FITEXPERT
Siswi Jenius Jakarta Temukan Obat Bakar Lemak 7 Kg Sehari
PELAJARI LEBIH→
Pengertian Akhlak
Menurut istilahnya, akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam diri
seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan
mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI,
akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan. Akhlak secara terminologi
berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan
secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa
Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar di
bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin
menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri
seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa
mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku
tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya
sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.
PELAJARI LEBIH→
Akhlak terpuji yang ada dalam diri Rasulullah SAW patut kita jadikan
contoh dan suri tauladan yang baik. Ada dua sumber yang harus
dijadikan sebagai pegangan hidup yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah
yang keduanyapun dijadikan sumber akhlak islamiyah. Jika manusia
telah berakhlakul karimah atau akhlak yang baik, mulia, terpuji
InsyaAllah hidupnya akan jauh lebih baik.
Tujuan Akhlak
Akhlak bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai makhluk yang
lebih tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk-
makhluk yang lainnya. Menjadi suatu hal yang harus dimiliki oleh
manusia agar lebih baik dalam berhubungan baik sesama manusia
apalagi kepada Allah sebagai pencipta.
Sedangkan pelajaran akhlak atau ilmu akhlak bertujuan mengetahui
perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik dan buruk, agar
manusia dapat memegang dengan perangai-perangai yang baik dan
menjauhkan diri dari perangai-perangai yang jahat, sehingga
terciptalah tata tertib dalam pergaulan masyarakat.
Yang hendak dikendalikan oleh akhlak ialah tindakan lahir manusia,
tetapi karena tindakan lahir itu tidak akan terjadi jika tidak didahului
oleh gerak-gerik bathin, yaitu tindakan hati, maka tindakan bathin
dan gerak-gerik hati pun termasuk lapangan yang diatur oleh akhlak
manusia.
1. Berdusta ()الكذب
2. Mengumpat ()الغيبة
3. Mengadu domba ()النّميمة
4. Iri hati/dengki ()الحسد
5. Congkak ()األصغر
Manusia terdiri dari jasmani dan rohani, disamping itu manusia telah
mempunyai fitrah sendiri, dengan semuanya itu manusia mempunyai
kelebihan dan dimanapun saja manusia mempunyai perbuatan.
Akhlak Berkeluarga
Akhlak ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat.
Kewajiban orang tua terhadap anak, dalam islam mengarahkan para
orang tua dan pendidik untuk memperhatikan anak-anak secara
sempurna, dengan ajaran –ajaran yang bijak,
Akhlak Bermasyarakat
Tetanggamu ikut bersyukur jika orang tuamu bergembira dan ikut
susah jika orang tuamu susah, mereka menolong, dan bersam-sama
mencari kemanfaatan dan menolak kemudhorotan, orang tuamu cinta
dan hormat pada mereka maka wajib atasmu mengikuti ayah dan
ibumu, yaitu cinta dan hormat pada tetangga.
Akhlak Bernegara
Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang
berbahasa yang sama denganmu, tidak segan berkorban untuk
kemuliaan tanah airmu, engkau hidup bersama mereka dengan nasib
dan penanggungan yang sama. Dan ketahuilah bahwa engkau adalah
salah seorang dari mereka dan engkau timbul tenggelam bersama
mereka.
Akhlak Beragama
Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap
tuhannya, karena itulah ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup
seluruh aspek kehidupan, baik secara vertikal dengan Tuhan, maupun
secara horizontal dengan sesama makhluk Tuhan.
Aliran Nativisme
Bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor
yang dibawa manusia sejak lahir; pembawaan yang telah terdapat
pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil
perkembangannya.
Aliran Empirisme
Bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri
seseorang adalah faktor luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk
pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan
pembinaan yang diberikan kepada anak baik, maka baiklah anak itu.
Demikian juga sebaliknya. Aliran ini begitu percaya kepada peranan
yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. Menurut
aliran ini, manusia-manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke arah
yang baik maupun ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan
atau pendidikannya. Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini
terkenal dengan nama optimisme pedagogis.
Aliran Konvergensier
Bahwa pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu
pembawan si anak, dan faktor luar yaitu pendidikan dan pembinaan
yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan
sosial. Fitrah dan kecenderungan ke arah yang baik yang ada dalam
diri manusia dibina secara intensif melalui berbagai metode. Aliran
yang ketiga ini, tampak sesuai dengan ajaran Islam. hal ini dapat
dipahami dari ayat dan hadits di bawah ini:
َار َو ْاألَ ْفئِ َدةَ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن َ َوهللاُ أَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ْن بُطُوْ ِن أُ َّمهَاتِ ُك ْم الَتَ ْعلَ ُموْ نَ َشيْأ ً َّو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َو ْاألَب
َ ْص
”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (Depag RI, 1989 : 413)
Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa manusia memiliki potensi
untuk dididik, yaitu penglihatan, pendengaran dan hati sanubari.
Potensi tersebut harus disyukuri dengan cara mengisinya dengan ajara
dan pendidikan.
1. Keturunan
2. Lingungan
3. Rumah Tangga
4. Sekolah
5. Pergaulan kawan / Persahabatan
6. Penguasa, Pemimpin
Moral
Suatu hal yang berkenaan dengan baik dan buruk dengan ukuran
tradisi dan budaya yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang.
Etika
Suatu ilmu yang mengkaji tentang persoalan baik dan buruk
berdasarkan akal pikiran manusia. (Daud Ali, 2008) Sedangkan moral
adalah suatu hal yang berkenaan dengan baik dan buruk dengan
ukuran tradisi dan budaya yang dimiliki seseorang atau sekelompok
orang. Berbeda dengan etika dan moral.