Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN

MENAJEMEN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (MPGRS)


DI RSUD Dr. M. YUNUS KOTA BENGKULU
Tanggal 6 16 Juni 2016

Hannur Sahara
Hervina sahrul N
Indah Pratiwi
Igha Aprilesika
Mahmut Jaelani
Putu Senda Putri P
Rozzi febrianzah
Wulan Pangastuti

Pelayanan Gizi Rawat Inap

Definisi
Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi
yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis gizi,
intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan
makanan, penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta
monitoring dan evaluasi gizi.

Pelayanan Gizi Rawat Inap RSUD


M.Yunus Bengkulu meliputi 4
kegiatan yaitu :
1. Diagnosa

Pada pelayanan Gizi Rawat Inap RSUD M. Yunus Bengkulu


telah sesuai dengan PGRS 2013 dimana, Diagnosa
ditegakkan berdasarkan penggalian data yang telah
dilakukan pada langkah Assesment, dilihat masalah
mana yang lebih spesifik, dengan menggunakan konsep
PES (Problem, Etiologi dan Sign/Symptoms). Ada
beberapa domain yang digunakan dalam menegakkan
diagnosa diantaranya yaitu : Domain asupan, domain
klinis, dan domain prilaku.

2. Intervensi Gizi
Pada pelayanan Gizi Rawat Inap RSUD M. Yunus
Bengkulu telah dilasnakan sesuai dengan PGRS 2013
dimana, untuk intervensi sudah dilakukan seperti buku
PGRS tahun 2013 mulai dari penetapan tujuan,
preskripsi diet, jenis diet, modifikasi diet, jadwal
pemberian diet, hingga jalur makanan. Pada saat akan
mengimplementasikan intervensi yang dibuat, maka
dietisien mengkomunikasikannya kepada pasien dan
juga tenaga lain seperti, pada bagian produksi, agar
intervensi yang telah dibuat dapat terimplementasikan.

3. Monitoring dan Evaluasi


Proses monitoring dan evaluasi di RSUD Dr. M. Yunus
dilakukan saat ahli gizi melakukan visit. Ahli gizi
mengecek kondisi pasien ke ruangan, mengecek rekam
medic dan status gizi pasien. Memonitoring asupan
pasien dan bentuk makan pasien. Selain itu, ahli gizi
melakukan konsultasi pada pasien sesuai penyakit dan
kondisi pasien dan ini telah sesuai dengan PGRS 2013.

4. Pencatatan dan laporan


Pencatatan dan laporan kegiatan asuhan gizi dibuat
dalam bentuk dokumentasi NCP yang berupa NCP
pasien. Bisa dikatakan proses pencatatan dan laporan di
RSUD Dr. M. Yunus sudah sesuai dengan PAGT 2013.

Pelayanan Gizi Rawat


Jalan

Definisi
Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses
kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai
dari
asesment/pengkajian,
pemberian
diagnosis,
intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada
klien/pasien di rawat jalan.

Pelayanan Gizi Rawat Jalan RSUD M.Yunus


Bengkulu meliputi 2 kegiatan yaitu :
Penyuluhan
Penyuluhan gizi diadakan dalam kurun waktu 1
kali dipoli rawat jalan. Penyuluhan dilakukan
pasien berserta keluarga pasien di poli,
penyuluhan
disesuaikan
dengan
poli
dilaksanakannya penyuluhan tersebut.

bulan 1
dengan
materi
tempat

Konsultasi
Konsultasi dilakukan oleh dietisien kepada
pasien, input kegiatan konsultasi gizi berupa
rujukan pasien dari masing-masing poli, lalu
proses konsultasi dimulai dengan pencatatan
data pasien, asesmen gizi, menetapkan
diagnosa gizi, memberikan intervensi gizi,
kemudian
menganjurkan
pasien
untuk
kunjugan ulang, sehingga output yang
dihasilkan
adalah
untuk
mengetahui
kepatuhan pasien terhadap diit yang
diberikan, dan terakhir pencatatan hasil
konseling gizi dengan format ADIME

Sarana dan prasarana


Sarana dan prasaran di RSUD Dr. M. Yunus
telah sesuai dengan PGRS 2013 dimana
telah tersedianya ruang konseling gizi yang
memadai yaitu seluas 3 x 4 m2, meja,
kursi,
bangku
ruang
tunggu
untuk
peralatan kantor. Kemudian peralatan
penunjang konseling berupa food model,
formulir, leaflet diet, poster, lemari peraga,
buku pedoman tatalaksana, daftar bahan
makanan penukar, standar diet

Pembahasan
Berdasarkan observasi pelayanan gizi rawat jalan di
RSUD Dr. M. Yunus telah sesuai dengan PGRS tahun 2013
di mana semua kegitan telah berjalan dengan baik,
namun kendala yang didapat adalah belum banyak
pasien yang melakukan konsultasi gizi rawat jalan,
dikarenakan kurangnya rujukan dokter dari poli yang
agar pasien berkonsultasi gizi ke ahli gizi, meskipun
alternative pemecahan masalah sudah dilakukan dengan
cara mengadvokasi ke dokter di masing-masing poli agar
memberikan rujukan konsultasi pasien kepada ahli gizi.

Penyelenggaraan Makanan Di
Rumah
Sakit
Bentuk penyelengaraan makanan di
rumah
RSUDsakit
Dr. M. Yunus mengunakanan system swakelola
yaitu dimana semua unit gizi bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan penyelengaraan
makanan. Hanya saja ada sebagian makanan di
dapatkan dari luar Instalasi Gizi yaitu pada makanan
selingan untuk ruang kelas VIP, super VIP, dan kelas 1
berupa kue (roti), dikarenakan snack dari luar memiliki
lebih banyak variasi, serta keterbatasanan peralatan
dalam pembuatan snack yang berupa roti/kue.

Kegiatan penyelengaraan makanan


peraturan
di penetapan
rumah sakit
RSUD Dr.
pemberian makanan

M. Yunus ini telah di tetapkan


berdasarkan :
Kelas
Unit
Kebijakan rumah sakit,
Cost/hari
Berdasarkan semua pasien yang di layani,
rawat
Suver Vip
Rp.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang
119.000,00
mutakhir dan kebutuhan gizi untuk diet
Vip I
Rp.
khusus,
100.000,00
Vip II
Rp. 72.000,00 Berdasarkan
Standar makanan sehari
Kelas I
Rp. 70.000,00
untuk makanan biasa dan diet khusus
Kelas II
Rp. 56.000,00
berdasarkan penentuan menu dan pola
Kelas III
Rp. 35.000,00
HUC (ICU, Rp. 67.000,00
makanan,
ICCU,Stro
berdasarkan penetapan kelas perawatan
ke)
Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan penetapan
peraturan
makanan
di
pedoman
pelayanan
gizi pemberian
rumah sakit
yang
rumah sakit di RSUD Dr. M. Yunus telah sejalan dengan PGRS 2013
berlaku.

Penyusunan standar bahan makanan rumah sak


Penyusunan standar bahan makanan
di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus
disusun berdasarkan kecukupan gizi
pasien yang tercantum dalam
penuntun diet dan disesuaikan
dengan kebijakan rumah sakit.
Dalam penyusunan standar bahan
makanan seseorang dalam sehari
ditapkan berdasarkan kecukupan gizi
atau standar gizi pasien di rumah
sakit dengan memperhitungkan
ketersedian dana di rumah sakit :
Dari hasil observasi di Instalasi RSUD Dr. M. Yunus telah sejalalan dengan PGRS 2013.

Perencanaan kebutuhan bahan makana


di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus dimulai dari menetapkan macam-macam jumlah
dan mutu bahan makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam rangka
mempersiapkan penyelenggaraan makanan.
Kemudian di perhitungan kebutuhan bahan makanan baik itu bahan makanan basah atau
kering lalu menghitung kebutuhan semua bahan makanan satu persatu berdasarkan
jumlah konsumen rata-rata yang dilayani, berdasarkan perhitungan macam dan
kebutuhan bahan makanan dalam siklus menu 10 hari, berdasarkan formulir kebutuhan
bahan makanan yang telah dilengkapi dengan spesifikasinya.
Berdasarkan hasil observasi perencanaan kebutuhan bahan makanan di RSUD Dr. M. Yunus
telah sejalan dengan PGRS 2013

Perencanaan anggaran bahan


di Instalasi Gizi RSUD Dr. Yunus dilakukan dalam 1 tahun 1 kali dengan cara mengumpulkan data tentang
makanan
macam dan jumlah konsumen/pasien tahun sebelumnya, kemudian menetapkan macam dan jumlah

konsumen/pasien. Setelah itu baru kemudian mengumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar
baru lah di cari rata-rata bahan makanan. Membuat pedoman berat bersih bahan makanan yang di gunakan
dan telah di konversikan kedalam berat kotor lalu menghitung indeks harga makanan per orang per hari
dengan cara mengalikan berat kotor bahan makanan yang digunakan dengan harga satuan sesuai pasien
yang dilayani. Setelah itu menghitung anggaran bahanan makanan setahun kemudian hasil perhitungan di
laporkan ke kasi pelayanan gizi apabila disetujui maka rencana akan diusulkan secara resmi melai jalur
admistrasi yang berlaku di RSUD Dr. M. Yunus.

Dari observasi perencanaan anggaran bahan makanan yang dilakukan dapat dikatakan sudah
sesuai dengan langkah-langkah perencanaan anggaran berdasarkan PGRS 2013

engadaan bahan makanan


Gizi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu disesuaikan
dengan spesifikasi bahan makanan lalu bahan
makanan yang besaran pesanan makanan yang
dipesan dan apabila pada saat penerimaan bahan
makanan, terdapat bahan makanan rusak atau
telah tercium aroma menyengat (busuk), maka
akan

dikembalikan

oleh

penerima

bahan

makanan kepada distributor.

Pengadaan bahan makanan di RSUD Dr. M. Yunus sudah memenuhi kriteria


berdasarkan dari prasyarat PGRS 2013.

Pemesanan bahan makanan


Pemesanan Bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus
disesuaikan dengan rumus perhitungan sebagi berikut :
Rumus = pasien + 10% x Standar Porsi
Hasil perhitungan kebutuhan makan dimasukan ke dalam form daftar
pesanan. Setelah itu dilakukan pemesanan bahan makanan. Pemesanan
bahan makanan ada 2 yaitu, pemesanan bahan makanan basah dan
bahan makanan kering. Pemesanan bahan makanan basah biasanya
setiap hari kecuali hari libur. Pada hari libur bahan makanan basah
dipesan satu hari sebelumnya. Bahan makanan dipesan 1 bulan sekali,
sedangkan pembelian bahan makanan dilakukan setiap hari. Sesuai
dengan kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan dan datangnya
secara bertahap disesuaikan dengan gudang penyimpanan, sedangkan
pembelian dilakukan setiap hari.

Pembelian bahan makanan


Pembelian bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus
Bengkulu

dilakukan pembelian

secara

langsung dikarnakan

beberapa alasan efesien waktu. Bahan yang dibeli disesuikan dengan


kebutuhan (jumlah) pasien dan spesifikasi bahan.

Penerimaan Bahan Makanan


Penerimaan bahan makanan dilakukan di Instalasi Gizi Dr. M. Yunus Bengkulu.
Bahan yang dipesan kemudian dibeli langsung oleh petugas gizi. Ketika barang
tiba terlebih dahulu dilakukan pengecekan barang atau bahan makanan sudah
sesuai atau belum dengan kesepakatan saat pemesanan bahan makanan. Apabila
ada bahan makanan atau barang yang tidak sesuai dengan kesepakatan, misalnya
dalam konsisi rusak dan berat yang tidak sesuai, bahan makanan dan barang
tersebut akan dikembalikan yang kemudian diganti dengan barang baru dan sesuai
dengan kesepakatan.
Penerimaan bahan makan di RSUD Dr. M. Yunus sudah sesuai dengan pedoman
PGRS 2013

Penyimpanan bahan makanan


Berdasarkan dengan standar PGRS 2013, penyimpanan bahan makanan di
Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus sudah sesuai dengan prasyarat pedoman
PGRS 2013 hanya saja penyususan dan penataan bahan makanan belum dapat
di susun secara rapi di karnakan keterbatasan tempat. Pembelian bahan
makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dilakukan pembelian
secara langsung. Bahan yang dibeli disesuikan dengan kebutuhan (jumlah)
pasien dan spesifikasi bahan.
Berdasarkan hasil selama observasi di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus
Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan sudah sesuai dengan prasyarat
pedoman PGRS 2013 di karnakana telah sejalan dengan prasyarat yang ada.

Persiapan bahan makanan


di instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus dilakukan berdasarkan shift kerja (fajar jam
06:00, siang jam 11:00, sore jam 16.00). Di mana persiapan bahan makanan
untuk setiap waktu pengolahan disiapkan oleh petugas shift sebelumnya.
Misalnya, untuk pengolahan bahan makanan pada waktu fajar, persiapan bahan
makanannya telah dilakukan oleh petugas shift siang seperti membersihkan dan
memotong sayuran, mencuci dan membersihkan daging, ikan, dan ayam
kemudian membaginya sesuai porsi yang akan diberikan kepada pasien serta
menyiapkan bumbu dan peralatan yang akan digunakan pada proses pengolahan
bahan makanan di pagi harinya. Pemasakan bahan makanan disesuaikan dengan
standar porsi, standar bumbu, standar resep, serta jadwal pemasakan dan

Pemasakan bahan makanan


Pengolahan/pemasakan bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus dilakukan
oleh tenaga pemasak yang disesuai dengan shift kerja yang dibagi menjadi tiga yaitu
fajar, siang dan malam. Pengolahan/pemaskaan bahan makanan dilakukan berdasarkan
(a) tersedianya menu, pedoman menu, dan siklus menu, (b) tersedianya bahan makanan
yang akan dimasak, (c) tersedianya peralatan pemasakan bahan makanan, (d)
tersedianya aturan dalam menilai hasil pemasakan, (e) tersedianya prosedur tetap
pemasakan, (f) tersedianya peraturan penggunaan bahan makanan tambahan.
Pengolahan bahan makanan RSUD Dr. M. Yunus di Instalasi Gizi dapat dikatakan
sudah sesuai dengan PGRS 2013 karena sudah memenuhi prasyarat yang ada pada
pedoman PGRS 2013.

Distribusi Makanan
Distribusi makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr.M. Yunus dilakukan oleh tim. Porsi yang berdiet
khusus diberi label. Distribusi makanan menggunakan sistem distribusi kombinasi yaitu distribusi
makanan dengan cara sebagian makanan ditempatkan langsung kedalam alat makanan pasien sejak
dari tempat distribusi, dan sebagian lagi dimasukkan kedalam wadah besar yang didisribusinya
dilaksanakan setelah sampai diruang perawatan.
Disribusi makanan untuk ruang kelas I, II, dan III menggunakan sistem distribusi sentralisasi.
Dimana makanan dibagi dan disajikan dalam kotak makan plato yang sudah sesuai die pasien di
ruang intalasi gizi yang kemudian langsung dibagikan kepada pasien. Sedangkan distribusi untuk
ruang kelas VIP dan Super VIP menggunakan sistem distribusi desentralisasi yaitu makanan pasien
dibawah ke ruang perawatan pasein dalam jumlah banyak / besar, kemudian dipersiapkan ulang,
dan disajikan dalam alat makan / wadah makan pasien sesuai dengan porsi dan dietnya.

Ksimpulan Dan Saran


Kesimpulan
Pelayanana gizi rawat jalan di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus sudah sesuai dengan PGRS
2013. Ada 2 kegiatan yang meliputi konsultasi dan penyuluhan. Kegiatan konsultasi gizi
dilakukan di poli gizi oleh dietisien kemudian penyuluhan rutin dilakukan setiap bulan
hanya saja untuk kegitan konsultasi tidak belum berjalan pelayanan rawat jalan.
Pelayanan gizi rawat inap di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus dilakukan 1x 24 jam setelah
pasien masuk rumah sakit. Selanjutnya untuk proses asuhan gizi sudah mengunakan
format PAGT dengan ADIME
Penyelenggaraan makanan di RSUD Dr. M. Yunus telah dilaksanakan berdasarkan 10
kegiatan di Instalasi gizi hanya tetapi untuk penyimpanan bahan bulum dapat tersusun
dengan baik dan untuk penerimaan bahan makanan masih dilakukan secara manual
Kegiatan penelitian dan pengembangan di Instalasi Gizi RSUD Dr. M. Yunus yang telah
dilakukan secara rutin adalah sisah makanan pasien dan pengembangan dari hasil
penelitian. Kegitan ini rutin dilakukan dari tahun-ketahun dari tahun ke tahun.

Saran
1.

Pelayanan gizi rawat jalan perlunya advokasi lanjutan secara resmi


(seminar), agar setiap dokter wajib memberikan rujukan kepoli gizi bagi
yang membutuhkan diet khusus sehingga menghasilkan kerjasama yang
baik antar dokter disetiap poli ke poli gizi dan Perlunya peralatan penujang
konseling yang lengkap seperti software konseling dan software asuhan gizi
untuk mengefesiensi waktu dalam konsultasi gizi

2.

Penyelenggaraan makanana perlu adanya aturan disiplin agar pengunaan


APD dapat di terapkan di setiap pendistribusian makanan dan pengolahan
makanan. Untuk penerimaan bahan makanan sebaiknya pengendali mutu
mengunakan teknologi terbaru seperti pH meter digital untuk ketepatan
dalam pengukuran asam dan basa lauk hewani.

3.

Penelitian dan pengembangan


A. Perlu adanya penelitian dan pengembangan di rawat jalan untuk
meningkatkan pelayanan.
B. Perlu adanya penelitian dan pengembangan di rawat inap untuk
meningkatkan kepuasan pasien

pH mater
Berfungsi untuk
menukur asam basa
dalam makanan digital,
akuran dan cepat

Anda mungkin juga menyukai