Anda di halaman 1dari 12

DIARE

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


A. PENGERTIAN DIARE
Diare atau mencret adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali
atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau sed
ikit berampas, kadang juga bisa disertai darah atau lendir tergantung pada penyebabny
a.
Diare biasanya ditandai dengan seringnya si kecil buang air dengan tinja yang enc
er atau berair. Selain membuat si kecil tidak nyaman, diare dapat menyebabkan dehidr
asi, dan ruam bila si kecil yang masih pakai popok. Bila si buah hati mengalami diare,
langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebab diare,
B. JENIS DIARE
1. Diare Akut
Diare akut terjadi sampai dengan 7 minggu, selain buang air besar dalam bentuk cair,
diare akut kadang disertai muntah, darah atau lender pada tinja, demam, sakit kepala dan saki
t perut. Diare akut pada umumnya sering terjadi dan dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
• Infeksi saluran cerna akibat virus
• bakteri atau parasite pada air dan makanan yang terkontaminasi
• efek samping obat-obatan
• konsumsi terlalu banyak minuman beralkohol atau berkafein
• keracunan makanan
2. Diare Kronis
Diare kronis terjadi lebih dari 2 minggu. Diare kronis ini jarang terjadi karena dianggap sebagai p
enyakit serius, terutama bagi orang yang memiliki system kekebalan tubuh yang lemah. Diare kr
onis tidak disebabkan oleh infeksi, melainkan dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini :

• Obat-obatan seperti obat pencahar ataupun antibiotik


• Gangguan pada usus, misalnya penyakit radang usus
• Intoleransi tubuh terhadap beberapa makanan dan minuman, seperti susu sapi, fruktosa atau p
rotein kedelai
• Gangguan pada pancreas
• Gangguan pada tiroid, misalnya hipertriodisme
• Operasi atau trapi radiasi yang pernah dijalankan
• Tumor
• Berkurangnya aliran darah pada usus
• Gangguan system kekebalan tubu seperti HIV/AIDS
•  
C. Pola Umum Buang Air Besar Pada Bayi dan Anak-anak

Sebelum membicarakan lebih jauh mengenai diare, sebaiknya mengenali pola umum buang
air besar (BAB) pada bayi dan anak-anak. Pada umumnya, anak buang air besar sesering-
seringnya 3 kali sehari dan sejarang-jarangnya sekali tiap 3 hari. Bentuk tinja tergantung pada
kandungan air dalam tinja. Pada keadaan normal, tinja berbentuk seperti pisang. Dilihat dari
kandungan airnya bentuk tinja bervariasi mulai dari “cair” (kadar airnya paling tinggi, biasanya te
rjadi pada diare akut), “lembek” (seperti bubur), “berbentuk” (tinja normal, seperti pisang), dan “k
eras” (kandungan air sedikit seperti pada keadaan sembelit). Pada bayi berusia 0-2 bulan, apalagi
yang minum ASI, frekuensi buang air besarnya lebih sering lagi, yaitu bisa 8-10 kali sehari denga
n tinja yang encer, berbuih dan berbau asam. Selama berat badan bayi meningkat normal, hal
tersebut tidak tergolong diare, tetapi merupakan intoleransi laktosa sementara akibat belum semp
urnanya perkembangan saluran cerna.
D. Warna Tinja Normal
Warna tinja yang normal adalah kuning kehijauan, tetapi dapat bervariasi tergantu
ng makanan yang dikonsumsi anak. Yang perlu diperhatikan adalah bila tinja berwarna
merah (mungkin darah) atau putih seperti dempul (pada penyakit hati).
E. Penyebab Diare Pada Anak
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi rotavirus (sekitar 90%). S
ebagian kecil diare dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, jamur. Diare da
pat dipicu pemakaiaan antibiotik (antibiotic induced diarhea). Sebagian kecil lag
i disebabkan oleh keracunan makanan, alergi, dll.
F. Komplikasi Diare
Komplikasi diare adalah dehidrasi yaitu kekurangan cairan. Terdapat 3 keadaan akibat
dehidrasi, yaitu:
1. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan). Tandanya anak tetap aktif, keinginan u
ntuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak meningkat, kelopak mata tidak cekung, buang
air kecil (BAK) sering.
2. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan). Tandanya anak gelisah atau r
ewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat, kelopak mata cekung, BAK mulai b
erkurang.
3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan). Tandanya anak lemas atau tidak sabar,
tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung, pada uji cubit kulit kembali lebih dari 2 deti
k. Agar lebih mudah gunakan kulit perut.
F. Tatalaksana Diare di Rumah
1. Terusakan pemberian ASI jika anak masih menyusu pada Bunda, diperbanyak
kuantitas dan frekuensi pemberiannya.

2. Rehidrasi. Berikan cairan lebih dari biasanya. Berikan cairan rehidrasi oral khu
sus anak (oralit anak) yang mengandung elektrolit untuk mencegah terjadinya
dehidrasi.
Larutan Garam-Gula Larutan Garam-Tajin
Bahan terdiri dari 1 sendok teh gula Bahan terdiri dari 6 (enam) sendok
pasir, seperempat sendok teh garam makan munjung (100 gram) tepung
dapur dan 1 gelas (200 ml) air matang. beras, 1 (satu) sendok teh (5 gram)
Setelah diaduk rata pada sebuah gelas garam dapur, 2 (dua) liter air. Setelah
diperoleh larutan garam-gula yang dimasak hingga mendidih akan
siap digunakan. diperoleh larutan yang siap
digunakan
G. Pencegahan Diare
 Mencuci tangan. Anak harus diajarkan untuk mencuci tangannya, sedangkan pada bayi sering
dilap tangannya. Bunda pun juga harus sering mencuci tangan, terutama saat memberi makan
pada anak dan setelah memegang sesuatu yang kotor seperti setelah membersihkan kotoran
bayi atau anak.
 Tutup makanan dengan tudung saji.
 Masak air minum dan makanan hingga matang.
 Jaga kebersihan makanan dan minuman, berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena ASI
mengandung immunoglobulin. Untuk bayi yang "terpaksa" menggunakan susu formula, mak
a dotnya harus dicuci bersih dan disterilkan dengan baik.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai