Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN

TEMPAT PENSIL DARI STIK ESKRIM

KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:
Nama :Hafid Widianto
Kelas : XI MIPA 2
No Absen : 07

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 REMBANG


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Pembuatan ini dengan baik tanpa kendala.
Adapun Laporan Pembuatan Kerajinan tempat pensil dari stik eskrim ini telah
penyusun usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak,
sehingga dapat memperlancar proses pembuatan laporan ini. Oleh sebab itu, penyusun juga
ingin terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penyusun berharap semoga dari Laporan Pembuatan Kerajian Kerajinan tempat
pensil dari stik eskrim ini dapat diambil manfaatnya. Penyusun menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penyusan laporan ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian kata pengantar ini penyusun buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya
bagi diri pribadi penyusun sendiri dan pembaca pada umumnya

Rembang , 13 Desember 2021


Penyusun

Hafid Widianto
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………….………....…………. i


KATA PENGANTAR …………………………………………….………...…………..  ii
DAFTAR ISI …………………………………………………….….……..……………  iii

BAB I: PENDAHULUAN
A.    Latar belakang…………………………………………………...…………..………. 1
B.     Tujuan……….....………………….…………………………...………………… ….1
C.     Manfaat................ …………………………………………..………………….. …..2

BAB II: LANDASAN TEORI


A.    Pengertian kerajinan bahan keras…………………..………...…………… …………3
B.     Macam teknik pembuatan……………………………………………………………. 3

BAB III: PEMBAHASAN


A.    Alat dan Bahan…...………………………………………………………………….. 9
B.     Langkah kerja …………………………………………………………... …………10
C.    Pengemasan …………………………………………………………….. ………… 11

BAB IV: PENUTUP


A.    Kesimpulan …………………………………………………………………………  12
B.     Saran ……………………………………………………………………... …………12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….  …13
LAMPIRAN………………………………………………………………………… ….13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang      
Kerajian merupakan budaya tradisional yang sudah menjadi komoditas dan dapat
meningkatkan devisa negara. Ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan
motifnya tetapi juga ada yang mengubahnya sesuai kebutuhan pasar. Di Indonesia bayak
terdapat bahan-bahan yang dapat diciptkan menjadi kerajinan yang indah nan cantik.
Sebagai contoh, kerajinan bahan keras. Sampai sekarang kerajinan bahan keras banyak
di buat dan di perjualbelikan. Kerajian bahan keras dapat dimanfaatkan dalam banyak
hal, misalnya untuk benda hias maupun benda pakai. Kerajinan bahan keras dibagi
menjadi dua, yaitu:
·  Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan  yang bahan baku pembuatannya masih
berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang,
rotan, tulang, dan sebagainya.
·  Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah
melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi,
semen, kawat , dan sebagainya
B. Tujuan
1.      Untuk mengetahui fungsi produk dari kerajinan Kerajinan tempat pensil dari stik
eskrim
2.      Untuk mengetahui tenik pembuatan kerajinan tempat pensil dari Kerajinan tempat
pensil dari stik eskrim
3.      Untuk mengetahui langkah pembuatan produk kerajinan tempat pensil dari
Kerajinan tempat pensil dari stik eskrim
C. Manfaat
1.         Siswa dapat mengetahui fungsi produk kerajinan dari kerajinan tempat pensil
dari stik eskrim
2.         Siswa dapat mengetahui teknik pembuatan Kerajinan tempat pensil dari stik
eskrim
3.         Siswa dapat mengetahui langkah pembuata Kerajinan tempat pensil dari stik
eskrim
BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras
Karya kerajinan dari bahan keras adalah kerajinan yang bahan bakunya
menggunakan bahan yang keras, kerajinan ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu karya
kerajinan bahan keras alami dan karya kerajinan bahan keras buatan.
·         Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan  yang bahan baku pembuatannya masih
berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan,
tulang, dan sebagainya.
·         Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah melewati
proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat, dan
sebagainya.
B.     Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras. Teknik tersebut
disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk
membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:
1.      Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah pengaruh panas
dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam. Bahan tambah (biasa
disebut patri) merupakan bahan logam atau campuran logam yang mudah melebur karena
mempunyai titik lebur dibawah titik lebur bahan logam yang akan di
sambungkan. Pematrian banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk
dipatri, namun tidak dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di terapkan pada
kondisi-kondisi di bawah ini :
3
A. Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan yang peka terhadap suhu
pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan kerugian (mengubah struktur
bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak ataupun pecah).
B. Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya baja dan
kuningan, tembaga, logam keras.
C. Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau bentuknya
istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
D. Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas, misalnya
perkakas.
E. Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).
2.      Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
A. Teknik tuang berulang
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang
kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang
sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.
B. Teknik tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih rumit,
seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah
liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Kemudian
dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini
perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah
sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan
3.      Teknik Grafir
Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu,
teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti mulai dari:
 1. Trofi.
 2. Aksesori.
 3. Perhiasan dan hingga.
 4. Alat tulis.
Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai berikut:
a. Vector Engraving
Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan laser untuk
menghasilkan pola garis 
b. Raster Engraving
Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar dengan gradasi,
ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200
dpi.
4.      Teknik Etsa
Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan
tembaga. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang
halus. Teknik etsa
adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan
kimia tertentu.
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah
berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai berikut :
    1. Pelat tembaga
    2. Kuningan
    3. Aluminium dan
    4. Seng

5.      Teknik Bubut
Bubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan cara
memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara transisi
sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut dengan
gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.
6.      Teknik Las
Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam
induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam
penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu.
7.      Teknik Ukir
Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda
yang di ukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain sebagai berikut :
1. Ukiran tembus (krawangan).
2. Ukiran rendah.
3. Ukiran tinggi (timbul).
4. Ukiran utuh.
Karya seni ukir memiliki beberapa fungsi yaitu:
a. Fungsi Hias
Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki
makna tertentu.
b. Fungsi Magis
Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi
sebagai benda magis yang berkaitan erat dengan kepercayaan atau sering disebut
spiritual.
c. Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis adalah ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi
menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual.
d. Fungsi Konstruksi
Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi sebagai
pendukung sebuah bangunan.
e.  Fungsi Ekonomis 
Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.
8.      Teknik Menganyam
Menganyam adalah salah satu teknik kerajinan dengan menyilang-nyilangkan bagian lusi
(arah vertikal) dengan bagian pakan (arah horizontal) hingga membentuk suatu pola
tertentu. Anyaman dapat dibagi menjadi empat (4) jenis yakni sebagai berikut :

a. Anyaman Silang Tunggal


Anyaman silang tunggal adalah anyaman yang memiliki dua arah sumbu yang saling
tegak lurus atau miring satu sama lainnya.
b. Anyaman Silang Ganda
Anyaman silang ganda adalah teknik menyisipkan dan menumpang dua benda pipih
yaitu pakan (arah horizontal) dan lusi (arah vertikal) yang berbeda arah.
c. Anyaman 3 Sumbu
Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu
jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan pola
bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.
d. Anyaman 4 Sumbu
Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu pakan
dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda
arah di sini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu
termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk pola oktagonal (segi
delapan beraturan).
BAB III:
PEMBAHASAN
A. Alat dan bahan
Alat dan Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan tempat pensil dari stik
eskrim:
 stik es krim
 Wadah tabung karton (gelas kertas atau bekas keripik kentang Pringles)
 Lem
 cat akrilik
 Kuas cat kecil atau spon
 Beberapa karet gelang
 Tali atau pita
 Selembar kertas
 Gunting

B. Langkah pembuatan tempat pensil dari stik eskrim

1. Potong wadah tabung sampai ketinggian yang diinginkan untuk tempat pensil.
Gunakan stik es krim sebagai alat pengukur untuk memastikan Anda
memotongnya dengan ketinggian yang tepat.
2. Potong selembar kertas dengan ukuran yang tepat untuk menutupi tabung.
Gunakan lem untuk menempelkan kertas, dan biarkan kering.
3. Dengan menggunakan lem, mulailah menempelkan stik es krim satu per satu
secara vertikal hingga menutupi tabung.
4. Tempatkan beberapa karet gelang di sekitar tabung untuk menahan stik es krim di
tempatnya sampai lem mengering.
5. Lepaskan karet gelang setelah wadah kering. Gunakan cat untuk menghias sesuai
keinginan. Metode alternatif dekorasi adalah mengecat stik es krim satu per satu
sebelum memasangnya pada wadah.
6. Biarkan cat mengering sepenuhnya untuk menghindari noda.Setelah cat kering,
Anda dapat menggunakan tali atau pita untuk mengikat satu atau lebih busur di
sekitar wadah untuk sentuhan dekoratif akhir.

C. Pengemasan

Kemasan ialah merupakan sebuah wadah atau pembungkus yang dimana berguna untuk
mencegah atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada suatu barang yang dikemas atau
dibungkusnya. Definisi dari pengemasan itu sendiri adalah suatu proses untuk memberi
wadah atau pembungkus kepada suatu produk. 
Tujuan dari pengemasan suatu produk kerajinan ialah untuk :
1. Melindungi suatu produk atau barang dari suhu, getaran, guncangan, tekanan
dan sebagainya
2. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya
3. Untuk pengelompokan sehingga proses penanganan dan transportasi menjadi
lebih efisien
4. Untuk mencegah pencurian dengan melihat kerusakan fisik pada kemasan atau
label
5. Sebagai alat pemasaran untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk
Membuat kemasan menjadi menarik adalah sebagai berikut ini :
1. Membuat desain kemasan yang unik
2. Desain kemasan sesuai dengan target market
3. Membuat kemasan dengan beberapa ukuran
4. Mencantumkan informasi produk secara lengkap
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam pembuatan kerajinan tangan tempat pensil dari stik
eskrim adalah
Kerajinan tangan harus dikerjakan dengan sangat teliti
1. Membutuhkan kesabaran yang besar
2. Jangan cepat menyerah, ulangi beberapa kali jika kamu melakukan
kesalahan
3. Akan merasa bangga jika kita berhasil membuatnya
B. Saran
Dalam pembuatan kerajinan tangan perlu kreatifitas dan kesabaran agar
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Saran dan kritik kami harapkan untuk pengembangan hasil karya lebih baik
Terimakasih
C. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai