Anda di halaman 1dari 33

Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang dalam tahap pembuatannya menggunakan bahan yang

bersifat keras. Kerajinan bahan keras juga dibedakan menjadi 2, yaitu :


1. Kerajinan Bahan Keras Alami
Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari
alam atau mengalami pengolahan tanpa mengakibatkan perubahan wujud benda itu. Bahan Keras
Alami mudah didapatkan dan relatif murah karena beberapa bahan bisa kita ambil langsung di sekitar
kita.
Contohnya yaitu :

 Kayu  Kerang
 Biji – Bijian  Tulang
 Bambu  Rotan
 Batu  Pasir
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Berbeda dengan kerajinan bahan keras alami, kerajinan bahan keras buatan adalah kerajinan yang
bahannya telah mengalami pengolahan kembali.
Contoh kerajinan bahan keras buatan :

 Kaca  Semen
 Kaleng  Kawat
 Logam ( Tembaga, Perak, Kuningan,  Timah
Emas dan Alumunium )  Besi
Berikut contoh kerajinan bahan keras :
- Lemari rotan - Patung
- Kursi jati - Kalung dari Kerang
- Bingkai Foto - Cincin Emas
- Gong - Angklung
- Uang Logam - Meja

Dalam tahap pembuatannya kerajinan bahan keras tidak begitu berbeda dengan kerajinan bahan lunak,
cuman berbeda cara pengerjaannya saja, berikut tahapannya :
Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras
a. Membuat rancangan
Rancangan adalah hal awal yang kita lakukan setelah mendapat ide untuk membuat suatu kerajinan
dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya akan menghasilkan yang bagus. Rancangan
biasanya dibuat di suatu kertas lalu kita menggambarnya.
b. Menyiapkan alat dan bahan
Setelah rancangan dibuat tahap selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan di
utamakan memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapat hasil yang baik.
c. Membuat benda sesuai rancangan
Setelah semua siap kita mulai dengan proses pembuatan, buatlah sebuah bagian dasar terlebih dari
suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat proses pembuatan.
d. Tahap penyelesaian
Tahap akhir setelah kita membuat suatu kerajinan adalah salah satunya dengan merapikan atau
memberi hiasan atau beberapa tambahan lain sehingga meningkatkan kualitas kerajinan tersebut.
Produk kerajinan sangat beraneka ragam.
Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan keras.

a. Kerajinan Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain.
Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor,
ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai
perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional
lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol
kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak
mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.

b. Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga
hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi
para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu
yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya.
Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.

c. Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak
ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dari
yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk keperluan
tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan
bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan
bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia
sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai
motif dan bentuk yang menarik. Berikut contoh
kerajinan dari bambu.

d. Kerajinan Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak
menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat
cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dari bahan rotan
banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,
dan lain-lain. Berikut contoh karya kerajinan dari bahan rotan.

e. Kerajinan Batu
Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan
penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan
warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap
busana, juga sebagai penghias benda. Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna
putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu
hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak
digunakan untuk hiasan interior dan eksterior. Berikut
contoh kerajinan dari batu.

f. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)


Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat ini
dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian,
diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. Oleh sebab, itu fiberglass
biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat
untuk banyak produk plastik. Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses
pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (minyak resin bahan dasarnya minyak
bumi dan residu), katalis,
met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk
memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat
cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dari cair berubah menjadi padat dan keras, serta
berwarna bening mengilap. Berikut contoh kerajinan dari fiberglass.
 Fungsi Kerajinan dari Bahan Keras
Fungsi kerajinan bahan keras dibedakan menjadi 2, yaitu :
Sebagai benda pakai
Karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur keindahan sebagai
pendukung. Contohnya lemari, rak buku, meja, kursi, dan lain sebagainya.
Sebagai benda hias
Karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau hiasan, fungsi ini lebih menonjolkan aspek
keindahan daripada aspek kegunaan atau fungsinya. Contohnya yaitu seperti bingkai, patung, hiasan
dinding, gantungan kunci, dan lain-lain.
Pengertian Unsur Estetika
Unsur estetika adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Pengertian unsur estetika
sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang
diperolah ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang
memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki 4 prinsip
yaitu :
kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga
menimbulkan perasaan haru, nyaman, bahagia, nikmat, agung, ataupun rasa senang.

Pengertian Unsur Ergonomis


Pengertian unsur ergonomis pada produk kerajinan aspek fungsi menepati porsi utama atau karya
kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Maka karya kerajinan harus
mempunyai nilai ergonomis. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut :
1. Keamanan (security) adalah jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan
tersebut. Setiap produk kerajinan tidak semuanya aman digunakan. Maka dari itu sebelum kita
membeli suatu kerajinan kita harus memilih-milih produk kerajinan yang aman dan efisien untuk
digunakan, serta kerajinan tersebut tidak gampang rusak.
2. Kenyamanan (comfortable) adalah kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk
kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
3. Keluwesan (flexibility) adalah keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap atau
pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk
kerajinan terap atau pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar
pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaanya.

Kesimpulannya adalah Perngertian Unsur Estetika merupakan sebuah objek yang memiliki unsur
keindahan, sedangkanPengertian Unsur Ergonomis merupakan sebuah kerajinan yang memiliki
nilai ergonomis seperti keamanan, kenyamanan, dan keluwesan.

 Motif Ragam Hias Pada Kerajinan Bahan Keras


a. Motif realis, merupakan motif yang dapat di ambil dari keadaan alam yang bersifat nyata, seperti
tumbu-tumbuhan, hewan, bentuk batuan, bentuk awan, bentuk matahari dan lain-lain.
b. Motif abstrak, merupakan motif yang sulit dikenali, disisi lain motif ini menggunakan bentuk
bebas.
c. Motif dekoratif, merupakan suatu motif dengan tujuan memperindah objek benda yang akan di
gambar dalam motifnya. Motif ini memodifikasi bentuk alam dengan seindah mungkin tanpa
mengubah bentuk aslinya.
d. Motif geomatris, merupakan motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur. Contohnya
adalah lingkaran, kerucut, persegi, segitiga dan lain-lain.
Dalam pembuatan kerajinan bahan keras pastinya terdapat teknik - teknik. Taukah kalian tentang
teknik - teknik itu? Kali ini kita akan membahas "Macam - Macam Teknik Dalam Pembuatan
Kerajinan Bahan Keras".
1. Teknik Cor
Teknik ini sudah ada sejak zaman perunggu. Di gunakan untuk mencetak gending perunggu,
kapak, bejana dan perhiasan. Teknik cor di bedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Teknik Tuang Berulang (bivalve)
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat di pakai berulang
kali, Sesuai kebutuhan. Teknik ini di gunakan untuk mencetak bentuk atau hiasan benda sederhana.
b. Teknik Tuang Sekali Pakai
Di gunakan untuk mencetak hiasan yang lebih rumit. Teknikini di awali dengan membuat model
dengan tanah liat dan di lapisi lilin. Kemudian menuangkan perunggu di dalamnya. Setelah perunggu
dingin cetakan dapat di pecah.
2. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Jerman yang berarti berkorosi atau berkarat. Teknik ini di lakukan
dengan merendam benda di dalam larutan asam. Tujuanya untuk melarutkan sebagian dari permukaan
benda yang akan di bentuk.
3. Teknik Ukir
Merupakan teknik yang sudah di kenal sejak zaman batu muda. Pada saat itu benda benda di
rumah tangga di beri ukiran, misalnya gerabah atau kayu. Motif ukirannya : Zig-zag, segitiga, garis,
lingkaran dan tumpal.
4. Teknik Ukir Tekan
Merupakan teknik membuat hiasan di atas plat logam tipis dengan ketebalan 0,2 mm untuk plat
kuningan dan 0,4 mm untuk plat logam tembaga. Teknik ini di lakukan dengan menekan permukaan
benda kerja mengikuti bentuk motif yang di inginkan.
5. Teknik Bubut
Teknik ini memerlukan alat pemotong , mengiris dan menyayat untuk membentuk benda yaitu
pahat bubut. Contoh kerajinan ini adalah vas bunga dari kayu, asbak kayu,dll.
6. Teknik Anyam
Teknik ini di lakukan dengan cara menyilang-nyilangkan atau menumpang tindihkan bahan
sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras yang dapat menggunakan teknik anyam di
antaranya : bambu, rotan , dan plastik.Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk
menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan
dipakai. Wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan,
melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik
(gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil
pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,
pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai
perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu
diperhatikan dalam perencanaan.Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan
kemasan. Pertama, kemasan harus menarik. Kalau kemasan tidak atau kurang menarik, kemasan akan
kehilangan fungsinya karena suatu produk harus bersaing dengan sejumlah produk lainnya dalam
kategori yang sama di tempat penjualan. Salah satu cara membuat kemasan yang menarik adalah
dengan penggunaan warna yang cermat, warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di
tempat penjualan. Warna yang terang akan lebih terlihat dari jarak jauh karena memiliki daya tarik
dan dampak yang lebih besar. Kedua, isi (contents) kemasan harus dapat memberikan informasi dan
daya tarik tentang barang yang dikemas.Pengemasan adalah sebuah teknik terkordinir yang diciptakan
untuk menyiapkan produk supaya siap untuk ditransportasikan, disimpan, dijual, dan dipakai.yang
bisa didapatkan dengan adanya wadah atau pembungkus pada suatu produk, salah satunya adalah bisa
mendukung produk tersebut agar terhindar dari risiko kerusakan ketika proses distribusi
berlangsung.Bukan hanya itu saja, kemasan produk kerajinan bahan keras produk juga bisa
melindungi produk dari bahaya pencemaran dan masalah fisik lainnya, baik itu bersifat tekanan,
benturan, maupun yang getaran.Disamping itu, pengemasan juga bermanfaat untuk menempatkan
suatu hasil pengolahan, ataupun produk industri supaya mempunyai bentuk yang bisa mempermudah
proses penyimpanan, pengangkutan, serta penyaluran kepada para konsumen.Nah, kalau dilihat dari
segi pemasarannya, packaging pada suatu produk tentu sangat berperan penting, dan menjadi variabel
utama yang wajib diperhatikan kembali bagi para produsen.Selain bisa menaikkan kemungkinan para
konsumen untuk membelinya, packaging pada produk juga dapat menambah kesan yang lebih di mata
para pembeli kalau dibandingkan dengan produk yang tidak menggunakannya.Karena itulah desain,
warna, dan tampilan dari kemasan produk kerajinan bahan keras harus dikerjakan dengan sebaik
mungkin, serta diperhatikan dalam proses perencanaannya.
Fungsi Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras
Secara umum, fungsi dari pengemasan pada bahan makanan terbagi ke beberapa poin, diantaranya
adalah:
1.Menjadi wadah sebuah produk selama proses pengiriman, mulai dari produsen produk, hingga
sampai ke tangan pengguna.
2.Melindungi dan mengawetkan produk, contohnya seperti dapat menghindarkan dari sinar
ultraviolet, panas matahari, kelembapan suhu, oksigen, tekanan, serta pencemaran dari virus ataupun
kuman yang bisa merusak & menurunkan kualitas dari suatu produk.
3.Sebagai identitas dari produk, dalam konteks ini, kemasan produk kerajinan bahan keras dapat
digunakan sebagai media petunjuk bagi para konsumen melalui label yang terdapat pada pack produk
tersebut.
4.Meningkatkan efisiensi produk, contohnya: mempermudah penghitungan suatu produk berdasarkan
kemasan produk kerajinan bahan kerasnya, serta memprmudah pengiriman dan penyimpanan produk
tersebut.
5.Melindungi dari dampak buruk dari luar, dan melindungi juga dari zat mengganggu yang ada di
dalam produk.
Contohnya seperti produk yang memiliki aroma menusuk, ataupun produk berbahaya seperti air keras,
gas beracun, dll.Ataupun produk yang bisa memengaruhi warna dan aroma, maka dengan mengemas
produk dengan baik tentunya bisa melindungi produk-produk lain yang ada di sekitarnya.
6.Memperluas penggunaan dan pemasaran produk, contohnya penjualan sirup dan kecap yang
mengalami peningkatan pula semenjak penerapan kemasan produk kerajinan bahan keras pada botol.
7.Meningkatkan daya tarik calon pengguna.
8.Sebagai media petunjuk informasi dan advertising.
9.Memberi kenyamanan untuk para pembeli.

Persyaratan Bahan Kemas


Untuk menetapkan fungsi perlindungan dari kemasan produk kerajinan bahan keras produk, maka
dibutuhkan pula dipertimbangkan aspek-aspek kualitas produk yang akan dilindungi nantinya.Sebab
mutu dari suatu produk ketika mencapai tangan pembeli sangat bergantung pada kondisi bahan dasar,
cara pengolahan, serta kondisi penyimpanan dari produk yang hendak dikemas.Dengan begitu, fungsi
dari kemasan produk kerajinan bahan keras tersebut wajib memenuhi beberapa kualifikasi sebagai
berikut:
1.Kemampuan/ daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam prosedur pengerjaan,
pengangkutan, pengiriman, penyimpanan, dan penyusunan produk.
2.Mempunyai kapabilitas supaya bisa melindungi isi produknya dari beraneka macam resiko dari luar,
contohnya perlindungan dari pengaruh kelembaban udara panas ataupun dingin, cahaya matahari, bau
asing, gesekan/tekanan mekanis, dan kontaminasi mikroorganisme.
3.Dapat menjadi daya tarik untuk konsumen.
Dalam perihal ini, pengenalan produk, informasi dan penampilan seperti desain, warna, dan
keindahan bahan kemasan produk kerajinan bahan keras wajib di utamakan.
4.Persyaratan ekonomi, artinya, kemampuan dalam mencukupi keinginan pasar, sasaran masyarakat,
serta tempat tujuan konsumen.
5.Mempunyai bobot, ukuran, dan bentuk yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah
dibentuk atau dicetak, dan mudah juga untuk dibuang.Nah, tentu dengan adanya perjanjian yang harus
dipenuhi pada kemasan produk kerajinan bahan keras tersebut, pastinya kesalahan-kesalahan dalam
hal memilih bahan pokok, kesalahan-kesalahan dalam memilih desain kemasan produk kerajinan
bahan keras, dan kesalahan-kesalahan dalam memilih jenis kemasan produk kerajinan bahan keras
pun dapat diminimalisir.Apalagi, kalau Anda menggunakan mesin dari Ramesia.com yang tentunya
memiliki kualitas tinggi.Sudah dapat dipastiin, untuk masalah proses pastinya akan jauh lebih cepat
dan efektif, serta kekurangan-kekurangan yang proses pengemasan bisa dihilangkan.Selain itu, ada
pula beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk sebuah kemasan produk kerajinan bahan keras
supaya bisa disebut kemasan produk kerajinan bahan keras yang memadai untuk digunakan.

Syarat Manfaat Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras yang Baik


Untuk bisa memenuhi syarat-syarat tersebut, maka setidaknya sebuah kemasan produk kerajinan
bahan keras harus mempunyai faktor-faktor sebagai berikut:
1.Kedap udara, baik itu oksigen maupun gas lainnya.
2.Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi ataupun menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat
menjaga kualitas aroma, warna, dan cita rasa dari produk yang dikemas.
3.Kedap terhadap air (mampu menahan unsur air ataupun kelembapan udara yang ada di sekitarnya).
4.Kuat dan tidak mudah bocor terhadap tekanan.
5.Cendrung tahan terhadap panas.
6.Mudah dikerjakan secara massal dengan harganya relatif murah.

KD 3.6
Pengelolaan Persediaan
Kelancaran bisnis perlu ditunjang dengan adanya persediaan barang.Persediaaan barang yaitu barang
barang yang harus ada sebelum diperlukan yang meliputi bahan mentah (raw material), benda kerja
(material in process), bahan pembantu (supplies inventory) dan barang jadi (final goods) Pengelolaan
persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar persediaan tetap stabil sesuai
rencana.Sedangkan bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan
dari produk jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk.

Tujuan dikelolanya persediaan barang adalah :


1. Menjaga jangan sampai persediaan habis
2. Menjaga jangan sampai mengecewakan konsumen
3. Menjaga agar jangan sampai jumlah persediaan barang berlebihan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan barang dagangan :
1. Sistem pencatatan yang paling tepat
2. Metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan
3. Menghitung persediaan barang dagangan
4. Menyusun laporan persediaan.

Sistem pencatatan persediaan barang ada dua yaitu :


1. Pencatatan secara terus menerus (perpetual system) yaitu mencatat semua penambahan dan
pengurangan dengan cara yang sama seperti pencatatan kas.
2. Pencatatan secara periodik (periodic system) yaitu pencatatan yang dilakukan pada waktu atau
periode tertentu.
Metode pencatatan persediaan barang dagangan dan bahan baku digunakan cara sebagai berikut :
1. First -in, First - out (FIFO)
Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
2. Last-in, First-out (LIFO)
Barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
3. Average Cost (AC)
Barang -barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya.
Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan
(uniqueness) dan estetika (keindahan), sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan
pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai,
perhiasan, furnitur, dan sandang.
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang perencanaan proses
produksi kerajinan dari bahan lunak. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai
macam perencanaan proses produksi kerajinan dari bahan keras yang ada di daerah kamu serta di
wilayah Nusantara.

a. Pengelolaan Sumber Daya Usaha


Pada materi produk kerajinan dari bahan lunak, kamu telah mempelajari tentang pengelolaan
sumber daya usaha yang meliputi enam tipe sumber daya (Man, Money, Material, Maching,
Method, dan Market). Berdasarkan konsep enam tipe sumber daya tersebut, kamu diharapkan dapat
menganalisis dengan menggunakan buku referensi atau melalui media informasi/internet tentang
pengelolaan sumber daya usaha pada produk kerajinan dari bahan keras yang ada di wilayah
Nusantara.
b. Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan
Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai
fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi,
tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk dan
estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan bentuk karya.
Aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan (ergonomi).
Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik atau pemakai.
Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai fungsi hiasan.
c. Menentukan Segmentasi Pasar
Secara ekonomi kerajinan cukup menjanjikan dan memiliki peluang pasar yang
mengembirakan. Apalagi ditunjang dengan melimpahnya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah
dibandingkan dengan hal yang sama di negara lain, sehingga dapat menekan biaya produksi.
Penambahan ragam hias dan warna yang beraneka ragam menambah nilai estetik dan sekaligus dapat
meningkatkan nilai ekonomi produk tersebut. Sentuhan estetik pada produk kerajinan sangat
diperlukan untuk mengangkat citra kerajinan. Untuk menentukan produk kerajinan yang akan
diproduksi, kita harus memperhatikan selera pasar.
d. Menentukan Bahan/Material Produksi Kerajinan
Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat penting karena material
akan mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga
akan mempengaruhi kualitas barang tersebut.
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang menentukan bahan/
material produksi kerajinan dari bahan lunak. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh
berbagai bahan/material produksi kerajinan dari bahan keras yang ada di daerah kamu serta di wilayah
Nusantara.
e. Menentukan Teknik Produksi
Beberapa jenis kerajinan membutuhkan alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya.
Teknik produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat , dan cara yang digunakan.
Pembuatan produk-produk kerajinan yang menggunakaan bahan keras alami dapat dilakukan
dengan teknik-teknik berikut.
1) Teknik pahat
2) Teknik ukir
3) Teknik konstruksi atau sambungan
4) Teknik raut
5) Teknik bubut dan sebagainya

B. Produksi Kerajinan Ukir Kayu


1. Merancang Produk Kerajinan Ukir Kayu
Merancang sering kita kenal dengan istilah ”desain”. Jadi dalam hal ini merancang gambar desain
awal dalam membuat sebuah produk kerajinan sebelum dibuat. Adapun kelengkapan dalam gambar
rancangan tersebut sebaiknya mencakup: gambar tampak depan, tampak samping dan tampak atas
serta ukurannya yang jelas. Selain itu, harus ada gambar potongannya dan gambar perspektifnya.
Kelengkapan gambar tersebut diharapkan memudahkan perajin yang akan mengerjakan produk
kerajinan tersebut, tidak kesulitan dan tidak terjadi kesalahan.
2.Bahan Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu
Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir kayu harus diperhatikan, baik dari
jenis kayu ataupun dari kualitas tekstur kayunya, karena akan memengaruhi dan menentukan hasil
dari produk yang akan dibuat. Tidak semua bahan kayu dapat diukir dengan kualitas standar. Bahan
ukiran kayu harus dipilih jenis kayu yang memiliki serat padat, lurus, tidak terlalu keras, dan tidak
mudah pecah serta kembang susutnya rendah.
Jenis kayu yang baik untuk pekerjaan ukiran dan yang biasa digunakan di sentra-sentra ukiran di
Indonesia antara lain: kayu jati, mahoni, cendana, eboni.
3. Alat Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu
Peralatan yang digunakan untuk produksi kerajinan kayu harus standar dan sesuai dengan
fungsinya. Jika benda yang akan dikerjakan produk ukiran, maka yang digunakan adalah seperangkat
peralatan ukir. Jika untuk kerja sekrol maka peralatan sekrol yang digunakan. Alat finishing
disesuaikan juga dengan teknik dan bahan finishing apa yang akan digunakan.
Berikut ini merupakan contoh bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan
ukir kayu.
a. Pahat Ukir b. Palu Kayu c. Meja Kerja
d. Klem h. Penggaris l. Gergaji Belah
e. Sikat Ijuk i. Kertas Gambar m. Ketam Tangan
f. Mesin Sekrol j. Lem Kayu n. Meteran
g. Pensil k. Kertas Ampelas o. Bor
4. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara
memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan
aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya. Perlengkapan dan manfaat kesehatan dan
keselamatan kerja dalam kerja ukir antara lain seperti berikut.
a. Sebelum bekerja hendaknya memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang
serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b. Pakailah pakaian kerja untuk melindungi dan menghindari kotoran kayu pada saat kerja ukir.
c. Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir agar terhindar dari kecelakaan/terkena pahat apabila
jatuh dari meja kerja.
d. Jika perlu, pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita sedang mengasah pahat dan merawat
pahat agar tangan kita tidak terluka dan tidak kotor.
e. Masker, digunakan pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, pengamplasan dan finishing.
f. Jika sedang bekerja tidak diperkenankan bergurau/bercanda, karena dikawatirkan akan terjadi
kecelakaan kerja.
g. Atur yang rapi pahat ukir di atas meja sehingga tidak berantakan dan akan memudahkan ketika
memilih pahat saat bekerja.
h. Jika sudah selesai bekerja, kita wajib membersihkan kotoran sisa pahatan kemudian
mengembalikan pahat pada tempatnya.
i. Limbah dikelola dengan baik.
5. Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu
Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan
dan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja yang harus
dilakukan ketika akan melakukan kerja mengukir.
a. Penyiapan bahan
Prinsip kegiatan penyiapan bahan adalah menyiapkan kayu yang akan diukir sesuai ukuran yang
ditentukan. Kegiatan ini meliputi mengukur, memotong, dan menghaluskan permukaan kayu.
b. Penyiapan alat
Prinsip kegiatan penyiapan alat adalah memilih alat yang akan digunakan dan mengondisikan alat
dalam keadaan siap pakai sehingga benar-benar siap digunakan untuk mengukir. Alat yang tumpul
harus diasah hingga tajam.
c. Membuat Rancangan/Gambar Kerja
Sebelum menentukan benda kerja/produk terlebih dahulu mendesain karya kerajinan yang akan
dibuat. Pelajarilah beberapa motif yang bisa diukir serta di mana penerapannya. Hal ini dapat diawali
dengan belajar membuat sketsa-sketsa desain yang paling sederhana yaitu dengan motif-motif
geometris dan penerapannya.
d. Menyiapkan Pola
Prinsip penyiapan pola adalah menyiapkan atau membuat gambar sesuai bentuk dan ukuran yang
akan diukir. Gambar pola ini sekaligus akan digunakan sebagai acuan/pedoman untuk kerja mengukr
supaya bentuk dan ukuran tidak menyimpang dari ketentuan.
e. Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan
Setelah proses memola selesai, maka langkah selanjutnya adalah menempel pola pada papan yang
sudah disiapkan. Caranya : papan diberi lem secukupnya dan diratakan, pola direkatkan pada papan
yang sudah diberi lem, dari satu tepi ke tepi yang lain kemudian pola ditekan pelan-pelan hingga
posisi gambar rata, halus dan tepat.
f. Menyekrol (krawangan)
Menyekrol adalah proses melubang/memotong motif menjadi tembus yang sering disebut ukir
krawangan. Proses ini tidak selalu dilakukan dalam proses mengukir, bergantung pada keinginan
dalam membentuk ukirannya. apakah menginginkan ukiran krawangan atau tidak.
g. Memahat Awal (getak’i)
Permulaan pekerjaan mengukir adalah membuat “bukaan” ukiran. Bukaan adalah membentuk
ukiran secara garis besar dan dalam keadaan kasar dan global. Pada tahapan ini, diperlihatkan arah
dan bentuk ukiran, seperti: bentuk bulat, cekung, tinggi atau rendah sebatas getakan garis pola
sehingga jika gambar atau pola yang telah ditempel terkelupas, motifnya tidak hilang.
h. Memahat Bagian Dasaran (lemahan)
Memahat pada dasaran/ lemahan dilakukan apabila ukirannya tidak tembus/ krawangan, sehingga
motifnya akan terlihat jika lemahannya sudah selesai di buat. Ini salah satu contoh proses lemahan
pada bidang ukiran motif yang lain.
i. Membentuk ukiran
Proses ini merupakan proses pembentukan tinggi rendahnya motif, atau timbul cekungnya motif
sehingga membentuk sebuah ukiran yang indah dan menarik.
j. Memberi Benangan (Coretan) pada Motif
Membuat garis-garis pecahan pada ukiran yang sudah terbentuk secara halus sesuai dengan
gambar, sehingga bentuk lebih hidup, dinamis termasuk bentuk cawenannya.
k. Mengampelas (menghaluskan)
Pengampelasan dilakukan setelah proses mengukir selesai. Pengampelasan harus dilakukan
dengan hati-hati karena jika pengampelasan dilakukan sembarangan, pengampelasan akan merusak
bentuk ukiran yang sudah bagus. Pemilihan kasar halusnya kertas ampelas juga harus benar, jangan
sampai ukiran yang sudah halus kemudian rusak akibat penggunaan kertas ampelas yang kasar.
l. Finishing
Finishing sangat menentukan hasil akhir dari pembuatan karya ukiran. Oleh karena itu tahap ini
harus dilakukan secara hati-hati dan benar supaya hasil akhir menjadi lebih baik. Finishing merupakan
proses penyelesaian akhir sebuah pekerjaan. Finishing pada contoh proses berkarya di atas dapat
menggunakan bahan politur teknik kuas dan oles. Jika proses finishing selesai dilanjutkan dengan
pemasangan gantungan.
C. Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam dengan cara
ditekan menggunakan alat sodet. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini dibuat dari bahan
tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat,
dapat digunakan bambu ataupun kayu.
Prosedur pembuatan karya kerajinan logam teknik ukir tekan dapat digambarkan pada diagram
berikut ini.
1. Merancang Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Merancang sering kita kenal dengan istilah “desain”. Jadi, dalam hal ini, desain sebagai gambar
rancangan awal dalam membuat sebuah produk. Pembuatan desain karya kerajinan logam dengan
teknik ukir tekan ini dapat menggunakan bahan kertas tipis dengan alat pensil.
2. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir tekan harus diperhatikan, baik dari
jenis logam ataupun dari kualitasnya. karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk
yang akan dibuat. Jenis logam yang sering digunakan untuk kerajinan dengan teknik ukir tekan adalah
plat tembaga. Untuk memudahkan pengerjaannya, pilihlah plat tembaga dengan ukuran 0,2 mm.
Apabila didaerah kamu tidak ditemukan plat tembaga, kamu dapat menggunakan alternatif bahan
lainnya.
Adapun bahan finishing yang digunakan untuk teknik tekan ini adalah SN dan H2 SO4. Bahan
tersebut dapat dibeli di toko-toko kimia atau di toko khusus cetak logam.
3. Alat Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Peralatan yang digunakan harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Berikut ini merupakan
contoh peralatan yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir tekan.
a. Mistar f. Landasan/Spons
b. Palu kayu berujung paku g. Pinset
c. Satu set alat ukir tekan h. Pembentuk sudetan besar
d. Gunting i. Pembentuk sudetan kecil
e. Pensil j. Pembentuk penguku.
4. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara
memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan
aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya.
Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam kerja ukir tekan antara lain seperti gambar
berikut.
a. Sebelum bekerja, hendaknya kamu memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih
dan terang serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b. Pakailah pakaian kerja, untuk melindungi dan menghindari kotoran logam pada saat kerja ukir
tekan.
c. Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir harus memakai sepatu agar terhindar dari
kecelakaan kerja.
d. Pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita sedang melakukanfinishing dengan
menggunakan bahan kimia.
e. Masker, digunakan pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, dan finishing.
f. Jika sedang bekerja, tidak diperkenankan bergurau/ bercanda karena dikawatirkan akan terjadi
kecelakaan kerja.
g. Jika sudah selesai bekerja kita wajibkan untuk membersihkan kotoran, kemudian
mengembalikan peralatan pada tempatnya.
5. Proses Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar sehingga dapat menghindari kesalahan-
kesalahan dan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja yang
harus dilakukan ketika akan melakukan kerja ukir tekan.
a. Penyiapan Bahan e. Membuat Garis-Garis Out Line
b. Penyiapan Alat f. Proses Pencembungan
c. Membuat Rancangan atau Gambar g. Membuat Teksture
d. Menempel Pola Pada Papan yang Telah h. Finishing
Disiapkan
D. Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang pengemasan produk
kerajinan dari bahan keras. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai macam
pengemasan produk kerajinan dari bahan keras yang ada di daerahmu serta di wilayah Nusantara.
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk
ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Wadah atau pembungkus dapat
membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya,
melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu
pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar
mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi
promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu
bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan kemasan. Pertama, kemasan harus
menarik. Kalau kemasan tidak atau kurang menarik, kemasan akan kehilangan fungsinya karena suatu
produk harus bersaing dengan sejumlah produk lainnya dalam kategori yang sama di tempat
penjualan. Salah satu cara membuat kemasan yang menarik adalah dengan penggunaan warna yang
cermat, warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna yang
terang akan lebih terlihat dari jarak jauh karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar.
Kedua, isi (contents) kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik tentang barang yang
dikemas.

E. Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras


1. Perawatan Produk Kerajinan Ukir Kayu
Indonesia sangat kaya dengan produk kerajinan dari bahan kayu, baik dari macam kayu yang
digunakan maupun aneka ragam produk kerajinannya. Berbagai produk kerajinan kayu, baik kayu
mentah atau kayu hasil finishing perlu perawatan yang baik dan tepat. Material kayu mudah menyerap
air, minyak, bahkan debu. Maka furnitur atau aksesori rumah, seperti patung, pigura, mangkuk hias,
dan lain-lain sebaiknya senantiasa mendapat perawatan rutin. Cara melindungi dan merawat kerajinan
kayu bergantung pada kondisinya apakah kayu yang masih mentah (belum dilapisi) atau kayu yang
sudah dilapis (finishing) untuk merawat kedua kondisi kayu itu tentu beda perlakuan perawatan kayu
bisa memakai bahan pembersih dari pabrik atau bahan tradisional.
2. Perawatan Kerajinan Logam
Logam dengan finishing warna apa pun termasuk yang mengilap (polish) sebenarnya tidak perlu
perawatan yang rumit. Pada dasarnya, produk kerajinan logam ada yang di tambah finishing coating
dan ada yang tidak. Finishing clear coating ini digunakan untuk menjaga agar warna tidak mudah
berubah dan tahan terhadap cuaca sehingga kerajinan logam cocok untuk digunakan di luar maupun di
dalam ruangan. Kerajinan logam,tembaga, kuningan maupun aluminium yang telah di-finishing dapat
menjaga warna walaupun digunakan sebagai tempat air atau digunakan bersama detergen.
Perlidungan produk kerajinan logam yang mutlak harus dilakukan adalah menghindari terkena air
garam dan zat asam. Karena jika unsur-unsur kimia tersebut menempel pada lapisan coating dalam
intesitas yang tinggi dan kontinyu air garam dan zat asam tersebut akan merusak lapisancoating dan
kemudian mengubah warna logam baik itu tembaga maupun kuningan yang biasanya akan berubah
warna ke warna hijau antik (green patina). Tentu saja ini tidak hanya berlaku kepada logam tetapi juga
terhadap semua jenis barang seperti produk furnitur, kayu, besi, dan plastik. Walaupun demikian,
kerajinan logam tembaga dan kuningan tetap dapat mengambil nilai positif (antik) dari proses oksidasi
alami ini. Tembaga dan kuningan tidak akan rusak dan hancur, melainkan akan makin menaikkan
nilai seni produk. Produk kerajinan logam (terutamafinishing polish) yang tidak
menggunakan coating, dapat menggunakan lansol (batu hijau) atau braso kemudian diselep atau
diusap-usap, maka produk akan mengkilap lagi.
F. Wirausaha di Bidang Kerajinan
Untuk menjadi wirausahawan profesional, seorang wirausaha harus memiliki perencanaan usaha
yang baik. Adapun aspekaspek perencanaan usaha produk kerajinan meliputi hal-hal berikut.
1. Aspek Produksi
a. Produksi
Produksi adalah rangkaian kegiatan membentuk, mengubah dan menciptakan sesuatu untuk
meningkatkan nilai suatu produk. Dalam melakukan proses produksi, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, seperti berikut.
1) Sifat proses produksi yang terus-menerus atau berdasarkan jumlah pesanan.
2) Jenis dan mutu produk mempertimbangkan ketahanan lama tidaknya produk tersebut, mutu,
dan sifat permintaan konsumen terhadap produknya,
3) Jenis produknya (model baru atau model lama), dengan meneliti terlebih dahulu lokasi, volume
produksi, musiman atau sepanjang masa.
4) Pengendalian proses produksi, menyangkut perencanaan dan pengawasan proses produksi.
b. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan langsung, yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan
komponen utama dari suatu produk. Bahan baku biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produk dan
harganya relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pembantu. Misalkan, produk kursi rotan bahan
bakunya rotan. Adapun bahan pembantu dari produk kursi rotan, seperti paku, lem kayu, dempul, dan
lain-lain.
2. Aspek Pemasaran
a. Harga : berapa harga yang ditetapkan, berapa harga pesaing, perlukah menentukan diskon.
b. Lokasi : tentukan segmen apa yang dijadikan faktor utama
c. Promosi : pilihlah alat promosi yang sesuai misalkan selebaran, brosur, poster, media massa,
radio,dan televise .
d. Distribusi : untuk mencapai konsumen dapat dilakukan dengan cara perorangan, pengecer, agen,
grosir atau pedagang besar.

3. Aspek Keuangan
4. Aspek Organisasi

a. Tenaga Kerja
Jenis tenaga kerja yang digunakan pada dasarnya terdiri atas tenaga kerja upahan dan tenaga
kerja keluarga. Kedua jenis tenaga kerja ini memiliki
karakteristik masing-masing :
1) Tenaga Kerja Upahan
Tenaga kerja upahan ialah tenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan, di
mana masing-masing memiliki hak dan kewajiban.
2) Tenaga Kerja Keluarga
Tenaga kerja keluarga merupakan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan keluarga yang
umumnya dalam melaksanakan pekerjaannya tidak diupah. Tenaga kerja jenis ini banyak digunakan
pada perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan yang masih berskala usaha rumah tangga.
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sederhana hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja.
Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling berhubungan, biasanya
menggunakan struktur organisasi ini. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan struktur organisasi
sederhana biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang
berhubungan dengan sebuah produk. Artinya, dalam struktur sederhana, pemilik perusahaan
cenderung mengambil semua keputusan penting secara sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap
tahap kegiatan perusahaan.
6. Analisis Break Event Point (BEP) Usaha Produk Kerajinan
Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi
usaha. Produksi minimal usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita
kerugian. BEP adalah suatu keadaan di mana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita
kerugian (titik impas).
BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi
suatu usaha untuk mencapai nilai impas. Artinya, usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun
kerugian.
Suatu usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih besar dari pada jumlah unit yang sedang
diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.
BEP produksi dan harga dapat dihitung dengan rumus berikut:
BEP Produksi = Total Biaya/Harga Penjualan
BEP Harga = Total Biaya/Total Produksi
Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk produk kerajinan sebesar Rp 1.000.000,00 dan total
produksi sebanyak 100 produk, dengan harga jual produk kerajinan Rp 15.000,00 maka:
BEP Produksi = Rp 1.000.000,00 / Rp 15.000,00
= 66,66 produk

BEP Harga = Rp 1000.000,00 / 100 Produk


= Rp 10.000,00/produk

G. Membuat Produk Kerajinan dari Bahan Keras


Setelah kamu mempelajari dan mengerjakan latihan kerja pada materi produksi kerajinan ukir
kayu dan materi produksi kerajinan logam teknik ukir tekan, kamu diharapkan mempraktikkan
pengetahuan tersebut pada sebuah produk kerajinan.
1. Membuat Produk Kerajinan Ukir Kayu
Pada materi produksi kerajinan ukir kayu, kamu telah mempelajari proses pembuatan karya
kerajinan ukir kayu. Pada materi kali ini kamu diharapkan dapat membuat produk kerajinan ukir kayu
atau benda kerajinan lainnya yang sejenis. Apabila bahan dan alat yang dibutuhkan tidak terdapat di
daerahmu bersama guru diharapkan mencari alternatif lain, sehingga kompetensi membuat produk
kerajinan ukir kayu atau yang sejenis dapat terlaksana dengan baik.
Buatlah karya kerajinan dari bahan kayu. Namun, apabila sulit untuk mendapatkan kayu, kamu
boleh menggunakan alternatif bahan keras lainnya. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah berikut
ini.
a. Buatlah desain terlebih dahulu.
b. Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.
c. Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan (tidak harus menggunakan pahat ukir, namun
disesuaikan dengan kondisi sekolah dan daerah masing-masing).
d. Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.
e. Gunakan peralatan keselamatan kerja.
f. Operasikan peralatan sesuai prosedur.
g. Siapkan pola gambar (sesuai bentuk dan ukuran yang akan diukir).
h. Lakukan proses pengukiran.
i. Lakukan finishing.
j. Bersihkan ruang dan peralatan.
2. Membuat Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Pada materi produksi kerajinan logam teknik ukir tekan, kamu telah mempelajari proses
pembuatan karya kerajinan logam teknik ukir tekan. Pada materi kali ini kamu diharapkan dapat
membuat produk kerajinan dari bahan logam atau bahan lainnya disesuaikan dengan ciri khas daerah
masing-masing. Apabila bahan dan alat yang dibutuhkan tidak terdapat di daerahmu bersama guru
diharapkan mencari alternatif lain sehingga kompetensi membuat produk kerajinan logam teknik ukir
tekan dapat terlaksana dengan baik.
Buatlah karya kerajinan dari bahan tembaga. Namun, apabila sulit untuk mendapatkan tembaga,
boleh menggunakan alternatif bahan logam lainnya. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah berikut
ini.
a. Buatlah desain terlebih dahulu.
b. Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.
c. Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan (tidak harus menggunakan peralatan ukir tekan
seperti pada contoh diatas, namun disesuaikan dengan kondisi sekolah dan daerah masing-masing).
d. Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.
e. Gunakan peralatan keselamatan kerja.
f. Operasikan peralatan sesuai prosedur.
g. Siapkan pola gambar (sesuai bentuk dan ukuran yang akan dibuat).
h. Lakukan proses pengukiran dengan teknik tekan.
i. Lakukan finishing.
j. Bersihkan ruang dan peralatan.
3. Membuat Kemasan Produk Kerajinan
Setelah karya kerajinan dari bahan keras selesai kamu buat, langkah selanjutnya adalah membuat
kemasan untuk produk tersebut. Lakukan langkah-langkah membuat kemasan berikut ini.
a. Buatlah desain terlebih dahulu.
b. Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.
c. Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan.
d. Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.
e. Gunakan peralatan keselamatan kerja.
f. Lakukan proses kerja sesuai prosedur.
g. Bersihkan ruang dan peralatan.

Desain adalah garis besar, sketsa; rencana, seperti dalam kegiatan seni, bangunan, gagasan tentang
mesin yang akan diwujudkan (The American Collage Dictionary).Desain adalah gambar atau garis
besar tentang sesuatu yang akan dikerjakan atau dibuat (Readers Dictionary, Oxford Progressive
English).
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin
menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil.
Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau
lebih objek di bawah pengaruhnya.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah
daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan
menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Tahapan proses produksi
1. Routing adalah menetapkan dan menentukan urutan kegiatan proses produksi
2. Scheduling adalah menetapkan dan menentukan jadwal
3. Dispatching adalah menetapkan dan menentukan proses pemberian perintahnya
4. Follow up adalah mendorong terkoordinasinya perencanaan proses produksi.
Tujuan Proses produksi
1. Sarana kelangsungan sebuah perusahaan
2. Kegiatan meningkatkan tambahan nilai (value product)
3. Meningkatkan kemakmuran
4. Mendapatkan keuntungan
5. Memenuhi pasar internasional
6. Untuk mengganti barang yang aus, rusak barang yang habis

Jenis Proses Produksi:


1. Terus-menerus
1. Pola ini akan selalu sama dari hari kehari tanpa ada perubahan. Terdapat urutan yang
apasti dari bahan baku sampai menjadi produk akhir. Contoh: usaha tekstil, kertas, dll.
2. Ciri-ciri proses produksi secara terus-menerus:
3. Berproduksi dengan jumlah besar dengan variasi yang kecil
4. Penyusunan peralatan produksi atas dasar arus urutan pekerjaan dari bahan mentah
menjadi produk akhir
5. Mesin-mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk-produk tertentu
6. Pengaruh operator kecil
7. Tidak memerlukan banyak karyawan
8. Bila ada kemacetan pada satu bagian mengakibatkan kemacetan total
9. Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik
10. Variasi produk akhir kecil
2. Terputus-putus

1. Menghasilkan produk lebih kecil tetapi variasinya banyak


2. Berproduksi atas pesanan
3. Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya
4. Mesin-mesin bersifat general purpose machine
5. Pengaruh karyawan besar
6. Bila terjadi kemacetan pada satu bagian tidak akan menyebabkan kemacetan total
7. Diperlukan pengendalian proses yang baik
8. Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi
9. Peralatan bersifat fleksibel yang menggunakan tenaga manusia
10. Diperlukan ruangan yang cukup besar

KD.3.7

1. Man ( Manusia )
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi
disamping tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menganggap sama manusia dengan
faktor-faktor produksi lainnya dianggap kurang tepat, baik dilihat dari segi konsepsi, filsafat, maupun
moral. Manusia adalah unsur manajemen yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. Money ( Uang )
Money atau uang adalah salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang adalah alat tukar dan
alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan bisa diukur dari segi jumlah uang yang beredar di
suatu perusahaan atau industri.
Oleh sebab itu, uang merupakan unsur yang penting dalam mencapai tujuan karena segala
sesuatu mesti diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang
harus disediakan guna membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli,
dan berapa hasil yang akan dicapai dari sesuatu organisasi.
3. Material ( Fisik )
Perusahaan umumnya tidak membuat sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, melainkan
membeli dari pihak-pihak lain. Karena itu, manajer perusahaan berusaha agar dapat memperoleh
bahan mentah dengan harga yang termurah, dengan menggunakan pengangkutan yang murah dan
aman.
Disamping itu, bahan mentah itu akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil
yang lebih efisien.
4. Machine ( Teknologi )
Mesin mempunyai peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industri
dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak perkerjaan manusia yang dapat digantikan ataupun
dibantu oleh mesin.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat juga menyebabkan penggunaan mesin makin
menonjol. Hal ini dikarenakan banyaknya mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga
memungkinkan peningkatan dalam produksi.
5. Method ( Metode )
Metode kerja amat dibutuhkan agar mekanisme kerja dapat berjalan efektif dan efisien. Metode
kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi ataupun
administrasi tidak dapat terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang cukup lama.
6. Market ( Pasar )
Pemasaran produk mempunyai peranan yang sangat penting karena apabila barang yang
diproduksi tidak laku di pasaran, proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja pun
tidak akan dapat berlangsung
Manfaat dari pembuatan karya kerajinan dari bahan keras adalah: Menghasilkan produk-produk
terbaru yang berasal dari bahan keras Mengeksplorasikan karya-karya pola motif ragam hias yang
kreatif dan inovatif Memberikan ilmu dan pengalaman dalam pembuatan kerajinan dari bahan keras
yang pada nantinya ilmu dan pengalaman itu sendiri akan kita petik hasilnya.
Keselamatan kerja
- menggunakan piranti keselamatan : misal kacamata hitam/ helem untuk las.
- menggunakan masker.
- memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak terkena serpihan, maupun kotoran/ sisa dari pembuatan
barang dari bahan tersebut.
- berhati - hati dan fokus.
Beberapa rancangan untuk melakukan promosi produk antara lain :Ran
1. Periklanan (advertising)
Periklanan atau dalam bahasa luar sering disebuat ads dapat didefinisikan sebagai pesan untuk
menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui media masa. Iklan adalah unsur
penting dalam promosi jika menginginkan keberhasilan.
Tujuan pembuatan iklan sebagai metode atau cara promosi menjual produk market tentunya adalah
hal ideal karna dalam pembuatan iklan ini antara lain :
- Memperkenalkan produk pada konsumen
- Menciptakan kesadaran akan merek
- Membentuk citra merek
- Mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan
Jenis-jenis iklan yang dapat dibuat yaitu ada 2, “above-the-line” dan “below-the-lane”. Iklan adove-
the-line, dalam iklan ini diharuskan untuk membayar kepada biro jasa iklan dalam pembuatannya
seperti : media cetak dari koran majalah, media elektronik TV radio, media luar ruangan poster
billboard spanduk dll. Untuk jenis yang kedua yaitu iklan below-the-line ini berkebalikan dari iklan
adove karna dalam iklan below tidak perlu melakukan pembayaran karna memanfaatkan media media
gratis seperti pameran, mengirim surat ke rumah rumah, dan lainnya.

Dalam merancang sebuah iklan ada 2 hal yang harus diperhatikan.


(DAYA TARIK) & (METODE PRESENTASI)
Daya tarik merupakan pernyataan deskriptif yang nantinya akan dimuat dalam iklan.
Sedangkan metode presentasi adalah suatu cara dalam memperkenalkan produk untuk menampilan
fungsi produk, kemampuan produk, & keunggulan produk.

2. Penjualan Personal
Personal selling adalah cara promosi dengan melakukan komunikasi langsung dengan bertatap muka
pada konsumen untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen dengan menarik agar
konsumen mau membeli produk. Berbagai macam macam cara untuk melakukan personal selling
contohnya kunjungan seller ke tempat pembeli langsung dirumah, diwarung warung dan lainnya.
Memberikan ilmu ilmu secara gratis kepada konsumen tentang cara pemakaian produk, manfaat yang
akan dirsakan apabila telah menggunakan produk. Secara sukarela hal ini membuat konsumen lebih
percaya kepada seller.

3. Sales promotion
Promosi penjual terdiri dari berbagai macam kegiatan promosi antara lain peragaan penjual, kontes,
pemberian label, sampel, pemberian insenti dan lainnya. Sales promotion dapat dibedakan ke dalam
promosi yang diarahkan ke para konsumen, seperti contoh berupa sample, kupon, potongan harga,
sayembara, dan demonstrasi, atau promosi yang diarahkan kepada para pedagang berupa diskon,
kontes dealer, atau kepada para salesman.
Keuntungan dari melakukan promosi penjualan yaitu konsumen dapat mengetahui secara langsung
tentang produk, baik harga, kegunaan, kualitas, tempat penjualan, dan sebagainya. Oleh karena itu,
konsumen tidak perlu ragu ragu lagi pada produk yang ditawarkan.Berdasarkan segi sosial, agar dapat
mendorong pengembangan produk baru para pengusaha akan berusaha untuk dapat menciptakan
produk produk baru yang lain. Sehingga mendorong masyarakat untuk lebih maju.

4. Publisitas
Publisitas adalah usaha memacu permintaan secara non personal dan usaha ini tidak dibiayai oleh
orang atau organisasi yang memetik manfaat dari publikasi Perusahaan dan produknya dapat menjadi
perhatian umum apabila diberitahukan di dalam media massa. Publisitas dapat memberikan 3 macam
manfaat kepada produsen yaitu :
- Karena pemberitaan melalui media massa, oleh kebanyakan pembaca dipandang otentik dan
obyektif, maka cenderung untuk lebih mempercayai berita dari pada iklan.
- Publisher daat mencapai banyak pembeli potensial yang selalu berusaha menghindari salesman dan
periklanan. Hal ini disebabkan karena pesanan penjual sampai pada pembeli potensial sebagai berita
dan bukan sebagai kounikasi.
- Publisitas, seperti halnya periklanan agar dapat mendramatisir suatu perusahaan atau produk.
KD.3.8
Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha Secara umum langkah-langkah melakukan wirausaha
adalah sebagai berikut.

a. Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan.

b. Tahap melaksanakan usaha


Dalam tahap ini, seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspekaspek: pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.

c. Tahap mempertahankan usaha


Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan
yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

d. Tahap mengembangkan usaha


Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat
bertahan, perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Ketika anda ingin memulai sebuah usaha, ada tiga hal pokok yang harus anda pertimbangan atau
perhitungkan yaitu : Produk, Modal dan Pasar. Dalam pembahasan kali ini karena judulnya
bagaimana cara menghitung BEP, maka pembahasan hanya difokuskan pada modal. Adapun untuk 2
pokok lainnya akan dibahas dalam kesempatan yang lain.Dengan memiliki modal anda akan dapat
membeli peralatan untuk berproduksi, membeli bahan baku, membayar gaji pekerja dan membuat
program marketing seperti halnya pemasangan iklan di media massa baik cetak maupun
elektronik.Modal atau untuk lebih membumi, marilah kita sebut modal menjadi uang. Sumber uang
bagi anda seorang pengusaha tentunya beragam untuk setiap orang seperti dari simpanan/tabungan,
warisan keluarga, pinjaman dari kerabat/sahabat dan pinjaman dari lembaga keuangan. Pada
umumnya sumber uang dari selain lembaga keuangan tidak terlalu ribet dengan urusan administrasi
dan studi kelayakan usaha, karena anda memiliki hubungan kekerabatan dan emosional yang cukup
dekat dengan sumbernya, sehingga mereka akan sangat mempercayai anda.Sebaliknya pinjaman yang
diperoleh dari lembaga keuangan baik itu bank dan non bank, ketika anda mengajukan kredit, anda
diwajibkan untuk memaparkan studi kelayakan usaha yang intinya harus dapat menyakinkan pihak
kreditor, bahwa usaha anda pantas untuk dibiayai dan memiliki prospek yang positif. Salah satu
indicator yang umum digunakan oleh kreditor adalah tingkat Breakeven Point (BEP).Selanjutnya
untuk menyamakan persepsi, mari kita bahas apa sebenarnya disebut dengan BEP. Dalam bahasa
umum, BEP dapat disebut juga sebagai Titik Pulang Pokok. Titik Pulang pokok memiliki
makna saat/kapan modal yang digunakan akan kembali. Dalam menghitung “saat atau kapan” ini,
ada dua metode penghitungan yang dapat kita pilih yaitu saat jumlah produksi mencapai berapa unit
dalam hal ini disingkat dengan (Q) ? Atau saat total penjualan mencapai berapa harga berapa rupiah
atau disingkat dengan (P)?

Adapun rumus/formula dari dua metode tersebut diatas adalah sebagai berikut :

1.BEP-Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)

2. BEP-Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

Penjelasan Rumus :

a)BEP Unit / Rupiah = Titik pulang pokok


b)Biaya Tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi
seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha, biaya asuransi. Dll.
c) Biaya Variable adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll
d)Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.
e)Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi
atau dengan kata lain biaya rata-rata per unit.
f) Margin Kontribusi per unit adalah selisih harga jual per unit dengan biaya variable per
unit.Untuk lebih jelasnya marilah kita aplikasikan rumus tersebut dalam contoh kasus dibawah ini :

Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan rencana produksi
seperti berikut ini :
1) Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta yaitu terdiri dari :
Biaya Gaji Pegawai + Pemilik = Rp.75,000,000
Biaya Penyusutan Mobil Kijang = Rp. 1,500,000
Biaya Asuransi Kesehatan = Rp.15,000,000
Biaya Sewa Gedung Kantor = Rp.18,500,000
Biaya Sewa Pabrik = Rp.30,000,000

2) Biaya Variable per Unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :


Biaya Bahan Baku = Rp.35,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp.25,000
Biaya Lain = Rp.15,000

3) Harga Jual per Unit Rp.95,000.


Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun dalam rupiah :
A Penjualan (10,750 unit x Rp.95,000) Rp.1,021,250,000

B Dikurangi :

1. Biaya Tetap Rp.140,000,000

2. Biaya Variable (10,750 x Rp.75,000) Rp.806,250,000

Total Biaya Rp. 946,250,000

C Laba / (Rugi) Rp. 75,000,000

BEP unit adalah


= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.140juta / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
= Rp.140juta / Rp.20,000
= 7,000 unit
BEP Rupiah adalah
= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)
= Rp.140 juta / (Rp.20,000 : Rp. 95,000)
= Rp.140juta / 0.2105
= Rp.665,083,135

Penjelasan perhitungan BEP :


Untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, perusahaan Usaha Maju Terus harus dapat
menghasilkan produk sebanyak 7,000 unit dengan harga Rp.95,000 unit, maka jumlah penjualannya
akan menjadi Rp.665,083,13

Aplikasi BEP untuk penghitungan target laba.


Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, maka anda sebagai manager atau
pemilik Usaha Maju Terus akan dapat menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba
yang anda targetkan, yaitu dengan cara menambahkan laba yang ditargetkan tersebut dengan biaya
tetap yang anda miliki.
Misalkan target laba anda sebulan adalah Rp.75 juta, maka minimal penjualan yang anda harus capai
adalah sebagai berikut :
BEP – Laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit – Biaya Variable per unit)
BEP – Laba = (Rp.140juta + Rp.75juta) / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
BEP – Laba = Rp.215juta / Rp.20,000
BEP – Laba = 10,750 unit atau
BEP – Laba = Rp.1,021,250,000 (10,750 unit x Rp.95,000)
Mari kita buktikan perhitungan tersebut diatas, apakah benar dengan menjual sebanyak 10,750 unit
Usaha Maju Terus akan mendapatkan laba sebesar Rp.75,000,000.

PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN DAN NERACA PERDAGANGAN


a.Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun ). Neraca
pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah
asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan
neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item item finansial. Dan untuk menyusun neraca
pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara debit dengan
transaksi kredit.
b. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan selisih
antara ekspor dan impor. Neraca perdagangan bisa disebut dengan ekspor NETO. Neraca
perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi
impor yg bisa disebut surplus perdagangan. Perdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi
ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudain dicatat dalam
bentuk neraca. Neraca perdagangan internasional merupakan salah satukomponen penting dalam
neraca pembayaran internasional.

B. JENIS-JENIS NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN


Secara umum, neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, antara lain :
a. Neraca Pembayaran dan Perdagangan Defisit
Neraca pembayaran defisit adalah neraca pembayaran yang menunjukkan jumlah transaksi
pembayaran luar negeri (disebut transaksi debet) lebih besar dibandingkan transaksi penerimaan dari
luar negeri (disebut transaksi kredit).
b.Neraca Pembayaran dan Perdagangan Surplus
Neraca pembayaran dan perdagangan surplus adalah neraca pembayaran yang menunjukkan transaksi
debet lebih kecil dibandingkan transaksi kredit.
c.Neraca Pembayaran dan Perdagangan Seimbang
Neraca pembayaran dan perdagangan Seimbang adalah neraca pembayaran yang menunjukan
transaksi debet sama dengan transaksi kredit.

C.KOMPONEN DALAM NERACA PEMBAYARAN


Neraca pembayaran memiliki beberapa komponen, yaitu current account (transaksi berjalan), dan
capital account (transaksi modal).
a. Current Account
Current Account adalah semua transaksi barang dan jasa yang dicatat dalam neraca perdagangan,
jika neraca transfer tidak ada atau nol. Adapun komponen yang ada dalam current account adalah
sebagai berikut:
Neraca perdagangan barang (visible trade), yang terdiri atas barang-barang dan emas tidak moneter.
Neraca jasa (invisible trade), yaitu pembayaran imbalan terhadap pemakaian faktor-faktor produksi
yang terdiri atas ongkos pengang kutan dan asuransi, hasil turisme, pendapatan modal, pemerintah,
pos dan telekomunikasi, serta jasa-jasa lainnya termasuk pembayaran bunga utang.
Transaksi berjalan yang surplus menunjukkan bahwa pada neraca perdagangan jumlah ekspor
lebih besar daripada impor. Sebaliknya, jika neraca perdagangan defisit berarti impor lebih besar
daripada ekspor.
b. Capital Account
Hal-hal yang termasuk ke dalam transaksi capital account, yaitu semua catatan yang berisi
transaksi modal sebagai berikut:
- Sektor publik, yang meliputi:
Penerimaan pinjaman dan bantuan.
Pelunasan pinjaman.
- Sektor swasta, yang meliputi:
Penanaman modal langsung investasi portofolio.

D.TAHAPAN-TAHAPAN NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN


Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca pembayaran dan
perdagangannya, dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya. Berikut penjelasannya:
∞ Negara debitur muda dimana pada tahapan ini suatu negara lebih banyak mengimpor dari pada
mengekspor selisih diantara keduanya ditutup melalui pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan
negara tersebut menumpuk modal.
∞ Negara debitur madya dimana pada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara telah surplus,
tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman luar negeri menjadikan
saldo neraca modalnya kurang seimbang.
∞ Negara kreditur muda dimana pada tahapan ini suatu negara mengembangkan ekspornya secara luar
biasa, bahkan negara meminjamkan uang kepa da negara-negara lain.
∞ Negara kreditur madya dimana pada tahapan ini pendapatan modal dan investasi luar negeri
memberikan surplus cukup besar terhadap pos tak tampak yang kemudian diseimbangkan dengan
defisit neraca perdagangan
E.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NERACA PEMBAYARAN DAN
PERDAGANGAN

a. Neraca Pembayaran
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran antara lain sebagai
berikut:
Perubahan Kurs Devisa
Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah
mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan
kurs rupiah mengalami kenaikan.
Perubahan Harga
Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku
terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.

Perubahan Tingkat Pendapatan


Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan
mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.

b. Neraca Perdagangan
Faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan antara lain:
Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak, insentif, dll) ekspor dalam perekonomian mereka
dalam perekonomian impor.
Biaya dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan input lainnya.
Bursa pergerakan nilai.
Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan.
Hambatan non-tarif seperti linghkungan, kesehatan atau standar keselamatan.
Ketersediaan devisa yang memadai yang dapat digunakan untuk membayar impor.
Harga pokok produksi di rumah (dipengaruhi oleh respon dari pasokan).

F.MASALAH YANG MUNCUL DALAM ANALISIS PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN


Masalah yang timbul dalam analisis neraca pembayaran dan neraca perdagangan antara lain:
1. Seringkali mengabaikan hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang
lain,
sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa
melihat hubungannya dengan yang lain.
2. Surplus transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek.
3. Keputusan untuk memberi bantuan (Aid) seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi
negara secara keseluruhan.

G.MANFAAT NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN


a.Neraca Pembayaran
Manfaat neraca pembayaran antara lain:
Keadaan keuangan yang terkait dengan pembayaran luar negeri dengan
mencermati neraca pembayaran, kita dapat mengetahui apakah sebaiknya suatu negara menambah
impor atau sebaliknya justru harus menambah ekspor.
Sumbangan dari transaksi ekonomi internasional terhadap penerimaan negara
yang bersangkutan.
Hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan luar negeri.
Hubungan ekonomi suatu negara dengan negara-negara tertentu.

b.Neraca Perdagangan
Manfaat Neraca Perdagangan antaralain :
Sebagai tolak ukur arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Neraca
Perdagangan merupakan salah satu alat untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil oleh
pemerintah dan pihak terkait. Dalam hal ini pelaku kegiatan ekonomi internasional.
Mengetahui besaran jumlah pengeluaran dan pendapatan negara. Neraca Perdagangan memiliki
fungsi sebagai pemberi informasi jumlah atau besaran angka ekspor dan impor. Apabila nilai ekspor
lebih tinggi maka dapat dikatakan surplus atau kelebihan pendapatan. Sebaliknya apabila nilai ekspor
lebih kecil dari impor maka dikatakan sebagai defisit atau keadaan yang tidak menguntungkan.
Menjadi informasi kegiatan ekonomi internasional. Neraca perdagangan dalam hal ini menjadi
sumber informasi perdagangan internsional. Ketika suatu negara mengalami peningkatan ekspor atau
impor, maka negara lain akan mengetahui dan dapat dilakukan pertimbangan untuk menjalin
kerjasama.
H. CONTOH KASUS NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN INDONESIA
Sebagai negara yang berpenduduk terbesar di dunia dengan tingkat kebutuhan yang sangat tinggi,
Indonesia tidak terlepas dari kegiatan perekonomian internasional. Dengan potensi besar yang ada,
menjadikan Indonesia sebagai negara dengan intensitas perdagangan yang mobile dan aktif. Berikut
beberapa data yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian Indonesia dengan negara lain
melalui penyajian data neraca pembayaran dan perdagangan.

a. Neraca Pembayaran

Neraca Pembayaran Indonesia


Tahun Terpilih

DIANTARA 1987-1999

Jenis Transaksi 1987 1990 1993 1996 1999


A. Transaksi Berjalan 1200 17.489 49.901 26.807 37.186
1.Barang 775 9.962 14.427 29.198 10.875
a. Ekspor 225 -5.537 -7.663 -8.592 -
b. Impor 100 20 - - 748
1. Jasa –jasa 55 1.773 4.783 633 5.583
2. Pemberian 115 -1.315 1.191 4.113 3.443
B. Lalu lintas modal
1. Modal pemerintah 15 2.478 1.823 1.506 -2.716
2. Modal swasta 50 -788 247 293 -727
C.Jumlah (A) + (B) +75 +20 -2.070 -2.099 -
S D.Selisih perhitungan
Kedudukan neraca pembayaran defisit (+) surplus (-)
Sumber : Bank Indonesia,laporan tahunan,beberapa tahun

Neraca Pembayaran Malaysia


1987-1999
Jenis Transaksi 1969 1980 1985 1990 1993
A. Current account 650 17.489 49.901 26.807 37.186
1.Goods 200 9.962 14.427 29.198 10.875
a. Export - -5.537 -7.663 -8.592 -
b. Import 300 20 - - 748
1. Services 50 1.773 4.783 633 5.583
2. Gift/loan 250 -1.315 1.191 4.113 3.443
B. Capital account
a. Goverment cash giving -150 2.478 1.823 1.506 -2.716
b. Own capital 20 -788 247 293 -727
C.Jumlah (A) + (B) -130 -1.690 -2.070 -2.099 -
S D.Selisih perhitungan

Sumber : Malaysia Bank, financial transaction leading


Analisis :
Pada tahun 1987, Indonesia mengalami Surplus neraca sebesar $7500. Pada tahun yang sama,
Malaysia dengan neraca perdagangannya mengalami defisit sebesar $1500. 3 tahun selanjutnya,
selisih perhitungan Indonesia bergerak ke kisaran $123. Sedangkan Malaysia mengalami defisit
sampai tahun selanjutnya.
a. Neraca Perdagangan
NERACA PERDAGANGAN INDONESIA-PERU 2004-2009 (DALAM US$)
TAHUN EKSPOR IMPOR NERACA VOLUME
2004 25.250.200 25.775.700 -570.500 51.025.900
2005 27.838.800 36.422.200 -8.538.400 64.261.000
2006 34.399.600 31.175.300 + 3.224.300 65.574.900
2007 42.154.400 27.971.500 + 14.173.900 70.125.900
2008 49.850.700 36.180.600 + 13.670.100 86.031.300
2009 51.171.500 36.472.300 + 14.699.200 87.643.800

Analisis :
Di lihat dari neraca perdagangan internasional Indonesia - Peru pada tahun 2004 - 2009 yaitu pada
tahun 2004 dan 2005 Indonesia mengalami devisit. Tetapi pada tahun 2006-2009 Indonesia
mendapatkan surplus, yaitu pada tahun 2006 US$ 3,244 juta, tahun 2007 US$ 14,173 juta, tahun 2008
US$ 13,670, dan tahun 2009 US$ 14,699 juta. Ekspor Indonesia ke Peru antara lain radio tape, asam
sulfur, printer, karet alam, gelas, computer, kamera video, produk tekstil, pakaian, kertas, kendaraan
bermotor (rakitan di Indonesia), suku cadang kendaraan bermotor, ban, alas kaki, dinner ware, kulkas.
Sedangkan komoditi impor Indonesia dari Peru antara lain tepung ikan dan fish oil, anggur segar,
copper sulfate, produk perunggu, kabel akrilik, kapas, wool (alpaca dan llama)
BIAYA(COST) Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi,
yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi
maupun yang akan terjadi.Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan
pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi. Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau
aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk,
order,departemen,divisi,proyek.Macam-macam Biaya(cost)Biaya Pabrikasi :
-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Non-pabrikasi :
-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk
bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan
dukungan bagi karyawan
Departemen :
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua
departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua
atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi :
-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih
dari satu periode akuntansi.
-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Volume Produksi :
-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya
barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.

c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan
dikeluarkan
PENDAPATAN (REVENUE)
Selain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan
diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.
•Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi
sejumlah unit barang tertentu.
•Kuantitas Barang (Q) : total jumlah barang yang diproduksi produsen
•Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q
STRUKTUR PASAR
Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan
dalam pasar, misalnya jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, jenis produksi dan sebagainya.
Suatu struktur pasar dikatakan kompetitifjiak perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi pasar. Struktur pasar kompetitif berbeda dengan tingkah laku kompetitif,
tingkah laku kompetitif adalah kondisi dimana perusahaan harus bersaing secara aktif dengan
perusahaan lain.
Struktur pasar pada prinsipnya berarti mengelompokkan produsen/perusahaan yang terdapat didalam
industri ke dalam beberapa bentuk dasar berdasarkan :
1. Jenis barang yang dihasilkan
2. Banyaknya/jumlah perusahaan dalam industri
3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri
4. Peranan iklan dalam kegiatan industri (pasar).
Berdasarkan kriteria tersebut, dalam analisa ekonomi struktur pasar dibedakan menjadi 4 (empat),
yaitu :
A. Pasar Persaingan Sempurna
Adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Jenis pasar
persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi
produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah
seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Cirinya adalah:
• Banyak perusahaan dalam pasar
• Setiap perusahaan sebagai penerima harga (price taker)
• Bebas keluar dan amasuk dalam pasar
• Produknya bersifat homogen/identikal
• Penjual dan pembeli punya informasi mengenai pasar
Perusahaan (produsen) bertujuan memaksimumkan profit:
1. MR = MC, dilihat dari tingkat output
2. MVP = MRP = MFC, dilihat dari penggunaan input
Keuntungan/profit ekonomi adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya ekonomi
(laba/profit di atas normal).
Profit normal adalah biaya oportunitas atau normal rate of return dari sumber yang dimiliki owner
yang dipakai dalam kegiatan usaha.
Profit (?) = Economic profit = TR - TC
Profit (?) = TR - Explicit Cost - Normal Profit
Perbedaan utama antara pasar persaingan sempurna dengan pasar lain adalah bentuk kurva
permintaannya. Kurva pemintaan pada pasar persaingan sempurna berbentuk horizontal, karna
beberapa output perusahaan, harga tidak akan berubah. Dalam pasar persaingan sempurna, harga sama
dengan panerimaan rata-rata dan penerimaan marjinal.
B. Pasar Monopoli
Adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal. Pasar monopoli akan
terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti
microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain
sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya
yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Cirinya adalah:
• Industri dengan satu perusahaan
• Sebagai penentu harga (price maker, price setter, or price seller)
• Tidak ada kemungkinan entry & exit bagi pendatang baru
• Produknya adalah diferensiasi (tidak identitikal)
• Promosi kurang diperlukan
Monopoli mempunyai slop kurva demand negatif (d = AR) dan keuntungan ekonomi maksimum
dicapai pada MR = MC, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Monopolist dapat memaksimumkan profit dengan melakukan:
• Diskriminasi harga atau menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang
berbeda (multi-market monopoly).
• Menjual produk yang sama dan harga yang sama dari pabrik yang berbeda (multi-plant monopoly).
• Perusahaan dapat menggunakan input yang sama dengan output berbeda (multi-product monopoly)
Limit pricing adalah cara penentuan harga di bawah biaya rata-rata minimum suatu perusahaan agar
perusahaan yang akan memasuki suatu industri menjadi takut.
Tambahan :
- Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang
membeli produk yang dihasilkan.
- Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-
undang anti monopoli.
Beberapa syarat (asumsi) penerapan diskriminasi harga adalah:
1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain
2. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga
3. Elastisitas pada masing-masing pasar harus berbeda
4. Kebijakan ini tidak menyedot biaya yang melebihi profit
5. Produsen dapat eksploitasi ketidak-rasionalan sikap konsumen (seperti pembungkus, merk/cap, atau
promosi/iklan yang berbeda)
Diskriminasi harga memiliki perbedaan derajat yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat
ketiga.
C. Pasar Monopolistik
Adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan
dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-
perbedaaan pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain. Struktur pasar
monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang
serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu
dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen,
buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
Cirinya adalah:
• Terdapat banyak perusahaan/penjual
• Relatif kecil kekuasaan menentukan dan mempengaruhi harga
• Barangnya berbeda corak (differentiated product)
• Keluar dan masuk industri relatif bebas
• Promosi penjualan sangat aktif
Perusahaan dalam persaingan monopolistik dapat memaksimumkan profit ekonomi dalam jangka
pendek, sedangkan dalam jangka panjang profit ekonominya nol dan memperoleh profit normal
karena berproduksi under capacity.
Penilaian terhadap Persaingan Monopolistik:
• Penggunaan sumber daya kurang efisien dibandingkan dengan persaingan sempurna
• Diferensiasi produk merupakan kompensasi dari inefisiensi. Masyarakat dapat memilih antara
produk efisien (hraga murah) atau dengan diferensiasi produk (banyak pilihan jenis barang).
• Perkembangan teknologi dan inovasi relatif terbatas karena keuntungan tidak berlangsung lama
• Distribusi pendapatan relatif seimbang karena tidak terdapat kelebihan keuntungan dalam jangka
panjang.Struktur pasar ini juga mengedepankan persaingan non-harga yaitu merupakan usaha-usaha
di luar perubahan harga yang dilakukan untuk menarik banyak pembeli terhadap barang yang
diproduksinya.Ada dua bentuk yaitu:
• Diferensiasi produk: beda merk, kemasan, mutu, cita rasa, purna jual, dll
• Promosi penjualan melalui iklan (jenis iklan pertama dan kedua)
D. Pasar Oligopoli
Adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua
output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Pasar oligopoli adalah suatu
bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah
area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di
Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
Cirinya adalah:
• Jumlah perusahaan beberapa atau sangat sedikit (4 atau 8 besar perusahaan raksasa menguasai 70%-
80% nilai seluruh produksi atau penjualan produknya
• Jenis barangnya bisa homogenous atau diferensiasi
• Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh) dan ada kalanya sangat lemah
• Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang diperlukan sangat besar.
• Promosi relatif diperlukan
Jika ada dua perusahaan dalam struktur pasar oligopoli, maka disebut duopoly.
Sementara itu, oligopoli yang produknya homogen disebut pure oligopoly, sedangkan produknya
diferensiasi dikenal differentiated oligopoly. Strategi penentuan harga dapat ditempuh dengan dua
cara:
• Collusion (kesepakatan/persekongkolan)
• Non-collusion (tanpa persekongkolan)
Beberapa cara untuk mengetahui derajat oligopoli:
• Concentration ratio
• Herfindahl Index
• Contestable Markets
Model Oligopoli yang penting:
• Kinked Demand Curve Model (Paul Sweezy, 1939)
• Game Theory (Prisoner’s, advertiser’s, and pricing dilemmas)
• Cartel Arrangement
• Price Leadership
• Sales Maximization Model (William Baumol, 1959)
Strategi untuk menghalangi potensial entrants:
1. Entry limit pricing
2. Capacity barrier to entry
3. Multi-product cost barrier
4. New product development as a barrier to entry
Perusahaan Oligopoli sering menghadapi persoalan yang dikenal dengan ‘priosoner’s dilemma’, refers
to a situation in which each firm adopts its dominant strategy but each could do better (ie. earn larger
profits) by cooperating. Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan
dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya.
Biaya produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan
dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba
bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini diperlukan untuk
mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada
konsumen.Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam
kegiatan produksi suatu barang. Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan biaya
operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya operasional merupakan biaya atau
pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut.Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan toko, biaya
asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya
pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau biaya
perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan
sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu
produk yang benar-benar berkualitas.
Biaya Produksi dan Biaya non Produksi Biaya produksi berbeda dengan biaya non produksi.
Perbedaannya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi
pengembangan, pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada
umumnya. Menurutilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya
penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan.
Serta yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi
umum dan pengembangan.
1. Analisa Biaya Produksi
Untuk menghitung Biaya Tetap Total / Total Fixed Cost (TFC) adalah dengan cara menambah Biaya
Tetap / Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variable / Variable Cost (VC).
Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli
semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi demi
menghasilkan / produksi suatu barang. Total fixed cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi
yang tidak dapat berubah jumlahnya.
Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi variabel.
Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah dengan cara biaya total
dibagi dengan jumlah produksi.
Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah dengan cara membagi
Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total
dibagi dengan jumlah produksi.
Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang
digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk.
2. Buat Laporan Biaya ProduksiLaporan biaya produksi disebut pula sebagai laporan harga pokok
produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu :
Data produksi. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses
pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produk yang
dihasilkan dari awal sampai akhir dalam satu periode.
Biaya yang dibebankan. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk /
per barang yang didalamnya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead
pabrik.Perhitungan harga pokok. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika
produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang
penempatan produk yang telah selesai diproduksi.Menghitung Kebutuhan dan Persediaan bahan
baku.-Pengelolaan persediaan Kelancaran bisnis perlu ditunjang dengan adanya persediaan barang
Persediaan barang yaitu barang barang yang harus ada sebelum diperlukan yang meliputi bahan
mentah (raw material), benda kerja (material in process), bahan pembantu (supplies inventory) dan
barang jadi (final goods) Pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk
menjaga agar persediaan tetap stabil sesuai rencana.Sedangkan bahan baku adalah bahan yang
membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari produk jadi dan merupakan biaya utama dalam
proses pembuatan produk.
Tujuan dikelolanya persediaan barang adalah :
1. Menjaga jangan sampai persediaan habis
2. Menjaga jangan sampai mengecewakan konsumen
3. Menjaga agar jangan sampai jumlah persediaan barang berlebihan
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan barang dagangan :
1. System pencatatan yang paling tepat
2. Metodde pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan
3. Menghitung persediaan barang dagangan
4. Menyusun laporan persediaan
System pencatatan persediaan barang ada dua yaitu :
1. Pencatatan secara terus menerus (perpetual system) yaitu mencatat semua penambahan dan
pengurangan dengan cara yang sama seperti pencatatan kas.
2. Pencatatan secara periodic (periodic system) yaitu pencatatan yang diakukan pada waktu atau
peiode tertentu
Metode pencatatan persediaan barang dagangan dan bahan baku digunakan cara sebagai berikut :
1. First-in , first-out (FIFO) Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan
2. Last-in , first-out (LIFO) Barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu
dikeluarkan
3. Average Cost (SC) Barang barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya.

Anda mungkin juga menyukai