Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN POT DARI

HANDUK

Disusun oleh :

Nama : Nur Faizatul Abadiyah

No :18

Kelas :XI MIPA 4

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 REMBANG

Tahun pelajaran 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Pembuatan ini dengan baik tanpa kendala.

Adapun Laporan Pembuatan Kerajinan pot dari handuk ini telah penyusun usahakan


semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga
dapat memperlancar proses pembuatan laporan ini. Oleh sebab itu, penyusun juga
ingin terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
laporan ini.

Penyusun berharap semoga dari Laporan Pembuatan Kerajian pot dari handuk ini


dapat diambil manfaatnya. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusan laporan ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Demikian kata pengantar ini penyusun buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya
bagi diri pribadi penyusun sendiri dan pembaca pada umumnya.

Rembang, 08 November 2021

Penyusun

Nur Faizatul Abadiyah

2
Daftar isi

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………1

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………3

BAB I: PENDAHULUAN

A.    Latar belakang………………………………………………………………………………………4

B.     Tujuan…………………………………………………………………………………………………4

C.     Manfaat…………………………………………………………………………………………….…4

BAB II: LANDASAN TEORI

A.    Pengertian kerajinan bahan keras……………………..……………………………………5

B.     Macam teknik pembuatan……………………………………………………………………5

BAB III: PEMBAHASAN

A.    Fungsi…...……………………………………………………………………………………………….. 5

B. Langkah kerja………………………………………………………………………………………7

C.  Pengemasan………………………………………………………………………………………

BAB IV: PENUTUP

A.    Kesimpulan……………………………………………………………………………………………8

B.     Saran ……………………………………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………

BAB I

3
 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang      

Kerajian merupakan budaya tradisional yang sudah menjadi komoditas dan dapat
meningkatkan devisa negara. Ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan
motifnya tetapi juga ada yang mengubahnya sesuai kebutuhan pasar. Di Indonesia
bayak terdapat bahan-bahan yang dapat diciptkan menjadi kerajinan yang indah nan
cantik. Sebagai contoh, kerajinan bahan keras. Sampai sekarang kerajinan bahan
keras banyak di buat dan di perjualbelikan. Kerajian bahan keras dapat dimanfaatkan
dalam banyak hal, misalnya untuk benda hias maupun benda pakai. Kerajinan bahan
keras dibagi menjadi dua, yaitu:

·  Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan  yang bahan baku pembuatannya
masih berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu,
kerang, rotan, tulang, dan sebagainya.

·  Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah
melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi,
semen, kawat , dan sebagainya

B. Tujuan

1.      Untuk mengetahui fungsi produk dari kerajinan pot dari handuk bekas

2.      Untuk mengetahui tenik pembuatan kerajinan pot dari handuk bekas

3.      Untuk mengetahui langkah pembuatan produk kerajinan pot dari handuk bekas

C. Manfaat

1.         Siswa dapat mengetahui fungsi produk kerajinan dari kerajinan pot dari
handuk bekas

2.         Siswa dapat mengetahui teknik pembuatan kerajinan pot dari handuk bekas

3.         Siswa dapat mengetahui langkah pembuatan kerajinan pot dari handuk bekas

BAB II

4
LANDASAN TEORI

A.   Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras

Karya kerajinan dari bahan keras adalah kerajinan yang bahan bakunya
menggunakan bahan yang keras, kerajinan ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu karya
kerajinan bahan keras alami dan karya kerajinan bahan keras buatan.

·         Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan  yang bahan baku pembuatannya
masih berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu,
kerang, rotan, tulang, dan sebagainya.

·         Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah
melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi,
semen, kawat, dan sebagainya.

B.     Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras. Teknik tersebut
disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan
untuk membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:

1.      Teknik Patri

Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah pengaruh


panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam. Bahan
tambah (biasa disebut patri) merupakan bahan logam atau campuran logam yang
mudah melebur karena mempunyai titik lebur dibawah titik lebur bahan logam yang
akan di sambungkan. Pematrian banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang
baik untuk dipatri, namun tidak dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan
untuk di terapkan pada kondisi-kondisi di bawah ini :

Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan yang peka terhadap suhu
pengelasanyang tinggi, yang dapat mengakibatkan kerugian (mengubah struktur
bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak ataupun pecah).

5
Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya baja dan
kuningan, tembaga, logam keras.

Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau bentuknya
istimewa dan tebalnya sangat berbeda.

Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas, misalnya
perkakas.

Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).

2.      Teknik Cetak

Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :

Teknik tuang berulang

Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai
berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-
benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.

Teknik tuang sekali pakai

Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih
rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model
dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah
liat. Kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari
rongga ini perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat
dapat dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan

3.      Teknik Grafir

Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola
tertentu, teknik

6
grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti mulai dari:

 1. Trofi.

 2. Aksesori.

 3. Perhiasan dan hingga.

 4. Alat tulis.

Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai
berikut:

a. Vector Engraving

Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan laser untuk
menghasilkan pola garis 

b. Raster Engraving

Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar dengan
gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang di gunakan,
yaitu 45 dpi–1.200 dpi.

4.      Teknik Etsa

Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan
tembaga. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur
yang halus. Teknik etsa

adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan
bahan kimia tertentu.

Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik
etsa adalah berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai berikut :

    1. Pelat tembaga

    2. Kuningan

    3. Aluminium dan

    4. Seng

5.      Teknik Bubut

Bubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan
secara transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari

7
benda kerja disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat
disebut dengan umpan.

6.      Teknik Las

Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian


logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa
logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu.

7.      Teknik Ukir

Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada


permukaan benda yang di ukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran
antara lain sebagai berikut :

1. Ukiran tembus (krawangan).

2. Ukiran rendah.

3. Ukiran tinggi (timbul).

4. Ukiran utuh.

Karya seni ukir memiliki beberapa fungsi yaitu:

a. Fungsi Hias

Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak
memiliki makna tertentu.

b. Fungsi Magis

Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi
sebagai benda magis yang berkaitan erat dengan kepercayaan atau sering disebut
spiritual.

c. Fungsi Simbolis

Fungsi simbolis adalah ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi
menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual.

d. Fungsi Konstruksi

Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi sebagai
pendukung sebuah bangunan.

e.  Fungsi Ekonomis 

Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu
benda.

8.      Teknik Menganyam

8
Menganyam adalah salah satu teknik kerajinan dengan menyilang-nyilangkan bagian
lusi (arah vertikal) dengan bagian pakan (arah horizontal) hingga membentuk suatu
pola tertentu. Anyaman dapat dibagi menjadi empat (4) jenis yakni sebagai berikut :

a. Anyaman Silang Tunggal

Anyaman silang tunggal adalah anyaman yang memiliki dua arah sumbu yang saling
tegak lurus atau miring satu sama lainnya.

b. Anyaman Silang Ganda

Anyaman silang ganda adalah teknik menyisipkan dan menumpang dua benda pipih
yaitu pakan (arah horizontal) dan lusi (arah vertikal) yang berbeda arah.

c. Anyaman 3 Sumbu

Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu
jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan
pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.

d. Anyaman 4 Sumbu

Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu
pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang
berbeda arah di sini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman
empat sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk pola
oktagonal (segi delapan beraturan).

9
BAB III:

PEMBAHASAN

Fungsi

Fungsi dari kerajinan pot dari bahan handuk yang tak terpakai

Tapi, tahukah Anda jika beberapa jenis tanaman pot ternyata memiliki manfaat lain
selain sebagai dekorasi ruangan?

1. Membantu relaksasi

Hanya dengan melihat bunga dalam pot yang kelopaknya berwarna ungu atau merah
jambu ternyata dapat menstimulasi pelepasan hormon adrenalin. Dengan demikian,
energi akan meningkat dan aliran oksigen menuju otak bertambah sehingga
membantu Anda menjadi relaks.

2. Humidifier Alami

Humidifier merupakan alat pembersih udara yang biasa diletakan di dalam rumah.
Alat ini dapat membantu melembapkan udara dan mengurangi iritasi pada mereka
yang memiliki gejala alergi pada saluran pernafasan. Alat ini wajib dimiliki pada
rumah dengan udara yang kering.

Nah, daripada membeli perangkat humidifier, ada baiknya jika Anda memiliki


beberapa jenis tanaman yang terbukti secara klinis dapat melembabkan udara. Salah
satunya ialah jenis tanaman Boston Ferns.

Mereka dapat melembabkan ruangan melalui proses transpirasi. Jadi ketika pori-pori
bagian bawah daunnya menghangat maka tanaman ini kemudian akan melepaskan
air yang dapat melembabkan udara.

3. Memiliki kekuatan menyembuhkan

Menurut penelitian dari National Institutes of Health, tanaman lidah buaya ternyata
dikenal sebagai ‘tanaman abadi’ pada peradaban Mesir kuno dan sering digunakan
untuk menyembuhkan luka. Sementara itu, masyarakat modern menggunakan lidah
buaya untuk menyembuhkan luka bakar atau sengatan matahari dengan cara
digosok langsung ke kulit.

4. Memberi inspirasi

Ketika Anda membutuhkan inspirasi untuk berkreasi, jangan ragu meletakkan pot
tanaman di samping meja kerja Anda. Menurut Justin Hancock, ahli kebun dari Costa
Farms Croton, dedaunan yang berwarna-warni dapat memberikan inspirasi dan
energi pada sekelilingnya, termasuk juga pada Anda!

10
5. Mengurangi alergi

Jika Anda menderita influenza di musim hujan atau udara yang kering, maka
tanaman spider plants dapat membantu Anda meringankan sakit tersebut.
Dedaunannya yang tipis dan berujung runcing dapat menyerap alergen (seperti
debu), dan dalam waktu dua hari tanaman ini juga dapat mengurangi hampir 90
persen racun yang terdapat dalam ruangan.

6. Dapat Membersihkan Udara

Jika Anda ingin menguji apakah udara yang dihirup dalam rumah merupakan udara
yang bersih dan menyehatkan, maka letakkan tanaman jenis english ivy. Menurut
peneliti dari NASA, tanaman ini merupakan filter udara nomor satu karena sangat
ampuh menyerap formaldehyde.

7. Memberi Asupan Energi

Warna merah dikenal dapat menstimulasi semangat dalam diri seseorang. Sebagai
contoh, meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan energi. Untuk itu, jangan
ragu menanam tanaman dengan daun merah seperti red aglaonema di dalam
ruangan.

Anda juga bisa menaruh pot tanaman ini di kamar mandi untuk memberi
semangat ketika bangun di pagi hari.

. Meningkatkan Konsentrasi

Penelitian yang dilakukan oleh Royal College of Agliculture menyebutkan bahwa


mahasiswa yang ruangan kelasnya terdapat tanaman memiliki fokus 70 persen lebih
besar. Ada beberapa jenis tanaman yang bisa meningkatkan konsentrasi, namun
jenis bambu-bambuan dipercaya memberikan semangat sekaligus nilai feng shui
yang positif.

9. Menurunkan Stres

Menurut penelitian dari Journal Environmental Psychology, tanaman dengan bunga


seperti Anturium dipercaya dapat menurunkan tingkat stres. Kini Anda bisa
meletakkan tanaman pot ini di setiap ruangan untuk menguji keefektifannya.

10. Menyejukkan Mata

Banyak orang yang percaya bahwa tamanan pothos dapat membuat mata sejuk dan
rileks ketika mata Anda iritasi atau lelah, misalnya akibat menatap layar komputer
berjam-jam). Tanaman jenis ini juga dipercaya dapat mencegah penyakit mata
seperti  glukoma dan katarak.

Alat ,bahan dan Tehnik pembuatan

Alat dan Bahan Membuat Pot dari Handuk Bekas

Bahan-bahan yang Diperlukan:

11
Semen putih

Sarung tangan karet

Air

Pengaduk semen

Handuk

Wadah

Pot kecil

Pasir kasar

Cat akrilik

Langkah kerja

CARA PEMBUATAN POT DARI HANDUK

Siapkan Adonan Semen

Gunakanlah sarung tangan karet ketika mulai membuat adonan semen.

Masukkan 2 cangkir semen ke dalam wadah atau sesuai selera lalu, campur dengan 1
cangkir air.

Sebenarnya ukuran ini bisa diubah sesuai selera kamu asalkan tetap dalam
perbandingan 2:1.

Kemudian, tambahkan sedikit pasir kasar lalu, aduk-aduk hingga rata.

Adonan yang bagus adalah tidak terlalu encer dan padat.

Masukkan Handuk ke Adonan

Cara membuat pot bunga dari semen yang kedua adalah basahi terlebih dahulu
handuk dengan air agar adonan semen benar-benar meresap.

Kemudian, lubangi handuk untuk jalan pebuangan air pada pot nanti.

Celupkan handuk ke dalam adonan semen sampai seluruh permukaannya tertutup


sempurna.

12
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam pembuatan kerajinan tangan pot dari bahan handuk adalah

Kerajinan tangan harus dikerjakan dengan sangat teliti

Membutuhkan kesabaran yang besar

Jangan cepat menyerah, ulangi beberapa kali jika kamu melakukan kesalahan

Akan merasa bangga jika kita berhasil membuatnya

Saran

Dalam pembuatan kerajinan tangan perlu kreatifitas dan kesabaran agar


mendapatkan hasil yang memuaskan.

Saran dan kritik kami harapkan untuk pengembangan hasil karya lebih baik

terimakasih

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai