WB
AGAMA SEBAGAI SUMBER
MORAL DAN AKHLAK
MULIA DALAM KEHIDUPAN
Nama kelompok :
Azzahra Pratiwi
Erin Ersanda
Secara terminologis, Hasby as-Shiddiqi mendefinisikan agama sebagai
undang-undang ilahi yang didatangkan Allah untuk menjadi pedoman
Agama? hidup dan kehidupan manusia di alam dunia untuk mencapai kerajaan
dunia dan kesentosaan di akhirat.
Budi secara istilah adalah yang ada pada manusia yang berhubungan
dengan kesadaran yang didorong oleh akal. Sementara pekerti adalah apa
Budi pekerti yang terlihat pada manusia karena didorong oleh perasaan. Budi pekerti
adalah perbuatan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan
tingkah laku manusia.
• dalam bukunya Al-Akhlak mendefinisikan akhlak sebagai kehendak
Akhlak ? yang biasa dilakukan
Ahmad Amin
Etika (ilmu akhlak) bersifat teoritis sementara moral, susila, akhlak lebih
bersifat praktis. Artinya moral itu berbicara soal mana yang baik dan
mana yang buruk, susila berbicara mana yang tabu dan mana yang
tidak tabu, akhlak berbicara soal baik buruk, benar salah, layak atau
tidak layak. Sementara etika lebih berbicara kenapa perbuatan itu
dikatakan baik atau kenapa perbuatan itu buruk.
Lanjutan…
• Akhlak karena bersumber pada wahyu maka ia tidak bisa berubah.
Meskipun akhlak dalam Islam bersumber kepada Al-Qur’an dan
Sunnah sementara etika, moral, dll. bersumber pada akal atau budaya
setempat, tetap saja bahwa semuanya mempunyai keterkaitan yang
sangat erat. Dalam hal ini akhlak Islam sangat membutuhkan
terhadap etika, moral, dan susila karena Islam mempunyai
penghormatan yang besar terhadap penggunaan akal dalam
menjabarkan ajaran-ajaran Islam, dan Islam sangat menghargai
budaya suatu masyarakat.
Agama Sebagai Sumber Moral
Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral dengan
menjadikan agama sebagai sumber moral. Allah SWT telah memberikan agama
sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di dinia ini. Dalam konteks Islam
sumber moral itu adalah Al-Qur’an dan Hadits.
Menurut kesimpulan A.H. Muhaimin dalam bukunya Cakrawala Kuliah Agama
bahwa ada beberapa hal yang patut dihayati dan penting dari agama, yaitu:
1. Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram, damai, tabah, dan tawakal.
2. Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi: berani
berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan, sabar, dan takut berbuat dosa.
3. Agama memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-
sifat mulia dan terpuji, toleransi, dan manusiawi.
Akhlak Mulia dan Akhlak Tercela
Sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang kemudian melahirkan perbuatan
yang baik, maka itulah yang dinamakan akhlak mulia. Jika tidak sesuai dengan
ketentuan Allah dan Rasul-Nya, maka dinamakan akhlak tercela.
Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi yang menjadi dasar bagi perbuatan-
perbuatan baik, yaitu:
1. Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu bisa menentukan benar dan salah
2. Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, keadaan kekuatan amarah yang
tunduk kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.
3. Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan
syahwat yang terdidik oleh akal.
4. Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di atas.
akhlak batin yang tecela adalah :
1. Keji, pintar busuk, bodoh
2. Tidak bisa dikekang
3. Rakus dan statis
4. Aniaya
Keempat sendi akhlak tercela itu akan melahirkan berbagai perbuatan
yang tercela yang dikendalikan oleh nafsu seperti sombong, khianat,
dusta, serakah, malas, kikir, dll. yang akan mendatangkan malapetaka
bagi diri sendiri maupun orang lain.
Akhlak Mulia dalam Kehidupan
1. Akhlak kepada AllahPerwujudan akhlak kepada Allah antara lain :
Menauhidkan, yaitu mengesakan bahwa Allah adalah pencipta,
bahwa Allah yang wajib disembah oleh kita.
2. Akhlak kepada Diri Sendiri
3. Akhlak kepada Ibu, Bapak, dan Keluarga
4. Akhlak terhadap Orang/Masyarakat
5. Akhlak kepada Alam