Anda di halaman 1dari 6

Mari Mengolah Sampah Organik

KELAS X.8

Kelompok 4 :

1. Zhafirah Putri Nur Izza


2. Reno Ilham Saputra
3. Hafiza Aurelly Jelita Arthadeswa
4. Febiansyah
5. Aura Ramadhani
6. Muhammad Sultan Panca Al-Arif
7. Septiani Ramadanti

SMA Negeri 10 Palembang


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami sebagai siswa
untuk menyelesaikan project. Dalam tugas ini kami akan membahas mengenai “Mari
Mengolah”. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah mendukung kami. Tiada gading yang tak retak, demikian pepatah
mengatakan. Kami sadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat
memperbaiki kesalahan kami.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat dan berguna bagi
kita semua.

BAB I
Latar Belakang

Pembuatan bunga kertas dan anyaman tas keduanya berlandaskan dari ketertarikan pada
kerajinan-kerajinan yang dapat mempercantik ruangan dan dapat membantu ketika
berbelanja. Dipilihnya kedua opsi tersebut adalah agar "memperindah" juga dapat
berdampak baik bagi lingkungan dan bukan hanya untuk manusia. Kami ingin
menghasilkan suatu produk yang berguna dari barang-barang yang masa konsumsi isinya
telah habis. Dengan mengolah sampah menjadi anyaman tas dan bunga kertas, kita dapat
belajar mengenai pentingnya sampah anorganik disini. Selain itu, ini membantu kita
untuk mulai berpikiran terbuka kepada sampah. Agar masyarakat Indonesia terutama
yang berusia muda dapat sadar bahwa dengan mengolah sampah dapat membawa suatu
penghasilan bagi mereka. Dan bagi mereka yang sebelumnya enggan peduli pada sampah
bertebaran di lingkungan, diharapkan mereka mulai bergerak untuk peduli karna akan ada
manfaatnya.

Rumusan Masalah

Apa saja permasalahan plastik ? Dan bagaimana cara menyelesaikan sampah plastik? ,
Serta mengapa sampah plastik menjadi permasalahan yang harus diatasi ?
Jawab:
• Sifat sampah plastik tidak mudah terurai , mikroorganisme kesulitan mengurai plastik
karena tidak memiliki enzim yang cocok untuk mengurainya. kemungkinan akan terurai
tetap ada tapi membutuhkan waktu yang sangat lama. Alasan kedua, terletak pada bahan
sintetik pembentuk plastik yang terkenal dengan nama panggung polimer . yang proses
pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai
ratusan tahun bila terurai secara alami.

• Sampah Plastik Merusak Ekosistem.


Banyak yang cukup acuh terhadap ekosistem yang bersih seperti menjaga kebersihan
lingkungan termasuk dengan hutan, laut, dan bagian lainnya. Sampah plastik memang
merusak ekosistem terlihat dengan berubahnya beberapa sungai yang dipenuhi dengan
limbah industri maupun rumah tangga.

Tujuan
Membantu mengurangi sampah, karena sampah dapat menimbulkan dampak negatif
seperti :
1) Menyebabkan kerusakan ekologis;
2) Menyebarkan penyakit;
3) Menyebabkan terjadinya banjir;
4) Menyebabkan bau tidak sedap/bau busuk;
5) Menyebabkan terganggunya estetik suatu daerah
Meningkatkan kreativitas individu atau kelompok, seperti menciptakan sebuah tas
anyaman dari plastik, kertas yang tidak digunakan bisa di jadikan hiasan bunga palsu, dll
Mempercantik suatu ruangan seperti bunga yang terbuat dari plastik, kursi yang terbuat
dari ban dan rotan, dan lukisan yang terbuat dari sampah plastik

Isi
Cara membuat bunga dari kertas bekas :

Ada banyak cara membuat bunga dari kertas koran, dari yang paling sederhana sampai
yang paling rumit sekalipun. Membuat bunga kertas dengan cara sederhana biasanya
hanya melibatkan kegiatan melipat, memotong dan menempel kertas. Sedangkan cara
rumitnya adalah menghancurkan kertas terlebih dahulu kemudian dibentuk menjadi
model yang kita inginkan.

Yang akan kita bahas kali ini adalah cara membuat bunga dari kertas koran yang
sederhana saja. Untuk memulainya anda memerlukan bahan bahan sebagai berikut:
Kertas koran bekas
Tali untuk mengikat
Gunting untuk memotong
Ranting pohon atau bisa menggunakan kawat untuk tangkai bunga.

Cara membuatnya:

1. Langkah pertama ambil satu halaman koran, lalu dengan menggunakan gunting potong
menjadi dua bagian. Masing-masing bagian dipotong menjadi empat bagian.
2. Koran yang sudah di potong disisihkan atau ditumpuk. Jumlah potongan koran
disesuaikan dengan keinginan saja.
 Jika tumpukan kertas koran yang digunakan hanya sedikit maka proses
pembuatannya akan semakin cepat. Bunga yang dibuat akan tampak kurang
menarik bila renggang dan terlalu ringan.
 Jika potongan terlalu banyak proses pembuatanya memerlukan waktu yang lama
dan bunga tampak sangat padat. Seringkali tangkai akan melengkung karena
bunga menjadi lebih berat.
 Untuk idealnya gunakan sekitar 5 sampai 6 lembar saja.
3. Sekarang lipat korannya
4. Langkah selanjutnya adalah memotong ujung kertas berbentuk setengah lingkaran. Jika
anda ingin membuat bunga berukuran kecil pemotongan kertas di lakukan sedikit di atas
pangkal. Sebaliknya untuk bunga berukuran besar ada baiknya memotong sedikit ke
ujung
5. Lalu hasil potongan kertas di tekuk
6. Dengan menggunakan tali gabungkan tengah lipatan dengan ranting atau kawat yang
akan berperan sebagai tangkai bunga.
7. Setelah itu buka kertas pelan pelan satu persatu, agar tidak sobek. Buka juga bagian kiri
dan kanan secara perlahan.
8. Setelah semua terbuka, rapikan ujungnya agar membentuk satu kesatuan bunga yang
indah
Pot bunga dari botol bekas
Botol plastik bekas dapat dimanfaatkan kembali sebagai pot bunga lucu bergambar hewan.
Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain botol 2 liter dan pewarna atau cat. Ikuti langkah-
langkah berikut untuk membuatnya :

1. Potong sepertiga bagian bawah botol


2. Pada salah satu sisi, potong botol menjadi dua bentuk segitiga sehingga terlihat seperti
telinga
3. Cat botol dengan warna yang diinginkan
4. Gambar wajah hewan pada botol, misalnya wajah kucing atau anjing
5. Isi botol dengan tanah dan tanaman yang ingin ditanam

Manfaat
Sampah publik menjadi berkurang, lingkungan menjadi lebih bersih, dan terhindar dari
bencana seperti banjir, longsor, dan tsunami

Anda mungkin juga menyukai