Kayu Kerang
Biji – Bijian Tulang
Bambu Rotan
Batu Pasir
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Berbeda dengan kerajinan bahan keras alami, kerajinan bahan keras buatan adalah kerajinan yang
bahannya telah mengalami pengolahan kembali.
Contoh kerajinan bahan keras buatan :
Kaca Semen
Kaleng Kawat
Logam ( Tembaga, Perak, Kuningan, Timah
Emas dan Alumunium ) Besi
Berikut contoh kerajinan bahan keras :
- Lemari rotan - Patung
- Kursi jati - Kalung dari Kerang
- Bingkai Foto - Cincin Emas
- Gong - Angklung
- Uang Logam - Meja
Dalam tahap pembuatannya kerajinan bahan keras tidak begitu berbeda dengan kerajinan bahan lunak,
cuman berbeda cara pengerjaannya saja, berikut tahapannya :
Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras
a. Membuat rancangan
Rancangan adalah hal awal yang kita lakukan setelah mendapat ide untuk membuat suatu kerajinan
dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya akan menghasilkan yang bagus. Rancangan
biasanya dibuat di suatu kertas lalu kita menggambarnya.
b. Menyiapkan alat dan bahan
Setelah rancangan dibuat tahap selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan di
utamakan memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapat hasil yang baik.
c. Membuat benda sesuai rancangan
Setelah semua siap kita mulai dengan proses pembuatan, buatlah sebuah bagian dasar terlebih dari
suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat proses pembuatan.
d. Tahap penyelesaian
Tahap akhir setelah kita membuat suatu kerajinan adalah salah satunya dengan merapikan atau
memberi hiasan atau beberapa tambahan lain sehingga meningkatkan kualitas kerajinan tersebut.
Produk kerajinan sangat beraneka ragam.
Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan keras.
a. Kerajinan Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain.
Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor,
ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai
perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional
lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol
kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak
mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.
b. Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga
hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi
para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu
yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya.
Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
c. Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak
ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dari
yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk keperluan
tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan
bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan
bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia
sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai
motif dan bentuk yang menarik. Berikut contoh
kerajinan dari bambu.
d. Kerajinan Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak
menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat
cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dari bahan rotan
banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,
dan lain-lain. Berikut contoh karya kerajinan dari bahan rotan.
e. Kerajinan Batu
Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan
penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan
warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap
busana, juga sebagai penghias benda. Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna
putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu
hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak
digunakan untuk hiasan interior dan eksterior. Berikut
contoh kerajinan dari batu.
Kesimpulannya adalah Perngertian Unsur Estetika merupakan sebuah objek yang memiliki unsur
keindahan, sedangkanPengertian Unsur Ergonomis merupakan sebuah kerajinan yang memiliki
nilai ergonomis seperti keamanan, kenyamanan, dan keluwesan.
KD 3.6
Pengelolaan Persediaan
Kelancaran bisnis perlu ditunjang dengan adanya persediaan barang.Persediaaan barang yaitu barang
barang yang harus ada sebelum diperlukan yang meliputi bahan mentah (raw material), benda kerja
(material in process), bahan pembantu (supplies inventory) dan barang jadi (final goods) Pengelolaan
persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar persediaan tetap stabil sesuai
rencana.Sedangkan bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan
dari produk jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan barang dagangan :
1. Sistem pencatatan yang paling tepat
2. Metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan
3. Menghitung persediaan barang dagangan
4. Menyusun laporan persediaan.
3. Aspek Keuangan
4. Aspek Organisasi
a. Tenaga Kerja
Jenis tenaga kerja yang digunakan pada dasarnya terdiri atas tenaga kerja upahan dan tenaga
kerja keluarga. Kedua jenis tenaga kerja ini memiliki
karakteristik masing-masing :
1) Tenaga Kerja Upahan
Tenaga kerja upahan ialah tenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan, di
mana masing-masing memiliki hak dan kewajiban.
2) Tenaga Kerja Keluarga
Tenaga kerja keluarga merupakan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan keluarga yang
umumnya dalam melaksanakan pekerjaannya tidak diupah. Tenaga kerja jenis ini banyak digunakan
pada perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan yang masih berskala usaha rumah tangga.
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sederhana hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja.
Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling berhubungan, biasanya
menggunakan struktur organisasi ini. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan struktur organisasi
sederhana biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang
berhubungan dengan sebuah produk. Artinya, dalam struktur sederhana, pemilik perusahaan
cenderung mengambil semua keputusan penting secara sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap
tahap kegiatan perusahaan.
6. Analisis Break Event Point (BEP) Usaha Produk Kerajinan
Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi
usaha. Produksi minimal usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita
kerugian. BEP adalah suatu keadaan di mana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita
kerugian (titik impas).
BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi
suatu usaha untuk mencapai nilai impas. Artinya, usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun
kerugian.
Suatu usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih besar dari pada jumlah unit yang sedang
diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.
BEP produksi dan harga dapat dihitung dengan rumus berikut:
BEP Produksi = Total Biaya/Harga Penjualan
BEP Harga = Total Biaya/Total Produksi
Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk produk kerajinan sebesar Rp 1.000.000,00 dan total
produksi sebanyak 100 produk, dengan harga jual produk kerajinan Rp 15.000,00 maka:
BEP Produksi = Rp 1.000.000,00 / Rp 15.000,00
= 66,66 produk
Desain adalah garis besar, sketsa; rencana, seperti dalam kegiatan seni, bangunan, gagasan tentang
mesin yang akan diwujudkan (The American Collage Dictionary).Desain adalah gambar atau garis
besar tentang sesuatu yang akan dikerjakan atau dibuat (Readers Dictionary, Oxford Progressive
English).
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin
menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil.
Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau
lebih objek di bawah pengaruhnya.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah
daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan
menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Tahapan proses produksi
1. Routing adalah menetapkan dan menentukan urutan kegiatan proses produksi
2. Scheduling adalah menetapkan dan menentukan jadwal
3. Dispatching adalah menetapkan dan menentukan proses pemberian perintahnya
4. Follow up adalah mendorong terkoordinasinya perencanaan proses produksi.
Tujuan Proses produksi
1. Sarana kelangsungan sebuah perusahaan
2. Kegiatan meningkatkan tambahan nilai (value product)
3. Meningkatkan kemakmuran
4. Mendapatkan keuntungan
5. Memenuhi pasar internasional
6. Untuk mengganti barang yang aus, rusak barang yang habis
KD.3.7
1. Man ( Manusia )
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi
disamping tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menganggap sama manusia dengan
faktor-faktor produksi lainnya dianggap kurang tepat, baik dilihat dari segi konsepsi, filsafat, maupun
moral. Manusia adalah unsur manajemen yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. Money ( Uang )
Money atau uang adalah salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang adalah alat tukar dan
alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan bisa diukur dari segi jumlah uang yang beredar di
suatu perusahaan atau industri.
Oleh sebab itu, uang merupakan unsur yang penting dalam mencapai tujuan karena segala
sesuatu mesti diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang
harus disediakan guna membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli,
dan berapa hasil yang akan dicapai dari sesuatu organisasi.
3. Material ( Fisik )
Perusahaan umumnya tidak membuat sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, melainkan
membeli dari pihak-pihak lain. Karena itu, manajer perusahaan berusaha agar dapat memperoleh
bahan mentah dengan harga yang termurah, dengan menggunakan pengangkutan yang murah dan
aman.
Disamping itu, bahan mentah itu akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil
yang lebih efisien.
4. Machine ( Teknologi )
Mesin mempunyai peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industri
dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak perkerjaan manusia yang dapat digantikan ataupun
dibantu oleh mesin.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat juga menyebabkan penggunaan mesin makin
menonjol. Hal ini dikarenakan banyaknya mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga
memungkinkan peningkatan dalam produksi.
5. Method ( Metode )
Metode kerja amat dibutuhkan agar mekanisme kerja dapat berjalan efektif dan efisien. Metode
kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi ataupun
administrasi tidak dapat terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang cukup lama.
6. Market ( Pasar )
Pemasaran produk mempunyai peranan yang sangat penting karena apabila barang yang
diproduksi tidak laku di pasaran, proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja pun
tidak akan dapat berlangsung
Manfaat dari pembuatan karya kerajinan dari bahan keras adalah: Menghasilkan produk-produk
terbaru yang berasal dari bahan keras Mengeksplorasikan karya-karya pola motif ragam hias yang
kreatif dan inovatif Memberikan ilmu dan pengalaman dalam pembuatan kerajinan dari bahan keras
yang pada nantinya ilmu dan pengalaman itu sendiri akan kita petik hasilnya.
Keselamatan kerja
- menggunakan piranti keselamatan : misal kacamata hitam/ helem untuk las.
- menggunakan masker.
- memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak terkena serpihan, maupun kotoran/ sisa dari pembuatan
barang dari bahan tersebut.
- berhati - hati dan fokus.
Beberapa rancangan untuk melakukan promosi produk antara lain :Ran
1. Periklanan (advertising)
Periklanan atau dalam bahasa luar sering disebuat ads dapat didefinisikan sebagai pesan untuk
menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui media masa. Iklan adalah unsur
penting dalam promosi jika menginginkan keberhasilan.
Tujuan pembuatan iklan sebagai metode atau cara promosi menjual produk market tentunya adalah
hal ideal karna dalam pembuatan iklan ini antara lain :
- Memperkenalkan produk pada konsumen
- Menciptakan kesadaran akan merek
- Membentuk citra merek
- Mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan
Jenis-jenis iklan yang dapat dibuat yaitu ada 2, “above-the-line” dan “below-the-lane”. Iklan adove-
the-line, dalam iklan ini diharuskan untuk membayar kepada biro jasa iklan dalam pembuatannya
seperti : media cetak dari koran majalah, media elektronik TV radio, media luar ruangan poster
billboard spanduk dll. Untuk jenis yang kedua yaitu iklan below-the-line ini berkebalikan dari iklan
adove karna dalam iklan below tidak perlu melakukan pembayaran karna memanfaatkan media media
gratis seperti pameran, mengirim surat ke rumah rumah, dan lainnya.
2. Penjualan Personal
Personal selling adalah cara promosi dengan melakukan komunikasi langsung dengan bertatap muka
pada konsumen untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen dengan menarik agar
konsumen mau membeli produk. Berbagai macam macam cara untuk melakukan personal selling
contohnya kunjungan seller ke tempat pembeli langsung dirumah, diwarung warung dan lainnya.
Memberikan ilmu ilmu secara gratis kepada konsumen tentang cara pemakaian produk, manfaat yang
akan dirsakan apabila telah menggunakan produk. Secara sukarela hal ini membuat konsumen lebih
percaya kepada seller.
3. Sales promotion
Promosi penjual terdiri dari berbagai macam kegiatan promosi antara lain peragaan penjual, kontes,
pemberian label, sampel, pemberian insenti dan lainnya. Sales promotion dapat dibedakan ke dalam
promosi yang diarahkan ke para konsumen, seperti contoh berupa sample, kupon, potongan harga,
sayembara, dan demonstrasi, atau promosi yang diarahkan kepada para pedagang berupa diskon,
kontes dealer, atau kepada para salesman.
Keuntungan dari melakukan promosi penjualan yaitu konsumen dapat mengetahui secara langsung
tentang produk, baik harga, kegunaan, kualitas, tempat penjualan, dan sebagainya. Oleh karena itu,
konsumen tidak perlu ragu ragu lagi pada produk yang ditawarkan.Berdasarkan segi sosial, agar dapat
mendorong pengembangan produk baru para pengusaha akan berusaha untuk dapat menciptakan
produk produk baru yang lain. Sehingga mendorong masyarakat untuk lebih maju.
4. Publisitas
Publisitas adalah usaha memacu permintaan secara non personal dan usaha ini tidak dibiayai oleh
orang atau organisasi yang memetik manfaat dari publikasi Perusahaan dan produknya dapat menjadi
perhatian umum apabila diberitahukan di dalam media massa. Publisitas dapat memberikan 3 macam
manfaat kepada produsen yaitu :
- Karena pemberitaan melalui media massa, oleh kebanyakan pembaca dipandang otentik dan
obyektif, maka cenderung untuk lebih mempercayai berita dari pada iklan.
- Publisher daat mencapai banyak pembeli potensial yang selalu berusaha menghindari salesman dan
periklanan. Hal ini disebabkan karena pesanan penjual sampai pada pembeli potensial sebagai berita
dan bukan sebagai kounikasi.
- Publisitas, seperti halnya periklanan agar dapat mendramatisir suatu perusahaan atau produk.
KD.3.8
Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha Secara umum langkah-langkah melakukan wirausaha
adalah sebagai berikut.
a. Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan.
Ketika anda ingin memulai sebuah usaha, ada tiga hal pokok yang harus anda pertimbangan atau
perhitungkan yaitu : Produk, Modal dan Pasar. Dalam pembahasan kali ini karena judulnya
bagaimana cara menghitung BEP, maka pembahasan hanya difokuskan pada modal. Adapun untuk 2
pokok lainnya akan dibahas dalam kesempatan yang lain.Dengan memiliki modal anda akan dapat
membeli peralatan untuk berproduksi, membeli bahan baku, membayar gaji pekerja dan membuat
program marketing seperti halnya pemasangan iklan di media massa baik cetak maupun
elektronik.Modal atau untuk lebih membumi, marilah kita sebut modal menjadi uang. Sumber uang
bagi anda seorang pengusaha tentunya beragam untuk setiap orang seperti dari simpanan/tabungan,
warisan keluarga, pinjaman dari kerabat/sahabat dan pinjaman dari lembaga keuangan. Pada
umumnya sumber uang dari selain lembaga keuangan tidak terlalu ribet dengan urusan administrasi
dan studi kelayakan usaha, karena anda memiliki hubungan kekerabatan dan emosional yang cukup
dekat dengan sumbernya, sehingga mereka akan sangat mempercayai anda.Sebaliknya pinjaman yang
diperoleh dari lembaga keuangan baik itu bank dan non bank, ketika anda mengajukan kredit, anda
diwajibkan untuk memaparkan studi kelayakan usaha yang intinya harus dapat menyakinkan pihak
kreditor, bahwa usaha anda pantas untuk dibiayai dan memiliki prospek yang positif. Salah satu
indicator yang umum digunakan oleh kreditor adalah tingkat Breakeven Point (BEP).Selanjutnya
untuk menyamakan persepsi, mari kita bahas apa sebenarnya disebut dengan BEP. Dalam bahasa
umum, BEP dapat disebut juga sebagai Titik Pulang Pokok. Titik Pulang pokok memiliki
makna saat/kapan modal yang digunakan akan kembali. Dalam menghitung “saat atau kapan” ini,
ada dua metode penghitungan yang dapat kita pilih yaitu saat jumlah produksi mencapai berapa unit
dalam hal ini disingkat dengan (Q) ? Atau saat total penjualan mencapai berapa harga berapa rupiah
atau disingkat dengan (P)?
Adapun rumus/formula dari dua metode tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1.BEP-Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
2. BEP-Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
Penjelasan Rumus :
Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan rencana produksi
seperti berikut ini :
1) Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta yaitu terdiri dari :
Biaya Gaji Pegawai + Pemilik = Rp.75,000,000
Biaya Penyusutan Mobil Kijang = Rp. 1,500,000
Biaya Asuransi Kesehatan = Rp.15,000,000
Biaya Sewa Gedung Kantor = Rp.18,500,000
Biaya Sewa Pabrik = Rp.30,000,000
B Dikurangi :
a. Neraca Pembayaran
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran antara lain sebagai
berikut:
Perubahan Kurs Devisa
Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah
mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan
kurs rupiah mengalami kenaikan.
Perubahan Harga
Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku
terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.
b. Neraca Perdagangan
Faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan antara lain:
Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak, insentif, dll) ekspor dalam perekonomian mereka
dalam perekonomian impor.
Biaya dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan input lainnya.
Bursa pergerakan nilai.
Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan.
Hambatan non-tarif seperti linghkungan, kesehatan atau standar keselamatan.
Ketersediaan devisa yang memadai yang dapat digunakan untuk membayar impor.
Harga pokok produksi di rumah (dipengaruhi oleh respon dari pasokan).
b.Neraca Perdagangan
Manfaat Neraca Perdagangan antaralain :
Sebagai tolak ukur arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Neraca
Perdagangan merupakan salah satu alat untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil oleh
pemerintah dan pihak terkait. Dalam hal ini pelaku kegiatan ekonomi internasional.
Mengetahui besaran jumlah pengeluaran dan pendapatan negara. Neraca Perdagangan memiliki
fungsi sebagai pemberi informasi jumlah atau besaran angka ekspor dan impor. Apabila nilai ekspor
lebih tinggi maka dapat dikatakan surplus atau kelebihan pendapatan. Sebaliknya apabila nilai ekspor
lebih kecil dari impor maka dikatakan sebagai defisit atau keadaan yang tidak menguntungkan.
Menjadi informasi kegiatan ekonomi internasional. Neraca perdagangan dalam hal ini menjadi
sumber informasi perdagangan internsional. Ketika suatu negara mengalami peningkatan ekspor atau
impor, maka negara lain akan mengetahui dan dapat dilakukan pertimbangan untuk menjalin
kerjasama.
H. CONTOH KASUS NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN INDONESIA
Sebagai negara yang berpenduduk terbesar di dunia dengan tingkat kebutuhan yang sangat tinggi,
Indonesia tidak terlepas dari kegiatan perekonomian internasional. Dengan potensi besar yang ada,
menjadikan Indonesia sebagai negara dengan intensitas perdagangan yang mobile dan aktif. Berikut
beberapa data yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian Indonesia dengan negara lain
melalui penyajian data neraca pembayaran dan perdagangan.
a. Neraca Pembayaran
DIANTARA 1987-1999
Analisis :
Di lihat dari neraca perdagangan internasional Indonesia - Peru pada tahun 2004 - 2009 yaitu pada
tahun 2004 dan 2005 Indonesia mengalami devisit. Tetapi pada tahun 2006-2009 Indonesia
mendapatkan surplus, yaitu pada tahun 2006 US$ 3,244 juta, tahun 2007 US$ 14,173 juta, tahun 2008
US$ 13,670, dan tahun 2009 US$ 14,699 juta. Ekspor Indonesia ke Peru antara lain radio tape, asam
sulfur, printer, karet alam, gelas, computer, kamera video, produk tekstil, pakaian, kertas, kendaraan
bermotor (rakitan di Indonesia), suku cadang kendaraan bermotor, ban, alas kaki, dinner ware, kulkas.
Sedangkan komoditi impor Indonesia dari Peru antara lain tepung ikan dan fish oil, anggur segar,
copper sulfate, produk perunggu, kabel akrilik, kapas, wool (alpaca dan llama)
BIAYA(COST) Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi,
yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi
maupun yang akan terjadi.Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan
pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi. Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau
aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk,
order,departemen,divisi,proyek.Macam-macam Biaya(cost)Biaya Pabrikasi :
-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Non-pabrikasi :
-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk
bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan
dukungan bagi karyawan
Departemen :
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua
departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua
atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi :
-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih
dari satu periode akuntansi.
-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Volume Produksi :
-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya
barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.
c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan
dikeluarkan
PENDAPATAN (REVENUE)
Selain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan
diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.
•Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi
sejumlah unit barang tertentu.
•Kuantitas Barang (Q) : total jumlah barang yang diproduksi produsen
•Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q
STRUKTUR PASAR
Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan
dalam pasar, misalnya jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, jenis produksi dan sebagainya.
Suatu struktur pasar dikatakan kompetitifjiak perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi pasar. Struktur pasar kompetitif berbeda dengan tingkah laku kompetitif,
tingkah laku kompetitif adalah kondisi dimana perusahaan harus bersaing secara aktif dengan
perusahaan lain.
Struktur pasar pada prinsipnya berarti mengelompokkan produsen/perusahaan yang terdapat didalam
industri ke dalam beberapa bentuk dasar berdasarkan :
1. Jenis barang yang dihasilkan
2. Banyaknya/jumlah perusahaan dalam industri
3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri
4. Peranan iklan dalam kegiatan industri (pasar).
Berdasarkan kriteria tersebut, dalam analisa ekonomi struktur pasar dibedakan menjadi 4 (empat),
yaitu :
A. Pasar Persaingan Sempurna
Adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Jenis pasar
persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi
produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah
seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Cirinya adalah:
• Banyak perusahaan dalam pasar
• Setiap perusahaan sebagai penerima harga (price taker)
• Bebas keluar dan amasuk dalam pasar
• Produknya bersifat homogen/identikal
• Penjual dan pembeli punya informasi mengenai pasar
Perusahaan (produsen) bertujuan memaksimumkan profit:
1. MR = MC, dilihat dari tingkat output
2. MVP = MRP = MFC, dilihat dari penggunaan input
Keuntungan/profit ekonomi adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya ekonomi
(laba/profit di atas normal).
Profit normal adalah biaya oportunitas atau normal rate of return dari sumber yang dimiliki owner
yang dipakai dalam kegiatan usaha.
Profit (?) = Economic profit = TR - TC
Profit (?) = TR - Explicit Cost - Normal Profit
Perbedaan utama antara pasar persaingan sempurna dengan pasar lain adalah bentuk kurva
permintaannya. Kurva pemintaan pada pasar persaingan sempurna berbentuk horizontal, karna
beberapa output perusahaan, harga tidak akan berubah. Dalam pasar persaingan sempurna, harga sama
dengan panerimaan rata-rata dan penerimaan marjinal.
B. Pasar Monopoli
Adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal. Pasar monopoli akan
terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti
microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain
sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya
yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Cirinya adalah:
• Industri dengan satu perusahaan
• Sebagai penentu harga (price maker, price setter, or price seller)
• Tidak ada kemungkinan entry & exit bagi pendatang baru
• Produknya adalah diferensiasi (tidak identitikal)
• Promosi kurang diperlukan
Monopoli mempunyai slop kurva demand negatif (d = AR) dan keuntungan ekonomi maksimum
dicapai pada MR = MC, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Monopolist dapat memaksimumkan profit dengan melakukan:
• Diskriminasi harga atau menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang
berbeda (multi-market monopoly).
• Menjual produk yang sama dan harga yang sama dari pabrik yang berbeda (multi-plant monopoly).
• Perusahaan dapat menggunakan input yang sama dengan output berbeda (multi-product monopoly)
Limit pricing adalah cara penentuan harga di bawah biaya rata-rata minimum suatu perusahaan agar
perusahaan yang akan memasuki suatu industri menjadi takut.
Tambahan :
- Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang
membeli produk yang dihasilkan.
- Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-
undang anti monopoli.
Beberapa syarat (asumsi) penerapan diskriminasi harga adalah:
1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain
2. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga
3. Elastisitas pada masing-masing pasar harus berbeda
4. Kebijakan ini tidak menyedot biaya yang melebihi profit
5. Produsen dapat eksploitasi ketidak-rasionalan sikap konsumen (seperti pembungkus, merk/cap, atau
promosi/iklan yang berbeda)
Diskriminasi harga memiliki perbedaan derajat yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat
ketiga.
C. Pasar Monopolistik
Adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan
dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-
perbedaaan pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain. Struktur pasar
monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang
serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu
dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen,
buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
Cirinya adalah:
• Terdapat banyak perusahaan/penjual
• Relatif kecil kekuasaan menentukan dan mempengaruhi harga
• Barangnya berbeda corak (differentiated product)
• Keluar dan masuk industri relatif bebas
• Promosi penjualan sangat aktif
Perusahaan dalam persaingan monopolistik dapat memaksimumkan profit ekonomi dalam jangka
pendek, sedangkan dalam jangka panjang profit ekonominya nol dan memperoleh profit normal
karena berproduksi under capacity.
Penilaian terhadap Persaingan Monopolistik:
• Penggunaan sumber daya kurang efisien dibandingkan dengan persaingan sempurna
• Diferensiasi produk merupakan kompensasi dari inefisiensi. Masyarakat dapat memilih antara
produk efisien (hraga murah) atau dengan diferensiasi produk (banyak pilihan jenis barang).
• Perkembangan teknologi dan inovasi relatif terbatas karena keuntungan tidak berlangsung lama
• Distribusi pendapatan relatif seimbang karena tidak terdapat kelebihan keuntungan dalam jangka
panjang.Struktur pasar ini juga mengedepankan persaingan non-harga yaitu merupakan usaha-usaha
di luar perubahan harga yang dilakukan untuk menarik banyak pembeli terhadap barang yang
diproduksinya.Ada dua bentuk yaitu:
• Diferensiasi produk: beda merk, kemasan, mutu, cita rasa, purna jual, dll
• Promosi penjualan melalui iklan (jenis iklan pertama dan kedua)
D. Pasar Oligopoli
Adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua
output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Pasar oligopoli adalah suatu
bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah
area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di
Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
Cirinya adalah:
• Jumlah perusahaan beberapa atau sangat sedikit (4 atau 8 besar perusahaan raksasa menguasai 70%-
80% nilai seluruh produksi atau penjualan produknya
• Jenis barangnya bisa homogenous atau diferensiasi
• Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh) dan ada kalanya sangat lemah
• Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang diperlukan sangat besar.
• Promosi relatif diperlukan
Jika ada dua perusahaan dalam struktur pasar oligopoli, maka disebut duopoly.
Sementara itu, oligopoli yang produknya homogen disebut pure oligopoly, sedangkan produknya
diferensiasi dikenal differentiated oligopoly. Strategi penentuan harga dapat ditempuh dengan dua
cara:
• Collusion (kesepakatan/persekongkolan)
• Non-collusion (tanpa persekongkolan)
Beberapa cara untuk mengetahui derajat oligopoli:
• Concentration ratio
• Herfindahl Index
• Contestable Markets
Model Oligopoli yang penting:
• Kinked Demand Curve Model (Paul Sweezy, 1939)
• Game Theory (Prisoner’s, advertiser’s, and pricing dilemmas)
• Cartel Arrangement
• Price Leadership
• Sales Maximization Model (William Baumol, 1959)
Strategi untuk menghalangi potensial entrants:
1. Entry limit pricing
2. Capacity barrier to entry
3. Multi-product cost barrier
4. New product development as a barrier to entry
Perusahaan Oligopoli sering menghadapi persoalan yang dikenal dengan ‘priosoner’s dilemma’, refers
to a situation in which each firm adopts its dominant strategy but each could do better (ie. earn larger
profits) by cooperating. Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan
dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya.
Biaya produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan
dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba
bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini diperlukan untuk
mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada
konsumen.Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam
kegiatan produksi suatu barang. Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan biaya
operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya operasional merupakan biaya atau
pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut.Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan toko, biaya
asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya
pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau biaya
perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan
sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu
produk yang benar-benar berkualitas.
Biaya Produksi dan Biaya non Produksi Biaya produksi berbeda dengan biaya non produksi.
Perbedaannya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi
pengembangan, pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada
umumnya. Menurutilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya
penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan.
Serta yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi
umum dan pengembangan.
1. Analisa Biaya Produksi
Untuk menghitung Biaya Tetap Total / Total Fixed Cost (TFC) adalah dengan cara menambah Biaya
Tetap / Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variable / Variable Cost (VC).
Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli
semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi demi
menghasilkan / produksi suatu barang. Total fixed cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi
yang tidak dapat berubah jumlahnya.
Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi variabel.
Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah dengan cara biaya total
dibagi dengan jumlah produksi.
Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah dengan cara membagi
Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total
dibagi dengan jumlah produksi.
Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang
digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk.
2. Buat Laporan Biaya ProduksiLaporan biaya produksi disebut pula sebagai laporan harga pokok
produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu :
Data produksi. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses
pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produk yang
dihasilkan dari awal sampai akhir dalam satu periode.
Biaya yang dibebankan. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk /
per barang yang didalamnya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead
pabrik.Perhitungan harga pokok. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika
produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang
penempatan produk yang telah selesai diproduksi.Menghitung Kebutuhan dan Persediaan bahan
baku.-Pengelolaan persediaan Kelancaran bisnis perlu ditunjang dengan adanya persediaan barang
Persediaan barang yaitu barang barang yang harus ada sebelum diperlukan yang meliputi bahan
mentah (raw material), benda kerja (material in process), bahan pembantu (supplies inventory) dan
barang jadi (final goods) Pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk
menjaga agar persediaan tetap stabil sesuai rencana.Sedangkan bahan baku adalah bahan yang
membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari produk jadi dan merupakan biaya utama dalam
proses pembuatan produk.
Tujuan dikelolanya persediaan barang adalah :
1. Menjaga jangan sampai persediaan habis
2. Menjaga jangan sampai mengecewakan konsumen
3. Menjaga agar jangan sampai jumlah persediaan barang berlebihan
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan barang dagangan :
1. System pencatatan yang paling tepat
2. Metodde pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan
3. Menghitung persediaan barang dagangan
4. Menyusun laporan persediaan
System pencatatan persediaan barang ada dua yaitu :
1. Pencatatan secara terus menerus (perpetual system) yaitu mencatat semua penambahan dan
pengurangan dengan cara yang sama seperti pencatatan kas.
2. Pencatatan secara periodic (periodic system) yaitu pencatatan yang diakukan pada waktu atau
peiode tertentu
Metode pencatatan persediaan barang dagangan dan bahan baku digunakan cara sebagai berikut :
1. First-in , first-out (FIFO) Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan
2. Last-in , first-out (LIFO) Barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu
dikeluarkan
3. Average Cost (SC) Barang barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya.