Anda di halaman 1dari 14

KERAJINAN BAHAN KERAS

OLEH
KELOMPOK I

LEONY TANLIA
DANIEL K. TANGKELA’BI
DHEA
GANDI MORENO

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


BALA KESELAMATAN PALU
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya
sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ KERAJINAN
BAHAN KERAS”. makalah ini disususn bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Prakarya dalam menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Bala Keselamatan
Palu.
Penulis dalam hal ini kelompok menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Isi Halaman

HALAMAN JUDUL
KATAPENGANTAR i
DAFTAR ISI i
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN MEKANISM SISTEM KOMPUTER
A. Pengertian kerajinan bahan keras 2
B. fungsi kerajinan dari bahan keras 2
C. Unsur kerajinan bahan keras 2
D. Motif Ragam Hias kerajinan Bahan Keras 3
E. Aneka Produk kerajinan bahan keras 3
F. teknik pembutana kerajinan bahan keras 5
G. Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras 6
BAB III PENUTUP 8
Daftar Pustaka
Dokumentasi Hasil Kerajinan

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah
dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dan bahan lunak
dan produk kerajinan dan bahan keras. Produk kerajinan dan bahan keras merupakan
produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kerajinan bahan keras ?
2. Apa saja unsur – unsur kerajinan dari bahan keras ?
3. Apa saja motif ragam hias pada kerajinan bahan keras ?
4. Apa saja aneka produk kerajinan dari bahan keras ?
5. Bagaimana teknik pembuatan kerajinan bahan keras ?
6. Bagaimana tahap membuat kerajinan bahan keras ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kerajinan bahan keras
2. Mengetahui unsur – unsur kerajinan dari bahan keras
3. Mengetahui motif ragam hias pada kerajinan bahan keras
4. Mengetahui aneka produk kerajinan dari bahan keras
5. Mengetahui teknik pembuatan kerajinan bahan keras
6. Mengetahui tahap membuat kerajinan bahan keras

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras


Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah
dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan
bahan dasar yang bersifat keras. Kerajinan bahan keras yang digunakan dalam pembuatan
produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu kerajinan bahan keras alami dan
kerajinan bahan keras buatan.
Kerajinan bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dari lingkungan sekitar
dan kondisi fisiknya keras, terbuat dari bahan baku pembuatannya yang berasal dari alam
ataupun mengalami pengolahan tidak mengakibatkan perubahan wujud benda itu. Bahan
keras alami amat mudah didapatkan dan relatif murah sebab beberapa bahan bisa diambil
langsung di sekitar kita contoh bahan keras alami adalah kayu, bambu, batu, rotan, biji-
bijian, kerang, tulang, .
Kerajinan bahan keras buatan adalah bahan keras yang teah mengalami pengolahan
kembali. Contoh bahan keras buatan adalah kaca, kaleng, logam ( tembaga, perak,
kuningan, emas dan alumunium ), kawat, besi, dan sebagainya.
B. Fungsi Kerajinan dari Bahan Keras
Fungsi kerajinan bahan keras dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Sebagai benda pakai
Karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur keindahan
sebagai pendukung. Contohnya lemari, rak buku, meja, kursi, dan lain sebagainya.
2. Sebagai benda hias
Karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau hiasan, fungsi ini lebih
menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau fungsinya. Contohnya
yaitu seperti bingkai, patung, hiasan dinding, gantungan kunci, dan lain-lain.
C. Unsur Kerajinan dari Bahan Keras
Unsur-unsur yang terdapat pada kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :
1. Unsur Estetika

2
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-nilai
estetis yang menyertai sebuah karya seni. Nilai-nilai keindahan (estetik) karya seni
memiliki prinsip Kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan
kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, atau
rasa senang.
2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan.
Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut :
a. Keamanan (security), yaitu keamanan saat menggunakan produk kerajinan tersebut.
b. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyaman saat menggunakan produk kerajinan
tersebut.
c. Keluwesan (flexibility), yaitu kemudahan dalam penggunaan produk kerajinan
tersebut.
D. Motif Ragam Hias Pada Kerajinan Bahan Keras
1. Motif realis, merupakan motif yang dapat di ambil dari keadaan alam yang bersifat
nyata, seperti tumbu-tumbuhan, hewan, bentuk batuan, bentuk awan, bentuk matahari
dan lain-lain.
2. Motif abstrak, merupakan motif yang sulit dikenali, disisi lain motif ini menggunakan
bentuk bebas.
3. Motif dekoratif, merupakan suatu motif dengan tujuan memperindah objek benda
yang akan di gambar dalam motifnya. Motif ini memodifikasi bentuk alam dengan
seindah mungkin tanpa mengubah bentuk aslinya.
4. Motif geomatris, merupakan motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur.
Contohnya adalah lingkaran, kerucut, persegi, segitiga dan lain-lain.
E. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras
1. Kerajinan Logam
Kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan
lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau
dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Contoh kerajinan logam adalah gelas,
kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan.
Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang
tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.

3
2. Kerajinan Kayu
Karya kerajinan yang terbuat dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan
tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu
sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah kayu jati, mahoni,
waru, sawo, nangka, dan lain-lain. Contoh karya kerajinan dari kayu adalah meja, kursi,
lemari, dan lain-lain.
3. Kerajinan Bambu
Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bambu adalah teknik anyaman dan teknik
tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan
berbagai motif dan bentuk yang menarik.
4. Kerajinan Rotan
Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan
bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik
anyaman. Contoh produk kerajinan dan bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi,
almari, tempat makanan, dan lain-lain.
5. Kerajinan Batu
Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak
daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti:
aksesoris pelengkap busana atau sebagai penghias benda. Batu hitam yang keras dan
batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk
kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam dan batu padas banyak menggunakan
teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior
dan eksterior.
6. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)
Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat
tipis. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain. Kerajinan
fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya. Campuran
fiberglass terdiri atas cairan resin (minyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan
residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat
cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan
agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan
bereaksi dari cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengkilap.

4
F. Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
1. Teknik Cor (Cetak Tuang)
Teknik cor dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Teknik tuang berulang (bivalve)
Teknik ini menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat
dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan.
b. Teknik tuang sekali pakai (A cire Perdue)
Teknik ini digunakan pada pembuatan logam yang bentuk dan hiasannya lebih
rumit. Teknik ini diawali dengan membuat cetakan dari tanah liat. Selanjutnya
cetakan dilapisi dengan lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat. Kemudian benda
dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga menghasilkan rongga. Tuangkan logam
kedalamnya. Setelah dingin, pecahkan cetakan tanah liat.
2. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau
berkarat. Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan
merendamnya dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak
ingin ter-etsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi bahan
penolak asam (resist/bahan pelindung). Secara perlahan, asam akan melarutkan dan
mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang diinginkan. Sementara itu
bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Bahan larutan yang dipakai sangat bergantung
pada jenis logam yangakan dietsa.
Larutan etsa ini terdiri dari larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau
campuran dari keduanya. Teknik ini memerlukan perhitungan waktu untuk menentukan
seberapa dalam tingkat pengikisan.
3. Teknik Ukir
Teknik ukir adalah membentuk ornamen sederhana yang diterapkan pada tanah liat,
batu atau kayu dengan sistem gores dan temple. Teknik ini menggunakan sebuah alat
yang disebut pahat. Dilihat dari jenisnya, ukiran dibagi menjadi beberapa jenis :
a. Ukir Rendah ( Bas Relief ), gambar yang timbul kurang dari separuh bentuk
utuhnya.
b. Ukir sedang ( Mezzo Relief ), gambar yang timbul tepat separuh bentuk utuhnya.
c. Ukir Tinggi ( Haut Relief ), gambar yang timbul lebih dari separuh bentuk utuhnya.
d. Ukir Cekung atau ukir tenggelam ( Encreux Relief ), gambarnya tenggelam lebih
rendah dari bidang dasarnya.
5
e. Ukir Tembus atau ukir krawangan ( Ayour Relief ), dasarannya menembus bidang
dasar, sehingga dasarannya berupa lubang – lubang atau tembus.
f. Ukir Tumpang, gambarnya tumpang tindih diatas bidang dasar. Ukir tumpang serupa
dengan relief patung karena gambarnya utuh seperti patung. Contoh : relief patung
terkenal adalah kamadhatu di kaki candi Borobudur.
4. Teknik Ukir Tekan
Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasa di atas permukaan pelat logam tipis
dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan 0,4 mm untuk pelat
logam tembaga. Alat yang biasa digunakan pada teknik ini adalah alat yang dibuat dari
tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Bisa juga
menggunakan bamboo atau kayu.
Cara mengukir tekan adalah menekan permukaan benda mengikuti bentuk sesuai motif
atau gambar yang telah ditentukan.
5. Teknik Bubut
Alat yang diperlukan pada teknikini adalah pahatbubut yag berfungsi untuk mengiris,
menyayat, menggaruk dan membentuk benda. Contoh karya kerajinan dengan teknik
bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, dan lain-lain.
6. Teknik Anyaman
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpang tindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan anyam, sehingga menjadi
suatu karya anyaman. Bahan yang digunakan pada teknik anyaman antara lain bambu,
rotan, dan lain-lain.
G. Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras
1. Membuat rancangan
Rancangan adalah hal awal yang kita lakukan setelah mendapat ide untuk membuat
suatu kerajinan dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya akan menghasilkan
yang bagus. Rancangan biasanya dibuat di suatu kertas lalu kita menggambarnya.
2. Menyiapkan alat dan bahan
Setelah rancangan dibuat tahap selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat dan
bahan di utamakan memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapat hasil yang
baik.

6
3. Membuat benda sesuai rancangan
Setelah semua siap kita mulai dengan proses pembuatan, buatlah sebuah bagian dasar
terlebih dari suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat proses
pembuatan.
4. Tahap penyelesaian
Tahap akhir setelah kita membuat suatu kerajinan adalah salah satunya dengan
merapikan atau memberi hiasan atau beberapa tambahan lain sehingga meningkatkan
kualitas kerajinan tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan
dasar yang bersifat keras. Bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu :Bahan Keras Alami dan bahan keras buatan
B. Saran
Demikianlah makalah singkat ini semoga bermanfaat. Penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran atas makalah ini, dikarenakan masih terdapat kekurangan. Atas kritik dan
sarannya kami ucapkan terimakasih

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38553670/makalah_kerajinan_bahan_keras diunduh tanggal 9


Agustus 2022

https://feismo.com/doc-viewer diunduh tanggal 9 Agustus 2022

9
DOKUMENTASI HASIL KARYA KELOMPOK 1

A. Kerajinan Bahan Keras Alami

B. Kerajinan Bahan Keras Buatan

10

Anda mungkin juga menyukai