Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

BAB I

PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang
 
Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah
dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
 
Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dan bahan lunak
dan produk kerajinan dan bahan keras. Produk kerajinan dan bahan keras merupakan produk
kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Kesesuian diantara topik dan
materi yang kami pelajari menjadikan alasan mengapa makalah ini dibuat.
 
B. Tujuan & Manfaat
 
Tujuan kami membuat makalah laporan yang bertema kerajinan dari bahan keras ini
yaitu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru Prakarya dan Kewirausahaan kami,
selain itu tujuan yang berasal dari kami sendiri yaitu untuk melatih kami dalam membuat
makalah laporan.
 
Manfaat pembuatan makalah laporan yang bertema kerajianan dari bahan keras ini,
adalah untuk menambah wawasan kami mengenai berbagai kerajianan yang terbuat dari
bahan keras, selain itu juga untuk memberikan pengetahuan bagi para pembaca mengenai apa
itu kerajinan dari bahan keras.
 
C. Rumusan Masalah
 
1. Apa itu kerajinan dari bahan keras ?
2. Aneka produk Kerajinan Bahan Keras ?
3. Bagaimana prosedur produksi kerajinan bahan keras !

1|Page
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

BAB II

TEORI
 
1. Pengertian Kerajinan Bahan Keras
 
Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah
dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar. Sedangkan Kerajinan  bahan keras merupakan
produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Beberapa bahan yang
digunakan dalam pembuatan produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua yaitu, bahan keras
alami dan bahan keras buatan. Dari kerajinan bahan keras ini dapat dijadikan kerajinan –
kerajinan unik yang tentunya sangat bermanfaat dan memiliki nilai jual di pasaran.
 
Tahukah kita bahwa benda – benda seperti biji – bijian, kayu bekas bahkan benda lain
yang tidak berharga dengan kreatifitas kita, benda yang tadinya tidak berguna bisa memiliki
nilai seni bahkan nilai jual.
 
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesipulan bahwa, produk kerajinan dari bahan
keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.
Beberapa bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan dapat dibagi
menjadi dua.
 
a) Macam-Macam Kerajinan Bahan Keras
 
1.  Kerajinan Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan
kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.
 

2|Page
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

2. Kerajinan Bahan Keras Buatan


Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga
dapat digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti berbagai jenis
logam, fiberglass dan lain-lain.
 
 
b) Fungsi Kerajinan Bahan Keras
 Fungsi Kerajinan Bahan keras yaitu sebagai berikut :
 
1.  Sebagai benda pakai
Benda pakai adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya,
unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Contohnya yaitu seperti
lemari,meja, kursi dll.
 2. Sebagai benda hias
Benda hias, adlah karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau
hiasan, jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek segunaan atau
fungsinya. Contohnya yaitu seperti bingkai,kalung, cicin, gelang, bingkai, patung, dll.
 
c) Tehnik Pembuatan Kerajinan bahan keras
Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras, antara lain
seperti berikut.
 
a. Teknik Cor (cetak tuang)
 
Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia,
bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa
benda kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan
perhiasan.
 
 
b. Teknik Etsa
 
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti
memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari

3|Page
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk
melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh
permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung).
Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan
terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan
dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang diinginkan sehingga
permukaannya turun sampai di bawah permukan aslinya. Sementara bagian logam
yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan atau bahan kimia yang secara terpisah
dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat bergantung pada jenis
logam yang akan dietsa.
 
Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik,
atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik
untuk logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau
bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu
lainnya. Kombinasi dari keduanya justru dapat melarutkan logam-logam di dalam
larutan tersebut.
 
Sukses tidaknya mengetsa ini bergantung pada pengendalian yang sangat hati-
hati terhadap kekuatan larutan asam pengetsa. Penerapan bahan penolak asam pada
logamnya, cara dan keterampilan dalam membuat desainnya agar tetap terbuka
melalui penggunaan resist (bahan pelindung), serta perhitungan waktu untuk
pengukuran dan pengikisan asamnya perlu diperhatikan, agar gambar etsa muncul di
permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang diinginkan.
  

c. Teknik Ukir
 
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa
itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-
benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris,
seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran
tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
 

4|Page
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan),
ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.
 
d. Teknik Ukir Tekan
 
Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat
logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan pelat
logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan
ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai
kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara
menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan benda kerja
mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.
 
e. Teknik Bubut
 
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk
mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut. Teknik
bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh
karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-
benda mainan.
 
f. Teknik Anyam
 
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya
anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik anyaman,
antara lain: bambu, rotan, dan plastik.
 
d)   Unsur Kerajinan Bahan Keras
Unsur-unsur yang terdapat di kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :
 
1.   Unsur Estetika
 

5|Page
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah
nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai
pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni atau dapat
pula diphami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai
keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: Kesatuan (unity),
keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kntras (contrast) sehingga
menimbulkan perasaan haru.nyaman,nikmat,bahagia,agung,ataupun rasa senang.
 
2.   Unsur Ergonomis
 
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut:
 
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tenang keamanan orang menggunakan
produk
kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan(comfortable) yaitu kenyaman apabila produk kerajinan tersebut
digunakan
3. Keluwesan(flexibility),yaitu keluwesan penggunaan.

.   
2 . Aneka Produk Kerajinan Bahan Keras
 
Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari
bahan keras. Kerajinan Logam
 
a.  Kerajinan Logam
 
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan
lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai
dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris,
kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas,
kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan.

6|Page
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak
mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.

b.  Kerajinan Kayu
 
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh
lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi
keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan
yang menggunakan bahan dan kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan
utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan
lain-lain. 
 
c. Kerajinan Bambu
 
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilal estetis dan ekonomi
tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai
kebutuhan, mulai dan yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampal saat mi, bambu
masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan bambu tampil
dengan desain Iebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan
alam dan bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia
sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik. Berikut
contoh kerajinan dan bambu.
 
 d. Kerajinan Rotan
 
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang
paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan
lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk
kerajinan dan bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan, dan
lain-lain.
 
e. Kerajinan Batu
 

7|Page
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan
merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia
menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana,
juga sebagai penghias benda.Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat
yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu
hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu
banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.

 
f.   Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)
 
Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat
tipis. Serat mi dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap
pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi.
OIeh sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan.
 
Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya.
Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (mmnyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan
residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan,
serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh
hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dan cair berubah
menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengilap.

 Nama kerajinan : Angklung
 
Jenis bahan : Bambu
 
Motif : Realis
 
Motif yang dibuat berdasarkan bentuk – bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk
tumbuh – tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari,
bintang, bentuk pemandangan alam. Dan biasanya tergambar di sekeliling angklung

8|Page
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

 Unsur kerajinan : Unsur Ergonomis


 
1. Keamanan   (security) produk ini merupakan kerajinan bahan keras yang sangat aman
dikarenakan hanya menggunakan bahan baku bambu yang kemudian bagian bagiannya
diamplas agar tidak ada permukaan yang kasar, jadi produk ini adalah produk yang aman
dan tidak akan membuat luka saat dipakai

2. Kenyamanan   (comfortable), produk ini juga nyaman digunakan dikarekan telah


diberikan tempat pegangan,dan disaat memegangnya juga tidak akan membuat kita pegal
karena produk kerajinan bahan keras ini bersifat ringan

3. Keluwesan    (flexibility), produk ini memiliki unsur keluwesan dikarenakan produk ini
bisa digunakan dalam berbagai posisi pegangan diatas maupun disamping, cara
penggunaannya yang udah yaitu dengan cara hanya digoyang bambu nya membuat
produk kerajinan ini bersifat luwes 
 
Teknik : Teknik Ukir
 
Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) dan
bagian-bagian cembung ( buledan ) yang menyusun suatu gambar yang indah.
Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni membentuk
gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain. Yang pada produk ini digunakan dalam
pembuatan motifnya

Fungsi : Sebagai Benda Pakai


 
Kerajinan ini dikatakan memiliki fungsi benda pakai dikarenakan fungsinya sebagai
benda pakai yaitu sebagai alat music yang sering digunakan dalam permainan music
tradisional, klasik , dan juga kroncong

3. Cara pembuatan :

A. Proses Pemilihan Bahan Bambu yang baik


 

9|Page
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

Bambu adalah bahan baku dari Angklung. Dipilih berdasarkan usia yaitu minimal 4
tahun dan tidak lebih dari 6 tahun dan dipotong pada musim kemarau dari pukul 9 pagi
sampai pukul 3 sore hari. Setelah memotong dasar dari pohon bambu, dengan ukuran
kurang lebih 2-3 jengkaldari permukaan tanah, bambu harus disimpan selama sekitar 1
minggu, sehingga bambu benar2 tidak berisi air.
 
Setelah seminggu, bambu harus dipisahkan dari cabang-cabangnya. Dan dipotong
menjadi berbagai ukuran tertentu. Kemudian, bambu harus disimpan selama sekitar satu
tahun untuk mencegah dari gangguan hama. Beberapa prosedur adalah: dengan cara
merendam bambu di genangan lumpur, kolam atau sungai, juga bisa dengan cara diasapi
di perapian (diunun), dan prosedur modern: dengan menggunakan formula cairan kimia
tertentu.

B. Bagian Bahan Bambu yang digunakan untuk membuat Angklung


 
 Angklung terdiri dari 3 bagian:
 
 Tabung Suara
Bagian terpenting dari suatu Angklung, adalah tabung suara yang menghasilkan intonasi.
Proses setem dapat menghasilkan intonasi.
 
 Kerangka
Kerangka tabung untuk tempat berdiri di.
 
 Dasar
Berfungsi sebagai kerangka tabung suara.

 Proses Penyeteman
 
1. Pembentukan tabung suara
Ini adalah proses membentuk bambu menjadi sebilah tabung suara.
 
2. Proses Penyeteman

10 | P a g e
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

Ini adalah proses meniup bagian bawah tabung angklung dan menyamakan suaranya
ke alat tuner.
3.  Proses utama dari penyeteman
Ini adalah proses penyeteman suara dengan meninggikan dan menurunkan nada
dengan membunyikan nadanya. Dan ini juga merupakan proses meninggikan nada
dengan memotong bagian atasnya sedikit, dan menurunkan nada dengan menyerut
kedua sisi bilah tabung dengan pisau.
 
 
Cara menggunakan alat Tuner:
 
Untuk menggunakan tuner, kita harus memperhatikan baik dari lampu di sebelah kiri
dan kanan dari panel, dan juga jarum penunjuk.
 
Sebagai contoh, jika Anda akan membuat sebuah nada “F”, anda harus menggoyangkan
angklung sembari memperhatikan baik dari lampu yang akan menyala bersamaan, dan untuk
jarum penunjuk yang akan menunjukkan angka “F”.
 
 
4. Tahap Akhir
 
Setelah masing-masing tabung suara memiliki nada, tabung harus diletakkan ke dalam
rangka dan diikat dengan tali rotan.
 
5. Pemeliharaan
 
Menala / Men-stem Angklung
 
Apabila suara Angklung menjadi lebih tinggi, hendaknya daun Angklung (sisi A)
diraut dengan pisau raut sedikit demi sedikit hingga mencapai suara yang dikehendaki.
 
Apabila suara Angklung menjadi lebih rendah, hendaknya ujung Angklung (sisi B) dipotong
sedikit demi sedikit sehingga suaranya menjadi normal kembali.
 

11 | P a g e
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

Penyimpanan dan Pemeliharaan Angklung


  Untuk dimaklumi bahwa Angklung terbuat dari bahan bambu, konstruksi atau
kekuatannya tidak seperti bahan logam, sehingga perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang
baik. Angklung yang baik terbuat dari bahan bambu yang telah melewati proses quality
control yang baik. Lama penyimpanan bambu sebelum diproses menjadi Angklung sedikitnya
harus berumur satu tahun. Proses pengeringan bambu ini berfungsi agar Angklung yang
dibuat menghasilkan suaranya tepat/nyaring dan tidak mudah terkena hama rayap. Usia
Angklung apabila perawatannya baik dapat mencapai 10 tahun.
 
Berikut adalah langkah- langkah yang dapat dilakukan untuk memelihara instrument
Angklung:
 
Begitu Angklung tiba di tempat yang baru, segeralah buka dan gantungkan pada tiang
standard yang telah disediakan. Penyimpanan dalam kardus/tempat tertutup lebih dari 7 hari
dapat mengakibatkan perubahan suara dan penjamuran pada bambu.
 
Penyimpanan Angklung sebaiknya dengan cara digantung, tidak ditumpuk.
 
Penyimpanan Angklung haruslah di tempat kering dan tidak lembab dengan temperatur
berkisar 25 – 33 C.
 
Jangan simpan Angklung di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari/hujan secara
langsung.
 
Untuk memelihara Angklung dari penjamuran dan rayap, gunakan obat anti rayap dan jamur
produksi SAU secara teratur 2 minggu sekali dengan proses penyemprotan.
 
Untuk menjaga kualitas suara lakukanlah penalaan/re-tuning Angklung secara berkala.
 
Bagi Angklung yang disimpan di daerah panas dengan suhu temperatur >30 C terkadang
menyebabkan sedikit retak pada pangkal tabung. Hal ini tidak mengganggu suara, dan
penanganannya cukup diberikan lem kayu.

12 | P a g e
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

BAB III

PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
 
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan – kesempatan berikutnya
 
A. Kesimpulan
 
Dengan bahan bahan keras seperti kayu, bambu batu logam dan fiberglass kita dapat
membuat karya kerajinan yang memiliki fungsi pakai dan hias juga memiliki nilai ekonomis
dimana cara pembuatannya menggunakan teknik teknik tertentu seperti cor, etsa, uir, bubut,
dan anyaman, kerajinan bahan keras ini apabila diolah dengan sempurna akan bernilai jual
tinggi tergantung dengan kreatifitas si pembuatnya
 
B. Saran
 
Masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak tahu apa manfaat dari kerajinan bahan
keras, mereka juga malu untuk memulai usaha kerajinan bahan keras , mereka juga tidak
memiliki kreatifitas untuk membuat kerajinan seperti itu, oleh sebab itu kita harus melakukan
sebuah perubahan yaitu kita harus menambah wawasan kita mengenai manfaat kerajinan
bahan keras kita harus kreatif dan juga inovatif,serta jangan malu dalam membuka usaha
dibidang kerajinan bahan keras dikarenakan apabila kita berhasil mengolahnya maka kita
akan mendapatkan hasil keuntungan berlimpah
 

13 | P a g e
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

LAMPIRAN

 Proses Pemotongan Bambu

Hasil Pemotongan Bambu

14 | P a g e
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

Proses Perakitan membuat Angklung

15 | P a g e
TUGAS MAPEL PRAKARYA (MATERI) “KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS”

Hasil akhir

Angklung adalah alat musik yang dibuat dari Bambu memainkannya dengan cara
digoyangkan, digetarkan dan dihentakan atau ditengkep (bahasa sunda). Pengertian Angklung
tersebut hanya di daerah Jawa Barat, karena di daerah lain seperti Bali dan Banyuwangi
mempunyai pengertian yang berbeda.Konstruksi angklung di Jawa Barat terdiri dari dua jenis,
yaitu Angklung Souvenir dan Angklung Seni Pertunjukkan.

Fungsi angklung pertama kali digunakan untuk ritual-ritual yang berhubungan dengan
kegiatan penanaman padi dan masa panen, bunyian angklung yang disertai nyanyian
merupakan salah satu sarana dalam rangka menghormati Nyi Pohaci Sanghyang Sri.

Seiring dengan perubahan zaman di beberapa daerah fungsi angklung telah berubah yang
semula sebagai sarana upacara ritual bertanam padi berkembang menjadi seni tontonan yang
menarik.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai