Anda di halaman 1dari 6

Makala Prakarya & Kewirausahaan

MEMBUAT TEMPAT ALAT PENSIL DARI BAHAN KAYU


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
mata kuliahpelajaran Prakarya & Kewirausahaan
Guru pembimbing : Nasrani S.Pd.

Di Susun Oleh :
Nurul Mutmaina

SMK Kolese Tiara Bangsa


TP 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu
banyak nikmat yang telah didapatkan dari-NYA. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur
karena masih di beri kesempatan untuk enulis makalah ini..
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
yang merupakan tugas mata pelajaran Prakarya & Kewirausahhan. Penulis sampaikan
terimakasih sebesar-besarnya kepada ibu Nasrani selaku guru mata pelajaran Prakarya &
Kewirausahaan beserta teman-teman yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Batam , 31 Oktober 2014

Nurul Mutmaina

BAB I
LATAR BELAKANG
Permasalahan pohon di Indonesia bukan lagi rahasia umum. Belakangan ini
permasalahan pohon yang ditebang secara liar semakin banyak yang sudah menjadi topik
perbincangan yang cukup menyedot perhatian setiap kalangan. Permasalahan penebangan pohon
secara liar sudah menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. Berbagai jenis pohon
telah mewarnai setiap sudut pandang kita. Sampah merupakan hal yang serius yang harus
ditangani segera. Bisa dibayangkan sekian banyak pohon yang ditebangi oleh PT industri. Dan
mau tidak mau kita harus mengakui bahwa bangsa Indonesia ini masih kurang memahami
tentang penghijauan alam.
Berbagai cara telah ditempuh oleh Pemerintah dan sebagian masyarakat untuk
mengurangi penebangan secara liar di Indonesia. Namun tetap saja masih banyak yang
melakukannya membuat ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, sebagai
jalan alternatif sayanmencoba untuk memanfaatkan dari sisa-sisa penebangan itu untuk membuat
suatu kerajinan tangan yang sederhana membuat tempat pensil yang serba guna dan menari. Ini
juga bermanfaat untuk kalangan anak sekolah maupun mahasiswa.

TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN


Tujuan kami memilih kayu karna kayu bisa saja kita dapatkan dari berbagai
tempat tanpa harus mengurangi kegunaannya di alam kita ini. Tujuan dari
pembuatan kerajinan kayu I ini atau yang tidak terpakai ini adalah memanfaatkan kayu apa
adanya menjadi nilai jual yang tinggi serta menambah nilai ekonomis dari barang yang sudah
tidak terpakai atau terbuang.
Hasil yang saya harapkan dari temapt pensil ini adalah untuk mengurangi jumlah volume
sampah yang seringkali menimbun dimana-mana dan bisa mencemarkan tanah serta
meningkatkan kreatifitas anak bangsa agar dapat berpartisipasi dalam menyelamatkan bumi kita
yang tercinta ini.

BAB II
LANDASAN TEORI

Kayu adalah bahan yang mempunyai nilai atau harga yang tinggi untuk digunakan secara
biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur;
atau materi berlebihan atau buangan. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994)
Kesenian dari barang bekas adalah salah satu jenis hasil karya seni oleh individu ataupun
kelompok dimana bahan-bahannya terdiri dari barang-barang bekas. Kesenian barang bekas
pertama kali dikenalkan oleh Wensislaus Makur, seorang kelahiran Flores. Beliau merupakan
bekas buruh bangunan di Bali. Wensislaus Makur membuat tas unik dari sampah karung plastik
beras, sampai menembus pasar konsumen di Eropa.
Kerajinan kayu merupakan bahan kemasan yang digunakan untuk melindungi suatu
produk selama distribusi dari produsen ke konsumen. Kayu ini terbuat dari bahan alami yang
diketahui tidak mudah sekali mengalami kerusakan. Walaupun begitu, kayu yang berserakan
tetap saja dapat menimbulkan masalah yang dapat menganggu kebersihan dan keindahan
lingkungan. Di Indonesia pemanfaatan kayu masih belum dilakukan dengan optimal. Padahal
kayu yang sudah tidak terpakai tersebut dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang.
PELUANG USAHA
Usaha dengan bahan baku barang bekas masih sangat minim ditemukan, padahal barang
bekas yang kita temui sehari-hari sebenarnya masih dapat digunakan kembali. Banyak sekali
orang yang memandang sebelah mata pemakaian barang yang terbuat dari barang bekas ini dapat
mengurangi timbunan sampah, namun sesuatu yang besar tidak mungkin terjadi tanpa sesuatu
yang kecil kan? Oleh karena itu, kerajinan dari barang bekas ini tergolong bisnis yang cukup
menggiurkan. Peminat produk barang bekas sebenarnya cukup banyak karena mereka ingin
dapat berpartisipasi dalam mengurangi sampah. Bisnis kerajinan dari bahan bekas ini tidak perlu
modal besar karena hanya membutuhkan barang bekas sebagai bahan serta kreatifitas yang
tinggi.
Usaha kesenian dari barang bekas ini merupakan kategori dalam menjual keahlian,
sehingga yang diperlukan kreativitas untuk merancang kesenian tersebut. Selain itu, tidak mudah
menjadi pengusaha produk ini, karena harus dapat membaca situasi lingkungan eksternal. Hal ini
adalah kunci pokok untuk berhasil. Kesenian dari barang bekas digolongkan dalam alternatif
mencari penghasilan tambahan dengan membuka usaha sendiri. Akan tetapi diperlukan
pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya apabila ternyata sistem yang dibangun gagal.

BAB III
PROSES PEMBUATAN PRODUK
Alat dan bahan yang digunakan :
1.

Beberapa Ranting kayu

2.

Lem kayu

3.

karton bekas tempat tisu berbentuk tabung atau balok

4.

Triplek

Palu

6.

paku Kecil
Cara membuat tempat pensil dari kayu

1. Potong-potong ranting kayu dengan panjang kurang lebih 10-15 cm. buatlah potongan kayu
dengan banyak
2. Lem semua permukaan kartoon bekas tisu
3. Letakkan potongan kayu di seluruh permukaan tabung kartoon secara vertical.usahkan rapat dan
menempel kuat.
4. Buatlah tatakan dari papan kayu sebagai dasar dengan palu
5. Warni sesukan hati
Selamat untuk mencoba ya

BAB IV
KESIMPULAN

Penebangan pohon secara liar bukanlah hal yang dapat disepelekan begitu saja.
Pengolahan kayu tidak dapat diserahkan seluruhnya kepada Pemerintah, tetapi merupakan
tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa Indonesia. Jangan hanya bisa berbicara omong
kosong tanpa melakukan hal yang realistis dalam upaya penghijauan ini. Perubahan yang besar
tidak mungkin terjadi tanpa perubahan yang kecil. Oleh karena itu, mari kerahkanlah daya
kreatifitas kita sebagai anak bangsa yang peduli serta mencintai negeri ini demi masa depan anak
cucu kita.

Anda mungkin juga menyukai