Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyusun makalah “Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Pendukung
Perkembangan Industri Kreatif” dengan sebaik – baiknya. Penyusunan makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh .......
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelasaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih ada kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis
secara terbuka menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian apa yang dapat penulis sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk pembaca dan khususnya untuk kami sendiri.

Sidoarjo, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sampah plastik ......................................................................... 3
2.2 Pengertian daur ulang ..................................................................................... 3
2.3 Cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan........................................... 4
2.4 Langkah-langkah mendaur ulang sampah bungkus kopi ................................ 5
2.5 Tujuan pemanfaatan daur ulang limbah .................................................. 5
BAB III
3.1 Metode penelitian ...................................................................................... 6
BAB IV
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………
4.2 Saran ……………………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia karena
banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari entah itu
perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti akan membutuhkan
plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik
itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? membuang dan membakar itulah
yang mereka lakukan.
Pembuangan sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah menambah tingkat
kesengsaraan alam. Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan anorganik.
Bahan-bahan anorganik tersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri
pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu berjuta-juta
tahun. Dan apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk
mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika sampah plastik itu terlalu lama
tertimbun dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global yang berdampak pada
kehidupan manusia itu sendiri. Dua berdampak pada hewan laut yang menelan sampah
plastik yang terbawa ke laut,dll.
Di negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain halnya dengan negara jepang
yang sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak mudah sobek, serta
dapat diolah dengan mudah.
Pada akhirnya daur ulang sampah plastiklah yang harus kita lakukan. Tidak hanya
menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat mendatangkan
keuntungan ekonomi.

1.2 Perumusan Masalah


Berpijak dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah sampah plastik itu?
2. Apa yang dimaksud dengan daur ulang?
3. Bagaimana cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan?
4. Bagaimana tujuan pemanfaatan daur ulang?

1.3 Tujuan Masalah


1. Supaya dapat mengerti apa yang dimaksud sampah plastik
2. Supaya dapat mengerti apa yang dimaksud dengan daur ulang
3. Supaya kita dapat mengerti bagaimna cara mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan
4. Supaya kita dapat mengerti tujuan dari pemanfaatan dari daur ulang
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sampah plastik


Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang-
barang yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang-
orang yang berkreatifitas, contoh sampah plastik itu seperti bungkus makanan ringan,
bungkus kopi, botol air mineral dll.

2.2 Pengertian daur ulang


Pemikiran untuk mendaur ulang sampah plastik bermula dari menipisnya persediaan
minyak bumi sebagai penghasil naphta. Selama ini naphta merupakan bahan baku utama
dalam industry plastik. Setelah terjadi krisis minyak dunia pada tahun 1973/1974, para ahli
mulai berpikir untuk mencari bahan baku alternative pengganti naphta. Beberapa bahan yang
dicoba antara lain batu bara, kalsium karbid, dan bahan kimia sintesis lainnya. Karena
ternyata biaya produksinya menjadi lebih mahal, maka kemudian milai dicoba mendaur
ulangkan sampah plastik.
Dalam proses daur ulang sampah plastik tersebut ada yang langsung digunakan sebagai
bahan baku atau bahn pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih dahulu. Ada yang diolah
terlebih dahulu dengan proses tertentu sebelum digunakan dalam pembuatan plastik. Dengan
proses daur ulang ini biaya produksi plastik jadi lebih murah dibandingkan dengan jika hanya
menggunakan bahan baku dari naphta. Keuntungan lainnya, industry plastik tidak terlalu
tergantung pada industry petrokimia hulu sebagai penghasil naphta.
Latar belakang lain yang mendesak semakin pentingnya proses daur ulang plastik adalah
semakin meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalahHidrocarbon
Processing (Desember 1989), sampai tahun 2000 dibakar. Padahal seperti sudah disinggung
di muka, pembakaran bahan plastik, apalagi dalam jumlah yang besar, dapat menghasilkan
bahan-bahan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup.
Negara-negara maju umumnya mengolah kembali sampah plastik menjadi barang-barang
yang bermanfaat. Banyak produk-produk yang bisa dibuat denagn bahan campuran dari
sampah plastik dan bahan baku plastik atau hanya dengan bahan dari sampah plastik. Sebagai
contoh, tikar plastik bisa dibuat dengan menggunakan bahan baku 70 % dari sampah plastik
dan 30 % dari bahan plastik. Di Swedia, sampah plastik dimanfaatkan untuk membuat bata
plastik yang lebih kuat dari bata biasa. Sementara di Inggris dan Italia, bahan dari sampah
plastik dipergunakan untuk membuat tiang-tiang telepon yang sebelumnya dibuat dari kayu
atau besi. Berdasarkan penelitian, tiang-tiang dari bahan sampah plastik tersebut bisa
menyangga beban sampai 300 kilogram.
Melihat potensi pemanfaatan hasil daur ulang sampah plastik, maka sebenarnya sampah
plastik tidak hanya merupakan sumber masalah, tetapi juga memberikan peluang bisnis.
Sebagai contoh, di bidang pertanian banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan hasil daur
ulang sampah plastik, misalnya mangkuk penampung lateks untuk perkebunan karet, serat
plastik untuk pertanian hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit, tali plastik, dan
sebagainya. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru,
karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai pemasarannya memerlukan jaringan
usaha tersendiri dari pemungut (pemulung), pengumpul, industry pengolah sampah plastik,
dan distributor produknya.
Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi bisnis
daur ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara
sembarangan, melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut
sampah plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah
plastik sekaligus juga memberikan rizki bagi orang lain.
Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha mereka ikut
menjaga kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-mata untuk
mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi maslah lingkungan.
2.3 Cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan
Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah memisahkan sampah
kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus minuman ringan
seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan
dikeringkan kemudian dipotong-potong seperti pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola
dibuat sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai dengan pola,
langkah selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan adalah
ketelatenan dari penjahit.
Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang
berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya fashion dari
sampah. Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan
bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan
menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan
dibeli.
2.4 Langkah-langkah mendaur ulang sampah bungkus kopi
Pertama: Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian
selebar 4 cm.
Ke dua: Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam sepanjang
1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini
sebanyak kebutuhan yang diinginkan.
Ke tiga: Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling
Ke empat: Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-
persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila
proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa
keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
Ke lima: Setelah keranjang atau dompet cantik anda selesai, bagian dalam dompet dapat
diberi lapis dari kain perca yang sudah dijahitkan sesuai bentuk dari dompet agar tidak
bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.
2.5 Tujuan pemanfaatan daur ulang limbah
Pemanfaatan daur ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran.
2. Mengurangi penggunaan bahan baku yang baru.
3. Mengurangi penggunaan energy atau sumber daya alam.
4. Mengurangi polusi.
5. Mengurangi kerusakan lahan, dan menguangi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan
dengan proses pembuatan barang baru.
6. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual kembali.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode
deskriptif. Dalam penerapannya metode deskriptif berusaha memberikan gambaran tentang
suatu hal dan berusaha meyajikan data dengan apa adanya, melalui penyampaian materi oleh
narasumber. Menurut Ari Kunto (1998 : 245), penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya, tentang suatu variabel,
gejala, atau keadaan

Dengan demikian, penelitian deskriptif ialah penelitian yang menuliskan realitas-


realitas yang seharusnya dari suatu objek yang sedang diteliti.

Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui penyampaian materi oleh narasumber.

Teknik pengumpulan data melalui penyampaian materi oleh narasumber digunakan untuk
memperoleh hasil penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui praktik dan penyampain
materi dari narasumber tentang pengolahan limbah kemasan plastik.

b) Analisis Data
Analisis data data dalam penelitian ini melalui referensi jurnal ilmiah,
mentranskripkan hasil rekaman, melalui foto atau video yang disampaikan pada saat
narasumber berbicara sebagai pelengkap data.
Langkah-langkah yang ditempuh adalah :
1. Mempersiapkan alat pendukung dalam penelitian ini misalnya kamera, perekam,
dan lain-lain.
2. Mendengarkan , merekam, dan mencatat materi yang disampaikan oleh
narasumber.
3. Mentranskripkan hasil video kedalam tulisan.
4. Mencari bahan referansi ke perpustakaan dan internet.
5. Menganalisis hasil penelitian, menjadi hasil penelitian sebagai karya ilmiah.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa sampah plastik dapat merugikan dapat
juga menguntungkan. Yang merugikan, jika kita membuang plastik sembarangan, jika kita
membakar sampah plastik asapnya akan mempengaruhi efek rumah kaca atau Global
Warming. Dan yang menguntungkan, jika kita memiliki kreativitas dalam mengolah sampah
plastik sebaiknya kembangkan, tidak hanya mendatangkan keuntungan kita juga telah
menyelamatkan dunia.

4.2 Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan
kita, kita sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa tahu
akibatnya. Kita tahu bahwa plastik bisa mendatangkan keuntungan lebih. Kita juga tahu
bagaimana mendaur ulang smpah plastik menjadi barang yang bernilai jual.

NAMA KELOMPOK
ANJANI KHARISMA 182010200162
IKA KHUSNUL FADILAH 182010200146
INDI ULFA 182010200147
MELITA INDAH CAHYANI 182010200218

Anda mungkin juga menyukai