Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH PRAKARYA DAN

KEWIRAUSAHAAN| PENGOLAHAN
KAYU BEKAS MENJADI JAM DINDING
|SMAN 10 SAMARINDA
28 APR 2018 PURIMADANI_ 1 KOMENTAR

DI SUSUN OLEH :
– Feryka Puri Madani

-Ikfini Haula Aqiqa

-M.Ardi Dwi Putra

-Radhitya Noveandi P.

SMAN 10 Samarinda

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada hamba-hambanya sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “PENGOLAHAN
KAYU BEKAS MENJADI JAM DINDING” ini dengan penuh kemudahan.

Karya tulis ilmiah yang kami susun dengan maksimal ini bertujuan agar pembaca
dapat memperluas ilmu yang mencakup tentang kewirausahaan yang penulis sajikan dari
berbagai sumber.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing, ibu Umul
Laili, S.Pd.,M.Pd kami yang telah membimbing kami agar dapat memperbaiki kesalahan
yang ada dalam karya tulis ilmiah ini, dan juga penulis berterima kasih kepada semua
yang telah mendukung penulisan karya tulis ilmiah ini.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca meskipun masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Samarinda, 4 April 2018

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki berbagai macam flora dan fauna. Semua yang ada di alam dapat
dimanfaatkan demi keperluan hidup manusia. Dilihat dari sisi flora yang dimiliki, alam
Indonesia memiliki berbagai jenis macam pohon dengan bentuk batangnya yang unik.
Batang pohon memiliki berbagai macam manfaat. Salah satunya digunakan sebagai
bahan bangunan. Kayu digunakan sebagai bahan bangunan karena memiliki sifat yang
kokoh dan mudah didapatkan. Tapi perlu dikoreksi, jangan sampai manusia lupa akan
alamnya sendiri. Maksudnyaa, manusia jangan asal mengambil bahan alam dengan
seenaknya tanpa melihat kuota yang masih ada di bumi. Jika manusia lupa mengoreksi
dirinya dengan terus mengambil kekayaan alam yang berlebihan, maka alam Indonesia,
hutan Indoneisa, akan gundul dan tidak dapat lagi menghasilkan oksigen yang dapat
membantu seluruh makhluk hidup di muka bumi, khususnya Indonesia untuk hidup dan
bernapas.

Agar hutan Indonesia tidak gundul, maka bisa dilakukannya reboisasi, yang artinya
penanaman hutan yang gundul. Kita bisa menanam berbagai macam jenis bibit pohon di
hutan gundul dengan maksud menggantikan pohon besar yang telah diambil
sebelumnya. Kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan pasti memiliki sisa potong
yang biasanya dibiarkan begitu saja. Sebagai warga Indonesia yang inovatif dan kreatif,
kita harus memanfaatkan peluang dari sisa potongan kayu tersebut untuk digunakan
sebagai bahan kerajinan yang memiliki nilai guna serta nilai estetika. Dengan demikian,
sisa potongan kayu yang biasanya tersebar di tempat mabel tidak terbuang sia-sia.

Salah satu kerajinan inovatif yang dapat dibentuk dari potongan sisa kayu tersebut
adalah jam dinding. Kerajinan tersebut merupakan inovasi yang kreatif bagi kita sebagai
pelajar SMA. Kita dapat membentuk dan menyusun potongan-potongan sisa kayu
tersebut sesuai dengan keinginan kita. Dalam hal ini, dibutuhkan keahlian yang khusus
untuk menyusun potongan tersebut hingga terbentuk suatu wujud yang baru. Dengan ini,
jam dinding modifikasi dari potongan sisa kayu tersebut dapat memiliki nilai estetika
yang tinggi. Sehingga jika dipasarkan, dapat menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi
dari pembeli yang dirinya begitu mengenal seni.

Dari Latar belakang tersebut, kami simpulkan bahwa judul dari Karya Tulis Ilmiah
tentang pengolahan limbah bangun ruang adalah Pengolahan Kayu Bekas Menjadi Jam
Dinding.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah bangun ruang?
2. Bagaimana kemasan yang tepat dan menarik untuk produk kerajinan jam dinding yang
terbuat dari limbah kayu bangun ruang?
3. Bagaimana minat warga SMAN 10 Samarinda terhadap produk kerajinan jam dinding yang
terbuat dari limbah kayu bangun ruang?
4. Bagaimana promosi yang tepat untuk produk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah
kayu bangun ruang?
Tujuan Penelitan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu
bangun ruang.
2. Untuk membuat kemasan yang menarik untuk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah
kayu bangun ruang.
3. Untuk mengetahui minat warga SMA Negeri 10 Samarinda terhadap kerajinan jam dinding
yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang.
4. Untuk membuat rencana pemasaran atau promosi yang tepat untuk kerajinan jam dinding
yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang.
Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada siswa berupa wawasan
mencakup nusantara untuk mengenal bahwa Indonesia kaya akan floranya. Selain itu
kegiatan ini dapat melatih siswa untuk berpikir kritis mencari peluang usaha dari limbah
kayu agar krajinan ini dapat dikenal oleh masyarakat sekitar hingga mancanegara.

2. Bagi masyarakat
Dari kegiatan yang kami lakukan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dan masyarakat untuk mengenal pula pemanfaat limbah kayu sebagai krajinan
yang unik. Selain itu dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa
cara menumbuhkan sifat kewirausahaan kepada pembaca.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Limbah
limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan
dari industri maupun domestik (rumah tangga). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
101 tahun 2014, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan dari
wujud limbah yang dihasilkan, limbah dibagi menjadi tiga yaitu limbah padat, limbah cair
dan gas dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat kering, tidak dapat
berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa makanan,
sayuran, potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam
2. Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu
berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air
bekas pencelupan warna pakaian, dan sebagainya.
3. Limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang berwujud gas. Limbah gas dapat dilihat
dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh
limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar minyakjuga
menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan.
Limbah yang dihasilkan dari proses atau kegiatan industri antara lain:

1. Limbah padat: sisa sparepart, tong bekas, kain bekas, besi, dll
2. Limbah cair: bahan kimia, hasil pelarut, air bekas produksi, oli bekas, dll.
3. Limbah gas: gas buangan kendaraan bermotor, gas buangan boiler, gas hasil pembakaran dll.

1. Pengertian Limbah Bangun Ruang


Limbah Bangun Ruang adalah Yaitu suatu cipta karya seseorang yg terbuat dari bahan
limbah(bekas) baik itu limbah organik dan non organik dan penciptaannya melakukan 3
dimensi(adanya panjang,lebar, fan volume). Dimana limbah bangun ruang tersebut
memiliki isi yang padat. Ada beberapa contoh limbah bangun ruang, yaitu kardus bekas,
potongan sisa kayu, botol bekas, dan lain sebagainya.
1. Pengertian Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan,
mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan
bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat
dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab
terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel
berbagai jaringan di batang. Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek
mengenai klasifikasi kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam
berbagai kondisi penanganan. Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap
air, isolator, dan mudah dibentuk.
Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395 hingga 400
juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai kebutuhan sejak
ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi untuk
membuat rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri (misal pengemasan
dan kertas). Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai kondisi iklim dan cuaca pada
masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin pertumbuhan. Batang
pohon yang dipotong melintang akan memperlihatkan bagian-bagian kayu, yang kerap
kali berbeda warna. Bagian terdalam adalah empulur yang lunak, lalu ke bagian luar
adalah kayu teras, kayu gubal, dan terakhir adalah pepagan (kulit kayu). Bagian
percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa disebut sebagai “mata kayu”.
Aneka Kreasi Berbahan Limbah Kayu
1. Lukisan Kayu
2. Jam Tangan Kayu
3. Hiasan Pot
4. Sangkar Burung
5. Hiasan Wajah

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah lingkungan sekolah SMA Negeri 10 Samarinda ( Kampus A )

2. Waktu Penelitian
Hari dan
Tanggal Kegiatan
Penelitian Penelitian Waktu Keterangan

Rabu –
Kamis,

7–8
Maret
2018 Pengumpulan 16:00-
bahan selesai –
Pembuatan
produk
Jumat, 9 dilaksanakan
Maret Pembuatan 13:00- di rumah
2018 produk selesai Radhit

08:00-
09:00

dan Angket
Pembagian dikumpulkan
Sabtu, 10 angket 11:00- di hari yang
Maret kepada selesai sama setelah
2018 pelanggan dibagikan.

1. Metode Penelitian
Metode penelitian untuk kegiatan ini adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research
and Development (R&D). Yang dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan
atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah
dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada agar dapat dipertanggung jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk
benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di
kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program
komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau
laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan,
evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain.
1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data
yang digunakan untuk penelitian ini adalah :

1. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang tertulis
dan memiliki pilihan jawaban yang sudah disediakan atau jawaban pendapat responden yang
kemudian akan dijawab oleh responden untuk memperoleh suatu data yang akan diolah.
2. Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber
yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa
didapat dari berbagai sumber, jurnal, buku dokumentasi, internet dan pustaka.
3. Biaya Pembuatan Produk
Berikut rincian biaya produksi produk

No Nama Barang Harga

1. Kayu Bekas Rp. –

2. Pilox Rp. 15.000


Rp. 10.000
3. Mesin Jam – Rp.20.000

4. Paku Rp. 3.000

5. Varnish Kayu Rp. 20.000

Rp. 48.000–Rp.
Total 58.000

Jadi, modal yang kami keluarkan untuk pembuatan jam dinding kayu ini adalah sebesar
Rp. 48.000 – Rp. 58.000

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Produk
Jam dinding merupakan alat penunjuk waktu yang biasanya terbuat dari bahan
kuningan yang jarang tersebar di lingkungan masyarakat sekarang. Pada kesempatan ini,
kami menginovasikan limbah kayu berbangun ruang untuk dijadikan sebuah jam
dinding. Tak perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli kayu yang berkualitas.
Limbah kayu yang kami gunakan bahannya sangat mudah ditemukan di tempat
pemotongan kayu dan kadang terdapat di tempat pembuangan umum. Sisa pemotongan
kayu yang akan kami gunakan hanya memerlukan beberapa potong saja. Selain mudah
ditemukan, limbah kayu sendiri sangat mudah kita aplikasikan ke dalam bentuk dan
ukuran apapun, hanya diperlukan kreatifitasan dalam pembentukan model jam dinding
yang akan dibuat.

Dibalik mudahnya kami menemukan limbah kayu, ada beberapa kesulitan yang kami
alami dalam pembuatan jam dinding dari limbah kayu, diantaranya yaitu, karena kami
menggunakan limbah kayu yang tersebar di lingkungan rumah, kami sulit
mengidentifikasi jenis kayu apa yang kami temukan. Kami beruntung telah menemukan
limbah kayu akan dijadikan jam dinding, tapi setelah selesai pembuatan jam dindingnya,
ternyata produknya memiliki bobot yang lumayan berat, dikarenakan limbah kayu
tersebut merupakan jenis kayu yang berbeda dari kayu lainnya.

Produk yang kami buat memiliki kualitas yang cukup baik dikarenakan limbahnya
sendiri terlihat merupakan jenis limbah yang bagus, sehingga dalam pemasarannya pun
para konsumen tertarik untuk membelinya. Selain kayunya yang membuat produk kami
cukup kuat, cat yang kami gunakan menambah kesan tahan lama pada produk kami. Cat
yang kami gunakan adalah cat varnish, yang memang digunakan untuk melapisi kayu
agar awet. Beberapa orang yang telah menjawab kuisisoner kami mengatakan bahwa
produk yang kami buat sangat menarik dan kreatif, sehingga kami berharap jika diperjual
belikan, akan memiliki konsumen yang berbondong-bondong untuk membeli produk
kami, dan memberikan nilai jual yang tinggi.
Bahan dasar pembuatan jam dinding sangat mudah ditemukan, membuat kami
khawatir karena akan menimbulkan ancaman daya saing yang cukup ketat. Kami juga
khawatir karena masyarakat Indoneisa itu cenderung copy pasteyang memungkinkannya
banyak yang meniru produk yang dibuat sama seperti kelompok kami. Tapi kami
berharap model dan ukurannya berbeda dari apa yang kami buat.
1. Pembahasan
1. Proses pembuatan produk
 Alat :
 Bor
 Gergaji
 Palu
 Penggaris
 Bahan :
 Kayu Bekas
 Pilox
 Mesin Jam
 Paku
 Varnish Kayu
 Cara Pembuatan :
Setelah didapatkan limbah kayu yang sesuai, untuk membuat jam dinding, pertama-tama
potong kayu tersebut menjadi 4 bagian dengan ukuran 30 × 7 cm. Kemudian, potong
tongkat balok kecil sepanjang 25 cm sebanyak 2 buah. Lalu, susun potongan kayu di atas
tongkat balok menjadi persegi dan satukan dengan paku kecil. Setelah itu, lubangi tengah
kayu dengan bor. Lalu, cat kayu menggunakan dengan vernish. Diamkan hingga kering.
Selanjutnya, buat angka pada jam dinding dengan menggunakan pilox bewarna putih
agar mudah terlihat. Terakhir, tunggu hingga kering dan produk kreatif jam dinding dari
kayu pun telah jadi.

2. Kemasan
Untuk kemasan sendiri, seperti yang kita ketahui, pada dasarnya kemasan untuk
sebuah produk terbuat dari kertas kardus yang dimodifikasi sedemikian mungkin agar
menjadi sebuat kemasan yang tepat untuk produk yang dibuat. Pada kesempatan kali ini,
kami membuat kemasan sebuah produk dengan hanya selembaran plastik hias kemudian
diikatkan dengan seutas pita agar terlihat menarik. Kesan yang ditampilkan adalah unik
dan sederhana.
3. Minat warga SMAN 10 Samarinda
Minat warga SMAN 10 Samarinda terhadap produk kerajinan jam dinding yang terbuat
dari limbah kayu bangun ruang sangat baik.Kamimembagikan kuesioner atau angket
kepada 30 orang warga SMAN 10 Samarinda dan berdasarkan penilaian yang kami
terima atau rekapitulasi hasil angket penelitian dapat dilihat sebagai berikut :
Nilai Indikator ke-

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 37
3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 36

4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 35

5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38

6 3 3 3 2 4 3 4 2 4 4 32

7 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27

8 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 30

9 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 24

10 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 30

11 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 34

12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38

13 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 35

14 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 34

15 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 35

16 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 33

17 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 35

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

19 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 35

20 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 37

21 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 35
22 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 36

23 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 36

24 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 37

25 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 36

26 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38

27 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 20

28 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 30

29 4 3 3 2 4 4 3 4 2 2 31

30 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 30

Jumlah 107 106 103 91 106 110 99 101 99 92 1014

Berdasarkan data diatas dapat kami jelaskan sebagai berikut :

Pertanyaan yang terdapat diangket kami disebut sebagai indikator. Indikator – indikator
dalam angket kami terdapat 10 indikator. Penilaian per indikator terdiri atas 4 nilai, yaitu
nilai 1 adalah kurang baik/kurang setuju, 2 adalah cukup baik/cukup setuju, 3 adalah
baik/setuju, 4 adalah sangat baik/sangat setuju. Penilaian ini kami jumlahkan menjadi
jumlah per indikator dan jumlah umum (keseluruhan) sebagai berikut :

Kriteria penilaian produk (Per Indikator)

Nilai 98- 120 : Sangat Baik

Nilai 75 – 97 : Baik

Nilai 52 – 74 : Cukup Baik

Nilai 30 – 51 : Kurang Baik

Kriteria penilaian produk (Umum)

Nilai 976- 1200 : Sangat Baik


Nilai 751 – 975 : Baik

Nilai 526 – 750 : Cukup Baik

Nilai 300 – 525 : Kurang Baik

Pada indikator pertama yang berbunyi “Produk kerajinan terbuat dari bahan limbah
berbentuk bangun ruang”, kami mendapat jumlah nilai 107. Maka Kriteria penilaian
produk kami termasuk sangat baik. Indikator kedua yang berbunyi “Produk dibuat
dengan teknik pengerjaan yang baik dan rapi sehingga dapat menentukan kesempurnaan
bentuk karya”, kami mendapat jumlah nilai 106. Maka Kriteria penilaian produk kami
termasuk sangat baik. Indikator ketiga yang berbunyi “Produk kerajinan memiliki
bentuk/model yang menarik/unik”, kami mendapat jumlah nilai 103. Maka Kriteria
penilaian produk kami termasuk sangat baik.indikator keempat yang berbunyi “Produk
kerajinan memiliki kombinasi warna yang menarik”, kami mendapat jumlah nilai 91.
Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk baik.Indikator kelima yang berbunyi
“Produk kerajinan mempunyai ukuran yang proporsional dengan kegunaannya”, kami
mendapat jumlah nilai 106. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik.
Pada indikator keenam yang berbunyi “Produk kerajinan kuat dan mempunyai daya
tahan yang lama”, kami mendapat jumlah nilai 110. Maka Kriteria penilaian produk kami
termasuk sangat baik. indikator ketujuh yang berbunyi “Produk kerajinan memiliki nilai
estetika untuk mewujudkan karya kerajinan yang bermutu dan bernilai ekonomis”, kami
mendapat jumlah nilai 99. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat
baik. Indikator kedelapan yang berbunyi “Produk kerajinan mempunyai nilai ergonomis
yang meliputi kenyamanan dan keamanan”, kami mendapat jumlah nilai 101. Maka
Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik. Indikator kesembilan yang
berbunyi “Produk kerajinan yang dibuat merupakan produk inovasi (pengembangan)
dari produk sebelumnya”, kami mendapat jumlah nilai 99. Maka Kriteria penilaian
produk kami termasuk sangat baik.
Indikator terakhir yang berbunyi “Saya berminat untuk membeli/memiliki produk
kerajinan tersebut”, kami mendapat jumlah nilai 92. Maka Kriteria penilaian produk kami
termasuk baik.Selanjutnya jumlah nilai keseluruhan atau secara umum, kami
memperoleh nilai 1.014 berdasarkan kriteria penilaian produk (Umum), maka produk
kami termasuk sangat baik.
4. Promosi yang tepat untuk produk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu
bangun ruang.
Untuk promosinya sendiri, kami berusaha menawarkan kepada warga SMAN 10
Samarinda terlebih dahulu dengan harga yang terjangkau bila memungkinkan untuk
dijual. Promosi yang akan kami lakukan untuk sementara paling tidak dari mulut ke
mulut, dengan mempromosikan datang ke kelas-kelas atau bahkan melalui sosial media
seperti Line dan Instagram.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hasil pembuatan produk jam dinding dari limbah kayu yang telah diuraikan pada Bab IV,
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Limbah kayu dapat digunakan sebagai bahan kreasi dalam pembuatan


jam dinding yang memiliki nilai fungsi dan nilai estetika.

2. Ada perbedaan kekuatan pada kayu yang telah dicat dengan


menggunakan vernish, dimana cat kayu tersebut memiliki keunggulan yang membuat
kayu menjadi tahan lama dan tidak mudah rapuh.

Saran
Ada beberapa saran yang diajukan pada proses pembuatan produk jam dinding, antara
lain :

1. Perlu memilih kayu dengan hati-hati agar massa kayu yang digunakan
tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu ringan.

2. Diperlukan keahlian khusus dalam proses pemotongan kayu menjadi


beberapa bagan agar mudah jam dinding mudah terbentuk. Jangan sampai ada kesalahan
hingga timbul kecelakaan ringan.

3. Lebih baik menggunakan kuas yang panjang saat mengecatkan vernish


ke limbah kayu. Bila terkena tangan dengan jangka waktu yang cukup lama, dapat
memungkinkannya cat akan terus menempel ke tangan dan sulit untuk dibersihkan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2018.Usaha Dengan Memanfaatkan Limbah Kayu.
https://www.berwirausaha.net/2017/01/usaha-dengan-memanfaatkan-limbah-
kayu.html/.
Wikipedia.2017.Kayu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu.
Anonim.2018. Pengertian Limbah dan Jenis-
Jenisnya https://andersonpanjaitan.wordpress.com/2013/02/01/pengertian-
limbah-dan-jenis-jenisnya/.

Anda mungkin juga menyukai