Nim : 22137143
TUGAS VII AGAMA
1. Jelaskan tentang pengertian, ruang lingkup, serta kedudukan akhlak dalam Islam!
Pengertian ahklak
Kata akhlak berasal dari bahasa arab yaitu الخلقyang berarti tabiat, perangai,
tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang
tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan
senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.Dari pengertian
akhlak diatas, Seseorang dapat dikatakan bahwa dia berakhlak jika hal tersebut
timbul dengan dirinya sendiri yang didukung oleh motivasinya tanpa ada unsur
paksaan dan pertimbangan yang panjang. Apabila suatu perbuatan dilandasi
dengan keterpaksaan maka hal tersebut tidak bisa dikatakan berakhlak. Berkaitan
dengan akhlak, terdapat ilmu akhlak yaitu suatu ilmu yang sistematik tentang
tabiat dari pengertian baik buruk, seharusnya benar, salah dan sebagainya tentang
prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu. Adapun pendidikan akhlak
adalah mendidik seseorang untuk berakhlak (baik) dengan membiasakan
seseorang untuk bersifat baik dan mulia. Seperti jujur, ikhlas, suka bekerja, bersih,
berani mengatakan kebenaran, bergantung pada diri sendiri, dan lain sebagainya.
“dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar benar berbudi pekerti yang agung”
Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW
merupakan suri tauladan yang paling baik dalam berakhlak yang baik. Karena
akhlak yang baik tidak cukup apabila dipelajari hanya dengan membaca namun
dibutuhkan juga seseorang yang menjadi teladan sehingga kita terdorong atau
menjadi motivasi kita untuk berbuat yang baik. Nabi Muhammad SAW diutus ke
dunia ini untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak. Rasulullah SAW
bersabda:
رواه الترمذي. ِاَّتِق َهللا َح ْيُثَم ا ُكْنَت َو َأْتِبِع الَس ِّيَئَة الَحَس َنَة َتْم ُح َها َو َخ اِلِق الَناَس ِبُخ ُلٍق َحَس ٍن
Sudah sangat jelas sekali, bahwa perintah untuk berakhlak yang baik adalah
kewajiban bagi kita. Maka kita harus menanamkan akhlak yang baik bahkan sejak
dini. Dan salah satu ciri seorang mukmin yang sempurna imannya adalah yang
berakhlak yang baik/mulia.
Akhlak Pribadi
Yang paling dekat dengan seseorang adalah dirinya sendiri, maka hendaknya
seseorang tersebut menyadari dirinya sendiri, karena dengan sadar kepada diri sendirlah,
dapat menyempurnakan akhlak yang utama dan budi pekerti yang mulia.
Manusia terdiri dari jasmani dan rohani. Manusia juga terlahir dengan fitrahnya masing-
masing. Dengan semuanya itu manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dan
dimanapun manusia berada, pastinya melakukan perbuatan, baik perbuatan baik ataupun
buruk.
Yang hendak dikendalikan setiap orang adalah hatinya. Jika setiap orang dapat
menguasai hatinya maka dapatlah ia menjadi orang yang berakhlak baik. Tegasnya baik
buruknya suatu perbuatan kepada tindakan hatinya. Dalam hadits Rasulullah SAW
bersabda yang artinya “dan ketahuilah bahwasanya, didalam tubuh itu ada segumpal
daging yang apabila baik, maka baik pula amalnya, dan apabila buruk, maka buruk pula
amalnya, dan ketahuilah bahwa ia adalah hati.”
Pengertian Akhlak berkeluarga
Akhlak ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat. Kewajiban
orang tua terhadap anak, dalam islam mengarahkan para orang tua dan pendidik untuk
memperhatikan anak-anak secara sempurna, dengan ajaran-ajaran yang bijak. Seorang
anak haruslah mencintai kedua orang tuanya karena mereka lebih berhak dari segala
manusia lainnya untuk engkau cintai, taati dan hormati. Karena keduanya memelihara,
mnegasuh, mendidik, dan menyekolahkan kamu, mencintai dengan ikhlas agar kamu
menjadi seorang yang baik, berguna dalam masyarakat, berbahagia dunia dan akhirat.
Pengertian Akhlak Bermasyarakat
Seorang tetangga akan ikut bersyukur jika orang tua kita bergembira dan ikut
susah jika orang tua kita susah, mereka menolong, dan bersama-sama mencari
kemanfaatan dan menolak kemudhorotan, orang tua kita cinta dan hormat kepada mereka
maka wajib atas kita juga untuk cinta dan hormat kepada tetangga kita.
Pendidikan kesusilaaa/akhlak tidak dapat terlepas dari pendidikan sosial
kemasyarakatan. Sejak dahulu manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri dan terpisah satu
sama lain, tapi berkelompok-kelompok, bantu-membantu, saling membutuhkan dan
saling mempengaruhi ini merupakan yang disebut masyarakat.
Pengertian Akhlak Bernegara
Mereka yang sebangsa dengan kita adalah warga masyarakat yang berbahasa yang
sama dengan kita, tidak segan berkorban untuk kemuliaan tanah air kita. Kita hidup
bersama mereka dengan nasib dan penanggungan yang sama. Dan ketahuilah bahwa kita
semua adalah salah seorang dari mereka dan kita akan timbul dan tenggelam bersama
meraka.
Pengertian Akhlak Beragama
Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap Tuhannya, karena
itulah ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup seluruh aspek kehidupan, baik secara
vertical dengan Tuhan, maupun secara horizontal dengan sesama makhluk Tuhan.
َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُسوِل ِهَّللا ُأْس َو ٌة َحَس َنٌة ِلَم ْن َك اَن َيْر ُجو َهَّللا َو اْلَيْو َم اآْل ِخَر َو َذ َك َر َهَّللا َك ِثيًرا
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzab: 21)
Pengertian Akhlak
Secara bahasa akhlak dapat diartikan dengan budi pekerti, watak,tabiat,[1] dan
dalam bahasa sehari-hari ditemukan pula istilah etika ataupun moral, yang diartikan sama
dengan akhlak, walaupun sebenarnya yang sama antara istilah-istilah tersebut adalah
pembahasanya, yaitu tentang “baik dan buruk”.
Kata “akhlak” itu sendiri berasal dari bahasa Arab yang merupakan jamak dari kata
“khuluk” yang mempunyai arti : adat kebiasaan, perangai, tabiat, dan muru’ah.
Sedangkan secara definitive, pengertian akhlak dapat dikemukakan antara lain: Hakikat
daripada pengertian budi pekerti (akhlak) itu ialah suatu haiat atau bentuk dari sesuatu
jiwa yang benar-benar telah meresap dan dari situlah timbulnya berbagai macam
perbuatan dengan cara spontan dan mudah, tanpa dibuat-buat dan tanpa membutuhkan
pemikiran atau angan-angan. Selanjutnya, arti kata budi pekerti menurut kamus dapat
diartikan sebagai perbuatan yang mempergunakan pertimbangan akhlak baik dan buruk.
Sebagai benda atau sifat budi pekerti berarti watak atau akhlak.
Jadi, akhlak itu sendiri bukanlah perbuatan, melainkan gambaran bagi jiwa yang
tersembunyi. Oleh karenanya dapatlah disebutkan bahwa “akhlak itu adalah nafsiah
(bersifat kejiwaan) atau maknawiyah (sesuatu yang abstrak), dan bentuknya yang
kelihatan kita namakan mu’amalah (tindakan) atau suluk (perilaku), maka akhlak adalah
sumber dan perilaku adalah bentuknya.
Akhlak menurut para ahli, diantaranya dkemukakan oleh Dr. Akhmad Muhammad al
Hufy bahwa akhlak itu adalah adat yang dengan sengaja dikehendaki adanya, atau
dapatlah disebutkan bahwa: akhlak adalah azimah (kemauan yang kuat) tentang sesuatu
yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi adat yang mengarah kepada kebaikan
ataukeburukan.
Sedangkan menurut Dr. Ahmad Amin, juga mengemukakan bahwa akhlak adalah adat
kehendak. Yakni apabila kehendak itu membiasakan sesuatu maka menjadilah adat dan
karenanya disebutlah dengan akhlak.
Dengan demikian, jelaslah bahwa kehendak dan adat merupakan dua factor penentu dari
pada akhlak. Dekat dari batas arti (definition), akhlak adalah menangnya keinginan dari
beberapa keinginan manusia dengan langsung berturut-turut.
Pengertian Negara
Istilah Negara dapat diartikan dari berbagai bahasa, antara lain, dalam bahasa
belanda “destaat”, bahas Inggris “the state”, bahasa perancis “L’etat”, Bahasa latin
“Statum”. Pengertian “staat” atau “state” dapat diartikan menempatkan dalam keadaan
berdiri.
Menurut bahasa Sansekerta Negara atau nagari berarti Kota, wilayah, atau penguasa.
Berikut beberapa pengertian menurut para ahli kenegaraan:
Kranenberg : Negara adalah organisasi kesusilaan yang timbul karena adanya
kehendak dari suatu golongan atau bangsa.
Logeman : Negara adalah organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuan untuk
mengatur dan memelihara masyarakat teretentu.
G.W.E Hegel : Negara organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Negara adalah suatu
organisasi yang merupakan penjelmaan seluruh individu, untuk itu Negara memiliki
kekuasaan tertinggi yang tidak dimiliki oleh organisasi lain.