INSTALASI GIZI
RSUD DR. H. BOB BAZAR, SKM
LAMPUNG SELTAN
2017
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan menurut Wijono (1999) adalah derajat dipenuhinya standar
profesi atau standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien dan terwujudnya hasil-hasil
outcome seperti yang diharapkan oleh profesi maupun pasien yang meliputi pelayanan, diagnosa terapi,
prosedur atau tindakan penyelesaian masalah klinis. Sedangkan menurut Giebing (1994), kualitas
pelayanan kesehatan adalah tercapainya kriteria keberhasilan pelayanan yang telah ditentukan.
Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien adalah upaya untuk meningkatkan mutu secara
keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses klinis
maupun lingkungan fisik, demi tercapai keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang
berkualitas. Selain pelayanan kesehatan yang berkualitas juga dituntut pelayanan yang
menjunjung/berorientasi pada keselamatan pasien. Cross & Blue dalam Giebing 1994 mengemukakan
bahwa kualitas pelayanan kesehatan berhubungan dengan lima karakteristik proses pelayanan
kesehatan yaitu 1) dapat dicapai; 2) diterima masyarakat; 3) komprehensif , 4) berkesinambungan dan
5) terdokumentasi. Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang
dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS diharapkan ada
perbaikan sistem di RS yang meliputi input,process dan product output (meliputi output dan outcome),
sehingga tercapai pelayanan yang berkualitas meliputi safety, satisfaction, selfcare, anxiety, comfort dan
knowledge.
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan
keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh. Dalam
mengukur mutu pelayanan gizi di Rumah sakit di tetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (
Kemkes RI, 2008), yang kemudian dijadikan indikator mutu pelayanan Gizi RSUD Dr.H.BOB BAZAR,
SKM adalah Ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien (100 %),
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu Pelayanan Gizi
b. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengawasan pelayanan Gizi
2. Meningkatkan mutu pelayanan Gizi
3. Sebagai bahan evaluasi pelayanan Gizi
IV. PELAPORAN
ISTILAH – ISTILAH PENTING
Nama Indikator :
a. Ketidaktepatan Waktu pemberian snack kepada pasien di ruang VIP
Tabel 2. Indikator Ketepatan Waktu pemberian makan Snack kepada pasien di Ruang VIP
Bulan TOTAL PELAKSANAAN KEINGINAN STANDAR PENCAPAIAN
PASIEN
September 2017 73 71 73 100 % 97 %
Snack Pagi
Tabel 3. Indikator Ketepatan Waktu pemberian makan Snack kepada pasien di Ruang VIP
Bulan TOTAL PELAKSANAAN KEINGINAN STANDAR PENCAPAIAN
PASIEN
Oktober 2017 77 76 77 100 % 99%
Snack Pagi
Berdasarkan hasil diatas bahwa ketepatan pemberian snack yang tidak sesuai harapan atau
keinginan yaitu pemberian snack pada waktu sore karena pemberian snack sore diantar
bersamaan dengan pemberian makan sore sehingga banyak pasien di ruang VIP tidak
mendapat snack . Hal ini terjadi karena pekarya dari ruangan tidak bisa mengantar di jam
distribusi sore tersebut karena beban kerja yang cukup banyak.
V. SARAN
- Sosialisasi kembali tentang jadwal distribusi makan terutama distribusi snack sore.
VI. PENUTUP
Demikian standar Penilaian Mutu Pelayanan Gizi yang akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dalam pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit khususnya pelayana gizi rumah sakit
DAFTAR REFERENSI
- Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit tahun 2013.