Oleh
Widya Hastuti
XI.MIPA.4
29
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya
panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyalesaikan proposal kewirausahaan tentang
produk kerajinan bahan dasar limbah ranting pohon.
Adapun proposal kerajinan bahan keras ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehinggga dapat memperlancar pembuatan proposal ini.
Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam pembuatan proposal ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekuarangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki proposal ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari proposal ini dapat diambil hikmah dan
manfaat sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Widya Hastuti
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Tujuan kami memilih kayu karna kayu bisa saja kita dapatkan dari berbagai tempat tanpa
harus mengurangi kegunaannya di alam kita ini. Tujuan dari pembuatan kerajinan kayu I ini atau
yang tidak terpakai ini adalah memanfaatkan kayu apa adanya menjadi nilai jual yang tinggi
serta menambah nilai ekonomis dari barang yang sudah tidak terpakai atau terbuang. Hasil yang
saya harapkan dari temapt pensil ini adalah untuk mengurangi jumlah volume sampah yang
seringkali menimbun dimana-mana dan bisa mencemarkan tanah serta meningkatkan kreatifitas
anak bangsa agar dapat berpartisipasi dalam menyelamatkan bumi kita yang tercinta ini.
Mengubah barang dengan nilai rendah menjadi barang yang bermanfaat, indah, dan
mempunyai nilai ekonomis tinggi. Serta melestarikan produk kayu dari Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Cuci ranting tersebut dengan hati-hati sampai kotoran hilang dengan sikat dan sabun
cair! (Karena mudah patah jangan terlalu dipaksakan ketika mencucinya, jangan lupa
potong ranting yang tidak berguna atau terlalu panjang!)
4. Jemur ranting sampai kering agar tidak berjamur dan lapuk!
5. Siapkan cat acrylic (cat anti air), terapkan pada ranting secara merata menggunakan
kuas mini! (Perwarnaan bisa satu warna atau gradasi sesuai selera atau kebutuhan)
6. Ketika mengecat, beri alas pada lantai atau meja menggunakan koran agar tidak
mengotori! Ketika sudah selesai, jemur ranting sampai kering!
7. Beri manik-manik dengan ukuran sedang pada setiap ujung ranting!
Agar tidak lepas dan kuat, beri manik-manik yang menempel pada ujung ranting
dengan lem tembak disetiap ujungnya!
8. Setelah itu, buat hiasan bunga menggunakan kain perca! (Sebaiknya warna kain perca
yang digunakan cocok dengan ranting dan manik-maniknya, agar lebih serasi dan
tidak wagu!)
9. Saran :
Agar lebih menarik, buat hiasan rumbai-rumbai pada vasnya yang terbuat dari manik-
manik!
(Ikat satu per satu rumbai manik-manik tersebut mengitari vas dan ikat hingga kuat
agar tidak lepas! pemasangan harus rata)
10. Tempelkan atau ikatkan hiasan bunga dari kain perca pada setiap cabang ranting
secara merata! (Pemasangan bunga kain perca diikat kemudian di lem agar tetap kuat)
Nb :
Untuk menambah keindahan dari ranting yang telah dihias bunga, dapat
ditambahkan hiasan daun plastik agar ranting hias menjadi lebih luwes dan
menarik ! (Penambahan daun plastik juga dapat menambah nilai estetika dan
ekonomis karena ranting menjadi lebih indah dipandang mata).
11. Taruh ranting yang sudah dihias pada vas!
Supaya tidak jatuh atau jomplang, isi vas dengan batu (sebagai pemberat vas) agar
lebih indah batu yang diisikan yaitu: batu putih, batu warna-warni, atau batu
aquarium (batu hias)
Jadi :
Total Biaya (Akhir) :
Total biaya awal (alat dan bahan) + biaya penanganan (jasa pembuatan)
= Rp50.000,00 + Rp20.000,00
= Rp70.000,00
2.7 PEMASARAN
Dipasarkan ke toko-toko kerajinan tangan atau secara online shoop. Karena
diperuntukkan sebagai fungsi estetika yaitu sebagai penghias ruangan. Produk ini diharapkan
akan digemari para pencinta kerajinan tangan terutama pecinta kerajinan barang bekas (ramah
lingkungan), karena keunikan dan keindahan produk ini.
Jika dijual, produk ini akan dijual dengan harga Rp70.000,00 (Tujuh puluh ribu rupiah)
per biji atau per “Ranting Hias”.
2. Lapangan perdagangan
Sebagai pedagang besar
Sebagai pedagang menengah
Sebagai pedagang kecil
3. Lapangan pemberi
Sebagai produsen
3.1 KESIMPULAN
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha / kegiatan sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap
mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha / kegiatan. Kewirausahaan
dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya
berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai
yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan,
inovasi, dan aturan baru.
Kerajinan dari bahan bekas (ranting pohon) banyak sekali manfaatnya dari bahan baku
nya juga dapat menggunakan bahan dari bahan bekas. Hasil dari bahan keras bernilai tinggi dan
layak jual. Kerajinan produk ini, selain memiliki unsur estetika juga bisa menghasilkan unsur
ekonomis yang tinggi jika berada di tangan pengrajin. Ranting pohon saat ini tidak bernilai di
masyarakat, banyak masyarakat yg hanya menjadikannya bahan bakar dan ada juga yang hanya
membuangnya padahal ranting pohon ini bernilai ekonomis tinggi jika dikelola seperti yang saya
jelaskan diatas.
3.2 SARAN
Jika kita mau berusaha untuk lebih kreatif lagi, kita dapat memanfaatkan barang yang
kurang bernilai dan kurang terkenal menjadi barang yang bernilai estetika sekaligus bernilai
ekonomis yang tinggi.
Dan menjadi seorang wirausaha harus memperhatikan aspek sosial dan aspek ekonomi
agar berguna bagi masyarakat.