Anda di halaman 1dari 15

KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN

DATAR.
“PENGOLAHAN BAHAN BEKAS MENJADI LACI MINI”

GURU PEMBIMBING :
SYALMIYANI S.E

OLEH :

MUHAMMAD HAIKAL

JURUSAN IPA
SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI
SELATPANJANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengolahan BARANG BEKAS
Menjadi Laci Mini”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu syalmiyani S.E , selaku guru mapel pkwu yang telah memberikan
bimbingan kepada kami.
2. Rekan-rekan kelompok

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

PENULIS
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permasalahan sampah di Indonesia bukan lagi rahasia umum. Belakangan ini
permasalahan sampah yang semakin hari semakin menggunung sudah menjadi topik
perbincangan yang cukup menyedot perhatian setiap kalangan. Permasalahan sampah
sudah menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. Berbagai jenis
sampah telah mewarnai setiap sudut pandang kita. Sampah merupakan hal yang
serius yang harus ditangani segera. Bisa dibayangkan sekian kubik sampah dibuang
oleh rumah tangga dan industri. Dan mau tidak mau kita harus mengakui bahwa
bangsa Indonesia ini masih kurang memahami tentang sampah.
Berbagai cara telah ditempuh oleh Pemerintah dan sebagian masyarakat untuk
mengurangi volume sampah di Indonesia. Namun tetap saja sampah masih
menumpuk dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena
itu, sebagai jalan alternatif saya mencoba untuk memanfaatkan barang bekasa seperti
triplek atau kayu dan kardus bekas lainnya yang tidak terpakai menjadi sebuah laci
mini yang unik serta bernilai jual tinggi.
Pembangunan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup (LH) diarahkan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan tetap mempertimbangkan prinsip-
prinsip keberlanjutan pembangunan nasional di masa mendatang. Terciptanya
keseimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian SDA dan LH merupakan prasyarat
penting bagi terlaksananya keberlanjutan pembangunan SDA dan LH tersebut.
Pemanfaatan SDA yang terkendali dan pengelolaan LH yang ramah lingkungan akan
menjadi salah satu modal dasar yang sangat penting bagi pembangunan nasional
secara keseluruhan. Selain itu, ketersediaan SDA juga mampu memberikan
sumbangan yang cukup berarti terhadap pembangunan ekonomi. Pada tahun 2001,
sumbangan sektor sumber daya alam terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
nasional adalah sekitar 30 persen dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 57 persen
dari total penyerapan lapangan kerja nasional. Namun akibat dari pemanfaatan SDA
dan LH yang bersifat eksploitatif, keseimbangan dan kelestariannya mulai terganggu.
Oleh karena itu, dalam rangka menjaga keseimbangan dan kelestariannya telah
dilakukan berbagai langkah dan tindakan strategis menurut bidang pembangunan
yang tercakup dalam pembangunan SDA dan LH.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang diperoleh yaitu :
1. Bahan baku apa saja yang digunakan untuk membuat laci mini?
2. Bagaimana tahap pembuatan laci mini?
3. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari laci mini tersebut?
4. Berapa biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat laci mini?
5. Apakah laci mini layak untuk dijual?

1.3. Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam pembuatan laci mini.
2. Mengetahui tahap pembuatan laci mini.
3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari laci mini.
4. Mengetahui biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat laci mini.
5. Mengetahui kelayakan laci mini untuk dijual melalui analisa RCR dan BEP.
Sedangkan manfaat dari makalah adalah untuk mengolah bahan baku yang
merupakan triplek atau kayu bekas agar bisa dimanfaatkan dan didaur ulang menjadi
barang yang bernilai ekonomis tinggi seperti membuat kerajinan-kerajinan dari
triplek atau kayu bekas, dan pernak pernik lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh
manusia sebagai hiasan yang ramah lingkungan dan bernilai estetis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Bahan Baku


Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk di mana
bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan
bagian terbesar dari bentuk barang). Bahan baku utama dalam pembuatan laci ini
adalah triplek bekas. Dalam hal ini alat dan bahan yang digunakan adalah sebagi
berikut:
1. Triplek (disarankan untuk menggunakan triplek yang memiliki ketebalan sekitar
lebih dari 1cm, jika triplek yang digunakan tipis akan mudah patah dan
bentuknya kurang bagus)
2. Cutter / Pen Cutter dan Gunting dan gergaji ( ukuran pen cutter yang kecil akan
memudahkan dalam merapikan dan Gunting berfungsi untuk memotong bagian
bagian yang diperlukan)
3. Kertas walpaper dan Kertas Plastik (untuk memberikan tampilan yang lebih
menarik)
4. Lem Tembak dan paku (lem dan paku ini berfungsi untuk menyatukan bagian-
bagian dari kerangkan agar lebih kokoh, dan tidak mudah terlepas)
5. Alat Tulis (untuk mengukur dan memberi tanda pada kardus yang ingin diukur
dan dipotong).

2.2. Tahapan Pembuatan


Dari alat dan bahan yang telah disediakan, langkah selanjutnya adalah tahapan
dalam pembuatan laci mini dari kardus bekas :
1. Potong-potong kardus bekas dengan cutter dan gergaji menjadi beberapa bagian
seperti, bagian belakang, samping kanan dan kiri, atas dan bawah, juga bagian
tengah untuk tempat laci-laci kecil. Sesuaikan ukuran rak yang ingin dibuat
dengan ukuran triplek bekas yang anda miliki. Untuk bagian luar dari laci mini
tersebut ukuran yang diperlukan sesuai kebutuhan
2. Susun semua bagian dari potongan triplek menjadi satu. Mulai dari bagian
belakang dari rak sampai bagian lagi kecil ditengah.
3. Setelah semua bagian terlihat rapi dan pas presisi, Ada beberapa cara yang bisa
anda lakukan seperti membungkus dengan kertas kado dan dilanjutkan dengan
kertas plastik. Lepas Semua bagian, kemudian lapisi dengan kertas polos, anda
juga bisa menggunakan kertas bermotif dan warna sesuai keinginan.
4. Jika Semua sudah dilapisi kertas, pasang kembali seperti cara tadi memasangnya,
tapi kali ini gunakan lem tembak untuk merekatkan setiap bagian agar hasilnya
kuat dan tidak mudah rusak. Kemudian rapikan setiap bagian yang masih terlihat
berantakan.

2.3. Keunggulan dan Kelemahan Produk serta Cara Mengatasi Kelemahan


Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak
atau cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan. (Kamus Istilah
Lingkungan, 1994). Secara sederhana sampah dalam rumah dapat kita bagi menjadi 3
kategori, yakni sampah beracun,seperti batere bekas, bola lampu bekas dan barang-
barang yang mengandung zat kimia. Kemudian sampah padat yang tidak dapat diurai,
seperti plastik, botol, kaleng, dsb. Dan terakhir barang-barang yang masih dapat
diurai oleh tanah seperti sisa sayuran, daun-daun, dsb. Artinya mengurangi tingkat
kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan
mendaur ulang sampah-sampah yang telah terpakai.
Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kardus. Kardus ini
memiliki tekstur yang indah. Dari kardus kita dapat membuat beraneka ragam
kerajinan tangan.
triplek merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk membuat atap atau yang
lainnya. Triplek terbuat dari bahan sayu tipis yang diketahui mudah sekali
mengalami kerusakan. Walaupun begitu, sampah triplek tetap saja dapat
menimbulkan masalah yang dapat menganggu kebersihan dan keindahan lingkungan.
Di Indonesia pemanfaatan sampah triplek masih belum dilakukan dengan
optimal. Padahal sampah kardus yang sudah tidak terpakai tersebut dapat
dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Pada prinsipnya seluruh triplek
dapat didaur ulan. Limbah triplek seperti ini sebaiknya ditinggalkan dan lingkungan
sekitarnya. Tujuan dari pembuatan kerajinan barang bekas atau yang tidak terpakai
ini adalah memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang terpakai dan tidak
terbuang percuma. Dalam hal ini setiap barang bekas pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Dan ini adalah keunggulan dan kelemahan dari triplek
bekas diantaranya adalah :
Keunggulan :
1. Lebih menghemat biaya karena terbuat dari triplek bekas, belum tentu dibeli.
2. Menghemat waktu produksi barang (membuat).
3. Kreatif serta inovatif
4. Menghasilkan uang apabila dijual.

Kelemahan :
1. Kualitas barang yang kurang baik dan bagus mudah basah bila terkena air.
2. Tenaga akan terkuras cukup banyak.
3. Memakan waktu yang cukup lama dan rumit.
Dalam hal ini hal yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang paling
penting pada bahan berdasarkan triplek adalah mudah basah bila terkena air, maka hal
yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini adalah dengan menggunakan
kertas plastik, yang dimana plastik dapat mencegah terjadinya basah pada produk
berbahan baku triplek.

2.4. Biaya Produksi


Menurut Sutrisno (2012), biaya produksi adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai. Biaya ini
dikeluarkan oleh departemen produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Menurut Ismaya (2010)
dalam kamus akuntansi, biaya produksi adalah biaya untuk memproduksi yang
terdiri dari bahan langsung, upah langsung, dan biaya tidak langsung.
Mulyadi (2012), mengemukakan bahwa biaya produksi merupakan biaya-biaya
yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk
dijual. Menurut Ardiyos (2010) dalam Kamus Besar Akuntansi, production cost
(biaya produksi) adalah biaya yang terjadi untuk menghasilkan suatu produk
atas jasa, biaya-biaya ini dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis: bahan langsung
(direct material), tenaga kerja langsung (direct labour), dan overhead pabrik
(factory overhead). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa
biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi
yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Menurut
Hansen Mowen (2004) Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan
pembuatan barang dan penyediaan jasa.
Dari definisi diatas, dapat diambil pengertian bahwa biaya produksi
merupakan semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi untuk
menghasilkan barang jadi. Fungsi produksi itu sendiri merupakan suatu fungsi
yang terdapat di dalam perusahaan yang kegiatannya berhubungan dengan
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Dengan
adanya perencanaan biaya produksi, diharapkan dapat membantu pimpinan dalam
memperkirakan jumlah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik.
Dalam pembuatan produk laci mini, biaya produksi yang dikeluarkan adalah
biaya bahan baku. Berikut rincian biaya produksi dalam pembuatan laci mini :
Tabel 1. Biaya Alat yang Dikeluarkan
No Alat Jumlah Harga/unit Umur Ekonomis Penyusutan
1 Gunting 2 gratis 3 -
2 Cutter 1 gratis 3 -
3 Penggaris 1 Gratis 3 -
4 Lem Tembak 1 Gratis 3 -
TOTAL 0

Tabel 2. Biaya Bahan yang Dikeluarkan


No Bahan Jumlah Harga/unit Harga
1 triplek 0 0 0
2 Kertas wlppr
3 Isi lem tembak
4 Kertas bening

TOTAL
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah, kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Dalam hal ini alat dan bahan yang digunakan adalah sebagi berikut:
 Triplek bekas (disarankan untuk menggunakan kardus yang memiliki
ketebalan sekitar lebih 1cm, jika kardus yang digunakan tipis akan mudah
patah dan bentuknya kurang bagus)
 Cutter / Pen Cutter dan Gunting dan gergaji ( gergaji akan memudahkan
anda untuk memotong dan Gunting berfungsi untuk memotong bagian
bagian yang diperlukan)
 Kertas Kado dan Kertas Plastik (untuk memberikan tampilan yang lebih
menarik)
 Lem Tembak / paku (lem dan paku ini berfungsi untuk menyatukan
bagian-bagian dari kerangkan agar lebih kokoh, dan tidak mudah terlepas)
 Alat Tulis (untuk mengukur dan memberi tanda pada kardus yang ingin
diukur dan dipotong).
2. Tahapan pembuatan laci mini :
 Potong-potong triplek bekas dengan cutter dan gergaji menjadi beberapa
bagian seperti, bagian belakang, samping kanan dan kiri, atas dan bawah,
juga bagian tengah untuk tempat laci-laci kecil.
 Susun semua bagian dari potongan triplek menjadi satu. Mulai dari
bagian belakang dari rak sampai bagian lagi kecil ditengah.
 Setelah semua bagian terlihat rapi dan pas presisi. Ada beberapa cara
yang bisa anda lakukan seperti membungkus dengan kertas kado dan
dilanjutkan dengan kertas plastik. Lepas Semua bagian, kemudian lapisi
dengan kertas polos, anda juga bisa menggunakan kertas bermotif dan
warna sesuai keinginan.
 Jika Semua sudah dilapisi kertas, pasang kembali seperti cara tadi
memasangnya, tapi kali ini gunakan lem tembak untuk merekatkan setiap
bagian agar hasilnya kuat dan tidak mudah rusak. Kemudian rapikan
setiap bagian yang masih terlihat berantakan.
3. Keunggulan :
 Lebih menghemat biaya karena terbuat dari triplek bekas, belum tentu
dibeli.
 Menghemat waktu produksi barang (membuat).
 Kreatif serta inovatif
 Menghasilkan uang apabila dijual.
Kelemahan :
 Kualitas barang yang kurang baik dan bagus mudah basah bila terkena
air.
 Tenaga akan terkuras cukup banyak.
 Memakan waktu yang cukup lama dan rumit.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini adalah dengan
menggunakan kertas plastik, yang dimana plastik dapat mencegah terjadinya
basah pada produk berbahan baku triplek.
4. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat laci mini adalah biaya alat
dan bahan. Total dari biaya produksi sebesar Rp
3.2. Saran
Sebaiknya sisa bahan yang tersisa dari pembuatan ini dapat dimanfaatkan
menjadi karya-karya yang lain lagi. Jangan langsung di buang saja Mengingat juga
karya ini kita buat dengan menggunakan bahan yang sederhana yang sudah tidak
terpakai lagi sehingga semua digunakan dalam membat karya ini dapat seekonomis
mungkin. Juga disarankan berhati-hati dalam mengerjakan prakarya ini sebab
memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi. Membuat parakarya
menggunakan hati dan imajinasi sehingga tercipta suatu karya yang indah dan
bermanfaat sehingga para penilai atau yang meliatnya tertarik pada karya yang
dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai