Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ROSILAWATI TAN

NIRM : 1901008

KELAS : 2 A KEPERAWATAN

TUGAS : AIK II

TENTANG : AKHLAK

1. PENGERTIAN AKHLAK

Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat,
perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan.  Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat
yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan
senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.

Secara etimologi, istilah Akhlak berasal dari bentuk jamak khuluk yang berarti watak,
tabiat ,peran ,dan pekerti

Imam al-Ghazali memberi batasan khuluk sebagai : “Khuluk adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang mendorong lahirnya perbuatan dengan mudah dan ringan
tanpa pertimbangan dan pemikiran mendalam”. Dari pengertian ini, suatu perbuatan
dapat disebut baik jika dalam melahirkan perbuatan-perbuatan baik itu dilakukan
secara spontan dan tidak ada paksaan atau intervensi dari orang lain.

2. AKHLAK, MORAL DAN ETIKA


*Akhlak
Sikap atau prilaku baik dan buruk yang dilakukan secara berulang-ulang dan
diperankan oleh seseorang tanpa disengaja atau melakukan pertimbangan terlebih
dahulu.

*Moral
Suatu hal yang berkenaan dengan baik dan buruk dengan ukuran tradisi dan budaya
yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang.
*Etika
Suatu ilmu yang mengkaji tentang persoalan baik dan buruk berdasarkan akal pikiran
manusia. (Daud Ali, 2008) Sedangkan moral adalah suatu hal yang berkenaan dengan
baik dan buruk dengan ukuran tradisi dan budaya yang dimiliki seseorang atau
sekelompok
orang. Berbeda dengan etika dan moral.

3. SUMBER AKHLAK DALAM ISLAM


Dalam Islam, akhlak menjadi salah satu inti ajaran. Fenomena ini telah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat
al–Qalam (4) yang artinya : “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang agung.”
Keseluruhan akhlak Rasulullah ini juga diungkapkan oleh Aisyah r.a. saat ditanya
tentang akhlak Nabi. Saat itu Aisyah berkata : “Akhlak Nabi adalah Al Qur’an”.
Demikian juga disebutkan dalam Al Qur’an surat Al Ahzab(33) : 21.
Artinya : Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan banyak menyebut Allah.
Dengan demikian bagi umat Islam, untuk menunjuk siapa yang layak dicontoh tidak
perlu sulit sulit, cukuplah berkiblat kepada akhlak yang ditampilkann oleh Rasulullah
SAW.
Dalam sebuah hadis dinyatakan : “orang-orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah yang paling baik budi pekertinya”
(HR. Ahmad dari Abu Hurairah).
Dalam hadis yang lain yang diriwayatkan oleh at Turmudzi dari Jabir r.a., Rasulullah
menyatakan : “Sungguh di antara yang paling aku cintai, dan yang paling dekat
tempat duduknya dengan aku kelak pada hari kiamat adalah orang yang paling baik
akhlaknya diantara kamu”.
4. AKHLAK DALAM SOSIAL
Akhlak sosial Islam bermula dari kesalehan pribadi/individu. Dari kesalehan
pribadi itulah yang akan membentuk keluarga yang saleh. Dan, keluarga yang saleh
merupakan salah satu indikator bagi suatu tatanan masyarakat/sosial yang bermoral.
Kesalehan pribadi seorang Muslim berawal dari kebersihan jiwa yang terhindar dari
berbagai macam penyakit hati, seperti iri, hasut, dengki, dan benci. Dalam jiwa yang
bersih, cinta tulus ikhlas terhadap sesama manusia akan tumbuh dan terpancar jelas pada
penampilan dan raut wajah serta lisan yang senantiasa berkata baik/benar.

Rasulullah saw menjelaskan, ''Tersenyum di depan wajah saudaramu adalah sedekah.''


(HR Tirmidzi). Pada hadis lain beliau mengatakan, ''Orang Muslim itu adalah orang yang
membuat orang lain terbebas dari gangguan lidah dan tangannya.'' (HR Muslim).

Saat ini, ketika bangsa kita sedang menghadapi berbagai macam permasalahan sosial,
selaku Muslim kita dituntut untuk senantiasa bersikap proaktif yang prinsipnya: 'Jangan
cela kegelapan, tapi nyalakanlah pelita'. Dengan kata lain, seorang Muslim senantiasa
berpartisipasi langsung dalam bentuk perbuatan-perbuatan yang baik.

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kita, "Tebarkanlah


salam, berikanlah makan kepada orang yang kelaparan, sambunglah hubungan
silaturahmi dan shalatlah (Tahajjud) tatkala semua orang terlelap tidur. Niscaya kamu
akan masuk surga dengan aman dan sejahtera.'' (HR Tirmidzi).

Jadi, segala tindakan yang dilakukan oleh setiap individu Muslim seharusnyalah
selalu dihiasi dengan akhlak yang mulia. Sehingga, ia menjadi, ''Mukmin yang dapat
meraih derajat takwa karena keluhuran akhlaknya.''

Jika akhlak sosial Islam telah dihayati oleh setiap individu masyarakat dan
teraplikasikan dalam derap langkah kehidupan, maka hal tersebut merupakan salah
satu indikasi terwujudnya tatanan masyarakat madani yang kita cita-citakan bersama.
Semoga.
KESIMPULAN AKHLAK

Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat,
perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang
tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan
mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.

Akhlak

Sikap atau prilaku baik dan buruk yang dilakukan secara berulang-ulang dan diperankan oleh
seseorang tanpa disengaja atau melakukan pertimbangan terlebih dahulu.

Moral

Suatu hal yang berkenaan dengan baik dan buruk dengan ukuran tradisi dan budaya yang
dimiliki seseorang atau sekelompok orang.

Etika

Suatu ilmu yang mengkaji tentang persoalan baik dan buruk berdasarkan akal pikiran manusia.
(Daud Ali, 2008) Sedangkan moral adalah suatu hal yang berkenaan dengan baik dan buruk
dengan ukuran tradisi dan budaya yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang.

Dalam Islam, akhlak menjadi salah satu inti ajaran. Fenomena ini telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat al–Qalam (4) yang artinya :
“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Akhlak sosial Islam bermula dari kesalehan pribadi/individu. Dari kesalehan pribadi


itulah yang akan membentuk keluarga yang saleh. Dan, keluarga yang saleh merupakan salah
satu indikator bagi suatu tatanan masyarakat/sosial yang bermoral.
Kesalehan pribadi seorang Muslim berawal dari kebersihan jiwa yang terhindar dari berbagai
macam penyakit hati, seperti iri, hasut, dengki, dan benci. Dalam jiwa yang bersih, cinta tulus
ikhlas terhadap sesama manusia akan tumbuh dan terpancar jelas pada penampilan dan raut
wajah serta lisan yang senantiasa berkata baik/benar.

Anda mungkin juga menyukai