Oleh :
DEA ZUNAINI
Nomor Induk Mahasiswa : PO.71.31.0.14.007
ii
P ANITI A SIDANG KARYA TULIS ILMI AH
iii
P ANITI A SIDANG UJI AN AKHIR PROGRAM
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmannirrahim....
Teristimewa kedua orang tuaku, yang selalu senantiasa memberikan dukungan moral maupun moril
dan Doa tulus kepada ananda seperti air yang tak pernah berhenti mengalir, pengorbanan, motivasi,
kesabaran, ketabahan dan tetes air matamu yang terlalu mustahil untuk dinilai,
engkaulah sebaik – baik panutan meski tidak selalu sempurna.
Yang tersayang 3 saudara perempuan ku dan 1 saudara laki-laki ku Briyan, Lala, Bunga, dan
Cantika atas kebersamaan, dukungan, doa, dan kasih sayang, maafkan jika belum bisa menjadi
contoh yang baik, semoga kalian selalu menjadi yang terbaik.
Yang disayangi wali kelas terhebat Ibu Nurul Salasa Nilawati, SE, S.Gz, M.Kes terimakasih atas
semua pengorbanan yang telah ibu berikan untuk kami semua.
Yang sangat dihormati Ibu Dra. Rohanta Siregar, MM, M.Kes , Ibu Manuntun Rotua SKM,
M.Kes , Ibu Susyani. SsiT. M.Kes dan Ibu Terati SKM, M.Si terima kasih untuk semua
bimbingan, ilmu dan arahan yang telah diberikan hingga saat ini.
Kepada seluruh dosen jurusan gizi yang telah memberikan seluruh ilmu yang bermanfaat, motivasi,
bimbingan, dukungan moril yang tidak dapat disebutkan satu per satu, hanya kata maaf yang
sangat terdalam untuk semua kesalahan yang telah diperbuat serta terima kasih yang tak terhingga
kuucapkan untuk semuanya yang telah diberikan.
Rasanya sang waktu begitu cepat berlalu, kala kubersahabat denganmu, tak terasa kita akan
berpisah jauh. Sahabat Cantiku “Ejak, Ovik, Tuti, April” sahabat beauty kost “Cici, ully, vivi, shelly,
emma, bella” terima kasih atas segalanya. Semoga keakraban dan silaturahmi selalu terjaga.
Untuk adik-adikku keluarga besar Uremia “Nisrin, Nia, Dinda, Okta, Anggun” selamat
melanjutkan perjuangan!!!
Teman kelompok seperjuangan yang tersayang kelompok PPG &PIGM Desa Muara Harapan,
PKL RS. R. Syamsudin SH dan PKL Puskesmas Pembina Palembang terima kasih atas
pengalaman yang diberikan.
Gizi angkatan 2014, Semangat!
ABSTRAK
DEA ZUNAINI
“ACCURACY OF TIME DISTRIBUTION, RECIPE STANDARDS AND
GREAT PORTIONS WITH THE REST OF PATIENT FOOD IN UNIT
CLASS III AT HOSPITAL OF SITI KHADIJAH 2017 "
(xiii, 53 Pages, 15 Tables, 8 Attachment)
ii
KATA PENG ANTAR
1. Ibu Drg. Hj. Nur Adibah Hanum, M.Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Palembang
2. Ibu Hana Yuniarti, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Palembang
3. Ibu Dra. Rohanta Siregar, SKM, M.Kes selaku pembimbing materi
Karya Tulis Ilimiah ini
4. Ibu Manuntun Rotua, SKM, M.Kes selaku pembimbing teknis Karya
Tulis Ilmiah ini
5. Keluarga dan saudaraku, terutama orang tua ku, dan adik-adikku
6. Teman-teman serta sahabat di gizi tahun 2014 dan semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
iii
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, Amin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Hal
v
B. Kerangka Teori............................................................................ 19
C.Kerangka Konsep ........................................................................ 20
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 21
E. Definisi Operasional .................................................................... 21
BAB III METODELOGI PENELITIAN ...................................................... 24
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 24
B. Jenis Penelitian ........................................................................... 24
C. Populasi dan Sampel .................................................................. 24
D. Pengumpulan Data ..................................................................... 25
E. Instrumen yang Digunakan ......................................................... 27
F. Pengolahan dan Analisa Data ..................................................... 28
G. Diagram Alir Penelitian ............................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 31
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang . 31
B. Gambaran Umum Instalasi Gizi Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang ................................................................................. 31
C. Gambaran Umum Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang ................................................................................. 33
D. Gambaran Umum Responden .................................................... 34
1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur ..................... 34
2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin ........ 34
E. Gambaran Umum Hasil Penelitian .............................................. 35
1. Analisa Univariat ..................................................................... 35
2. Analisa Bivariat........................................................................ 39
F. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 50
A. Kesimpulan ................................................................................. 50
B. Saran .......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 52
LAMPIRAN .............................................................................................. 56
vi
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
makanan yang disajikan langsung kepada pasien diruang rawat atau
dibangsal-bangsal perawatan, selain itu makanan yang ditujukan
untuk orang sakit mempunyai fungsi tersendiri karena berkaitan
dengan proses penyembuhan penyakit. (Moehyi,1992)
Menurut PGRS (2013) Distribusi makanan adalah
serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan
jenis makanan, jumlah porsi dan waktu yang tepat saat makanan
sampai ke pasien yang dilayani agar konsumen/pasien mendapat
makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku. Menurut
Departemen Kesehatan (2008) Ketepatan waktu pemberian makanan
kepada pasien adalah ketepatan penyediaan makanan, pada pasien
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu sebesar ≥ 90%.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Supu (2014) Waktu
pendistribusian makanan di RSUD Kabupaten Fakfak diketahui bahwa
ketepatan jam distribusi makanan pagi yang tidak tepat
waktu 83 orang (85,6%), makan siang yang tidak tepat waktu distribusi
makan 78 orang (80,6%) dan makan sore yang tidak tepat waktu
distribusi sebanyak 76 orang (78,4%). Sedangkan penelitian yang
dilakukan Halek (2013) menunjukan bahwa pasien yang mendapatkan
makanan tidak sesuai dengan jam nya yaitu sebanyak 23,1%
Selain ketepatan waktu pendistribusian makanan,hal yang
perlu diperhatikan pada distribusi makanan yaitu besar porsi makanan
yang disajikan (Moehyi,1992). Menurut Fithryana (2016) bahwa
banyak perbedaan antara besar porsi yang direncanakan menurut
standar yang ditetapkan rumah sakit Asih Sakti Brebes dengan porsi
yang disajikan. Persen kesesuaian porsi standar dengan yang
disajikan sebesar 0% untuk porsi makanan pokok, porsi lauk nabati,
porsi sayur, dan porsi buah, sedangkan untuk porsi lauk hewani
mencapai lebih dari 50%, hal ini disebabkan oleh pemotongan pada
saat persiapan bahan sebelum diolah tidak sesuai dan tidak
terstandarnya alat yang digunakan. Sedangkan menurut
2
Umihani (2013) mengatakan bahwa rata-rata porsi nasi, lauk hewani,
lauk nabati, dan sayur pada menu lebih tinggi dari standar rumah
sakit, dimana Standar porsi nasi pada makan pagi sebesar 100 gram,
namun rata-rata porsi yang disajikan sebesar 130 gram (130%) .
Untuk nasi pada makan siang dan sore, standar porsi 200 gram,
rata- rata 250 gram (125%). Lauk hewani dan nabati yang memiliki
standar porsi 50 gram rata-rata yang disajikan 60 gram (120%) untuk
lauk hewani dan 65 gram (130%) untuk lauk nabati. Standar porsi
sayur di RSUD Dr. Adhyatma, MPH diberi range 75-100 gram, saat
penyajian rata-rata porsi untuk sayur sebesar 80 gram.
Standarisasi resep merupakan hal yang sangat penting dalam
kegiatan penyelenggaraan makanan karena hal tersebut dapat
mempengaruhi cita rasa makanan yang dihasilkan, standarisasi resep
termasuk juga didalamnya standarisasi bumbu, standarisasi prosedur
pemasakan, dan standariasi waktu yang diperlukan untuk setiap
langkah proses pemasakan (Moehyi, 1992)
Dengan pertimbangan bahwa pasien harus menghabiskan
makanan yang disesuaikan dengan kebutuhannya agar mendapatkan
tingkat penyembuhan yang optimal, maka diperlukan standar resep
makanan yang variatif dan baku untuk menghasilkan standar mutu
makanan yang baik dan dapat diterima oleh orang sakit.
(Renaningtias,2004)
Penelitian yang dilakukan oleh Wirasamadi (2015)
mengatakan bahwa dari keseluruhan aspek penilaian rasa makanan
yang masih mendapat penilaian kurang yaitu aspek kesesuaian
bumbu-bumbu. Jika dihubungkan dengan siklus menu di instalasi gizi,
belum semua jenis menu memiliki standar resep yang dipakai acuan
dalam mengolah makanan.
Sisa Makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak
dimakan oleh pasien sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah
3
sakit, sisa makanan dikatakan tinggi atau banyak jika pasien
meninggalkan sisa makanan lebih dari 20% (Depkes,2008)
Tingginya sisa makanan merupakan masalah yang serius
untuk ditangani karena selain menyebabkan banyaknya biaya yang
terbuang, sisa makanan yang tinggi juga mengakibatkan kurangnya
asupan makanan pasien sehingga terjadi kekurangan intake gizi
esensial yang dapat menurunkan status gizi selama dirawat di Rumah
Sakit (Lumbantoruan, 2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2005) di BRSUD
Banjarnegara menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara waktu pendistribusian makanan dengan sisa makanan
(p=0,02). Penelitian yang dilakukan oleh Lumbantoruan (2012)
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara besar porsi
dengan sisa makanan biasa pasien Seruni kelas 3 RS Puri Cinere
(p=0,008).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang
dilakukan oleh Putri (2015) di RSI Siti Khadijah Palembang
menyatakan bahwa sisa makanan pasien masih cukup tinggi. Sisa
makanan menurut macam makanan yaitu sisa makanan pokok
(43.8%), lauk hewani (24%), lauk nabati (31,3%) dan sayuran (56.3%)
B. Rumusan Masalah
4
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
D.Hipotesis Penelitian
5
3. Ada hubungan ketepatan besar porsi makanan dengan sisa
makanan pasien rawat inap dewasa diet makanan biasa
kelas III di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Institusi
6
BAB II
TINJ AU AN PUSTAKA
A.Telaah Pustaka
a. Sistem Swakelola
Sistem Swakelola merupakan suatu sistem dimana instalasi
gizi/unit gizi bertanggung jawab sepenuhnya kepada
kegiatan penyelenggaraan makanan termasuk
tenaga,dana,metode,sarana dan prasarana telah disediakan oleh
pihak rumah sakit mengacu pada Pedoman Pelayanan Gizi
7
Rumah Sakit yang berlaku dan menerapkan Standar Prosedur
dan sesuai dengan fungsi manajmen yang dianut. (PGRS,2013)
c.Sistem Kombinasi
Sistem Kombinasi merupakan bentuk sistem
penyelenggaraan makanan dengan cara menggabungkan sistem
swakelola dan sistem diborongkan ke jasa boga guna untuk
memaksimalkan pelayanan di rumah sakit, makanan yang
diborongkan ke pihak jasa boga hanya untuk kelas VIP atau
makanan karyawan, sedangkan selebihnya menggunakan
sistem swakelola. (PGRS,2013)
8
makanan rumah sakit, penyusunan standar bahan makanan rumah
sakit, perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan
makanan, perencanaan anggaran bahan makanan, pengadaan
bahan makanan, penerimaan bahan makanan,penyimpanan dan
penyaluran bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolaha
bahan makanan, dan pendistribusian makanan hingga makanan
sampai kepada pasien (PGRS,2013)
4. Macam Makanan
9
TABEL 1
BAHAN MAKANAN DAN NILAI GIZI MAKANAN BIASA
Bahan Makanan1) Berat (g) urt²)
beras 300 4 ½ gls nasi
daging 100 2 ptg sdg
telur ayam 50 1 btr
tempe 100 4 ptg sdg
kacang hijau 25 2 ½ sdm
sayuran3) 200 2 gls
buah pepaya 200 2 ptg sdg
gula pasir 25 2 ½ sdm
minyak 30 2 sdm
(Almatsier, 2004)
Nilai Gizi
5. Sisa Makanan
10
(1979) dalam Muhir (1998), secara khusus, istilah sisa makanan
dibagi menjadi dua yaitu:
11
5. Skor 4 (95%) = 5 % makanan di habiskan
6. Skor 5 (100%) = tidak ada yang dikonsumsi pasien
a. Faktor Internal
Faktor internal atau faktor individu adalah faktor yang berasal
dari dalam diri pasien. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
dijelaskan bahwa faktor utama terjadinya sisa makanan adalah
nafsu makan (Moehyi, 1992). Selera makan adalah keinginan
seseorang untuk makan dan ketertarikan pada suatu makanan
12
karena suatu respon terhdap rangsangan, selain faktor nafsu
makan atau selera makan faktor internal lainnya yaitu keadaan
psikis pasien selama pasien dirawat dirumah sakit.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi penampilan makanan dan rasa
makanan. Penampilan makanan dapat diamati dari warna, bentuk,
konsistensi, besar porsi dan cara penyajian. Rasa makanan dilihat
dari aroma, bumbu, keempukan, tingkat kematangan dan suhu
makanan(Lumbantoruan, 2012).
Bumbu merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan
dengan maksud untuk mendapatkan rasa makanan yang enak dan
rasa yang tepat setiap kali pemasakan. Dalam setiap resep
masakan sudah ditentukan jenis bumbu yang diguankan dan
banyaknya masing-masing bumbu tersebut. Oleh karena itu, resep
masakan itu disebut sebagai resep baku.(Moehyi,1992)
Keempukan, tingkat kematangan dan suhu makanan selain
ditentukan oleh mutu bahan makanan yang digunakan juga
ditentukan oleh cara memasak yang baik.(Moehyi,1992)
Faktor terakhir, yaitu faktor lingkungan, yaitu jadwal/waktu
pemberian makanan, makanan dari luar Rumah Sakit, alat makan
dan keramahan penyaji/pramusaji makanan (Lumbantoruan, 2012).
13
7. Waktu Pendistribusian Makanan
14
Pendistribusian makanan dirumah sakit Islam Siti Khadijah
menggunakan cara sentralisasi yaitu semua makanan jadi dimasak
dan diolah di satu dapur. Kemudian makanan dibagi sesuai dengan
porsi masing-masing makanan dan dihdangkan dalam tempat
penyajian (plato). Dengan menggunakan kereta makan, plato-plato
tersebut dibawa ke bangsal-bangsal untuk dibagikan kepada
pasien.
8. Besar Porsi
15
TABEL 2
BESAR PORSI BAKU MAKANAN UNTUK MENU INDONESIA
Nama Bahan Makanan Besar Porsi
Beras 150 gram
Daging sapi 50 gram
Daging kambing 50 gram
Daging ayam 75 gram
Hati Sapi 50 gram
Ikan segar 65 gram
Udang/kepiting 125 gram
Sayuran campuran 75 gram
Buah-buahan 75 gram
(Moehyi,1992)
9. Standar Resep
16
1. Menanak merupakan cara memasak nasi dengan menggunakan
periuk sebagai alat memasak. Cara ini umumnya hanya dilakukan
di rumah tangga untuk menanak nasi dalam jumlah kecil.
2. Mengukus merupakan cara memasak makanan dengan alat yang
disebut dandang, risopan, atau sublukan. Makanan dimasak
dengan uap air yang mendidih yang ada di bagian bawah alat
memasak.
3. Mengetim merupakan cara memasak dengan menggunakan panci
tim. Panci tim terdiri dari 2 panci, yang satu ukurannya lebih kecil
sehingga dapat masuk kedalam panci yang berukuran lebih besar.
Apabila panci yang besar diisi air, maka panci kecil akan terendam
bagian bawahnya. Jika air didihkan, maka panas air itu akan
menyebabkan makanan dalam panci kecil menjadi masak.
4. Merebus merupakan cara memasak dengan menggunakan air
panas secara langsung. Makanan dimasukkan kedalam air yang
mendih dan ditunggu sampai masak
5. Membakar merupakan cara memasak dengan cara meletakaan
bahan makanan langsung diatas api, atau diatas alat pembakar.
6. Memanggang merupakan cara memasak makanan dengan api,
tetapi bahan makanan tidak terkena bara api.
7. Mengasap merupakan cara memasak makanan dengan
menggunakn asap sehingga permukaan bahan makanan tertutup
oleh zat yang berasal dari asap.
8. Menggoreng merupakan cara memasak makanan dengan
menggunakan minyak panas atau margarin atau zat lemak
lainnya.
9. Menumis merupakan cara memasak makanan dengan
menggunakan sedkit minyak atau margarin sampai makanan
cukup layu.
17
10. Mengungkep (Marinate) adalah cara memasak makanan dengan
menggunakan mentega atau minyak goreng dengan diberi sedikit
air serta bumbu didalam panci yang ditutup dengan api kecil.
11. Setup merupakan cara membuat masakan menjadi empuk
dengan jalan memanaskan makanan seperti daging yang sudah
digoreng atau sayuran yang sudah direbus dengan sedikit air dan
menggunakan api kecil, hal ini bertujuan agar bumbu masakan
akan lebih meresap dan makanan akan menjadi lebih empuk
18
B. Kerangka Teori
Faktor Internal :
1. Keadaan klinis dan
psikis
2. Umur
3. Jenis Kelamin
4. Aktivitas fisik
Faktor Eksternal :
1. Penampilan Makanan
a.Besar Porsi
SISA MAKANAN
2. Rasa Makanan
a. Standar Resep
Faktor Lingkungan
1. Ketepatan Waktu
Penyajian
3. Alat Makan
4.Keramahan Petugas
Penyaji
19
C.Kerangka Konsep
Besar Porsi
Jumlah Diet Makanan
Biasa
Standar Resep
Bahan Makanan Sisa Makanan Pasien
Bumbu
Teknik Pengolahan
Faktor Lingkungan
Waktu Pendistribusian
20
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
1. Sisa Makanan
21
Waktu makan pagi (04.30 - 05.30)
Waktu makan siang (10.00 - 11.30)
Waktu makan malam (15.45-17.15).
(2) Tidak tepat jika pendistribusian lebih atau
kurang dari waktu yang telah ditentukan
≤90% (Skor 0)
(Depkes,2008)
Skala ukur : Ordinal
22
4. Ketepatan Besar Porsi
23
BAB III
METODELOGI PENELITI AN
B. Jenis Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap
dewasa kelas III di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
2. Sampel
Perhitungan besar sampel dihitung dengan menggunakan
rumus yang dikemukakan oleh Lemeshow dkk, (1997), sebagai
berikut :
Z21-α/2 P (1-P) N
n=
d2 (N-1) + Z21-α/2 P (1-P)
Keterangan :
24
N = Besar populasi
d = Presisi, ditetapkan sebesar 10% (0,1)
Z1-α/2 = Koefisien keterandalan dengan tingkat
kepercayaan 95% (1,96)
P = Proporsi kejadian (0,5)
Berdasarkan hasil perhitungan besar sampel minimal
didapat sebanyak 30 sampel
D. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
1. Identitas responden meliputi nama, umur, jenis kelamin
25
2. Sisa Makanan responden yang diperoleh dengan observasi
sisa makanan
3. Ketepatan waktu pendistribusian makanan yang diperoleh
dengan wawancara dan observasi langsung
4. Ketepatan Standar resep diperoleh dengan cara observasi
secara langsung
5. Ketepatan Standar porsi yang diperoleh dengan cara
penimbangan makanan
b. Data Sekunder
26
3. Ketepatan waktu pendistribusian makanan yang diperoleh
dengan wawancara secara langsung dengan bantuan kuesioner
4. Ketepatan Standar resep diperoleh dengan cara observasi
secara langsung dengan menggunakan form checklist
berdasarkan standar resep yang dimiliki oleh Rumah Sakit Islam
Siti Khadijah
5. Ketepatan Standar porsi yang diperoleh dengan cara
penimbangan makanan dengan bantuan timbangan digital
kapasitas 5 kg dengan ketelitian 1 gr
27
F. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
28
Melakukan pemindahan data yang telah di coding ke
dalam program atau software komputer yaitu program SPSS for
Windows
d. Cleaning Data
2. Analisa Data
a. Univariat
Dari hasil data yang diperoleh kemudian dilakukan
analisa data secara dekskriptif dalam bentuk tabel. Analisa
univariat bertujuan untuk menggambarakan dan menjelaskan
sisa makanan, ketepatan waktu, ketepatan standar resep dan
ketepatan besar porsi makanan di RSI Siti Khadijah. Hasil
analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
b. Bivariat
Dari data univariat kemudian data diolah menjadi data
bivariat, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan ketepatan
waktu, standar resep dan besar porsi makanan,dengan sisa
makanan pasien rawat inap kelas III di RSI Siti Khadijah. Uji
yang digunakan adalah uji Chi-Square yang dilakukan
pengolahan data dengan komputerisasi. Dengan keputusan
statistik :
29
G. Diagram Alir Penelitian
Data awal
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Dianalisis
Hasil Analisis
30
BAB IV
31
Penyelenggaraan dan Distribusi Makanan, Ahli Gizi serta tenaga
pelaksana yang terdiri dari tenaga pemasak dan pekarya.
32
3) Perencanaan menu
4) Perencanaan kebutuhan bahan makanan
5) Perencanaan anggaran bahan makanan
6) Pemesanan dan pembelian bahan makanan
7) Penerimaan bahan makanan
8) Penyimpanan dan penyaluran bahan makanan
9) Persiapan bahan makanan
10) Pemasakan bahan makanan
d. Penelitian dan pengembangan gizi terapan
Tabel 3
Jumlah Ruang Rawat Inap
No Jenis Ruangan Jumlah Tempat Tidur
1 VIP Utama 11 tempat tidur
2 VIP HAR 2 tempat tidur
3 VIP Khusus 7 tempat tidur
4 Kelas IA 59 tempat tidur
5 Kelas IB 11 tempat tidur
6 Kelas II 25 tempat tidur
7 Kelas III 86 tempat tidur
8 Perawatan Anak dan Bayi 14 tempat tidur
9 Neonatus 7 tempat tidur
10 Isolasi 4 tempat tidur
Total 218 tempat tidur
Sumber : Profil Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
33
D. Gambaran Umum Responden
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur di Rumah
Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Kategori Umur Frekuensi Persentase
18-25 9 30
26-35 15 50
36-45 6 20
Total 30 100
34
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-Laki 8 26,6
Perempuan 22 73,3
Total 30 100
1. Analisa Univariat
a. Sisa Makanan
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sisa Makanan
Sisa Makanan Frekuensi Persentase
Banyak 8 26,7
Sedikit 22 73,3
Total 30 100
35
dengan frekuensi sebanyak 22 orang (73,3 %). Sedangkan sisa
makanan responden yang berada dalam kategori banyak yaitu
sebanyak 8 orang dengan persentase 26,7 %.
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Sisa Makanan Responden Menurut
Jenis Makanan
Jenis Makanan
Sisa Lauk Hewani Lauk Nabati Sayuran
Makanan n % n % n %
Banyak 9 30 5 16,7 10 33,3
Sedikit 21 70 25 83,3 20 66,7
Total 30 100 30 100 30 100
36
b. Ketepatan Waktu Pendistribusian
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Ketepatan
Waktu Pendistribusian
Ketepatan Waktu
Frekuensi Persentase
Pendistribusian
Tidak Tepat 7 23,3
Tepat 23 76,7
Total 30 100
37
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Ketepatan Standar Resep
Ketepatan Penggunaan
Frekuensi Persentase
Standar Resep
Tidak Tepat 4 13,3
Tepat 26 86,7
Total 30 100
38
Tabel 10
Distribusi Frekuensi Ketepatan Besar Porsi Responden
Menurut Jenis Makanan
Jenis Makanan
Lauk Hewani Lauk Nabati Sayuran
Besar Porsi
n % n % n %
Tidak Tepat 21 70 20 66,7 24 80
Tepat 9 30 10 33,3 6 20
Total 30 100 30 100 30 100
2. Analisa Bivariat
39
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Sisa Makanan Menurut Ketepatan
Waktu Pendistribusian
Sisa Makanan p
Ketepatan Total
Banyak Sedikit value OR
Waktu
n % n % n %
Tidak Tepat 5 62,5 2 9,09 7 23,3
0,007 16,6
Tepat 3 37,5 20 90,9 23 76,6
Total 8 100 22 100 30 100
40
ketepatan jam distribusi dengan sisa makananan pasien
p value < 0,05 (0,029), diketahui jam distribusi makanannya tepat,
tetapi sisa makanan banyak sebanyak 11 pasien (55,5%),
sedangkan jam distribusi tepat dan sisa makanan sedikit yaitu 9
pasien (45,5%). Jam distribusi makan yang tidak tepat dengan
sisa makanan sedikit sama dengan jam distribusi makan tepat
dengan sisa makanan banyak yaitu 3 orang (50%).
Tabel 12
Distribusi Frekuensi Sisa Makanan Menurut Ketepatan
Standar Resep
Sisa Makanan p
Ketepatan Total
Banyak Sedikit value OR
Resep
n % n % n %
Tidak Tepat 3 50 1 4,2 4 13,3
0,018 23,0
Tepat 3 50 23 95,8 26 86,6
Total 6 100 24 100 30 100
41
Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan
nilai p <0,05 atau (0,018) menunjukan bahwa ada hubungan
bermakna antara ketepatan penggunaan standar resep makanan
dengan sisa makanan. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai
OR = 23,00 artinya resep yang tidak tepat mempunyai peluang
menyisakan makanan 23 kali dibanding resep yang tepat.
42
Sedangkan untuk menu cah sawi putih wortel dan gulai
daging juga terdapat ketidaksesuaian bumbu, dimana bumbu
yang dipakai kurang, dan dari hasil wawancara peneliti kepada
sebagian pasien yang memiliki sisa makanan banyak pada menu
tersebut, rata-rata pasien mengatakan bahwa wortel dan daging
pada menu cah sawi wortel dan gulai daging teksturnya masih
keras sehingga mempengaruhi selera makan pasien, dan
mengakibatkan pasien tidak menghabiskan menu yang telah
disediakan.
43
Tabel 13
Distribusi Frekuensi Sisa Makanan Lauk Hewani
Menurut Ketepatan Besar Porsi Lauk Hewani
Sisa Makanan p
Besar Porsi Total
Banyak Sedikit value
Lauk Hewani
n % n % n %
Tidak Tepat 7 77,77 14 66,6 21 70
0,681
Tepat 2 22,22 7 33,3 9 30
Total 9 100 21 100 30 100
44
2. Hubungan Ketepatan Besar Porsi Lauk Nabati Dengan Sisa
Makanan Lauk Nabati
45
(69,6 %) sedangkan besar porsi lauk hewani yang tepat
dengan sisa makanan sedikit yaitu 6 orang (54,5 %)
Tabel 15
Distribusi Frekuensi Sisa Makanan Sayuran Menurut
Ketepatan Besar Porsi Sayuran
Sisa Makanan p
Besar Porsi Total
Banyak Sedikit value
Sayuran
n % n % n %
Tidak Tepat 9 90 15 75 24 80
0,633
Tepat 1 10 5 25 6 20
Total 10 100 20 100 30 100
46
besar porsi sayuran yang diberikan oleh rumah sakit tidak
mempengaruhi sisa makanan pada menu sayuran
47
atau pedoman untuk memenuhi kebutuhan dan kecukupan
makan pasien berdasarkan kebutuhan gizi yang direncanakan
dengan standar porsi.
48
estimasi oleh karyawan pantry. Hal ini dinilai kurang baik jika
dibandingkan dengan menggunakan Ukuran Rumah Tangga
(URT) yang sudah distandarisasi untuk standar porsi, karena
dikhawatirkan kebutuhan gizi pasien pun belum terjamin dapat
terpenuhi oleh setiap pasien terlebih khusus untuk pasien
yang mempunyai diet khusus.
F. Keterbatasan Penelitian
49
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
50
penggunaan bumbu dan keempukan makanan lebih dapat
diperhatikan.
2. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini agar dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai sisa makanan pada pasien dengan
diet khusus
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Luciany.2013. apakah ada hubungan antara jumlah bahan yang
diproduksi dengan standar porsi yang dihasilkan pada
penyelenggaraan makanan siang di pusat pendidikan artileri
medan (PUSDIK ARMED) Cimahi.
https://kangadil.files.wordpress.com/2013/06/lya-luciany-mspmi-
apakah-ada-hubungan-antara-jumlah-bahan.pdf. Diakses pada
15 oktober 2016
Lumbantoruan, Berdhika Sari.2012.Hubungan penampilan makanan
dan faktor lainnya dengan sisa makanan biasa pasien kelas III
Seruni Rs Puri Cinere Depok bulan
April-Mei 2012.Skripsi.Universitas Indonesia
53
ugm .eprints.undip.ac.id/10364/1/2014.pdf. Diakses Pada 10
Febuari 2017
54
eprints.undip.ac.id/47047/1/735_AMANDA_UMIHANI.pdf.
Diakses pada 30 Januari 2017
55
LAMPIRAN
Z21-α/2 P (1-P) N
n=
d2 (N-1) + Z21-α/2 P (1-P)
Keterangan :
Z21-α/2 P (1-P) N
n=
d2 (N-1) + Z21-α/2 P (1-P)
(3,84)(0,25)(37)
n= = = 27 sampel
0,36 +( 3,84. 0,25)
56
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian
57
Lampiran 3 : Formulir Karakterisktik Pasien
FORMULIR KARAKTERISTIK PASIEN
No. ID
Ruang perawatan
Kelas perawatan
Tanggal masuk RS
Nama pasien
Alamat
2. ( ) Perempuan
Observer : Tgl : / /
2017
58
Lampiran 4 : Kuesioner Responden
DATA RESPONDEN
1. Nama :
2. Tempat/tanggal lahir :
3. Umur :
4. Jenis kelamin :
a. 05.15-05.45
b. 05.45-06.15
a. 11.15-11.45
b.11.45-12.15
a. 17.00-17.30
b.17.30-18.00
59
Lampiran 5 : Perbandingan Standar Porsi Dengan Besar Porsi
Penyajian
Siang Nasi
Lauk
Hewani
Lauk
Nabati
Sayur
Buah
Total
60
Lampiran 6 : Formulir Taksiran Sisa Makanan
No. ID : Ruangan :
Tanggal : Kelas perawatan : Observer :
WAKTU JENIS
SKALA PENGUKURAN
MAKAN MAKANAN
0 1 2 3 4 5
(0%) (25%) (50%) (75%) (95%) (100%)
Nasi
PAGI Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayur
Buah
Nasi
SIANG Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayur
Buah
Nasi
MALAM Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayur
Buah
61
Lampiran 7 : Siklus Menu Biasa 10 Hari Kelas II dan Kelas III
SIANG GULAI DAGING SEMUR TELUR AYAM BISTIK IKAN PATIN (NB) IKAN LELE IKAN GOREMG PATIN BB
MENIR KATU JAGUNG CAH SAWI PUTIH BISTIK IKAN PATIN GORENG ACAR
MUDA WORTEL PANGGANG (BB) TEPUNG (NB) IKAN PATIN PANGGANG
TEMPE GORENG TAHU ASAM MANIS CAPCAY KUAH IKAN LELE BB ACAR (BB)
TEPUNG NAGET AYAM (TKTP) TIM TAHU PANGGANG (BB) SOP GANUNG
TELUR CEPLOK (TKTP) TELUR CEPLOK (TKTP) TEMPE BB BALI LENGKO TAHU
ACAR KUNING TALUR REBUS (TKTP)
PERKEDEL
JAGUNG (TKTP)
MALAM AYAM BUMBU MANIS IKAN SALAM GORENG AYAM SAOS TOMAT TELUR DADAR ISI SOTO AYAM
SUP OYONG WORTEL TEPUNG (NB) LABU SIAM MASAK SAYUR TEMPE GORENG
ANGSIO TAHU IKAN SALAM SANTAN SUP JAMUR TEPUNG
TELUR REBUS (TKTP) PANGGANG (BB) OSENG TEMPE KUPING CAH WORTEL JG MUDA
BENING BAYAM PERKEDEL KENTANG TAHU ASAM (BB)
TAUGE (TKTP) MANIS GADO-GADO
TEMPE BACEM AYAM GORENG PERKEDEL KENTANG
TELUR DADAR (TKTP) (TKTP) (TKTP)
1 2 3 4 5
62
PAGI NASI GORENG BAKSO SOTO BENING AYAM BUBUR AYAM NB/BB NASI GORENG ORAK
(NB) KERUPUK UBI SOTO BENING ARIK TELUR (NB)
KERUPUK UBI AYAM KERUPUK UBI
SOP AYAM BUNCIS SOP AYAM BUNCIS
WORTEL (BB/DIIT) WORTEL (BB/DIIT)
T
SIANG IKAN SALAM GORENG MALBI AYAM PINDANG IKAN GABUS PINDANG SERANI ELUR BUMBU KARI
TEPUNG (NB) BENING BAYAM JG CAPCAY AYAM CAH SAWI PUTIH
IKAN SALAM PANGGANG MUDA ANGSIO TAHU GADO-GADO (NB) WORTEL
(BB) TIM TAHU TELUR DADAR (TKTP) CAH LABU SIAM TAHU GORENG SAOS
MENIR KATU JG MUDA TELUR CEPLOK WORTEL (BB) TOMAT
OSENG TEMPE (TKTP) TAHU GORENG AYAM PANGGANG BB
NAGET AYAM (TKTP) TELUR REBUS RUJAK (TKTP)
(TKTP)
MALAM SEMUR TELUR PUYUH IKAN LELE GORENG AYAM GORENG (NB) IKAN MUJAIR SEMUR AYAM
ORAK ARIK SAYUR TEPUNG (NB) AYAM PANGGANG BB PANGGANG ORAK-ARIK SAYUR
TAHU GORENG TEPUNG IKAN LELE KARI (BB) SUP MACARONI OPOR TEMPE
SOP AYAM (TKTP) PANGGANG (BB) MENIR KATU TAUGE ORAK ARIK TELUR DADAR (TKTP)
SAYUR LODEH TEMPE ASAM MANIS TEMPE
OSENG TEMPE PERKEDEL KENTANG PERKEDEL
TELUR REBUS (TKTP) (TKTP) KENTANG (TKTP)
63
PAGI SIANG MALAM Palembang, Maret 2016
BUBUR AYAM IKAN LELE GORENG TEPUNG (NB) AYAM PANGGANG BB KECAP Direktur Utama,
TELUR REBUS IKAN LELE PANGGANG (BB) TEMPE GORENG SAOS TOMAT
SUSU TIM TAHU (BS) SOTO SAYURAN
SUP MACARONI TELUR CEPLOK (NB / TKTP)
TELUR DADAR (TKTP) drg. Hj. Romayana, MMKes
NIK. 011197116
64
Lampiran 8 : Data SPSS
1. Analisa Univariat
Statistics
SisaMakanan
Valid 30
N
Missing 0
SisaMakanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Banyak 8 26,7 26,7 26,7
Valid Sedikit 22 73,3 73,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Statistics
SHewani SNabati Ssayur
Valid 30 30 30
N
Missing 0 0 0
Shewani
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Banyak 9 30,0 30,0 30,0
Valid Sedikit 21 70,0 70,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
65
Snabati
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Banyak 5 16,7 16,7 16,7
Valid Sedikit 25 83,3 83,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Ssayur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Banyak 10 33,3 33,3 33,3
Valid Sedikit 20 66,7 66,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Statistics
KetepatanWaktu
Valid 30
N
Missing 0
KetepatanWaktu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Tepat 7 23,3 23,3 23,3
Valid Tepat 23 76,7 76,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Statistics
KetepatanResep
Valid 30
N
Missing 0
66
KetepatanResep
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Tepat 4 13,3 13,3 13,3
Valid Tepat 26 86,7 86,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Statistics
PHewani PNabati PSayur
Valid 30 30 30
N
Missing 0 0 0
Phewani
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Tepat 21 70,0 70,0 70,0
Valid Tepat 9 30,0 30,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Pnabati
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Tepat 20 66,7 66,7 66,7
Valid Tepat 10 33,3 33,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Psayur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Tepat 24 80,0 80,0 80,0
Valid
Tepat 6 20,0 20,0 100,0
67
Total 30 100,0 100,0
2. Analisa Bivariat
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 9,355 1 ,002
b
Continuity Correction 6,607 1 ,010
Likelihood Ratio 8,607 1 ,003
Fisher's Exact Test ,007 ,007
Linear-by-Linear 9,043 1 ,003
Association
N of Valid Cases 30
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,87.
b. Computed only for a 2x2 table
68
b. Hubungan Ketepatan Standar Resep Dengan Sisa Makanan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 8,726 1 ,003
b
Continuity Correction 5,210 1 ,022
Likelihood Ratio 6,929 1 ,008
Fisher's Exact Test ,018 ,018
Linear-by-Linear 8,435 1 ,004
Association
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,80.
b. Computed only for a 2x2 table
69
c. Hubungan Ketepatan Besar Porsi Terhadap Sisa Makanan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,370 1 ,543
b
Continuity Correction ,030 1 ,862
Likelihood Ratio ,384 1 ,536
Fisher's Exact Test ,681 ,441
Linear-by-Linear ,358 1 ,550
Association
N of Valid Cases 30
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,70.
b. Computed only for a 2x2 table
70
PNabati * SNabati Crosstabulation
Count
SNabati Total
Banyak Sedikit
Tidak Tepat 5 15 20
PNabati
Tepat 0 10 10
Total 5 25 30
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 3,000 1 ,083
b
Continuity Correction 1,470 1 ,225
Likelihood Ratio 4,540 1 ,033
Fisher's Exact Test ,140 ,109
Linear-by-Linear 2,900 1 ,089
Association
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,67.
b. Computed only for a 2x2 table
71
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,938 1 ,333
b
Continuity Correction ,234 1 ,628
Likelihood Ratio 1,029 1 ,310
Fisher's Exact Test ,633 ,326
Linear-by-Linear ,906 1 ,341
Association
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,00.
b. Computed only for a 2x2 table
72
73
74
75
76
77