Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Promosi & Perencanaan Program Pemasaran Produk

Bank Syariah”

DI SUSUN OLEH

Nola Az-zahra (90500120012)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Promosi & Perencanaan
Program Pemasaran Bank Syariah” ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita
nantikan kelak.

Adapun penulisan makalah berjudul “Promosi & Perencanaan Program Pemasaran


Bank Syariah” ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran
Perbankan Syariah.

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan dalam makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan menjadi sarana
untuk menambah ilmu,wawasan serta pemahaman kita, Aamiin.

Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, 20 Juni 2022

PENYUSUN
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………. i

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………. ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 2

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………. 2

BAB II Pembahasan

A. Mengelola Periklanan .....................………………………………………… 3

B. Promosi Penjualan.......................................................................... 4

C. Mengelola Armada Penjualan........................................................ 5

D. Mengelola Lini Produk, Merek dan Pengemasan…....................….. 7

E. Merancang Strategi dan Program Penetapan

Harga.....................................…….……………………………………………. 9

F. Strategi Pemasaran Bank Syariah………………………....………………… 11

BAB III Penutup

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 14

B. Saran ….........…………………………………………………………………………. 14
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………… 15

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu
dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga
barang dan jasa bagi individu-individu.Pemasaran menurut Philip Kotler (2002;9)
mengartikan pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya antara indivdu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut Islam pemasaran syariah merupakan suatu proses bisnis yang
keseluruhan prosesnya menerapkan nilai-nila iIslam. Suatu cara dalam memasarkan suatu
proses bisnis yang mengedepankan nilai-nilai yang mengagungkan keadilan dan kejujuran.
Dengan pemasaran syariah, seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan dengan
prinsipprinsip yang Islami. Dan selama proses bisnis ini dapat di jamin, atau tidak terjadi
penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka setiap transaksi apa pun dalam pemasaran dapat
diperbolehkan.Nabi Muhammad yang telah menunjukkan kita bagaimana cara berbisnis yang
berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah sekaligus bisa tetap
memperoleh keuntungan yang optimal.

Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan
strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga
berdampak positif terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada
nasabahnya menjadi lebih cepat dan efisien. Sebagai contoh untuk pengiriman uang (transfer)
dapat dilakukan pada saat itu juga dengan sistem on line komputer. Padahal sebelumnya untuk
mengirim uang dari satu bank ke lokasi lainnya memerlukan waktu beberapa hari. Demikian
juga dalah hal penagihan (inkaso), waktu penagihan menjadi lebih cepat. Disisi lain untuk
melakukan penarikan uang saat ini tidak perlu dilakukan ke bank tapi cukup dapat ditarik di
mesin ATM yang tersebar di berbagi tepat. Disamping itu ATM juga memberikan kelebihan
lain seperti informasi saldo serta melakukan berbagai pembayaran dalam waktu yang sangat
cepat melalui pendebetan.

Pada kenyataannya peranan manajemen pemasaran didalam perusahaan sangat penting


karena t inggi rendahnya volume penjualan sangat tergantung dan ditentukan oleh fungsi
pemasaran yang efektif di dalam suatu perusahaan. Manajemen pemasaran akan berlangsung
secara efektif bila sekurang-kurangnya satu pihak mempertimbangkan sasaran dan sarana
untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari pihak lain pada suatu pertukaran yang
potensial. Bila fungsi pemasaran di dalam suatu perusahaan dapat dilakukan secara efektif
maka sudah dapat dipastikan perusahaan akan berkembang dalam waktu yang relatif
singkat. Manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memeneuhi kebutuhan dan
keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro,
tabungan, dan deposito), pinjaman, (kredit) atau jasa- jasa bank lainnya. Penyediaan keinginan
dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik untuk
perencanaan yang baik maupun jangka panjang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mengelola periklanan?


2. Bagaimana promosi penjualan?
3. Bagaimana mengelola aramada periklanan?
4. Bagiaman mengelola lini produk, merek dan pengemasan?
5. Bagaiamana merancang strategi dan program penetapan harga?
6. Bagaimana strategi pemasaran Bank Syariah?
.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui cara mengelola periklanan.
2. Untuk mengetahui cara promsi penjualan.
3. Untuk mengetahui cara mengelola aramada periklanan.
4. Untuk mengetahui cara mengelola lini produk, merek dan pengemasan.
5. Untuk mengetahui cara merancang strategi dan program penetapan harga.
6. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syariah
BAB II
PEMBAHASAN

A. MENGELOLA PERIKLANAN
Iklan adalah sarana yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, segala sesuatu
produk yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga
produk serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat
iklan adalah berusaha untuk menarik dan memepengaruhi calon nasabahnya. Penggunaan
promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media, seperti lewat:
1. Pemasaangan Billboard (papan nama) di jalan-jalan strategis;
2. Pencetakan brosur baik disebarkan disetiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan;
3. Pemasangan spanduk dilokasi tertentu yang strategis;
4. Melalui koran, majalah, televisi, radio;
5. dan menggunakan media lainnya.

Agar iklan yang dijalankan efektif dan efesien maka perlu dilakukan program pemasaran
yang tepat. Dalm praktiknya program periklanan yang harus dilalui adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi pasar sasaran dan motif pembeli;
2. Tentukan misi yang menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan;
3. Anggaran iklan yang ditetapkan;
4. Merancang pesan yang akan disampaikan;
5. Memilih media yang akan digunakan;
6. Mengukur dampak dari iklan.
Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan bank.
Masingmasing media memiliki tujuan yang berbeda. Terdapat paling tidak empat macam
tujuan penggunaan iklan sebgai media promosi, yaitu:
1. Untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan produk dan jasa bank yang
dimiliki oleh suatu bank. Iklan juga bertujuan untuk memeberitahukan tentang pembukaan
cabang baru, atau pengunaan tekhnologi baru.
2. Untuk meningatkan kembali kepada nasabah tentan keberadaan atau keunggulan jasa bank
yang ditawarkan. Biasanya karena banyak saingan yang masuk sehinnga peru diingatkan agar
nasabah tidak beralih ke bank lain.
3. Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan memperoleh daaya tarik
dari para calon nasabah
4. Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank yang mengiklanankan.
5. Membangun citra perusahaan untuk jangka panjang, baik untk produk yang dihasilkan maupun
nama perusahaan.

B. PROMOSI PENJUALAN
Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat dilakukan dengan promosi
penjualan atau sales promotion. Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningaktkan
penjualan atau untuk meningkatakan nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik
nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi penjualan
dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon atau sample produk atau
semacamnya untuk menarik respon nasabah yang lebih kuat dan lebih cepat, termasuk efek
jangka panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan mendorong penjualan yang
menurun. Alat promosi penjualan menawarkan tiga manfaat berbeda, yakni :
1. Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik perhatian nasabah untuk
membeli. Promosi penjualan meraih perhatian dapat megarahkan konsumen kepada produk;
2. Insentif, memberikan dorongan daan semangat kepada nasabah untuk segera membeli produk
yang ditawarkan. Promosi penjualan mencakup beberapa konsesi, pendorong atau kontribusi
yang memberikan nilai bagi nasabah;
3. Invitasi atau undangan, mengharapkan nasabah segera merealisasi pemebelian. Promosi
penjualan mencakup undangan berbeda untuk melibatkan drir dalam taransaksi sekarang.

Bagi bank prormosi penjualan dapat dilakukan melalui:


1. Pemberian insentif kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu;
2. Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah;
3. dan promosi penjualan lainnya.

Sama seperti halnya dengan iklan, prormosi penjualan juga memiliki program
tersendiri. Dalam praktiknya promosi peenjualan memiliki tiga macam cara yaitu :
1. Promosi konsumen, seperti penggunaan kupon, sample, produk, hadiah;
2. Promosi dagang, yaitu berupa bantuan peralatan atau insentif;
3. Promosi wiraniaga, melalui kontes penjualan.

Terdapat banyak ragam tujuan promosi penjualan. Penjual menggunakan promosi jenis
insentif untuk menarik nasabah baru, menghargai pelanggan setia, dan meningkatkan tingkat
pembelian kembali pengguna yang jarang membeli. Sejumlah promosi penjualan mengalir ke
bank dan nasabah. Bank dapat menyesuiakan variasi jangka pendek dalam persedian dan
permintaan serta menguji seberapa tinggi harga resmi yang dapat dikenakan karena mereka
selalu dapat mendiskonnya. Promosi penjualan mendorong nasabah mencoba produk baru dan
menimbulkan format eceran yang lebih beragam.

C. MENGELOLA ARMADA PENJUALAN


Bank perlu berfikir secara mendalam tentang, perancangan armada penjualan, yaitu
pengembangan tujuan, strategi, struktur, ukuran dan kompensasi armada penjualan. Tujuan
dari armada penjualan ada lima yaitu:

1. Mencari calon nasabah;

2. Menetapkan sasaran;
3. Menjual produk;

4. Melayani nasabah;

5. Mengumpulkan informasi.

Perusahaan harus menyebarkan wiraniaga mereka secara strategis sehingga mereka


mengunjungi pelanggan yang tepat pada saat yang tepat dan dengan cara yang tepat pula.
Perwakilan penjualan bekerja sama dengan beberapa cara, yakni :

1. Perwakilan penjualan dengan pembeli;

2. Perwakilan penjualan dengan kelomok pembeli;

3. Tim penjualan dengan kelompok pembeli;

4. Penjualan seminar.

Armada penjualan langsung terdiri atas karyawan penuh atau paruh waktu yang hanya
bekerja bagi bank yang bersangkutan. Armada penjualan berdasarkan kontrak meliputi wakil
produsen manufaktur, agen penjualan, yang menerima komisi berdasarkan besarnya penjualan.
Struktur penjualan yang paling umum ada empat yaitu:

1. Teritorial, tiap perwakilan penjualan diberikan suatu daerah eksklusif;

2. Produk, karena penting bagi wakil periklanan untuk mengetahui produk serta karena
pentingnya pengembangan divisi produk dan manajemen produk, menyebabkan banyak
bank membentuk armada penjualannya berdasarkan lini produk;

3. Pasar, bank sering menspesialisasi armada penjualan mereka menurut industri atau lini
pelanggan. Armada penjualan tersendiri dapat dibentuk untuk industri yang berbeda dan
bahkan untuk pelanggan yang berbeda.

4. Rumit, jika suatu bank menjual berbagai jenis produk di daerah geografis yang luas, bank
sering menggabungkan beberapa prinsip struktur armada penjualan. Wakil penjualan dapat
dispesialisasi menurut teritori - produk, teritori – pasar, produk – pasar dan lain-lain.

Bank perlu merevisi struktur armada penjualannya saat pasar dan kondisi
perekonomian berubah.
D. MENGELOLA LINI PRODUK, MEREK DAN PENGEMASAN
1. Lini Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dapat dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, peristiwa, orang, tempat, property, organisasi dan gagasan.
Produk dan jasa bank dibedakan menjadi dua yaitu produk dan jasa yang berhubungan
dengan penerapan dana masyarakat (funding) dan produk jasa yang ersifat penyaluran dana ke
masyarakat yaitu kredit dan atau pembiyaan (landing).
a. Analisis Lini Produk
Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba tiap unit produk
dalam lininya untuk menentukan unit produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan,
dikurangi atau dihentikan. Mereka juga perlu memahami profil pasar tiap produk.
b. Penjualan dan Laba Lini Produk
Penjualan yang sangat terpusat pada sejumlah unit kecil produk menunjukkan
kerentanan lini tersebut. Unit-unit tersebut harus diawasi dan dilindungi secara cermat.
Manajer lini produk dapat mempertimbangkan untuk melepas unit produk yang penjualan dan
labanya rendah kecuali jika unit produk itu mempunyai potensi besar untuk tumbuh. Manajer
lini produk juga harus menganalisis bagaimana posisi lini produknya terhadap lini produk
pesaing. Untuk itu manajer lini harus membuat peta produk yang berguna untuk merancang
strategi pemasaran lini produk. Peta itu menunjukkan unit produk pesaing yang menyaingi
produk perusahaannya. Manfaat lainnya dari peta produk tersebut adalah dapat untuk
mengidentifkasi segmen pasar. Setelah melaksanakan analisis lini produk, manejer lini produk
harus mempertimbangkan keputusan tentang panjang lini produk, modernisasi lini,
keistimewaan lini dan pemangkasan lini. Masalah yang dihadapi manajer lini produk adalah
panjang lini produk yang optimal. Lini produk terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan
laba dengan menambah unti produk; lini terlalu panjang jika dapat ditingkatkan laba dengan
mengurangi unti produk. Perusahaan yang ingin memperoleh pangsa pasar dan pertumbuhan
yang besar akan menggunakan lini yang lebih panjang. Sedangkan perusahaan yang
mementingkan laba yang tinggi akan menggunakan lini yang lebih pendek yang terdiri atas
beberapa unit produk yang dipilih dengan cermat. Perusahaan dapat memperpanjang lini
produknya dengan dua cara : perentangan lini (line stretching) dan pengisian lini (line filling).

c. Menonjolkan Keistimewaan Lini (Line Featuring)


Ada perusahaan yang mengumumkan produk dengan harga rendah untuk
menarik konsumen. Disisi lain manajer akan menonjolkan unit produk dengan posisi yang
tinggi untuk menaikan prestise pada lini tersebut.

2. Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semua hal
tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek dapat berupa logo,
nama, merek dagang atau simbol lain. Berdasarkan UU merek dagang, penjual diberikan hak
ekslusif untuk menggunakan merek untuk selamanya. Merek berbeda dengan aktiva lain seperti
hak paten dan hak cipta yang mempunyai batas waktu. Merek lebih dari sekedar simbol.
a. Kekuatan dan Nilai Merek (Ekuitas Merek)
Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimilikinya di pasar. Pada satu sisi
ada merek yang tidak dikenal oleh sebagian besar nasabah di pasar. Manfaat pembuatan merek
bagi bank ada 4 yaitu
i. Merek memudahkan bank memproses pesanan dan menelusuri masalah; ii. Nama merek
dan tanda merek penjualan memberikan perlindungan hukum atas ciri-ciri produk yang unik;
iii. Merek memberikan kesempatan kepada bank untuk menarik pelanggan yang setia dan
menguntungkan;
iv. Merek yang kuat membantu membangun citra bank, memudahkan bank meluncurkan
merekmerek yang baru yang mudah diterima oleh para nasabah
b. Keputusan Strategi Merek
Perusahaan memiliki lima pilihan strategi merek :
i. Perluasan lini (merek yang ada diperluas ke ukuran, rasa baru, dll. dalam kategori
produk yang telah ada);
ii. Perluasan merek (merek diperluas ke kategori produk baru); iii. Multi-merek
(merek baru diperkenalkan dalam kategori produk yang sama); iv. Merek baru
(merek baru untuk kategori produk baru);
v. Merek bersama (merek yang menyandang dua nama merek terkenal atau lebih)

3. Pengemasan
Pengemasan (packaging) mencakup semua kegiatan merancang dan memproduksi
wadah atau pembungkus suatu produk.Wadah atau pembungkus itu disebut kemasan. Berbagai
faktor yang berperan dalam meningkatnya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran :
a. Swalayan, kemasan harus menarik perhatian sehingga kemasan bisa menjadi “iklan lima
detik” bagi nasabah;
b. Kemakmuran nasabah, meningkatnya kemakmuran nasabah berarti nasabah bersedia
membayar lebih mahal untuk kenyamanan, penampilan, keandalan dan gengsi dari kemasan
yang baik;
c. Citra perusahaan dan merek;
d. Peluang inovasi

E. MERANCANG STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA


1. Pengertian Harga
Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan,
unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program pemasaran
yang paling mudah disesuaikan, ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih
banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan
tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebagai produk yang dirancang dan
dipasarkan dengan baik, dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar.
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat
menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan
berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan terutama bank yang
berprinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi,
biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya lainnya. Sedangkan harga bagi
Bank yang berdasarkan prinsip Syariah adalah bagi hasil.

2. Tujuan Penentuan Harga


Penentuan harga oleh suatu Bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak di
capai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut:

a. Untuk bertahan hidup


Dalam hal ini Bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa
yang ditawarkan laku dipasaran, misalnya bunga simpanan tinggi dan bunga pinjaman rendah
tetapi dalam kondisi yang masih menguntungkan;

b. Untuk memaksimalkan laba;

Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat
ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi;

c. Untuk memperbesar market share (penguasaan Pasar);

Penentuan harga ini dengan harga murah sehinga diharapkan jumlah pelanggan meningkat
dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti penentuan
suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing;

d. Mutu produk

Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki

kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin; e. Pesaing

Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar harga
yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing, artinya bunga simpanan di atas pesaing dan
bunga pinjaman di bawah pesaing.

3. Metode Penentuan Harga Bank

Dalam penentuan harga digunakan beberapa metode yang sesuai dengan tujuan
perusahaan. Metode penentuan suatu harga produk bank secara umum terdapat beberapa
model, antara lain:

a. Modifikasi harga atau diskriminasi yaitu:

i. Menurut pelanggan, yaitu harga yang dibedakan berdasarkan nasabah utama (primer)
atau nasabah biasa (sekunder). Nasabah utama adalah nasabah yang loyal dan memenuhi kriteria yang
ditetapkan oleh Bank. Nasabah biasa adalah nasabah umum; ii. Menurut bentuk produk,
harga ditentukan berdasarkan bentuk produk atau kelebihankelebihan yang dimiliki oleh suatu produk,
misalnya untuk kartu kredit ada master card dan ada visa card;
iii. Menurut tempat, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan lokasi cabang bank dimana
produk atau jasa ditawarkan; iv. Menurut waktu, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan
periode atau masa tertentu dapat berupa jam, hari, minguan, atau bulanan.

4. Strategi penetapan harga

Penetapan Harga barang atau jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai
perusahaan sebagai konsekuensi dan deregulasi, persaingan global yang kian sengit, rendahnya
pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan posisinya di
pasar. Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli
dan penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu produk bila pembeli
mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang kompleks. Jadi, strategi
pemasaran dalam manajemen pemasaran bank sangat penting karena untuk menghadapi
persaingan dalam produk antara bank yang lain.

F. STRATEGI PEMASARAN BANK SYARI’AH


Strategi pemasaran bank syari’ah merupakan suatu langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditujukan pada peningkatan
penjualan. Strategi pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:
1. Pelanggan atau fokus segmen bank syariah
2. Prioritas layanan dan penentuan harga barang/jasa
3. Prefensi teritorial/wilayah pasar
4. Saluran distribusi
5. Image dan kondisi perusahaan atau bank syariah

Hal yang perlu dilakukan oleh seorang marketing Bank Syariah


Oleh karena itu apa yang harus dilakukan oleh pemasar bank syariah dengan melakukan
sebagai berikut:
1. Meyakinkan pelanggan akan produk yang tidak nyata melalui presentasi produk yang
menarik
2. Proses penjualan efektif tergantung pada ketajaman dan kejelian dalam melakukan
pendekatan penjualan
Dua hal di atas sangat ditentukan oleh kualitas keterampilan pemasaran untuk
melakukan total quality service skill. Keterampilan layanan dengan kualitas total dapat
diwujudkan jika memperhatikan aspek-aspek berikut:
1. Memberikan penghargaan kepada nasabah, maka hal-hal yang perlu diperhatikan dan
dilakukan adalah:
a) Hargai nasabah
b) Alasannya apa
c) Tanyakan tentang yang kita hargai
d) Inspirasikan
2. Menggali informasi, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a) Penjajakan dengan open probes dan close probes
b) Kreatif dan terarah dalam bertanya
c) Menjadi pendengar yang baik
d) Konfirmasi kembali
3. Pembukaan, dilakukan dengan:
a) Berikan pernyataan tentang kebutuhan nasabah secara umum
b) Jelaskan keuntungan produk secara umum
4. Memberikan informasi, dilakukan dengan:
a) Menyamakan persepsi
b) Sistematis
c) Jelas dan relevan
d) Pemanfaatan media yang mengenai lima indra
e) Perhatian level nasabah
f) Konfirmasi kembali (memahamkan nasabah)
5. Probing, dapat dilakukan dengan:
a) Open probes artinya merangsang nasabah untuk berbicara
b) Closed probes artinya mengarahkan nasabah yang pendiam
Adapun strategi yang dapat dilakukan oleh Perbankan Syariah, adalah:
1. komunikasi eksternal baik dalam rangka edukasi prinsip syariah maupun produkproduk
yang ditawarkan.
2. Menciptakan efesiensi melalui inovasi produk dan inovasi proses.
3. Mengembangan budaya syariah sebagai salah satu usaha menuju good corporate
governance.
4. Penawaran berbagai produk perbankan syariah.
5. Jaminan keamanan.

Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai. Untuk
mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu:
- Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya.
- Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk
pesaing.
- Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.
- Memberikan imformasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya
pada saat dibutuhkan.
- Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah bank
yang bersangkutan.
- Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.
- Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah
baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatakan
nasabah. Promosi penjuaan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap
produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian
diskon, kontes, kupon atau sample produk atau semacamnya untuk menarik respon nasabah
yang lebih kuat dan lebih cepat, termasuk efek jangka panjang seperti menjelaskan penawaran
produk dan mendorong penjualan yang menurun.
Bank perlu berfikir secara mendalam tentang, perancangan armada penjualan, yaitu
pengembangan tujuan, strategi, struktur, ukuran dan kompensasi armada penjualan. Tujuan dari
armada penjualan ada lima yaitu, mencari calon nasabah, menetapkan sasaran, menjual produk,
melayani nasabah,mengumpulkan informasi. Bank perlu merevisi struktur armada
penjualannya saat pasar dan kondisi perekonomian berubah.

B. SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami nantikan kelak

DAFTAR PUSTAKA

http://khoirunnisabatubara.blogspot.com/2016/10/promosi-dan-perencaan-
programpemasaran.html
Amron, ”Manajemen Pemasaran”, PT. Bumi Aksara, Jakarta: 2013. hlm 142
Kasmir, “Pemasaran Bank”, Kencana, Jakarta: 2004 hlm 90
http://artikelbaden.blogspot.co.id/2012/06/mengelola-lini-produk-dan-merek-produk.html, di
akses tangal 12/10/2016 https://rahman8194.wordpress.com/2013/10/12/strategi-harga-dalam-
manajemen-pemasaranbank/ diakses tanggal 12/10/2016
https://jamberita.com/read/2020/09/08/5961711/strategi-pemasaran-produk-bank-syariah-
diindonesia/

Anda mungkin juga menyukai