Anda di halaman 1dari 30

TIGA PILAR DAKWAH

MUHAMMADIYAH: PENDIDIKAN,
KESEHATAN, DAN EKONOMI

Dosen Metkul: Endang Listiowaty, M.Pd.

Kelompok 9:
1. Muhmaad Harits Fauzan 2005025196
2. Endah Marganing K 2005025213
Pendahuluan

01 ➢ Pengertian Dakwah

➢ Penngertian Amal Usaha Muhammadiyah

Tiga Pilar Dakwah Muhammadiyah

02 ➢ Pilar Pendidikan

➢ Pilar Kesehatan

➢ Pilar Ekonomi

Tantangan dan Revitalisasi


03 ➢ Tantangan Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi
Muhammadiyah
➢ Revitalisasi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi
Muhammadiyah

Bahasan Perbandingan Efektivitas Dakwah


04 Mimbar dengan Dakwah
Institusional
Pilihan Pendidikan, Kesehatan, dan
05 Ekonomi sebagai Strategi Kebudayaan

06 Arah dan
Kesehatan,
Muhammadiyah
Strategi
dan
Pendidikan,
Ekonomi

Hasil dan Manfaat Dakwah Muhammadiyah


07 Di Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan
Ekonomi

Bahasan M.Tantangan Dunia Pendidikan dan


08 Kesehatan Muhammadiyah Di Masa Depan
01 Pendahuluan
Pengertian Dakwah
Secara etimologis, dakwah berarti seruan, ajakan atau jeritan.

Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah


Mengajak seseorang agar beriman kepada
Allah dan kepada apa yang dibawa oleh para
Rasul-Nya dengan cara membenarkan apa
yang mereka beritakan dan mengikuti apa
yang mereka perintah.
Pengertian
Amal Usaha Muhammadiyah

Amal usaha Muhammadiyah adalah


salah satu usaha dari usaha-usaha dan media
dakwah perserikatan untuk mencapai maksud
dan tujuannya. Adapun maksud dan tujuannya
itu adalah menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
Tiga Pilar
02 Muhammadiyah
Tiga Pilar Muhammadiyah

Pendidikan Kesehatan Ekonomi


Tanfidz Keputusan Faktor yang amat penting Kekurangan dari segi ekonomi
Musyawarah Nasional dalam menunjang setiap (kemiskinan) juga dapat
Tarjih XXVIII, aktivitas hidup dan mengakibatkan menurunnya
Palembang kualitas iman.
kehidupan
Tantangan dan
03 Revitalisasi
Tantangan Beberapa hal yang menjadi penghambat atau
Pendidikan, tantangan bagi pendidikan, kesehatan, dan
Kesehatan dan ekonomi muhammadiyah antara lain:

Ekonomi
Muhammadiyah 1.Terlambatnya pertumbuhan kualitas
dibandingkan dengan penambahan jumlah yang
spektakuler sehingga dalam beberapa hal kalah
bersaing dgn pihak lain.

2.Tidak meratanya pengembangan mutu lembaga


pendidikan
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET,
Revitalisasi Pendidikan, Kesehatan,
dan Ekonomi Muhammadiyah
Revitalisasi adalah salah satu bentuk perubahan
(transformasi) yang mengandung proses penguatan dan
proses aktual (melakukan pengembangan menuju
keadaan yang lebih baik dan lebih maju dari kondisi
sebelumnya). Tahap-tahap revitalisasi meliputi:
1.Penataan
2.Pemantapan
3.Peningkatan
4.Perkembangan dan pengembangan yang
berkesinambungan
Langkah-langkah Revitalisasi Muhammadiyah

01 02 03 04 05

Memperluas peran Meneguhkan dan Mengembangkan Mendinamisasi Peningkatan


Muhammadiyah mewujudkan pemikiran islam kepemimpinan kualitas dan
dalam dinamika kehidupan islami sesuai dengan persyarikatan di memperluas
kehidupan sesuai dengan prinsip ijtihad semua tingkatan jaringan amal usaha
masyarakat di paham agama yang menjadi (wilayah daerah Muhammadiyah
daerah lokal, dalam pedoman dan cabang). menuju kepentingan
nasional, dan Muhammadiyah, Muhammadiyah. misi persyarikatan
global yang yang tinggi.
mengedepankan
Uswah Hasanah.
Langkah-langkah Revitalisasi Muhammadiyah

06 07 08 09

Mengembangkan Menggerakan potensi Meningkatkan Menggerakan kembali


kegiatan-kegiatan angkatan muda dan bimbingan arahan jamaah sebagai basis
yang lebih sensitif organisasi otonom dan panduan kepada gerakan
terhadap Muhammadiyah tingkatan pimpinan Muhammadiyah.
kepentingan aktual, sebagai basis kader dan warga
masyarakat, dan dan pimpinan Muhammadiyah.
dunia kemanusiaan. persyarikatan.
Perbandingan Efektivitas
04 Dakwah Mimbar dengan
Dakwah Institusional
Dakwah Mimbar VS Dakwah Institusional
Dakwah Mimbar Dakwah Institusional
Pada berjalannya waktu dan IPTEK yang
Dakwah mimbar memiliki banyak
berkembang pesat. Komunitas atau jama’ah yang
karakteristik dan bisa sangat efektif dan efisien
umumnya memiliki identitas heterogen dan homogen
apabila:
dalam masyarakat merupakan sasaran dakwah yang
• Objek atau sasaran dakwah berjumlah banyak
menjadi perhatian Muhammadiyah dalam sistem
Penceramah adalah orang yang ahli
gerakannya. Dalam dakwah institusional dapat
berceramah dan berbicara.
membawa perubahan yang bersifat membebaskan,
• Sebagai syarat dan rukun ibadah (seperti pada
memberdayakan dan memajukan kehidupan umat
shalat jumat).
Islam sabagai wujud aktualisasib misi dakwah dan
• Metode yang digunakan sesuai dengan situasi
tajdid yang menyebarkan risalah rahmatan lil-almin.
dan kondisi objek dakwah.
Pilihan Pendidikan,
05 Kesehatan, dan Ekonomi
sebagai Strategi Kebudayaan
Persyarikatan Muhammadiyah
memiliki tujuan yang dicita-citakan yaitu
“menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam sehingga terwujud
masyarakat islam yang sebenar-
benarnya”, corak dasar itu antara lain
meliputi Pendidikan, Kesehatan dan
Ekonomi , inilah yang kemudian dikenal
sebagai “Tiga Pilar Dakwah
Muhammadiyah”.
Di dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah memiliki badan yang dikenal dengan Amal
Usaha Muhammadiyah (AUM). Misi dari sekolah naungan Muhammadiyah yaitu untuk
menghasilkan output siswa yang berakhlaqul karimah, cerdas, dan terampil dengan
mengedepankan kualitas kemandirian dalam menghadapi tantangan global.

Secara sederhana, kontribusi Muhammadiyah dalam bidang kesehatan bisa dilihat dari
tiga aspek:
1. Muhammadiyah adalah role model dan pionir pendirian pelayanan kesehatan kaum santri.
2. Kontribusi dalam mencetak tenaga kesehatan.
3. Kontribusi dalam upaya kesehatan masyarakat. Muhammadiyah aktif dalam Gerakan
Masyarakat Sehat (Germas) ke pesantren, sekolah, dan rumah sakit tingkat komunitas.

Didirikan tahun 1912, Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi muslim terbesar
di Indonesia. Anggota Muhammadiyah berasal dari lingkungan pedagang batik dan pejabat
agama di Yogyakarta.
Arah dan Strategi Pendidikan,
06 Kesehatan, dan Ekonomi
Muhammadiyah
Strategi Pendidikan Muhammadiyah

Ahmad Dahlan mendirikan lembaga pendidikan Muhammadiyah


dengan sasaran:
1. Untuk memberantas buta huruf, ditujukan kepada masyarakat luas, yaitu
dengan memberikan alat minimum kepada masyarakat untuk menguasai
pengetahuan agama. Sejalan dengan usaha ini adalah dikembangkannya
kursus untuk mengkaji Islam dengan berbagai materi yang saling berkaitan,
termasuk kemampuan berorganisasi
2. Mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk memberikan
pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak tetangganya yang tidak mampu
atau tidak punya akses pada sekolah-sekolah pemerintah.
Strategi Kesehatan Muhammadiyah
Tahun 2005, dalam bidang kesehatan Muhammadiyah
memiliki 345 amal usaha, baik berupa rumah sakit umum, rumah
sakit bersalin, rumah bersalin, balai kesehatan ibu dan anak
(BKIA), balai pengobatan, poliklinik, balai kesehatan masyarakat,
maupun layanan kesehatan yang lain. Dalam bidang
kesejahteraan sosial, Muhammadiyah telah memiliki 330 amal
usaha, baik berupa panti asuhan yatim, panti jompo, balai
kesehatan sosial, santunan keluarga, panti wreda/manula,
santunan wreda/manula, panti cacat netra, maupun santunan
kematian.
Strategi Kesehatan Muhammadiyah
Majlis Pembina Ekonomi membina ekonomi umat melalui tiga
jalur, yaitu:
1. Mengembangkan Badan Usaha Milik Muhammadiyah yang
mempresentasikan kekuatan ekonomi organisasi
Muhammadiyah.
2. Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota
Muhammadiyah.
3. Memberdayakan anggota Muhammadiyah di bidang
ekonomi dengan mengembangkan usaha- usaha milik
anggota Muhammadiyah .
ORGANISASI BISNIS MUHAMMADIYAH
Hasil dan Manfaat Dakwah
07 Muhammadiyah Di Bidang
Pendidikan, Kesehatan, dan
Ekonomi
Hasil dan Manfaat
Pendidikan:
1. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumber daya manusia agar
berkemampuan tinggi serta berakhlak mulia.
2. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan, serta meningkatkan
penelitian.
Pendidikan

Kesehatan:
Meninjau layanan kesehatan yang dibangun oleh Muhammadiyah, organisasi
ini telah mendirikan banyak rumah sakit yang tersebar di seluruh lndonesia. Amal
usaha bidang kesehatan Muhammadiyah telah berkontribusi nyata kepada
masyarakat melalui 97 rumah sakit dan 214 klinik. Dari data ini dapat dikatakan
bahwa Muhammadiyah paling cepat pertumbuhannya dalam bidang kesehatan
masyarakat.

Kesehatan Ekonomi
Ekonomi:
Muhammadiyan membentuk ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) dimana ini berada
dibawah Bidang Ekonomi yang berguna untuk membantu kesejahteraan kehidupan
anggota muhammadiyah dan umat.
Tantangan Dunia Pendidikan dan
08 Kesehatan Muhammadiyah Di
Masa Depan
Tantangan Dunia
Pendidikan
Amal usaha Muhammadiyah dalam hal kualitas
mengalami dua masalah sekaligus, yaitu, pertama,
terlambatnya pertumbuhan kualitas dibandingkan
dengan penambahan jumlah yang spektakuler,
sehingga dalam beberapa hal kalah bersaing dengan
pihak lain. Kedua, tidak meratanya pengembangan
mutu lembaga pendidikan.

LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET,
Tantangan Dunia
Kesehatan PR terbesar negara adalah mencukupi
suplai dan kualitas layanan kesehatan. Karena meski
jumlah RS dan klinik terus bertambah, namun
sebarannya, termasuk amal usaha Muhammadiyah,
masih menumpuk di Jawa sehingga banyak daerah
yang kekurangan fasilitas dan tenaga kesehatan.
Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan
kesehatan masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI)
masih 305 per 100 ribu kelahiran, tertinggi kedua di
LOREM IPSUM ASEAN.
DOLOR SIT AMET,
Kesimpulan
Dakwah adalah mengajak seseorang agar beriman kepada Allah dan kepada
apa yang dibawa oleh para Rasul-Nya dengan cara membenarkan apa yang mereka
beritakan dan mengikuti apa yang mereka perintah. Muhammadiyah mengemban misi
dakwah yang mampu bertahan satu abad lebih kurang karena bergerak aktif dalam
membangun masyarakat atau komunitas untuk membawa misi dakwah dan
menyebarluaskan usaha-usaha untuk kemajuan yang langsung dirasakan masyarakat.
Muhammadiyah memiliki 3 pilar, yaitu pilar dalam pendidikan, pilar ekonomi, dan pilar
Kesehatan.
Daftar Pustaka
Al-Bayanuni, M. A. A. F. (2021). Pengantar Studi Ilmu Dakwah. Pustaka Al-Kautsar.
Bahri, S., & Abbas, B. H. (2020). Kedudukan Dakwah dan Amar Ma’ruf Nahi
Munkar. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 1 (2), 17-22.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai