Anda di halaman 1dari 12

PRAKARYA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
N A M A : BREND ANINDJOLA
KELAS : XII IPS 3
SMA NEGERI 1 AMBON
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat penyertaanNya akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam makalah ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan,


untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat
saya nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan para pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II ISI

A. Konsep I Kerajinan Hias

B. Konsep II Limbah bekas pakai

C. Konsep III Sampah/limbah

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Limbah merupakan benda yang tidak diperlukan dan dibuang, limbah pada umumnya
mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi bervariasi. Bila dikembalikan ke alam
dalam jumlah besar, limbah ini akan terakumulasi di alam sehingga mengganggu
kesimbangan ekosistem alam. Penumpukan limbah di alam menyebabkan
ketidakseimbangan ekosistem jika tidak dikelolah dengan baik. Maka dari itu, sampah
dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk menjadi sesuatu yang lebih berguna yaitu
dengan membuat kerajinan hias seperti contohnya membuat rotan, batik, dll. Dan untuk
mencengah terjadinya kerusakan lingkungan sekitar didalam makalah ini juga dibahas
teknik-teknik penanganan sampah dan lain sebainya.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian kerajinan hias ?
2. Jenis-jenis kerajinan hias ?
3. Manfaat&fungsi kerajinan hias ?
4. Pengertian limbah bekas pakai ?
5. Jenis-jenis limbah bekas pakai ?
6. Manfaat limbah bekas pakai ?
7. Pengertian sampah/limbah ?
8. Pengelompokkan sampah ?
9. Teknik penanganan sampah ?

C. Tujuan
Untuk memenuhi tanggung jawab sebagai siswa dalam menyelesaikan tugas, serta
memberitahukan bagi pembaca kegunaan limbah/sampah yang dapat didaur ulang untuk
menghasilkan karya seni yang sangat bermanfaat agar tidak mencermarkan/merusak
lingkungan sekitar.

BAB II
ISI

KONSEP I

A. Pengertian Kerajinan hias


Kerajinan hias adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia. Kata
kerajinan berasal dari kata rajin yang artinya barang/benda yang dihasilkan ole
keterampilan tangan. Kerajinan terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini
menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.

B. Kerajinan terdiri dari 2 jenis yaitu :

1. Kerajinan bahan alam, merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau bahan dasarnya
bahan-bahan alam seperti : serat alam ,bambu,rotan .

2. Kerajinan bahan buatan, merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan buatan seperti :
plastik,gips,sabun,lilin,dan lain lain.

Kerajinan hias dari bahan alam dan bahan buatan

a. Kerajinan Tanah Liat

Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik.
Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang
melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga
menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, vas
bunga, guci, piring. Berikut contoh kerajinan gerabah dan keramik.

Indonesia memiliki aneka ragam kerajinan keramik dari berbagai daerah yang memiliki ciri khas
pada keunikan bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia
telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Nusantara
yang memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda dengan keramik Cina, Jepang, dan negara
lainnya.

b. Kerajinan Serat Alam

Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya
tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini
sebagian besar dibuat dengan cara menganyam.

c. Kerajinan Kulit

Kerajinan ini menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah di samak, kulit mentah atau kulit
sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti:
sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan.

d. Kerajinan Gips
Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah
menjadi padat. Kandungan gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat dan beberapa mineral
seperti: karbonat, borat, nitrat, dan sulfat yang dapat terlepas sehingga gips dalam proses
pengerasan akan terasa panas. Prosesnya harus dicairkan dahulu jika ingin bentuk seperti yang
diinginkan, harus dibuat cetakan. Jika akan diproduksi dalam jumlah banyak, harus dibuat model
terlebih dahulu. Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan cetakan. Bahan utama
pembuatan cetakan adalah silicone rubber, tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah
plastisin atau tanah liat. Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan,
dan sebagainya

e. Kerajinan Lilin

Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh semua
orang. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu
dicairkan dengan proses pemanasan di atasapi/kompor.

f. Kerajinan Sabun

Kerajinan dari sabun sangat unik. Bahan yang diperlukan adalah sabun batangan. Sabun dapat
diolah dengan dua cara. Pertama: mengukir sabun yang menghasilkan karya seperti: binatang,
buah, dan flora ukiran. Kedua, membentuk sabun, yaitu: sabun diparut hingga menjadi bubuk,
dicampur dengan sagu dan sedikit air, lalu dibuat adonan baru seperti membuat bentuk dari
plastisin.

g. Kerajinan Bubur Kertas

Sisa-sisa kertas dapat dimanfaatkan untuk beraneka ragam karya kerajnan. Salah satu alternatif
pemanfaatan sisa-sisa kertas adalah dibuat bubur kertas untuk bahan berkarya kerajinan. Proses
pembuatan bubur kertas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

C. Manfaat dan fungsi kerajinan hias

Kerajinan hias merupakan karya seni buatan tangan manusia yang dapat membawa banyak sekali
manfaat yaitu

1. Menciptakan lapangan pekerjaan


2. Mengurangi tingkat pengangguran
3. Menghasilkan karya-karya seni yang layak untuk diperjual belikan

KONSEP II
A. Pengertian limbah bekas pakai
Limbah bekas pakai adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan
baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu
yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan
energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan
dengan proses pembuatan barang baru.

B. Jenis-jenis limbah bekas pakai :


1. Limbah Organik yang mudah busuk. Misalnya , sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan,
potongan rumput, dan kotoran hewan
2. Limbah Organik yang tidak mudah membusuk. Misalnya , kertas dan kayu
3. Limbah Anorganik.Misalnya, plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.
4. Limbah berbahaya. Misalnya, paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga,
obat kadaluarsa dan batu baterai bekas.

C. Manfaat limbah bekas pakai


1. Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
2. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
3. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.
4. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
5. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran.
6. Mengurangi penggunaan bahan baku yang baru.
7. Mengurangi penggunaan energy atau sumber daya alam.
8. Mengurangi polusi.
9. Mengurangi kerusakan lahan
10. Menguangi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan
barang baru.

KONSEP III

A. Pengertian sampah/limbah
Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam
yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang
kelingkungan.

Sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :

Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh
suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan
biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu
plastik dan lainnya.

Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah tempat yang
dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut
mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan
seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa
makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah
lainnya.

B. Pengelompokan sampah

Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berupa
sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian,
sampah perkebunan, sampah peternakan, sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan sebagainya.

Berdasarkan jenis :

1. Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang
dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan
mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur,
sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran,
kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak
menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-
lain.
2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati,
baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan
tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-produk
olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah
detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme
secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga
misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng, (Gelbert dkk, 1996).
Berdasarkan Sifat :

1. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah
terurai). Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti
daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
2. Limbah yang tidak akan / sangat lambat mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste = tidak dapat terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan sampah
sejenisnya.

Berdasarkan Sumber :
1. Limbah Organik yang mudah busuk.
Misainya , sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan, potongan rumput, dan kotoran hewan
2. Limbah Organik yang tidak mudah membusuk.
Misalnya , kertas dan kayu
3. Limbah Anorganik.
Misainya, plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.
4. Limbah berbahaya.
Misalnya, paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga, obat kadaluarsa dan
batu baterai bekas.

C. Teknik penanganan sampah

1. Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah. Pengumpulansampah menjadi tanggung jawab dari


masing-masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu, mereka ini
harus membangun atau mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian
dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus

diangkut ke tempat penampungan sementara (TPS) sampah, selanjutnya ke tempat penampungan


akhir (TPA). Mekanisme, sistem, atau cara pengangkutannya untuk daerah perkotaan adalah
tanggung jawab pemerintah daerah setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat

produksi sampah, khususnya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah pedesaan pada
umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS maupun
TPA. Sampah rumah tangga daerah pedesaan umumnya didaur ulang menjadi pupuk

2. Pemusnahan dan Pengolahan Sampah.

Pemusnahan dan/atau pengolahan sampah padat ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara
lain sebagai berikut:

(1) ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang ditanah kemudian
sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah.

(2) dibakar (inceneration) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar didalam

tungku pembakaran (incenerator).

(3) dijadikan pupuk (composting) yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya
untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan, dan sampah lain yang dapat membusuk. Di
daerah pedesaan hal ini sudah biasa sedangkan di daerah perkotaan hal ini perlu dibudayakan.
Apabila setiap rumahtangga dibiasakan untuk memisahkan sampah organik dengan anorganik
kemudian sampah organik diolah menjadi pupuk tanaman, dapat dijual atau dipakai sendiri.
Sedangkan sampah anorganik dibuang dan akan segera dipungut oleh para pemulung. Dengan
demikian masalah sampah akan berkurang

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

1 mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis, atau

2 mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://andrypermana06.blogspot.co.id/2013/06/bab-i-limbah.html
2. https://pengelolaanlimbah.wordpress.com/category/d-daur-ulang-dan-
pemanfaatan-ulang-limbah/
3. https://drivaldi15.wordpress.com/2014/12/16/pengertian-pengertian-
tentang-prakarya-dan-kerajinan-kerajinan/
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dengan adanya makalah ini dapat disimpulkan bahwa limbah dapat di manfaatkan menjadi barang
berguna atau barang antik. Terutama limbah plastik yang sukar membusuk, sebaiknya kita
manfaatkan kembali menjadi barang yang bermanfaat.

B. Saran

Bagi semua masyarakat pengelolahan limbah sejak dini merupakan tindakan yang amat baik untuk
masa depan. Lingkungan sehat kita juga sehat lingkungan tercemar kita juga yang menderita.
Bersama-sama kita wujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai