Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Latar Belakang

Masalah sampah tidak pernah lepas dari kehidupan manusia yang dari waktu ke waktu kian
menumpuk dan memenuhi daratan serta lautan salah satunya adalah sampah plastik.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS)
menunjukkan sampah plastik Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di
antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang laut. Berbagai pencegahan dan
penanggulangan sampah telah dilakukan seperti upcycle dan recycle. Upcycle adalah proses
pengolahan sampah menjadi barang baru tanpa merubah bentuk. Sementara recycle adalah
proses pengolahan sampah dengan merubah bentuknya ke bentuk awal.
Upcycle dan recycle ini menggunakan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai, namun
jika diolah kembali masih memiliki nilai jual yang relatif tinggi. Pemanfaatan rongsokan untuk
didaur ulang sangat baik untuk lingkungan, karena dengan memanfaatkan barang-barang
tersebut dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu daur ulang juga dapat
mengurangi penggunaan bahan baku baru, penggunaan energi, mengurangi polusi, dan
kerusakan lahan.
Kita sebagai generasi muda harus menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengambil langkah
positif untuk pengurangan sampah. Adapun beberapa bahan seperti karet ban mobil dan botol
minuman kaca dapat dimanfaatkan menjadi barang baru dengan mempertahankan bentuknya
yang biasa disebut dengan upcycle. Barang-barang tersebut akan diolah menjadi coffee table
dan vas bunga.
Dari permasalahan di atas timbullah masalah seperti bahan yang diperlukan untuk membuat
meja dan vas, proses pembuatan, dan nilai barang yang telah dibuat.
Tujuan pembuatan dari barang tersebut adalah untuk mengetahui penggunaan bahan barang
bekas tersebut memiliki nilai tinggi setelah diolah dan proses pembuatan.
Manfaat dari pembuatan barang bekas tersebut adalah untuk mengurangi produksi sampah dan
mengurangi dampak sampah di masyarakat, seperti ban yang dapat dimanfaatkan menjadi meja,
dan botol kaca yang bisa dimanfaatkan menjadi vas, ikut memajukan teknologi, melatih
kemampuan kreativitas, serta menambah wawasan.

Pembahasan
Ban Bekas
Sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan transportasi mobilitas untuk sehari hari,
mulai dari sepeda, sepeda motor, mobil, hingga bus, semua jenis transportasi yang digunakan
penduduk indonesia menggunakan ban, produksi ban di indonesia juga terus meningkat setiap
tahunnya. Maka dari itu, limbah ban bekas di Indonesia semakin meningkat, sedangkan ban
bekas tidak dapat terurai dengan mudah dan apabila limbah didiamkan begitu saja, ban bekas
akan mencemari lingkungan. Karet ban bekas jenis steel belted lebih sulit untuk di urai,
dibandingkan dengan termoplast lain jenis nylon karena struktur ikatan dan terdapat kawat baja,
ban yang berbahan dasar karet merupakan salah satu jenis polimer sintetis (polystirene) tidak
mudah di daur ulang. Ban bekas dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam barang, seperti
meja, kursi, dan lainnya.
Limbah kayu
Di Indonesia ada tiga macam industri kayu yang mengkonsumsi kayu dalam jumlah yang relatif
besar, yaitu penggergajian, vinir/kayu lapis dan pulp/kertas, yang menimbulkan masalah adalah
limbah penggergajian yang menumpuk dan tidak di kelola dengan baik yang akan menimbulkan
pencemaran lingkungan. Produksi total kayu gergajian di Indonesia mencapai 2.6 juta m3
pertahun dan menimbulkan limbah kayu sebanyak 1.4 juta m3 pertahun. Salah satu penanganan
limbah kayu yang bisa digunakan adalah menjadikan limbah kayu sebagai alas dan kaki meja.
Limbah kaca
Sampah yang cenderung terus bertambah adalah sampah kemasan berupa botol kaca, karena
banyaknya produk minuman siap saji. Limbah botol kaca sebagian besar dihasilkan oleh limbah
rumah tangga dan limbah industri yang menyebabkan penumpukan sampah. Penumpukan
sampah botol kaca dapat menimbulkan pencemaran lingkungan karena kaca termasuk sampah
padat dan anorganik yaitu tidak dapat diurai secara alami oleh mikroorganisme. Salah satu cara
yang dapat di terapkan dalam upaya meminimalkan sampah botol kaca adalah dengan
penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda atau disebut dengan daur ulang.
Cara ini juga untuk mengurangi menumpukan sampah botol kaca, serta meningkatkan nilai
ekonomisnya menjadi barang barang yang berguna dan mengurangi penggunaan bahan baku
yang baru, contohnya material kaca ini dapat digunakan sebagai vas bunga sehingga tidak perlu
membeli dan menggunakan material baru untuk pembuatan vas bunga.

No. Alat Bahan

1. Gunting Lem

2. Gerinda Ban Bekas

3. Gergaji mesin Kayu bekas

4. Palu Benang wol

5. Paku Baut Botol Kaca

6. Pelepah Jagung

7. Ranting Pohon

PEMBAHASAN

Proses pembuatan meja:

1. Siapkan kayu-kayu sesuai dengan kebutuhan untuk membuat papan meja dan kaki meja. Pada
kondisi ini kami menggunakan kayu jati berukuran 60x2 sebanyak 18 batang kayu untuk papan meja,
kayu jati berukuran 15x5 sebanyak 4 batang kayu untuk kaki meja, dan kayu jati berukuran ...x...
untuk rangka kaki

2. Selanjutnya kayu-kayu yang telah dikumpulkan dipotong sesuai ukuran di atas menggunakan
gergaji mesin, lalu diserut agar bagian yang tidak rata menjadi halus dan sama rata.

3. Untuk membuat papan meja, kayu2 yang telah dipotong sesuai ukuran kemudian disusun dengan
rapi dan sejajar. Gambarlah lingkaran dengan diameter...

4. Setelah itu rekatkan kayu2 yang telah digambar lingkaran pada permukaannya menggunakan lem
kayu. Apabila lem kayu sudah kering dan kayu sudah benar2 rapat maka kayu bisa diproses lagi
untuk dipotong.

5. Kayu yang sudah direkatkan kini dipotong sesuai bentuk lingkaran yang telah digambar
sebelumnya. Setelah kayu2 yg direkatkan tadi dipotong menjadi bentuk lingkaran, ambillah amplas
untuk meratakan bekas potongan pada bagian pinggir kayu agar tampak rapi.

6. Selanjutnya untuk membuat kaki meja, kayu jati dipotong sesuai ukuran, setelah dipotong kayu2
diserut agar sama rata.

7. Berikutnya kayu jati utk rangka kaki menyilang yang akan diletakkan di bawah ban juga melalui
proses yang sama yaitu dipotong sesuai ukuran dan diserut agar sama rata.

8. Setelah kayu utk rangka kaki dipotong dan diserut, kedua kayu disambungkan menggunakan lem
kayu.

9. Berikutnya ban mobil yang telah dibersihkan dan dicuci akan disemir hitam agar ban dapat terlihat
seperti baru semula.

10. Kini rangka kaki meja menyilang akan disambungkan ke ban mobil yang telah disemir hitam
menggunakan paku baut. Baut dipasang dua kali ke tiap empat ujung rangka kaki meja menyilang
agar lebih kuat.

11. Kaki meja disambungkan ke rangka menyilang.

Proses Pembuatan vas bunga dan bunga dari pelepah jagung:

1. Pada pembuatan vas bunga ini kami menggunakan botol kaca bekas, sisa tali pramuka, lem,
dan gunting. Sedangkan pembuatan bunga kertas kami menggunakan kertas jagung, plester
hijau daun, ranting pohon, lem, serbuk kayu sebagai pengganti pasir, dan gunting.
2. Untuk pembuatan vas bunga, kami hanya menggunakan botol kaca bekas yang sudah
dibersihkan dan dilapisi dengan lem lalu melilitkan tali pramuka pada botol kaca tersebut
guna mempercantik tampilan botol.
3. Vas bunga siap dipakai. Kini beralih untuk proses pembuatan

KESIMPULAN

Dengan adanya jumlah sampah plastik yang tinggi, maka kami dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
baik recycle dan upcycle seharusnya dapat ditingkatkan lebih tinggi lagi seiring berkembangnya
teknologi yang semakin canggih. Kami mendapati bahwa sebagai desainer interior, segala
penghematan dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah membuat furniture
dengan menggunakan barang-barang yang tidak terpakai namun juga mengubah nilai harga jualnya
menjadi lebih tinggi daripada sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai