Anda di halaman 1dari 13

Kasus Dislipidemia

(Kasus a halaman 16 modul praktikum diet penyakit degeneratif)

Seorang ibu RT berumur 63 tahun, TB 155 cm, BB 89 kg, masuk rumah sakit dengan keluhan
sakit di daerah tengkuk dan pusing, badannya terasa berat. Ibu tersebut saat ini menanggung 4
orang anak tanpa suami. Pemeriksaan adalah sebagai berikut :

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 84x/menit

Suhu : 380C

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil sebagai berikut :

Hb : 10,8 mg/dL

Kolesterol total : 271 mg/dL

Trigliserida : 285 mg/dL

HDL kolesterol : 36 mg/dL

Obat yang diberikan : ISDN, Aspilet, Herbesser, Capoten, Laxadine, Cordaron, Lasix

Gambaran asupan zat gizi sebelum dirawat adalah makan 3-4x/hari, lauk yang paling disuka
daging goreng dan sate, brongkos otak, tidak suka sayur dan jarang makan buah.

Energi : 2955 kalori, Protein : 65 gr, Lemak : 112 gr

Dokter mendiagnosis penyakit Hiperlipidemia, Ahli gizi diminta merencanakan diit untuk ibu
RT setelah 5 hari dirawat.
SKRINING GIZI

Malnutrition Screening Tools (MST)


Parameter Skor Gangguan makan
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak Tidak ada
diinginkan selama 3 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan berat badan 0 Mual
b. Tidak yakin/tidak tahu √ 2 Sukar menelan
c. Jika Ya, berapa penurunan berat badan tersebut Muntah
1-5 kg 1
6-10 kg 2 Diagnosa medis :
11-15 kg 3 Penyakit dalam √
15-20 kg 4 Bukan penyakit dalam
2. Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu Antropometri
makan?
a. Ya √ 1 BB : 89 kg
b. Tidak 0 TB : 155 kg
Catatan :
Bila skor >2 dan atau diagnosa medis pasien Total 3
tergolong penyakit dalam, maka dilakukan skor
pengkajian gizi lebih lanjut oleh ahli gizi.

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil skrining MST, diperoleh skor 3 dan tergolong penyakit dalam, maka perlu
dilakukan pengkajian gizi lebih lanjut oleh ahli gizi.
A. INFORMASI UMUM / IDENTITAS PASIEN

Inisial Pasien : Ny. RT

Umur : 63 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku Bangsa :-

Status Perkawinan : Janda

B. DATA PASIEN SAAT AWAL MASUK RUMAH SAKIT

Tanggal masuk rumah sakit :

Keadaan saat masuk rumah sakit :

 Compos mentis dengan keluhan sakit di daerah tengkuk, pusing dan badannya terasa
berat.

Diagnosis penyakit :

 Hiperlipidemia

Terapi yang diberikan (terapi medis, terapi diet, terapi pengobatan dll) :

 Saat ini diberikan obat ISDN, Aspilet, Herbesser, Capoten, Laxadine, Cordaron,
Lasix.

Data riwayat kesehatan dan pengobatan sebelum dirawat :

 -

Data riwayat gizi sebelum dirawat dan sebelum studi kasus :

 Gambaran asupan zat gizi sebelum dirawat adalah makan 3-4x/hari, lauk yang paling
disuka daging goreng dan sate, brongkos otak, tidak suka sayur dan jarang makan
buah. Energi : 2955 kalori, Protein : 65 gr, Lemak : 112 gr
C. NUTRITIONAL ASESMEN GIZI

1. Antropometri

Terminolog Antropometri Hasil Nilai Normal Interpretasi


i
AD 1.1.1 BB saat ini 89 kg BB ideal = 49,5 kg
Lebih
±10% = 44,5 – 54,45 kg
Penurunan BB -
AD 1.1.2 TB 155 cm
AD 1.1.5 IMT 37,04 18,5 – 25 kg/m2 Obesitas II
kg/m2

Kesimpulan : Berdasarkan pengukuran antropometri, pasien dalam keadaan gizi lebih


atau obesitas grade II dengan IMT 37,04 kg/m2 .

2. Biokimia

Terminolog Data Biokimia Data Nilai Satuan Interpretasi


i Pasien Normal
BD-1.10.1 Hemoglobin 10,8 12 - 14 gr/dL Di bawah normal
Kolesterol total 271 <200 Di atas normal
Trigliserida 285 40 - 155 mg/dL Di atas normal
HDL kolesterol 36 35 - 55 mg/dL Normal

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terkait lemak darah


menunjukkan kadar kolesterol total dan trigliserida pasien tinggi dan pasien didiagnosis
hiperlipidemia (dislipidemia).

3. Fisik Klinis

Terminolog Data Klinis/Fisik Hasil Nilai Normal Interpretasi


i
PD-1.1.1 Kesadaran Composmentis
Suhu 380C 36 – 37 0C Di atas
normal
Tekanan darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
Nadi 84x/menit 60 – 100x/menit Normal

Kesimpulan : Berdasarkan data pemeriksaan fisik klinis, pasien dalam keadaan sadar dan
mengalami demam.
4. Riwayat Diet

Terminologi Data Pasien


FH 2.1 Pasien sangat suka makan daging goreng, sate, brongkos otak, tidak
suka sayur dan jarang makan buah.

Alergi makanan : -
FH 1.2.2.3 Pola makan : 3-4 kali sehari
FH 7.3.1 Aktifitas fisik : Ringan (Ibu Rumah Tangga)

Kesimpulan : Dari data riwayat gizi dapat dilihat bahwa pasien mempunyai kebiasaan
minum kopi tiap malam dan tidak suka minum air putih.

Data Kuantitatif Asupan Makan Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS)

Terminologi Data Asupan Nilai Gizi


FH-1.1.1 Energi 2955 kkal
FH-1.5.2 Protein 65 gr (260 kkal)
FH-1.5.1 Lemak 112 gr (448 kkal)
FH-1.5.3 Karbohidrat Energi – (Protein+Lemak)
= 2955 – (260+448)
= 2247 / 4
= 561,75

Data Standar Pembanding Asupan SMRS dengan kebutuhan Gizi


Berdasarkan perhitungan gizi Mifflin, kebutuhan gizi pasien sebelum masuk rumah sakit
adalah sebagai berikut :

Energi = (10.W + 6,25.H) – (5.A -161)

= 10.(89) + 6,25.(155) – 5.(63) – 161

= (890 + 968,75) – 315 – 161

= 1704,75

Protein = 15% x Total energi

= 15% x 1704,75 kkal

= 255,7kkal / 4

= 63,92 gr

Lemak = 25% x total energi


= 25% x 1704,75 kkal

= 426,18kkal / 9

= 47,35 gr

Karbohidrat = 60% x total energi

= 60% x 1704,75 kkal

= 1022,85kkal / 4

= 255,7 gr

Terminologi Asupan Kebutuhan Gizi Pencapaian Keterangan


SMRS SMRS (%)
CS-1 Energi 2955 Energi 1704,75 173,4 Lebih dari
Kebutuhan kalori kkal kebutuhan
Energi
CS-2 Protein 63 gr Protein 63,92 gr 98,5 Cukup
Kebutuhan Lemak 112 gr Lemak 47,35 gr 236,5 Lebih dari
Zat Gizi kebutuhan
Makro Karbohidrat Karbohidrat 255,7 219,7 Lebih dari
561,75 gr gr kebutuhan

Kesimpulan : Dari data asupan dapat dilihat bahwa asupan energi, lemak dan karbohidrat
melebihi kebutuhan, sedangkan asupan protein cukup. (WNPG, 2004).

5. Riwayat Personal

Terminologi Data Pasien


CH-1.1.1 Usia : 63 tahun
CH-1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH-1.1.3 Suku : -
CH-1.1.7 Peran dalam keluarga : Ibu
CH-1.1.10 Aktifitas : Ringan
CH-2.1.1 Keluhan :sakit di daerah tengkuk dan pusing, badannya terasa berat.
CH-2.1.3 Riwayat penyakit keluarga pasien : -
Riwayat penyakit pasien : -
CH-3.1.6 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6. Interaksi Obat dengan Makanan

Nama Interaksi Obat dengan


Jenis Obat Efek Samping
Obat Makanan
ISDN Vasolidator Obat ini bisa diberikan Pusing, sakit kepala,
tanpa terpengaruh oleh mual, kulit memerah
adanya makanan. atau muncul ruam
Aspilet Non-steroidal Aspilets dapat berinteraksi Alergi, melena, batuk
anti-inflamatory dengan makanan atau berdarah, mual, muntah,
drug (NSAID) alkohol dengan mengubah demam, telinga
cara kerja obat atau berdenging, maag,
meningkatkan risiko efek kantuk, sakit kepala.
samping serius. 
Herbesser Calcium channel Obat ini dapat diberikan Sakit kepala, kelelahan,
blockers dengan atau tanpa pusing, mengantuk,
makanan. mual,  nyeri perut, rasa
panas dan kemerahan
pada wajah, palpitasi,
bradikardi, blokade
sinoatrial, blokade AV,
jantung berdebar,
somnolensi, termasuk
edema perifer (terutama
pada pergelangan kaki).
Capoten Penghambat Penggunaan bersamaan Pusing, kelelahan, dan
ACE dengan suplemen kalium vertigo.
(Angiotensin dan pengganti garam yang
Converting mengandung kalium, harus
Enzyme) dilakukan secara hati-hati,
karena obat-obat ini dapat
menyebabkan peningkatan
serum kalium.
Laxadine Pencahar, laxatif Jika dikonsumsi bersama Munculnya kemerahan
dengan minyak mineral pada kulit, rada gatal,
bisa mengganggu rasa perih seperti
penyerapan vitamin larut terbakar pada ulu hati,
lemak. Menghambat nyeri perut (kolik),
reabsorbsi gangguan elektrolit dan
cairan, dapat
menyebabkan diare dan
bisa juga menyebabkan
mual dan muntah.
Cardaron Anti-arrhythmic Toksisitas meningkat jika Mual, muntah, sembelit,
terjadi hipokalemia dg kehilangan nafsu makan,
diuretik kuat. gemetar, atau kelelahan.
Lasix Diuretik Obat dapat diberikan Terjadi hipokalemia,
bersamaan dengan hiperurikemia,
makanan untuk mengurangi hiperglikemia, mual,
rasa tidak nyaman pada muntah, anoreksia,
gastro intestinal. iritasi mulut dan
lambung, diare dan
sembelit, anemia
aplastik, anemia
hemolitik,
trombositopenia,
agranulositosis,
leukopenia, dan
eosinofilia.

D. NUTRITIONAL DIAGNOSIS GIZI

1. Kemungkinan Diagnosa Gizi berdasarkan Hasil Asesment

Domain Label Diagnosa Gizi


Intake - Kelebihan asupan energy
- Kelebihan asupan lemak
- Kelebihan asupan karbohidrat
Klinis Perubahan nilai lab terkait gizi
Perilaku Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi

Kemungkinan Etiologi Sign/Symptom


Problem
NI.1.3 Asupan energi melebihi kebutuhan Hasil audit gizi intake energi
Kelebihan serta kurangnya pengetahuan sebesar 173,4%
asupan energi tentang makanan dan zat gizi
NI.5.6.2 Asupan lemak melebihi kebutuhan Hasil audit gizi intake lemak
Kelebihan serta kurangnya pengetahuan sebesar 236,5%
asupan lemak tentang makanan dan zat gizi
NI.5.8.2 Asupan karbohidrat melebihi Hasil audit gizi intake
Kelebihan kebutuhan serta kurangnya karbohidrat sebesar 219,7%
asupan pengetahuan tentang makanan dan
karbohidrat zat gizi
NC.2.2 Tingginya asupan makanan tinggi Hasil pemeriksaan lab
Perubahan nilai kalori Kolesterol total 271 mg/dL
lab terkait gizi (tinggi) dan Trigliserida 285
mg/dL (tinggi).
NB.1.1 Kurang Sebelumnya kurang terpapar Pasien mempunyai kebiasaan
pengetahuan informasi yang akurat terkait gemar mengonsumsi
terkait makanan makanan dan zat gizi. makanan tinggi kalori serta
dan zat gizi tidak suka sayur dan jarang
makan buah.

2. Prioritas Diagnosa Gizi

Kemungkinan Etiologi Sign/Symptom


Problem
NI.1.3 Kelebihan Asupan energi melebihi Hasil audit gizi intake
asupan energi kebutuhan serta kurangnya energi sebesar 173,4%
pengetahuan tentang makanan
dan zat gizi
NI.5.6.2 Kelebihan Asupan lemak melebihi Hasil audit gizi intake
asupan lemak kebutuhan serta kurangnya lemak sebesar 236,5%
pengetahuan tentang makanan
dan zat gizi
NI.5.8.2 Kelebihan Asupan karbohidrat melebihi Hasil audit gizi intake
asupan karbohidrat kebutuhan serta kurangnya karbohidrat sebesar
pengetahuan tentang makanan 219,7%
dan zat gizi
NB.1.1 Kurang Sebelumnya kurang terpapar Pasien mempunyai
pengetahuan terkait informasi yang akurat terkait kebiasaan gemar
makanan dan zat makanan dan zat gizi. mengonsumsi makanan
gizi tinggi kalori serta tidak
suka sayur dan jarang
makan buah.

3. Pernyataan Diagnosa Gizi

a. Domain Intake

NI.1.3 Kelebihan asupan energi berkaitan dengan asupan energi berlebih ditandai dengan
hasil audit gizi intake energi sebesar 173,4%.

NI.5.6.2 Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan asupan lemak berlebih ditandai
dengan hasil audit gizi intake lemak sebesar 236,5%.

NI.5.8.2 Kelebihan asupan karbohidrat berkaitan dengan asupan karbohidrat berlebih


ditandai dengan hasil audit gizi intake karbohidrat sebesar 219,7%.

b. Domain Perilaku

NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan kurang
terpaparnya informasi yang akurat terkait makanan dan zat gizi ditandai oleh kebiasaan
pasien gemar mengonsumsi makanan tinggi kalori, tidak suka sayur dan jarang makan
buah

E. NUTRITIONAL INTERVENSI GIZI

1. Perencanaan Intervensi Gizi

a. Tujuan intervensi gizi :

- Memberikan makanan secara bertahap sesuai kemampuan dan sesuai diet pasien
untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien.

- Memberikan edukasi dan konseling gizi mengenai diet untuk penyakit dislipidemia

- Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk menangani penyakit pasien.

b. Target intervensi gizi

 Asupan makan pasien sesuai kebutuhan (80-100%).


 Pengetahuan terkait makanan dan zat gizi meningkat sehingga pasien dapat
mengaplikasikan edukasi gizi yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Syarat diet :

- Energi cukup sesuai kebutuhan

- Protein cukup 10-20% dari total energi

- Lemak <30% dari total energi

- Karbohidrat sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energy total

- Vitamin dan mineral cukup

d. Perhitungan kebutuhan gizi

Berdasarkan perhitungan gizi Mifflin, kebutuhan gizi pasien saat intervensi adalah
sebagai berikut :

BMR = (10.W + 6,25.H) – (5.A -161)

= 10.(89) + 6,25.(155) – 5.(63) – 161

= (890 + 968,75) – 315 – 161

= 1704,75kkal
Kenaikan suhu 10C

= 13% x BMR

= 1704,75 kkal

= 221,6 kkal

Total Energi = BMR + Kenaikan Suhu

= 1704,75 + 221,6

= 1926,4 kkal

Protein = 15% x Total energi

= 15% x 1926,4 kkal

= 288,96 kkal / 4

= 72,24 gr

Lemak = 25% x total energi

= 25% x 1926,4 kkal

= 481,6 kkal / 9

= 53,51 gr

Karbohidrat = 60% x total energi

= 60% x 1926,4 kkal

= 1155,84 kkal / 4

= 288,9 gr

2. Implementasi Intervensi Gizi

a. Rute : Melalui oral

b. Bentuk makanan : Makanan lunak

c. Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali selingan

d. Jenis Diet : Rendah lemak


e. Presikripsi diet : Energi 1926,4 kkal (±1773,76 – 2119,04)

Protein 72,24 gr (± 65,01 – 79,46)

Lemak 53,51 gr (±48,15 – 58,86)

Karbohidrat 288,9 gr (± 260,01 – 317,79)

f. Edukasi Gizi

Topik : Penatalaksanaan diet rendah lemak dan tinggi serat

Sasaran : Ny. RT dan keluarganya

Waktu : ±30 menit

Media : lembar balik, leaflet dan food model

Bentuk edukasi : Diskusi tanya jawab

Materi edukasi :

 Penjelasan singkat mengenai penyakit hiperlipidemia


 Definisi diet rendah lemak dan tinggi serat
 Tujuan dan syarat diet rendah lemak dan tinggi serat
 Pengaturan makan diet rendah lemak dan tinggi serat untuk pasien
hiperlipidemia
 Makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak dianjurkan untuk penderita
hiperlipidemia
 Contoh menu makanan sehari diet rendah lemak dan tinggi serat

F. HASIL MONITORING DAN EVALUASI

Indikator Evaluasi Target


Asupan makan Membandingkan asupan Asupan makan sesuai kebutuhan
pasien makan pasien dengan standar yaitu 80-100%
kebutuhan gizi (setiap hari)
Pemahaman Memonitoring ketika pasien Pengetahuan terkait makanan dan
pasien tentang melakukan konseling seperti, zat gizi meningkat sehingga
konseling atau menanyakan kembali perihal pasien dapat mengaplikasikan
edukasi gizi materi edukasi yang telah edukasi gizi yang diberikan dalam
yang telah diberikan. kehidupan sehari-hari.
diberikan

Anda mungkin juga menyukai