Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN WAWANCARA TOKOH SENIMAN

DALAM MATA KULIAH HAKI

Dosen Pengampu:

Raden Roro Ari Prasetyowati, S.H., LL.M

Disusun Oleh:

Ardha Wira Pratama


Muhammad Elvisto
Ramadhan D. Pradana

PROGRAM STUDI S-1 FOTOGRAFI


FAKULTAS SENI MEDIA REKAM
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Andika Oky Arisandi adalah seorang fotografer professional. Ia lahir dan besar
di kota Blitar, tepatnya di desa Kedungwungu, kecamatan kedungwungu, Jawa Timur.
Andika Oky Arisandi atau biasa disebut Oky Arisandi adalah seorang fotografer yang
bergenre Human Interest Conceptual. Ia adalah penemu atau founder dari grub
“InsanIndonesia” yang aktif di akun Instagram. Grub “Insan Indonesia” Adalah grub
sharing yang aktif di media sosial Line dan WA. Grub tersebut sangat aktif dalam
sharing dan tanya jawab soal karya.
Anggota dari grub “Insanindonesia” itu pun tidak sedikit. Sekarang sudah
hampir 800 orang yang aktif dalam grub line tersebut. Oky Arisandi sendiri sudah
banyak mendapat gelar penghargaan berupa lomba-lomba di Instagram maupun on
the spot. Target pasar atau market Oky Arisandi adalah dengan media sosial
Instagram. Dengan melihat foto-foto oky arisandi maka penikmat foto media sosial
Instagram akan tertarik bagaimana cara mendapatkan foto seperti itu.
Selain pendiri dari grub “Insan Indonesia”, Oky juga mendirikan sebuah Foto
Trip yang bernama “Kampung Nusantara”. Nama “Kampung Nusantara” Sendiri ia
namakan adalah sebagai tema dari fototrip tersebut karena fototrip tersebut
mengangkat tentang perdesaan dan suasana dalam bentuk fotografi konseptual.
Dengan mengikuti fototrip Kampung Nusantara, kita sebagai peserta akan dimanjakan
oleh suasana Nuansa Perdesaan konseptual ala Oky Arisandi.

B. Maksud dan Tujuan


1. Memenuhi tugas mata kuliah HAKI
2. Memahami dan mengetahui tentang HAKI
3. Memperoleh informasi tentang HAKI

C. Metode dan Teknik Penulisan


Metode dan Teknik penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan cara
wawancara secara langsung terhadapat narasumber.
BAB II
ISI PEMBAHASAN

A. Topik Wawancara
“Wawancara Tentang Pendapat Tokoh Yang Mempunyai Karya Namun Belum
Didaftarkan Hak Cipta Secara Resmi”

B. Waktu dan tempat kegiatan


Wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Minggu, 08 Maret 2020
Pukul : 08.30 WIB
Tempat : Desa Selopuro, Kab. Blitar, Jawa Timur

C. Laporan Hasil Wawancara


Narasumber : Andika Oky Arisandi
Pewawancara : a. Ardha Wira Pratama
b. Muhammad Elvisto
c. Ramadhan D. Pradana

D. Hasil Wawancara
Andika Oky Arisandi adalah seorang professional fotografer, ia berprofesi
sebagai Mentor Phototrip yang ia miliki yaitu “Kampung Nusantara”. Oky Arisandi
memulai menekuni hobbinya sebaga fotografer mulai dari tahun 2013. Ia menjelajahi
berbagai genre fotografi seperti model, landscape, macro sampai pada akhirnya Oky
Arisandi menyukai 1 bidang, yaitu Human Interest pada tahun 2015. “Walaupun
genre saya human interest, didalam dunia komersial fotografi kita harus tetap
mengikuti client namun dengan ciri khas kita sendiri” Jawab Oky arisandi, genre
tersebut bisa masuk ke traveler, landscape dan sebagainya.
Oky Arisandi memotret Human Interest sudah sejak 2015, berarti sudah 5 tahun
dihitung dari tahun sekarang. Oky Arisandi menyukai Human Interest photography
karena Oky Arisandi sendiri adalah orang kampung, dan oky sangat suka berinteraksi
dengan orang baru. Oky arisandi menyukai sebuah I teraksi atau bisa disebut dengan
suka komunikasi atau tukar pikiran, maka dari itu oky arisandi menyalurkan kesukaan
nya dalam sebuah bidang fotografi human interest, sehingga keinginan Oky bisa
terpuaskan saat memotret dengan interaksi.
Oky arisandi sudah professional di bidangbgbggfzjkfdfg fotografi human interest
dan banyak meraih penghargaan serta foto Oky sendiri sangat populer di dunia media
sosial contohnya Instagram, namun karya dari Oky tersebut belum didaftarkan Hak
cipta resmi. Hak cipta sendiri menurut Oky Arisandi adalah sebuah badan hukum
tertulis yang melindungi sebuah karya seni. Menurut mas oky tentang hak cipta resmi
tersebut adalah step nya atau langkah untuk mendapatkan hak cipta tersebut yang
lumayan rumit sehingga untuk mengurusnya memerlukan biaya dan waktu. Oky
Arisandi menamai hak ciptanya adalah hak cipta sosial, hak cipta tersebut tidak secara
tertulis namun dari akhlak sosial, jika ada seseorang yang mencuri foto tersebut maka
dengan sanksi sosial pencuri tersebut akan malu dengan sendirinya.
Namun menurut Oky Arisandi mencuri dilihat ikhtikatnya, jika untuk bahan
Instagram sebagai background tulisan dahwah maka masih memakluminya dan
memberi edukasi di kolom komentar, jika ada foto Oky yang di comot dan diberi
“Watermark” serta dikomersilkan tanpa seizin oleh Oky bisa langsung diproses.
Alasan utama Oky tidak mendaftarkan karya nya ke hak cipta resmi adalah proses
yang ribet serta memerlukan waktu dan materi untuk mendapatkan hak cipta tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa Hak
Kekayaan Intelektual pada suatu karya itu sangat perlu dan penting. Namun, dari
narasumber yang saya wawancarai tersebut mengeluh tentang proses yang lumayan sulit
untuk mendapatkan hak cipta tersebut. menurut saya, tentang hak cipta tersebut
seharusnya proses untuk mendapatkan bisa dipermudah melalui sistem pendaftaran online
sehingga pengkarya tidak perlu banyak mengeluarkan biaya dan waktu untuk
mendapatkan nya.

Anda mungkin juga menyukai