Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGECORAN LOGAM

DOSEN PEMBIMBING
Arianto Leman Soemowidagdo S.T., M.T.

DISUSUN OLEH
Nama : Tio Bimantara S.P
NIM : 19508334049
Kelas : B1.2

DIPLOMA TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
Daftar Isi

Daftar Isi.....................................................................................................................................1
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
Latar Belakang...................................................................................................................3
Tempat Praktikum..............................................................................................................3
Tujuan Praktikum...............................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
DASAR TEORI.....................................................................................................................4
Pengertian Umum...............................................................................................................4
Bahan Praktik Pengecoran.................................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................5
LANGKAH PENGERJAAN.................................................................................................5
Peralatan Praktik Pengecoran.............................................................................................5
Perlengkapan K3................................................................................................................5
Bahan..................................................................................................................................5
Langkah Pembuatan Pola...................................................................................................6
Langkah pembuatan cetakan dan pengecoran logam.........................................................7
Data Pengamatan................................................................................................................9
Pengukuran benda hasil pengecoran................................................................................10
BAB IV....................................................................................................................................11
PEMBAHASAN..................................................................................................................11
Hasil Praktikum................................................................................................................11
Analisis Hasil Praktikum.................................................................................................12
Analisis Kelebihan dan Kekurangan................................................................................13
BAB V......................................................................................................................................14
Saran.................................................................................................................................14
Kesimpulan......................................................................................................................14

1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga Laporan Praktikum Pengecoran Logam ini dapat terselesaikan. Adapun
laporan ini kami susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Praktik Pengecoran Logam
Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimaksih sebesar-besarnya
kepada Bapak Arianto Leman Soemowidagdo S.T, M.T. Selaku dosen pengampu mata
kuliah pengecoran dan seluruh teknisi bengkel pengecoran logam Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini belum bisa
dikatakan sempurna. Untuk itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran
dari pembaca sekalian. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.
Amin.

Yogyakarta, 18 Juni 2021

Tio Bimantara S.P

2
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pengecoran ialah salah satu proses manufaktur yang biasanya menggunakan logam
sebagai bahan utamanya. Logam tersebut dipanaskan hingga mencair kemudian logam cair
dituangkan pada cetakan dengan tujuan untuk menghasilkan suatu bentuk geometri. Logam
cair dituangkan ke dalam cetakan berisi pasir cetak yang sebelumnya di dalam pasir tersebut
sudah dibuat rongga cetak (cavity) sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Setelah logam
cair dituangkan hingga memenuhi rongga cetak tunggu hingga mengeras, kemudian cetakan
dapat dibongkar dan hasil cor dapat digunakan untuk proses pemesinan selanjutnya atau
finishing..
Seiring dengan perkembangan terhadap teknologi manufaktur pada masa sekarang ini,
proses pengecoran semakin dibutuhkan. Proses pengecoran yang semakin banyak dilakukan
pada industri manufaktur harus diimbangi dengan orang yang dapat menguasai teknik
pengecoran dengan baik. Oleh karena itu, mahasiswa D4 Teknik Mesin UNY dilatih
melakukan praktik pengecoran, sehingga mereka memiliki pengalaman praktik guna melatih
kemampuan dalam membuat cetakan serta mengetahui dan memahami proses pengecoran
logam dalam produksi manufaktur.
Tempat Praktikum
Tempat : Sebelah Utara Lab. Bahan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
Hari, Tanggal : Selasa,4 Mei 2021
Tujuan Praktikum
Tujuan dan manfaat dari praktikum pengecoran logam ini antara lain sebagai berikut:
a. Dapat membuat pola menggunakan cetakan pasir dengan baik dan benar.
b. Menentukan dan merencanakan sistim saluran dalam suatu pembuatan produk
pengecoran logam.
c. Mengetahui proses dalam pembuatan cetakan.
d. Mengetahui parameter proses yang terjadi dan pengaruhnya terhadap cetakan yang
dibuat misalnya perubahan penyusutan pada benda hasil cor.
e. Membuat barang jadi melalui teknik pengecoran logam.
f. Mengetahui kualitas pasir cetak yang baik untuk proses pengecoran logam.

3
BAB II
DASAR TEORI
Pengertian Umum
Pengecoran (Casting) ialah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair
kemudian dimasukkan ke dalam cetakan pasir dan dibiarkan hingga mengeras di dalam
cetakan tersebut. Setelah mengeras, logam tersebut dikeluarkan dari dalam cetakan dengan
cara membongkar cetakan pasir untuk dijadikan suatu part komponen. Pengecoran digunakan
untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks. Pengecoran bisa juga
difungsikan untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan bentuk cetakan
yang telah dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam cair atau plastik yang bisa
meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya beton atau gips, dan materi
lain yang dapat menjadi cair atau pasta ketika dalam kondisi basah seperti tanah liat, dan lain-
lain yang jika dalam kondisi kering akan berubah menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar
dalam perapian. Proses pengecoran dibagi menjadi dua: expandable (dapat diperluas) dan
non expandable
Bahan Praktik Pengecoran Alumunium
Alumunium casting merupakan suatu metode pembuatan paduan logam alumunium
dengan menggunakan cetakan (die casting atau sand casting) dengan cara melebur paduan
logam yang kemudian dituang didalam suatu cetakan sehingga mengalami pendinginan
(solidification) didalam cetakan. Alumunium dipilih sebagai bahan dasar casting karena
memiliki beberapa sifat, yaitu:
a. Alumunium merupakan unsur dengan massa jenis yang rendah (2.7 g/cm3) sehingga
dapat menghasilkan paduan yang ringan
b. Temperatur leburnya rendah (660.32⁰C) sehingga dapat meminimalkan energi
pemanasan
c. Flowabilitynya baik, kemampuan mengisi rongga – rongga cetakan baik
Untuk menghasillkan paduan yang memiliki mechanical properties yang baik
(touhnest, tensile strength, ductility, wear resistace, etc) maka diperlukan adanya unsur
paduan lain pada logam alumunum. Logam – logam yang ditambahkan yaitu Silikon (Si).
Silikon memiliki sifat mampu alir yang baik (fluidity) sehingga akan memudahkan logam cair

4
untuk mengisi rongga–rongga cetakan. Selain itu Silikon juga tahan terhadap hot tear
(perpatahan pada metal casting pada saat solidificasion) karena adanya kontraksi yang
merintangi. Sifat AlSi dapat menghasilkan sifat–sifat yang baik, yaitu : good castability,
good corrosion resistance, good machinability, dan good weldability.
BAB III
LANGKAH PENGERJAAN

Peralatan Praktik Pengecoran


1. Tungku pelebur logam dan kelengkapannya
2. Sekop
3. Ayakan pasir
4. Penumbuk pasir
5. Perata pasir cetak
6. Kuas
7. Kawat pelubang gas
8. Kait pasir
9. Sendok pasir/ pisau kecil
10. Pengangkat pola/ batang logam dengan ujung runcing dan berulir
11. Bubuk talek
12. Meja kerja/ Alas permukaan rata
13. Pola cetakan
14. Bagian atas cetakan (cope) dan bagian bawah cetakan (drug)
15. Pipa pvc untuk membuat cawan penuang pada cetakan
16. Tang japit

Perlengkapan K3

1. Sarung tangan kulit (savety glove)


2. Safety shoes
3. Face shield
4. Masker

5
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk praktikum pengecoran logam sebagai berikut:
1. Pasir ceper
2. Air
3. Batang alumunium
Langkah Pembuatan Pola
1. Membuat desain benda dengan ukuran awal yang diinginkan.
2. Menentukan permukaan pisah (cope & drag)
Pada pola tersebut dibuat permukaan pisah agar mudah dalam proses pencetakan.
3. Menentukan tambahan pemesinan cope & drag dari ukuran desain awal.
 Cope : (4% x ukuran asal) + ukuran asal
 Drag : (2% x ukuran awal) + ukuran asal
4. Menentukan tanbahan penyusutan
 1.2% x ukuran dari hasil cope & drag
5. Menentukan tambahan kemiringan untuk beberapa bidang
 1,1/150 x ukuran tambahan penyusutan.
6. Membuat ulang desain pola cope & drag dengan ukuran dan ketentuan yang sudah
dipehitungkan.
7. Cetak pola menggunakan 3D Printing

8. Setelah terbentuk pola sesuai dengan desain yang diinginkan, bersihkan pola benda
kerja kemudian berikan dempul hingga merata. Setelah mengering, haluskan pola
benda kerja hingga halus dan merata menggunakan amplas.

6
Langkah pembuatan cetakan dan pengecoran logam

1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Mulai lakukan peleburan pada batang alumunium. Masukkan batang alumunium ke
dalam tungku cor dan hidupkan kompor, kemudian tunggu hingga batang logam
mencair.
3. Sambil menunggu batang logam mencair, campurkan pasir ceper dengan air
secukupnya dan aduk secara merata menggunakan sekop hingga mendapatkan tekstur
yang diinginkan.
4. Letakkan cetakan drag pada permukaan rata, kemudian letakkan pola benda di dalam
cetakan sesuai instruksi dari dosen pendamping kemudian taburkan bubuk talek pada
permukaan pola hingga merata agar pasir tidak menempel pada sela-sela pola ketika
pola diangkat.
7
5. Masukkan pasir ceper ke dalam cetakan menggunakan pengayak sedikit demi sedikit
supaya pasir kasar tidak ikut tercampur masuk kedalam cetakan. Lakukan hingga
menutupi pola benda.
6. Setelah pola benda tertutup, masukkan pasir hingga hampir memenuhi cetakan
kemudian padatkan pasir dengan penekanan secukupnya menggunakan penumbuk
secara merata. Lakukan hal yang sama hingga cetakan terisi penuh setelah itu ratakan.
7. Balik cetakan drag dengan hati-hati hingga bagian pola berada di atas, kemudian
berikan talek pada seluruh permukaan hingga merata.
8. Pasangkan cope pada drag kemudian beri pipa pvc untuk cawan penuang di samping
pola, kemudian masukkan pasir ceper kedalam cetakan cope menggunakan pengayak
sedikit demi sedikit supaya pasir kasar tidak ikut tercampur masuk kedalam cetakan.
Lakukan hingga menutupi pola benda.
9. Setelah pola benda tertutup, masukkan pasir hingga hampir memenuhi cetakan
kemudian padatkan pasir dengan penekanan secukupnya menggunakan penumbuk
secara merata. Lakukan hal yang sama hingga cetakan terisi penuh setelah itu ratakan.
10. Pada bagian pipa, lebarkan lubang menggunakan sendok atau pisau sebagai cawan
penuang, kemudian angkat pipa pvc dengan hati-hati.
11. Angkat cetakan cope dan letakkan di samping cetakan drag. Kemudian buatlah jalur
masuk cairan alumunium dari cetakan ke corong penuang menggunakan sendok atau
pisau.
12. Angkat pola menggunakan pengangkat pola dengan ujung runcing berulir dengan
hati-hati.
13. Pasangkan cetakan cope dan drag kembali dan pastikan pemasangannya baik dan
benar.
14. Jika alumunium cair sudah siap untuk dituangkan, kenakan APD dan perlengkapan
untuk mengangkat alumunium cair.
15. Tuangkan alumunium cair pada cetakan melalui cawan penuang dengan hati-hati
hingga cetakan terisi penuh.
16. Tunggu sampai alumunium padat sekitar 15 menit.
17. Bongkar cetakan menggunakan sekop dan celupkan benda cor ke dalam air sampai
dingin kemudian bersihkan menggunakan tangan.
18. Ukur hasil pengecoran menggunakan jangka sorong.

8
9
Data Pengamatan
Hasil ukuran pola awal sebelum dihitung Hasil ukuran pola setelah dihitung

10
Pengukuran benda hasil pengecoran

11
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil Praktikum

Gambar diatas merupakan hasil dari praktikum pengecoran logam, yang mana pada
hasil tersebut nantinya hanya di pagai pada bagian intinya saja ( sesuai pola ) pada
bagian lain di buang atau dibersihkan dengan menggunakan proses pemesinan agar di
dapat hasil yang baik

12
Analisis Hasil Praktikum
Pada bagian gambar tersebut merupakan hasil dari praktikum pengecoran,
pada produk tersebut terdapat beberapa cacat antaralain:
1. Keropos/ berlubang
Cacat ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Pasir yang tertinggal
b. Udara yang terperangkap
c. Penuangan terlalu lambat
d. Lubang angin kurang memandai
Pencegahan:
a. Bersihkan dan pastikan tidak ada pasir yang tertinggal pada
cetakan
b. Proses penuangan lakukan dengan cepat dan konstan
c. Buat lubang keluar angin dengan jumlah yang lebih banyak pada
bagian- bagian yang memungkinkan
2. Permukaan kasar
Cacat ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Bagian cetakan yang lemah runtuh
b. Pasir pada permukaan pola tidak
diayak
c. Kup terdorong keatas
d. Cetakan kurang padat
Pencegahan:
a. Cetakan dibuat padat akan tetapi jangan padat sekali karena
untuk menghindari pola kup terdorong keatas
b. Lebih berhati-hati dan teliti pada saat penuangan pasir dan pengambilan pola.

Dari hasil praktikum diatas ternyata hasil produk kurang baik dan kurang
sesuai pola yang dibuat karena beberapa faktor dan pada bagian tengah pola yang
hatusnya berlubang menjadi tidak, mungkin jika ukuran lubang tidak terlalu besar
bisa diproses pemesinan dengan menggunkan drill.

13
Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Pastinya pada pembuatan cetakan diatas terdapat beberapa kelebihan dan
kekurangan, antara laian:
Kelebihan:
1. Pembuatan desain pola dengan menggunkan aplikasi desain berupa
Autodesk Inventor sehingga benda bisa nampak 3D yang mana akan lebih
mudah untuk membayangkan atau memperkirakan jadinya dan jika
terdapat salah ukuran atau pengeditan bisa langsung dilakukan dengan
cepat serta hasilnya presisi dan baik
2. Ukuran pola relative kecil dan tipis sehingga lebih cepat dalam pembuatan
polanya terlebih menggunakan teknologi 3D Printing
3. Pembuatan pola terbilang efisien karena menggunkan teknologi berupa 3D
Printing
4. Hasil dari pembuatan 3D Printing lebih awet dan dapat dipakai berkali-
kali, terlebih menggunakan bahan berupa plastik untuk proses pembuatan
pola.
Kekurangan:
1. Hasil dari pencetakan pola dengan menggunakan 3D Printing ternyata
kurang baik, yaitu berupa permukaan jadi pola kurang halus dan berserat,
sehingga harus di ratakan dengan didempul pada permukaan pola
2. Ukuran pola terlalu kecil dan tipis sehingga pola pada saat pencetakan
didrag jika proses pemadatan terlalu padat maka pola akan naik dan pada
bagian tengah pola yang seharusnya ada lubang pada produk jadi tidak
terdapat lubang, karena mengingat ukuran pola yang kecil dan tipis
sehingga pasir akan terbawa dengan pola
3. Banyak terjadi cacat pada produk jadi, mungkin karena baru pertama kali
dan kurang cermat dan berhati-hati pada proses pengecoran logam

14
BAB V
Penutup
Saran
Sebaiknya pada proses pengecoran diperhatikan betul ukuran pola agar didapat
hasil yang maksimal dan lebih cermat serta berhati-hati dalam melakukan proses
pengecoran agar didapat hasil yang baik dan terhindar dari kecelakaan kerja yang
mungkin saja mengacam keselamatan.

Kesimpulan
Pada praktikum pengecoran logam kali ini dapat disimpulkan secara garis besar,
bahwa pembuatan produk pengecoran dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
1. Pedesainan pola dengan software Autodesk Inventor
2. Pencetakan pola dengan mesin 3D Printing
3. Pembuatan produk cor dengan praktik pengecoran logam.
Dimana agar efisien, praktis dan didapat hasil yang baik, serta lebih diperhatikan
pula dalam proses pengecorannya agar didapat hasil yang baik dan sesuai pola.

15

Anda mungkin juga menyukai