Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL SEMINAR SEHARI

“Cegah stunting
Ciptakan Generasi Cerdas, Aktif, dan Produktif”

Dalam Rangka Hari Gizi Nasional ke 59

Disusun oleh :
TIM NUTRISIONIS RSUD SEKARWANGI

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKARWANGI
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Jalan Raya SiliwangiNomor 49 Telepon : 0266-531261
Faksimil : 0266-531646 Website : rsudsekarwangi.sukabumikab.go.id e-mail :
rsusekarwangi@gmail.com
CibadakSukabumi– 43351
Proposal Seminar Sehari HGN Tahun 2019

I. PENDAHULUAN

Gizi sebagai komponen utama dalam menyiapkan sumber daya manusia


berkualitas memiliki persoalan yang harus dipecahkan melalui keterpaduan semua
pemangku kepentingan. Momentum hari gizi nasional bukan hanya untuk membangun
awareness tetapi harus diwujudkan dengan aksi nyata. Masalah gizi merupakan salah
satu masalah serius yang perlu mendapat perhatian karena kondisi kekurangan gizi akan
menyebabkan rendahnya satus kesehatan dan gizi yang berakibat pada rendahnya
kualitas SDM, pencapaian pendidikan dan daya saing bangsa.
Kekurangan gizi didefinisikan sebagai kekurangan, kelebihan ataupun
ketidakseimbangan asupan nutrisi. Berdasarkan World Wide Organisasion (WHO),
kekurangan gizi pada masa anak-anak merupakan ancaman paling mematikan bagi
kesehatan masyarakat secara global. Kekurangan gizi pada masa anak-anak dapat
menyebabkan berbagai macam dampak dalam jangka panjang, meliputi kelemahan
dalam fisik, kognitif dan performa psikologi. Kekurangan gizi juga menyebabkan
stunting.
Stunting merupakan kondisi tubuh seseorang terutama anak-anak dimana tubuh
tidak dapat bertumbuh sesuai dengan umurnya, yaitu lebih pendek bahkan sangat
pendek (kerdil). Penyebab utama terjadinya stunting adalah kurangnya asupan gizi pada
janin ketika masih di dalam kandungan. Stunting sudah menjadi masalah yang serius
dalam bidang kesehatan dan sudah sangat mendunia. Namun hal ini dapat diatasi
dengan pemberian gizi yang seimbang di masa kehidupan selanjutnya, yaitu masa
kanak-kanak. Masa kanak-kanak merupakan masa yang tepat untuk membangun pola
makan yang lebih baik. Selain menyebabkan kekerdilan, stunting juga dapat
menyebabkan perkembangan otak menjadi tidak sempurna yang mengakibatkan
perkembangan kognitif dan IQ anak tersebut terhambat. Anak dengan stunting memiliki
IQ yang 5-10 poin lebih rendah dibandingkan dengan anak yang normal. (Grantham-
McGregor et al.,2007). Hal ini tentu menjadi kekhawatiran karena anak-anak
merupakan generus penerus bangsa yang menjadi harapan bagi cita-cita dan tujuan
bangsa Indonesia.
Tingkat prevalensi stunting (gangguan pertumbuhan linear) di Jawa Barat berada
pada tingkatan medium to high. Saat ini tingkat prevalensi stunting di Jabar berada di

Halaman ke 1
Proposal Seminar Sehari HGN Tahun 2019

angka 29,2 persen pada tahun 2017. Angka tersebut berada pada deretan menengah,
sementara di atas 30 persen artinya prevalensi tinggi. Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat Dinkes Jabar dr Sri Sudartini menuturkan, untuk mencapai zero stunting di
Jabar, sebanyak 14 kabupaten menjadi lokus intervensi dalam menekan angka stunting
di Jabar. Dinkes melakukan pemantauan status gizi (PSG) di 14 kabupaten dengan
tingkat prevalensi stunting yang tinggi, yaitu di Kabupaten Bogor, Kabupaten
Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bandung, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kuningan,
Kabupaten Cirebon, Sumedang, Indramayu, Subang, Karawang, Kabupaten Bandung
Barat, dan Majalengka.
Menurut Harun Alrasyid (Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi,
Jumlah warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menderita stunting (bertubuh
pendek) mencapai sekitar 9-10 persen dari jumlah penduduk. Penyebaran penderita
stunting ini berada di 47 kecamatan Sukabumi. Jumlah penduduk Sukabumi mencapai
sekitar 2.5 juta jiwa sehingga penderita stunting diperkirakan sebanyak 250 ribu orang.
Menurut Harun, daerah paling banyak penderita stunting salah satunya di Kecamatan
Bantargadung. Oleh karenanya pada hari minggu tanggal 8 April 2018, Presiden Joko
Widodo secara langsung datang ke Puskesmas Bantargadung untuk mengkampanyekan
pencegahan stunting (Republika, 2018).
Sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang stunting dan bahayanya
bagi kesehatan, maka tim Nutrisionis Instalasi Gizi RSUD Sekarwangi berencana
mengadakan seminar sehari dengan judul “Cegah stunting, ciptakan generasi cerdas,
aktif dan produktif”.

II. TEMA
“Cegah stunting, Ciptakan Generasi Cerdas, Aktif, dan Produktif”

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum

Halaman ke 2
Proposal Seminar Sehari HGN Tahun 2019

Meningkatkan pengetahuan karyawan RSUD Sekarwangi mengenai stunting


dan gizi seimbang.
B. Tujuan Khusus
1. Memahami tata laksana rujukan stunting
2. Memahami metode perawatan asuhan gizi pasien stunting di rumah sakit

IV. SASARAN
Karyawan yang memiliki anak usia dibawah 2 tahun dan atau ibu hamil.

V. WAKTU DAN TEMPAT


Hari, Tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Tempat : Aula IGD lt.3 RSUD Sekarwangi

VI. PANITIA
Penasehat : dr. Albanie Nasution
Wiwin Winarti, SKM, M.Kes
Penanggung jawab : dr. Andry Priyana Jaya
Ketua Panitia : Ananda Aditya Novalina, S.Gz.,RD
Sekretaris : Yuni Munggaranti, S.Gz
Bendahara : Yesi Agustina, S.Gz.,RD
Seksi Acara : Desi Nurdiana, AMG
Ratnaeti, SP.,RD
Seksi Konsumsi : Mardiana, Amd
Seksi Logistik : Pepi Pebrianti Nurastuti, AMG
Seksi Dokumentasi : Tim PKRS

VII. RUN DOWN ACARA


No. Waktu Kegiatan PJ
1. 08.00 – 08.30 Registrasi peserta Panitia
2. 08.30 – 09.00 Pembukaan acara oleh direktur Panitia
RSUD Sekarwangi
3. 09.00 – 09.45 Materi 1 : Panitia
“Kejadian stunting di kabupaten
Sukabumi”
Narasumber : Dinas Kesehatan
Kab. Sukabumi Sie. Gizi

Halaman ke 3
Proposal Seminar Sehari HGN Tahun 2019

4. 09.45 – 10.00 Door prize 1 Panitia


5. 10.00 – 10.45 Materi 2 : Panitia
“Cegah stunting, Ciptakan
Generasi Cerdas, Aktif, dan
Produktif”
Narasumber : Ananda A. N, S.Gz
6. 10.45 – 11.15 Materi 3 : Panitia
“Tata laksana Perawatan Asuhan
Gizi pasien Stunting”
Narasumber : Desi N, AMG
7. 11.15 – 11.30 Door prize 2 Panitia
8. 11.30 – 12.00 Doa dan Penutup Panitia

VII. BIAYA
No. Rincian Biaya Total
1. Spanduk (uk. 4 x 1 mtr) Rp 200.000 Rp.
2. Konsumsi peserta & panitia : 75 x Rp. 15.000 200.000,-
Konsumsi Tamu dan narasumber Rp.
3.
Goodie bag (FC Materi, Alat tulis, Souvenir)
1.125.000,-
4. 75 x Rp. 20.000
Rp.
300.000,-

Rp.
1.500.000,-
Jumlah Rp.
3.125.000,-

Halaman ke 4

Anda mungkin juga menyukai