Anda di halaman 1dari 10

KLIING PRAKARYA

NAMA : AH,AD ABIDIN


KELAS : VII (delapan)
GURU PENGAMPUH : NURMIYAWATI

SMPN SATU ATAP 02 PULAU SABIRA


KEPULAUAN SERIBU TAHUN AJARAN 2019/20

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan
sesuai dengan tuntutan pasar.
Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dan bahan lunak dan
produk kerajinan dan bahan keras. Produk kerajinan dan bahan keras merupakan produk kerajinan
yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Kesesuian diantara topik dan materi yang kami
pelajari menjadikan alasan mengapa makalah ini dibuat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kerajinan bahan keras ?
2. Apa saja unsur – unsur kerajinan dari bahan keras ?
3. Apa saja motif ragam hias pada kerajinan bahan keras ?
4. Apa saja aneka produk kerajinan dari bahan keras ?
5. Bagaimana teknik pembuatan kerajinan bahan keras ?
6. Bagaimana tahap membuat kerajinan bahan keras ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kerajinan bahan keras
2. Mengetahui unsur – unsur kerajinan dari bahan keras
3. Mengetahui motif ragam hias pada kerajinan bahan keras
4. Mengetahui aneka produk kerajinan dari bahan keras
5. Mengetahui teknik pembuatan kerajinan bahan keras
6. Mengetahui tahap membuat kerajinan bahan keras

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras


Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan
sesuai dengan tuntutan pasar.
Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan
dasar yang bersifat keras. Bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu :Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dari lingkungan sekitar dan kondisi fisiknya
keras. Contoh bahan keras alami adalah kayu, bambu, batu, rotan, biji-bijian, kerang, dan lain-lain.
1) Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan keras yang teah mengalami pengolahan kembali. Contoh
bahan keras buatan adalah kaca, kaleng, logam ( tembaga, perak, kuningan, emas dan alumunium ),
kawat, besi, dan sebagainya.
1. Fungsi Kerajinan dari Bahan Keras
Fungsi kerajinan bahan keras dibedakan menjadi 2, yaitu :
 Sebagai benda pakai
Karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur keindahan
sebagai pendukung. Contohnya lemari, rak buku, meja, kursi, dan lain sebagainya.
 Sebagai benda hias
Karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau hiasan, fungsi ini lebih
menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau fungsinya. Contohnya yaitu
seperti bingkai, patung, hiasan dinding, gantungan kunci, dan lain-lain.

B. Unsur Kerajinan dari Bahan Keras


Unsur-unsur yang terdapat pada kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :
a. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-nilai estetis
yang menyertai sebuah karya seni. Nilai-nilai keindahan (estetik) karya seni memiliki prinsip
Kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast)
sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, atau rasa senang.
b. Unsur Ergonomis

3
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun
unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut :
o Keamanan (security), yaitu keamanan saat menggunakan produk kerajinan tersebut.
o Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyaman saat menggunakan produk kerajinan tersebut.
o Keluwesan (flexibility), yaitu kemudahan dalam penggunaan produk kerajinan tersebut.

C. Motif Ragam Hias Pada Kerajinan Bahan Keras


a. Motif realis, merupakan motif yang dapat di ambil dari keadaan alam yang bersifat nyata,
seperti tumbu-tumbuhan, hewan, bentuk batuan, bentuk awan, bentuk matahari dan lain-lain.
b. Motif abstrak, merupakan motif yang sulit dikenali, disisi lain motif ini menggunakan bentuk
bebas.
c. Motif dekoratif, merupakan suatu motif dengan tujuan memperindah objek benda yang akan
di gambar dalam motifnya. Motif ini memodifikasi bentuk alam dengan seindah mungkin
tanpa mengubah bentuk aslinya.
d. Motif geomatris, merupakan motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur.
Contohnya adalah lingkaran, kerucut, persegi, segitiga dan lain-lain.

D. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras


1) Kerajinan Logam
Kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain.
Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau dicetak sesuai dengan
bentuk yang diinginkan. Contoh kerajinan logam adalah gelas, kap lampu, perhiasan, wadah
serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga
dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik
bakar/pemanasan dan tempa.

2) Kerajinan Kayu
Karya kerajinan yang terbuat dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah
ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan
utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-
lain. Contoh karya kerajinan dari kayu adalah meja, kursi, lemari, dan lain-lain.

3) Kerajinan Bambu
Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel
atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk
yang menarik.

4
4) Kerajinan Rotan
Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat
kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh
produk kerajinan dan bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan, dan
lain-lain.

5) Kerajinan Batu
Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di
Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana
atau sebagai penghias benda. Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat yang
lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam dan batu
padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk
hiasan interior dan eksterior.

6) Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)


Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis.
Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain. Kerajinan fiberglass membutuhkan
beberapa campuran dalam proses pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin
(minyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun
krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatan perlu
perbandingan agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan
bereaksi dari cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengkilap.

5
E. Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
1) Teknik Cor (Cetak Tuang)
Teknik cor dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Teknik tuang berulang (bivalve)
Teknik ini menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat dipakai
berulang kali sesuai dengan kebutuhan.
b. Teknik tuang sekali pakai (A cire Perdue)
Teknik ini digunakan pada pembuatan logam yang bentuk dan hiasannya lebih rumit. Teknik
ini diawali dengan membuat cetakan dari tanah liat. Selanjutnya cetakan dilapisi dengan lilin,
lalu ditutup lagi dengan tanah liat. Kemudian benda dibakar untuk mengeluarkan lilin
sehingga menghasilkan rongga. Tuangkan logam kedalamnya. Setelah dingin, pecahkan
cetakan tanah liat.

2) Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat.
Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendamnya dalam
larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak ingin ter-etsa oleh pengikisan
larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi bahan penolak asam (resist/bahan pelindung).
Secara perlahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat
yang diinginkan. Sementara itu bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Bahan larutan yang
dipakai sangat bergantung pada jenis logam yangakan dietsa.
Larutan etsa ini terdiri dari larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau campuran dari
keduanya. Teknik ini memerlukan perhitungan waktu untuk menentukan seberapa dalam tingkat
pengikisan.

3) Teknik Ukir
Teknik ukir adalah membentuk ornamen sederhana yang diterapkan pada tanah liat, batu atau
kayu dengan sistem gores dan temple. Teknik ini menggunakan sebuah alat yang disebut pahat.
Dilihat dari jenisnya, ukiran dibagi menjadi beberapa jenis :
o Ukir Rendah ( Bas Relief ), gambar yang timbul kurang dari separuh bentuk utuhnya.
o Ukir sedang ( Mezzo Relief ), gambar yang timbul tepat separuh bentuk utuhnya.
o Ukir Tinggi ( Haut Relief ), gambar yang timbul lebih dari separuh bentuk utuhnya.

6
o Ukir Cekung atau ukir tenggelam ( Encreux Relief ), gambarnya tenggelam lebih rendah
dari bidang dasarnya.
o Ukir Tembus atau ukir krawangan ( Ayour Relief ), dasarannya menembus bidang dasar,
sehingga dasarannya berupa lubang – lubang atau tembus.
o Ukir Tumpang, gambarnya tumpang tindih diatas bidang dasar. Ukir tumpang serupa
dengan relief patung karena gambarnya utuh seperti patung. Contoh : relief patung
terkenal adalah kamadhatu di kaki candi Borobudur.

4) Teknik Ukir Tekan


Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasa di atas permukaan pelat logam tipis dengan
ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan 0,4 mm untuk pelat logam tembaga.
Alat yang biasa digunakan pada teknik ini adalah alat yang dibuat dari tanduk sapi atau kerbau
yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Bisa juga menggunakan bamboo atau kayu.
Cara mengukir tekan adalah menekan permukaan benda mengikuti bentuk sesuai motif atau
gambar yang telah ditentukan.

5) Teknik Bubut
Alat yang diperlukan pada teknikini adalah pahatbubut yag berfungsi untuk mengiris, menyayat,
menggaruk dan membentuk benda. Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak
kayu, vas bunga dari kayu, dan lain-lain.

6) Teknik Anyaman
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpang
tindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan anyam, sehingga menjadi suatu karya anyaman.
Bahan yang digunakan pada teknik anyaman antara lain bambu, rotan, dan lain-lain.

F. Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras


a. Membuat rancangan
Rancangan adalah hal awal yang kita lakukan setelah mendapat ide untuk membuat suatu
kerajinan dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya akan menghasilkan yang bagus.
Rancangan biasanya dibuat di suatu kertas lalu kita menggambarnya.
b. Menyiapkan alat dan bahan
Setelah rancangan dibuat tahap selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan di
utamakan memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapat hasil yang baik.
c. Membuat benda sesuai rancangan

7
Setelah semua siap kita mulai dengan proses pembuatan, buatlah sebuah bagian dasar terlebih dari
suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat proses pembuatan.
d. Tahap penyelesaian
Tahap akhir setelah kita membuat suatu kerajinan adalah salah satunya dengan merapikan atau
memberi hiasan atau beberapa tambahan lain sehingga meningkatkan kualitas kerajinan tersebut.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar
yang bersifat keras. Bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu :Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dari lingkungan sekitar dan kondisi fisiknya
keras. Contoh bahan keras alami adalah kayu, bambu, batu, rotan, biji-bijian, kerang, dan lain-lain

B. Saran
Demikianlah makalah singkat ini semoga bermanfaat. Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran atas makalah ini, dikarenakan masih terdapat kekurangan. Atas kritik dan sarannya kami
ucapkan terimakasih

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bantubelajar.com/2014/12/kerajinan-bahan-keras-contoh-dan-tahap.html
http://nurindahyuliastri.blogspot.co.id/2015/09/makalah-kerajinan-produk-bahan-keras.html
http://www.wapzandroid.com/2016/01/materi-produk-kerajinan-bahan-keras.html
http://www.pemetaanttg.com
http://aries7473.blogspot.co.id
http://anekakerajinanbambu.blogdetik.com/
http://www.jatengpromo.com/promo/221
http://inovasi-wirausaha.blogspot.co.id/2015/02/perencanaan-proses-produksi-kerajinan.html

10

Anda mungkin juga menyukai