AKHLAK ISLAMI
OLEH
AULIA NOVA SAFITRI : 200101100541
RINI WULAN SARI : 200101100253
C. PEMBAHASAN
1
Rahmadani Pohan, “Peran Orang Tua Dalam Membentuk Akhlak Islami Anak”,
dalam Jurnal Pendidikan Islam, 7.1 (2018), 168-186
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, melahirkan perbuatan-
perbuatan yang diinginkan dan diusahakan seperti perbuatan baik dan
perbuatan yang buruk, perbuatan yang indah dan perbuatan yang jelek.
b. Imam Al-Ghazali
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pertimbangan pemikiran.
c. Abdul Hamid Yunus
Akhlak adalah sifat-sifat manusia yang terdidik.
d. Ibdu Maskawaih
Akhlak adalah keadaan jiwa yang mengajaknya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran.
e. Ahmad Amin
Akhlah adalah kehendak yang dibiasakan. 2
Dari difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa
seseorang yang kemudian mempengaruhi sikap, tindakan serta perbuatan
tanpa adanya pemikiran terlebih dahulu. sehingga, akhlak islami yaitu akhlak
atau perilaku seseorang sesuai dengan ajaran-ajaran islam yang tercermin
dalam kehidupan sehari-harinya baik memalui pemikiran, perkataan maupun
perbuatan dan menjadikan Al-Qur’an serta As-Sunnah sebagai pedoman
hidupnya.
Akhlak islami dapat menjadi bekal seseorang baik di dunia maupun di
akhirat. karena seseorang yang berakhlak islami memiliki
keutamaan.3Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
َع ْن ىأَع ِب ْن ى ا َّدل ْن َع ِباى َع ْن ى الَّد ِب ِّي ى صَّد ى َّد ُلى َع صَع ْن ِب ى َع َع صَّد َع ى َع َعاى َع ى ِب ْن ى َع ْن ٍءاىىأَع ْن َع ُلى ِب ْن ى ْنا ِب ْن َع ِباى ِب ْن ى ُل ْن ِب ى ْنا ُل صُل ِبى
Artinya:
2
Suhayib, “ Studi Akhlak”, (Yogyakarta: Kalimedia, 2016).
3
Rimasasi, Dwi Suryani, And Anita Puji Astutik. "Integrasi Akhlak Islami Dalam Seni
Teater." Jurnal Ilmiah Ar-Risalah: Media Ke-Islaman, Pendidikan Dan Hukum Islam 19.1 (2021):
042-049.
“Dari Abu Darda’, dari Nabi SAW, beliau bersabda, Tiada suatu yang lebih
berat dalam timbangan seorang mukmin di hari kiamat kelak daripada
akhlak yang mulia”. (HR.At-Tirmidzi)
2. Tujuan dan Dasar Akhlak
Hakikat dari akhlak yang baik dan mulia ialah ada tiga; pertama menjauhi
larangan Allah SWT, kedua mencari yang halal dan berlapang dada kepada
sesama manusia, dan ketiga tidak ada suatu keinginan bagi seorang hamba selain
hanya bergantung kepada Allah SWT.
Jadi, untuk mencapai akhlak yang baik hanya dapat diraih dengan selalu
menjauhi segala larangannya dan menjalankan segala perintahnya. Standarisasi
yang merupakan ciri akhlak baik adalah pengendalian dalam menahan, mengatur,
dan mendidik agar tidak berlebihan. Misalnya pada sifat dermawan merupakan
akhlak yang terpuji, dan perbuatan tersebut berada di tengah-tengah diantara sifat
kikir dan mubadzir.
4
Mz, Syamsul Rizal. "Akhlak Islami Perspektif Ulama Salaf." Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam 7.01 (2018): 67-100.
Akhlak terpuji disebut juga dengan akhlaqul karimah (akhlak yang mulia)
atau akhlaq munjiyat (akhlak yang menyelamatkan pelakunya). Adapun macam-
macam akhlak terpuji lainnya, yaitu sebagai berikut :
Akhlak yang buruk merupakan kebalikan atau lawan dari perbuatan yang
mana kekuatan-kekuatan yang ada pada manusia tidak seimbang. Misalnya emosi
yang berlebihan (tidak dapat mengendalikan emosi), maka hal itu disebut
Tahawwur, semberono, nekat tanpa ada perhitungan tanpa pemikiran yang
matang. Apabila kekuatan syahwat cenderung terlalu berlebihan maka akan
muncul sifat rakus (Syarah).
Setiap manusia memiliki memiliki nafsu, seperti nafsu makan, minum dan
lain-lain, demikian itu adalah hal yang normal pada setiap manusia. Akan tetapi,
manusia dianjurkan untuk tidak berlebihan atau rakus sebagaimana firman Allah
SWT dalam QS. Al-A’raf : 31) “Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-
lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” 5
5
Syamsul Rizal Mz, “Akhlak Islami Perspektif Ulama Salaf”, dalam Jurnal
Pendidikan Islam, 07. 1(2018) : 067-100
Akhlak yang buruk disebut juga akhlak tercela, segala bentuk akhlak yang
bertentangan dengan akhlak terpuji. Akhlak tercela merupakan perilaku tercela
yang dapat merusak keimanan seseorang.
a. Syirik
Syirik secara bahasa menyamakan dua hal. Adapun secara istilah syirik
adalah menyamakan sesuatu dari Allah SWT.
b. Kufur
Kufur secara bahasa berarti menutupi, kufur merupakan sifat dari kafir.
Kafir adalah orangnya, sedangkan kufur adalah sifatnya. Menurut syara’
kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya baik dengan
mendustakan atau tidak.
4. Prinsip dan Keutamaan Akhlak Islami
1) Al-Hikmah (Bijaksana)
Adapun yang dimaksud dengan hikmah adalah suatu keadaan jiwa yang
dapat dipergunakan untuk mengatur sifat marah atau mengendalikan sifat nafsu.
Adapun pada pemakaian dan pengendaliannya dapat diatur dengan kondisi jiwa
yang memahami benar dari yang salah pada semua perilaku. Kemudian, hikmah
atau kebijaksanaan merupakan salah satu keutamaan jiwa rasional (al-Aqliyah)
yang dapat memelihara jiwa serta memungkinkan seseorang dapat membedakan
yang benar dari yang salah dalam perbuatan.
Secara garis besar, yang dibutuhkan pada sikap as-Syaja’ah adalah sebuah
pengendalian, di mana seseorang harus pandai memposisikan sikap tersebut.
Apabila seseorang membiarkan sikap tahawwur (berani tanpa perhitungan, dan
pemikiran yang matang, atau nekat), maka dalam jiwanya tumbuh akhlak yang
buruk, seperti sombong, hilang rasa malu, dan bertindak tanpa
mempertimbangkan kerugian orang lain.
D. KESIMPULAN