BAHAN KERAS
DISUSUN OLEH :
ANANDA SYAIFULLAH
VIII / 08
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan pembuatan kerajinan dari
bahan limbah keras dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala.
Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama
melakukan praktek pembuatan kerajinan lampu hias. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Orang Tua yang telah mendukung
3. Ibu Ida Riyani, S.Pd yang telah membimbing
Saya menyadari bahwa dalam penyusan laporan ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian kata pengantar ini saya buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya
bagi diri pribadi dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pembuatan
C. Manfaat Pembuatan
A. Alat
B. Bahan
C. K 3
D. Langkah Pembuatan
E. Hasil Karya
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang dibuatnya laporan ini adalah sebagai program pembelajaran, agar
siswa dapat mengembangkan kreatifitas, pengalaman serta wawasan siswa.
Dalam praktek ini siswa akan melakukan pembuatan produk dari bahan keras
yang diantaranya lampu hias, kemudian siswa diminta untuk mendiskripsikan
hasil pengamatan dan pembuatanya dalam bentuk laporan.
B. Tujuan Pembuatan
1. Pemenuhan tugas Prakarya materi Produk Kerajinan Bahan Keras.
2. Memanfaatkan waktu luang untuk sesuatu yang berguna
3. Menambah kreatifitas untuk mengeluarkan ide-ide kreatif
C. Manfaat Pembuatan
1. Tempat siswa berkreatifitasnya
2. Menjadikan siswa lebih aktif
3. Menambah wawasan siswa tentang proses pembuatan kerajinan dari
bahan limbah keras.
BAB II
LANDASAN TEORI
Seni kerajinan atau lebih sering disebut dengan seni kriya berasal dari kata ‘Kr’
dalam bahasa sansekerta, ‘Kr’ ini memiliki arti mengerjakan. Dari kata tersebutlah
muncul kata karya, kriya dan juga kerja. Seni kerajinan atau seni kriya ini dianggap
sebagai seni yang unik dan berkualitas tinggi karena didukuni oleh craftmanship yang
tinggi. Seni kerajinan tumbuh atas desakan kebutuhan praktis dengan menggunakan
bahan-bahan yang tersedia berdasarkan pengalaman yang diperoleh disetiap
harinya.
Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dan bahan lunak
dan produk kerajinan dan bahan keras. Produk kerajinan dan bahan keras merupakan
produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.
Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia,
bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat
beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering perunggu,
kapak, bejana, dan perhiasan.
b. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti
memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda
dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam).
Untuk melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam
ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist
(bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai
dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-
lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai
tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah
permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa
larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan
melarutkan logam, sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.
Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik,
atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat
baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya
sedikit atau bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-
logam tertentu lainnya.
c. Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu,
banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-
benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris,
seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran
tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus
(krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.
Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat
logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan pelat
logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan
ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai
kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu.
Cara menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan benda
kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.
e. Teknik Bubut
f. Teknik Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu
karya anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik
anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.
1. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-
nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai
pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni atau
dapat pula diphami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-
nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: Kesatuan
(unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kntras (contrast)
sehingga menimbulkan perasaan haru.nyaman,nikmat,bahagia,agung,ataupun
rasa senang.
2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut:
Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari
bahan keras.
a. Kerajinan Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak,
dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir,
tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat
sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias
dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah
serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat
keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah,
seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.
b. Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi
oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia
tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu
adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dan kayu yang dikerjakan atau
dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak
menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya
digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
c. Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilal estetis dan
ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan
bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dan yang paling sederhana sampai yang
rumit. Sampal saat mi, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan
saat mi, produk kerajinan bambu tampil dengan desain Iebih menarik dan artistik.
Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dan bambu adalah teknik
anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di
mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik. Berikut contoh
kerajinan dan bambu.
d. Kerajinan Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang
paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat
kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik
anyaman. Contoh produk kerajinan dan bahan rotan banyak digunakan pada meja
kursi, almari, tempat makanan, dan lain-lain.
e. Kerajinan Batu
Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi
serat tipis. Serat rami dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain,
kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan
yang kuat dan tahan korosi. OIeh sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai
badan mobil dan bangunan.
A. Alat
a. Cutter
b. Lem G
c. Vernis
d. Kuas
B. Bahan
a. Stick Es Krim
b. Kabel
c. Fitting
d. Lampu
e. Jek
C. K 3
a. Sarung tangan
b. Masker
D. Langkah Pembuatan
a. Siapkan bahan dan alat
b. Tempel stik es krim menjadi persegi
d. Ketinggian lampu bisa sesuai selera, jadi susun stik es krim sesuai
selera
e. Setelah selesai disusun, kabel dan fitting dipasang
E. Hasil Karya
Kerajinan tangan dari bahan keras yang berupa stik es krim dapat
menghasilkan kerajinan yang dapat digunakan sebagai benda hias serta
menghiasi rumah kita dan bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, lebih
bervariasi bentuknya dan lebih menarik. Produk lampu hias tersebut juga
dapat menjadi sumber penghasilan jika benar benar ditekuni dan
dimanfaatkan dengan baik.
Rincian Biaya:
5. Gunting -
6. Kabel -
7. Stakler -
1. Kesimpulan
Dari proses pembuatan kerajinan dari stik es krim di atas, dapat
disimpulkan bahwa stik es krim dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan
yang dapat bermanfaat.
2. Hambatan
a. Kurangnya pengalaman
b. Kurangnya ketrampilan dan kreativitas siswa
c. Kurang mampu dalam memerapkan teori dan praktek
d. Peralatan yang digunakan kurang memadai sehingga hasil tidak
maksimal
3. Saran
Disarankan untuk:
a. Lakukanlah proses tersebut dengan hati hati.
b. Mengukur dengan baik dan tepat
c. Menggunakan alat pengaman dengan baik dan benar.
d. Berhati-hati dalam menggunakan alat yang tajam.
e. Jangan takut untuk berkreasi
DAFTAR PUSTAKA
http://berbagiartikel2.blogspot.com/2015/03/kerajinan-bahan-lunak-dan-
wirausaha.html
https://pherchyie.wordpress.com/2012/07/13/contoh-laporan-pkl/
https://bencoxmaboxz.blogspot.co.id/2013/10/tutorial-membuat-box-mika_10.html
LAMPIRAN