Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

MEMBUAT SENDAL DARI SEDOTAN DAN KARDUS

Nama : CINDY P A SIMATUPANG

Nim : P00933117006

Tingkat : II A / VI

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen pembimbing : Susanti Perangin-angin Skm, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN KABANJAHE

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmatNya,sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul

“Wirausaha Membuat wadah dari sisa Bambu ” yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kewirausahaan. Makalah ini berisi tentang wirausaha. Wirausaha adalah seseorang yang

mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai pengelola dan

pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha kecil (small business operator).

Dalam makalah ini, saya membahas tentang berwirausaha dengan memanfaatkan sedotan dan

kardus untuk dijadikan sebagai sendal yang bernilai ekonomis dan memiliki nilai estetika.

Penyelesaian makalah ini, penulis secara langsung atau tidak langsung telah mendapatkan

bantuan dari pihak yang telah mendukung. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang telah memberi doa dan dorongan kepada

penyusun. Ibu Susanti Perangin-angin SKM, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah

Kewirausahaan yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang cara menyusun

suatu makalah.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat memberikan manfaat dan

menambah wawasan bagi yang membutuhkannya.

Kabanjahe, Juni 2019

penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara yang menghasilkan banyak produk, diantaranya

produk bahan makanan, bahan elektronik, dll. Sehingga banyak bekas-bekas produk tersebut yang

mengotori lingkungan, akibatnya dapat merusak keindahan lingkungan. Sampah- sampah tersebut

dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu sampah anorganik dan sampah organik.

Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kertas,

botol air mineral, kayu, kaleng, dsb. Sampah-sampah tersebut dapat dijadikan bahan kerajinan

yang bisa menghasilkan uang. Beberapa sampah anorganik yang dapat di jual adalah plastik wadah

pembungkus makanan, botol atau gelas bekas minuman plastik, kaleng, kaca, dan kertas. Sampah

organik adalah sampah yang dapat terurai dengan sendirinya, misalnya sisa- sisa tumbuhan dan

hewan.

Di Negara- Negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik,

sebesar 60% - 70% dan sampah anorganik ±30%. Sampah sering dianggap sebagai sesuatu yang

menjijikkan atau mengotori lingkungan. Akan tetapi, anggapan itu tidak sapenuhnya benar.

Sampah- sampah tersebut tidak akan mengotori lingkungan jika di kelola dengan cara yang tepat.

Pemanfaatannya bisa di lakukan secara langsung dan secara tidak langsung. Pemanfaatan kembali

secara langsung, misalnya membuat kerajinan yang berbahan baku dari bahan bekas atau sampah

di sekitar lingkungan kita. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya

menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol air mineral kepada

pengepul.
Pada proses pembuatan karya ilmiah ini, tentu tidak terlepas dari faktor- faktor yang

mempengaruhinya, salah satu faktornya barang bekas terutama sisa bambu. Penulis akan membuat

sendal. Selain itu, dalam membuat karya ilmiah ini sangat efektif untuk mengurangi sampah-

sampah anorganik yang ada di lingkungan. Apabila lingkungan bersih dari sampah, maka tidak

akan ada penyakit. Utamanya dari sampah anorganik yang sukar untuk membusuk, sehingga

sampah tersebut hanya bisa membuat kualitas lingkunagn menjadi rusak. Dari uraian diatas,

penulis mengambil tema “Cinta Lingkungan”.

B. Tujuan Penulisan

1. Agar mahasiswa bahkan masyarakat dapat mengetahui manfaat dari sisa bambu perca

yang sesungguhnya dapat dijadikan sebagai sendal untuk sebagai alas kaki.

2. Agar mahasiswa bahkan masyarakat dapat memulai usaha wadah dengan menggunakan

sisa bambu, yang bernilai ekonomis.

3. Agar mahasiswa bahkan masyarakat dapat mengetahui cara pembuatan wadah dari bambu

yang memiliki nilai estetika.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu

memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu

merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem

rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan

lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.[

B. PENGERTIAN KERAJINAN

Kerajinan menurut kamus besar Bahasa Indonesia ialah barang yang dihasilkan

melalui ketrampilan tangan (seperti tikar, anyaman,dsb).

Sedangkan menurut Alifia.,2011 kerajinan tangan adalah suatu karya dimana kita membuat

karya tersebut menjadi sebuah bernilai terutama bernilai ekonomis, kerajinan tangan tentunya

adalah sebuah karya yang kita ciptakan menjadi sebuah benda yang berharga yang sebelumnya

tidak bernilai apa – apa,

Kerajinan tangan bermula dari hobi seseorang untuk mengawali membuat sesuatu yang

awalnya membosankan menjadi di senangi. Kerajinan selain dimulai dari hobi juga dapat kita

mulai dari lingkungan kita tempati dengan cara memanfaatkan barang – barang tidak terpakai atau

barang – barang yang berlebih yang kemungkinan kita bisa mengolahnya menjadi barang berguna.

Dari uraian diatas kerajinan tangan sisa bambu menjadi wadah yaitu suatu karya dari

barang yang telah tidak terpakai dan bisa mendatangkan keindahan pandang bagi yang melihatnya

serta dengan proses pembuatan mudah, sehingga bisa dibuat oleh semua orang.
B. Cara Membuat Wadah dari sisa Bambu

1. Alat dan Bahan

 Alat :

- Gunting

- Cutter

 Bahan:

- Bambu

2. Cara Membuat

a. Menyiapkan Pola Kerangka Desain

Untuk tahap pertama kita perlu menyiapkan pola kerangka desainya terlebih dahulu. Untuk

caranya silakan ikuti langakah-langkah di bawah ini. Bisa lihat gambar untuk mempermudah

pemahaman.

1. Siapkan alat dan bahan seperti cutter , bambu

2. Kemudian buat lah anyaman dasar dengan ukuran yang ingin kita bentuk dan sesuaikan

dengan ukuran bambu yang akan dianyam


3. Lakukan anyaman mulai dasar dengan menyilangkan sisi yang berlainan arah.

4. Anyam lah bambu sampai bambu yang ingin dianyamkan selesai.

5. Lalu anyaman yang terakhir sisipkan di bagian anyaman yang lain , agar anyaman tidak

terlepas.

6. Setah itu anyaman bambu selesai untuk digunakan.

C. Rancangan Anggaran Biaya

No. Bahan dan Alat yang Harga

diperlukan

1. Cutter Rp 2.500,00

2. Gunting Rp.5.000,00

Jumlah Rp 7.500.00

Dengan bermodalkan cutter dan alat tulis saya akan memulai usaha menjual sendal

seharga Rp 7.500
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wadah yang biasanya dibuat dari sisa bambu bekas kini bisa digunakan untuk wadah

penyimpanan contohnya tempat pensil , wadah tanaman hias dll di rumah kita. Sisa bambu ini

tidak kalah unik karena cukup kuat dan bisa kita bentuk dan hias sedemikian rupa sesuai dengan

keinginan kita. Selain itu, membuat wadah sendiri juga tentunya akan menghemat banyak uang.

Pasalnya kita hanya membutuhkan sedotan bambu dan beberapa peralatan tulis yang sederhana.

Tentu saja, bambu ini bisa menjadi salah satu kerajinan yang memiliki nilai jual dan juga

tentu nilai seni. Kamu bisa menjadikan sendal plastik sebagai barang jualan atau mungkin bisa

juga kamu jadikan sebagai contoh sederhana diruangan dan kamar di rumah. Selain itu, membuat

wadah dari sisa bambu sendiri tentu akan menghemat pengeluaran karena tidak perlu membeli

wadah yang mahal dan baru yang harganya juga tidak murah. Hanya dengan demikian kita bisa

memulai wirausaha yang sederhana dengan menggunakan sisa bambu dan cutter yang bernilai

ekonomis dan memiliki nilai estetika yang tinggi.

B. Saran

Dalam uraian ini penulis ingin mengemukakan beberapa saran. Adapun saran yang ingin penulis

sampaikan antara lain :

1.Untuk tetap melestarikan seni anyam bambu hendaknya dibentuk sebuah lembaga desa yang bisa

memasarkan hasil produksi anyaman bambu.

2. Bagi para pengrajin hendaknya berusaha lebih kreatif lagi dalam membuat anyaman bambu.

Anda mungkin juga menyukai