolusi industri. Dampak era revolusi industri 4.0 adalah teknologi digital yang
digunakan memungkinkan terjadinya interkoneksi antara mesin fisik dengan sistem
produksi. Terdapat beberapa teknologi yang menjadi unsur utama terhadap
pengembangan industri konvensional menuju industri digital. 

1. Internet of Things (IoT)

Internet of Thing merupakan konsep dimana suatu alat fisik atau mesin yang
terkoneksi dengan jaringan internet. Sehingga mampu mentransfer data tanpa
memerlukan bantuan manusia.

2. Big Data

Big Data merupakan istilah untuk mendeskripsikan volume informasi yang


besar, baik yang terstruktur maupun informasi tidak terstruktur. Data atau
informasi tersebut bisa disusun, diolah, dianalisa, dan disimpan. Big Data sudah
dimanfaatkan dalam berbagai jenis bisnis serta mampu membantu dalam
menentukan arah dalam bisnis.
3. Argumented Reality

Argumented Reality (AR), meruoakan teknologi yang mengkolaborasikan benda


maya baik dua atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkup nyata tiga dimensi
kemudian memproyeksikannya dalam waktu nyata.

4. Cyber Security

Cyber security adalah aktifitas meningkatkan keamankan informasi untuk


mencegah adanya cyberattack. Cyberattack merupakan aktifitas disengaja yang
menargetkan sistem informasi untuk merusak, mengubah atau mencuri
ketersedian informasi, integritas (integrity), dan kerahasiaan (confidentiality).

5. Artifical Intelegence

Artificial intelegence merupakan teknologi komputer yang memungkinkan


mesin yang memiliki kecerdasan mirip manusia. Mulai dari melaksanakan tugas
serta mengambil keputusan dengan tepat tanpa bantuan manusia. Artificial
intelegence mampu mempelajari dan menganalisis data secara
berkesinambungan. Kemampuan memprediksinya akan semakin baik apabila
data yang diterima semakin banyak.

6. Addictive Manufacturing

Additive manufacturing (AM) adalah teknologi percetakan 3D yang digunakan


oleh industri manufaktur. Tidak hanya sebagai printer 3D, namun juga direct
digital manufacturing dan rapid prototyping. Di era yang serba digital ini, design
berbentuk digital bisa d wujudkan menjadi produk nyata menggunakan kmputer
dan software khusus AM. Ukuran dan bentuk yang dihasilkanpun sama, sesuai
gambar desain yang dibuat.

7. Integrated System

integrated system adalah serangkaian proses yang menghubungkan sistem


komputer dan software secara fisik dan fungsional. integrated system ini akan
menyatukan antar komponen sub sistem dalam sebuah sistem agar setiap
bagiannya bisa berfungsi layaknya kesatuan sistem.

8. Cloud Computing

Cloud Computing (komputasi awan) merupakan teknologi yang menggunakan


internet sebagai pusat pengelolaan, penyimpan data dan aplikasi. Teknologi ini
memungkinkan para pengguna memperoleh hak untuk mengakses atau
menjalankan program melalui komputer dan jaringan internet tanpa instalasi.

2.2 Perjalanan Sejarah Industri 4.0.

Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi
industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat
revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk
mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang
semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga
mesin uap. Dampaknya, produksi dapat dilipatgandakan dan didistribusikan ke berbagai
wilayah secara lebih masif. Namun demikian, revolusi industri ini juga menimbulkan
dampak negatif dalam bentuk pengangguran masal.

Ditemukannya energi listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk


menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 telah menandai lahirnya
revolusi industri 2.0. Energi listrik mendorong para imuwan untuk menemukan berbagai
teknologi lainnya seperti lampu, mesin telegraf, dan teknologi ban berjalan. Puncaknya,
diperoleh efesiensi produksi hingga 300 persen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi
dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi
dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan Programmable Logic Controller
(PLC) atau sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi
semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi kamera
yang terintegrasi dengan mobile phone dan semakin berkembangnya industri kreatif di
dunia musik dengan ditemukannya musik digital.
Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi
digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi
industri terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua
proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan
jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi
perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti
Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi
informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat. Berkembangnya teknologi
autonomous vehicle (mobil tanpa supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan
nanoteknologi semakin menegaskan bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah
secara fundamental.

Gambar 1. Revolusi Industri 4.0 (Sumber: www.kompasiana.com).

2.3 Makna Penting Pancasila

Pancasila harus tertanam pada diri kita dan merupakan salah satu elemen paling
penting dalam negara kita ini. Pancasila adalah suatu ideologi yang harus dipegang erat
masyarakat bangsa Indonesia. Pancasila bukan sekedar simbol persatuan dan kesatuan
kebanggaan bangsa Indonesia. Tapi, Pancasila adalah acuan dan dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kita wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban bagi seluruh
warga negara Indonesia untuk menjunjung tinggi Pancasila dan menjadikan Pancasila
sebagai pedoman hidup dalam berperilaku sehari-hari.

Namun seiring perkembangan zaman, nilai-nilai yang lahir dari bumi indonesia
itu justru seringkali diganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab ironisnya,
orang-orang tersebut juga masyarakat Indonesia sendiri. Kondisi ini justru membuat kita
miris dengan keadaan yang ada sekarang ini. Kenapa mereka lebih mempercayai paham
dari luar dan terus memaksa untuk diterapkan di Indonesia. Sampai akhirnya, mereka
terus mencari cara untuk mendiskreditkan Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi negara berarti menjadi sebuah pedoman hidup bagi


seluruh rakyat Indonesia karena memang Pancasila berasal dari nilai-nilai luhur budaya
dan religius bangsa Indonesia. Kita harus melestarikan ideologi negara dan
mengamalkannya sebagai kehidupan sehari hari. Jika ideologi Pancasila hanya dihafal
tanpa diamalkan dalam kehidupan, itu akan sia-sia. Diucapkan berulang-ulang berkali-
kali, tetapi kehilangan maknanya.  Untuk itu kita perlu lebih mengenal dan memahami
makna yang ada dalam Pancasila.

Kita wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


Tingkah laku sehari-hari kita harus mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Untuk
mengamalkan Pancasila kita tidak harus menjadi aparat negara. Kita juga tidak harus
menjadi tentara dan mengangkat senjata. Kita dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila
di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Kita dapat memulai dari hal-hal kecil
dalam keluarga. Misalnya melakukan musyawarah keluarga.

Mari kita renungkan kembali, bahwa kita adalah manusia yang lahir dan besar di
bumi Indonesia. Di negeri ini, akulturasi budaya telah terjadi sejak dulu. Melalui
peninggalan yang ada, bentuk toleransi beragama sudah terjadi sejak dulu. Bahkan,
sebagi pendatang di Indonesia Islam juga tidak pernah menawarkan kekerasan.

Kita harus bangga memiliki dasar negara yang kuat. Kita harus dapat
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah
menghargai perbedaan. Kita harus memiliki sikap menghargai perbedaan seperti dalam
perumusan Pancasila. Kita harus menyadari bahwa negara kita terdiri atas beragam suku
bangsa. Setiap suku Bangsa memiliki ragam budaya yang berbeda. Perbedaan suku
bangsa dan budaya bukan menjadi penghalang untuk bersatu. Tetapi, justru perbedaan
itu akan menjadikan persatuan negara kita kuat seperti Pancasila.

2.4 Pentingnya Pancasila dalam Kehidupan


Pancasila merupakan ideologi yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur. Semua itu
tampak pada sila-sila yang termuat didalamnya. Dari sila pertama sampai sila kelima
mempunyai makna yang luas.Sehingga semuanya mencakup semua lingkup kehidupan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila Sila ke V yang
harus diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolaan lingkungan hidup
adalah sebagai berikut ( Soejadi, 1999 : 88- 90) :

1. Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius


Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu, misalnya menyayangi
binatang; menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya; selalu menjaga
kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak
suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah
senang terhadap orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik.
Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada
rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-NYA yang wajib
dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber
dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup
lainya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas Hidup itu sendiri.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-nilai
perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Dapat
diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk memperoleh
lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak setiap orang untuk mendapatkan
informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan
lingkungan hidup; hak setiap orang untuk berperan dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup yang sesuai dengan ketentuanketentuan hukum yang berlaku
dan sebagainya (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 558).
3. Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa. Penerapan
sila ini dalam kehidupan sehari-hari, antara lain. Dengan melakukan
inventarisasi tata nilai tradisional yang harus selalu diperhitungkan dalam
pengambilan kebijaksanaan dan pengendalian pembangunan lingkungan di
daerah dan mengembangkannya melalui pendidikan dan latihan serta
penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan tata nilai tradisional dan tata nilai
agama yang mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya dan
lingkungan (Salladien dalam Burhan Bungin dan Laely Widjajati , 1992 : 156-
158).
4. Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilainilai kerakyatan. Penerapan sila
ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan,salah satunya dengan
Mewujudkan,menumbuhkan,mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan
tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup
(Koesnadi Hardjasoemantri,2000 : 560).
5. Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai
keadilan sosial. Penerapan sila ini dalam kehidupan sehari-hari,salah satunya
dengan Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar
bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.

2.5 Penanaman Peran Penting Pancasila Terhadap Generasi Muda


Penanaman pancasila dapat dilakukan dalam berbagai lapis kehidupan. Misalnya
dalam kehidupan politik. Pengembangan politik negara terutama dalam dewasa ini
harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dan
esensinya, sehingga praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera di
akhiri. Untuk menanamkan ideologi Pancasila yang kuat, hendaknya dilakukan sejak
dini. Tidak dipungkiri, pendidikan berperan penting. Pendidikan dimulai sejak dari
keluarga. Keluarga, terutama orangtua hendaknya mendidik dan membimbing anak-
anaknya tentang nilai-nilai Pancasila. Di lingkungan sekolah, banyak hal yang bisa
dilakukan. Misalnya dengan memasukkannya dalam sistem kurikulum. Pancasila tidak
hanya ditanamkan secara kognitif. Dalam arti bahwa nilai Pancasila disajikan dalam
bentuk-bentuk materi dalam mata pelajaran khusus, seperti Pendidikan Pancasila
misalnya. Nilai-nilai tersebut juga bisa diaplikasikan dalam mata pelajaran lainnya
secara afektif. Misalnya dengan membiasakan disiplin, jujur, saling menghargai dan
menghormati, dll. Kita sebagai bangsa Indonesia, terlebih sebagai pemuda Indonesia
harus mengamalkan ajaran Pancasila, yaitu dengan cara menanamkan nilai-nilai
Pancasila secara terus-menerus, mendalam, dan sesuai perkembangan jaman. Generasi
muda akan lebih memahami arti bernegara dan kehidupan yang saling toleransi dalam
kemajemukan bangsa apabila generasi muda memiliki pemahaman yang benar tentang
Pancasila. Selain itu, pemuda juga perlu meningkatan pendidikan norma agama, adat-
istiadat, dan bimbingan dari orang tua, sehingga tata sopan santun tersebut dapat
ditanamkan dan diajarkan pada para generasi muda bangsa Indonesia.

Generasi muda merupakan generasi penerus yang eksistensinya sangat menentukan


langkah kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia ke depan. Sebagai
generasi penerus, pemuda diharapkan mampu memberikan kontribusi sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Peran generasi muda sangat menentukan dalam sejarah
perjalanan bangsa Indonesia. Merupakan hal yang relistis jika pemikiran kritis dan
kreatif dengan dilandasi oleh idealisme anak-anak muda saat ini mampu menjadi
pemantik pergerakan Indonesia. Merekalah yang kemudian menjadi tonggak awal
dalam melihat realitas sebagai suatu kontruksi sosial yang progresif dan
revolusioner.Maka dari itu sebagai generasi muda harus menanamkan nilia-nilai
pancasila dalam era global ini dengan cara :

1. Membekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan Pancasila


Beberapa peran yang dapat dilakukan oleh generasi muda dalam menanamkan
nilai-nilai Pancasila adalah menjadi pelajar yang membekali diri dengan
pendidikan yang berlandaskan Pancasila.
2. Penguatan nilai etnik dan nasionalisme generasi muda
Nilai-nilai etnik di Indonesia yang sangat majemuk bertahan menghadapi
modernitas globalisasi. Generasi muda dapat mengakomodasi nilai-nilai
tradisional tersebut agar menjadi kuat perannya dan sebagai hal utama yang
harus dikembangkan untuk menjadi identitas dan jati diri bangsa menjadi lebih
kuat terhadap tantang modernitas dan globalisasi.
3. Terjun Berperan Aktif dalam Masyarakat
Berdasarkan hal tersebut, juga diperlukan peran aktif dari generasi muda dalam
meperkokoh identitas Indonesia dan ketahanan budaya. Pemuda perlu berintraksi
bersama masyarakat disertai dengan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila,
dimulai dengan bertindak seperti yang pancasila ajarkan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara


termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh
negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme
terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan hilang. Cara menyikapi dampak
globalisasi terhadap nasionalisme adalah perlu memahami pentingnya nasionalisme
untuk menjaga integritas sebagai bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia perlu membenahi
mentalitas warga masyarakatnya.Sikap mental yang kuat dan konsisten adalah salah
satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Bangsa Indonesia
harus bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih besar lagi untuk
menghadapi globalisasi. Diperlukan menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai
Pancasila dengan sebaik-baiknya, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa,
selektif terhadap pengaruh globalisasi di segala bidang.

Pancasila berperan besar dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotism di


kalangan generasi muda. Apapun langkah tindakan yang dilakukan harus selalu
didasarkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila yang memiliki lima sila yang antara sila satu
yang lain saling menjiwai dan dijiwai dan menunjukan satu kesatuan yang utuh,
memiliki makna yang sangat dalam untuk menjadi landasan bersikap bertindak dan
bertingkah laku. Berbagai tantangan sudah dialamai bangsa Indonesia untuk
menggantikan ideologi Pancasila tidak menggoyahkan keyakinan kita bahwa Pancasila
yang cocok sebagai dasar negara dan sebagai ideologi sejati di negara Indonesia.
Pancasila dijadikan acuan para generasi muda dalam bersikap bertindak dan bertutur
kata yang sesuai dengan norma Pancasila.

3.2 Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan kepada pembaca pada umumnya dan
kepada generasi muda pada khususnya adalah agar lebih memaknai Pancasila secara
lebih mendalam, lebih menjiwai dan agar selalu tampak dalam aktualisasi kehidupan
sehari-hari. Pemberian pendidikan Pancasila sejak dini juga diperlukan agar bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang berdedikasi tinggi dalam hukum namun tetap
menjunjung tinggi keluhuran cita-cita bangsa seperti yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, E. P. (2019, Juli Selasa 02). Menguatkan Pancasila Menghadapi Era


Revolusi Industri 4.0. Retrieved from https://republika.co.id/:
https://republika.co.id/berita/pu0ubw349/menguatkan-pancasila-menghadapi-
era-revolusi-industri-40

idcloudhost. (2020, Januari 07). Mengenal Apa itu Era Revolusi Industri 4.0 : Dampak,
dan Mengatasinya. Retrieved from https://idcloudhost.com:
https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-era-revolusi-industri-4-0-dampak-
dan-mengatasinya/

kompasiana. (2019 , Mei 25). Implementasi Pancasila dalam Menjawab Tantangan


Revolusi Industri 4.0. Retrieved from https://www.kompasiana.com/:
https://www.kompasiana.com/dewinabila1549/5ce8d2caaa3ccd1e756b8bf6/impl
ementasi-etika-pancasila-dalam-menjawab-tantangan-revolusi-industri-4-0

Putranto, I. A. (2019, April Sabtu 27). Menghadirkan Pancasila dalam Era Revolusi
Industri Keempat. Retrieved from https://www.indonesiana.id/:
https://www.indonesiana.id/read/126974/menghadirkan-pancasila-dalam-era-
revolusi-industri-keempat

Anda mungkin juga menyukai