Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah
dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.

Seperti yang sudah dipelajari pada pembahasaan sebelumnya, bahwa produk kerajinan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak maupun produk kerajinan dari
bahan keras. Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang
menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, contohnya dari kayu.

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh
lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi
keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan
yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan
utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka,
dan lain-lain.

Kerajinan ukir kayu banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, dengan memanfaatkan
motif ragam hias pada masing-masing daerah serta jenis kayu yang berkualitas tinggi
sehingga dapat menghasilkan suatu karya kerajinan yang bernilai tinggi. Dari kerajinan
bernilai tinggi tersebut dapat memungkinkan terjadinya proses perekonomian
antar masyarakat suatu daerah sehingga meninggikan tingkat kesejahteraan masyarakat.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan karya kerajinan dari ukir kayu adalah sebagai berikut:

Mengapresiasi keanekaragaman produk kerajinan dari bahan keras dan wirausaha di wilayah
setempat dan lainnya sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa.

Mengidentifikasi bahan, motif hias, teknik pembuatan, dan fungsi produk kerajinan dari
bahan keras di wilayah setempat dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli
lingkungan.

Menganalisis unsur estetika dan ergonomis produk kerajinan dari bahan keras serta
menunjukkan inovasi dalam berkarya dan semangat kewirausahaan.

Merancang pembuatan produk kerajinan dari bahan keras dan pengemasannya dengan
menerapkan prinsip perencanaan produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku jujur,
percaya diri, dan mandiri.
Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan keras berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinilitas ide dan
cita rasa estetis diri sendiri.

Membuat produk kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat dan lainnya dengan sikap
bekerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif.

Menganalisis keberhasilan dan kegagalan serta peluang usaha kerajinan dari bahan keras di
wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika dan ergonomis produk akhir
untuk membangun semangat usaha.

1.3 Manfaat

Manfaat dari pembuatan karya kerajinan dari bahan keras adalah:

Menghasilkan produk-produk terbaru yang berasal dari bahan keras

Mengeksplorasikan karya-karya pola motif ragam hias yang kreatif dan inovatif

Memberikan ilmu dan pengalaman dalam pembuatan kerajinan dari bahan keras yang pada
nantinya ilmu dan pengalaman itu sendiri akan kita petik hasilnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan
keras.

a. Kerajinan Logam

Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan
lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai
dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau
aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya,
seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol

kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik
yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.

b. Kerajinan Kayu

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh
lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi
keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan
yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan
utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka,
dan lain-lain.

c. Kerajinan Bambu

Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi
tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai
kebutuhan, mulai dari yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampai saat ini, bambu
masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan bambu tampil
dengan desain lebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan
alam dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman
Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.

d. Kerajinan Rotan

Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling
banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur
sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk
kerajinan dari bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,
e. Kerajinan Batu

Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan
merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia
menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana,
juga sebagai penghias benda. Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat
yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu
hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu
banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.

f. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)

Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat
tipis. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap
pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi.
Oleh sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan kapal. Dia juga
digunakan sebagai agen penguat untuk banyak produk plastik. Kerajinan fiberglass
membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri
atas cairan resin (minyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau
serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk
memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh hasil yang baik.
Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dari cair berubah menjadi padat dan
keras, serta berwarna bening mengilap. Berikut contoh kerajinan dari fiberglass.

B. Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Benda pakai, adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya. Unsur
keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Benda hias, adalah karya kerajinan yang dibuat
sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada
aspek kegunaan atau segi fungsinya.

C. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.

a. Unsur Estetika

Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan.Keindahan adalah nn


ilai estetis yang menyertai sebuahkarya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pe
ngalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula
dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan
(estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni),
keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan
haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
b. Unsur Ergonomis

Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan


aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti
berikut:

 Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan


produk kerajinan tersebut.
 Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila
produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang
terap. Produk kerajinan
terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
 Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan.
Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk
kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
 terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi
kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami
kesulitan dalam penggunaannya.

D. Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

a. Teknik Kerja Bangku

Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam
mengerjakan produk kriya kayu. Pekerjaan kerjabangku penekanan pada pembuatan benda
kontruksi dengan alattangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi
berbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur,membuat sambungan,
dan merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu. Persyaratan
kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan
pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi : tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat
tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat keapresisian hasil karya. Untuk
memperoleh hasil yang presisi pekerjaan kerja bangku biasanya dibantu dengan
menggunakan alat-alat semi masinal,disamping untuk mempercepat proses kerja. Tingkat
kejelasan gambar yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat
penghalus sangat menentukan hasil produk.

b. Teknik Bubut

Dalam pekerjaan membubut diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris,
menyayat/menggaruk dan membentuk benda. Proses Kerja Teknik Bubut:

 Potonglah kayu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja ditambah 2 cm pada setiap
ujungnya.
 Buatlah garis diagonal pada setiap ujung kayu dengan menggunakan penggaris dan
pensil untuk menentukan titik senter. Tandailah titik senter dengan menggunakan drip
atau palu besi.
 Ketamlah sudut-sudut kayu menjadi segi delapan dengan menggunakan ketam baja.
 Pasanglah benda kerja pada senter mesin bubut . Kemudian aturlah ketinggian
penyangga pahat sesuai dengan senter mesin bubut 6 Mulailah pembubutan dari
bentuk segi delapan menjadi silinder dengan menggunakan pahat kuku besar.
 Ratakan bentuk silinder dengan menggunakan pahat lurus atau pahat miring/sero.

c. Teknik Ukir

Ukir kayu adalah cukilan berupa ornamen atau ragam hias hasil rangkaian yang indah,
berelung-relung, saling jalin menjalin, berulang dan sambung-menyambung sehingga
mewujudkan suatu hiasan. Semula ukiran merupakan ornamen sederhana yang diterapkan
dengan sistem gores dan tempel pada tanah liat, batu atau kayu dengan alat yang sangat
sederhana pula, yang selanjutnya berkembang sampai sekarang menjadi ukiran yang
beraneka ragam coraknya. Hasil ukir kayu di Indonesia pada saat ini menunjukkan
perkembangan yang sangat pesat. Hal itu terbukti dengan semakin banyaknya jenis produksi
dan konsumen ukirkayu, terutama pada perabot dan jenis barang-barang kerajinan lainnya.

Khususnya di Jawa terdapat barang-barang ukir kayu yang dapat kita lihat terutama di Jawa
Tengah, tepatnya di Jepara sebagai penghasil ukir kayu utama yang sudah dikenal sejak
jaman dulu, di samping daerah lain seperti Serenan di Surakarta dan Polowijen di Kota
Malang Jawa Timur. Hasil ukir dari daerah-daerah tersebut umumnya berupa barang yang
digunakan dalam kehidupan rumah tangga berupa perabot dan hiasan serta barang yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Karya hasil ukir kayu yang diwujudkan adalah berupa barang-barang yang bersifat sebagai
berikut:

Teknologi kerja ukir kayu memerlukan perlengkapan yaitu meja kerja sebagai tempat
landasan untuk mengukir dan kursi sebagai tempat duduk untuk kerja supaya mendapatkan
kenyamanan dalam kerja ukir, penerangan ruangan, sistem sirkulasi udara (ventilasi
ruangan), ruangan harus memadahi sehingga dengan kelengkapan tersebut diatas akan
didapatkan situasi kerja yang nyaman.

E. Teknik Dasar Ukiran Kayu

Ukiran kayu adalah hobi yang sudah ada selama beberapa dekade. Beberapa orang
melakukannya untuk kesenangan, yang lain membuat ukiran yang rumit atau sederhana,
mebel atau tanda-tanda untuk mencari nafkah. Ada banyak cara untuk mengukir kayu, dari
raut sederhana untuk memotong perangkat kekuasaan yang kompleks. Teknik yang
digunakan untuk mengukir kayu dari berbagai pemotongan dan memahat untuk pembakaran.
Berikut adalah beberapa teknik termudah dan paling efektif untuk membantu Anda memulai
ukiran kayu dengan segera.

a. Memilih Kayu

Kayu yang Anda butuhkan untuk ukiran dikategorikan menjadi dua jenis – kayu keras dan
kayu lunak. Daun pohon-pohon dengan daun lebar yang kehilangan daun mereka selama
musim gugur setiap tahun banyak penyedia kayu, sedangkan kayu lunak tersedia dari pohon
cemara yang kerucut. Sementara kayu seperti oak, jati, sonokeling dan walnut berbagai
bentuk pertama, jenis kayu lunak – misalnya, butternut, pinus, basswood, cedar dan kapuk –
tampaknya paling populer dengan penggemar ukiran.

b. Peralatan Ukiran

Berbagai bentuk ukiran kayu memerlukan alat yang berbeda dan instrumen. Beberapa alat
yang paling umum adalah ukiran pisau yang berbeda ukuran, pahat persegi dan miring,
gouges, file, dan alat rasps perpisahan.

c. Teknik Ukiran Relief

Teknik ini umumnya digunakan untuk dua-dimensi benda seni untuk dekorasi di dinding
dan di sekitar rumah. Ini terdiri dari penghapusan kayu dari sebuah papan datar dari kayu dan
Penciptaan seperti objek yang diukir akan tampak seperti itu adalah tumbuh keluar dari
permukaan. Dimulai dengan ide desain, rencana master ukiran bantuan dilakukan di atas
kertas dan kemudian dibawa ke panel kayu.

Sederhana, instrumen tangan dioperasikan seperti gouges, palu dan pahat yang diperlukan
untuk ukiran. Selama proses tersebut, kayu pecah jauh dari pola, membuat kenaikan desain
dari kayu. Tepi desain tidak teratur kemudian mencukur agar sesuai garis dari pola asli.
Mendapatkan digunakan untuk mencengkeram dan bekerja instrumen baik dan membuat alat
yang cukup tajam untuk ukiran rapi adalah inti-ukiran relief keterampilan. d. Chip Ukiran

Ukiran Chip adalah teknik biasanya digunakan pada potongan lebih besar dari pekerjaan
seperti tunggul pohon atau kayu, dan menggunakan kapak dan pahat yang lebih besar. Teknik
ini jauh seperti patung, dan ini melibatkan chipping di kayu sampai Anda memunculkan
gambar patung. Dalam teknik chip-ukiran, juga dikenal sebagai ukiran sendok, Anda
menggunakan pisau untuk menghilangkan serpihan kayu kecil dari panel atau blok. Sebagian
besar dilakukan di butternut, pinus atau mahoni, ukiran chip yang melibatkan memanipulasi
dua permukaan – wajah dari panel kayu atau blok dan memotong titik berpotongan di bawah
permukaan kayu.

e. Pembakaran Kayu

Pembakaran kayu adalah teknik terutama digunakan untuk menambah desain untuk proyek
kayu yang selesai, tetapi beberapa pemahat benar-benar menggunakan metode pembakaran
untuk mengukir proyek-proyek kecil. Pena pembakar kayu membakar kayu, bukan dari
mengukir, meninggalkan tepi menghitam di sekitar ukiran akhir.

f. Mengerik Kayu

Ngerik adalah salah satu, cara tertua paling sederhana dan paling santai untuk bekerja
dengan kayu. Teknik ini melibatkan tidak lebih dari sepotong kayu dan pisau ukir. Kayu
pengrajin yang telah berlatih seni ini untuk kadang-kadang sering dapat duduk dan meraut
apa saja dalam waktu setengah jam atau lebih. Ngerik hanya masalah pemotongan bit kayu
jauh dari blok sampai desain Anda setelah terbentuk. Dalam banyak kasus, pemahat kayu
terampil melakukannya dengan pisau kecil, dan merinci dengan pisau yang sama.

g. Teknik Ukir Putaran

Sebuah jenis tiga-dimensi dari ukiran kayu yang digunakan terutama oleh seniman dan
pemahat berpengalaman, teknik putaran menimbulkan berbagai pilihan objek dan patung-
patung. Anda awalnya membuat tanah liat atau model lilin, maka kerangka kawat untuk
pelengkap eksternal objek. Akhirnya, sebuah balok kayu adalah kunci untuk ini untuk
mengukir potongan seni yang dihasilkan. Teknik ini membutuhkan hampir semua kayu-
ukiran alat dan instrumen.

f. Bantuan Ukiran

Pertolongan ukir adalah seni chipping dan memotong pada sepotong kayu datar untuk
membawa muncul ukiran sehingga tampak tiga dimensi. Ukiran Relief ini biasanya dilakukan
dengan sebuah alat pahat dan palu, pisau ukir meskipun sering digunakan untuk detail
pekerjaan sampai selesai. Pada ukiran relief, pengrajin pahat kayu dari potongan datar sampai
gambar, dia mulai mengambil bentuk dalam kayu, sehingga muncul
CONTOH KERAJINAN NYA

1. Kerajinan Kalender dari Limbah Kayu

 Siapkan kayu bekas dengan ukuran 1,4 inchi. Siapkan juga bahan lainnya seperti cat
berbeda, gunting, kardus, spidol, dan lem.
 Warnai 4 balok kayu bekas yang telah disiapkan. Warna masing-masing balok
kayunya bisa kamu bedakan untuk hari, tanggal, bulan, dan tahun.
 Potong kardus yang sudah disiapkan di awal. Potongan kardus yang harus kamu
siapkan adalah berukuran 6 x 2,4 inchi sebagai alas.
 Kemudian buat juga potongan berukuran 6 x 1 inchi sebagai bagian depan, 6 x 2,6
inchi sebagai bagian belakang, dan penyangga dengan ukuran 6 x 1,4 inchi sebanyak
2 potong.
 Potong kardus lagi menjadi dua bagian sebagai cover penyangga kotak kalender, dan
tutup bagian kalender yang masih berlubang. Warnai potongan kardus yang sudah
menempel pada kalender, sesuai dengan selera. Jangan lupa tulis angka kalender.
 Rekatkan tiap kotak kayu berwarna yang sudah terangkai dengan menggunakan lem.
Kalender pun siap dipajang.

2. Lampu Hias dari Bambu

Alat dan Bahan Kerajinan Lampu Hias dari Bambu:


 Batang bambu 1-3 meter
 Lampu irit daya 5 watt bersama dengan warna cocok sesuai selera (merah, kuning,
putih, biru, dll)
 Kabel lampu secukupnya
 Kuas cat
 Cat warna cocok sesuai selera atau pelitur jika ingin warna natural bambu
 Cat clear
 Semen
 Amplas
 Gunting/cutter
 Gergaji
 Alat Pahat
Tahapan Membuat Lampu Hias dari Bambu

Jika bahan-bahannya sudah siap, Berikut langkah untuk melakukannya:

 Potong bambu yang sudah disiapkan se-panjang 1,5 meter atau mampu mengatur
selera kamu. Pastikan bambu yang dipilih adalah bambu kering yang masih kuat dan
berdiameter tidak cukup lebih 10 cm.
 Amplas permukaan bambu sampai halus, lalu cat total permukaan bambu atau mampu
juga dimanfaatkan pelitur. Setelah itu menanti sampai cat kering.
 Apabila pada cat sudah terasa kering, bisa memulai gergaji bambu pada bagian bawah
ruas bambu untuk jadi tatakan lampu bambu kamu.
 Gergaji juga bagian atas bambu untuk keluarnya sinar lampu.
 Lubangi bagian sedang dari ruas bambu bagian bawah lampu-mu untuk lubang masuk
kabel.
 Dengan manfaatkan alat pahat dan gergaji, berikan lebih dari satu lubang bersama
dengan ukuran yang bervariasi di batang lampu bambu-mu untuk area keluarnya
cahaya.
 Amplas lagi bagian lampu yang terbuka agar halus dan rapih.
 Gunakan semen untuk membuat dudukan lampu bambu agar mampu berdiri tegak.
 Tinggi dudukan tidak cukup lebih 7-10 cm. Pins bisa untuk gunakan ukuran ember
kecil atau bisa juga mengguakan kaleng bekas cat untuk cetakan semen.
 Cat/pelitur lagi lampu bambu-mu selanjutnya dudukannya agar tampilan lampu hias
lebih menarik.
 Pasang lampu di lampu hias dari bambu-mu selanjutnya instalasi kabelnya.
 Letakkan di area yang direncanakan.
 Nyalakan lampu dan menikmati hasilnya.

3. Tempat pensil
Bahan-bahan:

 Rotan
 Gunting
 Cat/pewarna
 Kuas
 Cetakan (bisa berupa botol ataupun gelas)
Cara membuat kerajinan rotan
 Rendam rotan terlebih dahulu di dalam air supaya rotan tidak mudah patah. Bisa juga
direndam di dalam air berwarna untuk memberi efek pewarnaan pada rotan.
 Ambil 3 lembar rotan berukuran 40 cm dan susun menyilang. Di bagian 2, tambahkan 1
lembar rotan panjang untuk dijadikan pakan atau rotan yang berjalan.
 Buat sumbu dan mulai di bagian tengah (mirip seperti obat nyamuk bakar). Apabila telah
didapat 3 putaran, buka jaring-jaring tersebut untuk memulai menganyam.
 Lanjutkan menganyam sampai Anda mendapat ukuran lingkaran (diameter alas) yang
diinginkan. Lanjutkan dengan menegakkan jari-jari atau lungsin supaya terbentuk
anyaman 3 dimensi. Anda bisa menyelipkan rotan baru jika rotan yang sedang dikerjakan
habis di tengah jalan.
 Lilitkan pakan lagi sampai mencapai ukuran dan bentuk yang diinginkan. Sesuaikan
sketsa tempat pensil yang cantik. Selipkan botol atau gelas (cetakan) saat melilit anyaman
yang mulai naik ke atas.
 Apabila anyaman mencapai ketinggian yang diinginkan, gunting sisa rotan dan mengunci
bagian atas dengan cara jaring-jaring yang ditekuk atau diselipkan pada anyaman.
 Warnai tempat pensil rotan Anda menggunakan pasta ataupun cat.
 Tempat pensil siap untuk dipakai.
Seperti halnya mebel lainnya, produk berbahan rotan juga perlu dirawat dengan baik agar
tidak cepat rusak dan tampak jelek. Setelah mengetahui cara membuat kerajinan
rotan dengan mudah, ada beberapa tips perawatan yang bisa dilakukan:
 Hilangkan debu yang menempel pada furnitur berbahan rotan minimal satu minggu
sekali. Hindari penggunaan bahan kimia saat membersihkan karena dikhawatirkan
merusak kerajinan rotan tersebut.
 Cat kembali rotan yang sudah memudar secara berkala. Pewarnaan pada rotan akan
membuat penampilan kerajinan rotan selalu terlihat cerah.
 Hindarkan kerajinan rotan dari sinar matahari secara langsung karena warnanya cepat
pudar dan rusak.
BAB III

METODOLOGI PEMBUATAN

A. Alat Pembuatan :

1. Satu set alat ukir kayu (pahat coret)

2. Gergaji

3. Palu

4. Amplas

5. Kuas

6. Kertas karbon

7. Pensil

8. Kertas HVS

B. Bahan Pembuatan :

1. Kayu ukir

2. Cat kayu atau vernis

C. Proses Pembuatan :

1. Buatlah pola dikertas HVS

2. Potonglah kayu ukir dengan ukuran 30 x 30 cm

3. Jiplaklah pola yang dikertas HVS tadi ke kayu

4. Hasil jiplakan tersebut di ukir ke dalam mengikuti pola yang telah tadi dibuat

5. Amplaslah hasil ukiran

6. Catlah kayu dengan vernis pada permukaan pola

7. Jemurlah kayu kurang lebih 5 jam

8. Hasl ukiran telah selesai


BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan

Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan
bahan dasar yang bersifat keras. Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh
dilingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, dan rotan.
Bahan keras buatan adalah bahan – bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat
digunakan untuk membuat barang - barang kerajinan seperti berbagai jenis logam dan
fiberglass. Kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan dari kayu yang
dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.

b. Saran

Dalam proses pembuatan sebaiknya menggunakan berbagai jenis pahat ukir agar hasil
ukiran maksimal. Kemudian tetap memperhatikan keselamatan kerja sehingga tercipta produk
yang unggul dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai