Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBENTUKAN LEMBARAN LOGAM

DISUSUN OLEH :
RONI AGUSTIAWAN 221826

PROGRAM STUDI TEHNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PRIMAGRAHA SERANG
2023

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Laporan ini
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Material Teknik

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Serang, 10 mei 2023

Roni Agustiawan

i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II................................................................................................... 2
1. Punching (Piercing).................................................................................2
2. Blanking..................................................................................................2
3. Slitting.....................................................................................................3
4. Perforating..............................................................................................3
5. Notching..................................................................................................3
B. Pembentukan.............................................................................................3
1. Bending...................................................................................................3
2. Deep Drawing..........................................................................................3
3. Ironing.....................................................................................................5
4. Stretching................................................................................................5
5. Hydroforming..........................................................................................5
BAB III.................................................................................................. 7
PENUTUP...............................................................................................7
Kesimpulan.......................................................................................................7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam industri manufaktur logam, suatu proses pembentukan logam, baik
primer maupun sekunder,seperti pembengkokan (Bending), penarikan lengkungan
Deep (Drawing), ekstursi (extursion), penarikan(drawing), pekerjaan yang harus
dilakukan adalah menentukan atau memilih kapasitas mesin (energi, gaya, torsi)
serta perkakas dan peralatan yang akan digunakan untuk proses tersebut.

Untuk dapat menentukan kedua hal tersebut, Saudara perlu memprediksi


berapa beban eksternal yang diperlukan agar logam dapat mulai mengalir dan
terdeformasi plastis serta bagaimana distribusi tegangan dan regangan pada
permukaan benda kerja maupun perkakas. Dengan kata lain, di dalam mendisain
proses pembentukan logam, perlu melakukan analisis untuk dapat memprediksi
beban eksternal yang dibutuhkan.

B. Rumusan Masalah
Terdapat beberapa macam proses pembentukan lembaran logam diantaraya :

Pemotongan : Pembentukan :

1. Punching (Piercing) 1. Deep Drawing


2. Blanking 2. Bending
3. Notching 3. Ironing
4. Perforating 4. Stretching
5. Slitting 5. Hydroforming

C. Tujuan
Tujuan proses pembentukan logam :

1.mengubah bentuk benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan.


2.memperbaiki sifat logam dengan jalan memperbaiki struktur mikronya, misalnya
dengan menghomogenkan dan menghaluskan butir, memecah dan
mendistribusikan inklusi, menutup rongga cacat cor-an, serta memperkuat logam
dengan mekanisme pengerasan regangan.

1
BAB II
A. Pemotongan
1. Punching (Piercing)
Punchcing adalah jenis proses pemotongan lembaran logam di mana bahhan
bekas dihilangkan dari potongan lembaran logam yang lebih besar dengan penerapan
gaya geser yang tinggi. Dengan kata lain, kombinasi operasi pelubangan dalam
berbagai ukuran dan bentuk (persegi Panjang dan lingkaran) digunakan untuk
membuat bagian lembaran logam jadi.

gambar Punching.

Piercing adalah jenis operasi pelubangan lembaran logam yang digunakan untuk
membuat lubang atau celah yang diekstrusi pada benda kerja lembaran logam.
Dengan kata lain operasi penindikan merupakan gabungan dari operasi pemotongan
dan pembentukan.

gambar Piercing
2. Blanking
Blanking adalah proses pemotongan lembaran logam yang digunakan untuk
membuat bagian lembaran logam tertutup dari potongan besar lembaran logam
dengan penerapan gaya geser tinggi. Sebagai hasil dari proses Blanking, bagian
bblank tersebut merupakan produk jadi.

2
gambar Blanking
3. Slitting
Adalah operasi Punching dengan lubang potong bentuk memanjang atau persegi.
4. Perforating
Adalah operasi punching logam lembaran dalam bentukpola lubang yang banyak,
yang dilakukan secara serentak.
5. Notching
Adalah pemotongan logam pada bagian tepi lembaran atau strip.

(a) Sliting (b) Perforating (c) Notching

B. Pembentukan
1. Bending
Bending adalah proses pembengkokan maupun penekukan suatu benda kerja
dengan menggunakan mesin tertentu. Sebelum melakukan prosesnya, maka perlu
memperhatikan hal paling penting.

Salah satunya adalah material yang akan dikenakan proses perlu benar-benar
mampu dijadikan sebagai benda kerja. Selain itu, ketebalan material juga masih
masuk ke dalam kapasitas alat yang digunakan.

Jenis jenis mesin bending : mesin bending plat dan mesin bending pipa.

2. Deep Drawing
Deep Drawing adalah proses pembentukan lembaran logam menjadi bentuk
cangkir, kotak, atau komponen melengkung dan cekung yang rumit Proses ini
dilakukan dengan menempatkan selembar logam di atas lubang die dan kemudian
mendorong logam tersebut ke dalam lubang dengan punch (seperti pada gambar
1). Lembaran logam awal biasanya harus dipegang rata

3
terhadap die menggunakan bantuan blankholder. Benda-benda umum yang dibuat
dengan deep drawing antara lain: kaleng minuman, amunisi, panci, dan panel bodi
mobil.

Kelebihan Deep Drawing


Keunggulan proses deep drawing antara lain sebagai berikut:

 Proses pembentukan relatif cepat.


 Mengurangi proses perakitan.
 Tanpa sambungan (seamless).
 Bisa membentuk geometri yang kompleks.
 Komponen hasil deep drawing tergolong kuat.
 Material ferritic dan non-ferritic dapat dikerjakan.

Kekurangan Deep Drawing


Kelemahan proses deep drawing antara lain sebagai berikut:

 Kurang efektif untuk jumlah produksi kecil.


 Memerlukan banyak pengalaman dalam mengerjakan.
 Kualitas material menjadi hal yang kritis agar memperoleh produk unggulan.
 Die yang digunakan mahal.

4
3. Ironing
Ironing adalah proses fabrikasi yang digunakan untuk membentuk kaleng
minuman dengan produktivitas tinggi. Selain itu ironing juga digunakan untuk
menghemat pemakaian bahan baku di industri pembuatan silinder.

Pada proses deep drawing terjadi kompresi di mana tepi luar lembaran logam
menjadi lebih tebal saat bergerak ke dalam die. Jika ketebalan benda kerja ini lebih
besar dari jarak antara punch dan die, maka ketebalan tersebut akan ditipiskan
dengan proses yang dikenal sebagai ironing.
4. Stretching
Stretch forming adalah proses deformasi lembaran logam di mana lembaran
logam tersebut sengaja diregangkan dan secara bersamaan ditekuk untuk mencapai
perubahan bentuk. Proses ini diilustrasikan pada gambar 1. Benda kerja dijepit oleh
satu atau lebih penjepit di setiap ujungnya, benda kerja selanjutnya diregangkan dan
ditekuk dengan die sesuai bentuk yang diinginkan. Logam ditekan pada tegangan di
atas titik yield-nya. Ketika regangan dilepaskan, logam telah terdeformasi plastis.
Kombinasi peregangan dan penekukan menghasilkan springback yang relatif kecil
pada benda kerja tersebut.

Stretch forming adalah proses deformasi lembaran logam di mana lembaran


logam tersebut sengaja diregangkan dan secara bersamaan ditekuk untuk mencapai
perubahan bentuk. Proses ini diilustrasikan pada gambar 1. Benda kerja dijepit oleh
satu atau lebih penjepit di setiap ujungnya, benda kerja selanjutnya diregangkan dan
ditekuk dengan die sesuai bentuk yang diinginkan. Logam ditekan pada tegangan di
atas titik yield-nya. Ketika regangan dilepaskan, logam telah terdeformasi plastis.
Kombinasi peregangan dan penekukan menghasilkan springback yang relatif kecil
pada benda kerja tersebut.

5. Hydroforming
Hydroforming adalah proses pembentukan logam pada cetakan dengan
menggunakan cairan hidraulis bertekanan tinggi hingga mengisi volume ruang logam
yang dibentuk sesuai dengan cetakan dies. Hydroforming adalah metode atau cara
membentuk logam lunak seperti aluminum atau kuningan menjadi ringan, secara
struktural lebih kaku dan kuat. Teknik ini sangat populer di kalangan industri high-end
mobil sport dan dalam membentuk tube (tabung) aluminum untuk frame sepeda.

5
Cara kerja hydroforming yaitu menempatkan bahan mentah (aluminum) kedalam
cetakkan negatif (form) kemudian piston hidraulis menyuntikkan fluida/cairan ke
dalam aluminum dan langsung memberi tekanan yang sangat tinggi sehingga fluida
tadi mendesak aluminum untuk berubah seperti bentuk cetakan hingga benar-benar
padat dan “mati” (perubahan bentuk maksimum). Proses tersebut terjadi dalam durasi
waktu tertentu. Setelah aluminum berubah sesuai bentuk, aluminum dikeluarkan dan
dilakukan tahap finishing logam.

6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Latar Belakang Di dalam industri manufaktur logam, suatu proses pembentukan
logam, baik primer maupun sekunder,seperti pembengkokan (Bending), penarikan
lengkungan Deep (Drawing), ekstursi (extursion), penarikan(drawing), pekerjaan
yang harus dilakukan adalah menentukan atau memilih kapasitas mesin (energi,
gaya, torsi) serta perkakas dan peralatan yang akan digunakan untuk proses
tersebut.

Untuk dapat menentukan kedua hal tersebut, Saudara perlu memprediksi berapa
beban eksternal yang diperlukan agar logam dapat mulai mengalir dan terdeformasi
plastis serta bagaimana distribusi tegangan dan regangan pada permukaan benda
kerja maupun perkakas.

Dengan kata lain, di dalam mendisain proses pembentukan logam, perlu melakukan
analisis untuk dapat memprediksi beban eksternal yang dibutuhkan.

memperbaiki sifat logam dengan jalan memperbaiki struktur mikronya, misalnya


dengan menghomogenkan dan menghaluskan butir, memecah dan
mendistribusikan inklusi, menutup rongga cacat cor-an, serta memperkuat logam
dengan mekanisme pengerasan regangan.

Punching (Piercing) Punchcing adalah jenis proses pemotongan lembaran logam di


mana bahhan bekas dihilangkan dari potongan lembaran logam yang lebih besar
dengan penerapan gaya geser yang tinggi.

Dengan kata lain, kombinasi operasi pelubangan dalam berbagai ukuran dan
bentuk (persegi Panjang dan lingkaran) digunakan untuk membuat bagian lembaran
logam jadi.

Piercing adalah jenis operasi pelubangan lembaran logam yang digunakan untuk
membuat lubang atau celah yang diekstrusi pada benda kerja lembaran logam.

Blanking Blanking adalah proses pemotongan lembaran logam yang digunakan


untuk membuat bagian lembaran logam tertutup dari potongan besar lembaran
logam dengan penerapan gaya geser tinggi.

Perforating Adalah operasi punching logam lembaran dalam bentukpola lubang


yang banyak, yang dilakukan secara serentak.

Deep Drawing Deep Drawing adalah proses pembentukan lembaran logam menjadi
bentuk cangkir, kotak, atau komponen melengkung dan cekung yang rumit Proses
ini dilakukan dengan menempatkan selembar logam di atas lubang die dan

7
kemudian mendorong logam tersebut ke dalam lubang dengan punch (seperti pada
gambar 1).

Jika ketebalan benda kerja ini lebih besar dari jarak antara punch dan die, maka
ketebalan tersebut akan ditipiskan dengan proses yang dikenal sebagai ironing.

Stretching Stretch forming adalah proses deformasi lembaran logam di mana


lembaran logam tersebut sengaja diregangkan dan secara bersamaan ditekuk
untuk mencapai perubahan bentuk.

Benda kerja dijepit oleh satu atau lebih penjepit di setiap ujungnya, benda kerja
selanjutnya diregangkan dan ditekuk dengan die sesuai bentuk yang diinginkan.

Stretch forming adalah proses deformasi lembaran logam di mana lembaran logam
tersebut sengaja diregangkan dan secara bersamaan ditekuk untuk mencapai
perubahan bentuk.

Benda kerja dijepit oleh satu atau lebih penjepit di setiap ujungnya, benda kerja
selanjutnya diregangkan dan ditekuk dengan die sesuai bentuk yang diinginkan.

Hydroforming Hydroforming adalah proses pembentukan logam pada cetakan


dengan menggunakan cairan hidraulis bertekanan tinggi hingga mengisi volume
ruang logam yang dibentuk sesuai dengan cetakan dies.

Cara kerja hydroforming yaitu menempatkan bahan mentah (aluminum) kedalam


cetakkan negatif (form) kemudian piston hidraulis menyuntikkan fluida/cairan ke
dalam aluminum dan langsung memberi tekanan yang sangat tinggi sehingga fluida
tadi mendesak aluminum untuk berubah seperti bentuk cetakan hingga benar-benar
padat dan “mati” (perubahan bentuk maksimum).

Anda mungkin juga menyukai